SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
PROSES TERMAL
PROSES PEMASAKAN PRODUK PANGAN
LUKMAN AZIS
1
PENDAHULUAN
• Proses termal adalah segala bentuk
proses pengolahan produk pangan
yang melibatkan suhu, baik panas
mapun dingin.
• Proses termal hampir masuk disemua
proses jenis proses pengolahan.
• Tujuan proses termal pada pengolahan
produk pangan: perbaikan mutu,
memperpanjang masa simpan, non-
aktif enzim, merusak anti nutrisi,
membunuh bakteri pembusuk dan
pathogen.
• Contoh proses termal  UHT, HTST
2
KLASIFIKASI PROSES TERMAL
• Proses pengalengan  pengalengan,
pasteurisasi, pemasakan, evaporasi,
ekstruksi dan blansing.
• Penghilangan panas  pendinginan
dan pembekuan.
• Penghilangan air  pengeringan.
3
TEKNIK PENGOLAHAN DENGAN PROSES
TERMAL
• Pengguanaan air panas/ uap air 
pemasakan, blansing, pasteurisasi,
sterilisasi, evaporasi dan ekstruksi.
• Penggunaan udara panas 
pemanggangan, penyangraian dan
pengeringan.
• Penggunaan minyak panas 
penggorengan.
• Penggunaan energy radiasi 
gelombang mikro, radiasi inframerah
dan radiasi ionisasi.
4
1. PEMASAKAN
• Tujuan pemaskaan  meningkatkan cita
rasa, teksture, warna produk pangan.
• Proses pemasakan: perebusan,
pemanggangan, penggorengan,
penyangraian dsb.
• Pemasakan dapat memperpanjang umur
simpan dengan penyimpanan dingin.
• Pendinginan mencegah kontaminasi
kembali.
• Pemasakan  mendistruksi
(menghancurkan)/ menurunkan mikroba
dan menginaktivasi enzim.
• Kekurangan: menurunkan zat gizi pada
produk.
5
2. BLANSING
• Blansing adalah proses pemanasan
suhu sedang.
• Tujuan inaktivasi enzim oksidatif dan
menghilangkan gas pada sel jaringan
bahan.
• Bahan yang di blansing biasanya buah
dan sayur.
• Perubahan yang terjadi berupa cita
rasa, warna, flavour dan nilai gizi.
• Suhu dan lama blansing bergantung
pada jenis dan ukuran sayur dan buah.
6
3. STERILISASI
• Sterilisasi  proses destruksi/
mematikan microorganism.
• Sterilisasi dilakukan pada suhu 121˚C
• Tidak semua mikroba mati pada suhu
ini, namun mikroba pembusuk dan
pathogen sudah turun jumlahnya.
• Pengemasan vakum dan pH controlled
 mencegah peryumbuhan mikroba
pembusuk dan pathogen.
• Sterilisasi biasa dilakukan pada produk
komersial (Sterilisasi komersial)
7
4. PASTEURISASI
• Pasteurisasi dilakukan pada suhu sedang
pada produk pangan.
• Suhu pasteurisasi yang digunakan < 100˚C.
• Tujuan: membunuh mikroba vegetative
(pathogen dan inaktivasi enzim).
• Pasteurisasi tidak membunuh semua
mikroba karena suhu yang digunakan.
• Perlu dilakukan proses lanjutan setelah
pasteurisasi: pengawetan, pengemasan
atm, control pH, control Aw.
• Sifat sensori dan gizi hampir tidak
berubah.
8
5. PENGGORENGAN
• Penggorengan merupakan proses
dehidrasi (pengambilan air) dari
bahan, baik keseluruhan maupun
sebagian.
• Menggunakan lemak/ minyak sebagai
media pindah panas.
• Keuntungan penggorengan: perubahan
rasa dan tekstur, pelapisan (lapisan
renyah pada nugget), pembentukan
warna, penambahan minyak,
kepraktisan, blansing, inaktivasi/
destruksi mikroba, pindah panas.
9
6. PENYANGRAIAN
• Penyangraian merupakan proses
pindah panas tanpa media maupun
dengan media (pasir).
• Tujuan penyangraian: inaktivasi enzim
mikroba, senyawa anti nutrisi,
membentuk aroma, membentuk cita
rasa dan membentuk tekstur.
• Di Industri pangan  penyangraian
dilakukan dengan menghembusaka
gas/ udara panas pada silinder yang
berputar (industry kopi dan coklat).
10
7. PEMANGGANGAN
• Pemanggangan adalah proses pindah
panas melalui: radiasi, konveksi dan
konduksi.
• Jenis dan rancangan oven sangat
menentukan proses yang paling
dominan.
• Perubahan yang terjadi saat
pemanggangan: pembentukan
senyawa cita rasa, aroma,
mengembangan volume,
pembentukan kulit (crust), inaktivasi
mikroba dan enzim, koagulasi protein
dan gelatinisasi sebagian pati.
11
8. PROSES TERMAL YANG LAIN
• Jenis proses termal lain: evaporasi,
ekstruksi, pengolahan gelombang
mikro dan inframerah dan
pengeringan.
• Evaporasi merupakan pemanasan
dimana air dalam bahan diuapkan
dibawah tekanan 1 atm (vakum).
• Tujuan mengentalkan produk,
meningkatkan padatan total,
menurunkan Aw, meningkatkan warna
dan aroma.
12
• Pemanasan dengan gelombang mikro
dan inframerah  panas dari
gelombang 2540 dan 952 MHz.
• Kedalaman penetrasi panas pada
produk pangan bergantung pada kadar
air untuk proses gelombang mikro dan
sifat permukaan dalam mengabsorbsi
energy untuk inframerah.
• Gelombang mikro  pemanasan
kembali, pemasakan, thawing,
pengeringan, penyangraian dan
pembentukan sifat renyah.
13
• Pengeringan merupakan proses
pemanasan pada kondisi terkontrol.
• Tujuan  menguapkan air dalam
produk.
• Perubahan yang terjadi: tekstur dan
nilai gizi produk menurun
• Kelebihan: daya simpan lebih panjang.
14
EFEK PROSES TERMAL
Aktivitas Mikroba
• Menurunkan/ mengilangkan ativitas
mikroba sampai pada jumlah yang
dapat diterima
• Proses pasteurisasi, produk harus
disimpan pada suhu dingin sampai
pada waktu tertentu.
• Proses sterilisasi, produk relative stabil.
15
Aktivitas Enzim
• Enzim peroksidase, lipoksigenase dan
pektinesterase  indicator dalam
kecukupan proses termal.
• Suhu inaktivasi enzim lebih tinggi
dibandingkan suhu inaktivasi mikroba.
16
Nilai nutrisi
• Proses blansing menurunkan kadar nutrisi
hingga 40% untuk mineral dan vitamin, 35
untuk gula, 20% untuk protein/ asam
amino.
• Senyawa toksik juga akan turun, senyawa
toksik larut dalam air dan rusah pada suhu
tinggi.
• Proses sterilisasi  meningkatkan daya
cerna (denaturasi protein, gelatinisasi pati)
• Sterilisasi mudah merusak vitamin dan
protein.
17
Sifat Organoleptik
• Perubahan yang terjadi karena reaksi
kimia diakibatkan kondisi panas yang
terjadi pada bahan. Contoh: Reaksi
Maillard dan karmelisasi.
• Intensitas perubahan bergantung pada
lama proses pemasakan serta suhu
yang digunakan.
• Proses pemasakan yang berlebihan 
overcooked (tidak disukai konsumen).
18
OPTIMALISASI MUTU
• Penggunaan proses termal  memperpanjang masa
simpan produk yung mudah rusak namun menurunkan
gizi.
• Kehilangan zat: disengaja, tidak disengaja atau dpt
dihindari dan tidak dapat dihindari.
• Disengaja  mengupas kulit buah sehingga gizinya
berkurang.
• Tidak disengaja  pencucian, pengirisan dan
penggilingan dapat menurunkan zat gizi
• Tidak dapat dihindari  proses pemasakan yang harus
dilakukan karena bahan tidak dpt dikonsumsi jika tidak
di masak terebih dahulu.
19
20

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Freezing (pembekuan)
Freezing (pembekuan)Freezing (pembekuan)
Freezing (pembekuan)Agnescia Sera
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanRia Merlita
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)Fia Noviyanti
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)Agnescia Sera
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanMela Fitriani
 

Mais procurados (20)

PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Freezing (pembekuan)
Freezing (pembekuan)Freezing (pembekuan)
Freezing (pembekuan)
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
 
4. pengolahan dengan suhu rendah
4. pengolahan dengan suhu rendah4. pengolahan dengan suhu rendah
4. pengolahan dengan suhu rendah
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)
Tinjauan pustaka penggorengan (kuliah mp3)
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Teknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusiTeknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusi
 
Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)Konsep teknologi pangan (D4)
Konsep teknologi pangan (D4)
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
 

Semelhante a PROSES TERMAL UNTUK PENINGKATAN MUTU DAN MASA SIMPAN PRODUK PANGAN

Semelhante a PROSES TERMAL UNTUK PENINGKATAN MUTU DAN MASA SIMPAN PRODUK PANGAN (20)

3. transfer panas
3. transfer panas3. transfer panas
3. transfer panas
 
3. TRANSFER PANAS
3. TRANSFER PANAS3. TRANSFER PANAS
3. TRANSFER PANAS
 
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.pptBAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
 
Heat preservation
Heat preservationHeat preservation
Heat preservation
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptxDASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
DASAR TEKNOLOGI PANGAN.pptx
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 
SLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.ppt
SLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.pptSLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.ppt
SLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.ppt
 
Teknik pengolaan produk kesehatan khas daerah
Teknik pengolaan produk kesehatan khas daerahTeknik pengolaan produk kesehatan khas daerah
Teknik pengolaan produk kesehatan khas daerah
 
4. Sterilisasi Termal
4. Sterilisasi Termal4. Sterilisasi Termal
4. Sterilisasi Termal
 
pengolahan makanan.pdf
pengolahan makanan.pdfpengolahan makanan.pdf
pengolahan makanan.pdf
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
 
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfPENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
 
Blansir
BlansirBlansir
Blansir
 
Biokimia fermentasi
Biokimia fermentasiBiokimia fermentasi
Biokimia fermentasi
 
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANANBIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
 

Mais de Universitas Al-Azhar Indonesia

1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi Pengemasan
1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi Pengemasan1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi Pengemasan
1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi PengemasanUniversitas Al-Azhar Indonesia
 

Mais de Universitas Al-Azhar Indonesia (20)

5. Emulsifikasi
5. Emulsifikasi5. Emulsifikasi
5. Emulsifikasi
 
6. Karotenoid
6. Karotenoid6. Karotenoid
6. Karotenoid
 
4. Klorofil
4. Klorofil4. Klorofil
4. Klorofil
 
5. Flavonoid
5. Flavonoid5. Flavonoid
5. Flavonoid
 
6. Pembekuan
6. Pembekuan6. Pembekuan
6. Pembekuan
 
Hari Pangan Sedunia Indonesia 2020
Hari Pangan Sedunia Indonesia 2020Hari Pangan Sedunia Indonesia 2020
Hari Pangan Sedunia Indonesia 2020
 
5. menciptakan produk pangan baru
5. menciptakan produk pangan baru5. menciptakan produk pangan baru
5. menciptakan produk pangan baru
 
Menciptakan Produk Pangan Baru
Menciptakan Produk Pangan BaruMenciptakan Produk Pangan Baru
Menciptakan Produk Pangan Baru
 
Radikal Bebas dan Antioksidan Fungsional
Radikal Bebas dan Antioksidan FungsionalRadikal Bebas dan Antioksidan Fungsional
Radikal Bebas dan Antioksidan Fungsional
 
4. pengecilan ukuran
4. pengecilan ukuran4. pengecilan ukuran
4. pengecilan ukuran
 
5. pendinginan
5. pendinginan5. pendinginan
5. pendinginan
 
3. Pengembangan Usaha Berbasis Pangan
3. Pengembangan Usaha Berbasis Pangan3. Pengembangan Usaha Berbasis Pangan
3. Pengembangan Usaha Berbasis Pangan
 
3. sortasi dan pengkelasan mutu
3. sortasi dan pengkelasan mutu3. sortasi dan pengkelasan mutu
3. sortasi dan pengkelasan mutu
 
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
 
Mengenal Pangan Fungsional
Mengenal Pangan FungsionalMengenal Pangan Fungsional
Mengenal Pangan Fungsional
 
MATERI PENGAYAAN: Kewirausahaan
MATERI PENGAYAAN: KewirausahaanMATERI PENGAYAAN: Kewirausahaan
MATERI PENGAYAAN: Kewirausahaan
 
MATERI PENGAYAAN: Pengantar Kewirausahaan Pangan
MATERI PENGAYAAN: Pengantar Kewirausahaan PanganMATERI PENGAYAAN: Pengantar Kewirausahaan Pangan
MATERI PENGAYAAN: Pengantar Kewirausahaan Pangan
 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
 
1. Fungsi dan Peranan Pengemas Produk Pangan
1. Fungsi dan Peranan Pengemas Produk Pangan1. Fungsi dan Peranan Pengemas Produk Pangan
1. Fungsi dan Peranan Pengemas Produk Pangan
 
1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi Pengemasan
1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi Pengemasan1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi Pengemasan
1. Pendahuluan dan Kontrak Kuliah_Matakuliah Teknologi Pengemasan
 

Último

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Último (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

PROSES TERMAL UNTUK PENINGKATAN MUTU DAN MASA SIMPAN PRODUK PANGAN

  • 1. PROSES TERMAL PROSES PEMASAKAN PRODUK PANGAN LUKMAN AZIS 1
  • 2. PENDAHULUAN • Proses termal adalah segala bentuk proses pengolahan produk pangan yang melibatkan suhu, baik panas mapun dingin. • Proses termal hampir masuk disemua proses jenis proses pengolahan. • Tujuan proses termal pada pengolahan produk pangan: perbaikan mutu, memperpanjang masa simpan, non- aktif enzim, merusak anti nutrisi, membunuh bakteri pembusuk dan pathogen. • Contoh proses termal  UHT, HTST 2
  • 3. KLASIFIKASI PROSES TERMAL • Proses pengalengan  pengalengan, pasteurisasi, pemasakan, evaporasi, ekstruksi dan blansing. • Penghilangan panas  pendinginan dan pembekuan. • Penghilangan air  pengeringan. 3
  • 4. TEKNIK PENGOLAHAN DENGAN PROSES TERMAL • Pengguanaan air panas/ uap air  pemasakan, blansing, pasteurisasi, sterilisasi, evaporasi dan ekstruksi. • Penggunaan udara panas  pemanggangan, penyangraian dan pengeringan. • Penggunaan minyak panas  penggorengan. • Penggunaan energy radiasi  gelombang mikro, radiasi inframerah dan radiasi ionisasi. 4
  • 5. 1. PEMASAKAN • Tujuan pemaskaan  meningkatkan cita rasa, teksture, warna produk pangan. • Proses pemasakan: perebusan, pemanggangan, penggorengan, penyangraian dsb. • Pemasakan dapat memperpanjang umur simpan dengan penyimpanan dingin. • Pendinginan mencegah kontaminasi kembali. • Pemasakan  mendistruksi (menghancurkan)/ menurunkan mikroba dan menginaktivasi enzim. • Kekurangan: menurunkan zat gizi pada produk. 5
  • 6. 2. BLANSING • Blansing adalah proses pemanasan suhu sedang. • Tujuan inaktivasi enzim oksidatif dan menghilangkan gas pada sel jaringan bahan. • Bahan yang di blansing biasanya buah dan sayur. • Perubahan yang terjadi berupa cita rasa, warna, flavour dan nilai gizi. • Suhu dan lama blansing bergantung pada jenis dan ukuran sayur dan buah. 6
  • 7. 3. STERILISASI • Sterilisasi  proses destruksi/ mematikan microorganism. • Sterilisasi dilakukan pada suhu 121˚C • Tidak semua mikroba mati pada suhu ini, namun mikroba pembusuk dan pathogen sudah turun jumlahnya. • Pengemasan vakum dan pH controlled  mencegah peryumbuhan mikroba pembusuk dan pathogen. • Sterilisasi biasa dilakukan pada produk komersial (Sterilisasi komersial) 7
  • 8. 4. PASTEURISASI • Pasteurisasi dilakukan pada suhu sedang pada produk pangan. • Suhu pasteurisasi yang digunakan < 100˚C. • Tujuan: membunuh mikroba vegetative (pathogen dan inaktivasi enzim). • Pasteurisasi tidak membunuh semua mikroba karena suhu yang digunakan. • Perlu dilakukan proses lanjutan setelah pasteurisasi: pengawetan, pengemasan atm, control pH, control Aw. • Sifat sensori dan gizi hampir tidak berubah. 8
  • 9. 5. PENGGORENGAN • Penggorengan merupakan proses dehidrasi (pengambilan air) dari bahan, baik keseluruhan maupun sebagian. • Menggunakan lemak/ minyak sebagai media pindah panas. • Keuntungan penggorengan: perubahan rasa dan tekstur, pelapisan (lapisan renyah pada nugget), pembentukan warna, penambahan minyak, kepraktisan, blansing, inaktivasi/ destruksi mikroba, pindah panas. 9
  • 10. 6. PENYANGRAIAN • Penyangraian merupakan proses pindah panas tanpa media maupun dengan media (pasir). • Tujuan penyangraian: inaktivasi enzim mikroba, senyawa anti nutrisi, membentuk aroma, membentuk cita rasa dan membentuk tekstur. • Di Industri pangan  penyangraian dilakukan dengan menghembusaka gas/ udara panas pada silinder yang berputar (industry kopi dan coklat). 10
  • 11. 7. PEMANGGANGAN • Pemanggangan adalah proses pindah panas melalui: radiasi, konveksi dan konduksi. • Jenis dan rancangan oven sangat menentukan proses yang paling dominan. • Perubahan yang terjadi saat pemanggangan: pembentukan senyawa cita rasa, aroma, mengembangan volume, pembentukan kulit (crust), inaktivasi mikroba dan enzim, koagulasi protein dan gelatinisasi sebagian pati. 11
  • 12. 8. PROSES TERMAL YANG LAIN • Jenis proses termal lain: evaporasi, ekstruksi, pengolahan gelombang mikro dan inframerah dan pengeringan. • Evaporasi merupakan pemanasan dimana air dalam bahan diuapkan dibawah tekanan 1 atm (vakum). • Tujuan mengentalkan produk, meningkatkan padatan total, menurunkan Aw, meningkatkan warna dan aroma. 12
  • 13. • Pemanasan dengan gelombang mikro dan inframerah  panas dari gelombang 2540 dan 952 MHz. • Kedalaman penetrasi panas pada produk pangan bergantung pada kadar air untuk proses gelombang mikro dan sifat permukaan dalam mengabsorbsi energy untuk inframerah. • Gelombang mikro  pemanasan kembali, pemasakan, thawing, pengeringan, penyangraian dan pembentukan sifat renyah. 13
  • 14. • Pengeringan merupakan proses pemanasan pada kondisi terkontrol. • Tujuan  menguapkan air dalam produk. • Perubahan yang terjadi: tekstur dan nilai gizi produk menurun • Kelebihan: daya simpan lebih panjang. 14
  • 15. EFEK PROSES TERMAL Aktivitas Mikroba • Menurunkan/ mengilangkan ativitas mikroba sampai pada jumlah yang dapat diterima • Proses pasteurisasi, produk harus disimpan pada suhu dingin sampai pada waktu tertentu. • Proses sterilisasi, produk relative stabil. 15
  • 16. Aktivitas Enzim • Enzim peroksidase, lipoksigenase dan pektinesterase  indicator dalam kecukupan proses termal. • Suhu inaktivasi enzim lebih tinggi dibandingkan suhu inaktivasi mikroba. 16
  • 17. Nilai nutrisi • Proses blansing menurunkan kadar nutrisi hingga 40% untuk mineral dan vitamin, 35 untuk gula, 20% untuk protein/ asam amino. • Senyawa toksik juga akan turun, senyawa toksik larut dalam air dan rusah pada suhu tinggi. • Proses sterilisasi  meningkatkan daya cerna (denaturasi protein, gelatinisasi pati) • Sterilisasi mudah merusak vitamin dan protein. 17
  • 18. Sifat Organoleptik • Perubahan yang terjadi karena reaksi kimia diakibatkan kondisi panas yang terjadi pada bahan. Contoh: Reaksi Maillard dan karmelisasi. • Intensitas perubahan bergantung pada lama proses pemasakan serta suhu yang digunakan. • Proses pemasakan yang berlebihan  overcooked (tidak disukai konsumen). 18
  • 19. OPTIMALISASI MUTU • Penggunaan proses termal  memperpanjang masa simpan produk yung mudah rusak namun menurunkan gizi. • Kehilangan zat: disengaja, tidak disengaja atau dpt dihindari dan tidak dapat dihindari. • Disengaja  mengupas kulit buah sehingga gizinya berkurang. • Tidak disengaja  pencucian, pengirisan dan penggilingan dapat menurunkan zat gizi • Tidak dapat dihindari  proses pemasakan yang harus dilakukan karena bahan tidak dpt dikonsumsi jika tidak di masak terebih dahulu. 19
  • 20. 20