Suara hati merupakan kesadaran manusia akan kewajiban moralnya dalam situasi konkret dan menilai benar atau salah suatu tindakan berdasarkan hukum moral. Suara hati dapat keliru akibat pemahaman dan kesadaran moral seseorang, namun tetap menjadi pangkal otonomi manusia.
2. Kasus Hakim Yang Tergiur suap
Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun
ditawari sejumlah besar uang jika saja ia mau
membebaskan tersangka korupsi yang
ditanganinya.
Dia memutuskan untuk menerima uang itu karena
memang sangat membutuhkannya, selain untuk
membeli rumah bagi tempat tinggalnya nanti jika
harus meninggalkan rumah dinasnya, ia juga masih
harus membiayai dua anaknya yang sedang kuliah.
Memang tidak ada seorangpun yang tahu tentang
“kecurangan” yang dilakukannya. Tetapi sepanjang
masa pensiunnya, ia menyesali perbuatan di akhir
masa tugasnya itu sebagai yang telah menodai
kesetiaan dan kejujurannya sepanjang 35 tahun
pengabdiannya bagi dunia pengadilan.
Apa yang menyebabkan hidup sang hakim jadi tidak
tenteram?
3. Kasus Thomas Grissom
Thomas Grissom bekerja dalam kedudukan yang
cukup penting di sebuah perusahaan yang
memproduksi sumber energi nuklir di Amerika.
Grissom kemudian menyadari bahwa bahan yang
diproduksi oleh perusahaan tempat dia bekerja itu
adalah bahan yang bisa menimbulkan akibat amat
buruk bagi kehidupan manusia, apalagi jika dipakai
untuk pembuatan senjata.
Grissom memutuskan untuk berhenti bekerja dari
perusahaan itu. Dan sebagai akibatnya, ia bukan
hanya kehilangan mata pencahariannya, tetapi ia
juga dikecam oleh keluarganya serta ditinggalkan
oleh istrinya.
Siapa yang mendorong Grissom untuk
mengambil keputusan seperti itu?
4. Apakah Suara Hati Itu?
Norma-Norma Kebebasan
Instansi (dalam diri
sendiri) yang menilai
perbuatan-perbuatan
yang kita lakukan
Kesadaran akan
kewajiban saya
dalam
situasi
konkrit
5. Tempat Suara Hati
Otonomi
Moral
Pembatasan Kebebasan: Ruang Kebebasan:
Keluarga,
Fisik,
Masyarakat,
Agama, Psikis,
Negara. Moral
Peran
Suara Hati
6. Kapan Suara Hati Menilai?
Retrospektif Prospektif
Suara Hati
Penilaian terhadap Penilaian terhadap
Perbuatan-perbuatan Perbuatan-perbuatan
Yang telah berlangsung Yang akan datang
Kasus Hakim Yang Kasus Thomas Grissom
Tergiur Menerima Suap Berhenti dari pabrik Nuklir
7. Sifat Suara Hati
Melebihi pribadi kita
(menerangi pribadi kita)
Adi – Personal
Tidak dapat ditawar dengan
pertimbangan untung - rugi
Suara Hati
Berbicara atas nama
dan penilaian saya sendiri
Personal
Diwarnai dan berkembang
bersama seluruh kepribadian
kita
8. Arti & Fakta adanya Suara Hati
Suara yang berasal dari kedalaman hati atau
pusat kedirian seseorang dan yang menegaskan
benar-salahnya suatu tindakan atau baik-
buruknya suatu kelakuan tertentu berdasarkan
suatu prinsip atau norma moral.
Menegaskan = Memiliki SUARA HATI
TUNTUTAN MUTLAK & DIKATAKAN SEBAGAI
TIDAK BISA DITAWAR SUARA TUHAN…(??)
9. TUNTUTAN SUARA HATI
PENILAIAN BAIK-BURUK
ATAS TINDAKAN
MANUSIA
HUKUM MORAL YANG
DIGORESKAN TUHAN DALAM
HATI MANUSIA
10. Suara hati secara ringkas
dapat dirumuskan sebagai
kesadaran manusia akan
kewajiban moralnya dalam
situasi konkrit atau
penegasan tentang benar-
salahnya suatu tindakan
manusia dalam situasi
tertentu berdasarkan
hukum moral.
FAKTA BAHWA SUARA
HATI ITU ADA
11. KESADARAN AKAN KEWAJIBAN MORAL
DALAM SITUASI KONKRET SUARA HATI
MENEGUR ATAU MENCELA PERBUATAN
MANUSIA (Contoh: Susi yang
menggugurkan kandungannya.
SUARA HATI MERUPAKAN PANGKAL
OTONOMI MANUSIA. ARTINYA : sebagai
kesadaran langsung akan apa yang menjadi
kewajibannya sebagai manusia dalam
situasi konkrit, suara hati menegaskan
kebebasan manusia, yakni kemampuannya
untuk menentukan diri lepas dari
penentuan pihak luar
12. Kemutlakan Suara Hati
YANG MUTLAK ADALAH
TUNTUTANNYA.
SEMENTARA, ISI KEWAJIBAN ITU 1. Manusia itu
BELUM TENTU MUTLAK BENAR
(DAPAT KELIRU) TERBATAS. Karena
itu, PENILAIAN
SUARA HATI BAIK-BURUK
PASTILAH
= MENGATASI
SUARA TUHAN KELEMAHAN
MANUSIA
2. KEWAJIBAN yang
muncul dari suara
hati PASTI memiliki
SUARA HATI sumbernya pada
DAPAT KELIRU TUHAN
13. Kekeliruan Suara Hati
ISI KEWAJIBAN DAPAT
KELIRU.
MENGAPA??? CARA
BERPIKIR
DAN CARA
BERTINGKAH
LAKU
KESADARAN
DAN
PEMAHAMAN
MENGENAI
SESUATU
14. BAHWA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI
PEMAHAMAN MANUSIA BUKAN BERARTI SUARA
HATI MENJADI CERMINAN SAJA DARI
LINGKUNGAN.
JUSTRU KETIKA BERHADAPAN DENGAN
PERINTAH ATAU PUN ATURAN YANG SALAH,
SUARA HATI MENGAMBIL PERAN UNTUK
MENUNTUN MANUSIA KE ARAH YANG BAIK
PADA POIN INILAH, SUARA HATI MENEGASKAN
OTONOMITAS MANUSIA. SUARA HATI MENJADI
PANGKAL KEBEBASAN KARENA MANUSIA
BERANI MENGAMBIL RESIKO ATAS TINDAKAN
YANG DIPILIHNYA
15. Kekeliruan mengenai isi kewajiban
yang ditegaskan oleh suara hati
dapat timbul. baik karena
pemahaman dan kesadaran
moral yang diwarisi seseorang
dari lingkungannya itu secara
objektif memang keliru, maupun
karena ia keliru dalam mengerti
apa yang dia warisi.
16. Keraguan Suara Hati
KARENA SUARA HATI DAPAT KELIRU SEBABKAN
KERAGUAN SUARA HATI
SITUASI KONKRET
MEMBUTUHKAN
PENGAMBILAN 1.Kurangnya
TINDAKAN INFORMASI.
TERTENTU (MANA
YANG BAIK DAN 2.Sikap ragu-
MANA YANG SALAH) ragu (PERAGU)
dari orang
tersebut.
17. Pendidikan Suara Hati
MELEWATI PROSEDUR,
MEMILIH TINDAKAN PERLU
YANG PALING BAIK PENDIDIKAN
SAAT ITU (DALAM SUARA HATI
SITUASI KONKRET)
1 2 3 4
KONATIF
KOGNITIF AFEKTIF HABITUS
(WILL)
18. Rasionalitas Suara Hati
Ketika SUARA HATI
memutuskan tindakan Putusan
mana yang akan SUARA HATI
dilakukan itu berarti pada
bahwa putusan itu harus padasarnya
dapat merupakan
dipertanggungjawabkan PERASAAN
secara RASIONAL. BELAKA, tidak
ada putusan
OBJEKTIF,
yang ada
hanya putusan
SUBJEKTIF
19. Hume bilang bahwa:
Tidak ada relasi
kausalitas dalam
peristiwa sehari-hari.
Apa yang kita lihat
sebagai RELASI
KAUSALITAS itu hanya
perasaan kita belaka.
Bahwa tangan kita
kepanasan ketika terkena
api TIDAK ADA kaitan
sema sekali. Yang kamu
sebut kepanasan itu
hanya PERASAAN saja.
Adanya Peristiwa A
sebelum peristiwa B.
20. Jika hujan turun,
maka jalan basah.
Tapi, hujan tidak
turun, maka jalan
tidak basah.
1. Penilaian Moral selalu memiliki dasar
objektivitas. Objektivitas berarti penilaian
moral (yang berasal dari SUARA HATI
dalam situasi KONKRET) selalu berlaku di
mana-mana.
Mengapa? Karena RASIONALITAS manusia
21. . Pernyataan MORAL
2
(Baik-Buruk) BUKAN
PERKARA Pembuktian
secara ILMIAH-
OBJEKTIF.