Dokumen tersebut membahas tentang prakarya kerajinan tekstil yang mencakup pengertian desain produk kerajinan tekstil, aneka jenis kerajinan tekstil beserta fungsinya, unsur estetika dan motif hias, teknik pembuatan, pengemasan produk, serta manajemen sumber daya usaha kerajinan tekstil."
1. PRAKARYA
Nama Kelompok :
1. Arum Puspa Dewi (04)
2. Asni Tunjung Arantiki (06)
3. Fika Nur Aristantia (10)
4. Melani Krismonita (15)
5. Ratih Nursandra Dewi (21)
6. Wulandari (28)
2. 1. Pengertian Desain Produk Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang
dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama. Contoh
kerajinan tekstil adalah hiasan dinding, sarung bantal kursi, bed
cover, tirai,taplak meja makan, tutup tudung saji.
Tidak semua produk yang berbahan tekstil itu dapat
disebut sebagai karya seni.Perwujudan karya seni harus
memenuhi prinsip kesatuan (unity), kerumitan (complexity), dan
kesungguhan (intensity). Kesatuan mengandung arti bahwa
dalam suatu benda harus mengandung kesatuan dan perpaduan
dari unsur-unsur pembentuknya. Kerumitan berarti bahwa karya
tersebut memiliki unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan
tertentu. Misalnya, adanya unsur bertentangan,berlawanan, dan
saling menyeimbangkan.Kesungguhan adalah apabila suatu
benda memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya,
misalnya nilai lembut atau kasar, gembira atau duka,dll.
A. PRODUK KERAJINAN TEKSTIL DAN
PENGEMASANNYA
3. • Sebuah karya kerajinan akan terwujud secara maksimal jika dilakukan sesuai
dengan tahapan yang benar. Salah satu tahapan dasar pembuatan karya
tekstil adalah desain. Desain merupakan rancangan gambar yang akan
diwujudkan menjadi sebuah karya yang berupa garis , bentuk, warna , dan
tekstur.
• Sebuah perencanaan pembuatan karya tekstil didalamnya terdapat kesatuan
antara bahan , fungsi, dan jenis bahan yang dibuat. Dalam pengerjaannya pun
memiliki kerumitan yang khas. Desai yang dibuat akan memperlihatkan
susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan.
Desai tekstil diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
Desain struktur
Desain struktur adalah desain dari konstruksi tekstil itu sendiri, baik yang
berwujud tekstil polos maupun dalam bentuk tekstil bercorak. Tekstil bercorak,
pembuatan corak dilakukan bersamaan dangan proses pembuatan lembaran
tekstil tersebut. Desain struktur meliputi seluruh metode pembuatan tekstil.
Desain permukaan
Desain permukaan tekstil merupakan desain yang ditunjukan untuk
memperkaya permukaan kain.Hal yang penting dalam desain ini adalah tujuan
benda tersebut digunakan sesuai dengan perencanaan dan pengembangan
desain.
Desain aplikasi produk tekstil
Desain dilaksanakan setelah kain sudah jadi. Tetapi, terdapat pula produk yang
didesain sejak awal sebelum proses finishing dilakukan.
4. 2. Aneka Kerajinan Tekstil dan Fungsinya
Jenis-jenis kerajinan tekstil diantaranya batik, sulam, jahit perca, jahit
tindas, cetak saring, tenun, tapestri, dan makrame.
• Batik
Batik merupakan karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah
menjadi warisan budaya bangsa.Kekhasan batik tercermin dari
banyaknya motif.
• Sulam
Sulam atau bordir merupakan hiasan dari benang yang dijahitkan
pada kain.Awalnya, teknik sulam hanya dilakukan dengan jarum dan
benang, menggunakan tangan. Seiring perkembangan zaman, sulam
dilakukan dengan mesin bordir.
• Jahit perca
Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat
pakaian atau karya tekstil lainnya.
5. • Jahit tindas
Jahit tindas merupakan suatu teknik menghias permukaan kain dengan cara
melapis/mengisi kain dengan bahan pelapis/pengisi,kemudian dijahit tindas
pada permukaan kain sesuai dengan rencana.
• Cetak saring
Cetak saring (sablon) merupakan kegiatan cetak mencetak dengan
menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen.Proses pembuatan
dengan mesin , seperti yang ada pada pabrik printing. Pembuatan secara manual,
seperti yang dilakukan pada home industry menengah dan kecil.
• Tenun
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan
menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.
• Tapestri
Tapestri adalah tenunan yang dibuat dari benang-benang,serat-serat, atau
bahan lain yang memungkinkannya baik berwarna maupun tidak berwarna,
sebagai bahan penutup lantai, pembungkus mebel,dan hiasan dinding.Proses
pengerjaannya sama dengan tenun , tapi lebih condong pada permainan pakan ,
terutama permainan warna.
• Makrame
Makrame yaitu hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang
menggunakan tali atau benang.
6. 3. Unsur Estetika dan Motif Hias dalam Kerajinan Tekstil
Unsur- unsur dalam karya seni tekstil meliputi bentuk, warna, ragam hias,
dan fungsi.
a. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang.
Bentuk ini terdiri dari 2 elompok besar yaitu bentuk geometris dan bentuk
organis. Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat
di definisikan. Bentuk organis adalah bentuk alamiah yang sudah mengaami
perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar di definisikan.
b. Warna
Warna merupakan unsuryang dapat menimbulkan kesan keindahan dan
menyenangkan.
7. c. Raga Hias
Ragam hias dalam karya tekstil antara lain:
• Ragam Hias Geometris
Adalah ragam hias yang menggunakan unsur geometris sebagai bentuk
dasarnya.
• Ragam Hias stilasi Flora
Stilasi flora adalah menyederhanakan atau menggayakan bentuk realitas atau
flora yang ada di sekeliling kita menjadi bentuk dekoratif.
• Ragam Hias Stilasi Fauna
Adalah bentuk penyederhanaan fauna sehingga menjadi bentuk dekoratif.
• Ragam Hias Stilasi Manusia
Adalah bentuk penggayaan terhadap objek manusia sehingga terlihat bentuk
dekoratifnya.
• Ragam Hias Abstrak
Adalah desain figuratif dan modern, dengan kombinasi warna dan tata letak
dapat digunakan
8. d. Fungsi
Secara garis besar fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan, yaitu
Hiasan (dekorasi)
Seni kriya jenis ini lebih menonjolkan segi rupa daripada fungsinya sehingga
bentuknya mengalami pengembangan. Contoh : hiasan dinding,
cinderamata, patung dan lain-lain.
Benda terapan (siap pakai)
Seni kriya jenis ini mempunyai fungsi sebagai benda yang siap pakai, bersifat
nyaman, namun tidak kehilangan unsur keindahannya. Contoh : keramik,
furnitur.
Benda Mainan
Seni kriya yang fungsinya sebagai alat permainan biasanya berbentuk
sederhana, bahan yang di gunakan relatif mudah didapat dan dikerjakan,
dan harganya relatif murah. Contoh : boneka, dakon, dan kipas kertas.
9. Teknik yang digunakan dalam seni kriya di antaranya sebagai
berikut.
Teknik Menganyam
Menganyam merupakan salah satu teknik kriya tekstil dengan
menyilang-nyilangkan bahan tekstil antara bagian lungai
dengan bagian pakan hingga membentuk suatu pola tertentu.
Jenis-jenis Anyaman:
Anyaman Saling Tunggal
Anyaman Saling Ganda
Anyaman Tiga Sumbu
Anyaman Empat Sumbu
Teknik Patchwork
Patchwork adalah kerajinan yang menggabungkan potongan-
potongan kain perca satu dengan yang lainnya dan memiliki
motif atau warna yang berbeda-beda lalu menjadi suatu bentuk
baru
B. TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN
TEKSTIL
10. Teknik Lekapan
Lekapan adalah teknik menghias kain dengan cara melekapkan kain.
Jenis-jenis lekapan
Lekapan Kain
Lekapan Benang
Lekapan manik-manik
• Teknik Melipat
Melipat adalah membentuk bahan tekstil menjadi bentuk geometris.
Dapat diterapkan dalam pembuata berbagai produk kerajinan tekstil antara
lain : hiasan dindig, sarung bental ursi, sarung bantal duduk, alas vas, keset
dan sebagainya
Teknik Menjalin
Menjalin adalah menyusun atau merangkai sesuatu, baik dengan cara dijahit,
di lem, atau diikat sehingga menghasilkan produk kerajinan tekstil yang indah
dan menarik. Menjalin dalam pembuatan produk-produk kerajian tekstil pada
dasarnya merangkaikan suatu benda yang sudah di bentu dahulu. Teknik
makrame merupakan teknik menjalin tali dengan menggunaka beragai simpul
dasar dan variasi simpul yang di kombinasikan sehingga menciptakan suatu
bentuk yang terangkai dengan indah dan menarik.
11. Teknik Quilting
Quilt berasal dari kata latin culcita yang artinya bantal yang diisii. Quilt
umumnya terdiri atas 2 atau 3 lapisan yang dijahit bersama-sama
dengan benang dan jarum bisa menggunakan tangan atau mesin
jahit. Lapisan atas biasanya disebut quilt top terdiri atas paduan kain
katun perca, lapisan tengah disebut batting yang merupakan busa
tipis terbuat dari katun atau polyster dan lapisan ketiga adalah quilt
backing yang umumnya terbuat dari bahan 100 % katun.
12. 5. Pengemasan Karya Kerajinan Tekstil
Produk karya kerajinan tekstil yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas
dengan baik. Tujuannya agar terlihat lebih menarik dn tahan lama. Kemasan
dibuat dengan memperhatikan jenis bahan produk kerajinan dan bentuk
produknya. Kemasan yang paling banyak dipakai adalah plastik. Plastik dapat
menghindarkan produk kerajinan dari debu dan jamur. Untuk benda yang
terbuat dari daun dan kayu yang berukuran kecil dapat diselipkan silika anti
jamur yang di bungkus kertas.
Jenis serat tekstil dibagi dua, yaitu Serat alam dan serat buatan. Serat
alam yang banyak dipergunakan yaitu kapas, tenun, sutera dan wol.
Sementara itu, serat buatan ada yang terbuat dari serat alami dan ada yang
dari serat buatan yg disebut serat sintesis.
Pada umumnya dalam pembuatan berbagai benda seni dari bahan tekstil
menggunakan alat-alat menjahit. Alat-alat untuk menjahit tsb meliputi mesin
jahit seperti gunting, jarum pentul, jarum jahit tangan dll. Selain alat tsb
digunakan adalah kuas, lap, meja kerja, kertas alas, canting , pensil 2B, setrika
dll.
23. Ketika melakukan proses pengerjaan suatu benda
hasil kriya tekstil, kita harus selalu memperhatikan
keeelamatan kerja. Tujuan keselamatan kerja adalah
untuk menghindari hal-hal yang membahayakan diri
sendiri, baik yang tdisebabkan karena kecerobohan
maupun oleh kebiasaan buru, misalnya :
Memutuskan benang jahat dengan cara digigit.
Menggigit jarum pentul ataupun jarum jahit.
Meletakkan jarum atau gunting di sembarang tempat.
Gunting kain digunakan untuk menggunting selain
bahan kain.
3. KESELAMATAN KERJA
24. Ketika kita membicarakan Sumber daya usaha kerajinan
tekstil pasti akan berhubungan dengan manajemen.
Manajemen dapat diartikan sebagai usaha mengoordinasi
semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan, dan
pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu.
Hal yang diatur dalam manajemen ada 6 unsur yang
sering disingkat menjadi 6M, yaitu :
a. MAN
Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena
itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan.
MANAJEMEN
25. MONEY
Besar keilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh
karena itu, uang merupakan alat untuk (tools) yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
MATERI
Materi terdiri atas bahan setengah jadi (raw
material) dan bahan jadi. Materi dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai
hasil yang dikehendaki.
MACHINE
Machine atau mesin digunakan untuk memberi
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
26. METHOD
Dalam pelaksannaan kerja diperlukan metode-
metode kerja. Meskipun metode baik, sedangkan
orang yang melaksanaknnya tidak mengerti atau
tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak
akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
MARKET
Penguasaan pasar (menyebarkan hasil produksi)
merupakan faktor yang sangat menentukan. Agar
pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang
harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
konsumen.
Fungsi manajemen adalah mengatur keenam unsur yang telah
diuraikan diatas.
27. Dengan adanya segala keterbatasan dan untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, manusia
akan bekerja keras. Oleh karena itu, manusia
membutuhkan manajemen.
Agar kita dapat menerapkan manajemen dalam
produksi kriya tekstil, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan :
1. Tujuan dan kepentingan yang akan dicapai.
2. Kerja sama diantara sekelompok orang.
3. Pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang
teratur.
4. Wewenang dan tanggung jawab dari setiap individu
anggota.
5. Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dari proses
manajemen tersebut.
6. Komunikasi yang terjalin dengan baik.
28. 2. Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya
Bagi wanita, tas adalah bagian dari gaya berbusana. Busana sebagus apa pun
akan terasa hambar tanpa kehadiran tas. Oleh sebab itu, wanita sering
mengombinasikan warna dan model tas yang sesuai dengan baju. Sekarang, tas
tidak hnya difungsikan sebagai alat untuk membawa barang ketika berpergian.
Namun, tas sudah menjadi aksesoris busana bagi kaum hawa. Bisa jadi hal ini
terjadi pada kaum adam.
Salah satu yang dapat kita lakukan adalah membuat tas dengan bahan tali
dengan teknik makrame. Tali agel sudah sangat terkenal karena kualitas yang
dimilikinya. Menurut para pengrajin, tali agel lebih kuat dari tali yang berbahan
serat nanas. Karena kekuatannya itu, tali agel sering digunakan untuk menghela
kapal laut dengan bobot mati ribuan gross ton. Harga tali agel perkilonya dapat
kita jangkau.
3. Praktik Membuat Tas
Persiapan
Sebelum membuat tas dengan teknik makrame, hal ynag harus dipersiapkan
adalah memakai pakaian kerja dan perlengkapannya, menyiapkan alat dan
bahan, serta mempelajari gambar kerja secara cermat dan teliti
Alat dan bahan
Alat yang digunakan gunting, meteran, karet gelang, dan hak pen. Serta
bahan yang dibutuhkan tali agel 118-120 m, lem kayu, dan kancing.
29. Gambar kerja
Proses kerja
Proses kerja yang harus dilakukan adalah:
1) Potong tali agel dengan ukuran panjang 6 m sebanyak 8 utas tali dan panjang 2.5
m sebanyak 28 utas tali
2) Ambil 8 utas tali derngan panjang 6 m, bentangkan dan sejajarkan kemudian
tindihlah dengan pemberat supaya tidak bergeser pada waktu menyimpul.
3) Bentangkan tali agel dan simpulah mulai dari tengah ke kanan dan ke kiri. Lihatlah
gambar berikut.
4) Hasil simpul untuk gantungan tas, panjang 80 cm (sesuai yang dikehendaki).
5) Ambil tali ukuran 2.5 m sebanyak 16 utas tali, kemudian satu persaatu
disimpulkan dengan simpul pipih ganda. Caranya dengan dilipat menjadi dua dan
gabungkan menggunakan simpul pipih ganda.
30. 6)Selanjutnya ambil tali gantungan yang sudah disimpul kemudian gabungkan
dengan badan tas ke belakang dan depan, samping kanan dan kiri untuk tali
gantungan lalu simpulkan kordon dua kali melingkar.
7)Setelah penggabungan slesai buat simpul pipih. Buat variasi dengan simpul pipih
ganda besar berbentuk belah ketupat sebesar 7 cm2 pada posisi tengah sebagai
motif hiasan.
8)Lanjutkan dengan membuat simbul pipih ganda sehingga mencapai panjang 30 cm
kebawah.
9)Proses akhir disimpulkan kordon satu kali dan lanjutkan dengan dua pipih ganda
sebagai pengunci lalu pasanglah kancing pada bagian atas.
Penyelesaian akhir (finshing)
Rapikan rumpai dengan dipotong dan disamakan. Kemudian, berilah lem kayu
supaya kuat lalu dijemur agar cepat kering.
31. 4. Prinsip Ergonomis dalam Pembuatan Kerajinan Tekstil
Prinsip Ergonomis : Persyaratan yang ada pada proses penciptaan karya
a. Kegunaan (utility) : prinsip yang mengutamakan nilai praktis, yaitu benda harus
dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
Misalnya : tas digunakan untuk membawa barang-barang.
b. Kenyamanan (comfortable) : prinsip yang mengutamakan kesenangan dan memberi
kenyamanan bagi pemakainya.
Misalnya : Tali pada tas yang sudah diperhatikan factor kenyamanannya.
c. Keluwesan (flexibility) : prinsip yang mengutamakan keserasian antara bentuk dan
wujud benda dengan nilai gunanya.
Misalnya : Keluwesan tas yang sudah sesuai dengan anatomi dan ukuran badan.
d. Keamanan (safety) : prinsip yang mengutamakan keamanan pemakainya, jadi tidak
boleh membahayakan pemakainya.
e. Keindahan (estetic) : prinsip yang mengutamakan keindahan suatu benda, artinya
benda selalu sedap dipandang dan menarik perhatian. Keindahan suatu benda dapat
dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari bentuk, hiasan/ornamen, dan bahan
bakunya.
32. Karakteristik Wirausahawan
Kata wirausaha merupakan terjemahan dari kata
entrepreneur, kata tersebut berasal dari Bahasa Perancis
yang berarti ‘bertanggung jawab’.
Wirausahawan adalah orang yang memiliki sikap,
semangat, dan perilaku mandiri dalam menciptakan invasi
dan kreasi dalam usahanya, mampu memadukan sumber
daya, dan merealisasikan gagasan menjadi kenyataan,
kreatif, inovatif, profesional, dalam bekerja, memiliki
kesadaran untuk menemukan peluang, serta mampu
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menjadikan
lebih bear nilai jual serta manfaatnya.
D. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
33. Ciri-ciri seorang wirausahawan :
a. Percaya diri (keteguhan, kepribadian mantap dan optimis)
b. Berorientasi tugas dan hasil (kebutuhanakan prestasi, berorientasi laba/hasil,
tekun dan tabah, tekad, kerja keras, motivasi, energik, dan penuh inisiatif)
c. Pengambil resiko (kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan)
d. Kepemimpinan (kemampuan memimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan
menanggapi saran, dan kritik)
e. Keorisinilan (inovatif, kreatif, fleksibel, banyak sumber, dan serba bisa)
f. Berorientasi ke masa depan (pandangan ke masa depan)
Kemampuan dan sifat dasar yang harus dimiliki oleh wirausaha :
a. Pencipta perubahan (the change creator). Wirausahawan tidak hanya dituntut
mampu mengelola/menguasai peluang, tetapi juga harus menciptakan
perubahan.
b. Melihat perbedaa. Wirausahawan harus selalu melihat perbedaan, baik antar
orang maupun antar fenomena kehidupan, bukan sesuatu yang harus diulangi.
c. Pakar tentang dirinya sendiri.
d. Berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
34. 1. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan
a. Faktor Keberhasilan
1) Kerja keras.
2) Kerja sama dengan orang lain.
3) Penampilan yang baik.
4) Yakin.
5) Pandai membuat keputusan.
6) Menambah ilmu pengetahuan.
7) Ambisi untuk maju.
b. Faktor Kegagalan
1) Tidak kompeten dalam manajerial.
2) Kurang berpengalaman baik.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan.
4) Gagal dalam perencanaan.
5) Lokasi yang kurang memadai.
6) Kurangnya pengawasan peralatan.
7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
8) Ketidakmampuan dalam melakukan peraliha/transisi kewirausahaan.
35. 1. Perilaku Kerja Prestatif
Dalam diri manusia, akan selalu ada empat potensi yang mendorong manusia untuk
maju, yaitu mawas diri, mempertajam suara hati, pandangan mandiri untuk bekal
bertindak, dan berpikir mengarah ke hal yang baik dan benar serta adaptasi yang tepat.
Berikut sifat-sifat manusia yang dapat mencerminkan perilaku kerja prestatif :
a. Kerja ikhlas : Bekerja dengan bersungguh-sungguh dan menghasilkan sesuatu yang
baik serta dilandasi dengan hati yang tulus.
b. Kerja mawas diri : Tidak terpengaruh oleh perasaan yang sedang melanda jiwanya.
c. Kerja cerdas : Pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat
mencari solusi persoalan yang ada dengan tepat dan benar sehingga dapat mencapai
keuntungan yang diharapkan.
d. Kerja keras : Mampu memanfaatkan waktu yang optimal, sehingga semua itu dapat
bermakna.
e. Kerja tuntas : Mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal
sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.