SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
P
E
R
T
E
M
U
A
N
5
AKUNTANSI
MANAJEMEN
SEBAGAI TIPE INFORMASI PENUH
(KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL
TRANSFER)
PENDAHULUAN
Dalam perusahaan yang organisasinya telah dibagi-bagi
menjadi pusat-pusat laba, transfer barang atau jasa
antar pusat laba akan menimbulkan masalah harga
transfer. Oleh karena masing-masing pusat laba harus
diukur kinerja masing-masing, maka setiap terjadi
transfer barang atau jasa antar pusat laba akan
mempengaruhi laba yang dicapai masing-masing pusat
laba. Oleh karena itu perlu dihitung harga tranfer yang
wajar dari pusat laba penjual (yang mentransfer)
kepada pusat laba pembeli (yang menerima transfer).
KONSEP HARGA TRANSFER
Dalam arti luas harga transer meliputi harga produk atau jasa antar
pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan.
Atau meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen pembantu
ke departemen-departemen lainnya.
Dalam arti sempit adalah harga jual produk yang ditransfer dari pusat
laba yang satu ke pusat laba yang lain dalam perusahaan yang sama.
Dalam transfer barang / jasa ada 2 macam keputusan :
1. Keputusan Pemilihan Sumber / Sourcing Decision
Keputusan mau membeli sumber dari dalam perusahaan atau dari luar
perusahaan
2. Keputusan Penentuan Harga Transfer / Transfer Pricing Decision
Jika dipilih keputusan membeli dari dalam, akan timbul keputusan berikut :
“Pada harga berapa Harga Transfer diterapkan ?”
TUJUAN HARGA TRANSFER
1.Mentransmisikan data keuangan diantara departemen-
departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu
mereka saling menggunakan barang atau jasa satu
sama lain.
2.Mengevaluasi kinerja tiap segmen/divisi dan
memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli
menuju keputusan yang selaras dengan tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
KARAKTERISTIK HARGA TRANSFER
1. Masalah harga transfer timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan
laba divisinya.
Perusahaan yang dibentuk berdasarkan divisi-divisi akan dinilai kinerjanya berdasarkan laba
yang diperoleh, maka manajer pusat laba sangat peduli terhadap factor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan laba, termasuk di dalamnya penentuan Harga Ttransfer (baik
bagi divisi pembeli/penjual).
2. Harga transfer selalu mengandung laba.
Bagi divisi penjual, Haraga Transfer merupakan pendapatan yang pada gilirannya merupakan
unsure laba yang dipakai sebagai dasar penilaian kinerja, sehingga adanya transfer barang ke
divisi pembeli harus mengandung unsur biaya di dalamnya.
3. Harga transfer merupakan alat mempertegas diversifikasi, sekaligus mengintegrasikan
divisi yang dibentuk
a. Proses pembentukan HT memberi kesempatan kepada manajer divisi yang terkait untuk
merunding semua unsur pembentuk HT, karena unsur ini akan mempengaruhi besar
kecilnya laba.
b. Dengan HT, divisi yang telah dibentuk dianggap sebagai perusahaan “independent”
yang melakukan nego penetapan harga barang yang ditransfer antar divisi tersebut
MASALAH YANG DIRUNDINGKAN DALAM PENENTUAN
HARGA TRANSFER
Dua masalah yang selalu dirundingkan oleh divisi penjual dan divisi
pembeli berkaitan dengan harga transfer adalah:
- Dasar apa yang digunakan dalam penentuan harga transfer
- Laba yang diperhitungkan
Biaya
Dasar Penentuan
Harga Transfer
Harga pasar
Biaya Penuh Riil
Biaya Penuh
Standar
Activity Based
Costing
Full Costing
Varable Costing
Activity Based
Costing
Full Costing
Varable Costing
Dasar apa yang digunakan dalam penentuan
harga transfer:
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER
1.Metode harga transfer atas dasar biaya (cost-based
transfer pricing)
2.Metode harga transfer atas dasar harga pasar
(market-based transfer pricing).
Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya
Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan
biaya dapat dihitung dengan salah satu dari tiga
pendekatan penentuan biaya: full costing, variable
costing dan activity based costing. Berikut ini
rumus umum untuk menentukan harga transfer dari
ketiga pendekatan tersebut.
Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya
Harga Transfer = Biaya Penuh + Laba
Biaya Produksi
dan Biaya Non
Produksi
y% x Aktiva
Penuh
Aktiva
Lancar
Aktiva Tetap
Gambar 1: Unsur-unsur yang Diperhitungkan Dalam
Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Biaya Penuh
Pendekatan Full Costing.
Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya
Gambar 2: Unsur-unsur yang Diperhitungkan Dalam
Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Biaya Penuh
Pendekatan Variable Costing.
Harga Transfer = Biaya Penuh + Laba
Biaya Varaibel penuh:
Bahan baku
Biaya tenaga kerja
BOP variabel
Biaya pemasaran variabel
Biaya administrasi
variabel
Biaya Tetap:
BOP Tetap
Biaya pemasaran tetap
Biaya administrasi tetap
y% x Aktiva Penuh
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya
Gambar 3: Unsur-unsur yang Diperhitungkan Dalam
Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Biaya Penuh
Pendekatan Activity Based Costing.
Harga Transfer = Biaya Penuh + Laba
Unit level activity cost
Bacth related activity cost
Product sustaining activity cost
Facility sustaining activity cost
y% x Aktiva Penuh
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Biaya-biaya pada ABC
Unit level activity cost
Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit yang diproduksi
contoh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead
yang bersifat variabel.
Unit level activity cos yang dibebankan oleh divisi penjual kepada
divisi pembeli = Jumlah unit yang ditransfer x biaya standar
Bacth related activity cost
Biaya ini dihitung berdasarkan jumlah batch produks yang diproduksi.
Contoh setup cost yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin
dan ekuipmen yang lain sebelum order produksi diproses
Besar kecilnya biaya ini tergantung pada frekuensi order produksi yang
diolah oleh fungsi produksi.
Bacth related activity cost yang dibebankan divisi penjual kepada
divisi pembeli adalah biaya standar dari setup cost x jumlah order
produksi.
Product-sustaining activity cost
Biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit yang
diproduksi. Biaya biaya termasuk kelompok jenis ini adalah biaya
penelitian dan pengembangan untuk produk tertentu.
Biaya yang dibebankan oleh divisi penjual kepada divisi
pembeli dihitung atas dasar jumlah taksiran produk yang
akan dihasilkan selama umur produk tersebut.
Facility-sustaining activity cost
Biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan
kapasitas yang akan dimiliki perusahaan. Contoh : biaya
depresiasi, amortisasi, asuransi, biaya gaji karyawan kunci.
Biaya yang dibebankan oleh divisi penjual kepada divisi
pembeli sebesar jumlah taksiran produk yang akan
dihasilkan pada kapasitas normal divisi penjual.
Contoh 1
Contoh Soal 1:
PT X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba. Divisi A dan Divisi B. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q yang dijual ke pasar luar sebanyak 10% dan sisanya ditransfer ke
divisi B. Manajer divisi A dan B sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer suku cadang
Q untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing
dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, divisi A merencanakan akan beroperasi pada
kasitas normal 10.000 unit dengan taksiran biaya penuh sebagai berikut:
Biaya produksi Rp 200.000.000
Biaya pemasaran 50.000.000
Biaya administrasi & umum 20.000.000
Total biaya penuh Rp 270.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 1.000.000.000, dan
laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on
invesment) adalah 20%.
Diminta:
Tentukan harga transfer per unit suku cadang Q dengan pendekatan full costing.
Penyelesaian:
Perhitungan:
Total biaya penuh divisi A Rp 270.000.000
Laba yang diharapkan divisi A 20% x Rp 1.000.000.000= Rp 200.000.000
Jumlah harga transfer Rp 470.000.000
Jumlah unit yang diproduksi 10.000
Harga transfer per unit Rp 47.000
Atau
Perhitungan markup:
Biaya pemasaran Rp 20.000.000
Biaya administrasi & umum 50.000.000
Laba yang diharapkan 200.000.000
Jumlah markup Rp 270.000.000
Biaya produksi Rp 200.000.000
% Markup (Markup : Biaya produksi) 135%`
Harga transfer = Biaya produksi + Markup
= 200.000.000 + (135% x 200.000.000)
= Rp 470.000.000
Jumlah produksi = 10.000 unit
Harga per unit = Rp 47.000
Contoh Soal 2:
Misal PT X dalam contoh soal 1 menggunakan pendekatan variabel costing dalam
penentuan harga transfer, takisiran biaya penuh Rp 270.000.000 tersebut terdiri dari :
Biaya variabel
Biaya produksi variabel Rp 150.000.000
Biaya pemasaran variabel 10.000.000
Biaya administrasi & umum variabel 5.000.000
Total biaya variabel Rp 165.000.000
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap Rp 50.000.000
Biaya pemasaran tetap 40.000.000
Biaya administrasi & umum tetap 15.000.000
Total biaya tetap Rp 105.000.000
Total Biaya Penuh Rp 270.000.000
Penyelesaian:
Perhitungan Markup:
Total biaya tetap divisi A Rp 105.000.000
Laba yang diharapkan divisi A 20% x Rp 1.000.000.000= Rp 200.000.000
Jumlah Rp 305.000.000
Biaya Varibel 165.000.000
Markup (%) 185%
Perhitungan Harga Transfer:
Harga transfer = Biaya variabel + Markup
Harga transfer = Rp 165.000.000 + (185% x Rp 165.000.000)
= Rp 165.000.000 + Rp 305.000.000
= Rp 470.000.000
Jumlah produksi = 10.000 unit
Harga per unit = Rp 47.000
Contoh Soal 3:
PT X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba. Divisi A dan Divisi B. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q dan R yang dijual ke pasar luar sebanyak 10% dan sisanya
ditransfer ke divisi B. Manajer divisi A dan B sedang mempertimbangkan penentuan harga
transfer suku cadang untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan
pendekatan activity based costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, divisi A
sebagai divisi penjual merencanakan akan beroperasi pada kapasitas normal 1.000.000 suku
cadang Q dan 2.000.000 unit suku cadang R dengan taksiran biaya penuh sebagai berikut:
SC-Q SC-R
Unit level activity cost : Biaya standar per unit Rp 1.500 Rp 2.000
Batch related activity cost : Biaya standar per batch Rp 200.000 Rp 150.000
Product sustaining activity cost : Biaya per unit Rp 500 Rp 300
Facility sustaining activity cost : Biaya setahun Rp 200 juta Rp 400 juta
Misal divisi A mentranfer 100.000 unit suku cadang Q ke divisi B dalam bulan Januari 2008.
Jumlah tersebut diproduksi dalam dua production run (batch).
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 1.000.000.000, dan
laba yang diharapkan divisi A yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on
invesment) adalah 22%.
Diminta:
Tentukan harga transfer per unit suku cadang Q dari divisi A ke divisi B dengan pendekatan ABC
Penyelesaian:
Perhitungan Mark Up divisi A
Mark up = Laba yang diharapkan / Unit level Activity Cost
Laba yang diharapkan 22% x Rp 1 M =Rp 220.000.000
Unit level activity cost:
Suku cadang Q 1.000.000 unit x Rp 1.500 =Rp1.500.000.000
Suku cadang R 2.000.000 unit x Rp 2.000 =Rp4.000.000.000
Jumlah =Rp5.500.000.000
% Markup = 220.000.000 / 5.500.000.000 = 4%
Harga tranfers = Biaya penuh ABC + Markup
Biaya penuh suku cadang Q:
• Unit level activity cost =100.000 x Rp 1.500 Rp 150.000.000
• Bacth related activity cost = 2 batch x Rp 200.000 Rp 400.000
• Product sustaining activity cost = 100.000 x Rp 500 Rp 50.000.000
• Facility sustaining activity cost = 100.000 x Rp 200 Rp 20.000.000
Biaya penuh suku cadang Q Rp 220.400.000
Markup 4% X Rp Rp 150.000.000 Rp 6.000.000
Harga tranfer suku cadang Q sebanyak 100.000 unit Rp 226.400.000
Harga jual per unit Rp 2.264
PENENTUAN TRANSFER PRICE ATAS DASAR HARGA PASAR
Jika produk yang mau ditransfer punya harga pasar, maka harga
pasar dapat dipandang sebagai dasar yang adil.
Harga pasar dipandang sebagai Opportunity Cost :
Penjual  Penghasilan yang akan dikorbankan di dalam mentransfer
produk kepada divisi pembeli
Pembeli Biaya yang seharusnya dikeluarkan jika produk tersebut
dibeli dari luar.
Harga Pasar disini adalah HARGA PASAR MINUS dengan
alasan :
Kuantitas produk yang ditransfer umumnya cukup besar, sehingga
menimbulkan penghematan pada divisi penjual, sehingga terjadi
potongan volume (volume discount)
Dalam transfer barang, divisi penjual tidak mengeluarkan biaya-
biaya seperti iklan, promosi, komisi dll
Juga untuk transfer tidak dibutuhkan biaya penggudangan.
Penyajian penentuan harga transfer dengan metode market
price minus
Persentase
Harga Pasar
DIKURANGI :
Potongan Volume
Biaya Penjualan
Komisi Penjualan
Biaya Penagihan
Biaya Pegudangan
100
1.00
12.0
2.00
0.50
5.50
Total Biaya Pengurangan 21
Harga transfer dalam % dari harga pasar 79
MASALAH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
Setiap harga transfer akan menjadi biaya variable bagi divisi pembeli,
meskipun dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan, harga
transfer tersebut mengandung unsur biaya tetap dari divisi penjual  JIKA
manajer divisi pembeli melakukan perencanaan laba jangka pendek 
usaha optimasi laba jangka pendek yang dilakukan oleh divisi pembeli tidak
selalu berakibat optimasi laba perusahaan secara keseluruhan (hal ini bisa
terjadi jika menggunakan harga transfer perunit).
Untuk divisi penjual yang menjual seluruh (hampir seluruh) produknya ke
divisi lain dalam perusahaan yang sama, divisi penjual disebut CAPTIVE
SUPPLIER  memiliki tanggung jawab pokok pada pengendalian biaya,
mutu produk dan ketepatan jadual produksi dan TIDAK memiliki wewenang
yang significant dalam bidang pemasaran  laba divisi CAPTIVE SUPPLIER
sangat ditentukan oleh volume produk yang dijual  penilaian kinerja
SANGAT COCOK di dasarkan atas biaya dibanding LABA  Pseudo profit
center (pusat laba tidak dalam arti yang sebenarnya)  karena laba divisi
penjual sangat ditentukan oleh kinerja divisi lain.
MASALAH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
Untuk memecahkan masalah yang dihadapi Captive supplier di atas, ada
dua alternative yang dapat dipilih :
1. Memperlakukan divisi penjual sebagai pusat biaya  Penjelasan di
atas
2. Memilih satu dari tiga alternative harga transfer :
Beban tetap bulanan
Pembagian laba
Dua macam harga
BEBAN TETAP BULANAN
Contoh : Divisi MIRA mentransfer seluruh produknya ke divisi ADNAN.
Struktur biaya divisi MIRA dalam memproduksi produk adalah sbb:
Biaya variable perunit Rp. 800.000
Biaya tetap pertahun Rp. 600.000.000
Investasi dalam modal kerja dan fasilitas produksi Rp. 2.400.000.000
Tarif kembalian investasi 10%
Harga transfer produk divisi MIRA yang ditransfer ke divisi ADNAN
dihitung sbb:
1. Untuk setiap unit produk yang ditransfer oleh divisi MIRA, Divisi ADNAN
dibebani harga sebesar Rp. 800.000 perunit
2. Setiap bulan divisi ADNAN dibebani tambahan beban :
- Biaya tetap sebesar Rp. 50.000.000 (Rp. 600.000.000 : 12 bulan)
- Laba sebesar Rp. 20.000.000 (10%x Rp. 2.400.000) : 12 bulan
Jika dalam suatu bulan Divisi MIRA mentransfer 2.000 unit produk ke
divisi ADNAN, beban yang ditanggung oleh divisi ADNAN dalam bulan
tersebut dihitung sbb:
Biaya variable 2.000 x Rp. 800.000 Rp. 1.600.000.000
Biaya tetap Rp. 50.000.000
Laba Rp. 20.000.000
---------------------- +
Harga Transfer Rp. 1.670.000.000
PT. FATAH memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba : Divisi HERDYN dan Divisi RASYID.
Divisi HERDYN menghasilkan suku cadang Q yang dijual dipasar luar sebanyak 5% dan sisanya
ditransfer ke divisi RASYID. Manajer ke2 divisi sedang mempertimbangkan penentuan harga
transfer suku cadang Q untuk tahun anggaran 200X.
Menurut anggaran, divisi HERDYN direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal 1.000.000
unit dengan taksiran biaya penuh standart untuk tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut
:
Biaya bahan baku Rp. 60.000.000
Biaya tenaga kerja Rp. 120.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp. 50.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 90.000.000
Biaya administrasi variabel Rp. 70.000.000
Biaya administrasi tetap Rp. 80.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp. 40.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp. 23.000.000
----------------------- +
Total biaya penuh Rp. 453.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar 2 Milyar dan laba yang
diharapkan dalam bentuk ROI sebesar 15%
Ditanya :
Tentukan Harga transfer suku cadang Q jika perusahaan menggunakan pendekatan Full Costing
dan Variabel Costing !
LATIHAN SOAL :

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
vitalfrans
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
Yoshita Elsyanti
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
Nugroho Adi
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
titikefnita
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

Mais procurados (20)

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 

Semelhante a Penentuan Harga Transfer

Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
Inggarh
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
RiaMennita
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Farrelfebrinal
 

Semelhante a Penentuan Harga Transfer (20)

TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdfTM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
 
pertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.pptpertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.ppt
 
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.pptpert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
 
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.pptSlide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt
 
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
 
Analisa break event point
Analisa break event pointAnalisa break event point
Analisa break event point
 
Harga Jual.ppt
Harga Jual.pptHarga Jual.ppt
Harga Jual.ppt
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
 
Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga JualPenentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
 
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptxPertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
 
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 

Mais de Muhammad Fajar

Rencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business PlanRencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business Plan
Muhammad Fajar
 
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelVariable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Muhammad Fajar
 

Mais de Muhammad Fajar (20)

Sidang Skripsi
Sidang SkripsiSidang Skripsi
Sidang Skripsi
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana Pemasaran
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Kasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio KeuanganKasus Ratio Keuangan
Kasus Ratio Keuangan
 
Format Penulisan Artikel Ilmiah
Format Penulisan Artikel IlmiahFormat Penulisan Artikel Ilmiah
Format Penulisan Artikel Ilmiah
 
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea SelatanKomunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya: Korea Selatan
 
E-Business Market and Model
E-Business Market and ModelE-Business Market and Model
E-Business Market and Model
 
Decision Support System FIX
Decision Support System FIXDecision Support System FIX
Decision Support System FIX
 
Rencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business PlanRencana Operasi Business Plan
Rencana Operasi Business Plan
 
ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)
 
Strategi Mc. Kinsey
Strategi Mc. KinseyStrategi Mc. Kinsey
Strategi Mc. Kinsey
 
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelVariable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok Variabel
 
PPh Pasal 23
PPh Pasal 23PPh Pasal 23
PPh Pasal 23
 
PPh Pasal 26
PPh Pasal  26PPh Pasal  26
PPh Pasal 26
 
PPh Pasal 4
PPh Pasal 4PPh Pasal 4
PPh Pasal 4
 
PPh 21
PPh 21PPh 21
PPh 21
 
For Good to the Great for UMKM
For Good to the Great for UMKMFor Good to the Great for UMKM
For Good to the Great for UMKM
 
Wanita Pengusaha dan Tantangannya
Wanita Pengusaha dan TantangannyaWanita Pengusaha dan Tantangannya
Wanita Pengusaha dan Tantangannya
 
Merancang Model Bisnis
Merancang Model BisnisMerancang Model Bisnis
Merancang Model Bisnis
 
Etika Bisnis Untuk UKM
Etika Bisnis Untuk UKMEtika Bisnis Untuk UKM
Etika Bisnis Untuk UKM
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Último (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Penentuan Harga Transfer

  • 1. P E R T E M U A N 5 AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI TIPE INFORMASI PENUH (KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL TRANSFER)
  • 2. PENDAHULUAN Dalam perusahaan yang organisasinya telah dibagi-bagi menjadi pusat-pusat laba, transfer barang atau jasa antar pusat laba akan menimbulkan masalah harga transfer. Oleh karena masing-masing pusat laba harus diukur kinerja masing-masing, maka setiap terjadi transfer barang atau jasa antar pusat laba akan mempengaruhi laba yang dicapai masing-masing pusat laba. Oleh karena itu perlu dihitung harga tranfer yang wajar dari pusat laba penjual (yang mentransfer) kepada pusat laba pembeli (yang menerima transfer).
  • 3. KONSEP HARGA TRANSFER Dalam arti luas harga transer meliputi harga produk atau jasa antar pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan. Atau meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen pembantu ke departemen-departemen lainnya. Dalam arti sempit adalah harga jual produk yang ditransfer dari pusat laba yang satu ke pusat laba yang lain dalam perusahaan yang sama. Dalam transfer barang / jasa ada 2 macam keputusan : 1. Keputusan Pemilihan Sumber / Sourcing Decision Keputusan mau membeli sumber dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan 2. Keputusan Penentuan Harga Transfer / Transfer Pricing Decision Jika dipilih keputusan membeli dari dalam, akan timbul keputusan berikut : “Pada harga berapa Harga Transfer diterapkan ?”
  • 4. TUJUAN HARGA TRANSFER 1.Mentransmisikan data keuangan diantara departemen- departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang atau jasa satu sama lain. 2.Mengevaluasi kinerja tiap segmen/divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan yang selaras dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
  • 5. KARAKTERISTIK HARGA TRANSFER 1. Masalah harga transfer timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan laba divisinya. Perusahaan yang dibentuk berdasarkan divisi-divisi akan dinilai kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh, maka manajer pusat laba sangat peduli terhadap factor-faktor yang mempengaruhi penerimaan laba, termasuk di dalamnya penentuan Harga Ttransfer (baik bagi divisi pembeli/penjual). 2. Harga transfer selalu mengandung laba. Bagi divisi penjual, Haraga Transfer merupakan pendapatan yang pada gilirannya merupakan unsure laba yang dipakai sebagai dasar penilaian kinerja, sehingga adanya transfer barang ke divisi pembeli harus mengandung unsur biaya di dalamnya. 3. Harga transfer merupakan alat mempertegas diversifikasi, sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk a. Proses pembentukan HT memberi kesempatan kepada manajer divisi yang terkait untuk merunding semua unsur pembentuk HT, karena unsur ini akan mempengaruhi besar kecilnya laba. b. Dengan HT, divisi yang telah dibentuk dianggap sebagai perusahaan “independent” yang melakukan nego penetapan harga barang yang ditransfer antar divisi tersebut
  • 6. MASALAH YANG DIRUNDINGKAN DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER Dua masalah yang selalu dirundingkan oleh divisi penjual dan divisi pembeli berkaitan dengan harga transfer adalah: - Dasar apa yang digunakan dalam penentuan harga transfer - Laba yang diperhitungkan Biaya Dasar Penentuan Harga Transfer Harga pasar Biaya Penuh Riil Biaya Penuh Standar Activity Based Costing Full Costing Varable Costing Activity Based Costing Full Costing Varable Costing Dasar apa yang digunakan dalam penentuan harga transfer:
  • 7. METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER 1.Metode harga transfer atas dasar biaya (cost-based transfer pricing) 2.Metode harga transfer atas dasar harga pasar (market-based transfer pricing). Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan biaya dapat dihitung dengan salah satu dari tiga pendekatan penentuan biaya: full costing, variable costing dan activity based costing. Berikut ini rumus umum untuk menentukan harga transfer dari ketiga pendekatan tersebut.
  • 8. Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya Harga Transfer = Biaya Penuh + Laba Biaya Produksi dan Biaya Non Produksi y% x Aktiva Penuh Aktiva Lancar Aktiva Tetap Gambar 1: Unsur-unsur yang Diperhitungkan Dalam Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Biaya Penuh Pendekatan Full Costing.
  • 9. Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya Gambar 2: Unsur-unsur yang Diperhitungkan Dalam Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Biaya Penuh Pendekatan Variable Costing. Harga Transfer = Biaya Penuh + Laba Biaya Varaibel penuh: Bahan baku Biaya tenaga kerja BOP variabel Biaya pemasaran variabel Biaya administrasi variabel Biaya Tetap: BOP Tetap Biaya pemasaran tetap Biaya administrasi tetap y% x Aktiva Penuh Aktiva Lancar Aktiva Tetap
  • 10. Metode Harga Transfer Atas Dasar Biaya Gambar 3: Unsur-unsur yang Diperhitungkan Dalam Penentuan Harga Transfer Atas Dasar Biaya Penuh Pendekatan Activity Based Costing. Harga Transfer = Biaya Penuh + Laba Unit level activity cost Bacth related activity cost Product sustaining activity cost Facility sustaining activity cost y% x Aktiva Penuh Aktiva Lancar Aktiva Tetap
  • 11. Biaya-biaya pada ABC Unit level activity cost Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit yang diproduksi contoh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung serta biaya overhead yang bersifat variabel. Unit level activity cos yang dibebankan oleh divisi penjual kepada divisi pembeli = Jumlah unit yang ditransfer x biaya standar Bacth related activity cost Biaya ini dihitung berdasarkan jumlah batch produks yang diproduksi. Contoh setup cost yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan ekuipmen yang lain sebelum order produksi diproses Besar kecilnya biaya ini tergantung pada frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi. Bacth related activity cost yang dibebankan divisi penjual kepada divisi pembeli adalah biaya standar dari setup cost x jumlah order produksi.
  • 12. Product-sustaining activity cost Biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit yang diproduksi. Biaya biaya termasuk kelompok jenis ini adalah biaya penelitian dan pengembangan untuk produk tertentu. Biaya yang dibebankan oleh divisi penjual kepada divisi pembeli dihitung atas dasar jumlah taksiran produk yang akan dihasilkan selama umur produk tersebut. Facility-sustaining activity cost Biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang akan dimiliki perusahaan. Contoh : biaya depresiasi, amortisasi, asuransi, biaya gaji karyawan kunci. Biaya yang dibebankan oleh divisi penjual kepada divisi pembeli sebesar jumlah taksiran produk yang akan dihasilkan pada kapasitas normal divisi penjual.
  • 13. Contoh 1 Contoh Soal 1: PT X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba. Divisi A dan Divisi B. Divisi A menghasilkan suku cadang Q yang dijual ke pasar luar sebanyak 10% dan sisanya ditransfer ke divisi B. Manajer divisi A dan B sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer suku cadang Q untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, divisi A merencanakan akan beroperasi pada kasitas normal 10.000 unit dengan taksiran biaya penuh sebagai berikut: Biaya produksi Rp 200.000.000 Biaya pemasaran 50.000.000 Biaya administrasi & umum 20.000.000 Total biaya penuh Rp 270.000.000 Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 1.000.000.000, dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on invesment) adalah 20%. Diminta: Tentukan harga transfer per unit suku cadang Q dengan pendekatan full costing.
  • 14. Penyelesaian: Perhitungan: Total biaya penuh divisi A Rp 270.000.000 Laba yang diharapkan divisi A 20% x Rp 1.000.000.000= Rp 200.000.000 Jumlah harga transfer Rp 470.000.000 Jumlah unit yang diproduksi 10.000 Harga transfer per unit Rp 47.000 Atau Perhitungan markup: Biaya pemasaran Rp 20.000.000 Biaya administrasi & umum 50.000.000 Laba yang diharapkan 200.000.000 Jumlah markup Rp 270.000.000 Biaya produksi Rp 200.000.000 % Markup (Markup : Biaya produksi) 135%` Harga transfer = Biaya produksi + Markup = 200.000.000 + (135% x 200.000.000) = Rp 470.000.000 Jumlah produksi = 10.000 unit Harga per unit = Rp 47.000
  • 15. Contoh Soal 2: Misal PT X dalam contoh soal 1 menggunakan pendekatan variabel costing dalam penentuan harga transfer, takisiran biaya penuh Rp 270.000.000 tersebut terdiri dari : Biaya variabel Biaya produksi variabel Rp 150.000.000 Biaya pemasaran variabel 10.000.000 Biaya administrasi & umum variabel 5.000.000 Total biaya variabel Rp 165.000.000 Biaya tetap: Biaya produksi tetap Rp 50.000.000 Biaya pemasaran tetap 40.000.000 Biaya administrasi & umum tetap 15.000.000 Total biaya tetap Rp 105.000.000 Total Biaya Penuh Rp 270.000.000
  • 16. Penyelesaian: Perhitungan Markup: Total biaya tetap divisi A Rp 105.000.000 Laba yang diharapkan divisi A 20% x Rp 1.000.000.000= Rp 200.000.000 Jumlah Rp 305.000.000 Biaya Varibel 165.000.000 Markup (%) 185% Perhitungan Harga Transfer: Harga transfer = Biaya variabel + Markup Harga transfer = Rp 165.000.000 + (185% x Rp 165.000.000) = Rp 165.000.000 + Rp 305.000.000 = Rp 470.000.000 Jumlah produksi = 10.000 unit Harga per unit = Rp 47.000
  • 17. Contoh Soal 3: PT X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba. Divisi A dan Divisi B. Divisi A menghasilkan suku cadang Q dan R yang dijual ke pasar luar sebanyak 10% dan sisanya ditransfer ke divisi B. Manajer divisi A dan B sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer suku cadang untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan activity based costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, divisi A sebagai divisi penjual merencanakan akan beroperasi pada kapasitas normal 1.000.000 suku cadang Q dan 2.000.000 unit suku cadang R dengan taksiran biaya penuh sebagai berikut: SC-Q SC-R Unit level activity cost : Biaya standar per unit Rp 1.500 Rp 2.000 Batch related activity cost : Biaya standar per batch Rp 200.000 Rp 150.000 Product sustaining activity cost : Biaya per unit Rp 500 Rp 300 Facility sustaining activity cost : Biaya setahun Rp 200 juta Rp 400 juta Misal divisi A mentranfer 100.000 unit suku cadang Q ke divisi B dalam bulan Januari 2008. Jumlah tersebut diproduksi dalam dua production run (batch). Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 1.000.000.000, dan laba yang diharapkan divisi A yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on invesment) adalah 22%. Diminta: Tentukan harga transfer per unit suku cadang Q dari divisi A ke divisi B dengan pendekatan ABC
  • 18. Penyelesaian: Perhitungan Mark Up divisi A Mark up = Laba yang diharapkan / Unit level Activity Cost Laba yang diharapkan 22% x Rp 1 M =Rp 220.000.000 Unit level activity cost: Suku cadang Q 1.000.000 unit x Rp 1.500 =Rp1.500.000.000 Suku cadang R 2.000.000 unit x Rp 2.000 =Rp4.000.000.000 Jumlah =Rp5.500.000.000 % Markup = 220.000.000 / 5.500.000.000 = 4% Harga tranfers = Biaya penuh ABC + Markup Biaya penuh suku cadang Q: • Unit level activity cost =100.000 x Rp 1.500 Rp 150.000.000 • Bacth related activity cost = 2 batch x Rp 200.000 Rp 400.000 • Product sustaining activity cost = 100.000 x Rp 500 Rp 50.000.000 • Facility sustaining activity cost = 100.000 x Rp 200 Rp 20.000.000 Biaya penuh suku cadang Q Rp 220.400.000 Markup 4% X Rp Rp 150.000.000 Rp 6.000.000 Harga tranfer suku cadang Q sebanyak 100.000 unit Rp 226.400.000 Harga jual per unit Rp 2.264
  • 19. PENENTUAN TRANSFER PRICE ATAS DASAR HARGA PASAR Jika produk yang mau ditransfer punya harga pasar, maka harga pasar dapat dipandang sebagai dasar yang adil. Harga pasar dipandang sebagai Opportunity Cost : Penjual  Penghasilan yang akan dikorbankan di dalam mentransfer produk kepada divisi pembeli Pembeli Biaya yang seharusnya dikeluarkan jika produk tersebut dibeli dari luar. Harga Pasar disini adalah HARGA PASAR MINUS dengan alasan : Kuantitas produk yang ditransfer umumnya cukup besar, sehingga menimbulkan penghematan pada divisi penjual, sehingga terjadi potongan volume (volume discount) Dalam transfer barang, divisi penjual tidak mengeluarkan biaya- biaya seperti iklan, promosi, komisi dll Juga untuk transfer tidak dibutuhkan biaya penggudangan.
  • 20. Penyajian penentuan harga transfer dengan metode market price minus Persentase Harga Pasar DIKURANGI : Potongan Volume Biaya Penjualan Komisi Penjualan Biaya Penagihan Biaya Pegudangan 100 1.00 12.0 2.00 0.50 5.50 Total Biaya Pengurangan 21 Harga transfer dalam % dari harga pasar 79
  • 21. MASALAH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER Setiap harga transfer akan menjadi biaya variable bagi divisi pembeli, meskipun dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan, harga transfer tersebut mengandung unsur biaya tetap dari divisi penjual  JIKA manajer divisi pembeli melakukan perencanaan laba jangka pendek  usaha optimasi laba jangka pendek yang dilakukan oleh divisi pembeli tidak selalu berakibat optimasi laba perusahaan secara keseluruhan (hal ini bisa terjadi jika menggunakan harga transfer perunit). Untuk divisi penjual yang menjual seluruh (hampir seluruh) produknya ke divisi lain dalam perusahaan yang sama, divisi penjual disebut CAPTIVE SUPPLIER  memiliki tanggung jawab pokok pada pengendalian biaya, mutu produk dan ketepatan jadual produksi dan TIDAK memiliki wewenang yang significant dalam bidang pemasaran  laba divisi CAPTIVE SUPPLIER sangat ditentukan oleh volume produk yang dijual  penilaian kinerja SANGAT COCOK di dasarkan atas biaya dibanding LABA  Pseudo profit center (pusat laba tidak dalam arti yang sebenarnya)  karena laba divisi penjual sangat ditentukan oleh kinerja divisi lain.
  • 22. MASALAH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER Untuk memecahkan masalah yang dihadapi Captive supplier di atas, ada dua alternative yang dapat dipilih : 1. Memperlakukan divisi penjual sebagai pusat biaya  Penjelasan di atas 2. Memilih satu dari tiga alternative harga transfer : Beban tetap bulanan Pembagian laba Dua macam harga BEBAN TETAP BULANAN Contoh : Divisi MIRA mentransfer seluruh produknya ke divisi ADNAN. Struktur biaya divisi MIRA dalam memproduksi produk adalah sbb: Biaya variable perunit Rp. 800.000 Biaya tetap pertahun Rp. 600.000.000 Investasi dalam modal kerja dan fasilitas produksi Rp. 2.400.000.000 Tarif kembalian investasi 10%
  • 23. Harga transfer produk divisi MIRA yang ditransfer ke divisi ADNAN dihitung sbb: 1. Untuk setiap unit produk yang ditransfer oleh divisi MIRA, Divisi ADNAN dibebani harga sebesar Rp. 800.000 perunit 2. Setiap bulan divisi ADNAN dibebani tambahan beban : - Biaya tetap sebesar Rp. 50.000.000 (Rp. 600.000.000 : 12 bulan) - Laba sebesar Rp. 20.000.000 (10%x Rp. 2.400.000) : 12 bulan Jika dalam suatu bulan Divisi MIRA mentransfer 2.000 unit produk ke divisi ADNAN, beban yang ditanggung oleh divisi ADNAN dalam bulan tersebut dihitung sbb: Biaya variable 2.000 x Rp. 800.000 Rp. 1.600.000.000 Biaya tetap Rp. 50.000.000 Laba Rp. 20.000.000 ---------------------- + Harga Transfer Rp. 1.670.000.000
  • 24. PT. FATAH memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba : Divisi HERDYN dan Divisi RASYID. Divisi HERDYN menghasilkan suku cadang Q yang dijual dipasar luar sebanyak 5% dan sisanya ditransfer ke divisi RASYID. Manajer ke2 divisi sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer suku cadang Q untuk tahun anggaran 200X. Menurut anggaran, divisi HERDYN direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal 1.000.000 unit dengan taksiran biaya penuh standart untuk tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut : Biaya bahan baku Rp. 60.000.000 Biaya tenaga kerja Rp. 120.000.000 Biaya overhead pabrik variabel Rp. 50.000.000 Biaya overhead pabrik tetap Rp. 90.000.000 Biaya administrasi variabel Rp. 70.000.000 Biaya administrasi tetap Rp. 80.000.000 Biaya pemasaran variabel Rp. 40.000.000 Biaya pemasaran tetap Rp. 23.000.000 ----------------------- + Total biaya penuh Rp. 453.000.000 Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar 2 Milyar dan laba yang diharapkan dalam bentuk ROI sebesar 15% Ditanya : Tentukan Harga transfer suku cadang Q jika perusahaan menggunakan pendekatan Full Costing dan Variabel Costing ! LATIHAN SOAL :