SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Disusun Oleh : 
 Kutsiyeh 
 Lisnadia Elpida 
 Mira 
 Siti Mariani 
 Sri Fatmawati 
Wilda Herawati 
PROGRAM STUDI AKUTANSI 
FAKULTAS EKONOMI 
UNIVERSITAS PAMULANG 
2014
Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret 
sering diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan 
dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu 
gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah 
deret, baik deret hitung ataupun deret ukur, maka teori deret yang 
bersangkutan penad (relevant) diterapkan untuk menganalisisnya. 
Model perkembangan usaha merupakan penerapan teori Baris 
dan Deret. Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha-usaha 
yang pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti 
perubahan baris hitung. 
Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan 
usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, 
atau penanaman modal yang berpola seperti deret hitung, maka prinsip-prsinsip 
deret hitung dapat digunakan untuk menganalisis 
perkembangan variable tersebut. Berpola seperti deret hitung 
maksudnya di sini ialah bahwa variable yang bersangkutan bertambah 
secara konstan dari satu periode ke periode berikutnya.
Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari–hari yang sebenarnya 
dapat diselesaikan dengan menggunakan deret aritmetika atau deret geometri. 
Namun, Anda harus mampu mengidentifikasi permasalahan tersebut dan 
menerjemahkannya ke dalam bahasa matematika. 
Jika permasalahan tersebut berkaitan dengan penambahan atau 
pengurangan (selisih) secara tetap, makadapat diselesaikan dengan menggunakan 
deret aritmetika. Sedangkan deret geometri dapat digunakan untuk 
menyelesaikan permasalahan yang berkaitandengan perbandingan tetap.Setelah 
permasalahan teridentifikasi, Anda harus mampu menyatakan besaran–besaran 
yang ada dalam permasalahan sebagai variabel–variabel dalam deret, misalnya : 
a = sebagai suku pertama, 
b = sebagai beda, dan 
r = sebagai rasio. 
Selanjutnya adalah merumuskan deret yang merupakan 
modelmatematika dari permasalahan, menentukan penyelesaiannya, 
danmenafsirkan hasil yang diperoleh
Dasar Teori Deret Hitung 
Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan 
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang 
membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, 
yang tak lain merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang 
berurutan. 
Rumus Suku ke-n dari Deret Hitung 
Suku ke-n dari suatu Deret Hitung dirumuskan sebagai berikut : 
Un = a + (n – 1)b 
Rumus Jumlah n Suku 
Jumlah sebuah Deret Hitung dengan suku tertentu dirumuskan 
sebagai berikut : 
Sn = n/2 (a + Un)
Deret Geometri 
Jumlah dari n suku pertama suatu barisan geometri disebut sebagai deret geometri. Jika 
suku ke-n dari barisan geometri dirumuskan: an = a1rn – 1, maka deret geometri dapat 
dituliskan sebagai : 
Jika kita mengalikan deret tersebut dengan –r kemudian menjumlahkannya dengan 
deret aslinya, kita mendapatkan: 
Sehingga kita memperoleh Sn – rSn = a1 – a1rn. Dengan menyelesaikan persamaan 
tersebut untuk Sn, kita mendapatkan 
Hasil di atas merupakan rumus jumlah n suku pertama dari barisan geometri.
Contoh Soal yang Berkaitan dengan 
Baris dan Deret dalamModel 
Perkembangan Usaha 
1. Perusahaan genteng “Sokajaya” menhasilkan 3000 buah genteng pada bulan 
pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan 
produktivitas, perusahaan mampu menambah produksinya sebanyak 500 buah 
setiap bulan. Jika perkembangan produksinya konstan , berapa buah genteng 
yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut ? 
2. Besarnya penerimaan P.T Cemerlang dari hasil penjualan barangnya Rp. 720 
Juta pada tahun kelima dan Rp. 980 juta pada tahun ke tujuh. Apabila 
perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung 
berapa perkembangan penerimaannya pertahun? Berapa besar penerimaan 
pada tahun pertama dan pada tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp. 
460 Juta?
1. Dik : a = Suku Pertama = 3.000 
b = Pembeda = 500 
n =Suku Yang Dicari = 5 
Dit : U5 dan S5 ? 
Jawab : 
U5 = a + (n – 1 )b 
= 3.000 + (5 – 1 ) 500 
= 3.000 + 2.000 
= 5.0000 
Jadi hasil produksi pada bulan ke-5 adalah 5.000 genteng 
S5 = n/2 (a + U5 ) 
= 5/2 (3.000 + 5.000) 
= 5/2 ( 8.000) 
= 20.000 
Jadi jumlah produksi genteng selama 5 bulan adalah 20.000
2. Dik : 
Penerimaan Tahun Ke-5 (U5) = 720 
U5 = a + (5 – 1 )b 
720 = a + 4b 
Penerimaan Tahun Ke-7 (U7) = 980 
U7 = a + (7 – 1) b 
980 = a +6b 
a + 4b = 720 a + 4b = 720 
a + 6b = 980 - a + 4.130 = 720 
-2b = -260 a = 720 – 520 
b = 130 a = 200 
Jadi penerimaan pada tahun pertama adalah Rp. 200 Juta 
Penerimaan Tahun Ke-n = 460 
Un = a + (n – 1) b 
460 = 200 + ( n – 1 )130 
260 = 130n – 130 
390 = 130n 
n = 3 
Jadi jumlah penerimaan sebesar Rp. 460 juta terjadi pada tahun ketiga
Contoh Lain : 
1. Perusahaan keramik menghasilkan 5.000 buah keramik pada bulan pertama 
produksinya. Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka jumlah produk 
yang dihasilkan juga ditingkatkan. Akibatnya, perusahaan tersebut mampu 
menambah produksinya sebanyak 300 buah setiap bulannya. Jika 
perkembangan produksinya konstan setiap bulan, berapa jumlah keramik 
yang dihasilkannya pada bulan ke 12 ?. Berapa buah jumlah keramik yang 
dihasilkannya selama tahun pertama produksinya ? 
2. Penerimaan Perusahaan Bagus dari hasil penjualannya sebesar Rp. 1,2 miliar 
pada tahun kelima dan sebesar Rp. 1,8 miliar pada tahun ketujuh. Apabila 
perkembangan penerimaan perusahaan tersebut konstan dari tahun ke 
tahun, berapakah perkembangan penerimaannya per tahun, berapakah 
penerimaannya pada tahun pertama dan pada tahun ke berapa 
penerimaannya mencapai Rp. 2,7 miliar ?
Jumlah keramik yang dihasilkannya pada bulan ke 12 
U12 = a + (n – 1) b 
= 5.000 + (12 – 1) 300 
= 5.000 + (11) 300 
= 5.000 + 3.300 = 8.300 
Jadi pada bulan ke 2 perusahaan tersebut dapat menghasilkan 8.300 buah keramik 
Jumlah keramik yang dihasilkan dalam satu 
tahun pertama. 
S12 = n/2 (a + U12 ) 
= 12/2 (5.000 + 8.300) 
= 6 (13.300) 
= 79.800
Dik : U7 = 1,8 miliar 
U5 = 1,2 miliar 
b = (1,8 miliar – 1,2 miliar) + 0,3 miliar 
U7 = a + (7 – 1) b 
1,8 = a + 6b 
1,2 = a + 4b 
-0,6 = 2b 
Sehingga perkembangan penerimaan perusahaan tersebut per tahun : Rp. 
300.000.000, Adapun penerimaan pada tahun pertama adalah : 
a + 4b = 1,2 
a + 4(0,3) = 1,2 
a + 1,2 = 1,2 
a = 0 
Pada tahun pertama perusahaan tersebut belum memperoleh penerimaan. Adapun 
penerimaan sebesar 2,7 miliar diterimanya pada tahun : 
Un = a + (n-1) b 
2,7 = 0 + (n-1) 0,3 
2,7 = 0 + 0,3n – 0,3 
2,7 + 0,3 = 0,3n  n = 3 / 0,3  n = 10 (Tahun Ke 10)
Soal : Menyelesaikan Penerapan Barisan Geometri: Bandul 
Bandul adalah sembarang obyek yang digantungkan pada suatu titik tertentu 
dan dibiarkan untuk mengayun dengan bebas di bawah pengaruh dari gaya 
gravitasi. Misalkan ayunan suatu bandul masing-masing panjangnya 0,8 dari 
ayunan sebelumnya. Lama kelamaan, ayunan bandul tersebut akan semakin 
pendek dan akan berhenti (walaupun secara teoritis tidak akan pernah 
berhenti) 
1. Seberapa panjangkah ayunan ke-6 dari bandul tersebut, apabila panjang 
ayunan pertamanya adalah 125 cm? 
2. Berapakah panjang lintasan total yang telah dilalui oleh bandul tersebut 
sampai ayunan yang ke-6?
Pembahasan 
Karena panjang masing-masing ayunan sama dengan 0,8 panjang ayunan 
sebelumnya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa panjang ayunan bandul 
tersebut membentuk barisan geometri. 
Karena panjang ayunan pertamanya adalah 125 cm, maka kita peroleh a1 = 125 dan 
rasionya r = 0,8. Sehingga beberapa suku pertama dari barisan tersebut adalah 125, 
100, 80, dan seterusnya. Untuk suku ke-6, kita dapat menentukannya dengan 
menggunakan rumus: 
Jadi, bandul tersebut mengayun sejauh 40,96 cm pada ayunannya yang ke-6. 
Untuk menentukan panjang lintasan total sampai ayunan ke-6, kita hitung S6. 
Sehingga, bandul tersebut telah menempuh 461,16 cm sampai ayunan ke-16.
DERET DAN BARISAN GEOMETRI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomiAchmad Pradana
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Dimas Kamil Prayogio
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiMukhrizal Effendi
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiMikha_135
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanaAsep suryadi
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiHarya Wirawan
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impasAtha Meidy
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IMukhrizal Effendi
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 

Mais procurados (20)

Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomiKuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
Kuliah 2 penerapan matriks dalam ekonomi
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhana
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
4 penerimaan total dan fungsi produksi
4 penerimaan total dan fungsi produksi4 penerimaan total dan fungsi produksi
4 penerimaan total dan fungsi produksi
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
 

Semelhante a DERET DAN BARISAN GEOMETRI

Catatan matematika ekonomi
Catatan matematika ekonomiCatatan matematika ekonomi
Catatan matematika ekonomiichzan ghafiora
 
Matematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptx
Matematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptxMatematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptx
Matematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptxTassimBillah2
 
Aplikasi deret hitung
Aplikasi deret hitungAplikasi deret hitung
Aplikasi deret hitungyy rahmat
 
soal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptx
soal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptxsoal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptx
soal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptxFauziahNurHutauruk
 
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptxsoimanS
 
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptxPENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptxN. Jannati
 
Deret Ukur.pptx
Deret Ukur.pptxDeret Ukur.pptx
Deret Ukur.pptxEnengRiska
 

Semelhante a DERET DAN BARISAN GEOMETRI (20)

Catatan matematika ekonomi
Catatan matematika ekonomiCatatan matematika ekonomi
Catatan matematika ekonomi
 
Matematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptx
Matematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptxMatematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptx
Matematika Ekonomi dan Bisnis 01b-Deret.pptx
 
Aplikasi deret hitung
Aplikasi deret hitungAplikasi deret hitung
Aplikasi deret hitung
 
4. DERET.pptx
4. DERET.pptx4. DERET.pptx
4. DERET.pptx
 
Barisan dan deret (kuliah)
Barisan dan deret (kuliah)Barisan dan deret (kuliah)
Barisan dan deret (kuliah)
 
APLIKASI DERET HITUNG DAN UKUR DALAM EKONOMI.pptx
APLIKASI DERET HITUNG DAN UKUR DALAM EKONOMI.pptxAPLIKASI DERET HITUNG DAN UKUR DALAM EKONOMI.pptx
APLIKASI DERET HITUNG DAN UKUR DALAM EKONOMI.pptx
 
baris-dan-deret-aritmatika.ppt
baris-dan-deret-aritmatika.pptbaris-dan-deret-aritmatika.ppt
baris-dan-deret-aritmatika.ppt
 
1. Baris dan deret.ppt
1. Baris dan deret.ppt1. Baris dan deret.ppt
1. Baris dan deret.ppt
 
soal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptx
soal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptxsoal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptx
soal Deret dalam Penerapan Ekonomi.pptx
 
Bab iii bunga
Bab iii bungaBab iii bunga
Bab iii bunga
 
MATEMATIKA BISNIS
MATEMATIKA BISNISMATEMATIKA BISNIS
MATEMATIKA BISNIS
 
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
05. PPT Matematika (Wajib) XI - Baris dan Deret.pptx
 
Barisan Aritmatika.pptx
Barisan Aritmatika.pptxBarisan Aritmatika.pptx
Barisan Aritmatika.pptx
 
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptxPENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
PENERAPAN KONSEP DERET DI DALAM PEREKONOMIAN.pptx
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Deret
DeretDeret
Deret
 
Deret Ukur.pptx
Deret Ukur.pptxDeret Ukur.pptx
Deret Ukur.pptx
 
Soal induksi
Soal induksiSoal induksi
Soal induksi
 
Kd 3.7
Kd 3.7Kd 3.7
Kd 3.7
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 

Último

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Último (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

DERET DAN BARISAN GEOMETRI

  • 1. Disusun Oleh :  Kutsiyeh  Lisnadia Elpida  Mira  Siti Mariani  Sri Fatmawati Wilda Herawati PROGRAM STUDI AKUTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG 2014
  • 2. Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret, baik deret hitung ataupun deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan penad (relevant) diterapkan untuk menganalisisnya. Model perkembangan usaha merupakan penerapan teori Baris dan Deret. Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha-usaha yang pertumbuhannya konstan dari waktu ke waktu mengikuti perubahan baris hitung. Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman modal yang berpola seperti deret hitung, maka prinsip-prsinsip deret hitung dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan variable tersebut. Berpola seperti deret hitung maksudnya di sini ialah bahwa variable yang bersangkutan bertambah secara konstan dari satu periode ke periode berikutnya.
  • 3. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari–hari yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan deret aritmetika atau deret geometri. Namun, Anda harus mampu mengidentifikasi permasalahan tersebut dan menerjemahkannya ke dalam bahasa matematika. Jika permasalahan tersebut berkaitan dengan penambahan atau pengurangan (selisih) secara tetap, makadapat diselesaikan dengan menggunakan deret aritmetika. Sedangkan deret geometri dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitandengan perbandingan tetap.Setelah permasalahan teridentifikasi, Anda harus mampu menyatakan besaran–besaran yang ada dalam permasalahan sebagai variabel–variabel dalam deret, misalnya : a = sebagai suku pertama, b = sebagai beda, dan r = sebagai rasio. Selanjutnya adalah merumuskan deret yang merupakan modelmatematika dari permasalahan, menentukan penyelesaiannya, danmenafsirkan hasil yang diperoleh
  • 4. Dasar Teori Deret Hitung Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, yang tak lain merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan. Rumus Suku ke-n dari Deret Hitung Suku ke-n dari suatu Deret Hitung dirumuskan sebagai berikut : Un = a + (n – 1)b Rumus Jumlah n Suku Jumlah sebuah Deret Hitung dengan suku tertentu dirumuskan sebagai berikut : Sn = n/2 (a + Un)
  • 5. Deret Geometri Jumlah dari n suku pertama suatu barisan geometri disebut sebagai deret geometri. Jika suku ke-n dari barisan geometri dirumuskan: an = a1rn – 1, maka deret geometri dapat dituliskan sebagai : Jika kita mengalikan deret tersebut dengan –r kemudian menjumlahkannya dengan deret aslinya, kita mendapatkan: Sehingga kita memperoleh Sn – rSn = a1 – a1rn. Dengan menyelesaikan persamaan tersebut untuk Sn, kita mendapatkan Hasil di atas merupakan rumus jumlah n suku pertama dari barisan geometri.
  • 6. Contoh Soal yang Berkaitan dengan Baris dan Deret dalamModel Perkembangan Usaha 1. Perusahaan genteng “Sokajaya” menhasilkan 3000 buah genteng pada bulan pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, perusahaan mampu menambah produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika perkembangan produksinya konstan , berapa buah genteng yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut ? 2. Besarnya penerimaan P.T Cemerlang dari hasil penjualan barangnya Rp. 720 Juta pada tahun kelima dan Rp. 980 juta pada tahun ke tujuh. Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung berapa perkembangan penerimaannya pertahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp. 460 Juta?
  • 7. 1. Dik : a = Suku Pertama = 3.000 b = Pembeda = 500 n =Suku Yang Dicari = 5 Dit : U5 dan S5 ? Jawab : U5 = a + (n – 1 )b = 3.000 + (5 – 1 ) 500 = 3.000 + 2.000 = 5.0000 Jadi hasil produksi pada bulan ke-5 adalah 5.000 genteng S5 = n/2 (a + U5 ) = 5/2 (3.000 + 5.000) = 5/2 ( 8.000) = 20.000 Jadi jumlah produksi genteng selama 5 bulan adalah 20.000
  • 8. 2. Dik : Penerimaan Tahun Ke-5 (U5) = 720 U5 = a + (5 – 1 )b 720 = a + 4b Penerimaan Tahun Ke-7 (U7) = 980 U7 = a + (7 – 1) b 980 = a +6b a + 4b = 720 a + 4b = 720 a + 6b = 980 - a + 4.130 = 720 -2b = -260 a = 720 – 520 b = 130 a = 200 Jadi penerimaan pada tahun pertama adalah Rp. 200 Juta Penerimaan Tahun Ke-n = 460 Un = a + (n – 1) b 460 = 200 + ( n – 1 )130 260 = 130n – 130 390 = 130n n = 3 Jadi jumlah penerimaan sebesar Rp. 460 juta terjadi pada tahun ketiga
  • 9. Contoh Lain : 1. Perusahaan keramik menghasilkan 5.000 buah keramik pada bulan pertama produksinya. Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka jumlah produk yang dihasilkan juga ditingkatkan. Akibatnya, perusahaan tersebut mampu menambah produksinya sebanyak 300 buah setiap bulannya. Jika perkembangan produksinya konstan setiap bulan, berapa jumlah keramik yang dihasilkannya pada bulan ke 12 ?. Berapa buah jumlah keramik yang dihasilkannya selama tahun pertama produksinya ? 2. Penerimaan Perusahaan Bagus dari hasil penjualannya sebesar Rp. 1,2 miliar pada tahun kelima dan sebesar Rp. 1,8 miliar pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan penerimaan perusahaan tersebut konstan dari tahun ke tahun, berapakah perkembangan penerimaannya per tahun, berapakah penerimaannya pada tahun pertama dan pada tahun ke berapa penerimaannya mencapai Rp. 2,7 miliar ?
  • 10. Jumlah keramik yang dihasilkannya pada bulan ke 12 U12 = a + (n – 1) b = 5.000 + (12 – 1) 300 = 5.000 + (11) 300 = 5.000 + 3.300 = 8.300 Jadi pada bulan ke 2 perusahaan tersebut dapat menghasilkan 8.300 buah keramik Jumlah keramik yang dihasilkan dalam satu tahun pertama. S12 = n/2 (a + U12 ) = 12/2 (5.000 + 8.300) = 6 (13.300) = 79.800
  • 11. Dik : U7 = 1,8 miliar U5 = 1,2 miliar b = (1,8 miliar – 1,2 miliar) + 0,3 miliar U7 = a + (7 – 1) b 1,8 = a + 6b 1,2 = a + 4b -0,6 = 2b Sehingga perkembangan penerimaan perusahaan tersebut per tahun : Rp. 300.000.000, Adapun penerimaan pada tahun pertama adalah : a + 4b = 1,2 a + 4(0,3) = 1,2 a + 1,2 = 1,2 a = 0 Pada tahun pertama perusahaan tersebut belum memperoleh penerimaan. Adapun penerimaan sebesar 2,7 miliar diterimanya pada tahun : Un = a + (n-1) b 2,7 = 0 + (n-1) 0,3 2,7 = 0 + 0,3n – 0,3 2,7 + 0,3 = 0,3n  n = 3 / 0,3  n = 10 (Tahun Ke 10)
  • 12. Soal : Menyelesaikan Penerapan Barisan Geometri: Bandul Bandul adalah sembarang obyek yang digantungkan pada suatu titik tertentu dan dibiarkan untuk mengayun dengan bebas di bawah pengaruh dari gaya gravitasi. Misalkan ayunan suatu bandul masing-masing panjangnya 0,8 dari ayunan sebelumnya. Lama kelamaan, ayunan bandul tersebut akan semakin pendek dan akan berhenti (walaupun secara teoritis tidak akan pernah berhenti) 1. Seberapa panjangkah ayunan ke-6 dari bandul tersebut, apabila panjang ayunan pertamanya adalah 125 cm? 2. Berapakah panjang lintasan total yang telah dilalui oleh bandul tersebut sampai ayunan yang ke-6?
  • 13. Pembahasan Karena panjang masing-masing ayunan sama dengan 0,8 panjang ayunan sebelumnya, maka kita dapat menyimpulkan bahwa panjang ayunan bandul tersebut membentuk barisan geometri. Karena panjang ayunan pertamanya adalah 125 cm, maka kita peroleh a1 = 125 dan rasionya r = 0,8. Sehingga beberapa suku pertama dari barisan tersebut adalah 125, 100, 80, dan seterusnya. Untuk suku ke-6, kita dapat menentukannya dengan menggunakan rumus: Jadi, bandul tersebut mengayun sejauh 40,96 cm pada ayunannya yang ke-6. Untuk menentukan panjang lintasan total sampai ayunan ke-6, kita hitung S6. Sehingga, bandul tersebut telah menempuh 461,16 cm sampai ayunan ke-16.