SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Belajar dari Bung Hatta,
Sang Proklamator RI yg bersahaja
Biografi Bung Hatta
• Lahir di Bukittinggi 12
Agustus 1902
• Meninggal di Jakarta 14
Maret 1980
• Proklamator
• Wakil Presiden Pertama RI
• Bapak Koperasi Indonesia
Foto Bung Hatta
Bung Hatta & Keluarga
Bung Hatta & Perjuangannya
Bung Hatta (Berdiri nomor dua dari
kanan) dalam pose bersama
pengurus Perhimpunan Indonesia di
Belanda
Bersama Ir.Soekarno, Presiden pertama RI
Bung Hatta & Perjuangannya
Teladan Bung Hatta
Ketaatan terhadap Tuhan yang Maha Esa
• Bung Hatta terkenal sangat religius dan terbukti bahwa
ketaatannya terhadap Tuhan mampu menjadi benteng
dalam setiap tindak-tanduknya.
• Sebagai contoh, beliau tidak pernah meninggalkan
sholat wajib. Walaupun beliau sakit, beliau tetap
berusaha menjalankan sholat Jumât berjamaâah di
masjid, dan walaupun beliau sedang dalam perjalanan
jauh, beliau tetap melaksanakan ibadah puasa, padahal
dalam ajaran Islam, orang yang sedang dalam
perjalanan jauh dapat mengganti puasanya di hari lain.
http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
Teladan Bung Hatta
Rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
• Seorang teman Bung Hatta, Soerowo Abdoelmanap, pernah
menyatakan bahwa bila berbincang dengan beliau, Bung Hatta
selalu membicarakan masalah bangsa. "Bangsa dan bangsa saja
yang ada dalam pikirannya," ujar Soerowo.
• Bung Hatta juga pernah mengucapkan sumpah yang kurang lebih
berarti sama, yaitu bahwa dia tidak akan menikah sebelum
Indonesia merdeka. Baginya, Indonesia adalah di atas segalanya,
bahkan kesenangannya sendiri. Dan janjinya itu terus dipegangnya.
Sekedar mengingatkan, Mohammad Hatta baru menikah 18
November 1945 atau tiga bulan setelah beliau dan Soekarno
mengumandangkan kemerdekaan Indonesia mewakili seluruh
rakyat Indonesia, dalam usia 43 tahun. Dan mengingatkan juga,
bahwa yang mencarikan istri dan juga melamarkan untuknya adalah
Soekarno, sementara Bung Hatta sendiri tetap belum
memikirkannya.
http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
Teladan Bung Hatta
http://blogs.itb.ac.id/djadja/2011/08/15/bung-hatta-dalam-
kesederhanaan-kemuliaan-dan-kekuasaan/
http://blogs.itb.ac.id/djadja/2011/08/15/bung
-hatta-dalam-kesederhanaan-kemuliaan-dan-
kekuasaan/
Teladan Bung Hatta
http://blogs.itb.ac.id/djadja/2011/08/15/bung-hatta-dalam-
kesederhanaan-kemuliaan-dan-kekuasaan/
Teladan Bung Hatta
Teladan Bung Hatta
Kecintaan kepada kebenaran
• Untuk menguak kebenaran, kejujuran merupakan syarat
yang mutlak dipenuhi. Bung Hatta membuktikan rasa
cintanya terhadap kebenaran dengan cara menggelorakan
sikap haus ilmu. Dalam pidatonya di Universitas Indonesia
tahun 1957, Bung Hatta berkata, "Pangkal segala
pendidikan karakter ialah cinta akan kebenaran dan berani
mengatakan salah dalam menghadapi suatu yang tidak
benar." Kegairahannya terhadap ilmu ditunjukkan dengan
kegemarannya membaca buku. Jangan lupa, sejak semula
beliau termasuk orang yang mengutamakan pendidikan.
Hal ini terlihat dari partai yang didirikannya, PNI-Baru, yang
merupakan partai kader yang rajin menyelenggarakan
pendidikan untuk rakyat.
http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
Teladan Bung Hatta
Sikap menghargai orang lain
• Bung Hatta adalah orang yang tahu menghargai orang lain, bahkan
terhadap orang kecil yang sering diremehkan. Orang-orang yang bekerja
pada Bung Hatta seperti pembantu, sopir, pengawal, dan perawat
perpustakaan merasa dihargai sedemikian tinggi oleh Bung Hatta sehingga
mereka setia bekerja bertahun-tahun pada keluarga Bung Hatta. Mereka
sayang pada Bung Hatta dan demikian pula sebaliknya.
(http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-
teladanku.html)
• Banyak saksi sejarah yang menuturkan Bung Hatta sering mengritisi
kebijakan politik Bung Karno. Pengunduran diri Mohammad Hatta tahun
1956 sendiri karena banyaknya perbedaan visi antara keduanya. Setelah
mengundurkan diri pun Hatta tetap rajin mengritisi kebijakan-kebijakan
Soekarno, baik di media massa maupun melalui surat-surat pribadi. Tapi
saat Hatta diserang stroke tahun 1960, Bung Karno secara khusus
mengunjungi beliau dan membujuknya agar mau berobat ke Eropa dengan
biaya negara. Bung Karno menitip pesan kepada sekretaris pribadi Bung
Hatta agar menjaganya, dan Bung Hatta juga berpesan kepada orang dekat
Soekarno untuk menjaga sahabatnya itu.
(http://www.pusakaindonesia.org/belajar-jujur-dan-sederhana-dari-bung-
hatta/)
Teladan Bung Hatta
Sikap menghargai orang lain
• Hatta pun demikian, saat Soekarno sakit keras di tahun 1970 beliau datang
menjenguk, saling berpegangan tangan, dan sama-sama menangis. Hatta
juga yang menjadi wali Guntur Soekarnoputra saat menikah di Bandung
sebab Soekarno tidak bisa menghadiri karena menjadi tahanan kota.
• Hatta sendiri juga berusaha untuk tidak menyerang Soekarno secara
pribadi di dalam tulisan-tulisannya atau pidato-pidatonya. Ia selalu
mengingatkan untuk tidak usah mempertanyakan kecintaan Soekarno
kepada tanah air, meskipun Soekarno beberapa kali mengeluarkan
kebijakan yang tidak sesuai dengan pemikiran dia (Hatta). Saat di luar
negeri, Hatta juga mengurangi kritiknya kepada Sokarno karena tetap
berusaha menjaga nama Indonesia (dan Soekarno) di dunia international.
• Hatta juga pernah ditanyai pendapatnya tentang Soekarno saat di
Amerika, dan dia menjawab, “Dalam banyak hal saya tidak setuju dengan
Bung Karno. Tetapi, ia Presiden Republik Indonesia, negeri yang
kemerdekaannya saya perjuangkan selama bertahun-tahun. Benar atau
salah, ia presiden saya.”
http://www.pusakaindonesia.org/belajar-jujur-dan-sederhana-dari-bung-hatta/
Teladan Bung Hatta
Kedisiplinan dan ketaatan terhadap peraturan
• Sejak kecil, Bung Hatta taat pada peraturan. Sebagai contoh, ketika
ia dihukum berdiri oleh neneknya, datanglah pamannya yang
mengatakan bahwa hukuman telah usai. Namun Bung Hatta tetap
berdiri di situ sambil mengatakan bahwa yang menghukumnya
adalah neneknya, sehingga hanya neneknyalah yang dapat
memutuskan kapan hukuman tersebut usai.
• Dalam hal kedisiplinan, Bung Hatta punya keistimewaan. Beliau
adalah seorang yang tersohor dengan julukan "manusia jam" yang
sangat menghargai waktu. Beliau tidak menyukai keterlambatan
barang semenitpun. Kedisiplinan terus bertahan sampai lanjut usia,
Bung Hatta sangat disiplin dalam memenuhi perintah dokter yang
merawatnya.
http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
Teladan Bung Hatta
Kesederhanaannya
• Meski berstatus wakil presiden dan kemudian mantan wakil
presiden namun Hatta selalu hidup dalam kesederhanaan. Hatta
punya impian memiliki sepatu Bally namun tak pernah punya cukup
uang untuk membelinya. Beliau menggunting sebuah iklan sepatu
Bally dan menyimpannya di buku harian. Keluarga baru
menyadarinya ketika beliau sudah berpulang.
• Ketika meninggal, Hatta hanya mewariskan 60.000 judul buku
kepada anak-anaknya. Tak ada emas batangan, tak ada deposito
dan tabungan di rekening luar negeri, tak ada berhektar-hektar
tanah dan ratusan properti. Gemala Hatta bercerita bahkan suatu
hari Hatta merasa perlu menemui gubernur DKI (waktu itu) Ali
Sadikin untuk meminta keringanan pembayaran rekening listrik
yang tak sanggup dia bayar.
• Beliau hemat dan suka menabung
http://daenggassing.com/2011/02/04/teladan-dari-si-bung/
Teladan Bung Hatta
Kelurusan sikapnya
• Meski berstatus sebagai seorang wakil presiden namun Hatta tidak
semena-mena memanfaatkan posisinya itu. Dia tahu sang istri sangat
mengidamkan sebuah mesin jahit dan sudah menabung bertahun-
tahun untuk membelinya. Ketika duit ibu Rahmi Hatta sudah cukup,
tiba-tiba turun kebijakan pemotongan uang dan dengan terpaksa ibu
Halida harus menahan keinginannya.
• Dengan agak bersungut-sungut beliau menyalahkan Hatta yang tak
memberitahunya tentang rencana pemotongan uang itu. Dengan
kalem Hatta menjawab, ” Ini kan rahasia negara, tidak boleh
diceritakan kepada orang lain ”
• Cerita lainnya adalah ketika salah seorang adiknya sedang berusaha
memasang sambungan telepon ke rumahnya. Karena menunggu lama
dan telepon tak kunjung disambungkan, dia meminta tolong kepada
bung Hatta untuk memperlancar urusan sambungan telepon itu.
Dengan tenang Hatta menolak dan meminta sang adik untuk tetap
mengikuti jalur yang seharusnya. Hatta tak hendak menggunakan
kekuasaannya sebagai wakil presiden.
http://daenggassing.com/2011/02/04/teladan-dari-si-bung/
Belajar dari Bung Hatta

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Muhamad Yogi
 

Mais procurados (20)

Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiaUsaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
 
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati SoekarnoputriMasa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
 
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
 
BIOGRAFI R. A KARTINI
BIOGRAFI R. A KARTINIBIOGRAFI R. A KARTINI
BIOGRAFI R. A KARTINI
 
MAKALAH DI TII
MAKALAH DI TIIMAKALAH DI TII
MAKALAH DI TII
 
Muhammad Hatta presentatiton
Muhammad Hatta presentatitonMuhammad Hatta presentatiton
Muhammad Hatta presentatiton
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
 
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali BabaKabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
Kabinet Wilopo dan Sistem Ekonomi Ali Baba
 
Kebijakan pada Masa Pemerintahan Megawati
Kebijakan pada Masa Pemerintahan MegawatiKebijakan pada Masa Pemerintahan Megawati
Kebijakan pada Masa Pemerintahan Megawati
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
 
Perang Batak
Perang BatakPerang Batak
Perang Batak
 
Pangeran diponegoro
Pangeran diponegoroPangeran diponegoro
Pangeran diponegoro
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 
Tuanku imam bonjol
Tuanku imam bonjolTuanku imam bonjol
Tuanku imam bonjol
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
 
Perang Diponegoro
Perang DiponegoroPerang Diponegoro
Perang Diponegoro
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin HarahapKabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin Harahap
 

Destaque (6)

Rudy Hartono
Rudy HartonoRudy Hartono
Rudy Hartono
 
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesiaSejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
 
Nopita ppt ict [autosaved]
Nopita ppt ict [autosaved]Nopita ppt ict [autosaved]
Nopita ppt ict [autosaved]
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
ppt biografi soekarno
ppt biografi soekarnoppt biografi soekarno
ppt biografi soekarno
 
20 Inspiring Quotes
20 Inspiring Quotes20 Inspiring Quotes
20 Inspiring Quotes
 

Mais de Mudarwi Henly (9)

Successful Leadership
Successful LeadershipSuccessful Leadership
Successful Leadership
 
Upgrading_Life
Upgrading_LifeUpgrading_Life
Upgrading_Life
 
Art and Science Of Communication
Art and Science Of CommunicationArt and Science Of Communication
Art and Science Of Communication
 
Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)
 
Are you ready for Change
Are you ready for ChangeAre you ready for Change
Are you ready for Change
 
Team work 97
Team work 97Team work 97
Team work 97
 
Standarization
StandarizationStandarization
Standarization
 
Mission Possible
Mission PossibleMission Possible
Mission Possible
 
Google Doc
Google DocGoogle Doc
Google Doc
 

Belajar dari Bung Hatta

  • 1. Belajar dari Bung Hatta, Sang Proklamator RI yg bersahaja
  • 2. Biografi Bung Hatta • Lahir di Bukittinggi 12 Agustus 1902 • Meninggal di Jakarta 14 Maret 1980 • Proklamator • Wakil Presiden Pertama RI • Bapak Koperasi Indonesia
  • 4. Bung Hatta & Keluarga
  • 5. Bung Hatta & Perjuangannya Bung Hatta (Berdiri nomor dua dari kanan) dalam pose bersama pengurus Perhimpunan Indonesia di Belanda Bersama Ir.Soekarno, Presiden pertama RI
  • 6. Bung Hatta & Perjuangannya
  • 7. Teladan Bung Hatta Ketaatan terhadap Tuhan yang Maha Esa • Bung Hatta terkenal sangat religius dan terbukti bahwa ketaatannya terhadap Tuhan mampu menjadi benteng dalam setiap tindak-tanduknya. • Sebagai contoh, beliau tidak pernah meninggalkan sholat wajib. Walaupun beliau sakit, beliau tetap berusaha menjalankan sholat Jumât berjamaâah di masjid, dan walaupun beliau sedang dalam perjalanan jauh, beliau tetap melaksanakan ibadah puasa, padahal dalam ajaran Islam, orang yang sedang dalam perjalanan jauh dapat mengganti puasanya di hari lain. http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
  • 8. Teladan Bung Hatta Rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa • Seorang teman Bung Hatta, Soerowo Abdoelmanap, pernah menyatakan bahwa bila berbincang dengan beliau, Bung Hatta selalu membicarakan masalah bangsa. "Bangsa dan bangsa saja yang ada dalam pikirannya," ujar Soerowo. • Bung Hatta juga pernah mengucapkan sumpah yang kurang lebih berarti sama, yaitu bahwa dia tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Baginya, Indonesia adalah di atas segalanya, bahkan kesenangannya sendiri. Dan janjinya itu terus dipegangnya. Sekedar mengingatkan, Mohammad Hatta baru menikah 18 November 1945 atau tiga bulan setelah beliau dan Soekarno mengumandangkan kemerdekaan Indonesia mewakili seluruh rakyat Indonesia, dalam usia 43 tahun. Dan mengingatkan juga, bahwa yang mencarikan istri dan juga melamarkan untuknya adalah Soekarno, sementara Bung Hatta sendiri tetap belum memikirkannya. http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
  • 12. Teladan Bung Hatta Kecintaan kepada kebenaran • Untuk menguak kebenaran, kejujuran merupakan syarat yang mutlak dipenuhi. Bung Hatta membuktikan rasa cintanya terhadap kebenaran dengan cara menggelorakan sikap haus ilmu. Dalam pidatonya di Universitas Indonesia tahun 1957, Bung Hatta berkata, "Pangkal segala pendidikan karakter ialah cinta akan kebenaran dan berani mengatakan salah dalam menghadapi suatu yang tidak benar." Kegairahannya terhadap ilmu ditunjukkan dengan kegemarannya membaca buku. Jangan lupa, sejak semula beliau termasuk orang yang mengutamakan pendidikan. Hal ini terlihat dari partai yang didirikannya, PNI-Baru, yang merupakan partai kader yang rajin menyelenggarakan pendidikan untuk rakyat. http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
  • 13. Teladan Bung Hatta Sikap menghargai orang lain • Bung Hatta adalah orang yang tahu menghargai orang lain, bahkan terhadap orang kecil yang sering diremehkan. Orang-orang yang bekerja pada Bung Hatta seperti pembantu, sopir, pengawal, dan perawat perpustakaan merasa dihargai sedemikian tinggi oleh Bung Hatta sehingga mereka setia bekerja bertahun-tahun pada keluarga Bung Hatta. Mereka sayang pada Bung Hatta dan demikian pula sebaliknya. (http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya- teladanku.html) • Banyak saksi sejarah yang menuturkan Bung Hatta sering mengritisi kebijakan politik Bung Karno. Pengunduran diri Mohammad Hatta tahun 1956 sendiri karena banyaknya perbedaan visi antara keduanya. Setelah mengundurkan diri pun Hatta tetap rajin mengritisi kebijakan-kebijakan Soekarno, baik di media massa maupun melalui surat-surat pribadi. Tapi saat Hatta diserang stroke tahun 1960, Bung Karno secara khusus mengunjungi beliau dan membujuknya agar mau berobat ke Eropa dengan biaya negara. Bung Karno menitip pesan kepada sekretaris pribadi Bung Hatta agar menjaganya, dan Bung Hatta juga berpesan kepada orang dekat Soekarno untuk menjaga sahabatnya itu. (http://www.pusakaindonesia.org/belajar-jujur-dan-sederhana-dari-bung- hatta/)
  • 14. Teladan Bung Hatta Sikap menghargai orang lain • Hatta pun demikian, saat Soekarno sakit keras di tahun 1970 beliau datang menjenguk, saling berpegangan tangan, dan sama-sama menangis. Hatta juga yang menjadi wali Guntur Soekarnoputra saat menikah di Bandung sebab Soekarno tidak bisa menghadiri karena menjadi tahanan kota. • Hatta sendiri juga berusaha untuk tidak menyerang Soekarno secara pribadi di dalam tulisan-tulisannya atau pidato-pidatonya. Ia selalu mengingatkan untuk tidak usah mempertanyakan kecintaan Soekarno kepada tanah air, meskipun Soekarno beberapa kali mengeluarkan kebijakan yang tidak sesuai dengan pemikiran dia (Hatta). Saat di luar negeri, Hatta juga mengurangi kritiknya kepada Sokarno karena tetap berusaha menjaga nama Indonesia (dan Soekarno) di dunia international. • Hatta juga pernah ditanyai pendapatnya tentang Soekarno saat di Amerika, dan dia menjawab, “Dalam banyak hal saya tidak setuju dengan Bung Karno. Tetapi, ia Presiden Republik Indonesia, negeri yang kemerdekaannya saya perjuangkan selama bertahun-tahun. Benar atau salah, ia presiden saya.” http://www.pusakaindonesia.org/belajar-jujur-dan-sederhana-dari-bung-hatta/
  • 15. Teladan Bung Hatta Kedisiplinan dan ketaatan terhadap peraturan • Sejak kecil, Bung Hatta taat pada peraturan. Sebagai contoh, ketika ia dihukum berdiri oleh neneknya, datanglah pamannya yang mengatakan bahwa hukuman telah usai. Namun Bung Hatta tetap berdiri di situ sambil mengatakan bahwa yang menghukumnya adalah neneknya, sehingga hanya neneknyalah yang dapat memutuskan kapan hukuman tersebut usai. • Dalam hal kedisiplinan, Bung Hatta punya keistimewaan. Beliau adalah seorang yang tersohor dengan julukan "manusia jam" yang sangat menghargai waktu. Beliau tidak menyukai keterlambatan barang semenitpun. Kedisiplinan terus bertahan sampai lanjut usia, Bung Hatta sangat disiplin dalam memenuhi perintah dokter yang merawatnya. http://wawasanproklamator.com/artikel/29/bung-hatta-pribadinya-teladanku.html
  • 16. Teladan Bung Hatta Kesederhanaannya • Meski berstatus wakil presiden dan kemudian mantan wakil presiden namun Hatta selalu hidup dalam kesederhanaan. Hatta punya impian memiliki sepatu Bally namun tak pernah punya cukup uang untuk membelinya. Beliau menggunting sebuah iklan sepatu Bally dan menyimpannya di buku harian. Keluarga baru menyadarinya ketika beliau sudah berpulang. • Ketika meninggal, Hatta hanya mewariskan 60.000 judul buku kepada anak-anaknya. Tak ada emas batangan, tak ada deposito dan tabungan di rekening luar negeri, tak ada berhektar-hektar tanah dan ratusan properti. Gemala Hatta bercerita bahkan suatu hari Hatta merasa perlu menemui gubernur DKI (waktu itu) Ali Sadikin untuk meminta keringanan pembayaran rekening listrik yang tak sanggup dia bayar. • Beliau hemat dan suka menabung http://daenggassing.com/2011/02/04/teladan-dari-si-bung/
  • 17. Teladan Bung Hatta Kelurusan sikapnya • Meski berstatus sebagai seorang wakil presiden namun Hatta tidak semena-mena memanfaatkan posisinya itu. Dia tahu sang istri sangat mengidamkan sebuah mesin jahit dan sudah menabung bertahun- tahun untuk membelinya. Ketika duit ibu Rahmi Hatta sudah cukup, tiba-tiba turun kebijakan pemotongan uang dan dengan terpaksa ibu Halida harus menahan keinginannya. • Dengan agak bersungut-sungut beliau menyalahkan Hatta yang tak memberitahunya tentang rencana pemotongan uang itu. Dengan kalem Hatta menjawab, ” Ini kan rahasia negara, tidak boleh diceritakan kepada orang lain ” • Cerita lainnya adalah ketika salah seorang adiknya sedang berusaha memasang sambungan telepon ke rumahnya. Karena menunggu lama dan telepon tak kunjung disambungkan, dia meminta tolong kepada bung Hatta untuk memperlancar urusan sambungan telepon itu. Dengan tenang Hatta menolak dan meminta sang adik untuk tetap mengikuti jalur yang seharusnya. Hatta tak hendak menggunakan kekuasaannya sebagai wakil presiden. http://daenggassing.com/2011/02/04/teladan-dari-si-bung/