Dokumen tersebut membahas konsep perubahan dalam konteks keperawatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan (1) pengertian dan jenis-jenis perubahan, (2) teori-teori perubahan menurut para ahli seperti Kurt Lewin dan Everett Rogers, dan (3) peran perawat dalam proses perubahan.
1. WA ODE RAHMADANIA's Blog
STEP BY STEP TO BE BETTER … JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR
YAH…. MAKASIH==>> NURSING_ZONE
ISLAM
NURSING
MY LIFE
UMUM
My FaVoRiTe
LiRik-Ku
MY PROFIL
Search...
KONSEP BERUBAH
01 Mar 2011 11 Komentar
by WR in NURSING Kaitkata:KepeRawatan, MAKALAH & ASKEP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka
melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi.
Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan
yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesayan masalah yang sistematis dan konsisten
dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan
mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
Perubahan pelayanan kesehatan / keperawatan merupakan kesatuan yang menyatu dalam
perkemangan dan perubahan keperawatan di indoneria. Bahkan adalah suatu yang aneh atau
2. tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum dan lingkungan terus menerus berubah,
sedangkan keperawatan yang merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah dalam
menata kehidupan keprofesiannya. Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri
sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka
keperawatan Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional
keperawatan Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era
kesejagatan ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan
tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses propesionalisasi keperawatan di
Indonesia dan mensejajarka diri dengan keperawatan dinegara-negara lain.
Mewujudkan keperawatan sebagai profesi diindonesia bukan hanya sekedar perjuangan untuk
membela nasib para perawat yang sudah sejak lama kurang menjadi perhatian, namun lebih
dari itu, yaitu berupaya untuh memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan asuhan
keperawatan yang profesional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan konsep berubah ?
2. Sebutkan macam-macam perubahan yang dapat terjadi ?
3. Apa saja jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan ?
4. Sebutkan teori yang dikemukakan para ahli tentang konsep perubahan ?
5. Sebutkan tingkatan-tingkatan dari konsep berubah ?
6. Bagaimana respon diri terhadap suatu perubahan ?
7. Apa yang menjadi motivasi dalam melakukan suatu perubahan?
8. Apa yang menjadi faktor penghambat perubahan?
9. Strategi apa saja yang dilakukan untuk membuat suatu perubahan ?
1. Bagaimanakah perencanaan dan pelaksanaan perubahan?
2. Apa yang menjadi kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang baik?
3. Sebutkan pedoman yang digunakan untuk mencapai suatu perubahan ?
4. Bagaimana peran perawat dalam proses perubahan sebagai pembaharuan ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui defenisi dari konsep berubah.
2. Untuk mengetahui macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
3. Untuk mengetahui jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan.
4. Untuk mengetahui teori – teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
5. Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan dari konsep berubah.
6. Untuk mengetahui respon diri terhadap suatu perubahan.
7. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi motivasi dalam melakukan suatu perubahan.
8. Untuk mengetahui faktor penghambat perubahan.
3. 9. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan untuk mmbuat suatu perubahan.
10. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan pelaksanaan perubahan.
11. Untuk mengetahui kunci sukses strategi untuk terjadinya perubahan yang baik.
12. Untuk mengetahui pedoman yang digunakan untuk mencapai suatu perubahan.
13. Untuk mengetahui peran perawat dalam proses perubahan sebagai pembaharu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada.
Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya yaitu :
1. Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda
dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987)
2. Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau
instuisi ( Brooten, 1987 )
Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat
dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan,
kebingungan, kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada
orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan
terbuka. Kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin
secara konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk
memecahkan masalah. Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk
merubah orang lain dan memecahkan masalah.
Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau
merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja
dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk beberapa pimpinan, termasuk klien
dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan, perawat pengawas dan perawat penanggung
jawab yang berbeda dalam tiap ship. Perawat pelaksana menemukan peran bahwa mereka
berubah beberapa kali dalam satu hari. Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang
menjadi perawat klinik, kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.
Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu membuat
perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan tersebut jangan sampai
menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya perawat perlu mengetahui teori-teori yang
mendasari perubahan.
4. Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka
melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi.
Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan
yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten
dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di kelas dan
mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
B. Macam – macam Perubahan
a. Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1. Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti drai proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau
masyarakat secara umaum.
2. Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat
alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga
sulit untuk diantisifasi.
3. Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin
mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang
lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
b. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1. Perubahan partisipatif
Melalui penyediaan informasi yang cukup
Adanya sikap positif terhadap inovasi
Timbulnya komitmen
2. Perubahan paksaan (coerced change)
Melalui perubahan total dari organisasi
Memerlukan kekuatan personal (personal power)
1. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
1. Perubahan berencana
Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
1. Perubahan acak/ kacau
5. Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.
Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.
C. Jenis dan Proses Perubahan
Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan yang direncanakan
atau yang tidak direncanakan. Perubahan yang tidak direcanakan adalah perubahan yang
terjadi tanpa suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang direncanakan adalah peribahan
yang direncanakan dan dipiikirkan sebelumnya, terjadinya dalam waktu yang lama, dan
termasuk adanya suatu tujuan yang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada
perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan anat karena suatu
ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
D. Teori Perubahan
1. Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan :
1. Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang
ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap
untuk berubah dan melakukan perubahan.
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat
pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
1. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki
cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang
dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan
langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-
orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
1. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang
dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada
tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk
mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus
menerus dan berkelanjutan.
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan
distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah
berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
6. 1. 2. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1. Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metodeyang sudah ada
2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada
Tidak bertentangan
3. Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah
untuk dilaksanakan.
4. Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.
5. Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.
Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu : Kesadaran, Keinginan, Evaluasi,
Mencoba, Penerimaan.
Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebihh komplek dari pada 3 tahap yang
dijabarka lawin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat
menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja suatu saat
akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat
keberadaanya.
Roger mengatakan bahwa berubah yang efektif tergantung dari indifidu yang terlibat tertarik
dan berupaya untuk sellalu berkembang / maju serta mempunyai suatu komitmen untuk
bekerja dan melaksanakannya.
3. Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang
harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
1. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah
7. 3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional
maupun berdasarkan pengalaman.
4. Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
6. Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
7. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau
situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
4. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer sebelum
melakukan perubahan, yaitu :
1) Ada perubahan yang akan dilakukan
2) Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat
3) Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan
4) Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya
Redin juga mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan :
1) Diagnosis
2) Penetapan objektif bersama
3) Penekanan kelompok
4) Informasi maksimal
5) Diskusi tentang pelaksanaan
6) Penggunaan upacara ritual
8. Intervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang bagi orang-orang yang akan terlibat atau
terpengaruh dengan perubahan. Sehingga diharapkan mereka mampu mengontrol perubahan
tersebut.
5. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan
mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock.
1) Membangun suatu hubungan
2) Mendiagnosis masalah
3) Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4) Memilih jalan keluar
5) Meningkatkan penerimaan
6) Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.
6. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk
mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah.
Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1) Mengenali gejala
2) Mendiagnosis masalah
3) Menganalisa jalan keluar
4) Memilih perubahan
5) Merencanakan perubahan
6) Melaksanakan perbahan
7) Mengevaluasi perubahan
8) Menstabilkan perubahan.
E. Tingkat Perubahan
Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku,
individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya,
maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat
berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan
perubahan.
9. Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah
dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen.
Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan
atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan dengan perubahan
pengetahuan. Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu. Misalnya seorang
manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh lebih baik
dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya
dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku
tersebut. Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena
melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus
mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita tinjau dari dua
sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang diarahkan. Perubahan
Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah pengetahuan ke perilaku
kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan, dengan maksud mereka akan
mengembangkan sikap positif pada subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang
berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan
bahwa hal ini memang benar. Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini
menjadi guru dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan
pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi
cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan.
Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutan eksterinsik.
Perubahan diarahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahan partisifatif,
perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih
tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk system dari masalah : aktualnya
seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dan anak buah diharapkan untuk
memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang hal tersebut dan
kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah,
cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk menerapkannya.
F. Respon Terhadap Suatu Perubahan
Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator dalam
meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan juga dipandang
sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan yang
selama ini didapat. apakah seseorang memandang perubahan sebagai suatu hal yang penting
atau negatif. Umumnya dalam perubahan sering muncul resistensi atau adanya penolakan
terhadap perubahan dalam berbagai tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha melakukan perubahan,
bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber stress. Oleh karenanya timbullah
perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan pada ancaman terhadap keamanan dari
individu, karena perubahan akan mengubah perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin
timbul akibat perubahan.
10. Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan misalnya, kebiasaan,
kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan ego. Orang-orang biasanya takut
berubah karena kurangnya pengetahuan, prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman
dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk
menghadapi kesulitan yang lebih tinggi. Perubahan memang menuntut investasi waktu dan
usaha untuk belajar kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses
profesionalisasi untuk menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan
perubahan dan dampak yang mungkin ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan
terjadi ? Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu perubahan
antara lain :
1. Takut karena tidak tahu
2. Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan
pekerjaannya
3. Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4. Takut karena kehilangan imbalan
5. Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.
G. Motivasi dalam Perubahan
Abraham Maslow
1. Fisiologi
2. Aman & keamanan
3. Mencintai/keb. sosial
4. Harga diri
5. Aktualisasi diri
Motivasi dalam perubahan adalah untuk mencapai Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
H. Faktor penghambat Perubahan
Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat (restraining force) :
1. Mengancam kepentingan peribadi
2. Presepsi yang kurang tepat
3. Reaksi psikologis
4. Tolleransi untuk berubah rendah
11. 1. I. Strategi Membuat Perubahan
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan, strategi
tersebut antara lain yaitu :
1) Strategi Persahabatan
Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara mengenal kelompok,
membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini cocok diterapkan pada anak buah
yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi. Model ini cocok diterapkan pada kondisi
pertimbangan tinggi dan struktur rendah.
2) Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah struktur ini di
identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi mereka yang berada pada
kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu akan dicapai bila orang-orang yang
berpengaruh dalam sebuah sistem mau melakukannya.
3) Strategi Ekonomis
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya materi, apaun dan
siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam kelompok sering didasarkan
pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber daya yang dapat di jual.
4) Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan yang merupakan
pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan rasional,objektif : bahwa keputusan
yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti.
Strategi ini tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat
mencari studi penelitian yang mendukung tujuannya.
5) Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan memperhatikan
lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis dengan anggapan dasar
bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.
6) Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi/kekuasaan
digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan tidak dipatuhi. Ini
merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
7) Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara orang. Dengan
melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan melihat apa yang
terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan. Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng
12. sebagai akibat strategi ini. Bila kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat
didengar dengan suatu cara, maka strategi ini sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah
satu contohnya.
J. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PERUBAHAN
Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan mengimplementasikan
perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus dijawab.
1. Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan
2. Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru akan lebih baik ? Apa
yang dirubah ? Apa yang di dapat ?
3. Siapa ?
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan?
4. Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?
5. Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6. Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
7. Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-sumber yang ada
mendukung atau menolak ?
K. Kunci Sukses Strategi Untuk Terjadinya Perubahan Yang Baik: 3m
Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal
yang paling penting adalah harus „MULAI‟.
1. Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri,baik sebagai indifidu maupun sebagai
profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak
akan pernah berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme,
kalau perawat belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan
13. mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada anak sangat membantu terhadap
terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.
2. Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu profesionalisme mamager keperawatan Indonesia tidak akan
pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang
harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang
sudahh mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
3. Mulailah sekarang, jangan menunnggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama
sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan
kesempatan yang ada merupakan konsep nanajemen keperaatan saat ini dan masa yang akan
datang. Kesempatan tidak akan dating dua kali dengan tawaran yang sama.
L. Pedoman Untuk Pelaksanaan Perubahan
Untuk terlaksananya suatu perubahan maka hal-hal tersebut dibawah ini dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan.
1. Keterlibatan
Tidak ada satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai pengetahuan
dan kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan merupakan langkah awal
kesuksesan perubahan. Orang akan mau bekerja sama dan memeruma pembaharuan kalau
mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.
2. Motifasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka termotifasi.motivasi tersebut akan
timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai.
3. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif, dan perubahan
apa yang harus dilaksanakan.
4. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang melanggar dan
dampak apa yang secara administrative harus diterima olehnya.
5. Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara baru agar tujuan
dapat tercapai.
6. Manajemen
14. Sebagai agen pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan adanya keseimbangan
antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/pridoksi yang harus dicapai.
7. Harapan
Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda dengan
sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di institusi, Dan kepercayaan
dan reaksi yang positif dari staf.
8. Asuh (nurturen)
Bombing dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu bimbingan dan
perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk konsultasi terhadap hal-hal yang
bersifat pribadi.
9. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya antar tim.
Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu dan agen pembaharu juga harus
percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.
M. Perawat Sebagai Pembaharu
Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakanp perawat sebagai pembaharu harus
menyadari kebutuhan sosial, berorientasi pada masyarakat dan kompeten dalam hubungan
interpersonal. Pembaharu juga perlu memahami sikap dan perilakunya, bagaimana ia
menjalin kerjasama dengan orang lain dan bagaimana perasaannya terhadap perubahan
tersebut.
Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik seorang pembaharu adalah :
a. Dapat mengatasi/ menaggung resiko. Hal ini berhubganagn dengan dampak yang mungkin
muncul akibat perubahan.
b. Komitmen akan keberhasilan perubahan. Pembaharu harus menyadari dan menilai
kefektifannya
1. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk hasil-hasil riset
dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik keperawatan dan mempunyai
keterampilan teknik dan interpersonal.
Fungsi pembaharu sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif dalam proses
berubah, agar efektif seorang pembaharu sebaiknya :
1. Mudah ditemui oleh mereka yang terlibat dalam proses berubah
2. Dapat diercaya oleh mereka yang terlibat
3. Jujur dan tegas dalam menetapkan tujuan, perencanaan dan dalam mengatasi masalah
4. Selalu melihat tujuan dengan jelas
5. Menetapkan tanggung jawab dari mereka yang terlibat
6. Menjadi pendengar yang baik.
15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari
status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang ada.
Motivasi dalam perubahan adalah untuk mencapai Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen
pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus „MULAI‟ yaitu Mulai dari diri
sendiri, Mulai dari hal-hal yang kecil, dan Mulailah sekarang, jangan menunnggu-
nunggu.
Peranan perawat dalam proses perubahan yaitu sebagai seorang pembaharu.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang defenisi dari
konsep berubah dan mengetahui apa saja yang menjadi motivasi serta faktor terjadinya
perubahan dan diharapkan juga bagi pembaca agar dapat mengetahui kunci sukses dalam
perubahan. Dan bagi pembaca yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis
lainnya agar dapat mengetahui peranannya dalam proses perubahan yaitu sebagai seorang
pembaharu.
DAFTAR PUSTAKA
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan
Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998). Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta.
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison
Wesley,Publishing company,Inc.
Bauer,J.1994.Not what the doctor ordered.Chicago:Probus.
Nasional League for nursing.1994.Nursing Data review.New York :NLN.
Bunner,P.2000.Shaping the future of nursing managemant. Chicago:Probus.
http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-berubah.html
Fisiologi
About these ads
Suka
Be the first to like this.
16. Previous SAATNYA MENGHADAPI SERANGAN 6 UJIAN DALAM SEHARINext
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
11 Komentar (+add yours?)
1. Devi Anggelina
Mar 17, 2011 @ 01:00:04
LOWONGAN KERJA SAMPINGAN GAJI 3 Juta/MINGGU
Kerja Management dari program kerja online (Online Based Data Assignment
Program / O.D.A.P) MEMBUTUHKAN 200 KARYAWAN diseluruh indonesia yang
mau kerja sampingan online dengan potensi penghasilan 3 JUTA/MINGGU+GAJI
POKOK 2 JUTA/BULAN, Tugasnya hanya ENTRY DATA, per entry @10rb, Misal
hari ini ada kiriman 200 data dari O.D.A.P yang harus di ENTRY berarti kita dapat
hari ini @10Rb x 200 = 2 JUTA. Lebih Jelasnya
Buka http://www.penasaran.net/?ref=cdizbb
Balas
2. superman
Sep 30, 2011 @ 20:18:40
ehhh….tulisanya banyak yang salah lho mohon dibetulkan!!!!!penggunaan hurufnya
itu yang banyak salah contoh tulisan tenggang tengatng…..terus tlsn arah juga terlalu
banyak “a”nya aarah
Balas
o WR
Okt 05, 2011 @ 16:15:26
oh makasih atas kritikkannya teman….
maaf jika tuliasnnya salah2 maklum manusia yang tidak sempurna….
Balas
3. Emanaima Bay
Nov 12, 2011 @ 15:25:35
17. mksh ych makalah ini tlh mmbntu dlm mnyelesaikan tgsQ,,,,,
,lngkp bgt,,,,,
thanks…….
Balas
o WR
Nov 12, 2011 @ 21:45:56
sama2….
Balas
4. fahrunnisa
Nov 21, 2011 @ 20:30:44
mkcie y friend,,,,, mklah ne ngbntu aqu bgt….. mkcie y s x agy….:D
Balas
5. Rianty
Des 27, 2011 @ 21:53:18
bagus banget tulisannya…sangat membantu untuk tambahan referensi
Balas
6. eliza tiaranita
Des 28, 2011 @ 11:23:37
mksi y bwt yg pnya blog
mkalahnya sngt mmbntu Q dlm mnyelesaikan tgas
Balas
7. aska yulia
Okt 02, 2012 @ 20:20:47
makasih yooooooo
tulisan lo berguna bgt buat gw
sklai lagi TQ
18. Balas
8. Wuland Rigi Hohary (@Wulanddariy)
Okt 02, 2012 @ 21:43:43
makacii…….blog kmsangat sangat mmbantu ;D
oya, aq udh follow kmu.. follback yaa,
Balas
9. Anonymous
Okt 05, 2012 @ 09:29:25
thanks ya buat tulisannya.
Balas
Tinggalkan Balasan
ASSALAMU’ALAIKUM
Glitterfy.com - Welcome Glitter Graphics
VISITOR MY BLOG
81,442 PEMBACA
FOLLOW ME…
GREEN MY FAVORITE COLOR
19. MyNiceProfile.com
islam-download.net
TAG_QUW
ARTIKEL ISLAMASRAMA WALUYABLOGbOLA-BoLAHIV/AIDSJALAN-
KepeRawatan
JALAN LiRik-KuMAKALAH &
LABORATORIUM
ASKEPMAKAN2My DiaRyMY FAMILY PeRmaiNANTEKNOLOGI
PEMILIK BLOG
WR
READ ME…. AND THANKS FOR U ALL
MyNiceProfile.com
MY FB.. Add Me in Here..
20. Wr Waoderahmadania Dani
Buat Lencana Anda
TWEET FOLLOW ME IN HERE WRahmadania
MY PROFIL wp.me/pYq2J-eM2 weeks ago
PERAN DAN MANFAAT KEPERAWATAN DARI SEGI IDEOLOGI
PANCASILA wp.me/pYq2J-eG1 month ago
MANFAAT PERAWAT wp.me/pYq2J-eD1 month ago
@ADhy_Dank umbe tantagi yaku e,,,hhehehe 7 months ago
KOMEN-2
Anonymous on KONSEP BERUBAH
WR on “ASKEP DEKUBITUS…
WR on PEMERIKSAAN FISIK PADA DADA DA…
Wuland Rigi Hohary (… on KONSEP BERUBAH
aska yulia on KONSEP BERUBAH
21. wandhy.HIBERSAT on “ASKEP ANEMIA…
ma'rifah on PEMERIKSAAN FISIK PADA DADA DA…
FACEBOOK WR_ZONE
ARSIP_Q
Oktober 2012 (1)
September 2012 (2)
September 2011 (1)
Agustus 2011 (1)
Juli 2011 (5)
Mei 2011 (1)
April 2011 (9)
Maret 2011 (23)
Februari 2011 (6)
Januari 2011 (8)
Desember 2010 (7)
November 2010 (2)
Oktober 2010 (4)
September 2010 (2)
Juli 2010 (2)
Juni 2010 (1)
Klik tertinggi
mnpls.com
akhmadsudrajat.wordpress.…
dhanwaode.files.wordpress…
kumpulanmaterikeperawatan…
dr-rizkyp.blogspot.com/20…
glitterfy.com/graphics/So…
id.wikipedia.org/wiki/san…
TULISAN_Q
WA ODE RAHMADANIA PROFIL
PERAN DAN MANFAAT KEPERAWATAN DARI SEGI
IDEOLOGI PANCASILA
MANFAAT PERAWAT
AKHIRNYA DIA MASIH BERSAMAKU
PULAAANGGGG @BAU-BAU
Tulisan Teratas_quw
PEMERIKSAAN FISIK PADA DADA DAN PARU
KONSEP BERUBAH
22. ...PROSES TEBENTUKNYA BAYI KEMBAR...
PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN
"ASKEP ANEMIA"
FARMAKOLOGI "HORMON DAN PENGHAMBAT GONAD"
CARA MENYUSUN RUBIK 3x3
ASKEP ISK (INFEKSI SALURAN KEMIH)
"ASKEP DEKUBITUS"
PERAN DAN MANFAAT KEPERAWATAN DARI SEGI IDEOLOGI
PANCASILA
Gravatar_Q
ACARA KESUKAANKU
KICK ANDY
BERITA BLOG
LIPUTAN 6 SCTV
Blogroll
ERANUR
KA' RADITYA DIKA
Suggest Ideas
Support Forum
Themes
WordPress Blog
WordPress Planet
D'FIGHTERS
KAMAL
IPSA
NINING S.
TOM2
ISLAM BLOG
iSLAM DOWNLOAD
23. KAMUS BAHASA ARAB
konsultasi syariah
TERAPI NURSYIFA'
KEPERAWATAN BLOG
AKPERSUBANG
keperawatan adil
KEPERAWATAN KOMUNITAS
KESUBURAN WANITA
KUMPULAN ASKEP
kUMPULAN MATERI KEP
SEHAT
Senyum Perawat
TERAPI NURSYIFA'
SMANSA BAUS
Pak Wujuddin (GURU Kimia-ku)
SMA N 1 BAU-BAU
STIKES MW
TIO-AM
BEASISWA BELAJAR
info beasiswa belajar
wisata indonesia gratis
http://www.indonesia.travel/quiz/index.php?fuid=100000122102047
KALENDER
Maret 2011
S S R K J S M
« Feb Apr »
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
Meta
24. Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
FESTIVAL BLOG 2010
SpongeBob-kartoonKU
Glitterfy.com - SpongeBob Glitter Graphics
NARUTO- kartunku
Glitterfy.com - Naruto Glitter Graphics
25. soccer
Glitterfy.com - Soccer Glitter Graphics
Flickr Photos
More Photos
Blog pada WordPress.com. • Tema: Koi oleh N.Design.
Ikuti
Follow “WA ODE RAHMADANIA's Blog”
Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 68 pengikut lainnya.
Powered by WordPress.com
26. TANTANGAN DALAM PROFESI KEPERAWATAN YANG BERKAITAN
DENGAN PENGATURAN PRAKTEK KEPERAWATAN
FALSFAH PRAKTIK KEPERAWATAN
Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan professional disusun merujuk kepada
konsep praktik keperawatan professional dan teori keperawatan. Falsafah praktik
keperawatan secara umum mengandung dasar-dasar pemikiran yang sama untuk mengemban
tugas keperawatan,tetapi di setiap Negara,pernyataan yang disusun juga disesuaikan dengan
nilai dan latar belakang budayanya.
Dalam Lokakarya Nasional bulan Januari 1983 telah disepakati adanya profesionalisasi
keperawatan dengan menetapkan pengertian keperawatan, falsafah keperawatan, serta peran
dan fungsi perawat.
Pernyataan falsafah keperawatan di Indonesia
1. Perawat merupakan bantuan,diberikan karena adanya kelemahan fisik an mental,
keterbatasan pengetahuan , serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.
2. Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan , pemulian, serta pemeliharaan kesehatan
dengan penekanan kepada upaya pelayaab utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung
jawab dan etika keperawatan.
FalsafahKeperawatan dari lokakarya 1983 dapat dipakai sebgai kerangka untuk menyusun
falsafah praktik keperawatan kita tidak dapat hanya mengacu kepada satu teori keperawatan,
namun falsafah harus menjelaskan berbagai pandangan dasar tentang hakikat manusia da
esensi keperawatan sehingga dapat dijadikan kerangka dasar yang kokh bagi pratik
keperawatan.
PENGERTIAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Praktik keperawata adalah: Tindakan mandiri perawat professional melalui kerja sama
bersifat kolaboratif dengan pasien/klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya
Karakteristik praktik keperawatan professional
1. Otoritas (authority), yakni memiliki kewenangan sesuai dengan keahliannya yang akan
memengaruhi prose asuhan melalui peran professional.
2. Akuntabilitas (accountability), yaknu tanggung gugat terhadap apa yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku dan tanggung jawab kepada klien,diri sendiri,
dan profesi, serta mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan
3. Pengambilan keputusan yang mandiri (independent decision ,making), berarti sesuai
denagn kewenangannya dengandilandasi oleh pengetahuan yang kokoh dan keputusan
(judgment) pada tiap tahapproses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien.
4. Kolaborasi,atinya dapat bekerja sama, baik lintas program maupun lintas sector dengan
berbagai disiplin dalam mengakse masalh klien dan membantu klien menyelesaikannya.
5. Pembelaan atau dukungan (advokasi), artinya bertindak demi hakl klien untuk
mendapatkan asuhan yang bermutu dengan mengadakan intervensi untuk kepentingan atau
demi klien, dalam mengatasi masalahnya, serta behadapan dengan pihak-pihak lain yang
lebih luas (sistem at large).
6. Fasilitasi (Facilitation), artinya mampu memberdayakan klien dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatannya demi memaksimalkan potensi dari organisasi dan sistem klien keluarga
dalam asuhan.
27. HAKIKAT PRAKTIK KEPERAWATAN
Pada hakikatnya, keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi kepada kemanusiaan,
mendahulukan kepentingan kesehatan klien diatas kepentingan sendiri, bentuk pelayanan
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan secara holistik, dilaksanakan berdasarkan pada
ilmu dan kiat kepperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam
melaksankan asuhan keperawatan.
Hubungan profesional perawat klien yang pada hakikatnya mengacu pada sistem interaksi
antara perawat klien secara positif atau mengadakan hubungan terapeutik yang berarti bahwa
setiap interaksi yang dilakukan memberikan dampak terapeutik yang memungkinkan klien
untuk berkembang lebih baik.
Karakteristik hubungan profesional
1. Berorientasi pada kebutuhan klien
2. Diarahkan pada pencapaian tujuan
3. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah klien
4. Memahami kondisi klien dengan berbagai keterbatasannya
5. Memberikan penilaian berdasarkan norma yang disepakati antara pearawat klien
6. Berkewajiban memberi bantuan pada klien agar mampu menolong dirinya secara mandiri
7. Berkewajiban untuk membina hubungan berdasarkan pada rasa percaya
8. Bekerja sesuai kaidah etik untuk menjaga kerahasiaan klien dan hanya menggunakan
informasi untuk kepentingan dan persetujuan klien
9. Berkewajiban menggunakan komunikasi efektf dalam memenuhi kebutuhan klien
Dengan terciptanya hubungan profesional perawat-klien, maka perawat sebagai pemberi
pelayanan keperawatan atau praktisi keperawatn akan mendapat suatu kepercayaan
(profesional trust)
LINGKUP KEWENANGAN PERAWAT
Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki. Lingkup kewenangan
perawat dalam ptaktik keperawatan profesional pada kondisi sehat dan sakit sepanjan daur
kehidupan (mulai dari konsepsi sampai meninggal dunia), mencakup hal-hal berikut:
1. Asuahan keperawatan anak, yaitu asuhan keperawatan yang diberikan pada anak berusia
mulai dari 28 hari sampai 18 tahun.
2. Asuhan Keperawatan maternitas, yaitu asuhan keperawatanm klien wanita pada masa
subur dan neonatus (bayi baru lahir-28 hari) dalam keadaan sehat
3. Asuhan keperawatan medikal-bedah, yaitu asuhan pada klien usia diatas 18tahun-60tahun
dengan gangguan fungsi tubuh baik karena trauma/kelainan fungsi tubuh
4. Asuhan keperawatan jiwa, yaitu asuhan kepearawatan pada semua usia yang mengalami
berbagai masalah kesehatan jiwa
5. Asuhan keperawatan keluarga, yaitu asuhan keperawatan pada klien keluarga sebagai unit
terkecil dalam masyarakat sebagai akibat pola penyesuaian keluarga yang tidak sehat
sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga
6. Asuahan kepearawatan komunitas, yaitu asuhan keperawatan pada klien masyarakat pada
kelompok diwilayah tertentu pada semua usia sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar masyarakat.
7. Asuhan keperawatan gerontik, yaitu asuhan keperawatan pada usia 60 tahun keatas yang
mengalami masalah penuaan dan permasalahannya.
28. KEWAJIBAN PERAWAT :
• Wajib memiliki : SIP, SIK, SIPP
• Menghormati hak pasien
• Merujuk kasus yang tidak dpt ditangani
• Menyimpan rahasia pasien sesuai dgn peraturan perundang-undangan
• Wajib memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan kewenangan
• Meminta persetujuan setiap tindakan yg akan dilakukan perawat sesuai dgn kondisi pasien
baik scr tertulis maupun lisan
• Mencatat semua tindakan keperawatan secara akurat sesuai peraturan dan SOP yg berlaku
• Memakai standar profesi dan kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik
• Meningkatkan pengetahuan berdasarkan IPTEK
• Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa sesuai dg kewenangan
• Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
• Mentaati semua peraturan perundang-undangan
• Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dgn anggota tim
kesehatan lainnya.
HAK-HAK PERAWAT
Hak perlindungan wanita.
Hak mengendalikan praktik keperawatan sesuai yang diatur oleh hukum.
Hak mendapat upah yang layak.
Hak bekerja di lingkungan yang baik
Hak terhadap pengembangan profesional.
Hak menyusun standar praktik dan pendidikan keperawatan.
MASALAH LEGAL DALAM KEPERAWATAN
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga negara. Setiap
orang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum untuk menanggung denda atau
hukuman penjara. Beberapa situasi yang perlu dihindari seorang perawat :
a. Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien dengan cara tidak
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan ataupun tidak melakukan tugas dengan
hati-hati sehingga mengakibatkan pasien jatuh dan cedera.
b. Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda bersalah karena mencuri. Jika anda
tertangkap, anda akan dihukum. Mengambil barang yang tidak berharga sekalipun dapat
dianggap sebagai pencurian.
c. Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan orang tersebut, anda
bersalah karena melakukan fitnah. Hal ini benar jika anda menyatakan secara verbal atau
tertulis.
d. False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan pelanggaran hukum atau
false imprisonment. Menggunakan restrein fisik atau bahkan mengancam akan melakukannya
agar pasien mau bekerja sama bisa juga termasuk dalam false imprisonment. Penyokong dan
restrein harus digunakan sesuai dengan perintah dokter.
29. e. Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusahan untuk menyentuh tubuh orang lain atau
bahkan mengancam untuk melakukannya. Pemukulan berarti secara nyata menyentuh orang
lain tanpa ijin.Perawatan yang kita berikan selalu atas ijin pasien atau informed consent. Ini
berarti pasien harus mengetahui dan menyetujui apa yang kita rencanakan dan kita lakukan.
f. Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan pribadinya. Pelanggaran terhadap
kerahasiaan adalah pelanggaran privasi dan itu adalah tindakan yang melawan hukum.
g. Penganiayaan
Menganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat anda terikat secara hukum
untuk menanggung tuntutan hukum. Standar etik meminta perawat untuk tidak melakukan
sesuatu yang membahayakan pasien.Setiap orang dapat dianiaya, tetapi hanya orang tua dan
anak-anaklah yang paling rentan. Biasanya, pemberi layanan atau keluargalah yang
bertanggung jawab terhadap penganiayaan ini. Mungkin sulit dimengerti mengapa seseorang
menganiaya ornag lain yang lemah atau rapuh, tetapi hal ini terjadi. Beberapa orang merasa
puas bisa mengendalikan orang lain. Tetapi hampir semua penganiayaan berawal dari
perasaan frustasi dan kelelahan dan sebagai seorang perawat perlu menjaga keamanan dan
keselamatan pasiennya.