SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
etiologi
patofisiologi
askep
Pemeriksaan
dignostik
Manifestasi
klinik
Cystitis adalah peradangan akut
pada mukosa kandung kemih
akibat infeksi oleh bakteri (dr.
Nursalam)
Cystitis adalah keadaan klinis
akibat berkembang biaknya
mikroorganisme yang
menyebabkan inflamasi pada
kandunng kemih
a. Bakteri
 Sebagian besar disebabkan oleh E.coli
 Proteus
 klebsiella,
 enterobakter,
 serratea
 pseudomonas
•Instrumentasi saat operasi
menyebabkan trauma dan menimbulakn
infeksi
•Retensi urine yang kronis memungkinkan
berkembang biaknya bakteri
•Hubungan seksual
•Kurang minum air putih
•Sering menahan untuk berkemih
•Cara cebok yang salah dari bawah ke atas.
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih
dapat melalui :
 Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari
tempat terdekat saluran kemih yang terinfeksi.
 Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme
patogen yang masuk melalui darah yang terdapat
kuman penyebab infeksi saluran kemih yang
masuk melalui darah dari suplai jantung ke ginjal.
 Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar
getah bening yang di salurkan melalui helium
ginjal.
 Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa
kateter atau sistoskopi.
 Infeksi, noninfeksi masuk melalui ureter
melekat pada sel kolonisasi bakteri di
periuretral masuk ke VU Merobek
lapisan glycoprotein munclayer di mukosa
urinaria Kolonisasi dipermukaan mukosa
vesika urinaria Menembus epitel Spasme
otot polos vesika urinaria terganggu sulit
relaksasi Kontraksi spasme otot polos terus
menerus Urine sedikit-sedikit keluar
Detensi kandung vesika urinaria tidak kuat
menampung urine
BAK sering sedikit-sedikit
a. Disuria (nyeri waktu berkemih) karena
epitelium yang meradang tertekan
b. Peningkatan frekuensi berkemih
c. Perasaan ingin berkemih
d. Piuria(Adanya sel-sel darah putih dalam
urin)
e. Nyeri punggung bawah atau suprapubic
f. Demam yang disertai hematuria (danya
darah dalam urine) pada kasus yang parah.
a. Pemeriksaan urine lengkap
b. Pemeriksaan USG abdomen
c. Pemeriksaan photo BNO dan
BNO IVP
Ny. W 25 tahun, status: menikah; 1 minggu yang lalu dating ke Rumah
Sakit X dengan keluhan sakit pada saat berkemih, berkemih keluar
sedikit-sedikit disertai rasa nyeri. Saat dikaji lebih lanjut oleh
perawat dari hasil wawancara didapatkan: Klien mengeluh urgency,
frequency, dysuria, dan diare.
TTV: TD : 120/80 mmHg P : 90 x/ menit
R : 24 x/ menit S : 39°C
Setelah melakukan pemeriksaan fisik didapatkan dari hasil palpasi area
suprapubik teraba tegang, “tenderness”. Perawat menganjurkan
kepada Ny. W supaya banyak minum minimal 3L/ hari.
Hasil pemeriksaan urine: Warna keruh, WBC (+++), cultur +bakteri,
pyuria, eritrosit (+)
Ny. W mendapatkan terapi:
 Bachtrim 3x 1tab. 400 mg PO
 Phenazopyridine 3x 1tab. PO
kasus
Identitas
 Nama : Ny.W
 Usia : 25 tahun
 Pekerjaan : ---
 Agama : ---
 Status marital : menikah (1 minggu yang
lalu)
 Diagnosa medis : infeksi saluran kemih bagian
bawah ( sistitis )
 Keluhan utama :
Klien mengeluh sakit pada saat berkemih.
Berkemih keluar sedikit-sedikit disertai nyeri.
 Riwayat saat ini :
Klien merasakan nyeri pada saat berkemih dan
mengeluh sering mengalami keinginan untuk
berkemih.
 Riwayat masa lalu :
apakah klien memiliki riwayat penyakit ginjal
seperti batu ginjal atau gagal ginjal, riwayat
penyakit sistemik seperti DM atau hipertensi,,
riwayat bedah.
 Riwayat keluarga :
Kaji apakah diantara anggota keluarga klien ada
yang pernah mengalami kondisi yang sama.
 Riwayat obat-obatan :
Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi dan obat-
obatan analgetik golongan sulfat.
 pola aktivitas : Aktivitas klien mengalami
gangguan karena rasa nyeri yang kadang datang
 Pola nutrisi : Kaji kebiasaan makan klien.
 Pola eliminasi : Kaji frekuensi, konsistensi,
warna, dan bau feses. Kaji pula frekuensi,
kepekatan, warna, bau, dan jumlah urine.( Klien
cenderung mengalami disuria dan sering kencing)
 Keadaan umum :
Kaji status mental klien. Penumpukan ureum dalam tubuh
dapat menyebabkan gangguan persepsi.
 TTV :
TD = 120/80 mmHg ( N=120/80 mmHg)
HR = 90 x / menit ( N=80-100 x/menit)
RR = 24 x / menit ( N=12-20 x/menit)
T = 39°C ( N=36,5 – 37,5 °C)
 Sistem kardiovaskuler : Kaji tanda-tanda aritmia atau dysritmia.
 Sistem respiratory : Kaji frekuensi dan pola nafas.
 Sistem musculoskeletal : Kaji tanda-tanda
weakness.
 Sistem integumen : Kaji mukosa, warna,
kelembaban, dan turgor kulit
 Sistem pencernaan : Kaji bising usus,
tanda-tanda anoreksia, nausea, vomittus.
 Sistem urinaria : Saat dipalpasi area
suprapubik terasa tegang dan tenderness.
 Sistem urogenital :Kaji area meatus dan
perineal klien apakah terdapat bengkak, lesi, atau
ulkus.
Pemeriksaan Diagnostik
 Hasil urinalisa : WBC (+++), pyuria, eritrocyt
(+), cultur (+) bakteri.
 Data fokus
1. Ds : Klien mengeluh sakit saat berkemih. Saat
berkemih urine keluar sedikit-sedikit disertai nyeri.
Do : HR = 90 x/mnt, RR = 24 x/mnt , T = 39°C
WBC (+++), Pyuria , Eritrocyt (+), Kultur (+)
bakteri , Warna urine keruh, Terapi Bactrim, Terapi
Phenazonydine
Etiologi : proses infeksi
Masalah : gangguan nyeri
Data fokus
2. Ds :Klien mengeluh sering berkemih,
Klien mengeluh sering merasakan
keinginan untuk berkemih.
Do : Saat palpasi area suprapubik terasa
tegang, Tenderness
Etiologi : Frequency, urgency
Masalah : Perubahan pola berkemih
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri
berhubungan dengan proses infeksi pada
saluran kemih.
2. Perubahan pola eliminasi urine
berhubungan dengan frequency, urgency.
3. Resiko tinggi penyebaran infeksi
berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang faktor predisposisi infeksi dan
kekambuhan.
DX 1
a. Berikan tindakan dan suasana yang nyaman seperti
masase punggung dan lingkungan yang tenang.
Rasional : ↑ relaksasi, ↓ reaksi terhadap stimulasi dari
luar.
b. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat
aktivitas yang dapat ditoleran.
Rasional: Meningkatkan koping dan dapat
merilekskan otot-otot.
c. Anjurkan klien melakukan pemanasan perineum
Rasional : Membantu mengurangi ketidaknyamanan
dan spasme
D. Kaji ulang tingkat kenyamanan (nyeri kepala)
dengan menggunakan skala penilaian 1-10
Skala keterangan:
10 = sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh klien
9, 8,7 = sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol
oleh klien dengan aktivitas yang bisa dilakukan
6 = nyeri seperti terbakar atau ditusuk-tusuk
5 = nyeri seperti tertekan
4 = nyeri seperti kram atau kaku
3 = nyeri seperti perih atau mules
2 = nyeri seperti melilit atau terpukul
1 = nyeri seperti gatal atau nyut-nyutan
0 = tidak ada nyeri
 Tipe nyeri:
10 = tipe nyeri sangat berat 7-9 = tipe nyeri
berat
4-6 = tipe nyeri sedang 1-3 = tipe nyeri
ringan
 Rasional : Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan intervensi
A. Ukur dan catat urine setiap berkemih serta
perhatikan karakteristik urine.
Rasional : Mengetahui kadar output/input cairan dan
memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan
adanya infeksi
b. Anjurkan klien minum air putih min 2-3L/hr.
Rasional: Peningkatan hidrasi membilas bakteri,
darah, dan debris dari traktus urinarius.
c. Anjurkan klien menghindari minum teh, kopi,
cola, dan alcohol
Rasional : Jenis minuman itu dapat mengiritasi
kandung kemih.
d. Anjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam.
Rasional : Efektif dalam mengosongkan kandung
kemih sehingga signifikan menurunkan jumlah
bakteri dalam urin, mengurangi statis urin, dan
mencegah kekambuhan infeksi.
 Berikan informasi yang adekuat mengenai sumber
infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran atau
kekambuhan, terapi antibiotic yang diberikan
(nama, tujuan, dosis, jadwal, indikasi, dan efek
samping), pemeriksaan diagnostik dan perawatan
sesudah pemeriksaan.
 rasional : Dengan bertambahnya pengetahuan
diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan
klien terhadap rencana terapeutik sehingga akan ↓
resiko penyebaran infeksi.

Pp_cystitis.pptx

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Pp_cystitis.pptx

CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptxCASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
snylstl
 
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptxDETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
nana590449
 
Ca mamme rsdm
Ca mamme rsdmCa mamme rsdm
Ca mamme rsdm
mamasaugi
 
lapsus fistel perianal.pptx laporan kasus
lapsus fistel perianal.pptx laporan kasuslapsus fistel perianal.pptx laporan kasus
lapsus fistel perianal.pptx laporan kasus
FitriEkawati3
 

Semelhante a Pp_cystitis.pptx (20)

CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptxCASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
 
Abses perianal
Abses perianalAbses perianal
Abses perianal
 
SLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptxSLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptx
 
Kasus dkt solo zakaria
Kasus dkt solo zakariaKasus dkt solo zakaria
Kasus dkt solo zakaria
 
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptxDETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
DETEKSI DINI KEHAMILAN_KOMPLIKASI .pptx
 
post op Tur-p
post op Tur-ppost op Tur-p
post op Tur-p
 
Inkontenensia urin
Inkontenensia urinInkontenensia urin
Inkontenensia urin
 
CRS-Efusi Pelura (3).pptx
CRS-Efusi Pelura (3).pptxCRS-Efusi Pelura (3).pptx
CRS-Efusi Pelura (3).pptx
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx
PATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptxPATOFISIOLOGI  DAN ASUHAN  KEPERAWATAN  GERD.pptx
PATOFISIOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN GERD.pptx
 
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxCASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
 
askep hemathothorax
askep hemathothoraxaskep hemathothorax
askep hemathothorax
 
Peritonitis-1.pptx
Peritonitis-1.pptxPeritonitis-1.pptx
Peritonitis-1.pptx
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
Ca mamme rsdm
Ca mamme rsdmCa mamme rsdm
Ca mamme rsdm
 
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
 
case CAPD.pptx
case CAPD.pptxcase CAPD.pptx
case CAPD.pptx
 
lapsus fistel perianal.pptx laporan kasus
lapsus fistel perianal.pptx laporan kasuslapsus fistel perianal.pptx laporan kasus
lapsus fistel perianal.pptx laporan kasus
 
Emcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptxEmcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptx
 

Mais de MuhammadNazifRisfi1 (9)

PPT_jenis_jenis_KB.pptx
PPT_jenis_jenis_KB.pptxPPT_jenis_jenis_KB.pptx
PPT_jenis_jenis_KB.pptx
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
 
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptxH2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
 
refrat-abdomen-2.ppt
refrat-abdomen-2.pptrefrat-abdomen-2.ppt
refrat-abdomen-2.ppt
 
ileus obstruksi.pptx
ileus obstruksi.pptxileus obstruksi.pptx
ileus obstruksi.pptx
 
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptxMAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
 
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdfDrugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
 
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
 
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docxT4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
 

Último

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 

Último (20)

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 

Pp_cystitis.pptx

  • 1.
  • 3.
  • 4. Cystitis adalah peradangan akut pada mukosa kandung kemih akibat infeksi oleh bakteri (dr. Nursalam) Cystitis adalah keadaan klinis akibat berkembang biaknya mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada kandunng kemih
  • 5. a. Bakteri  Sebagian besar disebabkan oleh E.coli  Proteus  klebsiella,  enterobakter,  serratea  pseudomonas
  • 6. •Instrumentasi saat operasi menyebabkan trauma dan menimbulakn infeksi •Retensi urine yang kronis memungkinkan berkembang biaknya bakteri •Hubungan seksual •Kurang minum air putih •Sering menahan untuk berkemih •Cara cebok yang salah dari bawah ke atas.
  • 7. Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :  Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran kemih yang terinfeksi.  Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplai jantung ke ginjal.  Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang di salurkan melalui helium ginjal.  Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
  • 8.  Infeksi, noninfeksi masuk melalui ureter melekat pada sel kolonisasi bakteri di periuretral masuk ke VU Merobek lapisan glycoprotein munclayer di mukosa urinaria Kolonisasi dipermukaan mukosa vesika urinaria Menembus epitel Spasme otot polos vesika urinaria terganggu sulit relaksasi Kontraksi spasme otot polos terus menerus Urine sedikit-sedikit keluar Detensi kandung vesika urinaria tidak kuat menampung urine BAK sering sedikit-sedikit
  • 9. a. Disuria (nyeri waktu berkemih) karena epitelium yang meradang tertekan b. Peningkatan frekuensi berkemih c. Perasaan ingin berkemih d. Piuria(Adanya sel-sel darah putih dalam urin) e. Nyeri punggung bawah atau suprapubic f. Demam yang disertai hematuria (danya darah dalam urine) pada kasus yang parah.
  • 10. a. Pemeriksaan urine lengkap b. Pemeriksaan USG abdomen c. Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP
  • 11. Ny. W 25 tahun, status: menikah; 1 minggu yang lalu dating ke Rumah Sakit X dengan keluhan sakit pada saat berkemih, berkemih keluar sedikit-sedikit disertai rasa nyeri. Saat dikaji lebih lanjut oleh perawat dari hasil wawancara didapatkan: Klien mengeluh urgency, frequency, dysuria, dan diare. TTV: TD : 120/80 mmHg P : 90 x/ menit R : 24 x/ menit S : 39°C Setelah melakukan pemeriksaan fisik didapatkan dari hasil palpasi area suprapubik teraba tegang, “tenderness”. Perawat menganjurkan kepada Ny. W supaya banyak minum minimal 3L/ hari. Hasil pemeriksaan urine: Warna keruh, WBC (+++), cultur +bakteri, pyuria, eritrosit (+) Ny. W mendapatkan terapi:  Bachtrim 3x 1tab. 400 mg PO  Phenazopyridine 3x 1tab. PO kasus
  • 12. Identitas  Nama : Ny.W  Usia : 25 tahun  Pekerjaan : ---  Agama : ---  Status marital : menikah (1 minggu yang lalu)  Diagnosa medis : infeksi saluran kemih bagian bawah ( sistitis )
  • 13.  Keluhan utama : Klien mengeluh sakit pada saat berkemih. Berkemih keluar sedikit-sedikit disertai nyeri.  Riwayat saat ini : Klien merasakan nyeri pada saat berkemih dan mengeluh sering mengalami keinginan untuk berkemih.  Riwayat masa lalu : apakah klien memiliki riwayat penyakit ginjal seperti batu ginjal atau gagal ginjal, riwayat penyakit sistemik seperti DM atau hipertensi,, riwayat bedah.
  • 14.  Riwayat keluarga : Kaji apakah diantara anggota keluarga klien ada yang pernah mengalami kondisi yang sama.  Riwayat obat-obatan : Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi dan obat- obatan analgetik golongan sulfat.
  • 15.  pola aktivitas : Aktivitas klien mengalami gangguan karena rasa nyeri yang kadang datang  Pola nutrisi : Kaji kebiasaan makan klien.  Pola eliminasi : Kaji frekuensi, konsistensi, warna, dan bau feses. Kaji pula frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah urine.( Klien cenderung mengalami disuria dan sering kencing)
  • 16.  Keadaan umum : Kaji status mental klien. Penumpukan ureum dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan persepsi.  TTV : TD = 120/80 mmHg ( N=120/80 mmHg) HR = 90 x / menit ( N=80-100 x/menit) RR = 24 x / menit ( N=12-20 x/menit) T = 39°C ( N=36,5 – 37,5 °C)  Sistem kardiovaskuler : Kaji tanda-tanda aritmia atau dysritmia.  Sistem respiratory : Kaji frekuensi dan pola nafas.
  • 17.  Sistem musculoskeletal : Kaji tanda-tanda weakness.  Sistem integumen : Kaji mukosa, warna, kelembaban, dan turgor kulit  Sistem pencernaan : Kaji bising usus, tanda-tanda anoreksia, nausea, vomittus.  Sistem urinaria : Saat dipalpasi area suprapubik terasa tegang dan tenderness.  Sistem urogenital :Kaji area meatus dan perineal klien apakah terdapat bengkak, lesi, atau ulkus. Pemeriksaan Diagnostik  Hasil urinalisa : WBC (+++), pyuria, eritrocyt (+), cultur (+) bakteri.
  • 18.  Data fokus 1. Ds : Klien mengeluh sakit saat berkemih. Saat berkemih urine keluar sedikit-sedikit disertai nyeri. Do : HR = 90 x/mnt, RR = 24 x/mnt , T = 39°C WBC (+++), Pyuria , Eritrocyt (+), Kultur (+) bakteri , Warna urine keruh, Terapi Bactrim, Terapi Phenazonydine Etiologi : proses infeksi Masalah : gangguan nyeri
  • 19. Data fokus 2. Ds :Klien mengeluh sering berkemih, Klien mengeluh sering merasakan keinginan untuk berkemih. Do : Saat palpasi area suprapubik terasa tegang, Tenderness Etiologi : Frequency, urgency Masalah : Perubahan pola berkemih
  • 20. 1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan proses infeksi pada saluran kemih. 2. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan frequency, urgency. 3. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang faktor predisposisi infeksi dan kekambuhan.
  • 21. DX 1 a. Berikan tindakan dan suasana yang nyaman seperti masase punggung dan lingkungan yang tenang. Rasional : ↑ relaksasi, ↓ reaksi terhadap stimulasi dari luar. b. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat ditoleran. Rasional: Meningkatkan koping dan dapat merilekskan otot-otot. c. Anjurkan klien melakukan pemanasan perineum Rasional : Membantu mengurangi ketidaknyamanan dan spasme
  • 22. D. Kaji ulang tingkat kenyamanan (nyeri kepala) dengan menggunakan skala penilaian 1-10 Skala keterangan: 10 = sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh klien 9, 8,7 = sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol oleh klien dengan aktivitas yang bisa dilakukan 6 = nyeri seperti terbakar atau ditusuk-tusuk 5 = nyeri seperti tertekan 4 = nyeri seperti kram atau kaku 3 = nyeri seperti perih atau mules 2 = nyeri seperti melilit atau terpukul 1 = nyeri seperti gatal atau nyut-nyutan 0 = tidak ada nyeri
  • 23.  Tipe nyeri: 10 = tipe nyeri sangat berat 7-9 = tipe nyeri berat 4-6 = tipe nyeri sedang 1-3 = tipe nyeri ringan  Rasional : Untuk mengetahui tingkat keberhasilan intervensi
  • 24. A. Ukur dan catat urine setiap berkemih serta perhatikan karakteristik urine. Rasional : Mengetahui kadar output/input cairan dan memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya infeksi b. Anjurkan klien minum air putih min 2-3L/hr. Rasional: Peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah, dan debris dari traktus urinarius.
  • 25. c. Anjurkan klien menghindari minum teh, kopi, cola, dan alcohol Rasional : Jenis minuman itu dapat mengiritasi kandung kemih. d. Anjurkan untuk berkemih setiap 2-3 jam. Rasional : Efektif dalam mengosongkan kandung kemih sehingga signifikan menurunkan jumlah bakteri dalam urin, mengurangi statis urin, dan mencegah kekambuhan infeksi.
  • 26.  Berikan informasi yang adekuat mengenai sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran atau kekambuhan, terapi antibiotic yang diberikan (nama, tujuan, dosis, jadwal, indikasi, dan efek samping), pemeriksaan diagnostik dan perawatan sesudah pemeriksaan.  rasional : Dengan bertambahnya pengetahuan diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik sehingga akan ↓ resiko penyebaran infeksi. 