SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
MAKALAH
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN
          KEWILAYAHAN




      TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN 2


       AHMAD LISCA ABDILLAH ARDIWINATA
                    2EA21

                 NPM:10210395

             S1 Management Ekonomi

              Universitas Gunadarma
                       2012
KATA PENGANTAR


       Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena limpahan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang
Wawasan Nusantara.
       shalawat serta salam juga kami limpahkan kepada pahlawan revolusi Islam
sedunia yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman cahaya yang terang benderang ini.
       Adapun tujuan penyusunan makalah ini guna melengkapi nilai mata kuliah
Kewarganegaraan      yang   didasarkan    pada     penyusunan   makalah     dikarenakan
kewarganegaraan merupakan mata kuliah soft skill
       Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian Makalah ini, baik yang terlibat secara langsung
maupun tidak.
       Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa
lain dan juga pembaca sebagai acuan agar dapat mengetahui tentang pendidikan
kewarganegaraan secara garis besar pada awalnya. makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu segala saran dan kritik dari pembaca saya harapkan guna
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang.




                                                                    Bekasi, Mei 2012




                                                                          penulis




Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan               Page 2
DAFTAR ISI


Kata pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar isi ................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan..................................................................................................... 4
 1.1 Latar belakang .................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan………………………………………………………………… 6
 2.1 Pengertian dan sejarah singkat terjadinya wawasan Nusantara........................ 6
     2. 1.1 Fungsi ……………................................................................................. 7
     2.1.2 Tujuan......................................................................................................... 9
     2.1.3 Kehidupan Pertahanan dan Keamanan …….............................................. 9
 2.2 Wawasan Nasional Indonesia ……………………………………………...…. 10
Bab III Penutup......................................................................................................... 21
 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 21
 3.2 Krtitik dan Saran ............................................................................................. 21
Daftar pustaka ......................................................................................................... 22




Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan                                                         Page 3
BAB I

                                 PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang

    Dalam     kehidupan    berbangsa    dan    bernegara   keanekaragaman    (pendapat,
kepercayaan, hubungan, dan sebagainya) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang
bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.

    Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh
lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara
filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial
masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah .

    Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu
konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.

    Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat
atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

    Pada zaman sekarang banyak sekali warga negara Indonesia yang kurang sekali
pengetahuannya tentang wawasan nusantara sebagai bagian dari wawasan wilayahnya,
kurangnya pengetahuan tentang pengetahuan tentang ini yang menyebabkan warga
Negara Indonesia tidak menyadari bahwa daerah Republik Indonesia sudah banyak yang
berkurang atau dicurangi oleh Negara lain secara sembunyi-sembunyi.

    Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik
sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi
berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya.

       Secara garis besar Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang
telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung

Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan           Page 4
(interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah
lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.




Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan     Page 5
BAB II

                                    PEMBAHASAN



               Menilik semua permasalahan diatas semua berawal dari konsep
    dan implementasi dari wawasan nusantara. Dalam rangka menerapkan
    wawasan nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan memahami
    pengertian ,ajaran dasar, hakikat ,asas, kedudukan dan fungsi serta tujuan
    wawasan nusantara.


2.1 Pengertian dan sejarah singkat timbulnya wawasan nusantara
    Pengertian Wawasan Nusantara
        Istilah wawasan nusantara berasal dari kata wawas yang berarti pandangan,
    tinjauan, atau penglihatan inderawi.
        Istilah wawasan berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat.
    Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau-pulau, dan
    “antara” yang berati diapit di antara dua hal.
        Secara unum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri
    dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
    dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
    nasionalnya.
        Wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia tentang
    diri dan lingkungannya berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan
    geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan
    dan cita-cita nasionalnya.

    (Tim Dosen UGM)

        Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai
    tersebut adalah:

    1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan
        ibadah sesuai dengan agama masing- masing.

 Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan          Page 6
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
   3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

       Adapun aspek Kewilayahan Nusantara adalah Pengaruh geografi suatu fenomena
   yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam
   (SDA) dan suku bangsa.



        2.1.1 Fungsi
         a) Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
            nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
            keamanan, dan kewilayahan.
         b) Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
            kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan
            sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
         c) Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
            merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
            Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap
            kekuatan negara.
         d) Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi
            dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara
            tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:
           •   Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara
               Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr.
               Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh.
               Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil,
               Borneo, Selebes, Maluku-Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua,
               Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu
               kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
           •   Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3
               mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang
               surut atau countour pulau/darat.

Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan           Page 7
•   Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman
               pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:
                      a) Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis
                         pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan
                         garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang
                         menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau
                         yang termasuk dalam wilayah RI.
                      b) Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil
                         laut.
                      c) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum
                         Internasional, di mana batasan nusantara 200 mil yang diukur
                         dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan adanya
                         Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi
                         utuh dan tidak terpecah lagi.




Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan            Page 8
2.1.2 Tujuan

           Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

              a) Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945,
                  dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk
                  melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
                  Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
                  kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
                  berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
              b) Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek
                  kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan
                  bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan
                  nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan
                  membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat
                  manusia di seluruh dunia.
        2.1.3 Kehidupan pertahanan dan keamanan

           Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan
   keamanan, yaitu:

              a) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
                  kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena
                  kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti
                  memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan
                  disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat
                  dan belajar kemiliteran.
              b) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau
                  pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat
                  diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara
                  warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
              c) Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan
                  prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah
                  Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan           Page 9
2.2 Wawasan Nasional Indonesia

       Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara
   universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang
   dipakai negara Indonesia.

   a) Paham kekuasaan Indonesia

       Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham
   tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi
   lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia
   tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut
   mengandung persengketaan dan ekspansionisme.



   b) Geopolitik Indonesia

       Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO
   CONCEPT yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi
   satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.



   c) Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

       Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari
   kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasan dari bangsa
   Indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahan Indonesia.

       Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan
   pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari :

           a. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila

           Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri,
       akhlak dan daya pikir, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan
       sesama, lingkungan, alam semesta dan dengan Penciptanya. Kesadaran ini
       menumbuhkan cipta, karsa dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan
       kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi. Adanya kesadaran yang

Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan            Page 10
dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia Indonesia memiliki motivasi demi
       terciptanya suasana damai dan tentram menuju kebahagiaan serta demi
       terselenggaranya keteraturan dalam membina hubungan antar sesamanya.

           Dengan demikian nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan
       berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia, termasuk
       didalam menggali dan mengembangkan Wawasan Nasional.

           Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu
       menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak menghilangkan
       ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku
       bangsa, etnis dan golongan).

           b. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan

           Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang
       mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya
       terhadap sikap dan tata laku negara ybs.

              a) Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan
                  tentang wilayah teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale
                  Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana
                  lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air
                  rendah masing-masing pulau Indonesia.
              b) TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab
                  antara satu pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah,
                  sehingga pada tgl. 13 Desember 1957 pemerintah mengeluarkan
                  Deklarasi Djuanda yang isinya :
                  1. Segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan
                      pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia dengan               tidak
                      memandang luas/lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar
                      daripada wilayah daratan Indonesia.
                  2. Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman bagi kapal-kapal
                      asing dijamin selama dan sekedar tidak bertentangan/mengganggu
                      kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia.

Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan              Page 11
3. Batas laut teritorial     adalah 12 mil       diukur dari garis yang
                      menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau
                      negara Indonesia.
                  4. Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas
                      dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi
                      sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.

              Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas
       wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai
       dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982.
       Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona Laut
       Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.

           a) Zona Laut Teritorial

              Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis
       dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan,
       sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik
       sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara
       garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Garis dasar adalah garis
       khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.

              Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut
       teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai
       baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian
       diperkuat/diubah menjadi Undang-Undang No.4 Prp. 1960.



           b) Zona Landas Kontinen

              Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi
       merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari
       150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan
       kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.

              Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling

Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan               Page 12
jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas
       landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar
       masing-masing negara.

              Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan
       untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban
       untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas
       landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17
       Febuari 1969.

           c) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

              Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut
       terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia
       mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam
       zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa
       di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut
       Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua
       negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang
       menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai
       batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan
       oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

              Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional ke-3 tahun
       1982, pokok-pokok negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept negara
       Indonesia diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 1982 (United Nation
       Convention on the Law of the Sea) atau konvensi PBB tentang Hukum Laut.

              Indonesia meratifikasi Unclos 1982 melalui UU No.17 th.1985 dan sejak
       16 Nopember 1993 Unclos 1982 telah diratifikasi oleh 60 negara sehingga
       menjadi hukum positif (hukum yang sedang berlaku di masing-masing negara).

              Berlakunya UNCLOS 1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut
       bagi kepentingan kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE (Zona Ekonomi
       Eksklusif) dan Landas Kontinen Indonesia.


Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan          Page 13
Perjuangan    tentang   kewilayahan    dilanjutkan   untuk   menegakkan
       kedaulatan dirgantara yakni wilayah Indonesia secara vertikal terutama dalam
       memanfaatkan wilayah Geo Stationery Orbit (GSO) untuk kepentingan ekonomi
       dan pertahanan keamanan.

              Ruang udara adalah ruang yang terletak diatas ruang daratan dan atau
       ruang lautan sekitar wilayah negara dan melekat pada bumi dimana suatu negara
       mempunyai hak yurisdiksi. Ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara
       merupakan satu kesatuan ruang yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

              Sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia, telah meratifikasi
       Konvensi Geneva 1944 (Convention on International Civil Aviation) sehingga
       kita menganut pemahaman bahwa setiap negara memiliki kedaulatan yang
       lengkap dan eksklusif terhadap ruang udara di atas wilayahnya, dan tidak dikenal
       adanya hak lintas damai. Jadi tidak satu pun pesawat udara asing diperbolehkan
       melalui ruang udara nasional suatu negara tanpa izin negara yang bersangkutan.




Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan          Page 14
Gambar      laut   teritorial   selebar    3       mil   dari   masing-masing   pulau   (TZMKO     1939)



Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan                                                 Page 15
Gambar pembagian wilayah laut menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional1982



Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan                                  Page 16
Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan   Page 17
Gambar   laut   wilayah   berdasarkan   Deklarasi   Djaunda   dan   ZEE   Indonesia




                                                                                18
c. Pemikiran berdasarkan Aspek Sosial Budaya

       Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh
kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi,
perasaan, dan kehendak).

       Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan
pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-
anggotanya.

       Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur
yang sama :

-   sistem religi dan upacara keagamaan

-   sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan

-   sistem pengetahuan

-   bahasa

-   keserasian

-   sistem mata pencaharian

-   sistem teknologi dan peralatan

    Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi
masyarakat ybs, artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta merta
mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya. Warisan budaya diterima secara
emosional dan bersifat mengikat ke dalam (Cohesivness) sehingga menjadi sangat sensitif.

    Berdasar ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi, masyarakat
Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat
besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif rendah sejalan dengan terbatasnya
masyarakat terdidik.

    Besarnya potensi antar golongan di masyarakat yang setiap saat membuka peluang
terjadinya disintegrasi bangsa semakin mendorong perlunya dilakukan proses sosial yang
akomodatif. Proses sosial tersebut mengharuskan setiap kelompok masyarakat budaya untuk
saling membuka diri, memahami eksistensi budaya masing-masing serta mau menerima dan
memberi.

    Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan
persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya
yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara
      harmonis.



         d. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan

             Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan
      berkembang akibat latar belakang sejarah. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit landasannya
      adalah mewujudkan kesatuan wilayah, meskipun belum timbul rasa kebangsaan namun
      sudah timbul semangat bernegara. Kaidah-kaidah negara modern belum ada seperti rumusan
      falsafah negara, konsepsi cara pandang dsb. Yang ada berupa slogan-slogan seperti yang
      ditulis oleh Mpu Tantular yaitu Bhineka Tunggal Ika.

             Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan juga menumbuhkan semangat
      untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo
      (1908) dan Sumpah Pemuda (1928)

             Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang menginginkan
      tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang akan melemahkan
      perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
      sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.




Makalah Wawasan Nusantara terhadap Wawasan Kewilayahan                                     Page 20
BAB III

                                          PENUTUP



3.1 KESIMPULAN

       Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Kewilayahan merupakan salah satu ilmu yang sangat
penting untuk kita kuasai, agar tidak mudah terjadi pencurian wilayah atau pelanggaran-
pelanggaran hukum wilayah yang sering terjadi, kejahatan-kejahatan seperti ini sudah sering terjadi
dan dampaknya tidak lah kecil, seperti kasus Ambalan dan beberapa kasus lainnya, saat sudah
terjadi sulit untuk kita menyikapinya karena telatnya kinerja dari pemerintah ataupun minimnya
pengetahuan SDM kita.



3.2 KRITIK DAN SARAN

       Secara garis besar masih banyak yang bisa kita pelajari dan pahami dari materi ini, karena
jika sudah menyangkut masalah Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Kewilayahan tidak hanya
terpaku pada materi itu saja, juga menyangkut tentang geopolitik dan lainnya, sehingga sangat
diharapkan makalah ini dapat membantu SDM kita agar lebih sadar terhadap batas-batas
kewilayahan negara mereka sendiri dan dapat menjaga agar tidak terjadi pelanggaran ataupun
kecurangan lagi terhadap masalah ini di kemudian hari.




Makalah Wawasan Nusantara terhadap Wawasan Kewilayahan                                    Page 21
DAFTAR PUSTAKA



1. Siswaluyo , (2012) Draft 2, Pendidikan Kewarganegaraan, Wawasan Nusantara

2. Suradinata,Ermaya. (2005). Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka
   Keutuhan NKRI.. Jakarta: Suara Bebas. Hal 12-14.

3. Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan
   Negara Kesatuan Republik Indonesia.Jakarta:Kuaternita Adidarma. ISBN 979-98241-0-
   9,9789799824103.Hal 179-180.

4. Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi Politik
   dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada University. ISBN 979-420-516-8, 9789794205167.

5. Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
   Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya:Usaha Nasional.Hal
   85-86.

6. Sumarsono, S, et.al. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
   Hal 12-17.

7. Meike Mayasari, (2005). Karya Tulis dalam bentuk Makalah, “Persengketaan Daerah Perbatasan
   Di Wilayah Ambalat Kaitannya Dengan Konsep dan Implementasi Wawasan Nusantara”.

8. Reky Susanto, (2011). Karya Tulis dalam bentuk Makalah, “Persengketaan Perairan Ambalat
   dengan Malaysia Dari Aspek Kewilayahan dan Wawasan Nusantara”.




Makalah Wawasan Nusantara terhadap Wawasan Kewilayahan                               Page 22

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...salmaffn
 
6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantaraMardiah Ahmad
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringDetia Rosani Buldan
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalGian Angelo
 
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaDinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaapotek agam farma
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...bulan purnama
 
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Dwiayu Citra Putriani
 
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di IndonesiaMakalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di IndonesiaDesi Rahmawati
 
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)Aura Tsabita Camalia
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaYulia Fauzi
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKYPergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKYYunus Thariq
 
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaPenyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaMilla Rachmana
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaDoris Agusnita
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIsaka Yoga
 

Mais procurados (20)

KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
 
6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi Nasional
 
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaDinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
 
Kerajaan majapahit
Kerajaan majapahitKerajaan majapahit
Kerajaan majapahit
 
ASEAN
ASEANASEAN
ASEAN
 
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
 
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di IndonesiaMakalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
Makalah PKN tentang ketahanan Nasional di Indonesia
 
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKYPergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
 
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaPenyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Penyusunan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaMakalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Makalah Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke Afrika
 

Semelhante a Wawasan Nusantara

MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxirmahirawaty
 
wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantaramochrizaldy
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2 Risky Saputra
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Risky Saputra
 
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docxMAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docxfarakhnasdwiutari
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAMawarda Nurodanika
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docxPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docxZukét Printing
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdfPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdfZukét Printing
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraDedy Setiady
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaranoviaarimi
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaranoviaarimi
 
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxTugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxharyo7
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantarayadimps
 
KEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdfKEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdfaidajulia
 
BAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARABAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARAsarinahongland
 

Semelhante a Wawasan Nusantara (20)

MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
 
wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantara
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docxMAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
MAKALAH KEWARGANEGARAAN.docx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docxPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdfPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
 
TUGAS PKN WAWASAN NUSANTARA
TUGAS PKN WAWASAN NUSANTARATUGAS PKN WAWASAN NUSANTARA
TUGAS PKN WAWASAN NUSANTARA
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantara
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantara
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantara
 
Makalah kuli ah
Makalah kuli ahMakalah kuli ah
Makalah kuli ah
 
Paper kel 3
Paper kel 3Paper kel 3
Paper kel 3
 
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxTugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
 
Santi 2
Santi 2Santi 2
Santi 2
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
KEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdfKEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdf
 
BAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARABAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARA
 

Mais de Lisca Ardiwinata

Laporan Wisata Taman Bunga Nusantara
Laporan Wisata Taman Bunga NusantaraLaporan Wisata Taman Bunga Nusantara
Laporan Wisata Taman Bunga NusantaraLisca Ardiwinata
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lisca Ardiwinata
 
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisLisca Ardiwinata
 
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisPendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisLisca Ardiwinata
 
Handphone di kalangan mahasiswa
Handphone di kalangan mahasiswaHandphone di kalangan mahasiswa
Handphone di kalangan mahasiswaLisca Ardiwinata
 
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis DemografiRangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis DemografiLisca Ardiwinata
 
Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen
Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen
Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen Lisca Ardiwinata
 
MAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocx
MAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocxMAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocx
MAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocxLisca Ardiwinata
 
MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...
MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...
MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...Lisca Ardiwinata
 
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...Lisca Ardiwinata
 
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasarancontoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen PemasaranLisca Ardiwinata
 
Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian
Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian
Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian Lisca Ardiwinata
 

Mais de Lisca Ardiwinata (20)

Laporan Wisata Taman Bunga Nusantara
Laporan Wisata Taman Bunga NusantaraLaporan Wisata Taman Bunga Nusantara
Laporan Wisata Taman Bunga Nusantara
 
Keadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam BisnisKeadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam Bisnis
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 
Maaf
MaafMaaf
Maaf
 
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
 
Bisnis dan Etika
Bisnis dan EtikaBisnis dan Etika
Bisnis dan Etika
 
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika BisnisPendahuluan Teoritika Etika Bisnis
Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis
 
Kuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerjaKuliah sambil kerja
Kuliah sambil kerja
 
Handphone di kalangan mahasiswa
Handphone di kalangan mahasiswaHandphone di kalangan mahasiswa
Handphone di kalangan mahasiswa
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
Bersikap ilmiah
Bersikap ilmiahBersikap ilmiah
Bersikap ilmiah
 
Bagian bagian surat
Bagian bagian suratBagian bagian surat
Bagian bagian surat
 
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis DemografiRangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
 
Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen
Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen
Rangkuman pendahuluan perilaku konsumen
 
MAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocx
MAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocxMAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocx
MAKALAH REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI STRATEGI NASIONALdocx
 
MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...
MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...
MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS ...
 
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
MAKALAH KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SEBAGAI BAGIAN DARI HAK WARGA NEGAR...
 
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasarancontoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
contoh soal PG untuk Manajemen Pemasaran
 
Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian
Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian
Contoh soal PG untuk Perilaku Keorganisasian
 

Último

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Último (20)

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Wawasan Nusantara

  • 1. MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN 2 AHMAD LISCA ABDILLAH ARDIWINATA 2EA21 NPM:10210395 S1 Management Ekonomi Universitas Gunadarma 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Wawasan Nusantara. shalawat serta salam juga kami limpahkan kepada pahlawan revolusi Islam sedunia yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman cahaya yang terang benderang ini. Adapun tujuan penyusunan makalah ini guna melengkapi nilai mata kuliah Kewarganegaraan yang didasarkan pada penyusunan makalah dikarenakan kewarganegaraan merupakan mata kuliah soft skill Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Makalah ini, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak. Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa lain dan juga pembaca sebagai acuan agar dapat mengetahui tentang pendidikan kewarganegaraan secara garis besar pada awalnya. makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu segala saran dan kritik dari pembaca saya harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Bekasi, Mei 2012 penulis Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 2
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar .......................................................................................................... 2 Daftar isi ................................................................................................................... 3 Bab I Pendahuluan..................................................................................................... 4 1.1 Latar belakang .................................................................................................. 4 Bab II Pembahasan………………………………………………………………… 6 2.1 Pengertian dan sejarah singkat terjadinya wawasan Nusantara........................ 6 2. 1.1 Fungsi ……………................................................................................. 7 2.1.2 Tujuan......................................................................................................... 9 2.1.3 Kehidupan Pertahanan dan Keamanan …….............................................. 9 2.2 Wawasan Nasional Indonesia ……………………………………………...…. 10 Bab III Penutup......................................................................................................... 21 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 21 3.2 Krtitik dan Saran ............................................................................................. 21 Daftar pustaka ......................................................................................................... 22 Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat, kepercayaan, hubungan, dan sebagainya) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah . Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Pada zaman sekarang banyak sekali warga negara Indonesia yang kurang sekali pengetahuannya tentang wawasan nusantara sebagai bagian dari wawasan wilayahnya, kurangnya pengetahuan tentang pengetahuan tentang ini yang menyebabkan warga Negara Indonesia tidak menyadari bahwa daerah Republik Indonesia sudah banyak yang berkurang atau dicurangi oleh Negara lain secara sembunyi-sembunyi. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Secara garis besar Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 4
  • 5. (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN Menilik semua permasalahan diatas semua berawal dari konsep dan implementasi dari wawasan nusantara. Dalam rangka menerapkan wawasan nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan memahami pengertian ,ajaran dasar, hakikat ,asas, kedudukan dan fungsi serta tujuan wawasan nusantara. 2.1 Pengertian dan sejarah singkat timbulnya wawasan nusantara Pengertian Wawasan Nusantara Istilah wawasan nusantara berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi. Istilah wawasan berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat. Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau-pulau, dan “antara” yang berati diapit di antara dua hal. Secara unum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. (Tim Dosen UGM) Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah: 1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 6
  • 7. 2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan. 3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Adapun aspek Kewilayahan Nusantara adalah Pengaruh geografi suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa. 2.1.1 Fungsi a) Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan. b) Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan. c) Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. d) Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah: • Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku-Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. • Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau/darat. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 7
  • 8. Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya: a) Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI. b) Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut. c) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 8
  • 9. 2.1.2 Tujuan Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu: a) Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial". b) Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia. 2.1.3 Kehidupan pertahanan dan keamanan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu: a) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran. b) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan. c) Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 9
  • 10. 2.2 Wawasan Nasional Indonesia Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai negara Indonesia. a) Paham kekuasaan Indonesia Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme. b) Geopolitik Indonesia Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan. c) Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasan dari bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahan Indonesia. Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari : a. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya pikir, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesama, lingkungan, alam semesta dan dengan Penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi. Adanya kesadaran yang Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 10
  • 11. dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia Indonesia memiliki motivasi demi terciptanya suasana damai dan tentram menuju kebahagiaan serta demi terselenggaranya keteraturan dalam membina hubungan antar sesamanya. Dengan demikian nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia, termasuk didalam menggali dan mengembangkan Wawasan Nasional. Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis dan golongan). b. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku negara ybs. a) Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia. b) TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada tgl. 13 Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya : 1. Segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Indonesia. 2. Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 11
  • 12. 3. Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia. 4. Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona Laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif. a) Zona Laut Teritorial Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian diperkuat/diubah menjadi Undang-Undang No.4 Prp. 1960. b) Zona Landas Kontinen Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 12
  • 13. jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969. c) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980. Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional ke-3 tahun 1982, pokok-pokok negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept negara Indonesia diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 1982 (United Nation Convention on the Law of the Sea) atau konvensi PBB tentang Hukum Laut. Indonesia meratifikasi Unclos 1982 melalui UU No.17 th.1985 dan sejak 16 Nopember 1993 Unclos 1982 telah diratifikasi oleh 60 negara sehingga menjadi hukum positif (hukum yang sedang berlaku di masing-masing negara). Berlakunya UNCLOS 1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dan Landas Kontinen Indonesia. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 13
  • 14. Perjuangan tentang kewilayahan dilanjutkan untuk menegakkan kedaulatan dirgantara yakni wilayah Indonesia secara vertikal terutama dalam memanfaatkan wilayah Geo Stationery Orbit (GSO) untuk kepentingan ekonomi dan pertahanan keamanan. Ruang udara adalah ruang yang terletak diatas ruang daratan dan atau ruang lautan sekitar wilayah negara dan melekat pada bumi dimana suatu negara mempunyai hak yurisdiksi. Ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara merupakan satu kesatuan ruang yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia, telah meratifikasi Konvensi Geneva 1944 (Convention on International Civil Aviation) sehingga kita menganut pemahaman bahwa setiap negara memiliki kedaulatan yang lengkap dan eksklusif terhadap ruang udara di atas wilayahnya, dan tidak dikenal adanya hak lintas damai. Jadi tidak satu pun pesawat udara asing diperbolehkan melalui ruang udara nasional suatu negara tanpa izin negara yang bersangkutan. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 14
  • 15. Gambar laut teritorial selebar 3 mil dari masing-masing pulau (TZMKO 1939) Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 15
  • 16. Gambar pembagian wilayah laut menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional1982 Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 16
  • 17. Makalah Kewarganegaraan Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan Page 17
  • 18. Gambar laut wilayah berdasarkan Deklarasi Djaunda dan ZEE Indonesia 18
  • 19. c. Pemikiran berdasarkan Aspek Sosial Budaya Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan karsa (budi, perasaan, dan kehendak). Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota- anggotanya. Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur yang sama : - sistem religi dan upacara keagamaan - sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan - sistem pengetahuan - bahasa - keserasian - sistem mata pencaharian - sistem teknologi dan peralatan Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi masyarakat ybs, artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta merta mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya. Warisan budaya diterima secara emosional dan bersifat mengikat ke dalam (Cohesivness) sehingga menjadi sangat sensitif. Berdasar ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi, masyarakat Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat terdidik. Besarnya potensi antar golongan di masyarakat yang setiap saat membuka peluang terjadinya disintegrasi bangsa semakin mendorong perlunya dilakukan proses sosial yang akomodatif. Proses sosial tersebut mengharuskan setiap kelompok masyarakat budaya untuk saling membuka diri, memahami eksistensi budaya masing-masing serta mau menerima dan memberi. Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya
  • 20. yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis. d. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan berkembang akibat latar belakang sejarah. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit landasannya adalah mewujudkan kesatuan wilayah, meskipun belum timbul rasa kebangsaan namun sudah timbul semangat bernegara. Kaidah-kaidah negara modern belum ada seperti rumusan falsafah negara, konsepsi cara pandang dsb. Yang ada berupa slogan-slogan seperti yang ditulis oleh Mpu Tantular yaitu Bhineka Tunggal Ika. Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan juga menumbuhkan semangat untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928) Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain. Makalah Wawasan Nusantara terhadap Wawasan Kewilayahan Page 20
  • 21. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Kewilayahan merupakan salah satu ilmu yang sangat penting untuk kita kuasai, agar tidak mudah terjadi pencurian wilayah atau pelanggaran- pelanggaran hukum wilayah yang sering terjadi, kejahatan-kejahatan seperti ini sudah sering terjadi dan dampaknya tidak lah kecil, seperti kasus Ambalan dan beberapa kasus lainnya, saat sudah terjadi sulit untuk kita menyikapinya karena telatnya kinerja dari pemerintah ataupun minimnya pengetahuan SDM kita. 3.2 KRITIK DAN SARAN Secara garis besar masih banyak yang bisa kita pelajari dan pahami dari materi ini, karena jika sudah menyangkut masalah Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Kewilayahan tidak hanya terpaku pada materi itu saja, juga menyangkut tentang geopolitik dan lainnya, sehingga sangat diharapkan makalah ini dapat membantu SDM kita agar lebih sadar terhadap batas-batas kewilayahan negara mereka sendiri dan dapat menjaga agar tidak terjadi pelanggaran ataupun kecurangan lagi terhadap masalah ini di kemudian hari. Makalah Wawasan Nusantara terhadap Wawasan Kewilayahan Page 21
  • 22. DAFTAR PUSTAKA 1. Siswaluyo , (2012) Draft 2, Pendidikan Kewarganegaraan, Wawasan Nusantara 2. Suradinata,Ermaya. (2005). Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI.. Jakarta: Suara Bebas. Hal 12-14. 3. Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Jakarta:Kuaternita Adidarma. ISBN 979-98241-0- 9,9789799824103.Hal 179-180. 4. Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi Politik dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada University. ISBN 979-420-516-8, 9789794205167. 5. Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya:Usaha Nasional.Hal 85-86. 6. Sumarsono, S, et.al. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 12-17. 7. Meike Mayasari, (2005). Karya Tulis dalam bentuk Makalah, “Persengketaan Daerah Perbatasan Di Wilayah Ambalat Kaitannya Dengan Konsep dan Implementasi Wawasan Nusantara”. 8. Reky Susanto, (2011). Karya Tulis dalam bentuk Makalah, “Persengketaan Perairan Ambalat dengan Malaysia Dari Aspek Kewilayahan dan Wawasan Nusantara”. Makalah Wawasan Nusantara terhadap Wawasan Kewilayahan Page 22