SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
TRANSMISI DAN DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA
LISTRIK
KELOMPOK 5
34219033 MUH. DONY AMANSYAH
34219038 RIFALDI ALKAUTSAR
34219039 SALSABILA DEA SARASWATI
Pembimbing : Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Stabilitas Operasi
Sistem Tenaga Listrik
2. Sistem Tenaga
Listrik
3. Persoalan-persoalan
Operasi Sistem Tenaga
Listrik
4. Manajemen Operasi
Sistem Tenaga Listrik
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik
didefinisikan sebagai kemampuan dari
sistem untuk menjaga kondisi operasi
yang seimbang dan kemampuan sistem
tersebut untuk kembali ke kondisi
operasi normal ketika terjadi gangguan.
1. STABILITAS OPERASI SISTEM
TENAGA LISTRIK
 Normal berarti seluruh konsumen dapat dilayani, kendala operasi
teratasi dan keamanan sistem dapat dipenuhi.
 Siaga/Alert berarti seluruh konsumen dapat dilayani, kendala operasi
dapat dipenuhi, tetapi keaman sistem tidak dapat dipenuhi.
 Darurat/Gangguan berarti konsumen tidak dapat dilayani, kendala
operasi tidak dapat dipenuhi.
 Pemulihan berarti peralihan kondisi darurat tenaga listrik yang diukur dengan
kualitas tegangan dan frekuensi yang dijaga sedemikian rupa sehingga tetap pada
kisaran yang ditetapkan.
• Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik
Berhubungan dengan berbagai persoalan
teknis, tenaga listrik hanya dibangkitkan
pada tempat-tempat tertentu, sedangkai
pemakai listrik atau pelanggan tenaga listrik
tersebar diberbagai tempat, sehingga
penyampaian atau penyaluran tenaga listrik
dari pembangkit sampai tempat pelanggan
memerlukan berbagai penanganan teknis.
Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik
• Bagan Pendistribusian Tenaga Listrik
(mulai dari pembangkit sampai ke pelanggan)
Sistem tenaga listrik adalah
sekumpulan pusat listrik dan gardu
induk yang satu sama lain
dihubungkan oleh jaringan transmisi
sehingga merupakan sebuah
kesatuan interkoneksi. Biaya operasi
dari sistem tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya
yang terbesar dari biaya operasi
suatu perusahaan listrik.
2. SISTEM TENAGA LISTRIK
• Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code) Sulawesi
Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code Sulawesi) atau biasa disebut Aturan Jaringan Sulawesi
merupakan serangkaian aturan, persyaratan, dan standar yang bersifat dinamis dan adaptif untuk
memastikan jaringan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi yang aman, andal, dan efisien dalam memenuhi
peningkatan kebutuhan penyediaan tenaga listrik.
Aturan Jaringan Sulawesi disusun berdasarkan kondisi struktur Sistem Tenaga Listrik Sulawesi saat ini
untuk diberlakukan kepada pelaku usaha penyediaan tenaga listrik, yang selanjutnya disebut pelaku
usaha, atau pemakai jaringan Sistem Tenaga Listrik, yang selanjutnya disebut pemakai jaringan, dan
konsumen tenaga listrik pada Sistem Tenaga Listrik Sulawesi, yang terdiri atas:
1. Pengelola operasi sistem PT PLN (Persero);
2. Pengelola transmisi PT PLN (Persero);
3. Pengelola pembangunan PT PLN (Persero);
4. Pengelola pembangkit;
5. Pengelola distribusi PT PLN (Persero);
6. Konsumen tenaga listrik yang instalasinya tersambung secara langsung ke jaringan transmisi; dan
7. Pelaku usaha atau pemakai jaringan dan konsumen tenaga listrik dengan perjanjian khusus termasuk
kerjasama operasi (KSO).
Pelaku usaha atau pemakai jaringan dan konsumen tenaga listrik pada Sistem Tenaga
Listrik Sulawesi harus memenuhi semua ketentuan dalam Aturan Jaringan Sulawesi
sebagai dasar dalam perencanaan, penyambungan, pengoperasian, dan pengembangan
instalasi penyediaan tenaga listrik yang dimilikinya. Selain itu, ketentuan pada Aturan
Jaringan Sulawesi akan memberikan kejelasan mengenai hak dan tanggungjawab
masing-masing pelaku usaha atau pemakai jaringan dan konsumen tenaga listrik pada
Sistem Tenaga Listrik Sulawesi.
1. Pengaturan Frekuensi
Daya yang dibangkitkan dalam sistem tenaga listrik harus selalu sama dengan beban
sistem, hal ini diamati melalui frekuensi sistem. Kalau daya yang dibangkitkan dalam
sistem lebih kecil daripada beban sistem maka frekuensi turun sebaliknya apabila daya yang
dibangkitkan lebih besar daripada beban maka frekuensi naik.
Frekuensi nominal di jaringan yaitu 50 Hz. Frekuensi sistem dapat naik sampai dengan
52 Hz dan turun sampai dengan 47 Hz pada keadaan luar biasa. Desain unit pembangkit dan
peralatan harus dapat beroperasi sesuai batas rentang frekuensi operasi berikut ini:
3. PERSOALAN – PERSOALAN
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
Tabel 1. Batas Rentang Frekuensi Operasi
Rentang Frekuensi Rentang Waktu Operasi
51,50 Hz < f ≤ 52,00 Hz Beroperasi selama paling singkat 15
menit
51,00 Hz < f ≤ 51,50 Hz Beroperasi selama paling singkat 90
menit
49,00 Hz < f ≤ 51,00 Hz Beroperasi secara terus-menerus
47,50 Hz < f ≤ 49,00 Hz Beroperasi selama paliing singkat 90
menit
47,00 Hz < f ≤ 47,50 Hz Beroperasi palling singkat 6 detik
2. Pemeliharaan Peralatan
Peralatan yang beroperasi dalam system tenaga listrik perlu dipelihara secara periodik dan juga perlu
segera diperbaiki apabila mengalami kerusakan.
3. Biaya Operasi
Biaya operasi khususnya biaya bahan bakar merupakan biaya yang terbesar dari suatu perusahaan
listrik sehingga perlu dipakai teknikt-teknik optimisasi untuk menekan biaya ini.
4. Perkembangan Sistem
Beban selalu berubah sepanjang waktu dan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan
kegiatan masyarakat yang tidak dapat dirumuskan secara eksak, sehingga perlu diamati secara terus
menerus agar dapat diketahui langkah pengembangan system yang harus dilakukan agar system selalu
dapat mengikuti perkembangan beban sehingga tidak akan terjadi pemadaman tenaga listrik dalam
system.
5. Gangguan Dalam Sistem
Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah sesuatu yang tidak dapat sepenuhya
dihindarkan. Penyebab gangguan yang paling besar adalah petir, hal ini sesuai dengan
isokeraunic level yang tinggi di tanah air kita.
6. Tegangan Dalam Sistem
Tegangan merupakan salah satu unsur kualitas penyediaan tenaga listrik dalam sistem
oleh karenanya perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem.
Perubahan tegangan pada jaringan harus dipertahankan dalam batas rentang variasi
tegangan sebagai berikut:
Tabel 2. Batas Rentang Variasi Tegangan
Tegangan Nominal Kondisi Normal
500 kV + 10%, - 10%
275 kV + 10%, - 10%
150 kV + 10%, - 10%
66 kV + 5%, - 10%
30 kV + 5%, - 10%
4. MANAJEMEN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
Operasi sistem tenaga listrik menyangkut berbagai aspek
yang luas, khususnya biaya yang tidak sedikit dalam
penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat luas dan
mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu
operasi sistem tenaga listrik memerlukan menejemen yang
baik.
Untuk dapat mengoperasikan sistem tenaga listrik
dengan baiik perlu ada beberapa hal sebagai berikut:
1. Perencanaan Operasi
Yaitu pemikiran mengenai
bagaimana sistem tenaga
listrik akan dioperasikan
untuk jangka waktu tertentu.
Pemikiran ini harus
mencakup perkiraan beban,
koordinasi pemeliharaan
peralatan, optimisasi,
keandalan serta mutu tenaga
listrik.
Yaitu pelaksanaan dari
rencana operasi serta
pengendaliannya apabila
terjadi hal-hal yang
menyimpang dari rencana
operasi.
2. Pelaksanaan dan
Pengendalian Operasi
3. Analisa Operasi
Yaitu Analisa atas hasil-hasil
operasi untuk memberikan
umpan balik bagi perencanaan
operasi maupun bagi
pelaksanaan dan pengendalian
operasi. Analisa operasi juga
diperlukan untuk memberikan
saran-saran bagi
pengembangan sistem serta
penyempurnaan pemeliharaan
instalasi.
• Aturan Manajemen Jaringan Sulawesi
Aturan Manajemen Jaringan dimaksud untuk menjelaskan prosedur
umum mengenai perubahan Aturan Jaringan Sulawesi,
penyelesaian perselisihan, dan penilaian kembali secara periodik
pengoperasian dan manajemen jaringan transmisi (grid). Penerapan
prosedur tersebut akan mendorong terciptanya keandalan dan
keamanan jaringan, memacu efisiensi ekonomi dan efisiensi
pengoperasian, serta memfasilitasi pengembangan dan investasi
jaringan.
PEMELIHARAAN INSTALASI
Pemeliharaan Instalasi adalah serangkaian tindakan atau proses
kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa
peralatan dalam instalasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang
menyebabkan kerusakan.
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksiRidwan Satria
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirrezon arif
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arresteradiskurnia std
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu InduklombkTBK
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Keandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrikKeandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrikteguhzakariaa
 
Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikuti kurnia
 
Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)Pamor Gunoto
 
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-ttMateri 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-ttTim Suwardiyanto
 

Mais procurados (20)

Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKSTABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu Induk
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Keandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrikKeandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrik
 
Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrik
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMERJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-ttMateri 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
 

Semelhante a OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaJulius Ji
 
Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swellInstansi
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Eko Supriyadi
 
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdfMgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdfBASUKIRAHMAT58
 
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroTugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroFathi Habibu Rahman
 
JLJKLJKL
JLJKLJKLJLJKLJKL
JLJKLJKLAl Al
 

Semelhante a OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK (20)

Operasi sistem tenaga listrik
Operasi sistem tenaga listrikOperasi sistem tenaga listrik
Operasi sistem tenaga listrik
 
Operasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga ListrikOperasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga Listrik
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
Operasi sistem Tenaga Listrik
Operasi sistem Tenaga ListrikOperasi sistem Tenaga Listrik
Operasi sistem Tenaga Listrik
 
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenaga
 
3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx
3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx
3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
materi 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptxmateri 1 konsep distribusi.pptx
materi 1 konsep distribusi.pptx
 
Voltage sag and swell
Voltage sag and swellVoltage sag and swell
Voltage sag and swell
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
 
Scada
ScadaScada
Scada
 
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdfMgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
 
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroTugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JLJKLJKL
JLJKLJKLJLJKLJKL
JLJKLJKL
 

Mais de Politeknik Negeri Ujung Pandang

JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

Mais de Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN TEGANGAN RENDAH SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Último

Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 

Último (19)

Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 

OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK

  • 1. TRANSMISI DAN DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
  • 2. KELOMPOK 5 34219033 MUH. DONY AMANSYAH 34219038 RIFALDI ALKAUTSAR 34219039 SALSABILA DEA SARASWATI Pembimbing : Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
  • 3. SUB POKOK PEMBAHASAN 1. Stabilitas Operasi Sistem Tenaga Listrik 2. Sistem Tenaga Listrik 3. Persoalan-persoalan Operasi Sistem Tenaga Listrik 4. Manajemen Operasi Sistem Tenaga Listrik
  • 4. Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan. 1. STABILITAS OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
  • 5.  Normal berarti seluruh konsumen dapat dilayani, kendala operasi teratasi dan keamanan sistem dapat dipenuhi.  Siaga/Alert berarti seluruh konsumen dapat dilayani, kendala operasi dapat dipenuhi, tetapi keaman sistem tidak dapat dipenuhi.  Darurat/Gangguan berarti konsumen tidak dapat dilayani, kendala operasi tidak dapat dipenuhi.  Pemulihan berarti peralihan kondisi darurat tenaga listrik yang diukur dengan kualitas tegangan dan frekuensi yang dijaga sedemikian rupa sehingga tetap pada kisaran yang ditetapkan. • Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik
  • 6. Berhubungan dengan berbagai persoalan teknis, tenaga listrik hanya dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkai pemakai listrik atau pelanggan tenaga listrik tersebar diberbagai tempat, sehingga penyampaian atau penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai tempat pelanggan memerlukan berbagai penanganan teknis. Kondisi Operasi Sistem Tenaga Listrik
  • 7. • Bagan Pendistribusian Tenaga Listrik (mulai dari pembangkit sampai ke pelanggan)
  • 8. Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Biaya operasi dari sistem tenaga listrik pada umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya operasi suatu perusahaan listrik. 2. SISTEM TENAGA LISTRIK
  • 9. • Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code) Sulawesi Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code Sulawesi) atau biasa disebut Aturan Jaringan Sulawesi merupakan serangkaian aturan, persyaratan, dan standar yang bersifat dinamis dan adaptif untuk memastikan jaringan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi yang aman, andal, dan efisien dalam memenuhi peningkatan kebutuhan penyediaan tenaga listrik. Aturan Jaringan Sulawesi disusun berdasarkan kondisi struktur Sistem Tenaga Listrik Sulawesi saat ini untuk diberlakukan kepada pelaku usaha penyediaan tenaga listrik, yang selanjutnya disebut pelaku usaha, atau pemakai jaringan Sistem Tenaga Listrik, yang selanjutnya disebut pemakai jaringan, dan konsumen tenaga listrik pada Sistem Tenaga Listrik Sulawesi, yang terdiri atas: 1. Pengelola operasi sistem PT PLN (Persero); 2. Pengelola transmisi PT PLN (Persero); 3. Pengelola pembangunan PT PLN (Persero); 4. Pengelola pembangkit; 5. Pengelola distribusi PT PLN (Persero); 6. Konsumen tenaga listrik yang instalasinya tersambung secara langsung ke jaringan transmisi; dan 7. Pelaku usaha atau pemakai jaringan dan konsumen tenaga listrik dengan perjanjian khusus termasuk kerjasama operasi (KSO).
  • 10. Pelaku usaha atau pemakai jaringan dan konsumen tenaga listrik pada Sistem Tenaga Listrik Sulawesi harus memenuhi semua ketentuan dalam Aturan Jaringan Sulawesi sebagai dasar dalam perencanaan, penyambungan, pengoperasian, dan pengembangan instalasi penyediaan tenaga listrik yang dimilikinya. Selain itu, ketentuan pada Aturan Jaringan Sulawesi akan memberikan kejelasan mengenai hak dan tanggungjawab masing-masing pelaku usaha atau pemakai jaringan dan konsumen tenaga listrik pada Sistem Tenaga Listrik Sulawesi.
  • 11. 1. Pengaturan Frekuensi Daya yang dibangkitkan dalam sistem tenaga listrik harus selalu sama dengan beban sistem, hal ini diamati melalui frekuensi sistem. Kalau daya yang dibangkitkan dalam sistem lebih kecil daripada beban sistem maka frekuensi turun sebaliknya apabila daya yang dibangkitkan lebih besar daripada beban maka frekuensi naik. Frekuensi nominal di jaringan yaitu 50 Hz. Frekuensi sistem dapat naik sampai dengan 52 Hz dan turun sampai dengan 47 Hz pada keadaan luar biasa. Desain unit pembangkit dan peralatan harus dapat beroperasi sesuai batas rentang frekuensi operasi berikut ini: 3. PERSOALAN – PERSOALAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
  • 12. Tabel 1. Batas Rentang Frekuensi Operasi Rentang Frekuensi Rentang Waktu Operasi 51,50 Hz < f ≤ 52,00 Hz Beroperasi selama paling singkat 15 menit 51,00 Hz < f ≤ 51,50 Hz Beroperasi selama paling singkat 90 menit 49,00 Hz < f ≤ 51,00 Hz Beroperasi secara terus-menerus 47,50 Hz < f ≤ 49,00 Hz Beroperasi selama paliing singkat 90 menit 47,00 Hz < f ≤ 47,50 Hz Beroperasi palling singkat 6 detik
  • 13. 2. Pemeliharaan Peralatan Peralatan yang beroperasi dalam system tenaga listrik perlu dipelihara secara periodik dan juga perlu segera diperbaiki apabila mengalami kerusakan. 3. Biaya Operasi Biaya operasi khususnya biaya bahan bakar merupakan biaya yang terbesar dari suatu perusahaan listrik sehingga perlu dipakai teknikt-teknik optimisasi untuk menekan biaya ini. 4. Perkembangan Sistem Beban selalu berubah sepanjang waktu dan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan kegiatan masyarakat yang tidak dapat dirumuskan secara eksak, sehingga perlu diamati secara terus menerus agar dapat diketahui langkah pengembangan system yang harus dilakukan agar system selalu dapat mengikuti perkembangan beban sehingga tidak akan terjadi pemadaman tenaga listrik dalam system.
  • 14. 5. Gangguan Dalam Sistem Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah sesuatu yang tidak dapat sepenuhya dihindarkan. Penyebab gangguan yang paling besar adalah petir, hal ini sesuai dengan isokeraunic level yang tinggi di tanah air kita. 6. Tegangan Dalam Sistem Tegangan merupakan salah satu unsur kualitas penyediaan tenaga listrik dalam sistem oleh karenanya perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem. Perubahan tegangan pada jaringan harus dipertahankan dalam batas rentang variasi tegangan sebagai berikut:
  • 15. Tabel 2. Batas Rentang Variasi Tegangan Tegangan Nominal Kondisi Normal 500 kV + 10%, - 10% 275 kV + 10%, - 10% 150 kV + 10%, - 10% 66 kV + 5%, - 10% 30 kV + 5%, - 10%
  • 16. 4. MANAJEMEN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK Operasi sistem tenaga listrik menyangkut berbagai aspek yang luas, khususnya biaya yang tidak sedikit dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat luas dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu operasi sistem tenaga listrik memerlukan menejemen yang baik. Untuk dapat mengoperasikan sistem tenaga listrik dengan baiik perlu ada beberapa hal sebagai berikut:
  • 17. 1. Perencanaan Operasi Yaitu pemikiran mengenai bagaimana sistem tenaga listrik akan dioperasikan untuk jangka waktu tertentu. Pemikiran ini harus mencakup perkiraan beban, koordinasi pemeliharaan peralatan, optimisasi, keandalan serta mutu tenaga listrik. Yaitu pelaksanaan dari rencana operasi serta pengendaliannya apabila terjadi hal-hal yang menyimpang dari rencana operasi. 2. Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi 3. Analisa Operasi Yaitu Analisa atas hasil-hasil operasi untuk memberikan umpan balik bagi perencanaan operasi maupun bagi pelaksanaan dan pengendalian operasi. Analisa operasi juga diperlukan untuk memberikan saran-saran bagi pengembangan sistem serta penyempurnaan pemeliharaan instalasi.
  • 18. • Aturan Manajemen Jaringan Sulawesi Aturan Manajemen Jaringan dimaksud untuk menjelaskan prosedur umum mengenai perubahan Aturan Jaringan Sulawesi, penyelesaian perselisihan, dan penilaian kembali secara periodik pengoperasian dan manajemen jaringan transmisi (grid). Penerapan prosedur tersebut akan mendorong terciptanya keandalan dan keamanan jaringan, memacu efisiensi ekonomi dan efisiensi pengoperasian, serta memfasilitasi pengembangan dan investasi jaringan.
  • 19. PEMELIHARAAN INSTALASI Pemeliharaan Instalasi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dalam instalasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.