Menurut Wikipedia arti dari Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan
untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main DistributionBoard).
Switchgear adalah komponen-komponen hubung/pemutus dan pendukung-pendukungnya dalam satu kesatuan (unit) terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung, pemutus, dan pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut
4. PENGERTIAN SWITCHGEAR
Menurut Wikipedia arti dari Switchgear adalah panel distribusi
yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil
kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel
Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB
(Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan
untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main
DistributionBoard).
Switchgear adalah komponen-komponen hubung/pemutus
dan pendukung-pendukungnya dalam satu kesatuan (unit)
terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung,
pemutus, dan pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut.
5. 1. Menghubungkan dan memutuskan sisi
sumber tenaga listrik dengan sisi beban
2. Menghubungkan dan memutuskan
sumber tenaga listrik dengan peralatan
listrik yang lain
3. Menghubungkan jaringan listrik utama
dengan jaringan listrik cabang:
• Fungsi switching (melalui circuit breaker
atau disconnecting switch, dll)
• Fungsi proteksi (dilengkapi dengan fuse
atau relay untuk proteksi beban seperti
over current, overload, reverse power,
under/over voltage, dll)
• Fungsi pengukuran (dilengkapi dengan
meter untuk pengukuran besaran listrik
seperti arus, tegangan, kwh, frekuensi,
power factor, dll)
• Fungsi monitoring (dilengkapi dengan
pilot indicator/fasilitas monitoring untuk
memonitor status seperti status on/off
maupu abnormal/trip) bisa untuk remote
monototing melalui PLC/DCS/SCADA
Fungsi
Switchgear
6. Komponen
pada
Switchgear
1. TRANSFORMATOR DAYA
Berfungsi mentranformasikan
daya listrik, dengan merubah
besaran
tegangannya, sedangkan frequens
inya tetap. Tranformator daya juga
berfungsi untuk pengaturan
tegangan. Transformator daya
dilengkapi dengan trafo
pentanahan yang berfungsi untuk
mendapatkan titik neutral dari
trafo daya. Peralatan ini disebut
Neutral Current Transformer
(NCT).Perlengkapan lainnya
adalah pentanahan trafo, yang
disebut Neutral Grounding
Resistance (NGR).
Macam-macam
Transformator ukur
• Transformator ukur
tegangan
Berfungsi untuk merubah
tegangan jaringan ke arah
yang rendah dan sebagai alat
proteksi dengan
memperlihatkan kemampuan
beban trafo.
• Transformator ukur arus
Trafo ini bertujuan untuk
menurunkan arus besar/tinggi
pada tegangan
tinggi/menengah menjadi arus
kecil pada tegangan rendah
7. 2. Neutral Grounding
Resistance (NGR)
Komponen yang
dipasang antara titik neutral trafo
dengan pentanahan. Berfungsi
untuk memperkecil arus
gangguan yang terjadi.
Diperlukan proteksi yang
praktis dan biasanya tidak terlalu
mahal, karena karakteristik relay
dipengaruhi oleh sistem
pentanahan neutral.
8. 3. CIRCUIT BREAKER (CB)
Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi
untuk memutus rangkaian listrik dalam
keadaan berbeban (berarus). CB dapat
dioperasikan pada saat jaringan dalam
kondisi normal maupun pada saat terjadi
gangguan. Karena pada saat bekerja, CB
mengeluarkan (menyebabkan timbulnya)
busur api, maka pada CB dilengkapi
dengan pemadam busur api.
Pemadam busur api berupa :
• Minyak (OCB).
• Udara (ACB).
• Gas (GCB).
9. 4. DISCONNECTING SWITCH (DS)
Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik
dalam keadaan tidak berbeban. Dalam GI, DS terpasang di :
• Transformator Bay (TR Bay).
• Transmission Line Bay (TL Bay).
• Busbar.
• Bus Couple.
Karena DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, maka
yang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputus oleh
CB, baru DS dioperasikan
10. 5. CURRENT TRANSFORMATOR (CT)
CT umumnya terdiri dari sebuah inti
besi yang dililiti oleh konduktor
beberapa ratus kali. Berfungsi
merubah besaran arus dari arus
yang besar ke arus yang kecil atau
memperkecil besaran arus listrik
pada sistem tenaga listrik, menjadi
arus untuk sistem pengukuran dan
proteksi. Mengisolasi rangkaian
sekunder terhadap rangkaian
primer, yaitu memisahkan instalasi
pengukuran dan proteksi tegangan
tinggi.
11. 6. POTENTIAL TRANSFORMATOR (PT)
Berfungsi untuk merubah besaran
tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau memperkecil
besaran tegangan listrik pada sistem
tenaga listrik,menjadi besaran
tegangan untuk pengukuran dan
proteksi. Mengisolasi rangkaian
sekunder terhadap rangkaian
primer, dengan memisahkan instalasi
pengukuran dan proteksi tegangan
tinggi.
12. 7. REL (BUSBAR)
Berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan
(connecting) antara transformator
daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik
lainnya yang ada pada switch yard.
Komponen rel (busbar) antara lain :
• Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC,
HDCC).
• Insulator String & Fitting
(Insulator,Tension
Clamp,Suspension Clamp, Socket
Eye, Anchor Sackle, Spacer).
13. Dibedakan menurut:
1. Unit Switchgear
• Switchgear daya IP tinggi (IP55 atau lebih )
dipasang pada tempat-tempat tertentu atau
dalam ruangan perlengkapan Switchgear
terlindung dari sentuhan atau bahkan
semprotan air dan debu sekalipun tidak mudah
menjangkau bagian dalamnya.
• Switchgear dengan IP rendah (IP00), dipasang
di dalam ruangan terutup / terkunci sehingga
tidak mudah dijangkau / didekati, kecuali hanya
oleh orang-orang tertentu / yang ahli saja
Switchgear seperti ini berupa rangka-rangka
terbuka tempat menempelkan / memasang
pelengkapan
14. Meliputi pemasangan bagian-bagian yang tidak berisolasi seperti :
Busbar
• Kabel terminal
• Fuse
• Titik-titik penyambung pada CB, Switch, dsb.
2. Pemasangan perlengkapan hubung dan komponen
penghubungnya di dalam box panel.
15. Gangguan
yang terjadi
pada
Switchgear
Pada suatu jaringan trasmisi pasti banyak
terjadi hal-hal yang dapat menganggu
kerja dari suatu switchgear dengan kata
lain kondisi abnormal pada switchgear
baik gangguan yang berasal dari dalam
(internal) maupun gangguan dari luar
(eksternal).
16. Jenis Gangguan pada Switchgear
1.Gangguan terhadap tegangan lebih
• Gangguan tegangan lebih kuat
• Tegangan lebih switching
• Tegangan lebih temporer
2. Gangguan arus hubung singkat
3. Gangguan beruntun
• Pemutusan trafo pada beban nol
• Pemutusan jaringan transmisi tak berbeban
• Pemutusan dalam keadaan out of phase
17. Gangguan tegangan lebih kilat
Gangguan ini timbul akibat sembaran petir sehingga
mengakibatkan tegangan lebih
Gangguan tegangan lebih switching (TLS)
Gangguan ini timbul akibat penyambungan dan pemutusan
saluran daya
Gangguan tegangan lebih temporer (TLR)
Gangguan ini terjadi akibat proses switching seperti
pelepasan suatu beban yang sangat besar
18. Gangguan ini timbul akibat terjadinya
hubung singkat, baik itu fasa ke fasa ataupun
fasa ke tanah.
Gangguan arus hubung singkat ini
berakibat secara thermis maupun mekanis
terhadap peralatan-peralatan yang dilaluinya.
19. Umumnya dipasang pada sistem yang
besar dimana banyak terdapat pada
pusat pembangkit, dimana salah satu
pembangkit mengalami out of phase
terhadap pembangkit lainnya.
3. Pemutusan dalam Keadaan Out of
Phase
Tegangan tinggi yang timbul diatasi
dengan satu cara yakni dengan tahanan
paralel dengan kontak-kontak PD untuk
menyerap energi L pada trafo sehingga
lebih dapat ditekan.
1. Pemutusan Trafo pada Beban Nol
Bila tegangan antara 1 dan 2 cukup
besar maka akan terjadi restrike dalam
PD dimana energi yang tersimpan
dalam C akan discharge kembal dalam
bentuk osilasi.
2. Pemutusan Jaringan Transmisi Tak
Berbeban
Gangguan Beruntun
Terjadi karena
adanya tegangan lebih akibat
pemutusan trafo tak berbeban
yang dapat mengakibatkan
flash over disuatu tempat yang
akhirnya berakibat hubung
singkat penuh.
untuk mengatasi
gangguang beruntun, maka
ada 3 macam langkah proteksi
yaitu:
20. Dimana jika arus yang melewati
suatu alat melampaui suatu nilai
tertentu maka akan memicu
terjadinya trip dengan bekerjanya
saklar dimana waktu
pengoperasiannya biasanya
dibuat bertingkat dan diberikan
kelonggaran waktu
pengoperasiannya pada CB.
1. PROTEKSI OVER CURRENT
21. Untuk memperoleh diskriminasi didalam
suatu sistem loop diperlukan suatu sifat
directional tambahan, rele-rele overcurrent
directional dan nondirectional mempunyai
waktu pada suatu gangguan tertentu.
22. Dimana jarak antara suatu tempat
gangguan dan awal saluran berbanding lurus
dengan impedansi yakni rasio antara nilai
tegangan dan arus
karakteristik pengaman ini memiliki 3 ciri
dasar yaitu harus responsif terhadap jarak,
arah, dan waktu
23. pada suatu loop auat tiap-tiap
bagian dari elemen yang terpisah dari
sistem diputuskan atau dihubungkan
jika terjadi gangguan dari dalam dan
pihak bagian yang dilindungi harus
tetap terhubung dengan lalua arus
yang mengalir kedalam suatu
gangguan dari luar.
24. Jika arus mempunyai harga dan fasa
yang sama maka rele tidak bekerja, namun
jika terjadi gangguan didalam zona yang
dilindungi maka rele akan bekerja.
arus sirkulasi ini biasanya digunakan
pada generator, feeder-feeder, trafo arus dan
busbar serta menyediakan selektifikasi yang
sangat baik.
25. 6. Proteksi Arus Pembawa
pada sistem arus pembawa,
suatu sinyal frekuensi dalam band
80 – 500 kHz dan bertingkat daya
rendah dikirim melalui via
konduktor lin daya dan biasanya
sinyal frekuensi tinggi diinjeksikan
pada lin daya dengan kapasitor
gandeng dan dikopel dengan
konduktor satu fasa antara 2
konduktor
26. Dalam hal ini, biasanya digunakan
sistem proteksi relay differensial, dikarenakan
selektifikasinya yang sangat baik.
Apabila terjadi gangguan-gangguan
pada busbar maka semua hubungan ke bus-
bus dari sumber harus diputus untuk
mengisolasi gangguan pada busbar.
27. 8. Penangkal Surja
Sistem ini memiliki sifat-sifat antara lain:
• Dapat memberikan respon yang cepat terhadap
terjadinya tegangan surja.
• Memiliki karakteristik R yang non-linier
• Memiliki kemampuan termal yang tinggi untuk dapat
menyerap energi petir.
• Tidak tergantung pada polaritas tegangan surja
• Memiliki kemampuan memadamkan arus lanjut yang
besar bilamana tegangan surja telah lewat
28. 9. Kawat Petir
Kawat petir memiliki fungsi antara lain:
• Bertindak sebagai perisai bagi konduktor daya terhadap
sambaran petir.
• Bilamana mengenai petir dapat dengan cepat
mengalirkannya ke tanah.
• Terdapat hubungan dielektrik dan magnetik antara kawat
petir dan konduktor daya, yang memungkinkan tejadinya
kerusakan pada isolasi.
29.
30. Hubungan Kerja Switchgear dengan Transformator
Antara switchgear dengan
Transformator daya saling terinterkoneksi
dalam suatu jaringan tegangan tinggi, dimana
arus yang berasal dari pusat pembangkit
terutama transformator akan mengalirkannya
ke Switchgear.
Sehingga switchgear dalam hal ini
selain sebagai pengaman juga sebagai
penyalur/pendistribusian daya selama CB
tertutup hingga ke konsumen.
31. Hubungan Kerja Switchgear terhadap Jaringan
Tegangan Tinggi
Hubungan yang terinterkoneksi dimana dari
Switchgear, daya yang diterima akan disalurkan dari
trafo menuju jaringan tegangan tinggi yang
sebelumnya diturunkan arus dan tegangannya
terlebih dahulu.