Dokumen tersebut membahas tentang sistem politik di Indonesia mulai dari masa Orde Lama hingga Reformasi dengan ciri-ciri masing-masing periode:
1. Mengadopsi berbagai konstitusi seperti UUD '45, RIS '49, dan UUDS '50 pada masa Orde Lama dan Orde Baru
2. Sistem politik berubah dari demokrasi liberal, terpimpin hingga demokrasi pancasila selama Orde Baru
3. Peran TNI dalam politik berk
2. No Periode Dinamika Politik Indonesia
1 UUD „45 18 Agustus
„45 s/d 27 Des „49
a. 22 agustus ‟45 merupakan tanggal pembentukan
KNIP dan PNI.
b. Keluar maklumat wakil presiden no X, 16 oktober
‟45.
c. Maklumat pemerintah tanggal 3 november ‟45.
d. Maklumat pemerintah tanggal 14 november „45
menyatakan berubahnya sistem pemerintahan
dari kabinet presidensil menjadi parlementer.
2 Konstitusi RIS „49 27
Des „49 s/d 17-07-
„50
a. 27 Des „49 Setelah indonesia memperoleh
pengakuan kedaulatan dari pemerinah
belanda, pusat pemerintahan kembali ke Jakarta.
b. Upaya kembali kenergara kesatuan dilancarkan
dimana-mana.
c. 8 maret „50, pemerintah RIS dengan persetujuan
DPR dan senat mengeluarkan UU darurat NO
11/50
d. Mei „50,
e. 14 mei ‟50, parlemen dan senat RIS menyusun
UUDS NKRI ‟50.
3. 3 UUDS „50 17
agustus „50 s/d 5 juli
„59
a. 17-07-‟50, Indonesia kembali ke NKRI
sebagaimana cita-cita Proklamasi
kemerdekaan.
b. 27-09-‟50, Indonesia menjai anggota PBB ke
60.
c. 18s.d25-04-‟55, Indonesia menyelenggarakan
KAA.
d. Pemilu 1 „55 untuk memilih anggota legislatif.
e. 15-02-58, Achmad husen membentuk PRRI.
f. 5-07-‟59, diumumkan dekrit presiden
4 Kembali ke UUD „45
masa pemerintahan
Orde lama 5-07-‟59
s/d 11-03-‟66
a. 17-08-‟60 terjadi pemulihan hubungan diplomatik
dengan Belanda.
b. 07-01-‟65 Indonesia keluar dari keanggotaan
PBB.
c. 30-09-‟65 terjadi adanya G30S/PKI yang
didahului adanya isu “dewan Jendral”.
d. 01-10-‟65, penumpasan G30S/PKI.
e. 25-10-‟65, pembentukan KAMI.
f. 14-02-‟66, mengadili mereka yang terlibat dalam
G30S/PKI.
g. 24-02-‟65, terbentuk kabinet 100 menteri
4. 5 UUD‟45 Masa
Pemerintahan Orde
Baru 11 Maret „66
s/d 21-05-‟98
a. 11-03-‟66, ditandatanganinya “supersemar”
oleh Soekarno.
b. 12-03-‟68, soeharto dilantik sebagai pejabat
presiden RI.
c. 02-07-‟71, pemilu 1 yg diikuti 10 partai.
d. 15-01-‟74, terjai peristiwa yang disebut
MALARI.
e. Terjadi peristiwa tanjung priuk ‟84.
f. Peristiwa santa cruz ‟91.
g. 11-03-98 soeharto kembali dipilih menjadi
presiden RI ke 7 kalinya.
6 Amandemen UUD
„45 Masa
Pemerintahan
Reformasi 21-05-‟98
s/d sekarang
a. 21-03-‟98, soeharto mengundurkan diri dari
presiden.
b. 07-06-‟99, diadakanlah pemilu legislatif.
c. 14s/d21-10-‟99, doadakan sidang MPR yang
mengangkat Abdurrahman Wahid sebagai
presiden dan megawati sebagai wakil presiden.
d. 1s/d9-11-2001, diadakan sidang MPR yang
menghasilkan amandemen 3 UUD‟45
e. 1s/d11-08-2002, diadakan sidang MPR yang
menghasilkan amandemen 4 UUD‟45.
5. • Indonesia adalah negara kesatun berbentuk republik, dimana
kedaulatan di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh
MPR.
• Menganut sistem pemerintahan presidensial, dimana presiden
berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus sebagai
kepala pemerintahan.
a. Sistem Politik Demokrasi Liberal
a) Menggunakan dasar negara pancasila.
b) Berdasarkan UUDS “45, UUD RIS ‟49, dan UUDS „50
c) Menggunakan sistem Multipartai.
d) Pemilu dengan sistem proporsional.
e) Rules of Law
f) ABRI kurang berperan dalam sistem politik masa ini.
6. b. Sistem Politik Demokrasi terpimpin
a) Dasar negara pancasila diperas menjadi trisila.
b) Berdasarkan UUD „45.
c) Sistem ekonomi terpimpin.
d) Tidak ada pemilu.
e) Sistem politik nonsekuler.
c. Sistem Politik demokrasi Pancasila
1) Sistem Politik Orde Baru
a) ABRI berperan dalam politik melalui doktrin dwifungsi ABRI.
b) Dasr negara Pacasila
c) Kontitusi negara UUD „45.
d) Sistem ekonomi pasar dan koperasi.
7. 2) Sistem Politik Reformasi
a) Dasar negara Pancasila.
b) Kontitusi UUD „45 yang diamandemen.
c) Berlaku sistem Multipartai.
d) Sistem ekonomi mekanisme pasar bebas.
e) TNI tidak berperan lagi dalam sistem politik, yakni dihapusnya dwi
fungsi ABRI.
8. • Carter dan Herz menggunakan 2 kriteria untuk membedakan
berbagai politik di dunia, yaitu:
a. Siapa yang memerintah.
b. Ruang lingkup jangkauan kewenangannya.
A. Sistem poltik otokraasi tradisional
1) Kebebasan politik individu kurang dijamin.
2) Kebutuhan moril lebih menonjol.
3) Otokrat biasanya seorang sultan, raja, emir yang tidak hanya
mempunyai peran simbolis yang tinggi.
4) Partai politik dan media massa serta kelompok kepentingan belum
berkembang
5) Terdapat jurang politik yang lebar antara penguasa dan penduduk.
9. B. Sistem Politik Totaliter
1) Menghendaki pengaturan masyarakat secara merata, atas dasar
monopoli kekuasaan.
2) Merupakan sistem mobilitas massa dalam rangka membentuk
manusia yang baru dan dalam rangka melaksanakan kebijakan
yang ditetapkan oleh penguasa.
3) Menempatkan kepentingan individu di bawah kehendak dan
kepentingan partai tunggal yang mengatas namakan negara.
C. Sistem Politik Demokrasi
1) Persamaan politik dan kesempatan ekonomi bagi setiap individu.
2) Bersatu dalam perbedaan.
3) Distribusi kekuasaan, otonomi, dan konflik yang relatif merata.
4) Prosedural yang diatur dalam konstitusi.
5) Dalam konstitusi diatur kewajiban warga negara
10. No
Ciri-ciri sistem politik
komunis/totaliter
Sistem politik Liberal
1 Tidak mempercayai adanya tuhan. Berdasrkan empirisme rasional.
2
Menolak adanya persamaan Hak
dasar manusia.
Sangat menjunjung tinggi HAM.
3
Menentang ajaran liberalisme dan
kapitalisme.
Menentang ajaran Komunisme.
4
Pemerintahan dilakukan secara
diktator.
Menentang kediktatoran.
5 Tidak terdapat pemilu. Terdapat Pemilu.
11. No Komunisme Fasisme
1
Merupakan pemberontakan
besar pertama terhadap sistem
ekonomi kapitalisme dan liberal.
Merupakan pemberontakan kedua
terhadap kapitalis, liberal dan
komunis.
2
Merupakan pengaturan
pemerintahan dan masyarakat
secara totaliter dengan suatu
kediktatoran yang meakili kaum
protelar.
Merupakan pengaturan pemerintahan
dan masyarakat secara totaliter
dengan suatu kediktatoran tunggal,
yaitu yang sangat nasionalis.
3
Mendasarkan diri pada ideolofi
komunisme yang doktriner dan
bersifat eskatologis.
Didasarkan pada nasionalisme yang
chauvinstik, rasialistis, dan militeris.