SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
Baixar para ler offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perancangan menutut J.W. Wade meliputi pemrograman untuk menetapkan hal-hal
yang menjadi tujuan dan kebutuhan objek perancangan, perencanaan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di lokasi perancangan, dan perancangan itu sendiri yaitu gagasan yang
akan diwujudkan menjadi wujud bangunan.
Urban sprawl adalah pemekaran kota yaitu bertambahnya luas kota secara fisik,
perluasan ini disebabkan oleh semakin berkembangnya penduduk dan semakin tingginya arus
urbanisasi dengan ciri-ciri bertambahnya konversi lahan RTH menjadi lahan terbangun. Urban
sprawl merupakan permasalahan yang mudah ditemui di Kecamatan Ungaran sebagai daerah
pinggiran Kota Semarang. Perkembangan urban sprawl ini tumbuh secara linier disepanjang
jalan arteri Semarang-Bawen karena kemudahan transportasi pribadi membuat masyarakat
cenderung bertempat tinggal di pinggir kota yang tenang dan melakukan ulang-alik menuju
tempat bekerja.
Kemunculan PT Ungaran Sari Garments pada tahun 1975 dan Universitas Darul Ulum
Islamic Center Sudirman tahun 1982 merupakan sebagai magnet pendatang untuk tinggal,
bekerja atau belajar di Kelurahan Gedanganak dan Genuk ini. Sehingga muncullah ekspansi
lahan terbangun sebagai kebutuhan perumahan dan perdagangan jasa. Kasus konversi lahan
semakin meningkat karena tidak adanya pembatasan lahan terbangun. Perumahan yang ada
pada kondisi eksisting tumbuh kampung-kampung secara organis, permukiman yang cukup
teratur namun infrastruktur belum sesuai dengan standar peraturan dan belum direncanakan
dengan baik.
Pada gambar dibawah ini akan terlihat pertumbuhan lahan terbangun wilayah studi dari
tahun 2003, 2008 dan 2013 yang membuktikan bahwa semakin tahun wilayah studi semakin
padat oleh lahan terbangun.
2
Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota
Gambar I.1
Peta Figure Ground Tahun 2003
Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota
Gambar I.2
Peta Figure Ground Tahun 2008
3
Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota
Gambar I.3
Peta Figure Ground Tahun 2013
Pada peta figure groud time series diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan bangunan
semakin padat dan terjadi konversi lahan pertanian menjadi lahan terbangun.
Fungsi hunian pada kampung-kampung tersebut adalah sebagai tempat tinggal bagi
penduduk asli dan sebagai tempat tinggal sementara bagi pendatang yang bekerja di PT USG
dan yang belajar di Undaris. Banyaknya penduduk yang menghuni lokasi tersebut sehingga
muncullah kegiatan perdagangan dan jasa yang tidak teratur atau merupakan sektor informal,
bangunan kios yang berderet sepanjang jalan Letjend S. Parman merupakan bangunan tanpa
ijin resmi yang didirikan di bahu jalan.
Sumber: Dokumentasi Kelompok 4a, Perancangan Kota
Gambar 1.4
Pertumbuhan PKL di sepanjang jalan S. Parman
Permasalahan terkait ketidakteraturan permukiman yang seharusnya memenuhi
kebutuhan pekerja dan mahasiswa di lokasi tersebut menjadi objek perancangan suatu konsep
berprinsip compact development yang akan diterapkan. Konsep yang ditawarkan adalah konsep
4
kota industri yang padat dan nyaman, untuk memenuhi kebutuhan penduduknya dan tetap
menjamin kenyamanan dan keasrian lingkungan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Wilayah studi perancangan kota di Desa Genuk dan Desa Gedanganak terletak di bukit
namun kelerengannya masih tergolong landai (9-15%). Wilayah studi yang telah dideliniasi
memiliki aktivitas yang padat dan kebutuhan penunjang ruang yang cukup lengkap karena
kemunculan PT USG dan Undaris. Dengan adanya PT USG dan Undaris membuat pembangunan
perumahan disekitarnya bertambah pesat dan tidak teratur. Banyaknya pendatang yang bekerja
di PT USG dan pelajar di Undaris mengakibatkan terjadinya alih fungsi bangunan perumahan
menjadi kos-kosan (rent house). Peta dibawah ini akan memperjelas permasalahan yang ada di
lokasi rancang.
Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota
Gambar I.5
Peta Permasalahan Kondisi Eksisting
Pertumbuhan ruang di lokasi rancang yang tidak teratur juga dapat dilihat dari
pertumbuhan PKL di sepanjang jalan S. Parman yang semakin hari semakin tidak teratur.
Dampak dari alif fungsi bangunan yang awalnya perumahan menjadi menjadi rumah warung
dan rumah kost sehingga pemilik rumah semakin memperluas bangunan rumahnya, akibatnya
sepanjang perkampungan tidak terdapat lahan terbuka dan tidak memenuhi GSB yang
seharusnya.
5
1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan Sasaran pada laporan ini akan dijelaskan berikut ini
1.3.1 Tujuan
Tujuan dibuatnya buku ini adalah untuk membuat redesain suatu lokasi dengan prinsip
compact city dan mengusung konsep kota industri yang padat dan nyaman (Livable Boarding
Dense City). Penerapan konsep perancangan pada lokasi tersebut dalam bentuk gambar site plan
yang berskala dan gambar 3 dimensi berdasarkan kriteria terukur dan tidak terukur.
Pembuatan siteplan ini nantinya diharapkan dapat memberi gambaran nyata mengenai
rancangan kota industri yang padat dan nyaman.
1.3.2 Sasaran
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka sasaran yang perlu dicapai dalam buku ini
adalah:
1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang terdapat pada lokasi perancangan;
2. Melakukan justifikasi dan penerapan konsep pada lokasi perancangan;
3. Melakukan analisis aktivitas dan analisis perhitungan kebutuhan ruang, analisis tapak,
analisis penyediaan sarana dan prasarana kawasan, analisis sistem transportasi, dan
analisis sistem penyediaan ruang hijau;
4. Melakukan analisis tapak meliputi analisis konstelasi wilayah dan analisis fisik dan non
fisik ruang di lokasi rancang;
5. Menentukan zoning kawasan pada lokasi rancang untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan lokasi rancang;
6. Melakukan desain rancang sebagai strategi dan skenario pengembangan lokasi
perancangan;
7. Melakukan analisis kriteria terukur dan tak terukur di lokasi rancang;
8. Melakukan identifikasi penerapan elemen-elemen perancangan kota, citra kota dan
estetika di lokasi rancang;
9. Melakukan desain amplop bangunan dan site plan beserta detail rancangannya sebagai
interpretasi konsep ke dalam unsur ruang di lokasi rancang;
10. Menentukan urban design guidelines yang sesuai di lokasi rancang.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada laporan ini terdiri dari runag lingkup wilayah dan ruang lingkup
materi
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah terdiri atas wilayah studi makro dan wilayah studi mikro.
6
A. Wilayah studi makro
Wilayah studi makro berada Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat dan Kelurahan
Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur. Kelurahan Gedanganak memiliki luas wilayah 289,7
Ha dan Kelurahan Genuk memiliki luas wilayah 157.8 Ha. Kelurahan Gedanganak memiliki
batas-batas administrasi yaitu
Utara : Kelurahan Sidomulyo, Kelurahan Genuk, dan Kelurahan Ungaran
Timur : Kelurahan Beji
Selatan : Kelurahan Langensari
Barat : Kelurahan Candirejo dan Kelurahan Genuk
Kelurahan Genuk memiliki batas-batas administrasi yaitu
Utara : Kelurahan Ungaran
Timur : Kelurahan Gedanganak
Selatan : Kelurahan Candirejo
Barat : Kelurahan Nyatnyono
B. Wilayah studi mikro
Wilayah studi perancangan berada di Kelurahan Gedanganak dan Kelurahan Genuk.
Wilayah studi mikro perancangan berada diantara jalan lokal jalan lingkungan. Luas wilayah
studi mikro sebesar 11,4 Ha. Batas wilayah studi mikro perancangan merupakan batas alam
berupa jalan, yaitu sebagai berikut :
 Utara : Jalan Melati Raya
 Timur : Gang Melati Baru I
 Selatan : Jalan Jenderal S. Parman
 Barat : Jalan Kenanga
Sumber: Bappeda Kabupaten Semarang 2010
Gambar I.6
Peta Administrasi Wilayah Makro
7
Sumber: Bappeda Kabupaten Semarang 2010
Gambar I.7
Peta Administrasi Wilayah Mikro
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi yang dijelaskan dalam laporan ini meliputi :
1) Identifikasi Struktur Kota dan Ruang Terbangun
Identifikasi struktur kota dan ruang terbangun yang dibentuk oleh urban web, district,
bloks, street, dan public square. Identifikasi lainnya yang terkait yaitu peran dan fungsi ruang
kota yang terlihat dari aktivitas kota beserta arus pergerakan.
2) Analisis aktivitas dan kebutuhan ruang.
Analisis aktivitas dan kebutuhan ruang berkaitan dengan kondisi aktivitas
penduduknya, pengguna aktivitas, serta sistem keruangan itu sendiri yang didasarkan pada
aspek non fisik. Analisis ini meliputi analisis aktivitas dan pennguna, analisis kebutuhan ruang,
analisis hubungan antar kelompok serta analisis organisasi ruang.
3) Analisis tapak
Analisis tapak digunakan untuk menganalisis kondisi lokasi tapak yang akan
direncanakan. Terdapat hal-hal yang harus dianalisis dalam melakukan analisis tapak ini antara
lain, analisis konstelasi wilayah (analisis ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara
wilayah lokasi perencanaan tapak dengan lokasi sekitarnya), analisis lingkungan, analisis
topografi, analisis aksesbilitas, analisis view, analisis vegetasi, analisis arah angin dan lintasan
matahari, analisis drainase, analisis kebisingan yang akan menghasilkan rencana zoning suatu
kawasan.
8
4) Analisis kriteria tak terukur
Kriteria tak terukur adalah penentu kualitas fisik suatu kawasan dengan
pertimbangan, access (akses menuju lokasi), compatibility (keselarasan dengan
bangunan disekitarnya), view (pemandangan), identity (identitas) , sense (rasa), dan
livability (tingkat kenyamanan).
5) Analisis kriteria terukur
Kriteria terukur akan digunakan sebagai pertimbangan faktor fisik dasar,
ekonomi, maupun budaya yang meliputi koefisien dasar bangunan (KDB), ketinggian
maksimum bangunan, jarak antar bangunan dan garis sempadan bangunan.
6) Elemen-elemen perancangan kota
Elemen perancangan kota meliputi tata guna lahan, bentuk masa dan bangunan,
pengaturan tata letak sirkulasi dan parkir, signage, open space, pedestrian ways, activity
support, dan bangunan preservasi.
7) Elemen-elemen citra kota
Elemen citra kota meliputi landmark (identitas kota), path (jalur), edges (batas),
nodes (titik persimpangan) dan district (kawasan).
8) Elemen-elemen estetika
Elemen estetika yang akan dibahas mengenai proporsi, simetri, sumbu, hirarki,
skala, konteks dan kontras, organisasi ruang, dan irama.
9
1.5 Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran merupakan urutan langkah yang akan dilakukan dalam
merumuskan perencanaan tapak. Langkah-langkah inilah yang menjadi dasar/acuan dari
sistematika penulisan serta konsep bertindak. Kerangka pikir tersebut kami susun sebagai
berikut:
Sumber: Analisis Kelompok 4A, Perencanaan Kota
Gambar I.8
Kerangka Pikir Kelompok
Kerangka pikir ini dimulai dengan input justifikasi dan deliniasi lokasi perancangan serta
mengetahui potensi dan permasalahan di lokasi rancang. Pada tahap proses adalah dengan
menentukan konsep yang berprinsip compact development, yaitu Livable Boarding dense city.
Kesesuaian Lahan
Justifikasi dan Deliniasi Lokasi Rancang
Potensi Permasalahan
Penerapan Konsep “Livable Boarding Dense City”
Analisis Aktivitas dan
Kebutuhan Ruang
Analisis Kriteria tak terukur
Analisis Tapak Elemen-elemen estetika
Elemen-elemen citra kotaAnalisis kriteria terukur
Elemen-elemen
perancangan kota
Amplop Bangunan Site Plan Detail Rancangan
Urban Design Guidelines
10
Selanjutnya menganalisis struktur dan ruang kota, analisis aktivitas dan kebutuhan ruang,
analisis tapak, analisis kriteria tak terukur, analisis kriteria terukur, analisis elemen-elemen
perancangan kota, elemen-elemen citra kota, dan elemen-elemen estetika. Analisis aktivitas dan
kebutuhan ruang, analisis tapak, analisis kriteria terukur menghasilkan amplop bangunan dan
siteplan. Analisis kriteria tak terukur, elemen estetika, elemen citra kota, elemen perancangan
kota menghasilkan detail rancang. Output dari amplop bangunan, siteplan, dan detail rancang
menghasilkan Urban Design Guidelines.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam laporan ini terdiri dari:
A. BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang mengenai isu urban sprawl di Kecamatan Ungaran, tujuan dan
sasaran yang akan dicapai dalam pengerjaan laporan, ruang lingkup wilayah maupun
ruang lingkup materi, kerangka pikir, dan sistematika penulisan laporan.
B. BAB II KAJIAN LITERATUR
Bab II berisi tentang teori atau kajian literatur terkait dengan urban sprawl, compact
development, dan perancangan kota.
C. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERANCANGAN
Bab III berisi tentang gambaran umum lokasi perancangan mulai dari kondisi geografis,
kondisi fisik, kondisi non fisik hingga potensi masalah yang dituangkan dalam SWOT.
D. BAB IV KONSEP PERANCANGAN
Bab III berisi kajian teori yang mendasari konsep compact development, best practice
yang akan diterapkan, serta komponen-komponen yang akan di diterapkan di wilayah
perancangan.
E. BAB V ANALISIS PERANCANGAN
Bab IV berisi identifikasi kondisi eksisting dan respon yang akan dirancang pada analisis
aktivitas dan kebutuhan ruang, tapak, kriteria terukur, criteria tak terukur, elemen
estetika, elemen citra kota, dan elemen perancangan kota.
F. BAB VI URBAN DESIGN GUIDELINES
bab ini berisi tentang UDGL yang akan diterapkan dalam lokasi perancangan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Latifah Tio
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Latifah Tio
 
04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kota04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kota
RinaBilo
 

Mais procurados (20)

Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
 
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapak
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu PlanologiPerbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu Planologi
 
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaPengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR Kota
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
 
Rancang kota yang baik
Rancang kota yang baikRancang kota yang baik
Rancang kota yang baik
 
04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kota04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kota
 

Destaque

Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang Kota
Latifah Tio
 
Park shore resort site plan naples florida
Park shore resort site plan naples floridaPark shore resort site plan naples florida
Park shore resort site plan naples florida
Click Here
 

Destaque (20)

Bab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang KotaBab iii Rancang Kota
Bab iii Rancang Kota
 
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRISTUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN WONOGIRI
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Arsitektur Kota
Arsitektur KotaArsitektur Kota
Arsitektur Kota
 
Urban design analysis, Circulation, Architecture, London, Redevelopment studies
Urban design analysis, Circulation, Architecture, London, Redevelopment  studiesUrban design analysis, Circulation, Architecture, London, Redevelopment  studies
Urban design analysis, Circulation, Architecture, London, Redevelopment studies
 
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota MalangAnalisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
 
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
 
Tercertiempo circo
Tercertiempo circoTercertiempo circo
Tercertiempo circo
 
Massachusetts Green Retail Stores_2009
Massachusetts Green Retail Stores_2009Massachusetts Green Retail Stores_2009
Massachusetts Green Retail Stores_2009
 
Before You Buy Green Products
Before You Buy Green ProductsBefore You Buy Green Products
Before You Buy Green Products
 
Manusia sebagai Khalifah
Manusia sebagai KhalifahManusia sebagai Khalifah
Manusia sebagai Khalifah
 
I L M U
I L M UI L M U
I L M U
 
Become a LEED Professional
Become a LEED ProfessionalBecome a LEED Professional
Become a LEED Professional
 
Tiempo circo
Tiempo circoTiempo circo
Tiempo circo
 
LEED Exam
LEED ExamLEED Exam
LEED Exam
 
Montaner (2)
Montaner (2)Montaner (2)
Montaner (2)
 
Daftar jaga
Daftar jagaDaftar jaga
Daftar jaga
 
Warhol circo
Warhol circoWarhol circo
Warhol circo
 
Maintain Your LEED Credential
Maintain Your LEED CredentialMaintain Your LEED Credential
Maintain Your LEED Credential
 
Park shore resort site plan naples florida
Park shore resort site plan naples floridaPark shore resort site plan naples florida
Park shore resort site plan naples florida
 

Semelhante a Bab i Rancang Kota

3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
andra37473
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
Septinia Silviana
 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
gunjul
 
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.pptfdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
baya13
 
RENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptx
RENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptxRENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptx
RENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptx
Jawara2
 

Semelhante a Bab i Rancang Kota (20)

Kebutuhan RTH
Kebutuhan RTH Kebutuhan RTH
Kebutuhan RTH
 
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdfANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
ANALISA_ALUN_ALUN_PURWODADI.pdf
 
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
 
Bab i bismillah sudah
Bab i bismillah sudahBab i bismillah sudah
Bab i bismillah sudah
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
 
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
3_PROSES PERENCANAAN & PERANCANGAN.pptx
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
 
Bab I proptek
Bab I proptekBab I proptek
Bab I proptek
 
Preliminary research design
Preliminary research designPreliminary research design
Preliminary research design
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
Visual survey dalam Urban Design
Visual survey dalam Urban DesignVisual survey dalam Urban Design
Visual survey dalam Urban Design
 
Ppwp 1a
Ppwp 1aPpwp 1a
Ppwp 1a
 
Paper rpp-desa
Paper rpp-desaPaper rpp-desa
Paper rpp-desa
 
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.pptfdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
 
Lap temu ilmiah rev2
Lap temu ilmiah rev2Lap temu ilmiah rev2
Lap temu ilmiah rev2
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
RENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptx
RENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptxRENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptx
RENCANA_MUTU_KONTRAK_bendungan_LOGUNG.pptx
 
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
Studio Kota Selatwangi (PWK BANGGA)
 

Mais de Latifah Tio

Kerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Kerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aKerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Kerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Latifah Tio
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv
Latifah Tio
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Latifah Tio
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Latifah Tio
 
Tabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Tabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aTabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Tabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Latifah Tio
 

Mais de Latifah Tio (19)

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Pengembangan Pedesaan (Cluster Kopi dan Tembakau Temanggung)
Pengembangan Pedesaan (Cluster Kopi dan Tembakau Temanggung)Pengembangan Pedesaan (Cluster Kopi dan Tembakau Temanggung)
Pengembangan Pedesaan (Cluster Kopi dan Tembakau Temanggung)
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
Buletin Penataan Ruang "Johor Selatan sebagai Pesaing atau Peluang Kawasan Ek...
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
 
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan WonogiriTabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
 
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriKonsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
 
Kerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Kerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aKerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Kerpik Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iv
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab iii
 
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a Bab ii
 
Tabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Tabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aTabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Tabel Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
 
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
Rencana Pembangunan Kawasan Maroko Kab. Wonogiri (Laporan perwil 10 juli)
 

Bab i Rancang Kota

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan menutut J.W. Wade meliputi pemrograman untuk menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan dan kebutuhan objek perancangan, perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di lokasi perancangan, dan perancangan itu sendiri yaitu gagasan yang akan diwujudkan menjadi wujud bangunan. Urban sprawl adalah pemekaran kota yaitu bertambahnya luas kota secara fisik, perluasan ini disebabkan oleh semakin berkembangnya penduduk dan semakin tingginya arus urbanisasi dengan ciri-ciri bertambahnya konversi lahan RTH menjadi lahan terbangun. Urban sprawl merupakan permasalahan yang mudah ditemui di Kecamatan Ungaran sebagai daerah pinggiran Kota Semarang. Perkembangan urban sprawl ini tumbuh secara linier disepanjang jalan arteri Semarang-Bawen karena kemudahan transportasi pribadi membuat masyarakat cenderung bertempat tinggal di pinggir kota yang tenang dan melakukan ulang-alik menuju tempat bekerja. Kemunculan PT Ungaran Sari Garments pada tahun 1975 dan Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman tahun 1982 merupakan sebagai magnet pendatang untuk tinggal, bekerja atau belajar di Kelurahan Gedanganak dan Genuk ini. Sehingga muncullah ekspansi lahan terbangun sebagai kebutuhan perumahan dan perdagangan jasa. Kasus konversi lahan semakin meningkat karena tidak adanya pembatasan lahan terbangun. Perumahan yang ada pada kondisi eksisting tumbuh kampung-kampung secara organis, permukiman yang cukup teratur namun infrastruktur belum sesuai dengan standar peraturan dan belum direncanakan dengan baik. Pada gambar dibawah ini akan terlihat pertumbuhan lahan terbangun wilayah studi dari tahun 2003, 2008 dan 2013 yang membuktikan bahwa semakin tahun wilayah studi semakin padat oleh lahan terbangun.
  • 2. 2 Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota Gambar I.1 Peta Figure Ground Tahun 2003 Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota Gambar I.2 Peta Figure Ground Tahun 2008
  • 3. 3 Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota Gambar I.3 Peta Figure Ground Tahun 2013 Pada peta figure groud time series diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan bangunan semakin padat dan terjadi konversi lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Fungsi hunian pada kampung-kampung tersebut adalah sebagai tempat tinggal bagi penduduk asli dan sebagai tempat tinggal sementara bagi pendatang yang bekerja di PT USG dan yang belajar di Undaris. Banyaknya penduduk yang menghuni lokasi tersebut sehingga muncullah kegiatan perdagangan dan jasa yang tidak teratur atau merupakan sektor informal, bangunan kios yang berderet sepanjang jalan Letjend S. Parman merupakan bangunan tanpa ijin resmi yang didirikan di bahu jalan. Sumber: Dokumentasi Kelompok 4a, Perancangan Kota Gambar 1.4 Pertumbuhan PKL di sepanjang jalan S. Parman Permasalahan terkait ketidakteraturan permukiman yang seharusnya memenuhi kebutuhan pekerja dan mahasiswa di lokasi tersebut menjadi objek perancangan suatu konsep berprinsip compact development yang akan diterapkan. Konsep yang ditawarkan adalah konsep
  • 4. 4 kota industri yang padat dan nyaman, untuk memenuhi kebutuhan penduduknya dan tetap menjamin kenyamanan dan keasrian lingkungan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Wilayah studi perancangan kota di Desa Genuk dan Desa Gedanganak terletak di bukit namun kelerengannya masih tergolong landai (9-15%). Wilayah studi yang telah dideliniasi memiliki aktivitas yang padat dan kebutuhan penunjang ruang yang cukup lengkap karena kemunculan PT USG dan Undaris. Dengan adanya PT USG dan Undaris membuat pembangunan perumahan disekitarnya bertambah pesat dan tidak teratur. Banyaknya pendatang yang bekerja di PT USG dan pelajar di Undaris mengakibatkan terjadinya alih fungsi bangunan perumahan menjadi kos-kosan (rent house). Peta dibawah ini akan memperjelas permasalahan yang ada di lokasi rancang. Sumber: Analisis Kelompok 4a, Perancangan Kota Gambar I.5 Peta Permasalahan Kondisi Eksisting Pertumbuhan ruang di lokasi rancang yang tidak teratur juga dapat dilihat dari pertumbuhan PKL di sepanjang jalan S. Parman yang semakin hari semakin tidak teratur. Dampak dari alif fungsi bangunan yang awalnya perumahan menjadi menjadi rumah warung dan rumah kost sehingga pemilik rumah semakin memperluas bangunan rumahnya, akibatnya sepanjang perkampungan tidak terdapat lahan terbuka dan tidak memenuhi GSB yang seharusnya.
  • 5. 5 1.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan dan Sasaran pada laporan ini akan dijelaskan berikut ini 1.3.1 Tujuan Tujuan dibuatnya buku ini adalah untuk membuat redesain suatu lokasi dengan prinsip compact city dan mengusung konsep kota industri yang padat dan nyaman (Livable Boarding Dense City). Penerapan konsep perancangan pada lokasi tersebut dalam bentuk gambar site plan yang berskala dan gambar 3 dimensi berdasarkan kriteria terukur dan tidak terukur. Pembuatan siteplan ini nantinya diharapkan dapat memberi gambaran nyata mengenai rancangan kota industri yang padat dan nyaman. 1.3.2 Sasaran Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka sasaran yang perlu dicapai dalam buku ini adalah: 1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang terdapat pada lokasi perancangan; 2. Melakukan justifikasi dan penerapan konsep pada lokasi perancangan; 3. Melakukan analisis aktivitas dan analisis perhitungan kebutuhan ruang, analisis tapak, analisis penyediaan sarana dan prasarana kawasan, analisis sistem transportasi, dan analisis sistem penyediaan ruang hijau; 4. Melakukan analisis tapak meliputi analisis konstelasi wilayah dan analisis fisik dan non fisik ruang di lokasi rancang; 5. Menentukan zoning kawasan pada lokasi rancang untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan lokasi rancang; 6. Melakukan desain rancang sebagai strategi dan skenario pengembangan lokasi perancangan; 7. Melakukan analisis kriteria terukur dan tak terukur di lokasi rancang; 8. Melakukan identifikasi penerapan elemen-elemen perancangan kota, citra kota dan estetika di lokasi rancang; 9. Melakukan desain amplop bangunan dan site plan beserta detail rancangannya sebagai interpretasi konsep ke dalam unsur ruang di lokasi rancang; 10. Menentukan urban design guidelines yang sesuai di lokasi rancang. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup pada laporan ini terdiri dari runag lingkup wilayah dan ruang lingkup materi 1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah terdiri atas wilayah studi makro dan wilayah studi mikro.
  • 6. 6 A. Wilayah studi makro Wilayah studi makro berada Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat dan Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur. Kelurahan Gedanganak memiliki luas wilayah 289,7 Ha dan Kelurahan Genuk memiliki luas wilayah 157.8 Ha. Kelurahan Gedanganak memiliki batas-batas administrasi yaitu Utara : Kelurahan Sidomulyo, Kelurahan Genuk, dan Kelurahan Ungaran Timur : Kelurahan Beji Selatan : Kelurahan Langensari Barat : Kelurahan Candirejo dan Kelurahan Genuk Kelurahan Genuk memiliki batas-batas administrasi yaitu Utara : Kelurahan Ungaran Timur : Kelurahan Gedanganak Selatan : Kelurahan Candirejo Barat : Kelurahan Nyatnyono B. Wilayah studi mikro Wilayah studi perancangan berada di Kelurahan Gedanganak dan Kelurahan Genuk. Wilayah studi mikro perancangan berada diantara jalan lokal jalan lingkungan. Luas wilayah studi mikro sebesar 11,4 Ha. Batas wilayah studi mikro perancangan merupakan batas alam berupa jalan, yaitu sebagai berikut :  Utara : Jalan Melati Raya  Timur : Gang Melati Baru I  Selatan : Jalan Jenderal S. Parman  Barat : Jalan Kenanga Sumber: Bappeda Kabupaten Semarang 2010 Gambar I.6 Peta Administrasi Wilayah Makro
  • 7. 7 Sumber: Bappeda Kabupaten Semarang 2010 Gambar I.7 Peta Administrasi Wilayah Mikro 1.4.2 Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi yang dijelaskan dalam laporan ini meliputi : 1) Identifikasi Struktur Kota dan Ruang Terbangun Identifikasi struktur kota dan ruang terbangun yang dibentuk oleh urban web, district, bloks, street, dan public square. Identifikasi lainnya yang terkait yaitu peran dan fungsi ruang kota yang terlihat dari aktivitas kota beserta arus pergerakan. 2) Analisis aktivitas dan kebutuhan ruang. Analisis aktivitas dan kebutuhan ruang berkaitan dengan kondisi aktivitas penduduknya, pengguna aktivitas, serta sistem keruangan itu sendiri yang didasarkan pada aspek non fisik. Analisis ini meliputi analisis aktivitas dan pennguna, analisis kebutuhan ruang, analisis hubungan antar kelompok serta analisis organisasi ruang. 3) Analisis tapak Analisis tapak digunakan untuk menganalisis kondisi lokasi tapak yang akan direncanakan. Terdapat hal-hal yang harus dianalisis dalam melakukan analisis tapak ini antara lain, analisis konstelasi wilayah (analisis ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara wilayah lokasi perencanaan tapak dengan lokasi sekitarnya), analisis lingkungan, analisis topografi, analisis aksesbilitas, analisis view, analisis vegetasi, analisis arah angin dan lintasan matahari, analisis drainase, analisis kebisingan yang akan menghasilkan rencana zoning suatu kawasan.
  • 8. 8 4) Analisis kriteria tak terukur Kriteria tak terukur adalah penentu kualitas fisik suatu kawasan dengan pertimbangan, access (akses menuju lokasi), compatibility (keselarasan dengan bangunan disekitarnya), view (pemandangan), identity (identitas) , sense (rasa), dan livability (tingkat kenyamanan). 5) Analisis kriteria terukur Kriteria terukur akan digunakan sebagai pertimbangan faktor fisik dasar, ekonomi, maupun budaya yang meliputi koefisien dasar bangunan (KDB), ketinggian maksimum bangunan, jarak antar bangunan dan garis sempadan bangunan. 6) Elemen-elemen perancangan kota Elemen perancangan kota meliputi tata guna lahan, bentuk masa dan bangunan, pengaturan tata letak sirkulasi dan parkir, signage, open space, pedestrian ways, activity support, dan bangunan preservasi. 7) Elemen-elemen citra kota Elemen citra kota meliputi landmark (identitas kota), path (jalur), edges (batas), nodes (titik persimpangan) dan district (kawasan). 8) Elemen-elemen estetika Elemen estetika yang akan dibahas mengenai proporsi, simetri, sumbu, hirarki, skala, konteks dan kontras, organisasi ruang, dan irama.
  • 9. 9 1.5 Kerangka Pikir Kerangka pemikiran merupakan urutan langkah yang akan dilakukan dalam merumuskan perencanaan tapak. Langkah-langkah inilah yang menjadi dasar/acuan dari sistematika penulisan serta konsep bertindak. Kerangka pikir tersebut kami susun sebagai berikut: Sumber: Analisis Kelompok 4A, Perencanaan Kota Gambar I.8 Kerangka Pikir Kelompok Kerangka pikir ini dimulai dengan input justifikasi dan deliniasi lokasi perancangan serta mengetahui potensi dan permasalahan di lokasi rancang. Pada tahap proses adalah dengan menentukan konsep yang berprinsip compact development, yaitu Livable Boarding dense city. Kesesuaian Lahan Justifikasi dan Deliniasi Lokasi Rancang Potensi Permasalahan Penerapan Konsep “Livable Boarding Dense City” Analisis Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Analisis Kriteria tak terukur Analisis Tapak Elemen-elemen estetika Elemen-elemen citra kotaAnalisis kriteria terukur Elemen-elemen perancangan kota Amplop Bangunan Site Plan Detail Rancangan Urban Design Guidelines
  • 10. 10 Selanjutnya menganalisis struktur dan ruang kota, analisis aktivitas dan kebutuhan ruang, analisis tapak, analisis kriteria tak terukur, analisis kriteria terukur, analisis elemen-elemen perancangan kota, elemen-elemen citra kota, dan elemen-elemen estetika. Analisis aktivitas dan kebutuhan ruang, analisis tapak, analisis kriteria terukur menghasilkan amplop bangunan dan siteplan. Analisis kriteria tak terukur, elemen estetika, elemen citra kota, elemen perancangan kota menghasilkan detail rancang. Output dari amplop bangunan, siteplan, dan detail rancang menghasilkan Urban Design Guidelines. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam laporan ini terdiri dari: A. BAB I PENDAHULUAN Bab I berisi latar belakang mengenai isu urban sprawl di Kecamatan Ungaran, tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam pengerjaan laporan, ruang lingkup wilayah maupun ruang lingkup materi, kerangka pikir, dan sistematika penulisan laporan. B. BAB II KAJIAN LITERATUR Bab II berisi tentang teori atau kajian literatur terkait dengan urban sprawl, compact development, dan perancangan kota. C. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERANCANGAN Bab III berisi tentang gambaran umum lokasi perancangan mulai dari kondisi geografis, kondisi fisik, kondisi non fisik hingga potensi masalah yang dituangkan dalam SWOT. D. BAB IV KONSEP PERANCANGAN Bab III berisi kajian teori yang mendasari konsep compact development, best practice yang akan diterapkan, serta komponen-komponen yang akan di diterapkan di wilayah perancangan. E. BAB V ANALISIS PERANCANGAN Bab IV berisi identifikasi kondisi eksisting dan respon yang akan dirancang pada analisis aktivitas dan kebutuhan ruang, tapak, kriteria terukur, criteria tak terukur, elemen estetika, elemen citra kota, dan elemen perancangan kota. F. BAB VI URBAN DESIGN GUIDELINES bab ini berisi tentang UDGL yang akan diterapkan dalam lokasi perancangan.