Di era perdagangan bebas saat ini, setiap negara harus mampu bersaing secara internasional. Industri merupakan sektor yang berada di barisan paling depan dalam kompetisi tersebut dan daya saing industri menjadi indikator utama bagi kesiapan industri. Indonesia telah berkomitmen melalui Undang-undang No.3 tahun 2014 tentang Perindustrian, yang menjelaskan bahwa negara yang unggul harus memiliki daya saing industri kuat dengan didukung pengadaan bahan baku dan energi yang memadai.
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Energi Thorium
1. Di era perdagangan bebas saat ini, setiap negara harus mampu bersaing
secara internasional. Industri merupakan sektor yang berada di barisan paling
depan dalam kompetisi tersebut dan daya saing industri menjadi indikator
utama bagi kesiapan industri. Indonesia telah berkomitmen melalui Undang-
undang No.3 tahun 2014 tentang Perindustrian, yang menjelaskan bahwa
negara yang unggul harus memiliki daya saing industri kuat dengan didukung
pengadaan bahan baku dan energi yang memadai.
ENERGITHORIUM
2. 2
Sektor industri merupakan
penyerap energi terbesar di
Indonesia, yaitu mencapai 39% dari
total penggunaan energi nasional.
Pemenuhan energi untuk industri
tersebut mustahil dapat dipenuhi
oleh sumber energi fosil yang
diperkirakan akan habis pada 60
tahun mendatang.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3. 3
Kelangkaan energi telah mulai dirasakan
sehingga diperlukan kebijakan penghematan dan
diversifikasi energi serta perhatian yang lebih
besar terhadap pengembangan sumber energi
baru dan energi nuklir yang aman dan terjangkau
pada kurun waktu 2020-2025. Undang-undang
No.17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) telah mengamanatkan pembangunan
PLTN dengan tingkat keselamatan yang tinggi
untuk mencukupi kebutuhan listrik yang harus
dimulai pada periode 2015-2019.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4. 4
Disamping itu, Peraturan Pemerintah No.14 tahun
2015 tentang Rencana Induk Pembangunan
Industri Nasional (RIPIN) juga memperjelas peran
pemerintah dalam penyiapan energi untuk industri
secara berkelanjutan. Namun demikian, kontribusi
energi baru dan terbarukan ini masih belum
optimal. Apabila penyediaan dan kontribusi energi
tersebut terlambat dilakukan, Indonesia akan
terjebak dalam middle income trap di kurun waktu
2020-2030. Dengan semakin menurunnya daya
saing industri, Indonesia akan terancam menjadi
negara yang tertinggal dan tidak lagi menjadi
negara tujuan investasi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5. 5
Kontribusi sektor industri terhadap PDB di sebuah
negara berkembang yang akan menjadi negara industri
baru seyogyanya berkisar pada 30%-40%. Untuk
mencapai kisaran tersebut, diperlukan kapasitas listrik
terpasang di atas 500Watt/orang, dimana saat ini
kapasitas terpasang Indonesia berada pada 210
watt/orang yang tidak memungkinkan terjadinya
pertumbuhan Industri yang tinggi, jauh di bawah
Malaysia 982 Watt, Thailand 802 watt dan Singapura
2028 Watt. Dengan populasi sebesar 300 juta
penduduk di tahun 2025, Indonesia harus mampu
mengejar target tersebut dengan pertumbuhan
kapasitas listrik terpasang nasional sebesar 10
GigaWatt/tahun.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6. 6
Sebuah terobosan atau inovasi
energi mutlak diperlukan untuk
dapat menjamin perencanaan
penyediaan energi yang aman,
bersih, ramah lingkungan,
berkelanjutan, berskala besar,
murah dan dapat dibangun dalam
waktu yang singkat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7. 7
Demi menjawab tantangan tersebut,
dari data-data yang diterima, kami
berpendapat bahwa sumber energi
baru berupa Pembangkit Listrik
Tenaga Thorium dapat digunakan
sebagai alternatif jalan keluar. Untuk
memenuhi 1 GigaWatt/tahun
diperlukan batubara sebesar 3.5 s/d 4
juta ton atau uranium sebesar 200 s/d
250 ton.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8. 8
Namun dengan thorium, kebutuhan tersebut
dapat dipenuhi hanya dengan volume sebesar 7
ton. Thorium merupakan limbah radioaktif yang
hanya ditimbun dan belum dimanfaatkan sebagai
hasil pemurnian dari timah, monazite, titanium
dan zirkon. Padahal thorium dapat digunakan
sebagai bahan baku energi dengan efisiensi
sebesar 90%. Bila ini terjadi, pemerintah telah
mampu mewujudkan implementasi paradigma
waste to energy. Di sisi lain, batubara hanya
memiliki efisiensi 70% dengan menghasilkan
pencemaran udara, kerusakan lingkungan dan
pencemaran air tanah.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9. 9
Disamping itu, berdasarkan COP 21
UNFCCC, pemanfaatan batubara pada
PLTU juga harus mulai dibatasi, dan
Indonesia telah berkomitmen untuk
menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar
26%. Dengan demikian PLT Thorium lebih
unggul daripada PLTU batubara dengan
biaya produksi yang lebih murah, dibangun
dengan lebih cepat, lebih aman, lebih
ramah lingkungan, jauh lebih efisien, dan
mempunyai kapasitas jauh lebih besar.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10. 10
Bila dibandingkan dengan sumber energi yang lain,
thorium adalah solusi penyediaan energi yang relatif
lebih aman bagi mahluk hidup dan lingkungan.
Berdasarkan release WHO tahun 2012 dijelaskan bahwa
pembangkit listrik tenaga nuklir telah berkontribusi
kepada total kebutuhan listrik dunia sebesar 17% dengan
besaran angka mortalitas yang sangat kecil, 90
mortalitas/trilyun-kWh. Sedangkan batubara yang
berkontribusi sebesar 50% kebutuhan dunia memiliki
dampak angka mortalitas manusia yang sangat besar,
100.000 mortalitas/trilyun-kWh. Begitu pula dengan
minyak sebesar 36.000 mortalitas/trilyun-kWh dan gas
alam sebesar 4.000 mortalitas/trilyun-kWh. Jelas
dengan angka-angka tersebut PLTN adalah teknologi
yang jauh lebih aman dari PLTU batubara.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11. 11
Untuk membangkitkan listrik sebesar 1.000
MegaWatt, thorium yang dibutuhkan hanya
sebesar 7 ton. Oleh karena itu, dengan perkiraan
sumber daya thorium sebesar 140.000 ton,
Indonesia bukan hanya merupakan negara yang
siap menjadi negara dengan ketahanan energi
yang kuat selama lebih dari 1.000 tahun namun
juga mampu memasok energi listrik secara
internasional. Hingga saat ini sudah ada 5 daerah
potensial yang dapat dikembangkan menjadi
kawasan industri berbasis thorium yaitu, Bangka
Belitung, Batam, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur dan Sulawesi Barat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12. 12
Ketahanan energi ini pula yang nantinya mampu
memberikan efek pengganda bagi ekonomi
nasional melalui industri, baik di hulu maupun di
hilirnya. Negara dengan kemampuan penyediaan
energi yang baik akan memperbaiki iklim usaha,
meningkatkan investasi, dan menciptakan
peluang usaha baru. Disamping itu, kemapanan
energi juga dapat mengubah paradigma dalam
melihat sumber energi fosil seperti batubara dan
gas bumi, yang sebelumnya dimanfaatkan
sebagai bahan bakar menjadi pemanfaatannya
sebagai bahan baku dengan nilai tambah yang
lebih tinggi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13. 13
Dalam rangka pembangunan industri
prioritas 2015 s/d 2035, Indonesia
membutuhkan energi listrik yang tidak
cukup dipenuhi hanya dengan batubara
dan gas, yang cadangannya sangat
terbatas. Oleh karena itu, sudah waktunya
Indonesia memanfaatkan sumber daya
alam lainnya seperti thorium sebagai
bahan baku sumber energi bagi
pembangunan industri prioritas.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14. 14
Thorium ada dalam beberapa bentuk isotop, diantara yang
tersedia di alam, lebih dari 99,99% thorium alam adalah thorium-
232 (bahan yang akan diubah menjadi bahan bakar nuklir),
sisanya adalah thorium-230 dan thorium-228. Thorium alam
ditemukan dalam mineral monasit, thorit (thorium silikat),
orangit dan thorianit (mineral radioaktif yang tersusun dari
thorium oksida dan uranium). Diantara berbagai mineral
tersebut, monasit memiliki kandungan thorium cukup tinggi,
yaitu dapat mencapai sekitar 12%, namun rata-rata mengandung
sekitar 6-7%. Pemanfaatan thorium sebagai bahan bakar nuklir
akan menghasilkan nilai tambah pasir monasit yang sangat
tinggi. Untuk mendapatkan sejumlah energi yang sama,
dibutuhkan thorium yang lebih sedikit, sebagai contoh untuk
mendapatkan listrik sebesar 1 giga watt dibutuhkan 4 juta ton
batubara, sementara dengan uranium membutuhkan 200 juta
ton, dan dengan menggunakan thorium hanya membutuhkan
100 ton.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15. 15
Di Indonesia deposit Thorium pada umumnya
ditemukan pada asosiasi granit. sehingga
mayoritas endapan thorium ditemukan pada jalur
timah. Cebakan monasit primer terbentuk melalui
beberapa fase, yaitu pertama fase pneumatolitik,
selanjutnya fase kontak pneumatolitik–hidrotermal
tinggi dan fase terakhir adalah
hipotermal–mesotermal. Fase yang terakhir ini
merupakan fase terpenting dalam penambangan
karena mempunyai arti ekonomis dimana larutan
yang mengandung timah dan monasit dengan
komponen utama silika (SiO2) mengisi perangkap
pada jalur sesar, kekar, dan zona lemah lainnya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16. 16
Sedangkan untuk cebakan monasit sekunder
terbentuk dari cebakan monasit primer yang
mengalami pelapukan, tererosi, tertransportasi,
dan terendapkan sebagai endapan koluvial, kipas
aluvial, aluvial sungai, maupun aluvial lepas
pantai. Endapan monasit primer pada umumnya
terdapat pada batuan granit,sedangkan endapan
monasit sekunder terdapat pada sungai-sungai
tua dan dasar lembah baik yang terdapat di darat
maupun di laut. Granit merupakan batuan
sumber dan endapan aluvial merupakan tempat
akumulasi monasit sekunder.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17. 17
Cebakan endapan Thorium membentang
sepanjang Malaysia, Pulau Bangka, Belitung, dan
Kalimantan Barat (Karimata, Ketapang, Rirang,
Tanah Merah). Selain itu juga penelitian
sumberdaya thorium dilakukan di daerah
Mamuju, Sulawesi Barat, Daerah Mamuju
merupakan daerah eksplorasi baru yang cukup
menarik, karena memiliki kadar Th dan U yang
cukup tinggi. Sehingga perkitaan toal
ketersediaan thorium di Indonesia sejumlah
133.668 ton. Ketersediaan sumber daya thorium
dunia terbesar terdapat di negara India.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18. 18
Saat ini Tiongkok sudah mengoperasikan 32 unit
PLTN dan sedang membangun 22 unit PLTN lagi.
Negara-negara berkembang lain seperti
Bangladesh, Vietnam, Malaysia, Uni Emirat Arab,
Arab Saudi, Yordania, dan Kuwait telah memulai
perencanaan pembangunan pembangkit listrik
tenaga nuklir. Vietnam sudah memulai
pembangunan PLTN yang akan beroperasi pada
2020 dan Bangladesh baru saja menandatangi
kontrak pembangunan PLTN yang di harapkan
beroperasi 2022. Sementara Malaysia memiliki
roadmap untuk mulai membangun pembangkit di
tahun 2030.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19. 19
Menurut World Nuclear Association (WNA),
terdapat beberapa jenis reaktor yang
kemungkinan dapat menggunakan thorium
sebagai ba5 han bakar nuklir, yaitu Pressurized
Heavy Water Reactor (PHWR), High Temperature
Reactor (HTR), Boiled Water Reactor (BWR),
Pressurized Water Reactor (PWR), Fast Neutron
Reactor (FNR), Molten Salt Reactor (MSR), Liquid
Fluoride Thorium Reactor (LFTR), dan Aqueous
Homogeneous Suspension Reactor (AHSR).
Jenis reaktor yang paling banyak diuji coba
menggunakan bahan bakar thorium adalah
PHWR, HTR, dan MSR.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20. 20
Beberapa tipe reaktor yang dapat
menggunakan bahan bakar nuklir berbasis
thorium adalah PWR, BWR, PHWR, FBR,
HTGR dan MSR. Pada reaktor PWR dan
BWR telah dikaji dan diuji coba model
desain teras berbahan bakar thorium,
diantaranya Indian Point I PWR (Amerika
Serikat), Borax IV dan Elk River BWR
(Amerika Serikat), dan reaktor air ringan
pembiak (Light Water Breeder Reactor -
LWBR) Shippingport (Amerika Serikat).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21. 21
Reaktor berpendingin gas (HTGR) dengan
menggunakan thorium sebagai bahan bakar juga
telah dioperasikan, yaitu Dragon (Inggris), Peach
Bottom (Amerika Serikat), AVR (Jerman), THTR
(Jerman) dan Fort St. Vrain (Amerika Serikat). Reaktor
temperatur tinggi generasi IV berbahan bakar thorium
juga telah didesain, yaitu PBMR (Afrika Selatan),
GTMHR (USA), reaktor lelehan garam (MSR) dan
reaktor berbasis akselerator atau Accelerator Driven
System (ADS). Perkembangan lain pemanfaatan
thorium pada CANDU-6 (PHWR), adalah dalam tahap
perhitungan desain. Thorium juga telah diteliti
sebagai bahan bakar reaktor cepat dengan daya
100MWe pada Advanced Fast Reactor-100 (AFR-100)
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT