SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Baixar para ler offline
Kalkulus I




1             HIMPUNAN
1.1 PENDAHULUAN

•   Himpunan adalah sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu.
•   Unsur-unsur dalam himpunan S disebut anggota (elemen) S.
•   Jika a merupakan anggota himpunan S, maka dituliskan a ∈ S dan dibaca “a elemen S”.
•   Jika a bukan anggota himpunan S, maka dituliskan a ∉ S dan dibaca “a bukan elemen S”.

•   Cara menyatakan himpunan adalah dengan:
    1. Mendaftar seluruh anggotanya.

    Contoh 1.1
    Himpunan A yang terdiri atas unsur-unsur 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dapat dinyatakan sebagai:
    A = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}

    2. Menuliskan syarat keanggotaan yang dimiliki oleh seluruh anggota suatu himpunan
       tetapi tidak dimiliki oleh unsur-unsur yang bukan anggota himpunan tersebut.
       Notasi = { x| syarat yang harus dipenuhi oleh x}

    Contoh 1.2
    A = {x | x bilangan bulat positif kurang dari 10}
    G adalah himpunan bilangan bulat positif yang lebih kecil dari 5, dinyatakan
    G = {x|x adalah himp bil bulat positif lebih kecil dari 5}, atau dalam notasi lebih ringkas G =
    {x|x ∈P,x < 5}


1.2 MACAM-MACAM PENYAJIAN SUATU HIMPUNAN

•   Diagram Venn       Menyajikan himpunan secara grafis

    Contoh 1.3
    Jika U= {1,2,…,7,8} A={1,2,3,5} B={2,5,6,8} dan dinyatakan dalam bentuk diagram Venn
    adalah sebagai berikut.




Kardinalitas
• Kardinalitas dari himpunan A adalah jumlah elemen dari Himpunan A.
   Notasi n(A) atau │A│



Lukmanulhakim Almamalik                                                                       I-1

 
Kalkulus I

    Contoh 1.4
    A = { x│x merupakan bilangan genap pertama < 7 }, maka n(A) = 3 (menyatakan jumlah
    elemen dari himpunan A)

Himpunan Kosong
• Himpunan yang tidak mempunyai satupun anggota atau himpunan dengan kardinal = 0,
   disebut himpunan kosong (null set).
   Notasi: { } atau Ø

    Contoh 1.5
    A = himpunan software aplikasi yang dapat dipakai dengan semua sistem operasi.
    A = { } atau Ø

Himpunan Bagian
• Himpunan A dikatakan himpunan bagian B, jika dan hanya jika setiap anggota A merupakan
   anggota dari B.
   Notasi: A ⊂ B

    Contoh 1.6
    Jika A = {1, 2, 3} dan B = { 1, 2, 3, 4, 5}, maka dapat kita nyatakan bahwa A⊂ B.
    A⊂A
    Ø⊂A

Himpunan Sama
• Dua buah himpunan dikatakan sama jika dan hanya jika A ⊂ B dan B ⊂ A
   Notasi: A = B

    Contoh 1.7
    Jika A= { 2, 4, 5 } ; B = { 2, 4, 5 } ; C={ 4, 5 }, maka A = B; A ≠ C; B ≠ C

•   Tiga prinsip yang perlu diketahui:
    1. Urutan elemen tidak penting.

        Contoh 1.8
        {2, 4, 5} = {4, 2, 5} = {2, 5, 4}

    2. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan 2 buah himpunan.

        Contoh 1.9
        { 5, 5, 5,5 } = { 5, 5,5} = { 5 }

    3. Untuk 3 himpunan A, B, dan C, maka berlaku:
       • A = A; B = B dan C = C
       • Jika A = B, maka B = A
       • Jika A = B dan B = C, maka A = C


Himpunan Ekivalen
•  Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B
   ⇔ n (A) = n (B)
   Notasi: A ∞ B ⇔ n(A) = n(B)



Lukmanulhakim Almamalik                                                                    I-2

 
Kalkulus I

    Contoh 1.10
    A = { pisang, apel, jeruk, rambutan } → n(A) = 4
    B = { Ita, Adi, Eko, Nia} → n(B) = 4
    A∞B

Himpunan Saling Lepas
• Himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang
   sama
   Notasi: A // B

    Contoh 1.11
    Jika A = { x | x Є P, x<7} dan B = { x | x Є Q , x > 10}
    Himpunan A dan B dikatakan saling lepas atau A // B

Himpunan Kuasa
• Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya
   merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A
   sendiri.
   Notasi: P(A)
   n(P(A)) = 2n(A)


1.3. OPERASI PADA HIMPUNAN

• Irisan
Definisi: Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan
elemen dari himpunan A dan himpunan B.
Notasi: A ∩ B = { x │ x ∈ A dan x ∈ B}

    Contoh 1.12
    a. Irisan dalam himpunan saling lepas adalah himpunan kosong.
    b. A = {(x,y)│ x+y = 7, x,y ∈ P} dan
       B = {(x,y)│x-y = 3,x,y ∈ P}, maka A ∩ B = {(5,2)}

• Gabungan
Definisi gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan
elemen dari himpunan A atau himpunan B.
Notasi: A ∪ B = { x│ x ∈ A atau x ∈ B}

    Contoh1.13
    A = { 1, 4, 5 } ; B = { 2, 4, 6, 7 }
    A ∪ B = { 1, 2, 4, 5, 6, 7}

• Komplemen
Definisi: komplemen suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu
himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen A.
Notasi: AC = { x│ x ∈ U dan x ∉ A }

    Contoh 1.14
    Diketahui bahwa U = { 1, 2, 3, 4,...,9}
    jika A = {2, 4, 6}, maka AC = {1, 3, 5, 7, 8, 9}



Lukmanulhakim Almamalik                                                                I-3

 
Kalkulus I

• Selisih
Definisi selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan
elemen A dan bukan elemen B atau komplemen himpunan B relative terhadap himpunan A.
Notasi: A – B = { x│x ∈ A dan x ∉ B} = A∩BC

    Contoh 1.15
    A = {1, 2, 3, . . . .,10}; B = { 2, 4, 6, 8, 10}
    A - B = {1, 3, 5, 7, 9};
    B - A= { }

• Beda Setangkup
Definisi: Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada
pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya
Notasi: A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B) = (A-B) ∪ (B-A)

    Contoh 1.16
    A= { 2, 4, 6}; B = {2, 3, 5}
    A ⊕ B = { 4, 6, 3, 5}

Beberapa operasi antar himpunan
                                                   A∪Ø=A
       Hukum Identitas                             A∩U=A
                                                   A⊕Ø=A
                                                   A∩Ø=Ø
       Hukum Null                                  A∪U=U
                                                   A ⊕A=Ø
                                                   A∪Ā=U
       Hukum Komplemen
                                                   A∩Ā=Ø

                                                   A∪A=A
       Hukum Idempoten
                                                   A∩A=A

       Hukum involusi                                  (A) = A
                                                A ∪ (A∩B) =A
      Hukum penyerapan
                                                A ∩ (A ∪ B) =A
                                                A∪B=B∪A
      Hukum komutatif
                                                A ∩ B= A ∩B
                                         A ∪ (B ∪ C) =A ∪ (B ∪ C)
      Hukum Asosiatif
                                         A ∩ (B ∩ C) =A ∩ (B ∩ C)

                                     A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
      Hukum Distributif
                                     A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)

                                                A∩B=A∪B
      Hukum De Morgan
                                                A∪B=A∩B
                                                       Ø=U
      Hukum 0/1
                                                       U=Ø


Lukmanulhakim Almamalik                                                            I-4

 
Kalkulus I


Latihan 1.1
1. Diketahui dari mahasiswa informatika berjumlah 600 mahasiswa, dengan 256 mahasiswa
   menguasai sistem operasi linux; 354 mahasiswa menguasai sistem operasi windows; 150
   mahasiswa menguasai linux dan windows; 200 mahasiswa menguasai sistem operasi unix; 100
   mahasiswa menguasai ketiga sistem operasi.
   a. Berapa mahasiswa yang tidak menguasai ketiga sistem operasi tersebut?
   b. Berapa mahasiswa yang hanya menguasai sistem operasi windows, tetapi tidak menguasai
       linux dan unix?

2. Misalkan himpunan semesta adalah himpunan sistem operasi produksi Microsoft dan
   himpunan-himpunan lainnya dinyatakan oleh:
   A = { WinME, Win2000, WinXP,. . . }
   B = { Win3.1, Win3.11, Win95, Win97}
   C = { Win97, Win98 , Win98SE, WinME }

    Carilah:
    a. (A ∪ B) – B      b. ( A ∩ B ) ∪ C’
    c. ( A ⊕ B )- C     d. ( B-C) ⊕ A
    e. (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)’ f. (A-B) ∩ C’
    g. 2n(A)   h. 2n(B)  i. n ( A ∪ B) j. n (A ∩ B)

3. Tuliskan himpunan-himpunan berikut dengan metoda pendaftaran dan metoda pensyaratan
   atau kedua-duanya.
   a. Himpunan bilangan asli ≤ 20
   b. A = { 2,4,6,8,10,12}

4. Jika A = {1,2,3,4,5}, B = {2,3,4} dan C= {2,4,5}, tentukan hubungan yang benar di antara
   hubungan-hubungan berikut:
   a. A ⊂ B      b. A ⊂ C    c. B ⊂ A d. B ⊂ C e. C ⊂ A        f. C ⊂ B




Lukmanulhakim Almamalik                                                              I-5

 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks invers
Muhammad Martayuda
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
wahyuhenky
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
Ferry Angriawan
 

Mais procurados (20)

Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks invers
 
Matriks elementer
Matriks elementerMatriks elementer
Matriks elementer
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Grafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutubGrafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutub
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
Ekspansi kofaktor dan aturan cramer
Ekspansi kofaktor dan aturan cramerEkspansi kofaktor dan aturan cramer
Ekspansi kofaktor dan aturan cramer
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 

Semelhante a Kalkulus modul i himpunan (20)

himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt
 
Himpunan.pptx
Himpunan.pptxHimpunan.pptx
Himpunan.pptx
 
himpunan
himpunanhimpunan
himpunan
 
3 himpunan
3 himpunan3 himpunan
3 himpunan
 
Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
 
Matematika Diskret 1.ppt
Matematika Diskret 1.pptMatematika Diskret 1.ppt
Matematika Diskret 1.ppt
 
HIMPUNAN
HIMPUNANHIMPUNAN
HIMPUNAN
 
Logika informatika-4
Logika informatika-4Logika informatika-4
Logika informatika-4
 
Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Soal himpunn
Soal himpunnSoal himpunn
Soal himpunn
 
Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02Himpunan 140102134806-phpapp02
Himpunan 140102134806-phpapp02
 
3.himpunan 3
3.himpunan 33.himpunan 3
3.himpunan 3
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 

Mais de Lukmanulhakim Almamalik

Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Lukmanulhakim Almamalik
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Lukmanulhakim Almamalik
 

Mais de Lukmanulhakim Almamalik (20)

Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdfPromoting Green Financing Mechanisms.pdf
Promoting Green Financing Mechanisms.pdf
 
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdfUU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
UU_Perindustrian_No_3_2014.pdf
 
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLEPENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN  VENSIM PLE
PENGENALAN PEMODELAN SISTEM DINAMIK MENGGUNAKAN VENSIM PLE
 
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
Bahan kuliah ttm [compatibility mode]
 
Buku systems thinking
Buku systems thinkingBuku systems thinking
Buku systems thinking
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
 
Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01
 
Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01
 
Tik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasiTik.cs03.008.01 buku informasi
Tik.cs03.008.01 buku informasi
 
Tik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasiTik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasi
 
Tik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasiTik.cs03.006.01 buku informasi
Tik.cs03.006.01 buku informasi
 
Tik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasiTik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasi
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
 
Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01
 
Buku informasi memperbaiki monitor
Buku informasi   memperbaiki monitorBuku informasi   memperbaiki monitor
Buku informasi memperbaiki monitor
 
Ch22
Ch22Ch22
Ch22
 
Ch21
Ch21Ch21
Ch21
 
Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 

Kalkulus modul i himpunan

  • 1. Kalkulus I 1 HIMPUNAN 1.1 PENDAHULUAN • Himpunan adalah sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. • Unsur-unsur dalam himpunan S disebut anggota (elemen) S. • Jika a merupakan anggota himpunan S, maka dituliskan a ∈ S dan dibaca “a elemen S”. • Jika a bukan anggota himpunan S, maka dituliskan a ∉ S dan dibaca “a bukan elemen S”. • Cara menyatakan himpunan adalah dengan: 1. Mendaftar seluruh anggotanya. Contoh 1.1 Himpunan A yang terdiri atas unsur-unsur 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dapat dinyatakan sebagai: A = {1,2,3,4,5,6,7,8,9} 2. Menuliskan syarat keanggotaan yang dimiliki oleh seluruh anggota suatu himpunan tetapi tidak dimiliki oleh unsur-unsur yang bukan anggota himpunan tersebut. Notasi = { x| syarat yang harus dipenuhi oleh x} Contoh 1.2 A = {x | x bilangan bulat positif kurang dari 10} G adalah himpunan bilangan bulat positif yang lebih kecil dari 5, dinyatakan G = {x|x adalah himp bil bulat positif lebih kecil dari 5}, atau dalam notasi lebih ringkas G = {x|x ∈P,x < 5} 1.2 MACAM-MACAM PENYAJIAN SUATU HIMPUNAN • Diagram Venn Menyajikan himpunan secara grafis Contoh 1.3 Jika U= {1,2,…,7,8} A={1,2,3,5} B={2,5,6,8} dan dinyatakan dalam bentuk diagram Venn adalah sebagai berikut. Kardinalitas • Kardinalitas dari himpunan A adalah jumlah elemen dari Himpunan A. Notasi n(A) atau │A│ Lukmanulhakim Almamalik I-1  
  • 2. Kalkulus I Contoh 1.4 A = { x│x merupakan bilangan genap pertama < 7 }, maka n(A) = 3 (menyatakan jumlah elemen dari himpunan A) Himpunan Kosong • Himpunan yang tidak mempunyai satupun anggota atau himpunan dengan kardinal = 0, disebut himpunan kosong (null set). Notasi: { } atau Ø Contoh 1.5 A = himpunan software aplikasi yang dapat dipakai dengan semua sistem operasi. A = { } atau Ø Himpunan Bagian • Himpunan A dikatakan himpunan bagian B, jika dan hanya jika setiap anggota A merupakan anggota dari B. Notasi: A ⊂ B Contoh 1.6 Jika A = {1, 2, 3} dan B = { 1, 2, 3, 4, 5}, maka dapat kita nyatakan bahwa A⊂ B. A⊂A Ø⊂A Himpunan Sama • Dua buah himpunan dikatakan sama jika dan hanya jika A ⊂ B dan B ⊂ A Notasi: A = B Contoh 1.7 Jika A= { 2, 4, 5 } ; B = { 2, 4, 5 } ; C={ 4, 5 }, maka A = B; A ≠ C; B ≠ C • Tiga prinsip yang perlu diketahui: 1. Urutan elemen tidak penting. Contoh 1.8 {2, 4, 5} = {4, 2, 5} = {2, 5, 4} 2. Pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan 2 buah himpunan. Contoh 1.9 { 5, 5, 5,5 } = { 5, 5,5} = { 5 } 3. Untuk 3 himpunan A, B, dan C, maka berlaku: • A = A; B = B dan C = C • Jika A = B, maka B = A • Jika A = B dan B = C, maka A = C Himpunan Ekivalen • Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B ⇔ n (A) = n (B) Notasi: A ∞ B ⇔ n(A) = n(B) Lukmanulhakim Almamalik I-2  
  • 3. Kalkulus I Contoh 1.10 A = { pisang, apel, jeruk, rambutan } → n(A) = 4 B = { Ita, Adi, Eko, Nia} → n(B) = 4 A∞B Himpunan Saling Lepas • Himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama Notasi: A // B Contoh 1.11 Jika A = { x | x Є P, x<7} dan B = { x | x Є Q , x > 10} Himpunan A dan B dikatakan saling lepas atau A // B Himpunan Kuasa • Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. Notasi: P(A) n(P(A)) = 2n(A) 1.3. OPERASI PADA HIMPUNAN • Irisan Definisi: Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan elemen dari himpunan A dan himpunan B. Notasi: A ∩ B = { x │ x ∈ A dan x ∈ B} Contoh 1.12 a. Irisan dalam himpunan saling lepas adalah himpunan kosong. b. A = {(x,y)│ x+y = 7, x,y ∈ P} dan B = {(x,y)│x-y = 3,x,y ∈ P}, maka A ∩ B = {(5,2)} • Gabungan Definisi gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan elemen dari himpunan A atau himpunan B. Notasi: A ∪ B = { x│ x ∈ A atau x ∈ B} Contoh1.13 A = { 1, 4, 5 } ; B = { 2, 4, 6, 7 } A ∪ B = { 1, 2, 4, 5, 6, 7} • Komplemen Definisi: komplemen suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen A. Notasi: AC = { x│ x ∈ U dan x ∉ A } Contoh 1.14 Diketahui bahwa U = { 1, 2, 3, 4,...,9} jika A = {2, 4, 6}, maka AC = {1, 3, 5, 7, 8, 9} Lukmanulhakim Almamalik I-3  
  • 4. Kalkulus I • Selisih Definisi selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen A dan bukan elemen B atau komplemen himpunan B relative terhadap himpunan A. Notasi: A – B = { x│x ∈ A dan x ∉ B} = A∩BC Contoh 1.15 A = {1, 2, 3, . . . .,10}; B = { 2, 4, 6, 8, 10} A - B = {1, 3, 5, 7, 9}; B - A= { } • Beda Setangkup Definisi: Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya Notasi: A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B) = (A-B) ∪ (B-A) Contoh 1.16 A= { 2, 4, 6}; B = {2, 3, 5} A ⊕ B = { 4, 6, 3, 5} Beberapa operasi antar himpunan A∪Ø=A Hukum Identitas A∩U=A A⊕Ø=A A∩Ø=Ø Hukum Null A∪U=U A ⊕A=Ø A∪Ā=U Hukum Komplemen A∩Ā=Ø A∪A=A Hukum Idempoten A∩A=A Hukum involusi (A) = A A ∪ (A∩B) =A Hukum penyerapan A ∩ (A ∪ B) =A A∪B=B∪A Hukum komutatif A ∩ B= A ∩B A ∪ (B ∪ C) =A ∪ (B ∪ C) Hukum Asosiatif A ∩ (B ∩ C) =A ∩ (B ∩ C) A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) Hukum Distributif A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) A∩B=A∪B Hukum De Morgan A∪B=A∩B Ø=U Hukum 0/1 U=Ø Lukmanulhakim Almamalik I-4  
  • 5. Kalkulus I Latihan 1.1 1. Diketahui dari mahasiswa informatika berjumlah 600 mahasiswa, dengan 256 mahasiswa menguasai sistem operasi linux; 354 mahasiswa menguasai sistem operasi windows; 150 mahasiswa menguasai linux dan windows; 200 mahasiswa menguasai sistem operasi unix; 100 mahasiswa menguasai ketiga sistem operasi. a. Berapa mahasiswa yang tidak menguasai ketiga sistem operasi tersebut? b. Berapa mahasiswa yang hanya menguasai sistem operasi windows, tetapi tidak menguasai linux dan unix? 2. Misalkan himpunan semesta adalah himpunan sistem operasi produksi Microsoft dan himpunan-himpunan lainnya dinyatakan oleh: A = { WinME, Win2000, WinXP,. . . } B = { Win3.1, Win3.11, Win95, Win97} C = { Win97, Win98 , Win98SE, WinME } Carilah: a. (A ∪ B) – B b. ( A ∩ B ) ∪ C’ c. ( A ⊕ B )- C d. ( B-C) ⊕ A e. (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)’ f. (A-B) ∩ C’ g. 2n(A) h. 2n(B) i. n ( A ∪ B) j. n (A ∩ B) 3. Tuliskan himpunan-himpunan berikut dengan metoda pendaftaran dan metoda pensyaratan atau kedua-duanya. a. Himpunan bilangan asli ≤ 20 b. A = { 2,4,6,8,10,12} 4. Jika A = {1,2,3,4,5}, B = {2,3,4} dan C= {2,4,5}, tentukan hubungan yang benar di antara hubungan-hubungan berikut: a. A ⊂ B b. A ⊂ C c. B ⊂ A d. B ⊂ C e. C ⊂ A f. C ⊂ B Lukmanulhakim Almamalik I-5