2. Untuk menyiasati kondisi yang kurang mengutungkan itu, PT PLN
berencana menerapan konsep “collaborative learning” melalui
konsep “a model for collaboration for innovation”. Harapannya,
penerapan model ini akan mengurangi hilangnya “tacit knowledge”
berupa daya inovasi yang dibawa oleh karyawan yang pensiun.
Padahal, “tacit knowledge” itu sangat dibutuhkan.
Setiap tahun, di PT PLN, sekitar 1.000 orang yang harus memasuki
masa pensiun. Jumlah ini sekitar 2% dari total karyawan PT PLN
yang berjumlah 55.000 orang. Karyawan yang pensiun adalah
karyawan senior yang sarat pengalaman dan pengetahuan teknis
yang terbentuk selama bertahun-tahun. Sebagai karyawan senior,
mereka memiliki cara kerja dan keahlian yang mumpuni. Masalah-
nya, pengetahuan, cara kerja, dan keahlian mereka terbawa hilang.
Studi Kasus: Kebijakan Perusahaan untuk
Membangun Daya Inovasi Karyawan
4. Studi Kasus: Kebijakan Perusahaan untuk
Membangun Daya Inovasi Karyawan
Pada slide sebelumnya Anda mendapatkan gambaran sistematis
tentang Model pembelajaran kolaboratif dalam rangka
mengembangkan daya inovasi sumber daya manusia (a model for
collaboration for innovation).
Variabel bebasnya adalah motivasi (strategic, i.e. leadership and
learning; and tactic, i.e. cost, time, and risk); teknologi (competitive
advantage; complexity; and codifiability); organisasi (existing
competencies; corporate culture; and management control); desain
aliansi (partner selection; trust and communication; and objectives and
rewards).
Adapun variabel terikatnya adalah learning process (intent to learn;
receptivity to knowledge; and transparency of partner). Keberhasilan
pengelolaan variabel bebas menjadi penentu terwujudnya “learning”.
5. Studi Kasus: Kebijakan Perusahaan untuk
Membangun Daya Inovasi Karyawan
1. Bagaimana penggunaan teknologi yang memungkinkan perusahaan
mewujudkan kinerja perusahaan dan kesejahteraan karyawan?
2. Perubahan budaya apa saja yang dibutuhkan untuk dapat mewujudkan
dua kemungkinan tersebut?
3. Apakah pengembangan collaborative learning di antara karyawan
menjadi sangat dan lebih penting daripada penggunaan teknologi,
ataukah sebaliknya?
4. Berikan beberapa contoh kasus yang Anda temukan di lapangan untuk
mendukung jawaban Anda!
Sebuah perusahaan, mau tidak mau harus menghadapi tantangan dalam hal
menyeimbangkan keterbukaan dan sharing informasi di antara karyawan.
Tujuan utamanya adalah terjadi dan terciptanya collaborative learning yang
berlangsung secara bersamaan dan berkelanjutan di antara karyawan.
Masalahnya adalah: