2. KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL
Secara umum penentuan harga jual dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut ini:
1. Permintaan dan penawaran
2. Selera konsumen
3. Jumlah pesaing di pasar
4. Harga jual yang ditentukan pesaing
5. Biaya
Dari ke lima faktor tersebut yang paling berpengaruh dalam
penentuan harga jual adalah faktor biaya.
3. MANFAAT BIAYA PENUH DALAM KEPUTUSAN
PENENTUAN HARGA JUAL
1. Biaya penuh merupakan titik untuk mengurangi
ketidakpastian yang dihadapi pengambilan
keputusan
2. Biaya penuh merupakan dasar yang memberikan
perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan
kerugian
3. Biaya penuh memberikan informasi yang
memungkinkan manajer penentu harga jual
melongok biaya perusahaan pesaing.
4. Biaya penuh merupakan dasar untuk pengambilan
keputusan perusahaan memasuki pasar.
4. METODE PENENTUAN HARGA JUAL
Empat metode penentuan harga jual
1. Penentuan harga jual normal
2. Penentuan harga jual dalam cost type contract
3. Penentuan harga jual pesanan khusus
4. Penentuan harga jual yang diatur pemerintah
Dalam keempat metode penentuan harga jual
tersebut biaya merupakan titik tolak untuk
perumusan kebijakan harga jual.
5. METODE PENENTUAN HARGA JUAL NORMAL
Biaya penuh yang dipakai dasar untuk penentuan
harga jual normal yang sering disebut dengan istilah
Normal Pricing/Cost Plus Pricing) adalah biaya penuh
yang akan datang.
Harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal
ditentukan dengan formula sebagai berikut:
Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang
diharapkan
6. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL
NORMAL
1. Menentukan taksiran biaya penuh dimana dapat dihitung
dengan dua pendekatan yaitu full costing dan variable
costing.
2. Menentukan taksiran laba yang diharapkan
Menentukan Taksiran Biaya Penuh pendekatan full costing
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik (tetap dan variabel) xx +
Taksiran total biaya produksi penuh xx
Biaya pemasaran xx
Biaya administrasi dan umum xx +
Taksiran total biaya komersial xx +
Taksiran biaya penuh xx
7. Menentukan taksiran biaya penuh pendekatan variable costing
adalah sebagai berikut:
Biaya variabel:
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead variabel xx+
Taksiran total biaya produksi variabel xx
Biaya pemasaran variabel xx
Biaya administrasi dan umum variabel xx +
Taksiran total biaya komersial variabel xx
Biaya tetap:
Biaya overhead tetap xx
Biaya pemasaran tetap xx
Biaya administrasi dan umum tetap xx +
Taksiran total biaya tetap xx +
Taksiran biaya penuh xx
8. Menentukan Laba yang diharapkan (mark-up), dapat dihitung
berdasarksan investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan
produk/jasa tersebut.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan mark-
up oleh manajer antara lain:
1. Cost of capital
2. Risiko bisnis
3. Capital employed
Cost of Capital Biaya yang dikeluarkan untuk investasi.
Misal : Butuh dana untuk jalankan usaha dengan kredit bank, yang
bunganya 24%p.a dan tax dari laba yang dihasilkan 25%
Maka Cost of Capital = (100% - 25%) x 0.24
= 18%
Semakin besar biaya modalnya, semakin besar pula laba yang
diharapkan dapat diterima oleh perusahaan
9. Resiko Bisnis
Jika resiko bisnis besar, semakin besar persentase yang
ditambahkan pada cost of capital dalam memperhitungkan laba
yang diharapkan.
Capital Employed / Jumlah investasi
Semakin besar capital employed yang digunakan dalam
memproduksi produk, semakin besar pula laba yang diharapkan
dalam perhitungan harga jual
Besarnya capital employed yang digunakan dalam memproduksi
barang Dilihat dari total aktiva dalam neraca awal tahun
anggaran
10. Metode Cost Plus Pricing
Rumus umum pentuan harga jual per unit dengan metode cost plus pricing
adalah sebagai berikut:
Harga jual per unit = + Persentase Markup
Biaya yang
berhubungan
Langsung dengan
volume (per unit)
Persentase markup dihitung dengan rumus:
Laba yang Biaya yang Tidak
Diharapkan + dipengaruhi langsung
Oleh volume produk
Persen Markup =
Biaya yang dipengaruhi langsung oleh Volume produk
Catatan:
Dalam pendekatan full costing, biaya yang berhubungan langsung dengan volume produk adalah
biaya produksi, sedangkan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan volume produk
adalah biaya non produksi.
Dalam pendekatan variable costing, biaya yang berhubungan langsung dengan volume produk
adalah biaya variabel, sedangkan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan volume produk
adalah biaya tetap.
11. Contoh soal Pendekatan Full Costing
Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga
jual produknya untuk tahun anggaran 2009. Perusahaan menggunakan
pendekatan full costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut
anggaran, perusahaan direncanakan beroperasi pada kapasitas normal
sebanyak 1.000.000 unit dengan taksiran biaya penuh untuk tahun
anggaran 2009 adalah sebagai berikut:
Biaya produksi 3.000.000.000
Biaya pemasaran 300.000.000
Biaya administrasi 200.000.000
Total Biaya penuh 3.500.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah
4.000.000.000 dengan laba yang diharapkan (ROI) sebesar 25% dari
total aktiva.
Diminta hitung harga jual per unit berdasarkan pendekatan full costing.
12. Jawab
Harga Jual = Biaya Produksi + Mark Up
Perhitungan mark up:
Biaya pemasaran 300.000.000
Biaya administrasi 200.000.000
Laba yang diharapkan 25% x 4.000.000.000= 1.000.000.000
Jumlah 1.500.000.000
Biaya produksi 3.000.000.000
Presentase mark up 1.500.000.000/3.000.000.000 = 50%
Perhitungan harga jual:
Biaya produksi 3.000.000.000
Markup 50% x 3.000.000.000 1.500.000.000
Jumlah hasil penjualan 4.500.000.000
Volume produk terjual 1.000.000 :
Harga jual per unit Rp 4.500
13. Contoh Soal Pendekatan Variable Costing
Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga
jual produknya untuk tahun anggaran 2009. Perusahaan menggunakan
pendekatan variabel costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut
anggaran, perusahaan direncanakan beroperasi pada kapasitas normal
sebanyak 1.000.000 unit, dengan total aktiva Rp 4.000.000.000 laba
yang diharapkan 25%. Taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran 2009
sebesar Rp 3.500.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
Biaya bariabel:
Biaya produksi variabel 2.000.000.000
Biaya pemasaran variabel 50.000.000
Biaya administrasivariabel 50.000.000
Total biaya variabel 2.100.000.000
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap 1.000.000.000
Biaya pemasaran tetap 150.000.000
Biaya administrasi tetap 250.000.000
Total biaya tetap 1.400.000.000
Diminta tentukan harga jual per unit dengan pendekatan variabel costing
14. Jawab
Harga jual = Biaya Variabel + Mark up
Perhitungan mark up:
Biaya tetap 1.400.000.000
Laba yang diharapkan 25% x 4.000.000.000= 1.000.000.000
Jumlah 2.400.000.000
Biaya variabel 2.100.000.000
Presentase mark up 2.400.000.000/2.1000.000.000 = 114,29%
Perhitungan harga jual:
Biaya variabel 2.100.000.000
Markup 114,29% x 2.100.000.000 2.400.090.000
Jumlah hasil penjualan 4.500.090.000
Volume produk 1.000.000 :
Harga jual per unit (dibulatkan) Rp 4.500
15. Perusahaan jasa reparasi seperti bengkel pada
dasarnya menjual waktu tenaga kerjanya untuk
menghasilkan jasa reparasi. Perusahaan tersebut
selain membayar secara langsung tenaga kerja yang
melaksanakan reparasi, juga mengeluarkan biaya-
biaya untuk menunjang usahanya. Selain itu biasanya
menjual suku cadang.
PENENTUAN HARGA JUAL UNTUK PERUSAHAAN
JASA SERVIS DAN SUKU CADANG
16. HARGA JUAL JASA/WAKTU
Perhitungan harga jual jasa /waktu dilakukan dengan formula
sebagai berikut:
Taksiran Biaya tenaga kerja langsung Rp xx
Persen markup dari biaya tenaga kerja langsung xx +
Harga jual waktu Rp xx
Markup dihitung sebagai berikut:
Biaya tidak langsung Rp xx
Laba yang diharapkan xx +
Markup Rp xx
Markup
Persen markup = -----------------------------------------
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
17. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PER JAM
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung perjam dicari dengan
formula sebagai berikut:
Taksiran upah tenaga kerja langsung tahun anggaran xx
Biaya kesejahteraan karyawan seperti tunjangan, dll xx +
Jumlah biaya tenaga kerja langsung xx
Jumlah biaya tenaga langsung
Biaya tenaga kerja per jam =-------------------------------------
Jumlah jam kerja tahun anggaran
18. PENENTUAN HARGA JUAL BAHAN DAN SUKU CADANG
Perhitungan harga jual bahan dan suku cadang dengan formula
sebagai berikut:
Harga beli bahan dan suku cadang xx
Persen markup x Harga beli bahan dan suku cadang xx +
Harga jual bahan dan suku cadang xx
Persen Markup dihitung dengan formula:
Biaya tidak langsung xx
Laba yang diharapkan xx +
Jumlah markup xx
Taksiran bahan dan suku cadang yang dibeli dalam
Tahun anggaran xx :
Persen markup xx
19. Contoh Penentuan Harga Jual Waktu
PT Y berusaha dalam usaha bengkel mobil. Manajernya sedangnya
mempertimbangkan penentuan harga jual jasa reparasi untuk tahun
anggaran 2009 yang akan datang. Perusahaan memiliki dua
departemen yaitu Departemen Bengkel dan Toko Suku Cadang.
Menurut tahun anggaran tersebut perusahaan direncanakan beroperasi
pada Kapasitas Normal 300 hari @ 7 jam per hari. Pada departemen
bengkel mempekerjakan 10 orang (6 mekanik, 4 ahli listrik)
Jumlah aktiva yang ditanamkan dalam departemen bengkel Rp
60.000.000, sedangkan dalam departemen toko suku cadang Rp
28.000.000. Taksiran kembalian investasi (laba yang diharapkan)
sebesar 25%. Taksiran harga beli suku cadang Rp 23.800.000.
Untuk mengerjakan jasa reparasi mesin seorang pelanggan dibutuhkan
Waktu 2,5 jam, 1 kaleng oli Rp 10.000 dan saringan oli Rp 8.000
20. Taksiran biaya tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran 2009
sebagai berikut:
Upah tenaga kerj langsung
(21.000 jam @ Rp 1500 per jam) 31.500.000
Biaya kesejaheraan tenaga kerja langsung:
Tunjangan kesehatan 10 orang x 12 x Rp 50.000 6.000.000
Tunjangan kesejahteraan 10 x 12 x Rp 25.000 3.000.000
Jumlah taksiran biaya tanaga kerja langsung 40.500.000
Taksiran biaya tidak langsung bengkel 16.500.000
Taksiran biaya tidak langsung toko suku cadang 10.000.000
Diminta
Hitung harga jual jasa reparasi mesin dan suku cadang untuk seorang
pelangan
21. Jawab
Harga Jual Departemen Bengkel
Harga jual servis mesin = BTKL per jam+ Markup
BTKL per jam = Jumlah BTKL / jumlah Jam tenaga kerja
= Rp 40.500.000/21.000 jam = Rp 1.929 / jam
Persen markup biaya tenaga kerja langsung dicari sebagai berikut:
Biaya tidak langsung bengkel 16.500.000
Laba yang diharapkan 25% x 60.000.000 15.000.000
Jumlah 31.500.000
Jumlah biaya tenaga kerja langsung 41.500.000 :
Persen mark dari biaya tenaga kerja langsung 78%
Harga Jual Servis Mesin:
Biaya tenaga langsung 2.5 jam @ Rp 1.929 = Rp 4.823
Mark up 78% x Rp 4.823 Rp 3.762 +
Harga jual jasa servis mesin per pelanggan Rp 8.585
22. Harga jual DepartemenToko Suku Cadang:
Harga jual suku cadang
Biaya tidak langsung suku cadang 10.000.000
Laba yang diharapkan 25% x 28.000.000 7.000.000
JumlahMark Up 17.000.000
Taksiran harga beli suku cadang 23.800.000 :
Persen mark dari harga beli suku cadang 71%
Harga jual jual suku cadang = Harga jual suku cadang + Markup
Harga beli suku cadang (1 kaleng oli & saringan) Rp 18.000
Persen markup 71% x Rp 18.000 Rp 12.780 +
Harga jual suku cadang Rp 30.780
23. PENENTUAN HARGA JUAL DALAM COST TYPE
CONTRACT
Cost type contract adalah kontrak pembuatan produk atau
jasa dimana pihak pembeli setuju untuk membeli produk
atau jasa atas dasar total biaya yang sesungguhnya
dikeluarkan oleh produasen/penjual ditambah dengan laba
yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya
sesungguhnya tersebut.
Harga Jual Kontrak = Total Biaya + (y% x Total Biaya)
24. CONTOH
PT X memenangkan tender cost type contract untuk melakukan
penelitian dibidang obat penyakit A. Menurut kontrak tersebut,
perusahaan diberikan hak untuk mengeluarkan jenis biaya yang
disebutkan dalam kontrak dan pemilik proyek akan melakukan
penggantian biaya-biaya yang telah dikeluarkan setelah akuntan
perusahaan melakukan pemeriksaan atas bukti-bukti pengeluaran
biaya tersebut. Atas dasar total biaya penuh untuk proyek
tersebut perusahaan berhak menambahkan laba sebesar 10%.
Misakan biaya penuh proyek tersebut adalah Rp 575.000.000.
Maka Harga Jual Cost Type Kontrak Proyek adalah:
Total biaya penuh proyek Rp 475.000.000
Laba 10% x Rp 475.000.000 Rp 57.5000
Rp 632.500.000
25. PENENTUAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS
Pesanan khusus merupakan pesanan produk yang diterima oleh
perusahaan penjual dari pelanggan untuk produk diluar yang
dijual secara reguler, dimana pelanggan biasanya meminta harga
dibawah total biaya (biaya penuh).
Untuk mempertimbangkan apakah pesanan khusus tersebut
diterima atau ditolak, maka dalam penentuan harga jualnya
digunakan konsep informasi akuntansi deferensial.
Catatan konsep informasi akuntansi deferensial akan dibahas
dalam dalam sesi tersendiri.
26. PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK ATAU JASA
YANG DIATUR OLEH PEMERINTAH.
Penentuan harga jual yang diatur pemerintah, biaya penuh masa
yang akan datang yang dipakai dasar untuk menentukan harga
jual produk atau jasa dan dihitung dengan pendekatan full costing.
Harga Jual = Total Biaya Produksi + (% Markup x Total Biaya Produksi)
Biaya non produksi + Laba yang diharapkan
% Markup =-------------------------------------------------------------
Total Biaya Produksi
27. Contoh Kasus
Misalkan untuk menghasilkan listrik diperlukan investasi sebesar
Rp 3,2 milyar.
Taksiran biaya pada volume produksi 100.000.000 kwh per tahun
adalah sebagai berikut:
Taksiran biaya produksi Rp 15.000.000.000
Taksiran biaya non produksi Rp 2.200.000.000
Pihak pemerintah dan manajemen perusahaan memutuskan
bahwa laba wajar untuk perusahaan listrik tersebut sebesar 25%
dari investasinya.
Diminta hitung harga per kwh listrik tersebut.
28. Jawab:
Harga jual listrik = Biaya Produksi + (% Markup x Biaya Produksi)
Perhitungan % Makup :
Biaya non produksi Rp 2.200.000.000
Laba yang diharapkan 25% x 3,2 Milyar Rp 800.000.000+
Mark up Rp 3.000.000.000
% Markup = Markup / biaya produksi 20%
Total harga jual listrik = Rp 15 Milyar + (25% x 15 Milyar)
= Rp 18.000.000.000
Volume produksi = 100.000.000 kwh
Harga jual listrik per kwh (18 Milyar / 100.000) = Rp 180 per kwh.