2. DEFINISI
(David, 2007)
•Persalinan dikatakan lama jika berlangsung lebih dari 24
jam
(Sarwono,
2008)
•Partus kasep adalah suatu persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi
pada ibu, anak, atau didapatkanadanya infeksi intrauterina.
Anonim
•Partus kasep adalah fase akhir dari suatu persalinan yang
mengalami kemacetan dan berlangsung lama lebih dari 18
jam, sehingga timbul komplikasi pada ibu maupun anak.
3. Etiologi
Persalinan yang lama disebabkan oleh :
• Kontraksi (power) abnormal
• Defisensi atau keterlambatan dilatasi
(passage) serviks
• Abnomarlitas penurunan bagian presentasi
janin (passenger)
4. Kontraksi power abnormal
a. Kontraksi lemah yang jarang (aktivitas uterus hipotonik)
kesalahan diagnosis persalinan karena terlalu meregangnya
uterus.
b. Kontraksi kuat yang sering (kontraksi hipertonik) terjadi
setelah penggunaan oksitoksik yang tidak tepat persalinan
yang lama.
c. Aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi aktivitas
pacemaker terjadi pada tempat lain dan mengganggu
dominansi fundal, yang menghasilkan kontraksi uterus yang
tidak teratur dan akibatnya terjadi aktivitas uterus yang
tidak terkoordinasi.
5. Defisiensi/keterlambatan dilatasi
(passage) serviks
Dilatasi serviks yang buruk menunjukkan atau menyebabkan
terlambatnya kemajuan persalinan. hal-hal berikut ini harus
diperhatikan:
1. Serviks berdilatasi kurang optimal
2. Terjadi pada 5% primigravida
3. Persalinan yang kuat dengan penurunan yang kurang
4. Dilatasi yang buruk dapat mencerminkan kelemahan
5. Dilatasi yang buruk dapat disebabkan oleh disproporsi
6. Serviksa yang memiliki bekas luka atau fibrotic
6. Penurunan abnormal
Kondisi apapun yang menghalangi penurunan akan
memperlama persalinan obstruksi untuk penurunan
adalah karena hal-hal berikut :
a. Obstruksi oleh suatu masa atau tumor diluar uterus
b. Masa seperti fibroid yang muncul dari uterus atau
serviks dapat mengganggu penurunan janin.
c. Adannya derajat plasenta previa yang tidak dicurigai.
d. Disproporsi.
7. Manifestasi Klinis
1. Pada Ibu
• Gelisah, letih, suhu badan meningkat, nadi cepat, pernapasan
cepat, dehidrasi, meteorismus, his lemah atau hilang.
• Di daerah lokal sering dijumpai : edema vulva,edema
serviks,cairan ketuban berbau,terdapat mekonium.
2. Pada Janin
• Denyut jantung janin cepat / tidak teratur bahkan negatif.
• Air ketuban terdapat mekonium, kental kehijau-hijauan,berbau.
• Kaput suksedaneum yang besar
• Moulage kepala yang hebat
• Kematian janin dalam kandungan (IUFD)
8. Patofisiologi
• Penyebab kemacetan dapat karena:
1. Faktor Panggul : kesempitan panggul
2. Faktor anak : kelainan letak
3. Faktor tenaga : hipotenia
4. Faktor penolong : pimpinan yang salah
9. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
persalinan lama akibat letak sungsang :
• Pemeriksaan Leopold : di jumpai di kepala
janin di bagian atas abdomen
• Pemeriksaan USG : tampak kepala janin di
bagian atas abdomen
• Pemeriksan DJJ : terdengar disekitar
umbilikus, dan terdengar di bagian atas
umbilikus
10. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada persalinan lama akibat letak
lintang :
• Anamnesis
• Terasa bagian atas atau bawah kosong
• Gerak janin terasa di bagian lateral kanan atau kiri
• Inspeksi abdomen, tampak melebur ke samping, dibandingkan
pembesarannya ke atas
• Palpasi pada leopold II akan teraba : kepala kanan atau kiri, dan
ekstremitas teraba berlawanan dengan tempat kepala
• Pemeriksaan auskultasi, detak jantung janin terdengar di bawah
umbilikus
• Pemeriksaan alat bantu, ultrasonografi akan tampak kepala kanan
atau kiri dengan punggung di bagian atas atau di bagian bawah
• Pemeriksaan dalam, denominatornya adalah : skapula menunjukkan
letak panggul, dan tertutupnya ketiak menunjukkan letak kepala
11. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada persalinan lama akibat
hidrosefalus
• Inspeksi abdomen : tampak besar karena mikrosefali
• Palpasi abdomen
• Kepala janin besar, tulangnya tipis, seperti bola pingpong
• Dapat terjadi letak kepala dengan tonjolannya di atas simfisis
• Letak sungsang dengan kepala di atas dan besar
• Ultrasonografi (USG)
• Tampak ventrikel melebar dan jaringan otak terdesak ke
bagian tepi
• Sutura tulang kepala melebar dan tulang tipis
• Pada pemeriksaan USG masih perlu dicari kelainan kongenital
lain : masih dapat dikoreksi dan bersifat fatal
12. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada persalinan lama akibat
kembar siam
• Palpasi : bentuknya berbeda dengan kembar biasa
• Letak janin selalu bersama-sama artinya : keduanya letak
kepala, dan tidak mungkin letak kepala dan bokong
disampingnya
• Saat melakukan mobilisasi janin, keduanya bergerak bersama
• Auskultasi : tempat detak jantung yang terdengar berdampingan
• Rontgen foto abdomen akan tampak : kedudukan kedua janin
berdampingan dan tampak berbagai bentuk pagus atau monster
• USG : hasil lebih pasti karena dapat diperiksa dari berbagai arah
13. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
persalinan lama akibat bayi makrosomia
• Tinggi fundus uteri pada minggu ke-36 umumnya
telah turun karena bagian terendah janin sudah
masuk ke PAP
• Pengukuran dengan menggunakan USG :
a. Pengukuran panjang tulang femur
b. Pengukuran lingkar kepala janin
c. Pengukuran lingkar abdomen
14. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada
persalinan lama akibat tumor intra abdominal
janin
• Anamnesis : didapatkan pembesaran abdomen
yang terlalu cepat sehingga dirasakan berat
• Inspeksi abdomen : lingkar perut ibu hamil
melebihi dari perkiraan umur kehamilannya
• Palpasi : teraba tumor abnormal pada janin
• USG : tampak asal tumor, sebagian besar berasal
dari abdomen (sekalipun jumlahnya kecil)
15. Penatalaksanaan
Kontraksi power abnormal
a. Kontraksi lemah yang jarang (aktivitas uterus hipotonik)
Penatalaksanaan:
• Kaji status ibu beri dukungan moral dan koreksi
ketoasidosis
• Jika tidak ada kontraindikasi (singkirkan disproporsi dan
malpresentasi) lakukan augmentasi persalinan dengan
amniotomi dengan atau tanpa oksitoksik intravena.
• Pertahankan pengawasan yang ketat
16. b. Kontraksi kuat yang sering (kontraksi hipertonik)
Penatalaksanaan :
• Denyut jantung janin yang abnormal sering merupakan tanda awal
dan seharusnya menyiagakan petugas yang mendampingi
persalinan terhadap adanya masalah.
• Singkirkan stimulasi yang berlebihan dengan oksitoksik.
• Seksio sesaria diindikasikan pada keadaan kontraksi tetanik dan
segmen bawah yang terlalu teregang.
• Jika keadaan tidak akut, kaji kembali presentasi dan posisi bagian
presentasi janin.
• Aktivitas uterus yang berlebihan terkadang dapat dikurangi dengan
menggunakan salbutamol melalui inhalasi untuk mendapatkan efek
segera.
17. c. Aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi
Penatalaksanaan:
• Berikan penenang pada ibu
• Lebih dari 50% dari para ibu tersebut memerlukan pelahiran
dengan bantuan tentukan golongan darah dan siapkan
persediaan darah.
• Periksa kembali ibu untuk menyingkirkan disproporsi absolut.
• Jika memungkinkan, pecahkan ketuban dan pasang alat
pemantau langsung denyut jantung janin.
• Berikan oksitoksik intravena
• Lahirkan dengan seksio sesaria jika tidak ada kemajuan setelah
24 jam terapi oksitoksik atau jika terjadi distres janin.
18. Penurunan abnormal
Penatalaksanaan :
• Lakukan pemeriksaan vagina untuk mengkaji status
serviks, letak bagian Presentasi janin, adanya kaput dan
keadekuatan pelvis.
• Lakukan pemeriksaan pelvimetri lateral tegak.
• Lakukan seksio sesaria jika disproporsi absolut
didiagnosis pada pintu atas panggul, ruang tengah
panggul atau pintu bawah panggul.
• Jika disproporsi absolut tidak terlihat (kepala janin
tumpang tindih dengan simfisis ketika dilakukan upaya
untuk mengarahkan kepala ke pelvis) dan tidak ada
kontraindikasi untuk persalinan yang akan
datang, observasi secara ketat dan tinjau ulang
setelah 2 jam. Prolaps tali pusat merupakan ancaman
ketika bagian presentasi janin tidak rnenempel dengan
bark. Tsiasanya dilakukan pelahiran dengan seksio
sesaria.
19. • Disproporsi ruang tengah panggulJika kondisi
memungkinkan untuk persalinan
berikutnya, tinjau ulang setelah interval 2 jam.
Lahirkan dengan seksio sesaria jika tidak ada
kemajuan. Jika serviks berdilatasi penuh dan
tidak ada disproporsi absolut, pelahiran ventouse
atau forseps yang dilakukan oleh dokter obstetri
yang berpengalaman dapat diusahakan setelah
koreksi malposisi.
• Disproporsi pintu bawah panggulpercobaan
penggunaan forceps dapat dilakukan jika
disproporsi absolute disingkirkan . Disproporsi
pintu bawah panggul harus disingkirkan pada
pelahiran bokong.