Sabun padat dibuat dari proses saponifikasi minyak dan lemak dengan alkali seperti NaOH. Bahan penting lainnya termasuk alkohol, gliserin, gula, stearat asam, dan bahan tambahan seperti humectan dan antioksidan. Prosesnya memanaskan bahan, mencampurkan NaOH, mencampur sampai homogen, menuang ke cetakan, dan mendinginkan.
2. Pengertian
Produk hilir minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO) berupa
produk-produk kosmetik telah dikembangkan di negara-negara
penghasil kelapa. Di antaranya sampo, krim antiseptik, baby oil,
lotion, sabun termasuk sabun transparan, dan sebagainya. Sabun
transparan merupakan salah satu produk kosmetik yang sedang trendy.
Pilihan VCO sebagai bahan baku sabun.
Sabun adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan, bekerja dengan bantuan air. Sedangkan surfaktan
merupakan singkatan dari surface active agents, bahan yang
menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di antarmuka fasa
(baik cair-gas maupun cair-cair) sehingga mempermudah penyebaran
dan pemerataan.
3. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak
menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa.
Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOH
(natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium hidroksida).
Asam lemak yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang
kemudian dinamakan sabun.
5. Klasifikasi sabun
1. Sabun Cair
Bentuk cair dan tidak mengental pada suhu kamar
2. Sabun Lunak/ Krim
Seperti pasta dan sangat mudah larut
3. Sabun Keras/ Padat
Sabun padat (batangan) dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu :
Sabun opaque ( tidak transparan )
Sabun translucent ( agak transparan )
Sabun transparan (sangat transparan)
6. Bahan pembuatan sabun
a. Bahan baku, seperti : minyak atau lemak dan senyawa
alkali (basa).
b. Bahan pendukung, yang bertujuan untuk menambah
kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari
daya tarik
7. 1. Minyak dan Lemak
Jenis minyak yang dapat digunakan pada proses pembuatan sabun
adalah minyak kelapa, minyak sawit, minyak jarak, minyak jagung,
minyak kedelai dan minyak lainnya. Minyak sawit sering dipakai dalam
pembuatan sabun, namun beberapa dari kita ada yang alergi dengan
minyak kelapa sawit karena ada reaksi minyak wangi dengan minyak
kelapanya atau cenderung pemakai tidak tahan fragrantnya (minyak
wangi sintetis), dengan minyak kelapa menghasilkan busa yang
banyak.
8. Sabun Padat Tidak Transparan
2. Alkali
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah
NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang
biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan
alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras.
KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya
yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat)
merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak,
tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).
9. Sabun Padat Transparan
3. Alkohol
Adalah bahan yang digunakan untuk melarutkan sabun, agar sabun
menjadi bening atau transparan. Kemurnian alkohol 95% yang
mempunyai titik nyala yang rendah maka tidak sulit untuk
menyalakannya. Penggunaan kompor gas dan kompor listrik harus
dengan hati hati, karena dapat membakar alkohol langsung. Untuk
terjadi transparansi sabun harus benar larut. Alkohol dengan level
yang tinggi dan kandungan air yang rendah menghasilkan produk sabun
yang lebih jernih.
10. 4. Glyserin
Sudah lama digunakan sebagai humectan (penjaga kelembaban kulit)
dan sampai saat ini digunakan secara meluas oleh pembuat sabun.
Apabila didehidrasi dan dideodorisasi, glyserin menjadi cairan tak
berwarna dan tak berbau. Glyserin kurang menentukan kejernihan
sabun, rasanya manis membakar.
11. 5. Gula
Bersifat humectan, dikenal membantu pembusaan sabun. Semakin putih warna gula
akan semakin jernih sabun transparan yang dihasilkan. Terlalu banyak gula, produk
sabun menjadi lengket , pada permukaan sabun keluar gelembung kecil – kecil. Gula
yang paling baik untuk sabun transparan adalah gula yang apabila dicairkan berwarna
jernih seperti gliserin, karena warna gula sangat mempengaruhi warna sabun
transparan akhir. Gula lokal yang berwarna agak kecoklatan, hasil sabun akhir juga
tidak bening, jernih tanpa warna tetapi juga agak kecoklatan. Penggunaan gula sebagai
penjernih sabun harus memperhatikan reaksi yang terjadi. Beberapa reaksi yang dapat
menyebabkan gula menjadi tidak jernih adalah :
Karamelisasi, pemanasan gula sampai suhu tinggi.
Reaksi Maillard, reaksi antara gula, asam amino dan panas.
Reaksi dengan vitamin C.
Ketiga reaksi diatas akan merubah sabun menjadi agak coklat hal tersebut dapat diatasi
dengan penambahan bahan squesteran.
12. 6. Stearic Acid.
Membantu untuk mengeraskan sabun, khususnya minyak dari
tumbuhan yang digunakan. Penggunaannya dengan mencairkan dahulu
dalam minyak kemudian dicampur sodium hidroksida untuk
saponifikasi. Penggunaan terlalu banyak menyebabkan sabun kurang
berbusa, jika terlalu sedikit sabun tidak keras.
13. 7. Pewarna
Perlu di pertimbangkan untuk penggunaan pigmen mineral (ocher atau
oksida) pewarna kain atau sintetik , hal itu dapat tidak sejalan dengan
pewarnaan kulit, karena :
Pigmen dan ocher adalah oksida logam dan mineral yang di tambahkan
ke sabun, lotion, cream agar warnanya seragam. Hal itu kan beracun
masuk ke dalam kulit.
Dyes lilin atau pewarna malam di gunakan juga untuk mewarnai sabun
khususnya gliserin, penggunaan warna itu akan merugikan kulit.
Pewarna kain sudah jelas bersifat karsinogenik bagi kulit.
Jadi bahan yang aman dalm pewarnaan adalah pewarna makanan,
minuman, kosmetik.
14. 8. Pewangi
Fragran merupakan pewangi sintetik di desain secara kimia dengan
kata lain di rancang di laboratorium kimia tidak asli dari alam, namun
beberapa dari kita alergi terhadap fragran sintetik oleh karena itu
masyarakat kebanyakan memilih sabun tanpa pewangi tubuh. Sabun
tanpa pewarna dan pewangi digunakan untuk merawat wajah.
15. 9. Coco DEA (TEA)
Cocamide DEA digunakan untuk meningkatkan kualitas foaming (busa
yang terbentuk) serta menstabilkan busa, selain itu cocamide DEA
membantu mengentalkan produk seperti shampo, handsoap, serta
sediaan kosmetik yang lain.
16. 10. Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida (garam) merupakan bahan berbentuk kristal putih,
tidak berwarna dan bersifat higroskopik rendah. Penambahan NaCl
selain bertujuan untuk pembusaan sabun, juga untuk meningkatkan
konsentrasi elektrolit agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali
pada kahir reaksi sehingga bahan-bahan pembuat sabun tetap
seimbang selama proses pemanasan.
17. 11. Asam Sitrat
Asam sitrat memiliki bentuk berupa kristal putih. Berfungsi sebagai
agen pengelat (chelating agent) yaitu pengikat ion-ion logam pemicu
oksidasi, sehingga mampu mencegah terjadinya oksidasi pada minyak
akibat pemanasan. Asam sitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai
pengawet dan pengatur pH.
18. Bahan tambahan
Humectan.
Digunakan untuk merawat kulit agar tetap terlihat muda yang mana sangat
erat hubungannya dengan kelembutan kulit. Bahan yang biasa digunakan
adalah;
Glyserin
Propilen glykol
Sorbitol.
19. Ultra Violet Absorbent.
Digunakan untuk menyerap cahaya Ultra Violet seluruh panjang gelombang
dari 290 – 400 nm untuk mencegah dari kerusakan kulit termasuk erythem
kulit, sunburn, suntan dan penuaan dini. Bahan yang biasa digunakan adalah ;
Derivatif benzofenon
Derivatif para amino asam benzoat
Derivatif asam salisilat.
20. Anti Oksidan.
Sebab sabun tersusun dari asam lemak, minyak, lilin senyawa itu mengandung
ikatan tidak jenuh, dengan menganggap bahwa bahan yang tidak jenuh akan
mudah teroksidasi. Reaksi tersebut ditandai dengan keluarnya bau tengik
pada sabun atau sabun menjadi irritan ke kulit. Untuk menjaga kualitas dari
reaksi oksidasi diperlukan bahan anti oksidan. Bahan yang biasa digunakan
adalah ;
Tokoferol.
BHT ( dibutil hydroxytoluen ).
BHA ( butil hydroxyanisol ).
Ester asam gallat.
NDGA ( Nordihydroxyquaiaretic acid ).
Dapat digunakan bersama atau tunggal, baik juga bila ditambahkan bahan
promotor antioksidan
21. Agen Sequestering.
Apabila logam tercampur dalam bahan sabun atau kosmetik langsung atau
tidak langsung akan merendahkan kualitasnya. Ion logam dapat merubah bau,
warna dan meningkatkan oksidasi bahan mentah yang berasal dari minyak.
Selanjutnya dapat menghambat aksi farmasi ( pengobatan ) dan menyebabkan
hilangnya penampilan, fungsi dan essensinya. Pada sabun transparan akan
menyebabkan hilangnya transparansinya. Senyawa yang dapat membuat pasif
ion logam tersebut adalah agen sequesteran. Bahan yang biasa digunakan
adalah;
EDTA (paling sering dipakai ).
Asam Phosporat.
Asam Sitrat.
Asam Askorbat.
Asam Suksinat.
Asam Glukonat.
22. Manfaat Sabun Transparan
Menjaga dan mempertahankan kesehatan kulit.
Mencegah kulit menjadi kusam, layu dan keriput.
Menjaga kelembaban, kekenyalan dan kehalusan
kulit, menstabilkan pH kulit serta membantu
regenerasi sel kulit.
Mencegah timbulnya jerawat.
Dapat membunuh bakteri dan jamur.
Aman digunakan oleh semua umur : untuk bayi,
remaja, dewasa atau bagi usia lanjut.
Dapat digunakan setiap hari sebagai sabun mandi
yang aman untuk kulit.
23. Parameter Mutu
Kemasaman (pH), karakter kekerasan, kadar asam lemak
bebas (Free Fatty Acid/FFA), nilai ketengikan, kadar air,
dan bilangan penyabunan (BB Pascapanen)
24. Proses Produksi
Persiapan Bahan
Penimbangan Bahan
Pemanasan Bahan
Pencampuran
Pengadukan
Pencetakan
Pengemasan
25. Bahan Baku Sabun Transparan
Minyak dan Lemak
Alkali
Alkohol
Glyserin
Gula
Stearic Acid
Pewarna
Pewangi
Coco DEA
NaCl
Asam Sitrat
Bahan Tambahan :
Humectan, UV absorbent,
anti oksidan, Agen
Sequestering
27. Langkah Kerja
1) Memanaskan asam stearat pada suhu 60°C
2) Memasukkan VCO dalam gelas kimia diatas hot plate sampai suhu 60 –
65°C
3) Memanaskan asam stearat dan minyak, serta mengaduk dengan stirer,
suhu dijaga 70°C
4) Memasukkan NaOH sampai terbentuk reaksi saponifikasi
5) Memasukkan alkohol, gliserin, PG, mengaduk sampai homogen dan sedikit
mencair, kemudian masukkan gula dan akuades, aduk sebentar. Masukan
TEA, NaCl, Asam sitrat. Aduk hingga bening
6) Menambahkan pewarna dan parfum secukupnya pada suhu 40°C
7) Menuang ke dalam cetakan dan didinginkan sampai lebih kurang 24 jam
8) Mengeluarkan dari cetakan dengan hati-hati dan dikemas