2. Penciptaan Nabi Adam Alaihis Salam
Adam diciptakan langsung oleh tangan ALLAH S.W.T. Ruhnya juga langsung ditiupkan
olehNya. Selain itu, Adam juga dikaruniai akal. Berkat akal inilah Adam bisa mengamati,
mempelajari, dan memahami benda-benda. Akal inilah yang memungkinkan Adam dan anak
cucunya bisa menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Keistimewaan ini benar-benar
terbukti. Adam mampu mengungkapkan nama benda-benda. Kemampuan ini ternyata tidak
dimiliki para malaikat. Mereka bungkam ketika disuruh untuk melakukan hal sama. Akhirnya,
para malaikat pun mengakui keistimewaan Adam.
Akhirnya, wujud Adam menjadi sempurna. ALLAH S.W.T. kemudian meniupkan ruh
kepadanya. Setelah ruh ditiupkan, ALLAH S.W.T. menyampaikan sebuah titah kepada para
malaikat. Titah itu juga berlaku bagi makhluk lain yang saat itu berada dekat dengan para
malaikat. Isi titah menyebutkan agar para malaikat bersujud kepada Adam. Suatu penghormatan
yang tak diberikan kepada makhluk selainnya. Alhasil, para malaikat patuh kepada titah sang
pencipta. Mereka bersujud kepada Adam. Namun, ada makhluk yang membangkang. Dialah si
Sombong Iblis. Makhluk dari kalangan bangsa jin ini merasa sok hebat. Dia merasa lebih mulia
ketimbang Adam. Alasannya, iblis diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah. Api lebih
3. Sifat sombong iblis terlihat dari dua sikap. Pertama, iblis memandang rendah Adam. Di
mata iblis, Adam hanyalah makhluk kemarin sore, sedangkan dia sudah ada jauh sebelum Adam ada.
Lalu, Adam pun diciptakan dari tanah, sedangkan dia diciptakan dari api. Masa, dia harus hormat
kepada makhluk seperti Adam itu. Kedua, iblis menolak kebenaran. Iblis menolak untuk bersujud
kepad Adam. Padahal, dia tahu bahwa yang memberi titah itu adalah ALLAH S.W.T.
Penolakan iblis jelas merupakan kedurhakaan. ALLAH S.W.T. murka kepadanya. Akibatnya,
dia diusir dari surga. Tak hanya itu, iblis juga mendapat laknat ALLAH S.W.T. sampai hari kiamat. Ciri
orang yang mendapat laknat ALLAH S.W.T. ialah tak bisa keluar dari kesesatan. Itulah sebabnya, iblis
selamanya berada dalam kesesatan. Bermula dari kesombongan, selanjutnya muncul kedengkian.
Iblis merasa tidak nyaman lagi. Pasalnya, ada makhluk yang mendapat kemuliaan lebih darinya. Dia
tak terima. Tidak boleh ada makhluk lain yang mengunggulinya. Oleh karena itu, dia ingin
membuktikan kalau Adam itu tidak ada apa-apanya. Caranya, dia akan berusaha menyesatkan Adam
dan anak-cucunya.
Maka, terlanjur mendapat laknat dari ALLAH S.W.T., iblis meminta tempo. Dia meminta
umur panjang. Tak tanggung-tanggung, sampai hari kiamat. Umur selama itu akan dipergunakannya
untuk membalas dendam. Iblis tidak ingin sendirian berada di neraka. Dia ingin membawa Adam
dan keturunannya turut serta.
Hidup seorang diri tidaklah mengenakkan. Hal ini juga dirasakan Adam. Tak ada teman curhat. Tak
ada kawan berbagi baik dalam suka maupun duka. Pendek kata, Adam merasakan kesepian. Ia
membutuhkan seorang pendamping. Kemudian, Hawa diciptakan. Bahannya diambil dari tulang
rusuk Adam. Ketika itu, Adam yang sedang terlelap tidur ALLAH S.W.T. mengambil tulang rusuknya
yang sebelah kiri. Walau diambil tulang rusuk, Adam tak merasakan sakit.
4. Dosa Pertama Adam dan Hawa
Sejak membangkang, iblis tidak diperkenankan lagi tinggal di surga. Perasaan dendam dan
semakin menjadi-jadi. Iblis tidak senang melihat Adam dan Hawa bahagia. Oleh karena itu, iblis lalu
mencari-cari kesempatan. Dia ingin memperdaya mereka. Pokoknya, Adam juga harus keluar dari
surga. Kesempatan itu kini ada. Pohon larangan! Adam dan Hawa dilarang mendekati pohon itu. Ini
peluang emas, tidak boleh disia-siakan. Iblis merasa sangat senang. Inilah saat untuk membuktikan.
Adam dan Hawa akan menjadi pecundang. Apa pun caranya, Adam dan Hawa harus berhasil
dijerumuskan. Segala reka perdaya mesti dilakukan. Berbaga muslihat direncanakan. Pertama-tama,
iblis harus mendapat kepercayaan. Dia pun melakukan pendekatan. Dia berpura-pura menganggap
Adam dan Hawa sebagai teman. Tutur katanya menawan. Bermacam rayuan dibisikkan iblis.
Dikatakan bahwa dia ingin memberi nasihat. Ada rahasia besar yang ingin disampaikan. Rahasia
supaya Adam dan Hawa bisa hidup kekal.
Akhinya, Hawa tak kuasa menahan diri. Hawa memakan buah pohon larangan. Hawa
pulang dengan perasaan senang. Diceritakannya pengalaman tadi kepada Adam. Adam begitu
tertarik. Ia juga ingin mencicipi. Pohon itu kemudian didekati. Buahnya dipetik. Dan...Adam
memakan buahnya.
Lengkap sudah. Adam dan Hawa melabrak larangan. Tak hanya mendekati pohon larangan, tetapi
juga memakan buahnya. Tak lama kemudian, Adam dan Hawa merasakan akibatnya. Aurat mereka
terbuka. Perasaan malu begitu saja membuncah. Mereka berusaha mencari-cari dedaunan.
Maksudnya, untuk menutupi aurat mereka. Namun, pohon-pohon surga menjauh. Untungnya, ada
satu pohon yang merasa kasihan. Pohon Tin mau memberikan daun-daunnya. Aurat mereka pun bisa
tertutupi.
Adam dan Hawa sangat malu. Tak hanya karena aurat mereka terbuka. Tetapi juga, karena teguran
ALLAH S.W.T. kepada mereka. Adam dan Hawa sangat menyesal. Mereka telah bebuat kesalahan.
Sambil menitikkan air mata, mereka memanjatkan doa untuk meminta pengampunan dari ALLAH
5. Nabi Adam Diturunkan ke Bumi
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tobat Adam dan Hawa diterima. Kesalahan mereka
diampuni. Adam dan Hawa merasa tenang. Ampunan Allah membuat hati mereka terasa lega. Pengalaman itu menjadi
6. Qabil, Habil, Iklima, dan Labuda beranjak remaja.Mereka tumbuh di bawah asuhan orang
tua. Sifat-sifat mereka mulai kelihatan. Qabil berperangai kasar, sedangkan Habil berperangai
santun. Iklima tumbuh menjadi gadis yang cantik, sedang Labuda biasa-biasa saja. Tugas-tugas
Adam dan Hawa mulai berkurang. Anak-anak mereka sudah bisa diandalkan. Labuda dan Iklima
membantu urusan rumah tangga, sedangkan Qabil dan Habil menekuni bidang pertanian,
sedangkan Habil di bidang peternakan
Dosa Anak Nabi Adam
Keempat putra-putri Adam tumbuh dewasa. Masing-masing sudah memiliki ketertarikan
lawan jenis. Allah kemudian memberi Adam petunjuk. Putra-putri Adam harus segera dinikahkan.
Dengan ketentuan, masing-masing tidak boleh dinikahkan dengan saudara kembarnya. Artinya,
Qabil harus menikahi Labuda, sedangkan Habil harus menikahi Iklima.
Ketentuan itu kemudian disampaikan. Adam berharap putra-putrinya tak keberatan sebab
ini merupakan ketentuan Allah. Tak boleh ada yang menolak. Semua pihak harus setuju. Demikian,
Adam memberi penegasan. Tak disangka, Qabil menolak ketentuan itu. Ia bersikeras untuk menikah
dengan Iklima, adik kembarnya. Iklima memang gadis yang cantik. Qabil sangat tertarik. Dengan
kata lain, Qabil menolak dinikahkan dengan Labuda. Alasannya, Labuda tidak cantik. Qabil merasa
lebih berhak untuk menikahi Iklima. Toh, Iklima adalah adiknya sendiri. Qabil tidak rela kalau
Iklima dinikahi Habil.
7. Akhirnya, Adam mendapatkan jalan keluar. Menurut Adam, persoalan jodoh harus
diserahkan kepada Allah. Apa pun keputusan-Nya, semua harus pasrah. Adam mengusulkan agar
Qabil dan Habil berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ia berhak menikahi si cantik, Iklima.
Qabil dan Habil setuju. Mereka sepakat, yang menang itulah yang berhak mendapatkan Iklima.
Kemudian, masing-masing mempersiapkan diri. Qabil semakin rajin. Setiap hari, ia mengurus
ladangnya. Habil juga tak mau kalah. Ia bertambah giat. Setiap hari, ia menggembalakan ternak-
ternaknya. Qabil dan Habil sudah meletakkan kurbannya. Dari tempat yang jauh, mereka
memandangi bukit itu. Mata mereka terus tertuju ke arah bukit. Anggota keluarga yang lain juga
turut menyaksikan. Hati mereka berdebar-debar. Kurban siapa gerangan yang akan diterima?
Selang beberapa saat, terlihat api besar turun dari langit. Api itu kemudian menyambar
kambing. Habil bersyukur, kurbannya diterima. Dalam tempo singkat kambing Habil pun lenyap.
Si jago merah melalapnya. Sementara itu, gandum Qabil masih utuh. Sedikit pun tidak berkurang.
Walhasil, Habil menjadi pemenang. Kurbannya diterima. Sesuai dengan kesepakatan, ia berhak
mempersunting si cantik Iklima. Hati Habil berbunga-bunga, Ia sangat bahagia. Lain halnya
dengan sang kakak. Qabil merasa sangat kecewa. Kurbannya tak diterima, Ia gagal menikahi
Iklima.
8. Pembunuhan Pertama di Dunia
Suatu ketika, Adam hendak bepergian. Sebelum berangkat, Adam menyampaikan amanat
untuk menjaga semua anggota keluarga. Kerukunan harus dipelihara. Qabil mengangguk-angguk. Ia
untuk menjalankan amanat itu dengan sebaik-baiknya. Dalam hati, Qabil tertawa. Ia merasa senang.
karena mendapat kepercayaan dari sang ayah. Tetapi, ia merasa mendapat kesempatan. Ya, kesempatan
membalas dendam.
Adam berangkat dengan hati tenang. Dengan sepenuh hati, ia percaya kepada Qabil. Bagaimanapun Qabil
anak sulung. Qabil yang dituakan. Tak lama setelah Adam berangkat, Qabil bersiap-siap. Ia akan
peternakan. Sesampainya di sana, Qabil segera menghampiri Habil.
Dendam semakin tak tertahan. Rasanya, ia ingin segera menghabisi nyawa adiknya itu. Iblis
menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia terus-menerus membisikkan kejahatan. Sebenarnya, Qabil sendiri
kebingungan. Tak tahu apa yang harus dilakukan. Belum terpikirkan bagaimana membunuh Habil.
Saat Qabil kebingungan, Iblis menjelma. Di hadapan Qabil, Iblis mencontohkan. Iblis
kepala seekor burung dengan batu. Darah segar muncrat. Kepala burung itu pecah. Sesaat burung itu
menggelepar-gelepar, lalu mati. Qabil mendapat ide. Sekarang, ia tahu apa yang harus dilakukan. Tinggal
menunggu saat yang tepat. Saat itu, Habil sedang terlelap tidur. Qabil berjalan. Ia menghampiri sang adik.
besar menghantam kepala Habil. Saking kerasnya hantaman batu besar, tak lama kemudian Habil
menghembuskan napas terakhir. Peristiwa ini merupakan pembunuhan yang pertama kali dilakukan
bumi ini .
DEMIKIANLAH KISAH NABI ADAM