Dokumen tersebut membahas tentang proses daur ulang kertas bekas dengan menggunakan pemutihan hidrogen peroksida (H2O2). Tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil pemutihan adalah konsentrasi H2O2, suhu, dan waktu proses. Penelitian ini menguji pengaruh variasi konsentrasi H2O2 dan waktu pengadukan terhadap peningkatan derajat keputihan kertas bekas.
Proses deinking kertas koran bekas dengan menggunakan h2 o2
1. Muhammad Nazar Syahida
41 – 61 – 20 – 100 – 23
Jurusan Teknik Industri
Tugas Persentasi Jurnal
Nomor Jurnal : 243
2. Keuntungan Daur Sejarah
Ulang Kertas
Percobaan pertama pemakaian kertas bekas
Bekas dilakukan oleh Geoge Baithaser ( Denmark : 1695)
a) Memiliki stabilitas
Proses pemutihan kertas bekas dengan
dimensi lembaran
yang baik menggunakan peroksida dan penambahan zat
b) Formasi lembaran aditif yang dilakukan oleh Puthson (Jerman :1998)
yang lebih merata dan Penghilangan tinta(Proses Deinking) hak patent
opasitas > ini diberikan kepada Mathias Koops (Inggris :
c) Memiliki sifat retensi 1800)
size dan filter yang
baik Penelitian dengan menggunakan jenis ABS (Alkyl
d) Kecenderungan Benzene Sulfonat) dan Dispersan NaOCl untuk
lembaran untuk memberikan hasil persen pemucatan terbaik
mengkeriput sedikit (54%), penelitian ini dilakukan oleh Muhammad
sekali
Munir A.
e) Persediaan melimpah
dan harga lebih murah
3. Tinjauan Pustaka
Proses Deinking
Keunggulan :
1. Mengeluarkan butir2 tinta dan serat2 selama penguraian dalam hidro-
pulper
2. Membuang butir2 tinta yang telah terpisah dan serat tersebut.
Tahapan : Repulping, Pembersihan + Penyaringan dan Bleaching
2 Prinsip Bleaching
1. Pemutihan lignin dengan merubah struktur lignin. Bleaching
agent yang digunakan adalah H2O2 *
2. Penghilangan lignin dengan mendegradasi lignin, sehingga
lignin dapat larut pada saat bleaching.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses bleaching dengan
menggunakan H2O2 (Altiere 1996)
1. Alkalinitas
2. Suhu Bleaching
3. Konsentrasi H2O2 dan Waktu Operasi
4. Bleaching pulp dgn H2O2 biasanya dilakukan pada suasana alkali oleh karena
itu ditambahkan NaOH (H2O2 + NaOH -> HOO- + Na+ + H2O), dengan
tujuan memperbanyak ion HOO- sehingga bleaching yang terjadi semakin
efektif,tetapi penambahan alkali yang berlebihan akan menyebabkan H2O2
terdekomposisi.
Bleaching H2O2 ditandai dengan reaksi oksidasi antara HOO- dengan lignin *
HOO- + warna lignin -> lignin tak berwarna + OH
Suhu berpengaruh terhadap kenaikan brightness. Suhu rendah bisa
mengakibatkan waktu bleaching yang lebih lama sedangkan suhu yang
terlalu tinggi dpt mengakibatkan respon bleaching agent berkurang karena
dekomposisi H2O2 dan menyebabkan reaksi samping yaitu reaksi
dekomposisi ion logam : Logam + H2O2 -> Logam + 1/2O2 + H2O.
Konsentrasi H2O2 dan waktu berpengaruh terhadap kenaikan
brightness, semakin banyak H2O2 yang ditambahkan dan semakin
lama waktu operasinya, maka semakin efektif bleaching yang terjadi.
5. Metode Penelitian
Variabel Penelitian Prosedur Penelitian
Variabel Tetap : a) Penguraian Serat (Repulping)
1. Kertas koran bekas : 250 b) Proses Pencucian (Washing)
gram c) Penyaringan (Filtrasi)
2. Konsentrasi NaOH : 0,01 N d) Proses Pemutihan
3. PH Bleaching : 800C (Bleaching)
4. Konsentrasi Amilum : 1% e) Pengujian Derajat keputihan
5. Volume Larutan : 3 Liter dan Pengujian Ketahanan
6. Lama Pemasakan : 30 menit Daya Tarik Serat sebanyak 30
gram
Variabel Berubah:
f) Motor pengaduk dinyalakan
1. Konsentrasi H2O2 : 0% ; 1% untuk pelumatan kertas
; 2% ; 2,5% ; dan 3% koran bekas dengan waktu
2. Lama Pengadukan (menit) : yang divariasikan. Setelah itu
20 ; 35 ; 50 ; 65 ; 80 dan 95 pulp ditampung dalam
ember.
6. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data hasil analisis pengaruh konsentrasi
H2O2 dan waktu operasi terhadap brightness, dapat
dilukiskan kurva-kurva di bawah ini