Korak awal Islam di Nusantara sampai abad ke-17 ditandai dengan penyebaran agama melalui perdagangan dan kontak antarpedagang. Pada abad ke-17, Islam bercampur dengan tasawuf dan mistisisme lokal. Masa penjajahan membawa tantangan bagi perkembangan Islam di Nusantara, terutama dari Portugis dan Belanda yang berusaha menghambatnya, sementara Jepang lebih mengizinkan peran umat Islam meski dengan kontrol.
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
SOFYANDA ATMAJA.pptx
1. Corak Islam di Nusantara dan Penjajahan
bangsa Barat di Nusantara
NAMA : Sofyanda Atmaja, S.Pd
NIM : (20222110021)
JURUSAN : PBSI
2. A. Corak Awal Islam Nusantara
Sampai Abad 17
B.CorakSufistik,TasawufFalsafiAbad17
Dalam proses penyebaran Islam ke
Nusantara, tidak terlepas dari unsur tasawuf
dan mistik. Hal ini sangatlah relevan dengan
latar belakang masyarakat setempat yang
banyak dipengaruhi oleh agama sebelumnya
yaitu Hindu-Budha dan sinkretisme
kepercayaan lokal.
Islam datang ke Nusantara diperkirakan
sekitar abad ke-7, kemudian mengalami
perkembangan dan mengislamisasi
diperkirakan pada abad ke-13. Awal
kedatangannya diduga akibat hubungan
dagang antara pedagang-pedagang Arab
dari Timur Tengah atau dari wilayah sekitar
India, dengan kerjaan-kerajaan di
Nusantara. Perkembangannya pada abad
ke-13 sampai awal abad ke-15 ditandai
dengan banyaknya pemukiman muslim
baik di Sumatera maupun di Jawa seperti
di pesisir-pesisir pantai.
C. Perkembangan Islam
Masa Penjajahan
Di Nusantara
1. Masa penjajahan Portugis
2. Masa Penjajahan Belanda
3. Masa Penjajahan Jepang
Corak Awal Islam di Nusantara dan Penjajahan Bangsa Barat
di Nusantara
3. Corak Awal Islam Nusantara
Sampai Abad 17
A
A
Kemunculan dan perkembangan Islam di kawasan Nusantara menimbulkan
transformasi kebudayaan (peradaban) lokal. Tranformasi melalui pergantian agama
dimungkinkan karena Islam selain menekankan keimanan yang benar, juga
mementingkan tingkah laku dan pengamalan yang baik, yang diwujudkan dalam
berbagai aspek kehidupan.
Transformasi masyarakat kepada Islam terjadi berbarengan dengan “masa
perdagangan,” masa ketika Asia Tenggara mengalami peningkatan posisi dalam
perdagangan Timur-Barat. Masa ini mengantarkan wilayah Nusantara ke dalam
internasionalisasi perdagangan dan kosmopolitanisme kebudayaan yang tidak pernah
dialami masyarakat di kawasan ini pada masa-masa sebelumnya.
4. Corak Sufistik,Tasawuf FalsafiAbad 17
A
B
Dalam proses penyebaran Islam ke Nusantara, tidak terlepas dari unsur tasawuf
dan mistik. Hal ini sangatlah relevan dengan latar belakang masyarakat setempat yang
banyak dipengaruhi oleh agama sebelumnya yaitu Hindu-Budha dan sinkretisme
kepercayaan lokal.
Tasawuf merupakan bagian terpenting dan tak terpisahkan dengan keberadaan
dan kehadiran Islam di Nusantara. Hal ini dapat ditelusuri dari praktek-praktek
sufisme yang menjadi ajaran tasawuf, terutama tarekat yang tumbuh dan berkembang
di tanah air. Bahkan, hampir tidak ada seorangpun sejarawan di tanah air yang
mengingkari, bahwa tasawuf merupakan aspek terpenting dalam menopang
keberhasilan penyebaran Islam di tanah air. Peran penting tasawuf mengemuka dalam
proses perkembangan Islam di seluruh Nusantara. Penyebaran Islam bercorak tasawuf
terus mewarnai sejarah perkembangan Islam di tanah air.
5. Menurut Abdul Hakim Hassan, sebagaimana dikutip dari
oleh Simuh dalam bukunya Tasawuf Dan Perkembangannya
Dalam Islam, menyatakan Tasawuf adalah proses pemikiran dan
perasaan yang menurut tabiatnya sulit didefinisikan. Tasawuf
tampak merupakan upaya akal manusia untuk memahami
hakikat segala sesuatu, dan untuk menikmati hubungan intim
dengan Allah SWT. Adapun aspek pertama dari upaya ini adalah
segi falsafi dari tasawuf, sedangkan aspek kedua segi agamis.
Kegiatan pertama bersifat pemikiran dan perenungan
sedangkan kegiatan kedua amali.
PENGERTIAN TASAWUF
6. Pengaruh Tasawuf Falsafi
Di Nusantara
PENGAJAR TASAWUF
ATAU PARA SUFI
Mengajarkan teosufi yang bercampur dengan ajaran
yang sudah dikenal luas masyarakat.
Mahir dalam hal-hal magis & punya kekuatan
menyembuhkan
Ada yang mengawini putri-putri bangsawan setempat
Tasawuf memiliki persamaan dengan alam pikiran
penduduk pribumi sehingga ajaran tersebut mudah
dimengerti dan diterima
8. MASA PENJAJAHAN PORTUGIS
Islam pada masa penjajahan Portugis
menghadapi banyak sekali tantangan. Sikap
Portugis yang sangat tidak menyukai Islam
terbukti dengan berbagai usahanya dalam
mengganggu aktifitas dakwah terutama dalam
lewat perdagangan. Dengan semangat juang
pemimpin atau raja-raja Islam dalam menghadapi
ancaman Portugis itu, maka sebagian besar
rintangan bisa dihalau. Namun sayangnya Islam
dalam lingkungan Demak sempat mengalami
gangguan internal sehingga memperlemah
kekuatannya. Walau demikian perkembangan
Islam tidak berhenti. Seperti halnya Islam di
Maluku yang berhasil bertahan menancapkan
perjuangan dakwahnya di tengah-tengah
kristenisasi pada masa penjajahan Portugis.
9. 1596
1602
1603
VOC memiliki kantor bisnis sendiri di Banten.
Dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen, sejak
saat itu segala tata aturan dan sistem
perdagangan diatur dan dikuasai pihak
Belanda.
3 hal yang menjadi strategi kolonialisme
Belanda:
1. Menguasai Perekonomian
2. Hegemoni politik kekuasaan (raja/pemimpin)
3. Politik adu domba
Belanda yang dipimpin
oleh Cornelis de
Houtman dab Pieter de
Keyser memasuki
Pelabuhan Banten
Pada akhir masa
pemerintahan Maulana
Muhammad, Sultan
Banten.
Belanda mendirikan
VOC yang bertujuan
mengeruk keuntungan
sebesar-besarnya dari
hasil kekayaan
Nusantara.
+ 350 tahun
Belanda menjadi koloni
terlama yang menjajah
Indonesia. Hal yang
membedakan antara Belanda
dengan bangsa Eropa laun
adalah Belanda memiliki
kesadisan dan pengrusakan
lebih tinggi terhadap bangsa
jajahannya.
MASA PENJAJAHAN BELANDA
10. MASA PENJAJAHAN JEPANG
Perkembangan Islam pada masa Jepang ini sangat
berarti, karena kebijaksanaan yang diberlakukan
bangsa Jepang sedikit berbeda dengan Belanda,
walau intinya tetap sama yaitu dalam mengeruk
kekayaan Indonesia alias imperialisme. Dengan
demikian Islam dapat lebih berperan dalam kehidupan
kenegaraan walaupun tak sedikit pula tekanan dari
pihak Jepang. Perkembangan Islam ini dapat dilihat
dari keterlibatan umat Islam di dalam organisasi politik
dan militer baik bentukan anak negeri maupun
bentukan Jepang.