SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Baixar para ler offline
Pada 25 Oktober 2010, pukul 21:09:22 WIB terjadi gempa bumi dengan
magnituda Mw 7,7 mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa bumi ini berpusat di lepas pantai baratdaya Pulau Pagai, pada
koordinat 3,484° Lintang Selatan dan 100,114° Bujur Timur dengan
kedalaman 20,6 km di bawah dasar laut (USGS, 2010). Gempa bumi
dangkal ini telah menghasilkan tsunami di sepanjang pantai Kepulauan
Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, Mentawai dan menewaskan 448
orang serta merusak fasilitas umum dan rumah penduduk (BNPB, 2010).
MENGENANGGEMPABUMIMENTAWAI
DANPEMULIHANBENCANA
2
Mentawai merupakan rantai kepulauan yang terdiri
dari lebih 70 pulau dan pulau-pulau kecil di pantai
barat Pulau Sumatera, Indonesia. Kepulauan ini
adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera
Barat dengan luas areal 6.011 km persegi, dan
dengan garis pantai sepanjang 1.402 km.
Kepulauan ini terdiri dari empat pulau besar yaitu
Siberut (pulau terbesar), Sipora, Pagai Utara, dan
Pagai Selatan, serta 98 pulau kecil yang secara
administratif dibagi menjadi 10 kecamatan dan 43
desa. Memiliki jumlah penduduk 70.174 jiwa,
penduduk asli kepulauan ini dikenal sebagai
penduduk Mentawai.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3
Selain mengguncang Kepulauan
Mentawai, gempa bumi tersebut
juga dirasakan di Bukit Tinggi,
Sumatera Barat dan Bengkulu
dengan skala intensitas III MMI.
Bahkan guncangan gempa terasa
hingga Singapura dan Thailand
dengan intensitas yang lebih kecil,
(USGS, 2010).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4
Berdasarkan tatanan tektoniknya, Gempa
Mentawai 2010 terjadi akibat adanya
pensesaran naik di permukaan pada batas
lempeng subduksi Indo-Australia dan
subduksi lokal Sunda. Pada lokasi ini,
lempeng IndoAustralia bergerak ke arah utara-
timurlaut terhadap lempeng Sunda dengan
kecepatan 57- 69 mm/tahun. Berdasarkan
solusi mekanisme fokal dan kedalamannya,
gempa ini memiliki mekanisme sesar naik,
dan terjadi di sepanjang plate interface.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5
Gempa bumi yang pernah terjadi akibat tumbukan di zona
subduksi wilayah ini adalah gempa berkekuatan Mw 8,5 dan
7,9 yang berlangsung pada 12 September 2007. Gempa
Mentawai, 25 Oktober 2010 tampaknya terjadi di dekat zona
yang pecah tersebut. Gempa Mentawai ini telah menambah
urutan gempa bumi berskala besar di sepanjang megathrust
Sunda. Dalam tahun 2004, terjadi gempa bumi berkekuatan
Mw 9,3 mengambil tempat 800 km sebelah utara lokasi Gempa
Mentawai, pada tahun 2005 wilayah ini kembali dilanda gempa
berkekuatan Mw 8,6 berlokasi 700 km arah utara antara Nias
dan Simeulue. Gempa yang terjadi pada tahun 2009 berpusat
sekitar 300 km utara Padang berkekuatan Mw 7,5. Gempa
Mentawai, 25 Oktober 2010 adalah perulangan dari kejadian
yang sama yang pernah terjadi dalam tahun 1797 berkekuatan
Mw 8,7-8,9 dan dalam jangkauan pecahnya terjadi pula gempa
Mw 8,9 - 9,1 dalam tahun 1833 (Briggs drr., 2006)
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6
Berdasarkan tatanan tektonik regional, Sumatera dan
sekitarnya merupakan suatu tepian aktif di tenggara
Kraton Sunda (Sundaland) yang memiliki pergerakan
relatif ke arah timur-timur laut dengan kecepatan 7,7
cm/ tahun. Pergerakan tersebut telah menghasilkan
subduksi miring (oblique) sekitar 45° di palung sunda,
dan telah menghasilkan pergerakan ke arah baratdaya
yang memisahkan lempeng Indo-Australia dengan
lempeng Sundaland di sepanjang zona Benioff Wadati
dengan kemiringan sekitar 30°. Akibat tunjaman
miring tersebut Sistem Patahan Sumatera sepanjang
Bukit Barisan dari Aceh hingga ke Selat Sunda, yang
sejajar dengan jalur gunung api Kuarter di Pulau
Sumatera, mengalami reaktifasi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7
Berdasarkan sejarahnya, Perairan Barat
Sumatera memiliki tingkat kegempaan
yang sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari
sebaran pusat gempa di wilayah tersebut
dengan kedalaman pusat gempa yang
semakin dalam ke arah timur. Gempa-
gempa tersebut umumnya berasosiasi
dengan Sistem Tunjaman Sunda yang
menunjukkan adanya pergerakan relatif
antara Lempeng Indo-Australia dan
Lempeng Eurasia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8
Gempa-gempa berkekuatan di atas Mw
7,0, karena Sistem Tunjaman Sunda
sebagian telah menghasilkan tsunami
yang cukup besar dan merusak.
Berdasarkan data katalog gempa bumi
menyebutkan gempa besar yang pernah
terjadi dan menimbulkan tsunami di
Perairan Barat Sumatera antara lain, terjadi
pada tahun 1797 (M~8,4); 1833 (M~9,0);
1861 (M~8,5); 1881 (Mw 7,3); 2004 (Mw
9,2); 2005 (Mw 8,7); dan 25 Oktober 2010.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9
Tsunami earthquake dapat diketahui dengan
membandingkan magnitudo tsunami Mt
dengan magnitudo gempa bumi (moment
magnitude Mw). Magnitudo tsunami (Mt)
adalah angka yang digunakan untuk
membandingkan ukuran tsunami yang
dihasilkan oleh gempa bumi yang berbeda
dan dihitung menggunakan logaritma dari
amplitudo maksimum suatu gelombang
tsunami yang terekam di stasiun pasang surut
yang jauh dari sumber tsunami (USGS, 2010).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10
Bencana Mentawai ini diperkirakan
mengakibatkan kerugian sebesar Rp
117,82 miliar, di mana hampir 80 persen
dari angka ini dialami sub-sektor
perkebunan dan perikanan. Sebelum
dilanda gempa dan tsunami, perekonomian
kepulauan Mentawai banyak tergantung
pada sektor tradisional yang produktif yaitu
perikanan dan pertanian, yang memberi
kontribusi sebesar 56 persen dari total
produk kotor kepulauan ini.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11
Akibat tsunami dan gempa serta
dampak dari dominasi sektor pertanian
dan perikanan, banyak warga yang
menjadi korban bencana ini harus
kehilangan sumber penghasilan karena
alat menangkap ikan mereka hanyut,
panen terganggu, dan yang lebih parah
lagi, pengungsi kehilangan sumber
mata pencariannya dan harus
memulainya lagi dari awal.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12
Di sub-sektor perikanan, 1.936 warga
dilaporkan kehilangan mata pencarian, di
samping berkurangnya pasokan perikanan
laut sekitar 328,51 ton. Secara total, 2.072
rumah tangga yang terkena dampak tsunami,
juga karena tinggal di daerah-daerah berisiko
tinggi dipindahkan ke 11 daerah relokasi di
kepulauan tersebut. Sektor pariwisata, yang
merupakan sektor terbesar kedua di
Mentawai juga megalami kerugian, walaupun
hanya sebesar 10,6 persen.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13
Untuk merehabilitasi dan membangun
kembali kepulauan Mentawai pasca
bencana, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) telah mengadakan
Penilaian tentang Kebutuhan Pasca Bencana
(PDNA) untuk Mentawai pada 11 November
2010. Penilaian ini melibatkan BNPB,
Bappenas, pemerintah Provinsi Sumatera
Barat, pemerintah Kabupaten Mentawai, dan
Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14
PDNA ini diselesaikan pada minggu kedua
Desember 2010 dan hasilnya dijadikan dasar
untuk merumuskan Rencana Aksi untuk
Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Renaksi) untuk
kepulauan Mentawai, yang kemudian disahkan
pada 11 Januari 2011. Total anggaran sebesar
Rp 1,160 triliun dialokasikan untuk kebutuhan
rehabilitasi, rekonstruksi dan relokasi,
termasuk pembangunan, untuk periode 2011-
2013. Prioritas utama Renaksi adalah
pembangunan perumahan permanen dan
pemulihan mata pencarian dan sosial.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15
Untuk membantu upaya percepatan pembangunan
pemerintah Indonesia di kepulauan tersebut, United
Nations Food and Agriculture Organization (FAO),
United Nations Development Programme (UNDP)
dan International Labour Organization (ILO) telah
merumuskan bersama sebuah program pemulihan
mata pencarian, yaitu “Mentawai Islands Livelihood
Recovery Programme”, di bawah asistensi Offi ce of
the Resident Coordinator. Didanai New Zealand Aid,
program bersama ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan langsung masyarakat yang terkena
dampak bencana di kecamatan Pagai Utara dan
Pagai Selatan (sekitar 501 kepala keluarga).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16
Untuk mempercepat inisiatif serta proses
pembangunan kembali dan pemulihan
mata pencarian di kepulauan Mentawai,
beberapa strategi langsung telah
dilaksanakan, seperti strategi relokasi ke
daratan yang lebih tinggi dan
mengembangkan tanaman di pekarangan
rumah agar dapat menyediakan
penghasilan harian bagi masyarakat yang
terkena dampak bencana.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17
Warga korban yang tinggal di daerah pantai
direlokasikan oleh pemerintah provinsi dan
kabupaten ke 10 lokasi yang lebih tinggi di sekitar
Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora. Jumlah
kepala keluarga yang direlokasikan berjumlah
2.072, yang terdiri dari keluarga yang terkena
dampak bencana maupun yang tidak terkena
bencana tapi ingin pindah agar tidak hidup di
daerah yang rentan bencana. Hingga saat ini,
mereka masih tetap tinggal di perumahan
sementara di lokasi relokasi sambil menunggu
perumahan permanen yang akan dibangun setelah
pencairan dana rehabilitasi dan rekonstruksi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18
Mengembangkan tanaman di pekarangan atau
halaman belakang rumah seperti pisang, singkong,
jagung, dan talas dianggap sebagai salah satu solusi
yang efektif untuk membantu masyarakat korban
bencana dalam memperoleh penghasilan harian
sambil menunggu panen atas tanaman tahunan
seperti kakao dan nilam. Penilaian ini mengidentifi
kasi bahwa jenis bantuan yang dibutuhkan
masyarakat yang terkena dampak bencana adalah
bantuan yang terkait dengan panen efektif, teknologi
pasca panen, pemrosesan, pengemasan, dan
pemasaran. Berbagai bantuan ini diharapkan dapat
meningkatkan nilai tambah komoditas mereka.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19
Manfaat lain dari peningkatan produksi tanaman di
pekarangan atau halaman belakang seperti singkong dan
talas terkait dengan rendahnya pasokan beras saat ini
yang merupakan makanan pokok di kepulauan Mentawai.
Produksi beras baru diperkenalkan di kepulauan ini satu
dekade terakhir, dan produksi beras menurun drastis pasca
bencana. Oleh karena itu masyarakat harus bergantung
pada distribusi beras subsidi dari pemerintah. Masalah ini
diperburuk dengan keterlambatan distribusi beras akhir-
akhir ini. Untuk mengganti beras, masyarakat terpaksa
kembali mengonsumsi singkong dan talas sebagai
makanan pokok mereka. Untuk itu, pengembangan
tanaman pangan di belakang rumah ini secara efektif
diharapkan dapat membantu mengurangi kesulitan yang
dialami akibat keterlambatan distribusi jatah beras.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20
Mulai awal tahun 2012, program ini dilaksanakan selama
satu tahun dengan menyediakan bibit dan peralatan
menangkap ikan, menyediakan pelatihan kerja dan
kewirausahaan, serta memberi bantuan untuk organisasi
petani, nelayan dan pekerja lain agar dapat meningkatkan
kelangsungan kegiatan pemulihan mata pencarian
mereka. Tujuan utama program bersama ini adalah untuk
membantu memperkuat kapasitas kelembagaan agar
dapat meningkatkan mata pencarian produktif dan
berkelanjutan serta menciptakan pekerjaan layak untuk
masyarakat miskin dan rentan, kaum muda laki-laki dan
perempuan, serta memperkuat kapasitas masyarakat dan
pemerintah dalam merespons pemulihan dari bencana
dan konflik dengan cara yang lebih cepat dan efektif.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21
Mendukung upaya pemulihan sektor pertanian dan
perikanan serta meningkatkan kelangsungan mata
pencarian di kepulauan Mentawai, ILO
memfokuskan intervensi pemulihan mata
pencarian pada pengembangan keterampilan
manajemen dan bisnis melalui berbagai program
pelatihan, yang mencakup pelatihan tentang
pengembangan usaha mikro, pemasaran dan
proses pasca produksi. Pelatihan ini menerapkan
metodologi pelatihan ILO seperti metodologi
pelatihan kerja “4 in 1” dan metodologi pelatihan
Gender and Entrepreneurship Together (GET
Ahead).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
22
Mendukung upaya pemulihan sektor pertanian dan perikanan serta
meningkatkan kelangsungan mata pencarian di kepulauan Mentawai, ILO
memfokuskan intervensi pemulihan mata pencarian pada pengembangan
keterampilan manajemen dan bisnis melalui berbagai program pelatihan,
yang mencakup pelatihan tentang pengembangan usaha mikro,
pemasaran dan proses pasca produksi. Pelatihan ini menerapkan
metodologi pelatihan ILO seperti metodologi pelatihan kerja “4 in 1” dan
metodologi pelatihan Gender and Entrepreneurship Together (GET
Ahead). Feed# Pelatihan kerja untuk peserta pilihan dari Mentawai
menjadi tujuan utama dari Proyek Pemulihan Mentawai. Bekerja sama
dengan Balai Latihan Kerja (BLKI) Sumatera Barat di Padang, 30 peserta
dipilih untuk mengikuti pelatihan kerja ini berdasarkan kriteria motivasi,
kapasitas dan usia (antara 20-35 tahun). Para peserta ini dipilih untuk
mengikuti salah satu dari tiga jenis pelatihan yang disediakan: servis
motor, pembuatan furnitur dan pembuatan produk makanan ringan. Pada
awalnya, peserta mengikuti pelatihan kewirausahaan (ToE Get Ahead)
selama lima hari di Sikakap pada pertengahan Juli. Pelatihan tersebut
digelar sebelum pergi ke Padang, tempat di mana pelatihan kerja
dilaksanakan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airMunzirkamala
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahAfifi Rahmadetiassani
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikInri Pata'dungan
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengandini rambe
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teoripooja khan
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanJaka Jaka
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Dokter Kota
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 

Mais procurados (20)

Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
Laporan hidrologi
Laporan hidrologiLaporan hidrologi
Laporan hidrologi
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Mekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisikMekanika tanah dan sifat fisik
Mekanika tanah dan sifat fisik
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 

Semelhante a MENGENANG GEMPA MENTAWAI

Kliping Bencana Alam.docx
Kliping Bencana Alam.docxKliping Bencana Alam.docx
Kliping Bencana Alam.docxArissugiyarto1
 
10 bencana alam di indonesia & asia
10 bencana alam di indonesia & asia 10 bencana alam di indonesia & asia
10 bencana alam di indonesia & asia anwar arj
 
Daerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaDaerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaNusantara Cimenyan
 
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfSebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfShintoRisma
 
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptxPPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptxssuser0e43d9
 
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptxPPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptxssuser0e43d9
 
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaProfil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaLestari Moerdijat
 
Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...
Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...
Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...Titania Intan Permatasari
 
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptxPPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptxvinny968862
 
Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1
Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1
Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1setiawan99
 
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressedRANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressedNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full PaperWindra Hardi
 

Semelhante a MENGENANG GEMPA MENTAWAI (20)

Bencana alam dan penanggulangannya 2
Bencana alam dan penanggulangannya 2Bencana alam dan penanggulangannya 2
Bencana alam dan penanggulangannya 2
 
Kliping Bencana Alam.docx
Kliping Bencana Alam.docxKliping Bencana Alam.docx
Kliping Bencana Alam.docx
 
10 bencana alam di indonesia & asia
10 bencana alam di indonesia & asia 10 bencana alam di indonesia & asia
10 bencana alam di indonesia & asia
 
Daerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesiaDaerah rawan tsunami di indonesia
Daerah rawan tsunami di indonesia
 
-bab 2 gsi
-bab 2 gsi-bab 2 gsi
-bab 2 gsi
 
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdfSebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
Sebuah Kumpulan Pemikiran Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.pdf
 
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptxPPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
 
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptxPPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
PPT_GEMPA_PALU_KELOMPOK_3[1].pptx
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
 
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaProfil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
 
Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...
Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...
Dampak positif daerah yang terletak di lingkungan geografis dan geologis yang...
 
Bencana alam di asia tenggara
Bencana alam di asia tenggaraBencana alam di asia tenggara
Bencana alam di asia tenggara
 
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptxPPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
PPT - KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP_Vinny Marande.pptx
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Gempa Tangse
Gempa TangseGempa Tangse
Gempa Tangse
 
Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1
Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1
Bab iii-pembagian-jalur-gempa-di-indonesia-rekayasa-gempa1
 
Geomagz201112
Geomagz201112Geomagz201112
Geomagz201112
 
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressedRANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full Paper
 
Imam pp kdmp
Imam pp kdmpImam pp kdmp
Imam pp kdmp
 

Mais de Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaLestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluLestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatLestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiLestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPRLestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Lestari Moerdijat
 

Mais de Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Último

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 

Último (8)

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 

MENGENANG GEMPA MENTAWAI

  • 1. Pada 25 Oktober 2010, pukul 21:09:22 WIB terjadi gempa bumi dengan magnituda Mw 7,7 mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa bumi ini berpusat di lepas pantai baratdaya Pulau Pagai, pada koordinat 3,484° Lintang Selatan dan 100,114° Bujur Timur dengan kedalaman 20,6 km di bawah dasar laut (USGS, 2010). Gempa bumi dangkal ini telah menghasilkan tsunami di sepanjang pantai Kepulauan Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, Mentawai dan menewaskan 448 orang serta merusak fasilitas umum dan rumah penduduk (BNPB, 2010). MENGENANGGEMPABUMIMENTAWAI DANPEMULIHANBENCANA
  • 2. 2 Mentawai merupakan rantai kepulauan yang terdiri dari lebih 70 pulau dan pulau-pulau kecil di pantai barat Pulau Sumatera, Indonesia. Kepulauan ini adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dengan luas areal 6.011 km persegi, dan dengan garis pantai sepanjang 1.402 km. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau besar yaitu Siberut (pulau terbesar), Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, serta 98 pulau kecil yang secara administratif dibagi menjadi 10 kecamatan dan 43 desa. Memiliki jumlah penduduk 70.174 jiwa, penduduk asli kepulauan ini dikenal sebagai penduduk Mentawai. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 3. 3 Selain mengguncang Kepulauan Mentawai, gempa bumi tersebut juga dirasakan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat dan Bengkulu dengan skala intensitas III MMI. Bahkan guncangan gempa terasa hingga Singapura dan Thailand dengan intensitas yang lebih kecil, (USGS, 2010). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 4. 4 Berdasarkan tatanan tektoniknya, Gempa Mentawai 2010 terjadi akibat adanya pensesaran naik di permukaan pada batas lempeng subduksi Indo-Australia dan subduksi lokal Sunda. Pada lokasi ini, lempeng IndoAustralia bergerak ke arah utara- timurlaut terhadap lempeng Sunda dengan kecepatan 57- 69 mm/tahun. Berdasarkan solusi mekanisme fokal dan kedalamannya, gempa ini memiliki mekanisme sesar naik, dan terjadi di sepanjang plate interface. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 5. 5 Gempa bumi yang pernah terjadi akibat tumbukan di zona subduksi wilayah ini adalah gempa berkekuatan Mw 8,5 dan 7,9 yang berlangsung pada 12 September 2007. Gempa Mentawai, 25 Oktober 2010 tampaknya terjadi di dekat zona yang pecah tersebut. Gempa Mentawai ini telah menambah urutan gempa bumi berskala besar di sepanjang megathrust Sunda. Dalam tahun 2004, terjadi gempa bumi berkekuatan Mw 9,3 mengambil tempat 800 km sebelah utara lokasi Gempa Mentawai, pada tahun 2005 wilayah ini kembali dilanda gempa berkekuatan Mw 8,6 berlokasi 700 km arah utara antara Nias dan Simeulue. Gempa yang terjadi pada tahun 2009 berpusat sekitar 300 km utara Padang berkekuatan Mw 7,5. Gempa Mentawai, 25 Oktober 2010 adalah perulangan dari kejadian yang sama yang pernah terjadi dalam tahun 1797 berkekuatan Mw 8,7-8,9 dan dalam jangkauan pecahnya terjadi pula gempa Mw 8,9 - 9,1 dalam tahun 1833 (Briggs drr., 2006) Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 6. 6 Berdasarkan tatanan tektonik regional, Sumatera dan sekitarnya merupakan suatu tepian aktif di tenggara Kraton Sunda (Sundaland) yang memiliki pergerakan relatif ke arah timur-timur laut dengan kecepatan 7,7 cm/ tahun. Pergerakan tersebut telah menghasilkan subduksi miring (oblique) sekitar 45° di palung sunda, dan telah menghasilkan pergerakan ke arah baratdaya yang memisahkan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Sundaland di sepanjang zona Benioff Wadati dengan kemiringan sekitar 30°. Akibat tunjaman miring tersebut Sistem Patahan Sumatera sepanjang Bukit Barisan dari Aceh hingga ke Selat Sunda, yang sejajar dengan jalur gunung api Kuarter di Pulau Sumatera, mengalami reaktifasi. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 7. 7 Berdasarkan sejarahnya, Perairan Barat Sumatera memiliki tingkat kegempaan yang sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari sebaran pusat gempa di wilayah tersebut dengan kedalaman pusat gempa yang semakin dalam ke arah timur. Gempa- gempa tersebut umumnya berasosiasi dengan Sistem Tunjaman Sunda yang menunjukkan adanya pergerakan relatif antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 8. 8 Gempa-gempa berkekuatan di atas Mw 7,0, karena Sistem Tunjaman Sunda sebagian telah menghasilkan tsunami yang cukup besar dan merusak. Berdasarkan data katalog gempa bumi menyebutkan gempa besar yang pernah terjadi dan menimbulkan tsunami di Perairan Barat Sumatera antara lain, terjadi pada tahun 1797 (M~8,4); 1833 (M~9,0); 1861 (M~8,5); 1881 (Mw 7,3); 2004 (Mw 9,2); 2005 (Mw 8,7); dan 25 Oktober 2010. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 9. 9 Tsunami earthquake dapat diketahui dengan membandingkan magnitudo tsunami Mt dengan magnitudo gempa bumi (moment magnitude Mw). Magnitudo tsunami (Mt) adalah angka yang digunakan untuk membandingkan ukuran tsunami yang dihasilkan oleh gempa bumi yang berbeda dan dihitung menggunakan logaritma dari amplitudo maksimum suatu gelombang tsunami yang terekam di stasiun pasang surut yang jauh dari sumber tsunami (USGS, 2010). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 10. 10 Bencana Mentawai ini diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar Rp 117,82 miliar, di mana hampir 80 persen dari angka ini dialami sub-sektor perkebunan dan perikanan. Sebelum dilanda gempa dan tsunami, perekonomian kepulauan Mentawai banyak tergantung pada sektor tradisional yang produktif yaitu perikanan dan pertanian, yang memberi kontribusi sebesar 56 persen dari total produk kotor kepulauan ini. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 11. 11 Akibat tsunami dan gempa serta dampak dari dominasi sektor pertanian dan perikanan, banyak warga yang menjadi korban bencana ini harus kehilangan sumber penghasilan karena alat menangkap ikan mereka hanyut, panen terganggu, dan yang lebih parah lagi, pengungsi kehilangan sumber mata pencariannya dan harus memulainya lagi dari awal. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 12. 12 Di sub-sektor perikanan, 1.936 warga dilaporkan kehilangan mata pencarian, di samping berkurangnya pasokan perikanan laut sekitar 328,51 ton. Secara total, 2.072 rumah tangga yang terkena dampak tsunami, juga karena tinggal di daerah-daerah berisiko tinggi dipindahkan ke 11 daerah relokasi di kepulauan tersebut. Sektor pariwisata, yang merupakan sektor terbesar kedua di Mentawai juga megalami kerugian, walaupun hanya sebesar 10,6 persen. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 13. 13 Untuk merehabilitasi dan membangun kembali kepulauan Mentawai pasca bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengadakan Penilaian tentang Kebutuhan Pasca Bencana (PDNA) untuk Mentawai pada 11 November 2010. Penilaian ini melibatkan BNPB, Bappenas, pemerintah Provinsi Sumatera Barat, pemerintah Kabupaten Mentawai, dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 14. 14 PDNA ini diselesaikan pada minggu kedua Desember 2010 dan hasilnya dijadikan dasar untuk merumuskan Rencana Aksi untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Renaksi) untuk kepulauan Mentawai, yang kemudian disahkan pada 11 Januari 2011. Total anggaran sebesar Rp 1,160 triliun dialokasikan untuk kebutuhan rehabilitasi, rekonstruksi dan relokasi, termasuk pembangunan, untuk periode 2011- 2013. Prioritas utama Renaksi adalah pembangunan perumahan permanen dan pemulihan mata pencarian dan sosial. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 15. 15 Untuk membantu upaya percepatan pembangunan pemerintah Indonesia di kepulauan tersebut, United Nations Food and Agriculture Organization (FAO), United Nations Development Programme (UNDP) dan International Labour Organization (ILO) telah merumuskan bersama sebuah program pemulihan mata pencarian, yaitu “Mentawai Islands Livelihood Recovery Programme”, di bawah asistensi Offi ce of the Resident Coordinator. Didanai New Zealand Aid, program bersama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan langsung masyarakat yang terkena dampak bencana di kecamatan Pagai Utara dan Pagai Selatan (sekitar 501 kepala keluarga). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 16. 16 Untuk mempercepat inisiatif serta proses pembangunan kembali dan pemulihan mata pencarian di kepulauan Mentawai, beberapa strategi langsung telah dilaksanakan, seperti strategi relokasi ke daratan yang lebih tinggi dan mengembangkan tanaman di pekarangan rumah agar dapat menyediakan penghasilan harian bagi masyarakat yang terkena dampak bencana. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 17. 17 Warga korban yang tinggal di daerah pantai direlokasikan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten ke 10 lokasi yang lebih tinggi di sekitar Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora. Jumlah kepala keluarga yang direlokasikan berjumlah 2.072, yang terdiri dari keluarga yang terkena dampak bencana maupun yang tidak terkena bencana tapi ingin pindah agar tidak hidup di daerah yang rentan bencana. Hingga saat ini, mereka masih tetap tinggal di perumahan sementara di lokasi relokasi sambil menunggu perumahan permanen yang akan dibangun setelah pencairan dana rehabilitasi dan rekonstruksi. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 18. 18 Mengembangkan tanaman di pekarangan atau halaman belakang rumah seperti pisang, singkong, jagung, dan talas dianggap sebagai salah satu solusi yang efektif untuk membantu masyarakat korban bencana dalam memperoleh penghasilan harian sambil menunggu panen atas tanaman tahunan seperti kakao dan nilam. Penilaian ini mengidentifi kasi bahwa jenis bantuan yang dibutuhkan masyarakat yang terkena dampak bencana adalah bantuan yang terkait dengan panen efektif, teknologi pasca panen, pemrosesan, pengemasan, dan pemasaran. Berbagai bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas mereka. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 19. 19 Manfaat lain dari peningkatan produksi tanaman di pekarangan atau halaman belakang seperti singkong dan talas terkait dengan rendahnya pasokan beras saat ini yang merupakan makanan pokok di kepulauan Mentawai. Produksi beras baru diperkenalkan di kepulauan ini satu dekade terakhir, dan produksi beras menurun drastis pasca bencana. Oleh karena itu masyarakat harus bergantung pada distribusi beras subsidi dari pemerintah. Masalah ini diperburuk dengan keterlambatan distribusi beras akhir- akhir ini. Untuk mengganti beras, masyarakat terpaksa kembali mengonsumsi singkong dan talas sebagai makanan pokok mereka. Untuk itu, pengembangan tanaman pangan di belakang rumah ini secara efektif diharapkan dapat membantu mengurangi kesulitan yang dialami akibat keterlambatan distribusi jatah beras. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 20. 20 Mulai awal tahun 2012, program ini dilaksanakan selama satu tahun dengan menyediakan bibit dan peralatan menangkap ikan, menyediakan pelatihan kerja dan kewirausahaan, serta memberi bantuan untuk organisasi petani, nelayan dan pekerja lain agar dapat meningkatkan kelangsungan kegiatan pemulihan mata pencarian mereka. Tujuan utama program bersama ini adalah untuk membantu memperkuat kapasitas kelembagaan agar dapat meningkatkan mata pencarian produktif dan berkelanjutan serta menciptakan pekerjaan layak untuk masyarakat miskin dan rentan, kaum muda laki-laki dan perempuan, serta memperkuat kapasitas masyarakat dan pemerintah dalam merespons pemulihan dari bencana dan konflik dengan cara yang lebih cepat dan efektif. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 21. 21 Mendukung upaya pemulihan sektor pertanian dan perikanan serta meningkatkan kelangsungan mata pencarian di kepulauan Mentawai, ILO memfokuskan intervensi pemulihan mata pencarian pada pengembangan keterampilan manajemen dan bisnis melalui berbagai program pelatihan, yang mencakup pelatihan tentang pengembangan usaha mikro, pemasaran dan proses pasca produksi. Pelatihan ini menerapkan metodologi pelatihan ILO seperti metodologi pelatihan kerja “4 in 1” dan metodologi pelatihan Gender and Entrepreneurship Together (GET Ahead). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 22. 22 Mendukung upaya pemulihan sektor pertanian dan perikanan serta meningkatkan kelangsungan mata pencarian di kepulauan Mentawai, ILO memfokuskan intervensi pemulihan mata pencarian pada pengembangan keterampilan manajemen dan bisnis melalui berbagai program pelatihan, yang mencakup pelatihan tentang pengembangan usaha mikro, pemasaran dan proses pasca produksi. Pelatihan ini menerapkan metodologi pelatihan ILO seperti metodologi pelatihan kerja “4 in 1” dan metodologi pelatihan Gender and Entrepreneurship Together (GET Ahead). Feed# Pelatihan kerja untuk peserta pilihan dari Mentawai menjadi tujuan utama dari Proyek Pemulihan Mentawai. Bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLKI) Sumatera Barat di Padang, 30 peserta dipilih untuk mengikuti pelatihan kerja ini berdasarkan kriteria motivasi, kapasitas dan usia (antara 20-35 tahun). Para peserta ini dipilih untuk mengikuti salah satu dari tiga jenis pelatihan yang disediakan: servis motor, pembuatan furnitur dan pembuatan produk makanan ringan. Pada awalnya, peserta mengikuti pelatihan kewirausahaan (ToE Get Ahead) selama lima hari di Sikakap pada pertengahan Juli. Pelatihan tersebut digelar sebelum pergi ke Padang, tempat di mana pelatihan kerja dilaksanakan. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT