1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
(SI-PI)
ICOFR SERTA IMPLEMENTASINYA PADA PERUSAHAAN
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat Oleh :
Mayanih
(55517120051)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2018
2. Pengertian ICOFR
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (Internal Control over Financial
Reporting — ICOFR) merupakan suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen
perusahaan dalam rangka mencapai keandalan laporan keuangan, efisiensi, dan efektivitas
operasi, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku untuk memberikan keyakinan yang
memadai. Pelaksanaan ICOFR ini diatur di dalam SOX Section 404 yang berjudul “Management
Assessment of Internal Control”. Section ini mengatur bahwasannya manajemen dari perusahaan
yang terdaftar di pasar modal Amerika Serikat (NYSE) wajib melakukan pelaporan atas
efektivitas ICOFR serta wajib menyertakan atestasi auditor pula atas efektivitas ICOFR-nya
(Damayanti, 2017).
ICOFR atau Internal Control Of Financial Reporting di Indonesia telah diatur dalam SPAP
( Standar Audit Akuntan Publik ) yang diterbitkan oleh IAI ( Ikatan Akuntansi Indonesia) yaitu
standar yang mewajibkan auditor untuk melaksankan pekerjaan sesuai dengan standar pekerjaan
lapangan No. 2, SPAP 1994- PSA No. 06, 23, 24, 35, 60 & 69, SPAP 2001-SAT Teks i 400 &
SA Seksi 314, dalam implementasinya pengendalian internal menggunakan COSO, namun
kewajiban audit atau member opini atas pengendalian internal belum diterapkan (Hapzi, Ali.
Modul SIPI, 2018). Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa manajemen BUMN harus
memelihara pengendalian internal bagi perusahaan yang meliputi Keputusan Badan pengawas
Pasar Modal nomor : Kep-40/PM/2003 atau peraturan nomor VIII.G.11 tentang tanggung jawab
direksi atas laporan keuangan, yaitu :
a. Laporan Keuangan dalam rangka kewajiban penyampaian laporan keuangan kepada
Bapepam.
b. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik wajib membuat surat pernyataan
c. Surat Pernyataan sebagaimana wajib ditandatangani oleh Direktur Utama dan seorang
Direktur yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan, dan bermeterai cukup.
d. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik secara tanggung renteng bertanggung jawab atas
pernyataan yang dibuat termasuk kerugian yang mungkin ditimbulkan.
e. Surat pernyataan wajib dilekatkan pada laporan keuangan yang disampaikan kepada
Bapepam.
f. Dalam hal laporan keuangan yang disampaikan telah diaudit atau ditelaah secara terbatas,
maka tanggung jawab Direksi atas pernyataan sebagaimana dimaksud berlaku sampai dengan
tanggal pendapat akuntan.
g. Laporan keuangan interim yang disampaikan tidak diaudit, maka tanggung jawab Direksi atas
pernyataan berlaku sampai dengan tanggal disampaikannya surat pernyataan dimaksud
kepada Bapepam.
h. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam berwenang
mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihak-
pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.
ICOFR bertujuan untuk memastikan pencatatan yang terperinci, akurat, dan wajar atas
transaksi dan pengelolaan transaksi perusahaan. Tujuan ini selanjutnya akan memberikan
keyakinan yang memadai bahwa transaksi telah dicatat dengan benar dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum serta keyakinan yang memadai akan upaya pencegahan atau identifikasi
perolehan, penggunaan, atau pengelolaan aset perusahaan tanpa otorisasi yang berdampak
material atas pelaporan keuangan (Damayanti, 2017). ICOFR erat kaitannya dengan hal berikut :
3. 1. COSO Integrated Framework
Sistem pengendalian intern yang dianut pemerintah Indonesia salah satunya diadopsi dari
COSO (Commitee of Sponsoring Organization of Treadway Commision) yaitu komisi yang
bergerak di bidang manajemen organisasi. Tujuan dari Sistem Pengendalian Intern secara
umum akan membantu suatu organisasi mencapai tujuan operasional yaitu efektifitas dan
efisiensi kegiatan, keterandalan laporan keuangan, dan kepatuhan pada peraturan yang
berlaku. Sistem Pengendaian Intern perlu diketahui oleh seluruh komponen organisasi karena
sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi dan merupakan tanggung jawab bersama untuk
mewujudkan tujuan organisasi. Menurut COSO, “Pengendalian internal adalah suatu proses
yang dilakukan oleh dewan entitas direksi, manajemen, dan personil lainnya; dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi,
pelaporan, dan kepatuhan.”
2. Entity Level Control (ELC) and transactional level control (TLC)
Ruang lingkup pengendalian terbagi dalam dua level, yaitu entity level control (pengendalian
tingkat entitas) dan activity/transactional level control (pengendalian tingkat
aktivitas/transaksi). Perbandingan antara kedua level tersebut ialah sebagai berikut :
- Entity level control (ELC)
Kegiatan pengendalian ini umumnya beroperasi pada tingkat perusahaan atau manajemen
puncak pengambil keputusan strategis. Level ini memiliki jangkauan atau kewenangan
pengendalian yang lebih tinggi dari activity level, dan bisa mempengaruhi kegiatan pada
activity level, misalnya kebijakan perusahaan.
- Activity/transactional level control (TLC)
Kegiatan pengendalian pada level ini lebih berhubungan dengan pelaksanaan proses bisnis
atau transaksi dari bagian dalam suatu organisasi. Level ini memiliki kewenangan yang
lebih rendah dari entity level control, dan dapat dipengaruhi kebijakan dalam entity level
control.
Implementasi ICOFR
Implementasi ICOFR dalam Perusahaan pada PT. Karya Baru Jaya Persada dibangun
mengacu kepada COSO Framework dan implementasinya akan mengacu kepada praktik
internal control yang disesuaikan dengan kondisi PT. Karya Baru Jaya Persada. Penerapan
ICOFR tersebut pada perusahaan PT. Karya Baru Jaya Persada yaitu :
1. Penyusunan Pedoman Umum Implementasi dan Kebijakan ICOFR
Hasil dari fase pertama ini adalah pedoman umum implementasi dan kebijakan ICOFR
yang menjelaskan mengenai definisi, ruang lingkup, pengendalian tingkat entitas,
pengendalian tingkat transaksional, pengendalian Information Technology General
Control (ITGC), serta laporan hasil sosialisasi ini disusun berdasarkan hasil kebijakan
yang ada saat ini pada PT. Karya Baru Jaya Persada yang relevan oleh konsultan dengan
level manajer ke atas.
2. Perancangan (Desain)
Tujuan utama dari fase perancangan ini adalah untuk memformulasikan metode
perancangan yang sesuai dengan kondisi PT. Karya Baru Jaya Persada. Aktivitas utama
dalam fase ini adalah analisis terhadap rancangan business process model dan risk control
matrices (RCM) tingkat transaksional dan segmen-segmen yang disepakati, dan analisis
4. terhadap ITGC yang ada dalam masing-masing proses bisnis. Output yang dihasilkan dari
fase ini adalah hasil analisis gap yang terjadi pada entity level control, risk control matrices
dari entity level control, business process model dalam bentuk flowerchat dan RCM dari
proses bisnis tersebut.
3. Implementasi
Tujuan utama dari fase ini adalah melakukan implementasi pengembangan internal
control kepada business process owner melalui sosialisasi perancangan ICOFR serta
pendampingan pelaksanaan ICOFR sampai dengan sertifikasi berjenjang yang meliputi
unit-unit yang terkait program pengembangan internal control.
4. Pengujian
Fase ini dilakukan untuk melaksanakan pengujian terhadap perancangan ICOFR dengan
tujuan untuk mengevaluasi kecukupan perancangan ICOFR dalam memitigasi resiko,
menilai pelaksanaan proses pemilik bisnis dalam menerapkan perancanaan ICOFR,
mengindentifikasi area-area perbaikan dari seluruh lokasi pengujian, dan mendapatkan
umpan balik atas penerapan perencanaan ICOFR.
5. Pemeliharaan
Fase ini merupakan fase yang bertujuan untuk memperbaiki ICOFR dan meyelaraskannya
dengan hasil pengujian apabila terdapat ketidakcukupan rancangan ICOFR dalam
memitigasi resiko yang ada.
Sumber :
1. Ali, Hapzi, 2018. Modul Sistem Informasi & Pengendalian InternalI. Mercu Buana.
(04 Juli 2018, jam 19.00 WIB)
2. Khristina Damayanti, 2017. https://medium.com/@khristdamay/implementasi-dan-
desain-icofr-1-509943e5ef39 (04 Juli 2018, jam 19.00 WIB)
3. https://www.slideshare.net/sitimaesaroh946/sipi-siti-maesaroh-implementasi-dan-
desain-icofr-14-universitas-mercu-buana-2017
4. http://solusiakuntansiindonesia.com/2016/12/07/internal-control-over-financial-
reporting/