SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Manajemen
Dosen pengampu Dr. Nandang Hidayat, M.Pd
Disusun :
Lisda Puspa Awaliah 072119006
Riksa Aulia 072119016
Aprilia Madyaratri 072119029
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PAKUAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kita selalu diberikan kesehatan dan kesempatan terutama kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Administrasi.yang
berjudul “Filsafat Ilmu Dalam Kehidupan Manusia”.
Ucapan terimakasih kepada para pendukung penulis di dalam
menyelesaikan tugasnya, terkhususnya kepada Bapak Dr. Nandang Hidayat, M.Pd
selaku dosen mata kuliah yang banyak memberikan bimbingan.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun selalu penyusun harapakan demi kesempurnaan makalah ini.
Cibinong, 10 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak
pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari kebenaran
sesungguhnya dengan segala usaha untuk mendapatkan jawabannya. Namun
setiap jawaban yang didapat tidak bisa langsung diterima melainkan harus
diuji dengan menggunakan metode tertentu untuk mendapatkan jawaban
yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang dapat diukur dengan cara-cara
ilmiah.
Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat tidak menjadikan manusia
berhenti mencari kebenaran. Untuk menemukan kebenaran tersebut perlu
suatu pemikiran rasional. Manusia saat ini lebih giat melakukan penelitian
yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari permasalahan yang
dihadapinya. Perkembangan pengetahuan manusia tentang kehidupan, alam
semesta dan hal-hal yang bersifat abstrak merupakan tantangan dan tujuan
dari pencari kebenaran sejati.
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berpikir. Sering
kali seseorang mempunyai keinginan untuk mengetahui sesuatu yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah
yang dinamakan pengetahuan. Kemudian ada saat ketika seseorang ingin
mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemukan keraguan
dalam pengambilan keputusan. Pada saat rasa ingin tahu seseorang muncul
dan menemui keraguan dalam membuat keputusan itulah yang memulai
adanya filsafat.
Pembahasan filsafat ilmu sangatlah penting karena akan
mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu
memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu serta nilai-nilai
moral yang terkandung pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis,
epistemologis, maupun aksiologis.
Untuk itu penulis ingin memaparkan tujuan dan manfaat filsafat
ilmu dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud filsafat ilmu?
2. Apa tujuan filsafat ilmu?
3. Bagaimana manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui filsafat ilmu
2. Untuk mengetahui tujuan filsafat ilmu
3. Untuk mengetahui manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Ilmu
1. Pengertian filsafat ilmu
Filsafat ilmu merupakan suatu pengetahuan campuran yang eksistensi dan
pemekarannya bergantung pada huhungan timbal balik dan saling pengaruh antara
filsalat dan ilmu (Sumarto, 2017). Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang
membahas hakikat ilmu, penerapan berbagai metode filsafat dalam upaya mencari
akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu
tersebut untuk mendapatkan kejelasan yang lebih pasti (Poedjiadi, 2000). Salain
itu menurut (Caswili, 2015) Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan
ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Sehubungan dengan pendapat tersebut bahwa filsafat ilmu merupakan penerusan
pengembangan filsafat pengetahuan, Objek dari filsalat ilmu adalah ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama.
Menurut Muchsin yang dikutip oleh (Sumarto, 2017) dalam kajian filsafat
ilmu dikenal adanya beberapa dimensi, yaitu :
1. Dimensi ontologis (hakekat ilmu). Ontologis adalah hakikat yang ada
(being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai
kenyataan dan kebenaran. Dalam perspektif ilmu, ontologi ilmu dapat
dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil
keilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah
secara kritis dalam ontologi ilmu.
2. Dimensi epistomologis (cara mendapatkan pengetahuan). Epistemologi
derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu pengetahuan.
Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme, pengetahuan dan
logos, theory. Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menenggarai
masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan. Dengan
kata lain, epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi
dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu
penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Dengan pengertian ini
epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan
menentukan “kebenaran” seperti apa yang dianggap patut diterima dan apa
yang patut ditolak. Aspek epistemology adalah kebenaran fakta / kenyataan
dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat
diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya.
3. Dimensi aksiologis (manfaat pengetahuan). Aksiologis (teori tentang nilai)
sebagai filsafat yang membahas apa kegunaan ilmu pengetahuan manusia.
2. Tujuan filsafat ilmu
Tujuan dari filsafat ilmu yaitu mengadakan analisis mengenai ilmu
pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu diperoleh jadi filsafat
ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk
memperolehnya (Sumarto, 2017).
Tujuan filsafat ilmu (Caswili, 2015) yaitu :
1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang
menjadi kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah.
2. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi
dan metode keilmuan.
3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
Fungsi
Selain itu fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat
secara keseluruhan, yakni :
1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia.
4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam
kehidupan
5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai
aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan
sebagainya (Ramadiana, 2018).
Manfaat
Filsafat ilmu berusaha menjelaskan hakekat ilmu yang mempunyai banyak
keterbatasan, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang padu mengenai berbagai
fenomena alam yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri. Untuk itu filsafat ilmu
bermanfaat terhadap kehidupan manusia. Adapun manfaat filsafat ilmu (Caswili,
2015) yaitu:
1. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir
murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada
di luar dirinya.
2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir
dan bersikap sempit dan tertutup.
3. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai
masalah kehidupan.
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat
untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
5. Membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir
sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
6. Memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, penyelesaian masalah ilmu menjadi lebih terarah.
B. Kehidupan manusia
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk monopolis, artinya manusia itu
satu entitas sebagai human being yang mempunyai susunan kodrat, sifat kodrat
dan kedudukan kodrat sebagaimana dapat dilihat pada bagan berikut:
Setiap aspek dari susunan kodrat, sifat dan kedudukan kodrat bersifat monodualis
yang diwujudkan dalam keadaan seimbang. Manusia adalah makhluk monodualis
artinya manusia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai makhluk individu dan
juga makhluk sosial. Untuk mecapai hidup lebih baik manusia perlu dibentuk atau
diarahkan. Pembentukan manusia itu dapat melalui pendidikan atau ilmu yang
mempengaruhi pengetahuan tentang diri dan dunianya, melalui kehidupan sosial
atau polis, dan melalui agama. Konsep kehidupan ini tentunya tidak terlepas dari
filsafat, salah satunya filsafat ilmu. Filsafat ilmu memberikan perspektif yang
berbeda dalam kehidupan yakni hidup yang lebih bijaksana dan lebih kritis.
Hubungan filsafat ilmu dan manusia, bahwa kehidupan manusia dipenuhi dengan
berbagai macam permasalahan, baik yang umum dan harus segera diatasi karena
kesibukan manusia dalam pekerjaan sehari-hari maupun bersifat azasi dalam diri
manusia terkait dengan hakikat dirinya sendiri dan proses interaksi dirinya dengan
Tuhan dan alam sekitar. Pertanyaan tentang dirinya sendiri, alam dan Tuhan akan
hadir saat manusia dibebani oleh suatu permasalahan rumit dan memerlukan
pemecahannya, agar tercapai kefahaman yang diharapkan sapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya, sehingga filsafat mampu mendorong
manusia untuk :
Susunan
Kodrat
Hakikat Sifat Kodrat
Kedudukan
Kodrat
Makhluk
Beraga
Makhluk Berjiwa
Makhluk
Individual
Makhluk Sosial
Makhluk Otonom
Makhluk Tuhan
- Berusaha mengetahui apa yang telah diketahui dan belum diketahui
- Berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahuinya dalam
kemestaan yang seakan tak terbatas ini
- Mengoreksi diri, berani melihat sejauh mana kebenaran yang dicari
telah dijangkaunya
- Tidak apatis terhadap lingkungan dan nilai yang berkembang ditengah
masyarakatnya
Dalam konteks kehidupan manusia, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-
dasar dan metode ilmunya mampu menyelesaikan persoalan kehidupan manusia
yang sedang dihadapi.
Filsafat lahir dalam diri setiap manusia yang memandang kehidupannya, sehingga
wujud filsafat itu selalu ada dan memberi kehidupan bagi manusia. Dalam tiap
jawaban terhadap sebuah pertanyaan, bagi filsuf akan melahirkan pertanyaan-
pertanyaan baru seterusnya yang tidak akan berhenti sampai kapanpun juga.
Dikarenakan filsafat ilmu membahas sesuatu secara mendasar dan radikal, maka
filsafat ini menjadi sumber dari segala pemikiran dalam bidang-bidang tertentu
yang pada suatu waktu mengemuka adanya filsafat bahasa, filsafat pendidikan,
dan fisafat kebudayaan dan lain-lain. Masing-masing konsentrasi pembahasan
filsafat membentuk sebuah cabang ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan
manusia, baik untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari, maupun
untuk mengembangkan proses perjalanan keilmuan baru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia dalam konsep kehidupannya, mengembangkan pengetahuan tidak
lepas dari kemampuan menalar. Manusia satu-satunya makhluk yang
mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Manusia
mengembangkan pengetahuan bukan hanya sekadar untuk kelangsungan
hidup, tetapi dengan memikirkan hal-hal baru manusia mengembangkan
kebudayaan, manusia memberi makna pada kehidupan, dengan kata lain
semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bahwa manusia itu dalam hidupnya
mempunyai tujuan yang lebih tinggi dari sekadar kelangsungan hidupnya.
Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuannya dan
mendorong manusia menjadi makhluk yang bersifat khas di muka bumi.
Salah satu ciri atau sifat manusia adalah keingintahuannya terhadap apa
yang ditanggapi oleh panca indera, terutama indera penglihatan. Oleh karena
itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan telah diberi potensi melalui rasio
(potensi akal) dan rasa (kalbu). Rasio adalah kemampuan manusia yang
bertumpu pada akal, menolak sesuatu yang tidak masuk dalam perhitungan
akaliah (logika). Manusia yang diberi potensi akal (rasio) dan potensi kalbu
(rasa) oleh Tuhan, akan membantunya untuk mengetahui dan memahami
alam semesta meski masih dengan cara yang sederhana. Keduanya harus
digunakan secara seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena
itu, rasio harus diimbangi pula dengan rasa dalam kaitannya dengan ilmu.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx

Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Warnet Raha
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuFiqiahKirana
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2ElizaNovi
 
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxTugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxziloglow
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuAbidaAnggun
 
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, msTugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, msBeautyPuji
 
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tikkelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik02_WandaOcta
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmuesterlitaayuningtyas
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 

Semelhante a FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx (20)

Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3 (2)
Makalah filsafat 3 (2)Makalah filsafat 3 (2)
Makalah filsafat 3 (2)
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmu
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxTugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
 
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
 
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, msTugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
 
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tikkelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 

Último

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Último (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx

  • 1. FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Manajemen Dosen pengampu Dr. Nandang Hidayat, M.Pd Disusun : Lisda Puspa Awaliah 072119006 Riksa Aulia 072119016 Aprilia Madyaratri 072119029 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PAKUAN 2019
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya kita selalu diberikan kesehatan dan kesempatan terutama kepada penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Administrasi.yang berjudul “Filsafat Ilmu Dalam Kehidupan Manusia”. Ucapan terimakasih kepada para pendukung penulis di dalam menyelesaikan tugasnya, terkhususnya kepada Bapak Dr. Nandang Hidayat, M.Pd selaku dosen mata kuliah yang banyak memberikan bimbingan. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu penyusun harapakan demi kesempurnaan makalah ini. Cibinong, 10 Oktober 2019 Penulis
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari kebenaran sesungguhnya dengan segala usaha untuk mendapatkan jawabannya. Namun setiap jawaban yang didapat tidak bisa langsung diterima melainkan harus diuji dengan menggunakan metode tertentu untuk mendapatkan jawaban yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang dapat diukur dengan cara-cara ilmiah. Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat tidak menjadikan manusia berhenti mencari kebenaran. Untuk menemukan kebenaran tersebut perlu suatu pemikiran rasional. Manusia saat ini lebih giat melakukan penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Perkembangan pengetahuan manusia tentang kehidupan, alam semesta dan hal-hal yang bersifat abstrak merupakan tantangan dan tujuan dari pencari kebenaran sejati. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berpikir. Sering kali seseorang mempunyai keinginan untuk mengetahui sesuatu yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah yang dinamakan pengetahuan. Kemudian ada saat ketika seseorang ingin mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemukan keraguan dalam pengambilan keputusan. Pada saat rasa ingin tahu seseorang muncul dan menemui keraguan dalam membuat keputusan itulah yang memulai adanya filsafat. Pembahasan filsafat ilmu sangatlah penting karena akan mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu serta nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
  • 5. Untuk itu penulis ingin memaparkan tujuan dan manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud filsafat ilmu? 2. Apa tujuan filsafat ilmu? 3. Bagaimana manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui filsafat ilmu 2. Untuk mengetahui tujuan filsafat ilmu 3. Untuk mengetahui manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Filsafat Ilmu 1. Pengertian filsafat ilmu Filsafat ilmu merupakan suatu pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada huhungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsalat dan ilmu (Sumarto, 2017). Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang membahas hakikat ilmu, penerapan berbagai metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan kejelasan yang lebih pasti (Poedjiadi, 2000). Salain itu menurut (Caswili, 2015) Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Sehubungan dengan pendapat tersebut bahwa filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan, Objek dari filsalat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama. Menurut Muchsin yang dikutip oleh (Sumarto, 2017) dalam kajian filsafat ilmu dikenal adanya beberapa dimensi, yaitu : 1. Dimensi ontologis (hakekat ilmu). Ontologis adalah hakikat yang ada (being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran. Dalam perspektif ilmu, ontologi ilmu dapat dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil keilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah secara kritis dalam ontologi ilmu. 2. Dimensi epistomologis (cara mendapatkan pengetahuan). Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme, pengetahuan dan logos, theory. Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menenggarai masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan. Dengan
  • 7. kata lain, epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Dengan pengertian ini epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan menentukan “kebenaran” seperti apa yang dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak. Aspek epistemology adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya. 3. Dimensi aksiologis (manfaat pengetahuan). Aksiologis (teori tentang nilai) sebagai filsafat yang membahas apa kegunaan ilmu pengetahuan manusia. 2. Tujuan filsafat ilmu Tujuan dari filsafat ilmu yaitu mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu diperoleh jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya (Sumarto, 2017). Tujuan filsafat ilmu (Caswili, 2015) yaitu : 1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah. 2. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. 3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Fungsi Selain itu fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni : 1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. 2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
  • 8. 3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. 4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan 5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya (Ramadiana, 2018). Manfaat Filsafat ilmu berusaha menjelaskan hakekat ilmu yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang padu mengenai berbagai fenomena alam yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri. Untuk itu filsafat ilmu bermanfaat terhadap kehidupan manusia. Adapun manfaat filsafat ilmu (Caswili, 2015) yaitu: 1. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. 2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap sempit dan tertutup. 3. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. 4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik. 5. Membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita. 6. Memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penyelesaian masalah ilmu menjadi lebih terarah. B. Kehidupan manusia
  • 9. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk monopolis, artinya manusia itu satu entitas sebagai human being yang mempunyai susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat sebagaimana dapat dilihat pada bagan berikut: Setiap aspek dari susunan kodrat, sifat dan kedudukan kodrat bersifat monodualis yang diwujudkan dalam keadaan seimbang. Manusia adalah makhluk monodualis artinya manusia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial. Untuk mecapai hidup lebih baik manusia perlu dibentuk atau diarahkan. Pembentukan manusia itu dapat melalui pendidikan atau ilmu yang mempengaruhi pengetahuan tentang diri dan dunianya, melalui kehidupan sosial atau polis, dan melalui agama. Konsep kehidupan ini tentunya tidak terlepas dari filsafat, salah satunya filsafat ilmu. Filsafat ilmu memberikan perspektif yang berbeda dalam kehidupan yakni hidup yang lebih bijaksana dan lebih kritis. Hubungan filsafat ilmu dan manusia, bahwa kehidupan manusia dipenuhi dengan berbagai macam permasalahan, baik yang umum dan harus segera diatasi karena kesibukan manusia dalam pekerjaan sehari-hari maupun bersifat azasi dalam diri manusia terkait dengan hakikat dirinya sendiri dan proses interaksi dirinya dengan Tuhan dan alam sekitar. Pertanyaan tentang dirinya sendiri, alam dan Tuhan akan hadir saat manusia dibebani oleh suatu permasalahan rumit dan memerlukan pemecahannya, agar tercapai kefahaman yang diharapkan sapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya, sehingga filsafat mampu mendorong manusia untuk : Susunan Kodrat Hakikat Sifat Kodrat Kedudukan Kodrat Makhluk Beraga Makhluk Berjiwa Makhluk Individual Makhluk Sosial Makhluk Otonom Makhluk Tuhan
  • 10. - Berusaha mengetahui apa yang telah diketahui dan belum diketahui - Berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahuinya dalam kemestaan yang seakan tak terbatas ini - Mengoreksi diri, berani melihat sejauh mana kebenaran yang dicari telah dijangkaunya - Tidak apatis terhadap lingkungan dan nilai yang berkembang ditengah masyarakatnya Dalam konteks kehidupan manusia, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar- dasar dan metode ilmunya mampu menyelesaikan persoalan kehidupan manusia yang sedang dihadapi. Filsafat lahir dalam diri setiap manusia yang memandang kehidupannya, sehingga wujud filsafat itu selalu ada dan memberi kehidupan bagi manusia. Dalam tiap jawaban terhadap sebuah pertanyaan, bagi filsuf akan melahirkan pertanyaan- pertanyaan baru seterusnya yang tidak akan berhenti sampai kapanpun juga. Dikarenakan filsafat ilmu membahas sesuatu secara mendasar dan radikal, maka filsafat ini menjadi sumber dari segala pemikiran dalam bidang-bidang tertentu yang pada suatu waktu mengemuka adanya filsafat bahasa, filsafat pendidikan, dan fisafat kebudayaan dan lain-lain. Masing-masing konsentrasi pembahasan filsafat membentuk sebuah cabang ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, baik untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari, maupun untuk mengembangkan proses perjalanan keilmuan baru.
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Manusia dalam konsep kehidupannya, mengembangkan pengetahuan tidak lepas dari kemampuan menalar. Manusia satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Manusia mengembangkan pengetahuan bukan hanya sekadar untuk kelangsungan hidup, tetapi dengan memikirkan hal-hal baru manusia mengembangkan kebudayaan, manusia memberi makna pada kehidupan, dengan kata lain semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bahwa manusia itu dalam hidupnya mempunyai tujuan yang lebih tinggi dari sekadar kelangsungan hidupnya. Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuannya dan mendorong manusia menjadi makhluk yang bersifat khas di muka bumi. Salah satu ciri atau sifat manusia adalah keingintahuannya terhadap apa yang ditanggapi oleh panca indera, terutama indera penglihatan. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan telah diberi potensi melalui rasio (potensi akal) dan rasa (kalbu). Rasio adalah kemampuan manusia yang bertumpu pada akal, menolak sesuatu yang tidak masuk dalam perhitungan akaliah (logika). Manusia yang diberi potensi akal (rasio) dan potensi kalbu (rasa) oleh Tuhan, akan membantunya untuk mengetahui dan memahami alam semesta meski masih dengan cara yang sederhana. Keduanya harus digunakan secara seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, rasio harus diimbangi pula dengan rasa dalam kaitannya dengan ilmu.