SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Baixar para ler offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memiliki reputasi positif organisasi adalah dambaan dari seluruh
organisasi baik profit maupun non profit. Semua tahu bahwa tugas ini
biasanya dipegang oleh Public Relations sebuah organisasi, tetapi
kenyataannya keinginan dan pelaksanaan tidak semudah itu tercapai.
Organisasi di satu sisi ingin reputasinya baik tetapi di sisi lain masih
merasa jika memiliki departemen PR sendiri mereka harus mengeluarkan
sejumlah biaya tetap yang tidak murah. Jalan keluar untuk mengatasi hal
tersebut adalah perusahaan dapat menyewa jasa konsultan PR yang dapat
membantu mereka mewujudkan hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsultant Public Relation bekerja?
2. Apa tugas seorang Public Relation officer itu?
3. Bagaimana tugas seorang periset Public Relation?
4. Apa yang membedakan generalis dan spesialis dalam Public
Relation?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tulisan ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi perusahaan yang
ingin tahu seluk beluk mengenai jasa konsultasi sehingga mereka tahu
langkah apa yang dapat dilakukan untuk berhubungan dengan pihak
konsultan.
Tulisan ini juga diharapkan dapat menjadi wacana bagi lulusan pendidikan
dengan bidang studi PR bahwa bagi mereka ada alternatif lain selain “ikut
orang” setelah lulus tetapi mereka dapat mendirikan sendiri usaha
konsultansi sebagai wadah mengasah jiwa enterpreneur yang dimilikinya.
2
D. Metode Penulisan
Penyusun memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam
penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari
buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web, blog, dan
perangkat media massa yang diambil dari internet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Konsultan PR
1.1 Biro Konsultan PR di Inggris
Dewasa ini, terdapat lebih dari 1.200 biro konsultasi PR di Inggris. Sebagian besar
diantaranya terdaftar dalam Advertiser Annual dan Hollis Press and Public
Relations Annual. Umumnya, biro konsultan PR memusatkan perhatiannya pada
satu atau beberapa bidang khusus tertentu saja. Misalnya, ada satu perusahaan PR
yang khusus bergerak dalam satu industry tertentu seperti industry, atau untuk
membuka dan memelihara hubungan-hubungan tertentu antara klien dengan pihak
parlemen.
Lembaga Asosiasi Konsultan PR (PRCI – Public Relations Consultants
Association) kini telah memiliki lebih dari 100 anggota (berupa perusahaan)
dalam berbagai macam ukuran yang melayani lebih dari 1.000 klien. Beberapa
anggotanya bahkan berasal dari luar negeri.
1.2 Biro Konsultan di Indonesia
 Di tahun 1967 dibentuk Badan Kerja Sama (BKM) Antar-Humas
Pemerintah yang terdapat dalam Departement Kabinet-Kabinet RI.
 Di tahun 1970 wadah kerja sama itu ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi
(Bakor) Kehumasan Pemerintah.
 Pada 13 Maret 1971 dengan diterbitkannya SK Menpen RI No.31 Tahun
1971 singkat Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah diubah menjadi
Bakohumas dengan penegasan tugas antara lain: mengadakan koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi dan kerja sama antara humas-humas
departemen/lembaga negara serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan
kehumasan sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
4
 Dibentuknya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia – PERHUMAS
adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia
yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972. PERHUMAS secara resmi
telah tercatat di DEPDAGRI sebagai organisasi nasional kehumasan di
Indonesia dan pada International Public Relation Association IPRA yang
berkedudukan di London. PERHUMAS bertujuan meningkatkan
keterampilan professional, memperluas dan memperdalam pengetahuan,
meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman antara anggota serta
berhubungan dengan organisasi serumpun di dalam dan luar negeri, Untuk
mencapai tujuan tersebut, berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi anggota,
seperti penerbitan bulletin, buku dan jurnal, berbekal pengalaman –
pengalaman dari momen – momen bersejarah yang telah dilalui selama
kurun waktu 34 tahun ini, PERHUMAS ikut membidani kelahiran
Federation Of ASEAN Public Relations Organization (FAPRO) pada 17
Desember 1977 di Kuala Lumpur. Penyelenggara ASEAN Public Relations
Congress di Jakarta pada Tahun 1981, dan terakhir diterimanya
PERHUMAS dalam Forum For Corporate Governance in Indonesia (FCGI)
pada tahun 2002 perayaan Tri Dasawarsa PERHUMAS 2002, Musyawarah
Nasional 2004 hingga Konvensi Nasional Humas Indonesia 2006 yang
sedang kita laksanakan ini.
 Selain Perhumas yang menghimpun para praktisi humas di Indonesia juga
telah terbentuk organisasi yang menghimpun perusahaan humas, yakni
Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI).APPRI berdiri pada tanggal
10 April 1987 di Jakarta dan bersifat independen. APPRI telah menetapkan
Kode Etik Profesi dan memberlakukan pada anggotanya. Sampai sejauh ini
anggota APPRI telah berkiprah di tingkat internasional. Misalnya, Soedarto
& Noeradi PR Consultant, Fortune PR, Ida Sudoyo Associates M-PR
Consultant, Inke Maris Associates, Eksekutif PR, dan sebagainya.
1.3 Peran Konsultan PR
a. Sebagai creator
5
Yaitu memiliki kreativitas dalam penciptaan suatu gagasan, ide-ide atau buah
pemikiran yang cemerlang.
b. Sebagai conceptor
Yaitu Mempunyai kemampuan (skill) sebagai konseptor dalam penyusunan
program kerja kehumasan, dan rencana program lainnya.
c. Sebagai mediator
Yaitu kemampuan menguasai teknik komunikasi baik melalui media secara lisan
maupun tertulis dalam penyampaian pesan atau menyalurkan informasi dari
lembaga organisasi yang diwakilinya kepada publik.
d. Sebagai problem solver
Mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya, baik secara proaktif,
antisipatif, inovatif, dinamis, dan solutif.1[4]
1.4 Fungsi Konsultan PR
 Menilai keseluruhan situasi
 Identifikasi sumber data dan informasi secara akurat
 Mendesain metode pengumpulan data yang memadai
 Mengumpulkan data dan menganalisa data sesuai dengan standar
penelitian
 Memberikan masukan/hasil data kepada klien dan bahwa memang itu
masalah yang sedang terjadi
 Harus mampu melindungi hak dari narasumber (klien) sehingga mereka
tidak terancam kedudukannya jika memberikan data yang sesungguhnya.
1.5 Tugas Konsultan PR
 Penciptaan desain logo, kreativitas nama perusahaan atau produk.
6
 Pelaksanaan kampanye promosi di media cetak dan media elektronik.
 Menyelenggarakan kegiatan perencanaan ajang khusus
 Menyelenggarakan kegiatan acara-acara perkenalan akan produk/isu
terhadap publiknya dan juga acara keramaian lainnya yang
menitikberatkan pada acara-acara yang bersifat mengumumkan
 Melakukan riset dan pengembangan riset
 Mengantisipasi, menangani krisis dan hingga pemulihan krisis
1.6 Metode dalam memilih konsultan PR
a. Metode kompetitif
Metode ini cukup mahal bagi konsultan karena menelan waktu cukup banyak
dalam rangka memenangkan kompetisi dari konsultan-konsultan lainnya. Metode
ini mengharuskan seorang konsultan untuk meluangkan waktu cukup lama (juga
biaya) guna mengumpulkan berbagai info penting demi menghasilkan proposal
yang baik.
b. Metode selektif
Pada metode ini sangat menguntungkan karena mungkin lebih profesional dalam
mempersiapkan dan menyajikan jasa pelayanannya.
1.7 Honor Jasa Konsultan PR
1) Biaya professional
2) Biaya pengeluaran untuk pemeliharaan/uang saku
3) Biaya proyek
1.8 Kelebihan dan kelemahan Biro Konsultan PR
a. Kelebihan Konsultan PR
 Penasihat independen sehingga ia akan mampu dan mau melontarkan
kritik-kritik tajam (objektif)
7
 Memiliki pengalaman menghadapi berbagai macam klien sehingga
keterampilan teknisnya benar-benar terasah dan bervariasi
 Efisiensi perusahaan
 Adanya kedekatan (team membership)
 Ada ketika dibutuhkan. Biasanya selalu siap siaga dan dapat bertindak
cepat.
b. Kelemahan Konsultan PR
(a) PR internal : dapat menimbulkan kecenderungan berkurangnya
objektivitas staf PR internal
(b) PR eksternal
 Ada kemungkinan hanya akan bekerja dengan sedikit atau bahkan satu
prang saja dari organisasi klien sehingga konsultan tidak akan mungkin
memiliki jalur-jalur internal
 Loyalitasnya pasti akan terbagi kepada banyak klien
 Operasinya semata-mata akan terbatas pada jumlah pembayaran yang
diterimanya.
 Membutuhkan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi
 Rasa tidak suka dari staf PR internal
2. Public Relations Officer
Menurut PRSA (Public Relations Society of America)
Public Relations membantu dalam hal pengambilan – pengambilan keputusan dan
menjalankan fungsi – fungsi yang lebih efektif dengan cara memberikan
kontribusi positif demi terciptanya kesepahaman bersama diantara kelompok –
kelompok dan istitusi yang terdapat didalam masyarakat yang pluralistik dan
kompleks. Hal ini mampu membawa kebijakan privat dan kebijakan umum
kedalam suasana yang harmonis tanpa ada kontradiksi diantara mereka.
8
Public Relations melayani berbagai macam institusi yang terdapat didalam
masyarakat seperti dalam bisnis, industri perdagangan, agen pemerintahan,
asosiasi sukarelawan, lembaga – lembaga donor, rumah sakit, sekolah, kampus –
kampus, dan bahkan institusi keagamaan. Untuk mencapai tujuannya itu, institusi
– institusi sebagaimana yang telah disebutkan diatas, diharuskan untuk
mengembangkan relasi atau hubungan yang efektif dengan berbagai macam
audiens atau dengan audiens yang beragam dan dengan publik yang beragam pula,
seperti misalnya dengan para pekerja, anggota – anggota, konsumen, komunitas
lokal, shareholder dan institusi – institusi lainnya, dan tentu saja dengan
masyarakat secara umum.
Pihak Manajemen dari institusi – intitusi tersebut perlu untuk memahami perilaku
– perilaku dan nilai – nilai yang dianut oleh publik jika tujuan institusi ingin
dicapai. Sedangkan tujuan itu sendiri sebenarnya dibentuk oleh lingkungan
eksternal. Para praktisi Public Relations berperan sebagai konselor untuk para
manajemen (manajer) dan juga berperan sebagai mediator, dengan cara membantu
untuk menterjemahkan kebutuhan atau tujuan individu menjadi lebih masuk akal
dan sebagai sebuah kebijakan yang dapat diterima.
Sebagai pelaku fungsi – fungsi manajemen, seorang public relations officer
memiliki tugas untuk :
a) Mengantisipasi, menganalisis, dan menterjemahkan atau memaknai opini
publik, perilaku dan isu – isu yang mungkin mempengaruhi (baik itu
pengaruh positif atau pengaruh negatif), terhadap aktivitas keorganisasian.
b) Manajemen konseling pada semua level organisasi dengan menghormati
pengambilan kebijakan.
c) Meneliti dan mengevaluasi program – program yang berkelanjutan dan
telah dijalankan dengan maksud untuk menciptakan kesepahaman publik
yang sangat berpengaruh pada kesuksesan tujuan organisasi. Hal ini
9
mungkin meliputi sisi pemasaran, finansial, penambahan biaya, pegawai,
community atau goverment relations dan terhadap program – program
lainnya.
d) Merencanakan dan mengimplementasikan tujuan organisasi untuk
mempengaruhi atau mengubah kebijakan publik.
e) Menentukan tujuan, merencanakan, pembiayaan, rekruitmen dan pelatihan
karyawan, mengembangkan fasilitas, pendek kata dengan mengelola
segala sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Berikut adalah contoh – contoh kapabilitas yang diperlukan oleh seorang Public
Relations Officer, meliputi kemampuan seni berkomunikasi, psikologi, psikologi
sosial, sosiologi, ilmu politik, ekonomi dan asas – asas manajemen dan etika
manajemen. Kemampuan teknis dan keahlian diperlukan dalam penelitian opini
publik, analisis isu publik, media relations, surat langsung, iklan institusi,
publikasi, produksi film, event – event khusus, pidato dan presentasi.
Guna membantu mendefinisikan dan mengimplementasikan kebijakan, seorang
Praktisi PR menggunakan berbagai macam keahlian komunikasi profesional dan
memainkan peranan yang terintegrasi baik itu dalam organisasi itu sendiri atau
antara organisasi dengan lingkungan eksternal.
3. Periset Public Relations
1.1 Pengertian
Riset merupakan pengumpulan data, fakta, dan informasi secara sistematis
dalam upaya mengembangkan pengertian. Sebagian besar kegiatan
asosiasi PR dalam menyampaiakan informasi harus secara akurat
mengenai datanya, dan berkaitan dengan public, produk dan program-
program yang dirancang.
10
2.1 Pentingnya Penelitian
Efektifitas Public Relations (PR) erat kaitannya dengan proses riset,
karena riset merupakan bagian integral dari perencanaan, pengembangan
program, dan proses evaluasi. Penelitian dilakukan dengan tujuan agar PR
mampu membuat keputusan-keputusan kebijakan dan merencanakan
strategi untuk program komunikasi yang efektif.
3.1 Peran Penelitian
Penelitian adalah suatu wujud tahap „mendengarkan‟. Glen profesor
Broom dan David Dozier dari San Diego State University, dalam buku
mereka Menggunakan Riset dalam Public Relations, hanya berkata,
“Penelitian adalah kontrol, objektif, dan pengumpulan informasi secara
sistematis untuk menggambarkan tujuan dan saling pengertian”. Penelitian
dilakukan untuk mempersiapkan informasi, data dikontrol, dan
diinterpretasi.
Empat upaya pemecahan persoalan program kerja dan penelitian dalam PR
yaitu :
1. Defining problem
Langkah pertama meliputi memperhatikan dan mengawasi pengetahuan,
opini, dan perilaku pihak-pihak yang berhubungan dan terpengaruh oleh
sikap dan kebijakan sebuah organisasi dalam upaya mendefinisikan
masalah PR, penelitian menjadi hal krusial karena mampu memberikan
informasi awal yang dibutuhkan untuk merencanakan aksi PR dan
memainkan peran penting dalam mengevaluasi efektifitas sebuah program.
2. Planning and Programming
Ketika praktisi PR telah berhasil mendefinisikan masalah melalui
serangkaian penelitian atau riset dan analisis maka langkah selanjutnya
yang harus dilakukan oleh praktisi PR adalah merencanakan strategi dan
11
program dalam upaya menyelesaikan masalah. Praktisi PR
mengembangkan perencanaan program strategis bekerjasama dengan
manajer yang lain karena pada prinsipnya program PR yang disusun tidak
akan berjalan dan berhasil jika tidak mendapat dukungan dari pihak lain
dalam perusahaan. Perencanaan strategis PR meliputi membuat keputusan
mengenai sasaran dan tujuan program, mengidentifikasi publik yang
berkepentingan, menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu
pemilihan dan penentuan strategi, aksi dan komunikasi.
3. Taking Action and Communicating
Berdasarkan perencanaan strategis yang telah disiapkan dan disetujui,
implementasi program aksi dan komunikasi yang dirancang untuk sasaran
spesifik bagi masing-masing publik dilakukan untuk mencapai tujuan
program. Strategi aksi biasanya meliputi perubahan kebijakan, prosedur,
produk, jasa, dan perilaku organisasi. Agar implementasi perubahan
berhasil, pihak managemen dan praktisi PR harus memandang PR lebih
dari sekedar publisitas dan komunikasi persuasif. Implementasi program
(aksi) memerlukan keahlian berkomunikasi yang terencana. Pada tahap ini,
pesan yang dirancang untuk tiap publik sasaran dipastikan mendukung
pencapaian sasaran dan objektif program begitu juga dengan kepentingan
masing-masing publik.
4. Evaluating the Program
Langkah terakhir meliputi menilai persiapan, implementasi, dan hasil
pelaksanaan program. Perubahan ketika program sedang dilaksanakan
dilakukan berdasarkan evaluasi respon atas apakah sebuah program
berjalan dengan lancar atau tidak. Evaluasi menjadi bagian paling penting
dan tidak terpisahkan dari proses manajemen PR karena akan memberikan
kesimpulan mengenai keberhasilan program PR yang dijalankan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah program.
12
Penelitian adalah suatu wujud tahap „mendengarkan‟. Glen profesor Broom dan
David Dozier dari San Diego State University, dalam buku mereka Menggunakan
Riset dalam Public Relations, hanya berkata, “Penelitian adalah kontrol, objektif,
dan pengumpulan informasi secara sistematis untuk menggambarkan tujuan dan
saling pengertian”. Penelitian dilakukan untuk mempersiapkan informasi, data
dikontrol, dan diinterpretasi.
Empat upaya pemecahan persoalan program kerja dan penelitian dalam PR yaitu :
1. Defining problem
Langkah pertama meliputi memperhatikan dan mengawasi pengetahuan, opini,
dan perilaku pihak-pihak yang berhubungan dan terpengaruh oleh sikap dan
kebijakan sebuah organisasi dalam upaya mendefinisikan masalah PR, penelitian
menjadi hal krusial karena mampu memberikan informasi awal yang dibutuhkan
untuk merencanakan aksi PR dan memainkan peran penting dalam mengevaluasi
efektifitas sebuah program.
2. Planning and Programming
Ketika praktisi PR telah berhasil mendefinisikan masalah melalui serangkaian
penelitian atau riset dan analisis maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan
oleh praktisi PR adalah merencanakan strategi dan program dalam upaya
menyelesaikan masalah. Praktisi PR mengembangkan perencanaan program
strategis bekerjasama dengan manajer yang lain karena pada prinsipnya program
PR yang disusun tidak akan berjalan dan berhasil jika tidak mendapat dukungan
dari pihak lain dalam perusahaan. Perencanaan strategis PR meliputi membuat
keputusan mengenai sasaran dan tujuan program, mengidentifikasi publik yang
berkepentingan, menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan dan
penentuan strategi, aksi dan komunikasi.
3. Taking Action and Communicating
13
Berdasarkan perencanaan strategis yang telah disiapkan dan disetujui,
implementasi program aksi dan komunikasi yang dirancang untuk sasaran spesifik
bagi masing-masing publik dilakukan untuk mencapai tujuan program. Strategi
aksi biasanya meliputi perubahan kebijakan, prosedur, produk, jasa, dan perilaku
organisasi. Agar implementasi perubahan berhasil, pihak managemen dan praktisi
PR harus memandang PR lebih dari sekedar publisitas dan komunikasi persuasif.
Implementasi program (aksi) memerlukan keahlian berkomunikasi yang
terencana. Pada tahap ini, pesan yang dirancang untuk tiap publik sasaran
dipastikan mendukung pencapaian sasaran dan objektif program begitu juga
dengan kepentingan masing-masing publik.
4. Evaluating the Program
Langkah terakhir meliputi menilai persiapan, implementasi, dan hasil pelaksanaan
program. Perubahan ketika program sedang dilaksanakan dilakukan berdasarkan
evaluasi respon atas apakah sebuah program berjalan dengan lancar atau tidak.
Evaluasi menjadi bagian paling penting dan tidak terpisahkan dari proses
manajemen PR karena akan memberikan kesimpulan mengenai keberhasilan
program PR yang dijalankan dan faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau
tidaknya sebuah program.
4.1 Manfaat Menggunakan Riset
1) Mencapai Kredibilitas dengan Manajemen
Kredibilitas organisasi/perusahaan dimana eksekutif perlu menyusun program
pengembangan pasti membutuhkan fakta lapangan, bukan dugaan dan firasat
untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Menetapkan Audiens dan Segmen Publik
14
Informasi rinci tentang demografi, gaya hidup, karakteristik, dan pola konsumsi
khalayak membantu untuk memastikan bahwa pesan mencapai audiens yang
tepat.
3) Merumuskan Strategi
Kesalahan menyusun strategi akan membuat banyak anggaran terbuang percuma.
Sehingga di sini ketepatan hasil riset menjadi sangatlah penting.
4) Pesan / Copy Writing
Riset terhadap isi/materi pesan untuk menentukan pesan yang tepat untuk
audience yang tepat pula.
5) Membantu manajemen Keep in Touch
Dalam komunitas massa, manajemen puncak terisolasi dari perhatian terhadap
karyawan, pelanggan, dan publik penting lainnya. Penelitian ini membantu
menjembatani kesenjangan tersebut. Umpan balik ini sebagai masukan untuk
eksekutif puncak untuk menyusun kebijakan dan strategi komunikasi yang lebih
baik.
6) Mencegah Krisis
Permasalahan yang berupa krisis organisasi banyak bersumber dari masalah
operasional internal dan kaitannya dengan kepentingan dan kepuasan publik,
bahkan lebih parah daripada masalah bencana alam atau lainnya, karena dari hal
itulah citra perusahaan/organisasi dipertaruhkan.
7) Memantau Kompetisi
Perusahaan yang cerdas akan melacak apa yang dilakukan pesaing. Hal ini
dilakukan melalui riset konsumen, meminta mengomentari produk bersaing,
analisis isi dari liputan media, dan ulasan industri dalam jurnal perdagangan.
15
Penelitian semacam ini sering membantu sebuah organisasi bentuk komunikasi
pemasaran dan strategi untuk melawan kekuatan pesaing dan memanfaatkan
kelemahan apapun.
8) Pengaruh Opini Publik
Fakta-fakta dan angka, dikumpulkan dari berbagai sumber-sumber primer dan
sekunder, dapat mengubah opini publik.
9) Menghasilkan Publisitas
Jejak pendapat dan survey dapat menghasilkan publisitas untuk sebuah organisasi.
Banyak survey tampaknya terutama dirancang dengan program publikasi melalui
benak audience.
10) Mengukur Kesuksesan
Dasar dari setiap program PR adalah seberapa banyak waktu dan uang yang
dihabiskan untuk mencapai tujuan.
5.1 Teknik Khusus Riset Public Relations
Teknik riset khusus bagi praktisi public relations diantaranya adalah audit public
relations, audit komunikasi, dan audit social.
1. Audit Public Relations
Tipe riset public relations campuran yang paling banyak digunakan adalah audit.
Audit public relations adalah sebuah kajian dengan skala luas yang menguji
public relations organisasi, baik secara internal maupun secara eksternal. Audit
public relations memberikan informasi dalam merencanakan masa depan kerja
public relations.
2. Audit Komunikasi
16
Audit komunikasi, seperti audit public relations, diaplikasikan dengan banyak
cara berbeda. Sebuah audit komunikasi yang efektif mengawalinya dengan
berorientasi kepada penerima, sebagai lawan dari model yang berfokus kepada
pengirim. Umumnya audit komunikasi berusaha memantau dan mengevaluasi
saluran, pesan, seta iklim komunikasi dari sebuah organisasi. Hasil dari audit
komunikasi seringkali mengungkap masalah distorsi informasi atau masalah
kurangnya komunikasi. Audit komunikasi mengemas beberapa metode riset untuk
aplikasi spesifik. Metode riset berikut digunakan dalam kombinasi yang sesuai
untuk mengaudit komunikasi organisasi dan menginvestigasi bidang masalah
spesifik.
 Survey iklim komunikasi
 Analisis jaringan
 Survey pembaca
 Analisis kandungan teks
 Kajian pemahaman teks
3. Audit Sosial
Konsep audit social mulai diperkenalkan pada awal tahun 1960 ketika bisnis dan
organisasi lainnya ditantang untuk mengetahui kewajibannya kepada masyarakat.
Secara umum audit survey merupakan survey tentang sikap dan opini yang
mengukur persepsi dari beragam public tentang tanggapan social sebbuah
organisasi. Audit social umumnya dibatasi pada isu tentang tanggungjawab social
sebuah organisasi.
4. Pembeda Generalis dan Spesialis
Generalis adalah seorang yang mengerti akan banyak hal tetapi tidak mengerti
hal-hal tersebut secara lebih spesifik. Orang yang generalismempunyai wawasan
yang luas tetapi tidak dalam, dalam artian tidak memerlukan analisa terhadap
suatu pengetahuan. Seorang yang generalis hanya sebatas mengetahui suatu hal
saja, tidak mempelajari atau mengkajinya lebih dalam..
17
Spesialis adalah seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam sebuah
bidang yang di peroleh dari pelatihan khusus/pendidikan khusus. Orang spesialis
mempunyai wawasan yang mana wawasan itu lebih dia dalami dan pelajari lagi,
sehingga dia pun menjadi spesialis dalam bidang yang dia kaji dan pelajari itu.
Kesimpulan:
Perbedaan utama antara Generalis dan Spesialis terletak pada kompetisi yang
ada didalamnya. Seorang generalis adalah manusia serba bisa yang mengetahui
banyak hal, tetapi yang mereka ketahui itu hanya sebatas luarnya saja. Tidak lebih
detail dan mendalam, atau bisa dikatakan hanya sebatas pengetahuan umum
saja. Spesialis orang yang mengetahui suatu hal lebih spesifik dan menjadi alhi
atau spesialis dalam hal itu.
Tenaga generalis atau spesialis dalam organisasi PR
Seorang PR officer dalam menjalankan manajemen organisasi perusahaan tidak
akan mungkin pada saat melaksanakan fungsi dan tugasnya akan dilakukan secara
sendiri. PR officer memerlukan dukungan dalam pekerjaannya yang akan
melibatkan orang lain, dengan demikian Departemen PR harus dapat memutuskan
apakah akan merekrut dan membentuk tim kerja yang melibatkan para praktisi
dengan keahlian dan pengalaman umum ataukah secara khusus, mungkin perlu
merekrut seorang PR dengan spesialisasi PR di bidang tertentu seperti PR
hubungan dengan investor atau PR dengan pemerintah. Alternatifnya akan ada
kebutuhan terhadap spesialis yang memiliki teknik tertentu seperti hubungan
dengan media massa baik cetak maupun media massa elektronik.
Tidak akan ada gunanya dari adanya tim perencanaan strategis PR jika tidak ada
seorang pun mampu menulis siaran berita (press release) atau naskah arahan
untuk produksi video. Sama halnya tidak ada arti pentingnya mempunyai tim
implementasi yang handal jika tidak seorangpun dapat menulis sebuah strategi
atau program secara terarah. Pendekatan pada seluruh masalah tersebut akan
18
bergantung dari aktivitas serta ukuran dan kondisi-kondisi tugas yang dikerjakan.
Faktor-faktor ini akan menentukan cara dalam menyusun operasi departemen PR.
Sebagian manajer menyusunnya berdasarkan jenis khalayak, dengan konsentrasi
orang pada komunikasi keuangan, hubungan dengan pemerintah. Departemen lain
mungkin dibentuk menggunakan teknik dimana anggota tim akan diserahi
tanggung jawab mengurus pekerjaan kreatif, hubungan dengan media.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan
saling pengertian antara sebuah lembaga atau institusi dengan masyarakat. Humas
(PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan,
meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi
atau lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat
memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun
masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai
target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan
rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi
hasil-hasil apa yang telah dicapain.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Linggar. 2005. Teori & Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara.
http://missdaniar29.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-humas-dan-pr.html
Onong. U, Effendy. 2013. Human Relations dan Public Relations. Manda Maju.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Media komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaMedia komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaHana Eka
 
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...eddy sanusi silitonga
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptCha Cha D Talo
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massaRatih Aini
 
Etika dan filsafat komunikasi
Etika dan filsafat komunikasiEtika dan filsafat komunikasi
Etika dan filsafat komunikasipycnat
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perPelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perHasanulArif1
 
Sejarah Koperasi
Sejarah KoperasiSejarah Koperasi
Sejarah KoperasiAi Solihat
 
Pr in the marketing mix
Pr in the marketing mixPr in the marketing mix
Pr in the marketing mixmc10_10
 
Manajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media onlineManajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media onlineYudha P Sunandar
 
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIALusianai Waode
 
Hubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan KomunikasiHubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan KomunikasiArdiansah Danus
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationkaharudin6
 
[Presentasi] Branding & Personal Branding
[Presentasi] Branding & Personal Branding[Presentasi] Branding & Personal Branding
[Presentasi] Branding & Personal BrandingNoor Adn
 
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2mahmud_hidayat
 
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatPengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatIslamic University
 
Teori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasiTeori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasib2it
 

Mais procurados (20)

Media komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknyaMedia komunikasi massa dan karakteristiknya
Media komunikasi massa dan karakteristiknya
 
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda ppt
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Etika dan filsafat komunikasi
Etika dan filsafat komunikasiEtika dan filsafat komunikasi
Etika dan filsafat komunikasi
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_perPelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
Pelanggaran etika dan_regulasi_dalam_per
 
Sejarah Koperasi
Sejarah KoperasiSejarah Koperasi
Sejarah Koperasi
 
Public Relation (PR)
Public Relation (PR)Public Relation (PR)
Public Relation (PR)
 
Tahap Branding
Tahap BrandingTahap Branding
Tahap Branding
 
Pr in the marketing mix
Pr in the marketing mixPr in the marketing mix
Pr in the marketing mix
 
Manajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media onlineManajemen redaksi media online
Manajemen redaksi media online
 
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
 
Hubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan KomunikasiHubungan Lobi dan Komunikasi
Hubungan Lobi dan Komunikasi
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
 
[Presentasi] Branding & Personal Branding
[Presentasi] Branding & Personal Branding[Presentasi] Branding & Personal Branding
[Presentasi] Branding & Personal Branding
 
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
Periklanan & promosi.terence a shimp.ed5.jil2
 
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatPengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
 
Teori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasiTeori komunikasi-organisasi
Teori komunikasi-organisasi
 
Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1
 

Semelhante a Tren Profesi Kehumasan

#1 everything you should know about pr
#1 everything you should know about pr#1 everything you should know about pr
#1 everything you should know about prNaneth A. Ekopriyono
 
Ringkasan Hubungan Masyarakat
Ringkasan Hubungan Masyarakat Ringkasan Hubungan Masyarakat
Ringkasan Hubungan Masyarakat Naiya Naiya
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranAsmidiAs
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLERKanaidi ken
 
Managing Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaManaging Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaKanaidi ken
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhulolii12
 
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaMemahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaArdiansah Danus
 
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputramistertipr
 
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumenTanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumenSerenity 101
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan STISIPWIDURI
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan STISIPWIDURI
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan  Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan STISIPWIDURI
 
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...Kanaidi ken
 
Agenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi Efektif-.pptx
Agenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi  Efektif-.pptxAgenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi  Efektif-.pptx
Agenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi Efektif-.pptxMARYONSWPOHWAIN
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
 
Heart to heart strategy for a good public relations
Heart to heart strategy for a good public relationsHeart to heart strategy for a good public relations
Heart to heart strategy for a good public relationsauliasupport
 

Semelhante a Tren Profesi Kehumasan (20)

#1 everything you should know about pr
#1 everything you should know about pr#1 everything you should know about pr
#1 everything you should know about pr
 
Ringkasan Hubungan Masyarakat
Ringkasan Hubungan Masyarakat Ringkasan Hubungan Masyarakat
Ringkasan Hubungan Masyarakat
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
 
Managing Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaManaging Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & Media
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhu
 
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaMemahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan Nova
 
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
 
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumenTanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
 
PENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATIONPENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATION
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan  Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Laporan Komunikasi Bisnis
Laporan Komunikasi BisnisLaporan Komunikasi Bisnis
Laporan Komunikasi Bisnis
 
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
 
Agenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi Efektif-.pptx
Agenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi  Efektif-.pptxAgenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi  Efektif-.pptx
Agenda II-PKA-Bahan Tayang Strategi Efektif-.pptx
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
 
Heart to heart strategy for a good public relations
Heart to heart strategy for a good public relationsHeart to heart strategy for a good public relations
Heart to heart strategy for a good public relations
 
Profesionalisme praktisi pr
Profesionalisme praktisi prProfesionalisme praktisi pr
Profesionalisme praktisi pr
 
Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)
 

Mais de Lisa Ramadhanty

Mais de Lisa Ramadhanty (20)

Get To Know Lyz More
Get To Know Lyz MoreGet To Know Lyz More
Get To Know Lyz More
 
Kompas Gramedia (Grid Network) Internship Report
Kompas Gramedia (Grid Network) Internship ReportKompas Gramedia (Grid Network) Internship Report
Kompas Gramedia (Grid Network) Internship Report
 
LPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli NegeriLPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli Negeri
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli Negeri
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Krisis Facebook
Krisis FacebookKrisis Facebook
Krisis Facebook
 
Bargaining
BargainingBargaining
Bargaining
 
Fact About FIFA World Cup
Fact About FIFA World CupFact About FIFA World Cup
Fact About FIFA World Cup
 
Chiara Ferragni
Chiara FerragniChiara Ferragni
Chiara Ferragni
 
Proposal Carnaval Batik
Proposal Carnaval BatikProposal Carnaval Batik
Proposal Carnaval Batik
 
MNC TV
MNC TV MNC TV
MNC TV
 
Proposal Astra
Proposal AstraProposal Astra
Proposal Astra
 
Government relations
Government relationsGovernment relations
Government relations
 
Komunikasi Verbal & Non-Verbal
Komunikasi Verbal & Non-VerbalKomunikasi Verbal & Non-Verbal
Komunikasi Verbal & Non-Verbal
 
Etos Kerja
Etos KerjaEtos Kerja
Etos Kerja
 
Teori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifTeori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan Adaptif
 
Study Case Dufan
Study Case DufanStudy Case Dufan
Study Case Dufan
 
PR Profession
PR ProfessionPR Profession
PR Profession
 
Website - Tentang Kami
Website - Tentang Kami Website - Tentang Kami
Website - Tentang Kami
 
Latihan pemahaman statistik sosial
Latihan pemahaman statistik sosialLatihan pemahaman statistik sosial
Latihan pemahaman statistik sosial
 

Último

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Último (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Tren Profesi Kehumasan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memiliki reputasi positif organisasi adalah dambaan dari seluruh organisasi baik profit maupun non profit. Semua tahu bahwa tugas ini biasanya dipegang oleh Public Relations sebuah organisasi, tetapi kenyataannya keinginan dan pelaksanaan tidak semudah itu tercapai. Organisasi di satu sisi ingin reputasinya baik tetapi di sisi lain masih merasa jika memiliki departemen PR sendiri mereka harus mengeluarkan sejumlah biaya tetap yang tidak murah. Jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut adalah perusahaan dapat menyewa jasa konsultan PR yang dapat membantu mereka mewujudkan hal tersebut. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsultant Public Relation bekerja? 2. Apa tugas seorang Public Relation officer itu? 3. Bagaimana tugas seorang periset Public Relation? 4. Apa yang membedakan generalis dan spesialis dalam Public Relation? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Tulisan ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi perusahaan yang ingin tahu seluk beluk mengenai jasa konsultasi sehingga mereka tahu langkah apa yang dapat dilakukan untuk berhubungan dengan pihak konsultan. Tulisan ini juga diharapkan dapat menjadi wacana bagi lulusan pendidikan dengan bidang studi PR bahwa bagi mereka ada alternatif lain selain “ikut orang” setelah lulus tetapi mereka dapat mendirikan sendiri usaha konsultansi sebagai wadah mengasah jiwa enterpreneur yang dimilikinya.
  • 2. 2 D. Metode Penulisan Penyusun memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan Konsultan PR 1.1 Biro Konsultan PR di Inggris Dewasa ini, terdapat lebih dari 1.200 biro konsultasi PR di Inggris. Sebagian besar diantaranya terdaftar dalam Advertiser Annual dan Hollis Press and Public Relations Annual. Umumnya, biro konsultan PR memusatkan perhatiannya pada satu atau beberapa bidang khusus tertentu saja. Misalnya, ada satu perusahaan PR yang khusus bergerak dalam satu industry tertentu seperti industry, atau untuk membuka dan memelihara hubungan-hubungan tertentu antara klien dengan pihak parlemen. Lembaga Asosiasi Konsultan PR (PRCI – Public Relations Consultants Association) kini telah memiliki lebih dari 100 anggota (berupa perusahaan) dalam berbagai macam ukuran yang melayani lebih dari 1.000 klien. Beberapa anggotanya bahkan berasal dari luar negeri. 1.2 Biro Konsultan di Indonesia  Di tahun 1967 dibentuk Badan Kerja Sama (BKM) Antar-Humas Pemerintah yang terdapat dalam Departement Kabinet-Kabinet RI.  Di tahun 1970 wadah kerja sama itu ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi (Bakor) Kehumasan Pemerintah.  Pada 13 Maret 1971 dengan diterbitkannya SK Menpen RI No.31 Tahun 1971 singkat Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah diubah menjadi Bakohumas dengan penegasan tugas antara lain: mengadakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dan kerja sama antara humas-humas departemen/lembaga negara serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan kehumasan sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
  • 4. 4  Dibentuknya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia – PERHUMAS adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972. PERHUMAS secara resmi telah tercatat di DEPDAGRI sebagai organisasi nasional kehumasan di Indonesia dan pada International Public Relation Association IPRA yang berkedudukan di London. PERHUMAS bertujuan meningkatkan keterampilan professional, memperluas dan memperdalam pengetahuan, meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman antara anggota serta berhubungan dengan organisasi serumpun di dalam dan luar negeri, Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi anggota, seperti penerbitan bulletin, buku dan jurnal, berbekal pengalaman – pengalaman dari momen – momen bersejarah yang telah dilalui selama kurun waktu 34 tahun ini, PERHUMAS ikut membidani kelahiran Federation Of ASEAN Public Relations Organization (FAPRO) pada 17 Desember 1977 di Kuala Lumpur. Penyelenggara ASEAN Public Relations Congress di Jakarta pada Tahun 1981, dan terakhir diterimanya PERHUMAS dalam Forum For Corporate Governance in Indonesia (FCGI) pada tahun 2002 perayaan Tri Dasawarsa PERHUMAS 2002, Musyawarah Nasional 2004 hingga Konvensi Nasional Humas Indonesia 2006 yang sedang kita laksanakan ini.  Selain Perhumas yang menghimpun para praktisi humas di Indonesia juga telah terbentuk organisasi yang menghimpun perusahaan humas, yakni Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI).APPRI berdiri pada tanggal 10 April 1987 di Jakarta dan bersifat independen. APPRI telah menetapkan Kode Etik Profesi dan memberlakukan pada anggotanya. Sampai sejauh ini anggota APPRI telah berkiprah di tingkat internasional. Misalnya, Soedarto & Noeradi PR Consultant, Fortune PR, Ida Sudoyo Associates M-PR Consultant, Inke Maris Associates, Eksekutif PR, dan sebagainya. 1.3 Peran Konsultan PR a. Sebagai creator
  • 5. 5 Yaitu memiliki kreativitas dalam penciptaan suatu gagasan, ide-ide atau buah pemikiran yang cemerlang. b. Sebagai conceptor Yaitu Mempunyai kemampuan (skill) sebagai konseptor dalam penyusunan program kerja kehumasan, dan rencana program lainnya. c. Sebagai mediator Yaitu kemampuan menguasai teknik komunikasi baik melalui media secara lisan maupun tertulis dalam penyampaian pesan atau menyalurkan informasi dari lembaga organisasi yang diwakilinya kepada publik. d. Sebagai problem solver Mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya, baik secara proaktif, antisipatif, inovatif, dinamis, dan solutif.1[4] 1.4 Fungsi Konsultan PR  Menilai keseluruhan situasi  Identifikasi sumber data dan informasi secara akurat  Mendesain metode pengumpulan data yang memadai  Mengumpulkan data dan menganalisa data sesuai dengan standar penelitian  Memberikan masukan/hasil data kepada klien dan bahwa memang itu masalah yang sedang terjadi  Harus mampu melindungi hak dari narasumber (klien) sehingga mereka tidak terancam kedudukannya jika memberikan data yang sesungguhnya. 1.5 Tugas Konsultan PR  Penciptaan desain logo, kreativitas nama perusahaan atau produk.
  • 6. 6  Pelaksanaan kampanye promosi di media cetak dan media elektronik.  Menyelenggarakan kegiatan perencanaan ajang khusus  Menyelenggarakan kegiatan acara-acara perkenalan akan produk/isu terhadap publiknya dan juga acara keramaian lainnya yang menitikberatkan pada acara-acara yang bersifat mengumumkan  Melakukan riset dan pengembangan riset  Mengantisipasi, menangani krisis dan hingga pemulihan krisis 1.6 Metode dalam memilih konsultan PR a. Metode kompetitif Metode ini cukup mahal bagi konsultan karena menelan waktu cukup banyak dalam rangka memenangkan kompetisi dari konsultan-konsultan lainnya. Metode ini mengharuskan seorang konsultan untuk meluangkan waktu cukup lama (juga biaya) guna mengumpulkan berbagai info penting demi menghasilkan proposal yang baik. b. Metode selektif Pada metode ini sangat menguntungkan karena mungkin lebih profesional dalam mempersiapkan dan menyajikan jasa pelayanannya. 1.7 Honor Jasa Konsultan PR 1) Biaya professional 2) Biaya pengeluaran untuk pemeliharaan/uang saku 3) Biaya proyek 1.8 Kelebihan dan kelemahan Biro Konsultan PR a. Kelebihan Konsultan PR  Penasihat independen sehingga ia akan mampu dan mau melontarkan kritik-kritik tajam (objektif)
  • 7. 7  Memiliki pengalaman menghadapi berbagai macam klien sehingga keterampilan teknisnya benar-benar terasah dan bervariasi  Efisiensi perusahaan  Adanya kedekatan (team membership)  Ada ketika dibutuhkan. Biasanya selalu siap siaga dan dapat bertindak cepat. b. Kelemahan Konsultan PR (a) PR internal : dapat menimbulkan kecenderungan berkurangnya objektivitas staf PR internal (b) PR eksternal  Ada kemungkinan hanya akan bekerja dengan sedikit atau bahkan satu prang saja dari organisasi klien sehingga konsultan tidak akan mungkin memiliki jalur-jalur internal  Loyalitasnya pasti akan terbagi kepada banyak klien  Operasinya semata-mata akan terbatas pada jumlah pembayaran yang diterimanya.  Membutuhkan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi  Rasa tidak suka dari staf PR internal 2. Public Relations Officer Menurut PRSA (Public Relations Society of America) Public Relations membantu dalam hal pengambilan – pengambilan keputusan dan menjalankan fungsi – fungsi yang lebih efektif dengan cara memberikan kontribusi positif demi terciptanya kesepahaman bersama diantara kelompok – kelompok dan istitusi yang terdapat didalam masyarakat yang pluralistik dan kompleks. Hal ini mampu membawa kebijakan privat dan kebijakan umum kedalam suasana yang harmonis tanpa ada kontradiksi diantara mereka.
  • 8. 8 Public Relations melayani berbagai macam institusi yang terdapat didalam masyarakat seperti dalam bisnis, industri perdagangan, agen pemerintahan, asosiasi sukarelawan, lembaga – lembaga donor, rumah sakit, sekolah, kampus – kampus, dan bahkan institusi keagamaan. Untuk mencapai tujuannya itu, institusi – institusi sebagaimana yang telah disebutkan diatas, diharuskan untuk mengembangkan relasi atau hubungan yang efektif dengan berbagai macam audiens atau dengan audiens yang beragam dan dengan publik yang beragam pula, seperti misalnya dengan para pekerja, anggota – anggota, konsumen, komunitas lokal, shareholder dan institusi – institusi lainnya, dan tentu saja dengan masyarakat secara umum. Pihak Manajemen dari institusi – intitusi tersebut perlu untuk memahami perilaku – perilaku dan nilai – nilai yang dianut oleh publik jika tujuan institusi ingin dicapai. Sedangkan tujuan itu sendiri sebenarnya dibentuk oleh lingkungan eksternal. Para praktisi Public Relations berperan sebagai konselor untuk para manajemen (manajer) dan juga berperan sebagai mediator, dengan cara membantu untuk menterjemahkan kebutuhan atau tujuan individu menjadi lebih masuk akal dan sebagai sebuah kebijakan yang dapat diterima. Sebagai pelaku fungsi – fungsi manajemen, seorang public relations officer memiliki tugas untuk : a) Mengantisipasi, menganalisis, dan menterjemahkan atau memaknai opini publik, perilaku dan isu – isu yang mungkin mempengaruhi (baik itu pengaruh positif atau pengaruh negatif), terhadap aktivitas keorganisasian. b) Manajemen konseling pada semua level organisasi dengan menghormati pengambilan kebijakan. c) Meneliti dan mengevaluasi program – program yang berkelanjutan dan telah dijalankan dengan maksud untuk menciptakan kesepahaman publik yang sangat berpengaruh pada kesuksesan tujuan organisasi. Hal ini
  • 9. 9 mungkin meliputi sisi pemasaran, finansial, penambahan biaya, pegawai, community atau goverment relations dan terhadap program – program lainnya. d) Merencanakan dan mengimplementasikan tujuan organisasi untuk mempengaruhi atau mengubah kebijakan publik. e) Menentukan tujuan, merencanakan, pembiayaan, rekruitmen dan pelatihan karyawan, mengembangkan fasilitas, pendek kata dengan mengelola segala sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah contoh – contoh kapabilitas yang diperlukan oleh seorang Public Relations Officer, meliputi kemampuan seni berkomunikasi, psikologi, psikologi sosial, sosiologi, ilmu politik, ekonomi dan asas – asas manajemen dan etika manajemen. Kemampuan teknis dan keahlian diperlukan dalam penelitian opini publik, analisis isu publik, media relations, surat langsung, iklan institusi, publikasi, produksi film, event – event khusus, pidato dan presentasi. Guna membantu mendefinisikan dan mengimplementasikan kebijakan, seorang Praktisi PR menggunakan berbagai macam keahlian komunikasi profesional dan memainkan peranan yang terintegrasi baik itu dalam organisasi itu sendiri atau antara organisasi dengan lingkungan eksternal. 3. Periset Public Relations 1.1 Pengertian Riset merupakan pengumpulan data, fakta, dan informasi secara sistematis dalam upaya mengembangkan pengertian. Sebagian besar kegiatan asosiasi PR dalam menyampaiakan informasi harus secara akurat mengenai datanya, dan berkaitan dengan public, produk dan program- program yang dirancang.
  • 10. 10 2.1 Pentingnya Penelitian Efektifitas Public Relations (PR) erat kaitannya dengan proses riset, karena riset merupakan bagian integral dari perencanaan, pengembangan program, dan proses evaluasi. Penelitian dilakukan dengan tujuan agar PR mampu membuat keputusan-keputusan kebijakan dan merencanakan strategi untuk program komunikasi yang efektif. 3.1 Peran Penelitian Penelitian adalah suatu wujud tahap „mendengarkan‟. Glen profesor Broom dan David Dozier dari San Diego State University, dalam buku mereka Menggunakan Riset dalam Public Relations, hanya berkata, “Penelitian adalah kontrol, objektif, dan pengumpulan informasi secara sistematis untuk menggambarkan tujuan dan saling pengertian”. Penelitian dilakukan untuk mempersiapkan informasi, data dikontrol, dan diinterpretasi. Empat upaya pemecahan persoalan program kerja dan penelitian dalam PR yaitu : 1. Defining problem Langkah pertama meliputi memperhatikan dan mengawasi pengetahuan, opini, dan perilaku pihak-pihak yang berhubungan dan terpengaruh oleh sikap dan kebijakan sebuah organisasi dalam upaya mendefinisikan masalah PR, penelitian menjadi hal krusial karena mampu memberikan informasi awal yang dibutuhkan untuk merencanakan aksi PR dan memainkan peran penting dalam mengevaluasi efektifitas sebuah program. 2. Planning and Programming Ketika praktisi PR telah berhasil mendefinisikan masalah melalui serangkaian penelitian atau riset dan analisis maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh praktisi PR adalah merencanakan strategi dan
  • 11. 11 program dalam upaya menyelesaikan masalah. Praktisi PR mengembangkan perencanaan program strategis bekerjasama dengan manajer yang lain karena pada prinsipnya program PR yang disusun tidak akan berjalan dan berhasil jika tidak mendapat dukungan dari pihak lain dalam perusahaan. Perencanaan strategis PR meliputi membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program, mengidentifikasi publik yang berkepentingan, menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan dan penentuan strategi, aksi dan komunikasi. 3. Taking Action and Communicating Berdasarkan perencanaan strategis yang telah disiapkan dan disetujui, implementasi program aksi dan komunikasi yang dirancang untuk sasaran spesifik bagi masing-masing publik dilakukan untuk mencapai tujuan program. Strategi aksi biasanya meliputi perubahan kebijakan, prosedur, produk, jasa, dan perilaku organisasi. Agar implementasi perubahan berhasil, pihak managemen dan praktisi PR harus memandang PR lebih dari sekedar publisitas dan komunikasi persuasif. Implementasi program (aksi) memerlukan keahlian berkomunikasi yang terencana. Pada tahap ini, pesan yang dirancang untuk tiap publik sasaran dipastikan mendukung pencapaian sasaran dan objektif program begitu juga dengan kepentingan masing-masing publik. 4. Evaluating the Program Langkah terakhir meliputi menilai persiapan, implementasi, dan hasil pelaksanaan program. Perubahan ketika program sedang dilaksanakan dilakukan berdasarkan evaluasi respon atas apakah sebuah program berjalan dengan lancar atau tidak. Evaluasi menjadi bagian paling penting dan tidak terpisahkan dari proses manajemen PR karena akan memberikan kesimpulan mengenai keberhasilan program PR yang dijalankan dan faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah program.
  • 12. 12 Penelitian adalah suatu wujud tahap „mendengarkan‟. Glen profesor Broom dan David Dozier dari San Diego State University, dalam buku mereka Menggunakan Riset dalam Public Relations, hanya berkata, “Penelitian adalah kontrol, objektif, dan pengumpulan informasi secara sistematis untuk menggambarkan tujuan dan saling pengertian”. Penelitian dilakukan untuk mempersiapkan informasi, data dikontrol, dan diinterpretasi. Empat upaya pemecahan persoalan program kerja dan penelitian dalam PR yaitu : 1. Defining problem Langkah pertama meliputi memperhatikan dan mengawasi pengetahuan, opini, dan perilaku pihak-pihak yang berhubungan dan terpengaruh oleh sikap dan kebijakan sebuah organisasi dalam upaya mendefinisikan masalah PR, penelitian menjadi hal krusial karena mampu memberikan informasi awal yang dibutuhkan untuk merencanakan aksi PR dan memainkan peran penting dalam mengevaluasi efektifitas sebuah program. 2. Planning and Programming Ketika praktisi PR telah berhasil mendefinisikan masalah melalui serangkaian penelitian atau riset dan analisis maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh praktisi PR adalah merencanakan strategi dan program dalam upaya menyelesaikan masalah. Praktisi PR mengembangkan perencanaan program strategis bekerjasama dengan manajer yang lain karena pada prinsipnya program PR yang disusun tidak akan berjalan dan berhasil jika tidak mendapat dukungan dari pihak lain dalam perusahaan. Perencanaan strategis PR meliputi membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program, mengidentifikasi publik yang berkepentingan, menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan dan penentuan strategi, aksi dan komunikasi. 3. Taking Action and Communicating
  • 13. 13 Berdasarkan perencanaan strategis yang telah disiapkan dan disetujui, implementasi program aksi dan komunikasi yang dirancang untuk sasaran spesifik bagi masing-masing publik dilakukan untuk mencapai tujuan program. Strategi aksi biasanya meliputi perubahan kebijakan, prosedur, produk, jasa, dan perilaku organisasi. Agar implementasi perubahan berhasil, pihak managemen dan praktisi PR harus memandang PR lebih dari sekedar publisitas dan komunikasi persuasif. Implementasi program (aksi) memerlukan keahlian berkomunikasi yang terencana. Pada tahap ini, pesan yang dirancang untuk tiap publik sasaran dipastikan mendukung pencapaian sasaran dan objektif program begitu juga dengan kepentingan masing-masing publik. 4. Evaluating the Program Langkah terakhir meliputi menilai persiapan, implementasi, dan hasil pelaksanaan program. Perubahan ketika program sedang dilaksanakan dilakukan berdasarkan evaluasi respon atas apakah sebuah program berjalan dengan lancar atau tidak. Evaluasi menjadi bagian paling penting dan tidak terpisahkan dari proses manajemen PR karena akan memberikan kesimpulan mengenai keberhasilan program PR yang dijalankan dan faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah program. 4.1 Manfaat Menggunakan Riset 1) Mencapai Kredibilitas dengan Manajemen Kredibilitas organisasi/perusahaan dimana eksekutif perlu menyusun program pengembangan pasti membutuhkan fakta lapangan, bukan dugaan dan firasat untuk mencapai tujuan organisasi. 2) Menetapkan Audiens dan Segmen Publik
  • 14. 14 Informasi rinci tentang demografi, gaya hidup, karakteristik, dan pola konsumsi khalayak membantu untuk memastikan bahwa pesan mencapai audiens yang tepat. 3) Merumuskan Strategi Kesalahan menyusun strategi akan membuat banyak anggaran terbuang percuma. Sehingga di sini ketepatan hasil riset menjadi sangatlah penting. 4) Pesan / Copy Writing Riset terhadap isi/materi pesan untuk menentukan pesan yang tepat untuk audience yang tepat pula. 5) Membantu manajemen Keep in Touch Dalam komunitas massa, manajemen puncak terisolasi dari perhatian terhadap karyawan, pelanggan, dan publik penting lainnya. Penelitian ini membantu menjembatani kesenjangan tersebut. Umpan balik ini sebagai masukan untuk eksekutif puncak untuk menyusun kebijakan dan strategi komunikasi yang lebih baik. 6) Mencegah Krisis Permasalahan yang berupa krisis organisasi banyak bersumber dari masalah operasional internal dan kaitannya dengan kepentingan dan kepuasan publik, bahkan lebih parah daripada masalah bencana alam atau lainnya, karena dari hal itulah citra perusahaan/organisasi dipertaruhkan. 7) Memantau Kompetisi Perusahaan yang cerdas akan melacak apa yang dilakukan pesaing. Hal ini dilakukan melalui riset konsumen, meminta mengomentari produk bersaing, analisis isi dari liputan media, dan ulasan industri dalam jurnal perdagangan.
  • 15. 15 Penelitian semacam ini sering membantu sebuah organisasi bentuk komunikasi pemasaran dan strategi untuk melawan kekuatan pesaing dan memanfaatkan kelemahan apapun. 8) Pengaruh Opini Publik Fakta-fakta dan angka, dikumpulkan dari berbagai sumber-sumber primer dan sekunder, dapat mengubah opini publik. 9) Menghasilkan Publisitas Jejak pendapat dan survey dapat menghasilkan publisitas untuk sebuah organisasi. Banyak survey tampaknya terutama dirancang dengan program publikasi melalui benak audience. 10) Mengukur Kesuksesan Dasar dari setiap program PR adalah seberapa banyak waktu dan uang yang dihabiskan untuk mencapai tujuan. 5.1 Teknik Khusus Riset Public Relations Teknik riset khusus bagi praktisi public relations diantaranya adalah audit public relations, audit komunikasi, dan audit social. 1. Audit Public Relations Tipe riset public relations campuran yang paling banyak digunakan adalah audit. Audit public relations adalah sebuah kajian dengan skala luas yang menguji public relations organisasi, baik secara internal maupun secara eksternal. Audit public relations memberikan informasi dalam merencanakan masa depan kerja public relations. 2. Audit Komunikasi
  • 16. 16 Audit komunikasi, seperti audit public relations, diaplikasikan dengan banyak cara berbeda. Sebuah audit komunikasi yang efektif mengawalinya dengan berorientasi kepada penerima, sebagai lawan dari model yang berfokus kepada pengirim. Umumnya audit komunikasi berusaha memantau dan mengevaluasi saluran, pesan, seta iklim komunikasi dari sebuah organisasi. Hasil dari audit komunikasi seringkali mengungkap masalah distorsi informasi atau masalah kurangnya komunikasi. Audit komunikasi mengemas beberapa metode riset untuk aplikasi spesifik. Metode riset berikut digunakan dalam kombinasi yang sesuai untuk mengaudit komunikasi organisasi dan menginvestigasi bidang masalah spesifik.  Survey iklim komunikasi  Analisis jaringan  Survey pembaca  Analisis kandungan teks  Kajian pemahaman teks 3. Audit Sosial Konsep audit social mulai diperkenalkan pada awal tahun 1960 ketika bisnis dan organisasi lainnya ditantang untuk mengetahui kewajibannya kepada masyarakat. Secara umum audit survey merupakan survey tentang sikap dan opini yang mengukur persepsi dari beragam public tentang tanggapan social sebbuah organisasi. Audit social umumnya dibatasi pada isu tentang tanggungjawab social sebuah organisasi. 4. Pembeda Generalis dan Spesialis Generalis adalah seorang yang mengerti akan banyak hal tetapi tidak mengerti hal-hal tersebut secara lebih spesifik. Orang yang generalismempunyai wawasan yang luas tetapi tidak dalam, dalam artian tidak memerlukan analisa terhadap suatu pengetahuan. Seorang yang generalis hanya sebatas mengetahui suatu hal saja, tidak mempelajari atau mengkajinya lebih dalam..
  • 17. 17 Spesialis adalah seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam sebuah bidang yang di peroleh dari pelatihan khusus/pendidikan khusus. Orang spesialis mempunyai wawasan yang mana wawasan itu lebih dia dalami dan pelajari lagi, sehingga dia pun menjadi spesialis dalam bidang yang dia kaji dan pelajari itu. Kesimpulan: Perbedaan utama antara Generalis dan Spesialis terletak pada kompetisi yang ada didalamnya. Seorang generalis adalah manusia serba bisa yang mengetahui banyak hal, tetapi yang mereka ketahui itu hanya sebatas luarnya saja. Tidak lebih detail dan mendalam, atau bisa dikatakan hanya sebatas pengetahuan umum saja. Spesialis orang yang mengetahui suatu hal lebih spesifik dan menjadi alhi atau spesialis dalam hal itu. Tenaga generalis atau spesialis dalam organisasi PR Seorang PR officer dalam menjalankan manajemen organisasi perusahaan tidak akan mungkin pada saat melaksanakan fungsi dan tugasnya akan dilakukan secara sendiri. PR officer memerlukan dukungan dalam pekerjaannya yang akan melibatkan orang lain, dengan demikian Departemen PR harus dapat memutuskan apakah akan merekrut dan membentuk tim kerja yang melibatkan para praktisi dengan keahlian dan pengalaman umum ataukah secara khusus, mungkin perlu merekrut seorang PR dengan spesialisasi PR di bidang tertentu seperti PR hubungan dengan investor atau PR dengan pemerintah. Alternatifnya akan ada kebutuhan terhadap spesialis yang memiliki teknik tertentu seperti hubungan dengan media massa baik cetak maupun media massa elektronik. Tidak akan ada gunanya dari adanya tim perencanaan strategis PR jika tidak ada seorang pun mampu menulis siaran berita (press release) atau naskah arahan untuk produksi video. Sama halnya tidak ada arti pentingnya mempunyai tim implementasi yang handal jika tidak seorangpun dapat menulis sebuah strategi atau program secara terarah. Pendekatan pada seluruh masalah tersebut akan
  • 18. 18 bergantung dari aktivitas serta ukuran dan kondisi-kondisi tugas yang dikerjakan. Faktor-faktor ini akan menentukan cara dalam menyusun operasi departemen PR. Sebagian manajer menyusunnya berdasarkan jenis khalayak, dengan konsentrasi orang pada komunikasi keuangan, hubungan dengan pemerintah. Departemen lain mungkin dibentuk menggunakan teknik dimana anggota tim akan diserahi tanggung jawab mengurus pekerjaan kreatif, hubungan dengan media.
  • 19. 19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga atau institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi atau lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait. Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapain.
  • 20. 20 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar. 2005. Teori & Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. http://missdaniar29.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-humas-dan-pr.html Onong. U, Effendy. 2013. Human Relations dan Public Relations. Manda Maju.