2. Tiga Masalah Mendasar UKM
1. Pemasaran. Beberapa UKM memang sudah merambah bidang teknologi
dan informasi. Namun, faktanya hanya sekitar 10-20% yang benar-benar
menguasai bidang tersebut. Akibatnya, pola pemasaran mereka masih
mengandalkan pola pemasaran yang tradisional. Padahal, pangsa pasar
mereka bisa jadi jauh lebih besar dengan pemasaran yang lebih modern.
2. Penghargaan pada creator. Masyarakat daun pemerintah saat ini dirasa
masih belum memberikan penghargaan pada kreator. Tak jarang UKM yang
merasa malas mendesain produk baru memilih untuk meniru dan
memperbanyak produk yang sudah ada dibandingkan harus
mengembangkan sebuah produk dari awal.
3. Permodalan. Sebagai sebuah usaha yang independen dan tidak tergantung
pada pemerintah, UKM sangat terkendala modal usaha mereka. Untungnya
saat ini sudah banyak model permodalan yang dapat digunakan oleh UKM.
Model-model permodalan seperti crowdfunding dan peer-to-peer
lending misalnya, memberikan UKM Indonesia kesempatan untuk
berkembang.
3. Sebagai Insan Akademik, Anda diminta untuk menemukan dan
memberi solusi (problem solving) atas masalah yang dihadapi oleh
UMKM.
Berikanlah saran dan masukan kepada para pegiat dan pelaksana
UMKM tentang apa saja yang harus mereka lakukan. Anda juga bisa
memberikan saran kepada pemilik kepentingan (stakeholder). Dalam
hal ini, pemerimtah, untuk mengambil langkah-langkah strategis
dalam rangka menyelematkan kondisi dan keadaan bisnis UMKM.
Ingat, pemberian saran dan masukan
tentang langkah-langkah itu harus mengacu
pada sistematika berpikir ilmiah agar
memiliki akurasi dan ketepatan yang lebih
mendekati penyelesaian masalah. Studi
kasus ini menjadi “the first training”
penulisan karya ilmiah yang sesungguhnya.