Alat bantu mata, kelenjar lakrimalis, konjungtiva, muskulus okuli, kornea, sklera, tunika vaskulosa okuli, dan retina merupakan bagian-bagian utama mata beserta fungsinya.
6.
Alat bantu mata
Supercilla (alis mata)
Merupakan batas orbita dan dua potong kulit tebal yang
melengkung, ditumbuhi bulu.
Palpebra (kelopak mata)
Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak di depan
bulbus okuli.
Kelenjar lakrimalis
Kelenjar Lakrimaris terletak dipuncak tepi luar dari mata kiri dan kanan d
an menghasilakan air mata yang encer.
Konjungtiva (selaput mata)
Muskulus okuli (otot mata)
Merupakan otot mata ( penggerak bola mata )
7. KORNEA
Merupakan selaput yang tembus cahaya. Terdiri atas 5 lapisan 1 epitel kornea, 2
lamina elastika anterior (bowman), 3 substansia propia, 4 lamina elastika
posterior, dan 5 endoteluim. Kornea tidak mengandung pembuluh darah.
Sklerokorneal junction merupakan peralihan antara kornea dan sklera.
SKLERA (Bagian Putih Mata)
Merupakan lapisan fibrous yang elastic merupakan bagian dinding luar bola mata dan
membentuk bagian putih mata. Bagian depan sclera tertutup oleh konjungtiva.
TUNIKA VASKULOSA OKULI
Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh darah. Lapisan ini menurut
letaknya terbagi atas 3 bagian, yaitu :
Koroid
Merupakan selaput tipis dan lembab, bagian belakang tunika vaskulosa. Fungsinya
memberikan nutrisi pada tunika.
8.
Tunika-nervosa
Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut RETINA.
Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian bel
akang bola mata, berfungsi mengirimkan pesan melalui saraf optikuske ota
k. Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan kepupil.
Retina atau tunika nervosa, terdiri dari 3 bagian:
Pars optika retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan
khatulistiwa bola mata.
Pars siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.
pars iridika, melapisi bagian permukaan iris.
Retina terdiri dari 10 lapisan, yaitu :
lapisan 1, merupakan lapisan berpigment.
lapisan 2, 4, dan sebagian 5, merupakan lapisan fotoreseptika.
lapisan 5 (sisa), 6, 7, 8, 9, merupakan lapisan neuron.
Lapisan 3 dan 10, sebagai lapisan penunjang.
9. Batang dan Kerucut
Retina mengandung dua jenis sel fotosintetis adalah
batang dan
kerucut
Sel batang (terletak tertutama pada aspek
perifer retina)
bertanggung jawab untuk penglihatan
perifer, ketajaman pandangan pencahayaan
rendah, dan membedakan bentuk dan batas
benda (malam=HP)
Sel kerucut (terletak lebih kesentral dengan
konsentrasi tertinggi
terdapat pada makula lutea) bertanggung jawab
thd pembedaan warna dan penglihatan tajam.
Dan sel ini hanya terdapat di fovea
sentralis
Suplai darah mata
berasal dari
cabang arteri
karotis
interna, cabang
retina
oftalmik, arteri
retina sentralis
dan koriokapilaris
10.
Korpus Siliaris
Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke
iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin. Korpus siliaris terdiri dari orbikus
siliaris, korona siliaris, dan muskulus siliaris yang terdapat pada bagian
luar korpus siliaris antara sclera dan korona siliaris. Fungsinya untuk
proses akomodasi (peranan Muskulus siliaris).
Iris
Merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena
mengandung pigmen. Berbentuk bulat seperti piring ukuran 12mm tebal ½
mm, di tengah terletak bagian berlubang yang disebut pupil. Pupil berguna
untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata. Pada iris terdapat 2 buah
otot, yaitu Muskulus spinter pupila pada pinggir iris, dan Muskulus
dilatators pupila terdapat agak ke pangkal iris dan mengandung pembuluh
darah serta mudah terkena radang yang bisa menjalar ke korpus siliaris.
11. Aquous Humour
Di belakang kornea terdapat cairan yang disebut cairan aqueous
yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terfokus ke lensa mata.
Corpus Vitrous
Merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara lensa
dan retina, 80 % dari bulbus okuli, sehingga bola mata tidak
kempes.
12. M. Levator palpebralis superior inferior (mengangkat
kelopak mata)
M. Orbikularis okuli : lingkar mata (menutup mata)
M. Rektus okuli inferior : disekitar mata (menutup
mata)
M. Rektus okuli medial : disekitar mata (menggerakan
mata dalam /bola mata)
M. Obliques okuli inferior (menggerakan bola mata ke
bawah ke dalam)
M. Obliques okuli superior (memutar mata ke atas, ke
bawah dan keluar
13. Rangsagan Kornea Lensa Retina terjadi
urutan reaksi kimia dan hubungan neurologis impuls ke
epitel berpigmen mentransfer ke Saraf optikus
kiasma optikus korteks visual di lobus oksipital
rangsangan diterjemahkan.
15.
Aurikula (daun telinga) | (pinna)
Terbuat dari kartilago yang dibungkus oleh kulit.
Menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga.
Meatus akustikus eksterna (liang telinga)
Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani (terdiri
tulang rawan & keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar
sebasea & kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret
berbentuk serum)
Membran timpani
Selaput gendang telinga batas antara telinga luar & telinga tengah
kelenjar cerumen
Yang berfungsi untuk menjaga gendang telinga lentur dan
menangkap debu.
16.
17. Kavum Timpani
Rongga didalam tulang temporalis terdapat 3
buah tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes)
Antrum Timpani
Rongga tidak teratur terletak di bawah samping dari
kavum timpani.
Tuba Auditiva Eustaki
Saluran tulang rawan yang berjalan miring ke bawah agak
kedepan
19. Gelombang Suara Gelombang Suara Bergerak Melalui Rongga Teling Luar Yang
Menyebabkan Merman Timpani Bergetar Diteruskan Menuju Inkus Dan Step,
Maleus Tulang-tulang Itu Memperbesar Getaran Getaran Dialihkan Melalui
Memran Menuju Endolimfa Dalam Saluran Koklea Ujung-ujung Akhir Saraf
Kemudian Diantarkan Menuju Otak Oleh Nervus Auditorius Perasaan Pendengaran
Ditafsirkan Otak Sebagai Suara Yang Enak Atau Tidak Enak, Ingar-bingar Atau Musical.
20.
Nervus auditori mengumpulkan sensibilitas & bagian
vestibuler rongga telinga dalam berhubungan dg
keseimbangan
Bergerak menuju nukleus vestibularis pada titik
pertemuan antara pons & medula oblongata →
serebelum
Bagian koklearis pada nervus auditori saraf
pendengaran, dipancarkan ke nukleus di belakang
thalamus, ke korteks otak (bagian temporalis)
21.
22.
Lidah Terdiri 2 Kelompok
Otot intrinsik melakukan gerakan halus
Otot ekstrinsik melaksanakan gerakan kasar Pada Waktu Mengunyah
& Menelan
Bagian Lidah
- Radik Lingua (Pangkal Lidah)
- Dorsum Lingua (Punggung Lidah)
- Apeks Lingua (Ujung Lidah)
Dasar lidah, yaitu sepertiga posterior, bagian faringeal dari
lidah, dasar lidah mendekati dasar mulut.
Badan lidah, yaitu dua pertiga anterior dari lidah, terletak tepat
di rongga mulut.
Apeks lidah, yaitu bagian ujung dari lidah.
23.
Papila berbentuk benang (papila filiformis)
merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di
seluruh permukaan lidah.
Papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata).
Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk
huruf V. Terdapat 7 – 9 buah yang terletak dekat
pangkal lidah dan merupakan papila pengecap.
Papila bentuk martil, merupakan papila pengecap
yang terdapat di tepi lidah.
24.
25.
Rongga hidung (nasal cavity)
Mucous membrane
Dorsum nasi ( batang hidung )
Bagian kaudal : bagian lunak dari batang hidung yang
tersusun oleh kartilago.
Bagian kranial : bagian keras dari batang hidung.
Septum nasi : bagian yang menopang dorsum nasi
(batang hidung) dan membagi rongga hidung menjadi dua
bagian.
Septum nasi juga disebut sebagai dinding pemisah nostril
(lubang hidung) yang tersusun atas tulang yang sangat
tipis.
Septum nasi
Alat pencium terdapat dalama rongga hidung dari ujung saraf otak
nervus olfaktorius atau saraf kranial.
26.
Nasal cavity ( rongga hidung )
Rongga hidung dipisahkan oleh langit – langit mulut yang disebut
dengan palate.
Rongga hidung terdiri atas :
Vestibulum yang terletak pada bagian anterior menuju ke
posterior yang berbatasan dengan nasofaring. Vestibulum dilapisi
oleh sel submukosa sebagai proteksi.
Rambut halus yang berfungsi sebagai penapis udara.
Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara
luar karena strukturnya berlapis.
Sel silia yang berperan untuk menyaring udara dan membersihkan
udara yang masuk.
27.
Rongga Hidung
N. Olfactorius
REAKSI BAU
Reseptor sel-sel olfaktorius yg
melapisi membrane mukosa hidung
Sel-sel olfaktorius mengandung silia
depolarisasi
Depolarisasi karena terikat oleh zatzat kimia yg sesuai bau tertentu dari
udara
Depolarisasi sel-sel ini
pembentukan potensial aksi dilobus
olfaktorius otak
28.
29. Anatomi kulit | epidermis |
stratum corneum
sel mati
Cell yang dikeluarkan terus menerus dan terganti
Keratin tahan air
stratum lucidum
Penebalan kulit
Cegah UV & sunlight
stratum granulosum
Pembentukan keratin, keratinocytes mengalami
apoptosis
Lamellar granules ; tahanan air
stratum spinosum
Menjaga kesatuan sel
Mengganti sel di atasnya
Pembelahan sel
stratum basale
Berisi sel batang , melakukan pembagian sel secara
30.
Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis
dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis
Terdiri dari 2 lapis :
Lapisan papiler,
tipis dan mengandung jaringan ikat longgar
Lapisan retikuler,
tebal dan terdiri dari jaringan ikat padat