SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
TEORI, KONSEP, GENERALISASI, DAN FENOMENA
I. Pengertian dan Peranan Teori
Teori sering diaangap sebagai hal yang lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan
prakteknya. Akan tetapi, perlu kita telaah lebih lanjut bahwa dalam membuat sebuah teori
tidaklah mudah sehingga perkembangan teori dalam dinamika keilmuan tidak begitu cepat.
Maka dari itu, seorang ilmuan yang menghasilkan teori sangat dihargai dan kenang oleh
masyarakat luas, minimalnya oleh orang yang mengkaji bidang keilmuannya.
a. Pengertian Teori
Sebelum memahami lebih lanjut mengenai pengertian teori, penting bagi kita untuk
memahami unsur-unsur dari suatu teori. Oleh karena itu, unsur-unsur utama sebuah teori
menurut Campbell (1994: 15) adalah:
1. Definisi, memberitahu kita bagaimana penulis akan memakai istilah-istilah kuncinya
2. Deskripsi, merupakan sebuah kegiatan yang tanpa akhir dan selalu belum selesai serta
tanpa batas.
3. Penjelasan, harus melampaui makna deskripsi denga mengatakan hal-hal apakah yang
dapat memberikan pada kita suatu pemahaman tertentu mengenai mengapa suatu
kenyataan seperti itu.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwasanya teori adalah “seperangkat konstruk
(konsep), batasan, dan proporsi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang
fenomena dengan mencari hubungan-hubungan antar variable, dengan tujuan menjelaskan
dan memprediksi gejala itu” menurut Kerlinger (2000: 14). Dengan demikian sebuah teori
merupakan kumpulan gagasan yang terstruktur secara sistematis dan diakui kebenarannya
sebagai landasan awal dalam menghubungkan variable-variable pengetahuan lainnya.
Sehingga variable tersebut memiliki tolak ukur dan dapat diprediksi kebenarannya.
b. Peranan Teori
Suppes dan Kerlinger mengemukakan lima fungsi utama teori :
1. Teori sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian.
2. Teori memberika suatu keragka kerja bagi pengorganisasian butir-butir informasi
tertentu.
3. Teori mengemukakan kompleksitas peristiwa-peristiwa yang tampaknya sederhana.
4. Teori mengorganisasikan kembali pengalaman–pengalaman sebelumnya.
5. Teori berfungsi untuk melakukan prediksi kontrol.
II. Pengertian dan Peranan Konsep
Konsep sering diartikan sebagai abstraksi suatu hal yang bersifat rancangan atau masih
disempurnakan. Padahal jika kita mengetahui makna dari konsep itu, maka secara umum
dapat kita simpulkan bahwasanya konsep meluputi hal-hal yang bersifat abstrak dan konkrit.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian dari konsep itu.
a. Pengertian Konsep
Beberapa pendapat mengenai pengertian konsep :
1. Menurut Schwab (1969:12-14) konsep merupakan abstraksi, kontruksi logis yang
terbentuk dari kesan, tanggapan dan pengalaman kompleks.
2. Menurut James Bank konsep adalah suatu kata abstrak atau kata yang bermanfaat
untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan suatu kelompok berbagai hal gagasan
atau peristiwa.
Jenis-jenis konsep menurut Fraenkel :
1. Konsep konjungtif, yaitu konsep yang berfungsi untuk menghubungkan dari
keberadaan dua atau lebih atribut yang semuanya harus ada (Fraenkel,1980:58).
2. Konsep disjungtif, mencerminkan adanya alternatif-alternatif yang beragam.
3. Konsep relasional, yang memiliki arti mengandung suatu hubungan khusus antara dua
atribut maupun lebih yang dinyatakan secara eksplisit denganbilngan tertentu.
4. Kosep deskriptif, adalah konsep yang menuntut jawaban tentang gambaransuatu
benda.
5. Konsep evaluatif, yaitu konsep yang berhubungan dengan pertimbangan baik
atauburuk, salah atau benar, cantik atau jelek.
6. Konsep campuran, yaitu suatu konsep yang tidak hanya memberikan penjelasan
tentang suatu karakteristik yang dimiliki oleh benda tersebut, tetapi juga sekaligus
memberikan sikap ataupun penilaian terhadap pernyataan tersebut.
b. Peranan Konsep
Kegunaan konsep bagi kehidupan manusia menurut Fraenkel :
1. Konsep berguna untuk melakukan efisiensi dan efektivitas bagi manusia.
2. Melalui konsep itu pun adanya klasifikasi atas beberapa individu, karakteristik yang
serupa kemudian dididentifikasi dan dicari perbedaan-perbedaannya.
3. Konsep dapat berfungsi untuk mereduksi keperluan yang sering dikatakan berulan-
ulang terhadap sesuatu kajian yang serupa dan sudah diketahui.
4. Konsep dapat berfungsi sebagai alat untuk memudahkan kita dalam memecahkan
masalah.
5. Konsep berguna untuk menjelaskan sesuatu yang dianggap rumit ataupun
memerlukan keterangan yang cukup panjang dan rinci.
6. Konsep berguna untuk mengonseptualisasikan sesuatu secara cermat melalui simbol-
simbol.
7. Konsep mengandung konotasi negatif yang dinamakan stereotif.
8. Konsep berguna sebagai mata rantai penghubung ataupun katalisator antardisiplin
ilmu, baik itu yang sifatnya interdisipliner, multidisipliner, maupun lintas disipliner.
III. Pengertian dan Peranan Generalisasi
a. Pengertian Generalisasi
Beberapa pengertian generalisasi :
1. Generalisasi menurut Banks (1977: 26; 97), adalah pernyataan hubungan dua konsep
atau lebih. Pernyataan tersebut boleh terbentang dari yang sangat sederhana ke yang
sangat kompleks.
2. Generalisasi adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan
fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11).
3. Generalisasi merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep-
konsep yang berfungsi sebagai penbantu berfikir dan memahami, tidak sekedar
mendeskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin, 1996: 19).
Setelah memahami lebih dalam mengenai pengertian generalisasi, maka akan terbentuklah
suatu pemahaman mengenai tingkatan generalisasi yang dikemukakan oleh James A. Banks,
yaitu:
1. High Order Generalization, yaitu generalisasi yang pemakaianya secara universal.
2. Intermediat Level Generalization, yaitu generalisasi yang berdaya guna dikawasan
tertentu dan kebudayaan tertentu.
3. Law Order Generalization, yaitu generalisasi yang digunakan atas data dari dua
data atau tiga sampel kecil misalkan tentang kelompok kota pada suatu kawasan
tertentu.
Selain tingkatan generalisasi, maka penting bagi kita untuk memahami lebih dalam mengenai
tipe-tipe generalisasi menerut Fraenkel, yaitu:
1. Generalisasi Deskriftif, yaitu suatu generalisasi yang hanya mendeskripsikan suatu
hubungan yang ada.
2. Generalisasi Kausal,yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab
akibat terjadi suatu peristiwa
3. Generalisasi Korelatif, yaitu generalisasi yang menunjukan adanya hubungan satu
sama lain
4. Generalisasi Kondisional, yaitu suatu generalisasi yang menyarankan apa yang akan
terjadi jika seandainya suatu khusus dilaksanakan dengan demikian adanya suatu
persyaratan khusus
b. Peranan Generalisasi
Generalisasi merupakan pernyataan tentang hubungan antara konsep-konsep dan berfungsi
untuk membantu dalam memudahkan pemahaman suatu maksud pernyataan itu, berfungsi
mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya, bahkan dapat digunakan untuk memprediksi
suatu kejadian yang berhubungan dengan pernyataan yang ada dalam generalisasi tersebut.
Dalam arti, suatu generalisasi pun merupakan pernyataan yang sederhana sampai kepada
yang lebih kompleks.
IV. Pengertian dan Peranan Fenomena
a. Pengertian Fenomena
Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai
lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu. Fenomena terjadi di semua tempat
yang bisa diamati oleh manusia.
Fenomena berasal dari bahasa Yunani; phainomenon, "apa yang terlihat", fenomena juga bisa
berarti:
1. gejala, misalkan gejala alam
2. hal-hal yang dirasakan dengan pancaindra
3. hal-hal mistik atau klenik
4. fakta, kenyataan, kejadian
Kata turunan adjektif, fenomenal, berarti: "sesuatu yang luar biasa"
b. Peranan Fenomena
Fenomena merupakan sebuah stimulus bagi para ilmuan yang menelaahnya secara nyata.
Hingga hasil dari pengamatan dan penelitian yang intens akan menghasilakan sebuah teori
yang berimplikasi pada suatu cabang ilmu tertentu. Oleh karena itu, fenomena memiliki
pengaruh yang signifikan dalam perkembangan ilmu. Karena fenomena memiliki esensi yang
sangat berpengaruh dalam peradaban manusia, terlebih dalam perkembangan ilmu.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaNadia Eva
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranSusi Yanti
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negaraprima1999
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMujid Rical
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptAZA Zulfi
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 

Mais procurados (20)

Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 

Destaque

Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam
Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalamKonsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam
Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalamSiti Amama
 
Dimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ipsDimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ipsAhmad Zainuddin
 
Surat dari teman_di_tahun_2070
Surat dari teman_di_tahun_2070Surat dari teman_di_tahun_2070
Surat dari teman_di_tahun_2070Siti Amama
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Dasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikirDasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikirEka Widyastuti
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianAldry Azharry
 
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  SejarahKonsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi SejarahAlifia
 
Carl roger sp
Carl roger  spCarl roger  sp
Carl roger spBen PHu
 
Teori Realiti - William Glasser
Teori Realiti - William GlasserTeori Realiti - William Glasser
Teori Realiti - William Glasseradeendra
 

Destaque (9)

Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam
Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalamKonsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam
Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam
 
Dimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ipsDimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ips
 
Surat dari teman_di_tahun_2070
Surat dari teman_di_tahun_2070Surat dari teman_di_tahun_2070
Surat dari teman_di_tahun_2070
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Dasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikirDasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikir
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitian
 
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  SejarahKonsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
 
Carl roger sp
Carl roger  spCarl roger  sp
Carl roger sp
 
Teori Realiti - William Glasser
Teori Realiti - William GlasserTeori Realiti - William Glasser
Teori Realiti - William Glasser
 

Semelhante a Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena

Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Kaer Bikers
 
Makalah definisi zulva
Makalah definisi   zulvaMakalah definisi   zulva
Makalah definisi zulvazulvamunayati
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptxSlide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptxMedi Saputra
 
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptxSlide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptxWaOnePrabowo
 
Definisi & penalaran
Definisi & penalaranDefinisi & penalaran
Definisi & penalaranAsrinY
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmuambar77
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxarumsuseno
 
Hubungan-teori-dan-fakta - 2020
Hubungan-teori-dan-fakta - 2020Hubungan-teori-dan-fakta - 2020
Hubungan-teori-dan-fakta - 2020Ewald Frederik
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisIrti Andraini
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiNur Agustinus
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalYossytaAryanto
 

Semelhante a Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena (20)

Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
Landasan Teori Penelitian
Landasan Teori PenelitianLandasan Teori Penelitian
Landasan Teori Penelitian
 
Contoh
ContohContoh
Contoh
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 2
 
Makalah definisi zulva
Makalah definisi   zulvaMakalah definisi   zulva
Makalah definisi zulva
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptxSlide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
 
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptxSlide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
Slide-COM204-Pertemuan-3-Penyusunan-tinjauan-pustaka.pptx
 
Definisi & penalaran
Definisi & penalaranDefinisi & penalaran
Definisi & penalaran
 
Ontology
OntologyOntology
Ontology
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmu
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
 
Hubungan-teori-dan-fakta - 2020
Hubungan-teori-dan-fakta - 2020Hubungan-teori-dan-fakta - 2020
Hubungan-teori-dan-fakta - 2020
 
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan HipotesisLandasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
 
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal SehatIlmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
ilmu komunikasi
ilmu komunikasiilmu komunikasi
ilmu komunikasi
 
Konsep
KonsepKonsep
Konsep
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisi
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
 

Mais de M fazrul

rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesiarezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi IndonesiaM fazrul
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuM fazrul
 
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosialMemahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosialM fazrul
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasilaM fazrul
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuM fazrul
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologiM fazrul
 
Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih M fazrul
 
fenomena yang harus kita renungkan
fenomena yang harus kita renungkanfenomena yang harus kita renungkan
fenomena yang harus kita renungkanM fazrul
 
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasifaktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasiM fazrul
 
Hukum materil
Hukum materilHukum materil
Hukum materilM fazrul
 
agresivitas
agresivitasagresivitas
agresivitasM fazrul
 
Konsep manusia sebagai makhluk budaya
Konsep manusia sebagai makhluk budayaKonsep manusia sebagai makhluk budaya
Konsep manusia sebagai makhluk budayaM fazrul
 
Makalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhMakalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhM fazrul
 
Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikM fazrul
 
Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqihPembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqihM fazrul
 
Konsep politik an i b
Konsep politik an i bKonsep politik an i b
Konsep politik an i bM fazrul
 

Mais de M fazrul (20)

rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesiarezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
 
Alfarabi
AlfarabiAlfarabi
Alfarabi
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
 
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosialMemahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih
 
fenomena yang harus kita renungkan
fenomena yang harus kita renungkanfenomena yang harus kita renungkan
fenomena yang harus kita renungkan
 
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasifaktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
 
Hukum materil
Hukum materilHukum materil
Hukum materil
 
agresivitas
agresivitasagresivitas
agresivitas
 
Konsep manusia sebagai makhluk budaya
Konsep manusia sebagai makhluk budayaKonsep manusia sebagai makhluk budaya
Konsep manusia sebagai makhluk budaya
 
Makalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhMakalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqh
 
Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politik
 
Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqihPembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih
 
motivasi
motivasimotivasi
motivasi
 
gender
gendergender
gender
 
Konsep politik an i b
Konsep politik an i bKonsep politik an i b
Konsep politik an i b
 
MP3EI
MP3EIMP3EI
MP3EI
 

Último

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Último (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena

  • 1. TEORI, KONSEP, GENERALISASI, DAN FENOMENA I. Pengertian dan Peranan Teori Teori sering diaangap sebagai hal yang lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan prakteknya. Akan tetapi, perlu kita telaah lebih lanjut bahwa dalam membuat sebuah teori tidaklah mudah sehingga perkembangan teori dalam dinamika keilmuan tidak begitu cepat. Maka dari itu, seorang ilmuan yang menghasilkan teori sangat dihargai dan kenang oleh masyarakat luas, minimalnya oleh orang yang mengkaji bidang keilmuannya. a. Pengertian Teori Sebelum memahami lebih lanjut mengenai pengertian teori, penting bagi kita untuk memahami unsur-unsur dari suatu teori. Oleh karena itu, unsur-unsur utama sebuah teori menurut Campbell (1994: 15) adalah: 1. Definisi, memberitahu kita bagaimana penulis akan memakai istilah-istilah kuncinya 2. Deskripsi, merupakan sebuah kegiatan yang tanpa akhir dan selalu belum selesai serta tanpa batas. 3. Penjelasan, harus melampaui makna deskripsi denga mengatakan hal-hal apakah yang dapat memberikan pada kita suatu pemahaman tertentu mengenai mengapa suatu kenyataan seperti itu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwasanya teori adalah “seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proporsi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan mencari hubungan-hubungan antar variable, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu” menurut Kerlinger (2000: 14). Dengan demikian sebuah teori merupakan kumpulan gagasan yang terstruktur secara sistematis dan diakui kebenarannya sebagai landasan awal dalam menghubungkan variable-variable pengetahuan lainnya. Sehingga variable tersebut memiliki tolak ukur dan dapat diprediksi kebenarannya. b. Peranan Teori Suppes dan Kerlinger mengemukakan lima fungsi utama teori : 1. Teori sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian. 2. Teori memberika suatu keragka kerja bagi pengorganisasian butir-butir informasi tertentu. 3. Teori mengemukakan kompleksitas peristiwa-peristiwa yang tampaknya sederhana. 4. Teori mengorganisasikan kembali pengalaman–pengalaman sebelumnya. 5. Teori berfungsi untuk melakukan prediksi kontrol.
  • 2. II. Pengertian dan Peranan Konsep Konsep sering diartikan sebagai abstraksi suatu hal yang bersifat rancangan atau masih disempurnakan. Padahal jika kita mengetahui makna dari konsep itu, maka secara umum dapat kita simpulkan bahwasanya konsep meluputi hal-hal yang bersifat abstrak dan konkrit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian dari konsep itu. a. Pengertian Konsep Beberapa pendapat mengenai pengertian konsep : 1. Menurut Schwab (1969:12-14) konsep merupakan abstraksi, kontruksi logis yang terbentuk dari kesan, tanggapan dan pengalaman kompleks. 2. Menurut James Bank konsep adalah suatu kata abstrak atau kata yang bermanfaat untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan suatu kelompok berbagai hal gagasan atau peristiwa. Jenis-jenis konsep menurut Fraenkel : 1. Konsep konjungtif, yaitu konsep yang berfungsi untuk menghubungkan dari keberadaan dua atau lebih atribut yang semuanya harus ada (Fraenkel,1980:58). 2. Konsep disjungtif, mencerminkan adanya alternatif-alternatif yang beragam. 3. Konsep relasional, yang memiliki arti mengandung suatu hubungan khusus antara dua atribut maupun lebih yang dinyatakan secara eksplisit denganbilngan tertentu. 4. Kosep deskriptif, adalah konsep yang menuntut jawaban tentang gambaransuatu benda. 5. Konsep evaluatif, yaitu konsep yang berhubungan dengan pertimbangan baik atauburuk, salah atau benar, cantik atau jelek. 6. Konsep campuran, yaitu suatu konsep yang tidak hanya memberikan penjelasan tentang suatu karakteristik yang dimiliki oleh benda tersebut, tetapi juga sekaligus memberikan sikap ataupun penilaian terhadap pernyataan tersebut. b. Peranan Konsep Kegunaan konsep bagi kehidupan manusia menurut Fraenkel : 1. Konsep berguna untuk melakukan efisiensi dan efektivitas bagi manusia. 2. Melalui konsep itu pun adanya klasifikasi atas beberapa individu, karakteristik yang serupa kemudian dididentifikasi dan dicari perbedaan-perbedaannya. 3. Konsep dapat berfungsi untuk mereduksi keperluan yang sering dikatakan berulan- ulang terhadap sesuatu kajian yang serupa dan sudah diketahui. 4. Konsep dapat berfungsi sebagai alat untuk memudahkan kita dalam memecahkan masalah. 5. Konsep berguna untuk menjelaskan sesuatu yang dianggap rumit ataupun memerlukan keterangan yang cukup panjang dan rinci. 6. Konsep berguna untuk mengonseptualisasikan sesuatu secara cermat melalui simbol- simbol. 7. Konsep mengandung konotasi negatif yang dinamakan stereotif. 8. Konsep berguna sebagai mata rantai penghubung ataupun katalisator antardisiplin ilmu, baik itu yang sifatnya interdisipliner, multidisipliner, maupun lintas disipliner.
  • 3. III. Pengertian dan Peranan Generalisasi a. Pengertian Generalisasi Beberapa pengertian generalisasi : 1. Generalisasi menurut Banks (1977: 26; 97), adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih. Pernyataan tersebut boleh terbentang dari yang sangat sederhana ke yang sangat kompleks. 2. Generalisasi adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11). 3. Generalisasi merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep- konsep yang berfungsi sebagai penbantu berfikir dan memahami, tidak sekedar mendeskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin, 1996: 19). Setelah memahami lebih dalam mengenai pengertian generalisasi, maka akan terbentuklah suatu pemahaman mengenai tingkatan generalisasi yang dikemukakan oleh James A. Banks, yaitu: 1. High Order Generalization, yaitu generalisasi yang pemakaianya secara universal. 2. Intermediat Level Generalization, yaitu generalisasi yang berdaya guna dikawasan tertentu dan kebudayaan tertentu. 3. Law Order Generalization, yaitu generalisasi yang digunakan atas data dari dua data atau tiga sampel kecil misalkan tentang kelompok kota pada suatu kawasan tertentu. Selain tingkatan generalisasi, maka penting bagi kita untuk memahami lebih dalam mengenai tipe-tipe generalisasi menerut Fraenkel, yaitu: 1. Generalisasi Deskriftif, yaitu suatu generalisasi yang hanya mendeskripsikan suatu hubungan yang ada. 2. Generalisasi Kausal,yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab akibat terjadi suatu peristiwa 3. Generalisasi Korelatif, yaitu generalisasi yang menunjukan adanya hubungan satu sama lain 4. Generalisasi Kondisional, yaitu suatu generalisasi yang menyarankan apa yang akan terjadi jika seandainya suatu khusus dilaksanakan dengan demikian adanya suatu persyaratan khusus b. Peranan Generalisasi Generalisasi merupakan pernyataan tentang hubungan antara konsep-konsep dan berfungsi untuk membantu dalam memudahkan pemahaman suatu maksud pernyataan itu, berfungsi mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya, bahkan dapat digunakan untuk memprediksi suatu kejadian yang berhubungan dengan pernyataan yang ada dalam generalisasi tersebut. Dalam arti, suatu generalisasi pun merupakan pernyataan yang sederhana sampai kepada yang lebih kompleks.
  • 4. IV. Pengertian dan Peranan Fenomena a. Pengertian Fenomena Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu. Fenomena terjadi di semua tempat yang bisa diamati oleh manusia. Fenomena berasal dari bahasa Yunani; phainomenon, "apa yang terlihat", fenomena juga bisa berarti: 1. gejala, misalkan gejala alam 2. hal-hal yang dirasakan dengan pancaindra 3. hal-hal mistik atau klenik 4. fakta, kenyataan, kejadian Kata turunan adjektif, fenomenal, berarti: "sesuatu yang luar biasa" b. Peranan Fenomena Fenomena merupakan sebuah stimulus bagi para ilmuan yang menelaahnya secara nyata. Hingga hasil dari pengamatan dan penelitian yang intens akan menghasilakan sebuah teori yang berimplikasi pada suatu cabang ilmu tertentu. Oleh karena itu, fenomena memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan ilmu. Karena fenomena memiliki esensi yang sangat berpengaruh dalam peradaban manusia, terlebih dalam perkembangan ilmu.