SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 51
MONITORING DAN EVALUASI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR KONSTRUKSI
Jl. Abdul Hamid, Cicaheum – Bandung 40193, Telp. (022) 7206892, Fax. 7236224
1
Materi Presentasi
4 Progam SWOT
Pendahuluan
1
Tahapan Transaksi
2
Monitoring dan Evaluasi
3
4 Penutup
Pendahuluan
Latar Belakang
Membangun dan mengoperasikan proyek infrastruktur bagi daerah
yang belum berpengalaman dalam bidang tersebut juga mengandung
berbagai potensi masalah. Daerah mungkin tidak mempunyai
kemampuan yang cukup untuk merencanakan, mendesain,
membangun dan mengoperasikan proyek infrastruktur yang berskala
besar. Untuk melaksanakannya pemerintah daerah dituntut untuk
memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup untuk melakukan studi
kelayakan, perencanaan keuangan, perhitungan teknis, keahlian
manajerial, dan sebagainya. Dalam hal ini, daerah bisa mengatasinya
dengan dibantu departemen teknis terkait atau dari pihak swasta yang
mempunyai kompetensi inti pada sektor tersebut.
Pada tahun 2015, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 38
mengenai Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur yang kemudian ditindaklanjuti dengan Perka
LKPP no 19 tahun 2015. Peraturan ini dirasa cukup untuk mengatur
secara jelas mekanisme KPBU infrastruktur daerah karena telah
memperhatikan perbedaan sistem yang melingkupi pemerintah daerah
dengan sistem yang berlaku di departemen teknis dalam mengadopsi
skema KPBU.Dengan adanya desentralisasi, hubungan pusat daerah
memang menjadi lebih kompleks, namun perpres tersebut diharapkan
mampu untuk menjadi jembatan pembangunan infrastruktur di
daerah, maupun nasional tentu saja.
Deskripsi Singkat Modul
Deskripsi Singkat Modul Maksud disusunnya Modul dan
menguraikan proses transaksi kerjasama pemerintah dan badan
usaha sampai keproses monitoring dan evaluasinya. Untuk
memudahkan memahami proses evaluasi diaplikasikan salah satu
metoda evaluasi dengan menggunakan analisis SWOT dengan contoh
aplikasinya dalam kasus infrastruktur
Manfaat Modul Bagi
Peserta Diklat
• Manfaat Modul Bagi Peserta Diklat Sasaran dari modul monitoring dan
evalusi ini terutama pada fasilitas internal yang akan menyelenggarakan
dan memfasilitasi proses kegiatan pelatihan untuk mencetak tenaga-
tenaga perencana yang hadal dan professional guna mengelola proyek-
proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha di lingkungan
kementrian PUPR.
•
•
Tujuan Pembelajaran
Hasil
Belajar
Hasil Belajar :
mampu tahap
transaksi,
monitoring dan
evaluasi,
program swot.
Indikator Hasil
Belajar :
Tahapan
Transaksi
Monitoring dan
Evaluasi KPBU
Program SWOT
Indikator
Hasil
Belajar
Materi Pokok
dan Sub Materi
Pokok
Tahapan Transaksi
Monitoring dan Evaluasi KPBU
Program SWOT
1 Tahapan Transaksi
INVESTASI
 Tahap Transaksi KPBU adalah kegiatan yang terdiri dari
Pengadaan badan Usaha Pelaksana, penandatanganan
perjanjian KPBU, dan pemenuhan pembiayaan Infrastruktur
oleh Badan Usaha Pelaksana.
Penjajakan Minat Psar (Market Sounding)
 Poin-poin penting dalam penjajakan minat pasar/”market
sounding”.
Tujuan “Market sounding” (penjajakan pasar) “Market
sounding” (penjajakan pasar) mempunyai tujuan untuk memperoleh
masukan, tanggapan dan mengetahui minat terhadap proyek yang
ditawarkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha
Kewajiban PJPK
PJPK mempunyai kewajiban untuk melakukan “market sounding”
(penjajakan pasar) yang bisa dilakukan antara lain dengan menggalang
pertemuan dengan dua pihak dan mempromosikan proyek tersebut
kepada investor dalam negeri maupun luar negeri, lembaga keuangan
Internasional seperti World Bank, OECD, Asian Development Bank,
maupun institusi swasta misalnya Astra, Lippo grup dan sebagianya.
Dimana mereka dinilai sebagai institusi yang mempunyai potensi besar
untuk diajak dalam kerjasama dengan skema KPBU.
Penjajakan Minat Psar (Market Sounding)
 Poin-poin penting dalam penjajakan minat pasar/”market
sounding”.
Frekuensi Penjajakan Penjajakan minat tentunya tidak dilakukan
hanya dengan sekali pertemuan. Namun bisa berkali-kali, baik di dalam
negeri maupun “road show” keluar negeri, misalnya saja dalam bentuk
investor forum atau “investors gathering”.
Perubahan rancangan Dokumen Pengadaan
Dengan berlandaskan hasil dari penjajakan minat tersebut maka
PJPK dapat menyesuaikan atau melakukan perubahan yang perlu t
terhadap rancangan dokumen pengadaan yang telah diselesaikan
sebelumnya.
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
Pengadaan badan Penyiapan Pengadaan Badan Penyiapan adalah
rangkaian kegiatan pemilihan Badan Usaha dan
lembaga/institusi/organisasi nasional atau internasional yang
memberikan pendampingan dan/atau pembiayaan Penyiapan dan
Transaksi, atau hanya transaksi proyek KPBU.
Pengadaan badan Usaha Pelaksana Pengadaan Badan usaha
Pelaksana yang dimaksud disini adalah untuk proyek KPBU atas
prakarsa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah (“solicited”) maupun
atas prakarsa Badan Usaha (“unsolicited”). Pengadaan Badan Usaha
Pelaksana mencakup persiapan dan pelaksanaan Badan Usaha
Pelaksana. Badan usaha Pelaksana KPBU yang selanjutnya disebut
dengan Badan Usaha Pelaksana, adalah Perseroan Terbatas yang
didirikan oleh Badan Usaha pemenang lelang atau yang ditunjuk
langsung. Pengadaan badan Usaha
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
Pelaksana adalah rangkaian kegiatan pemilihan Badan Usaha
untuk mendapatkan mitra kerjasama bagi PJPK untuk
melaksanakan proyek KPBU.
Dalam melaksanakan investasi infrastruktur dengan skema
KPBU maka akan dilakukan pelelangan atau penunjukan
langsung
Pelelangan adalah metode pemilihan Badan Usaha pelaksana
dengan mengikut sertakan sebanyak-banyaknya peserta melalui
pengumuman secara luas atau undangan
Penunjukan langsung adalah metode pemilihan Badan Usaha
Pelaksana melalui negoisasi dengan 1 (satu) peserta
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
Efisien, yang berarti pengadaan harus diusahakan
dengan menggunakan dana dan daya yang
minimum untuk mencapai kualitas, sasaran dan
waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana
yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan
sasaran dengan kualitas yang maksimum.
Efektif, berarti Pengadaan harus sesuai dengan
kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
diungkapkan secara lengkap, jelas dan dapat diketahui secara luas oleh
peserta yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.
Terbuka, berarti pengadaan dapat diikuti oleh semua peserta yang
memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang jelas.
Bersaing, berarti pengadaan harus dilakukan melalui persaingan yang sehat
diantara sebanyak mungkin peserta yang setara dan memenuhi persyaratan,
sehingga dapat diperoleh infratruktur/layanan yang ditawarkan secara
kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya
mekanisme pasar dalam Pengadaan.
Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakukan yang sama kepada
semua Peserta dan tidak memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan
tetap memperhatikan kepentingan nasional
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan
dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan
sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam hal pembuatan organisasi
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
Dalam hal pembuatan organisasi pengadaan Perka
LKPP No 19 tahun 2015 telah mengatur hal ini yang
dituangkan dalam Bab II pasal 6, yakni antara lain
disebutkan:
PJPK dalam proses pengadaan memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menganggarkan biaya pelaksanaan Pengadaan dan
Pelaksanaan perjanjian KPBU.
2. Menetapkan TIM KPBU dan Panitia Pengadaan
menyediakan Ruangan Data dan informasi (Data
room)
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
3. Memberikan persetujuan pada perubahan
Dokumen Pengadaan yang diajukan oleh Panitia
Pengadaan.
4. Melaksanakan penjajakan Minat pasar dalam
melaksanakan Transaksi
5. Menetapkan Harga Perkiraan sendiri (HPS) pada
pemilihan Badan Penyiapan
6. Menetapkan pemenang Pelelangan atau seleksi.
7. Menerbitkan surat Pemenang Pelelangan atau
seleksi.
8. Menerbitkan surat penunjukan Badan Usaha
Pelaksana dan Badan Penyiapan
9.
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
9. Menetapkan hasil Penunjukan Langsung
10.Menjawab sanggah.
11. Menyatakan proses Prakualifikasi atau pemilihan
gagal
12. Menandatangani perjanjian Penyiapan dan
13. Menandatangani perjanjian KPBU
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
Agar pelaksaan proyek infrastruktur lancar dan kuat
dalam hal pengorganisasian, maka perlu dibentuk tim
KPBU dimana tim ini keberadaannya diatur dalam
pasal 7 Perka LKPP no 19 tahun 2015 yakni:
Pasal 1 menyatakan bahwa PJPK dibantu oleh Tim
KPBU dalam melaksanakan
1. Kegiatan pada tahap Transaksi hingga
tercapainya pemenuhan pembiayaan
(“financial close”) dan
2. Kegiatan Pengadaan Badan Usaha Pelaksana
apabila diperlukan.
Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian
kerjasama selama proyek KPBU berlangsung
3. Dalam ayat 2 pasal 7 dinyatakan bahwa Tim
KPBU dalam proses Pengadaan memiliki
tugas dan tanggung jawab
4. Berkoordinasi dengan Panitia Pengadaan
selama proses pengadaan.
Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
Pengadaan Badan Penyiapan dan
•Kegiatan Pengadaan Badan Usaha Pelaksana apabila diperlukan.
•Dalam ayat 2 pasal 7 dinyatakan bahwa Tim KPBU dalam proses Pengadaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
•Berkoordinasi dengan Panitia Pengadaan selama proses pengadaan.
•Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Pengadaan Badan Penyiapan dan
Prakualifikasi
1. Menilai kualifikasi Peserta melalui Prakualifikasi
2. Memberikan penjelasan Dokumen Pengadaan
3. Melakukan evaluasi Administrasi, teknis dan finansial terhadap penawaran
Peserta
4. Melakukan diskusi optimalisasi pada metode pelelangan dua tahap
5. Melakukan negoisasi
6. Mengusulkan pemenang Seleksi atau pelelangan.
7. Mengusulkan penetapan Badan Usaha Pelaksana melalui penunjukan langsung
8. Berkoordinasi dengan tim KPBU selama proses Pengadaan
9. Melaporkan proses pelaksanaan pengadaan secara berkala kepada PJPK
10. Menyerahkan dokumen asli proses Pengadaan kepada simpul KPBU setelah
proses Pengadaan selesai; dan
11. Menyerahkan salinan dokumen proses Pengadaan kepada PJPK.
INVESTASI
Jenis-Jenis
Investasi
INVESTASI YANG TERDORONG
(INDUCED INVESMENT)
INVESTASI OTONOM
(OUTONOMOUS INVESMENT)
Sumber- Sumber Dana Investasi
Investasi oleh masyrakat swasta
nasional
Sumber Pendanaan
Investasi
Investasi Oleh Pihak Asing
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Laju Investasi
Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah, di
tentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
Tingkat keutungan yang diramalkan
Tingkat Suku Bunga
Ramalan mengenai ekonomi di masa depan
Kemajuan teknologi
Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya
Keuntungan yang diperoleh
Situasi politik
Pengeluaran yang di lakukan pemerintah
Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah
setempat.
INFRASTRUKTUR
Definisi Infrastruktur
 Infrastruktur merupakan komponen fisik dari fasilitas yang
memerlukan investasi yang besar, menyediakan pelayanan umum
atau menyelesaikan masalah yang merupakan tanggung jawab
pemerintah, dan direncanakan, didesain, dikonstruksi, dan
dioperasikan dengan bantuan pemerintah (Goodman & Hastak, 2006).
Beberapa contoh proyek infrastruktur adalah jaringan jalan dan
transportasi, air bersih, air limbah, persampahan, sumber daya air,
energi, telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, seperti fasilitas
pendidikan, kesehatan, perdagangan dan sebagainya. Pada dasarnya,
infrastruktur berfungsi sebagai alat untuk melayani dan mendorong
terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang
optimal sesuai dengan fungsinya. Infrastruktur merupakan suatu
sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase,
bangunan gedung, dan fasilitas publik lain yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan
ekonomi (Grigg dalam Kodoatie, 2005). Sistem infrastruktur
didefinisikan sebagai sistem pendukung utama terhadap fungsifungsi
sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat.
INFRASTRUKTUR
Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas atau struktur
dasar, peralatan, instalasi yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem
sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Sesuai dengan definisi tersebut
maka infrastruktur dapat dikelompokkan ke dalam 13 kategori (Grigg
dalam Kodoatie 2005), sebagai berikut. 1. Sistem penyediaan air seperti
waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi, serta sistem
pengolahan air. 2. Sistem pengolahan air limbah: pengumpul, pengolahan,
pembuangan, dan daur ulang. 3. Fasilitas pengolahan limbah padat. 4.
Fasilitas lintas air dan navigasi. 5. Fasilitas pengendalian banjir, drainase
dan irigasi. 6. Fasilitas transportasi: jalan, rel, bandar udara, termasuk di
dalamnya tanda lalu lintas dan pengontrol. 7. Sistem transit publik. 8.
Sistem kelistrikan: produksi dan distribusi. 9. Fasilitas gas alam. 10.
Gedung publik: sekolah, dan rumah sakit. 11. Fasilitas perumahan publik.
12. Taman kota sebagai daerah resapan, taman bermain termasuk stadion.
13. Komunikasi. Proses perencanaan infrastruktur merupakan suatu proses
yang kompleks.
Penyiapn Legal Dafting
Secara harfiah legal dafting dapat diterjemahkan secara bebas, adalah
penyusunan/ perancangan Peraturan Perundang-undangan. Dari
pendekatan hukum, Legal drafting adalah kegiatan praktek hukum yang
menghasilkan peraturan, sebagai contoh; Pemerintah membuat Peraturan
Perundang-undangan; Hakim membuat keputusan Pengadilan yang
mengikat publik; Swasta membuat ketentuan atau peraturan privat seperti;
perjanjian/kontrak, kerjasama dan lainnya yang mengikat pihak-pihak yang
melakukan perjanjian atau kontrak.
Legal Drafting merupakan konsep dasar tentang penyusunan peraturan
perundang-undangan yang berisi tentang naskah akademik hasil kajian
ilmiah beserta naskah awal peraturan perundang-undangan yang diusulkan.
Sedangkan pembentukan peraturan perundang-undangan adalah proses
pembuatan peraturan perundang-undangan yang pada dasamya dimulai dari
perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan,
pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan.
BENTUK-BENTUK KESEPATAN ALAM
PROYEK KPBU
 Ketentuan Minimum Isi Perjanjian KPBU
 PenadaanBadan Usaha Peaksanajuga dimungin secara
elktroni perka LKPP n 19 taun 3025 pasal 47
 Ctirical Issue dalam perjanjian KPBU
KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR
 Infrastruktur Air Limbah Komponen infrastruktur air limbah terdiri dari
sumber, saluran, pengolahan, dan disposal. Produksi air limbah dihitung dari
persentase pemakaian air bersih, yaitu 70%-80% dari pemakaian air bersih.
Air limbah ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa pencucian barang,
dan sebagainya. Kualitas air limbah tidak memadai untuk langsung dibuang
ke lingkungan. Oleh karena itu, harus dikumpulkan dan dialirkan ke instalasi
pengolahan air limbah. Pengelolaan limbah domestik terdiri pengolahan
terpusat (off site sanitation) dan pengolahan setempat (on site sanitation).
Sistem on site adalah sistem di mana penghasil limbah mengolah air
limbahnya secara individu, misalkan dengan menggunakan tangki septik.
Sistem off site adalah sistem di mana air limbah disalurkan melalui sewer
(saluran pengumpul air limbah) lalu kemudian masuk ke instalasi pengolahan
terpusat.
 Infrastruktur Air Limpasan Komponen dalam infrastruktur air limpasan
terdiri dari air limpasan, drainase dengan segala variasinya, dan badan air
penerima. Drainase adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air
limpasan ke badan air penerima. Sama halnya dengan air limbah,
infrastruktur air limpasan terdiri dari on site dan off site system. Pada saat ini,
telah berkembang paradigma baru dalam pengelolaan infrastruktur yang
mana infrastruktur untuk mengalirkan air limpasan tidak hanya berupa
saluran drainase, melainkan saluran yang dilengkapi dengan kolam-kolam
detensi, infiltrasi, dan pemanenan air hujan.
KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR
 Infrastruktur Persampahan Dalam pengelolaan sampah terdapat sejumlah
elemen fungsional, yaitu timbulan sampah (waste generation); penanganan
dan pemilahan sampah; penyimpanan dan pengolahan di sumber;
pengumpulan, pemindahan dan transportasi; pemilahan, pengolahan dan
transformasi sampah; dan pembuangan (disposal). Dalam elemen fungsional
di atas diperlukan sejumlah prasarana, seperti tong sampah, gerobak sampah,
bak sampah, dan mobil sampah.
 Infrastruktur Transportasi Transportasi dapat diartikan sebagai usaha dan
kegiatan mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Infrastruktur transportasi dapat diklasifikasikan
dalam infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara. Untuk masing-
masing klasifikasi, terdapat sistem simpul dan jaringan. Sebagai contoh dari
sistem simpul adalah terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan, sedangkan
contoh jaringan adalah jaringan jalan, rel, alur pelayaran, dan jalur
penerbangan.
 Infrastruktur Energi Infrastruktur energi adalah infrastruktur yang
mencakup pembangkit, jaringan transmisi, sampai jaringan distribusi. Sistem
transmisi dan distribusi merupakan sistem penghubung antara produsen dan
konsumen akhir yang berperan penting dalam ketersediaan energi.
KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR
 Infrastruktur Telekomunikasi Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap
orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan
bagian penting bagi ketahanan nasional. Informasi dapat diperoleh dengan
salah satu cara yaitu telekomunikasi. Infrastruktur telekomunikasi terdiri dari
beberapa sub sistem, yaitu kantor pusat (central offices), private branches
exchanges, dan physical plant.
 Infrastruktur Sumber Daya Air Salah satu infrastruktur sumber daya air
adalah infrastruktur irigasi. Infrastruktur irigasi adalah infrastruktur yang
diperlukan untuk kepentingan irigasi. Infrastruktur irigasi terdiri dari
komponen sumber air, seperti air permukaan dan air tanah, infrastruktur
pengambilan, saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, dan saluran
kuarter. Dari saluran kuarter air disalurkan ke sawah, setelah melewati
sawah air dibuang melalui saluran drainase dan kembali ke sungai.
FINANCIAL CLOS
Peran penting “finansial close” untuk keberlanjutan proyek KPBU.
Terlaksananya “Financial Close”.
“Financial Close” (pemenuhan pembiayaan) dinyatakan terlaksana apabila
telah terjadi :
Penandatanganan perjanjian pinjaman untuk membiayai seluruh proyek
Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha Sebagian pinjaman telah dicairkan
untuk mendukung dimulainya pekerjaan pembangunan konstruksi.
Apabila Kerjasama KPBU terdiri dari beberapa tahapan, maka pemenuhan
pembiayan (“financial close”) dinyatakan terlaksana apabila telah terjadi
penandatanganan perjanjian pinjaman untuk membiayai salah satu tahapan
KPBU dan sebagian pinjaman diatas telah dicairkan untuk memulai
pekerjaan konstruksi.
Jangka waktu
Dalam jangka waktu paling lambat 12 (dua belas) bulan setelah Badan
Usaha Pelaksana menandatangani perjanjian Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha, Badan Usaha Pelaksana harus sudah mendapatkan
pembiayaan atas proyek KPBU.
FINANCIAL CLOS
Perpanjangan
Perpanjangan waktu dari poin 2.3.2 bisa dilakukan oleh PJPK apabila
kegagalan dalam mendapatkan pembiayaan tidak disebabkan oleh kelalaian
Badan Usaha Pelaksana, yang disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan
oleh PJPK. Setiap perpanjangan waktu diberikan paling lama 6 (enam)
bulan. Apabila dalam jangka waktu dan perpanjangan waktu sudah dilakukan
namun tidak dapat juga memenuhi kewajiban pembiayaan yang telah
ditetapkan, maka perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
berakhir dan jaminan pelaksanaan berhak dicairkan oleh PJPK.
2 MONITORING DAN
EVALUASI KPBU
FUNGSI MONEV
Menurut Dunn (1981), monitoring mempunya empat fungsi,
yaitu:
1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan
administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar
dan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber
dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target)
telah mencapai mereka.
3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang
membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat
sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode
waktu tertentu.
4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi
yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan
dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak
cocok
TUJUAN MONEV
Secara umum tujuan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
adalah;
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah
sesuai dengan rencana
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat
diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen
yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan,
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah,
tanpa menyimpang dari tujuan.
.
TUJUAN MONEV
Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;
2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam
melaksanakan program;
3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya
kegiatan;
4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk
melaksanakan kegiatan;
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan
dan hambatan-hambatan selama kegiatan;
6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;
7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa
fakta dan nilai.
MANFAAT MONEV
1. Monitoring dan Evaluasi (M&E)
sebagai alat untuk mendukung
perencanaan:
2. Monitoring dan Evaluasi (M&E)
sebagai alat untuk mengetahui
kemajuan program:
3. Monitoring dan Evaluasi (M&E)
sebagai alat akuntabilitas program
dan advokasi:
PERUMUSAN MAFAAT MONTORING DAN
EVALUASI
1. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian
atau supervisi.
2.Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas)
kinerja
3.Untuk meyakinkan pihak-pihak yang
berkepentingan
4.Membantu penentuan langkah-langkah yang
berkaitan dengan kegiatan proyek selanjutnya.
5. Sebagai dasar untuk melakukan M&E selanjutnya.
6.Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam
waktu yang singkat
7. Mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki dan menjaga kinerja yang sudah baik.
PRINSIP-PRINSIP MONEV
Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:
1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
2. Monitoring harus menjadi umpan balik bagi perbaikan
kegiatan program organisasi
3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap
organisasi maupun terhadap pengguna produk atau
layanan.
4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya
lainnya untuk berprestasi
5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6. Monitoring harus obyektif
7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.
PRINSIP-PRINSIP MONEV
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang
Fattah (1996) mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:
1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan
secara berlanjut.
2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan
komponen program harus dievaluasi
3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari
kepentingan pribadi.
4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang
benar-benar mengukur yang seharusnya diukur.
5. Prinsip penggunaan kritis
6. Prinsip kegunaan atau manfaat
PENDEKATAN MONEV
pelaporan sistem sosial (social accounting),
eksperimentasi sosial (social experimentation),
pemeriksaan sosial (social auditing) dan pengumpulan
bahan untuk penelitian sosial (social research
cumulation). Pendekatan ini masing-masing
mempunyai dua aspek yaitu aspek yang berhubungan
dengan jenis informasi yang diperlukan (Dunn, 1981).
TEKNIK MONEV
Ada beberapa teknik Monitoring dan Evaluasi yang bisa diapaparkan disini
yakni antara lain
Ada beberapa teknik Monitoring dan Evaluasi yang bisa diapaparkan disini
yakni antara lain
OBSERVASI: Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung,
sehigga semua kegiatan yang sedang berlangsung atau obyek yang ada
diobservasi dan dapat dilihat. Semua kegiatan dan obyek yang ada serta
kondisi penunjang yang ada mendapat perhatian secara langsung
WAWANCARA DAN ANGKET: Wawancara adalah cara yang dilakukan bila
monitoring ditujukan pada seseorang. Instrumen wawancara adalah
pedoman wawancara.Wawancara itu ada dua macam, yaitu wawancara
langsung dan wawancara tidak langsung.
FORUM GROUP DISCUSSION (FGD): FGD adalah proses menyamakan
persepsi melalaui urun rembug terhadap sebuah permasalahan atau
substansi tertentu sehingga diperoleh satu kesamaam (frame) dalam melihat
dan mensikapi hal-hal yang dimaksud.
PROSES MONEV
Proses dalam monev sederhananya adalah “menelusuri” proses pekerjaan
proyek atau kegiatan sehingga dapat menemukan “apa yang sesungguhnya
terjadi di antara PELAKSANAAN (proses) dengan TUJUAN yang
dirumuskan. Apabila dalam penelusuran atau pemantauan itu ditemukan
adanya pesenjangan atau penyimpangan yang direkomendasikan perubahan
atau perbaikan sehingga kesenjangan segera teratasi.Atau setidaknya
meminimalisir kerugian yang timbul akibat penyimpangan.
Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu:
1. Menetapkan standar pelaksanaan;
2. Pengukuran pelaksanaan;
3. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar
dan rencana.
TAHAP PELAPORA
Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu memenuhi
standar yang sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan evaluasi, yaitu
mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang harus
dicapai.Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dan hasilnya
menjadi laporan tentang program.
3 PROGRAM SWOT
Pengertian SWOT
SWOT merupakan pisau analisis yang biasa digunakan untuk metode
analisis kualitatif. SWOT adalah singkatan dari Strength ( Kelemahan
) , Opportunities ( Peluang ), Weaknesses ( Kelemahan ) dan Threats (
Ancaman ) . Metode ini digunakan untuk merumuskan strategi yang
tepat guna meminimalkan factor kelemahan ( W ) dan ancaman ( T )
yang ada dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki/ kekuatan ( S
) dan peluang yang ada ( O ). Secara sederhana pola pikir strategi
SWOT adalah ketika kita mengetahui Kekuatan dan Kelemahan kita
sendiri ( Faktor Internal ) maka peluang yang ada dapat diraih dan
ancaman yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sejak dini ( Faktor
Eksternal ).
Analisis SWOT sangat efektif dipakai untuk membuat strategi
pengembangan yang sulit dihitung secara kuantitatif baik karena
factor kelangkaan data maupun hal-hal yang sifatnya tidak dapat
dikuantifikasi. Di era otonomi Daerah dan era Reformasi ini dimana
tuntutan kemandirian daerah dan peluang kerja sama antar daerah
menjadi sangat strategis, SWOT sebagai pisau analisis menjadi alat
yang sangat efektif.
DIAGRAM ANALISIS SWOT
Lingkungan eksternal
Isu-Isu Strategis
Internal Eksternal
Tersusunnya
arahan dan
kebijakan
strategis
Analisis &
Solusi
Alternatif
Implementasi
Perencanaan
Action Plan
Pengembangan
sistem
infrastruktur
Opportunity/peluang Threats/tantangan
Analisis
Evaluasi
Identifikasi
Masalah
Lingkungan Internal
Strenght/potensi Weakness/kendala/kelemahan
Monitoring dan evaluasi
Praktek Penggunaan Analisis SWOT
Untuk memudahkan pemahaman aplikasi Analisis SWOT berikut ini
diberikan contoh analisis SWOT pengembangan sistem sungai di
wilayah Kabupaten X yang berbatasan dengan Kabupaten Y meliputi
Sungai Sungai A, B, C, D,dan E. Sesudah dilakukan Kegiatan Survei,
Kompilasi Data maka untuk Kegiatan Kajian dan Analisis diperoleh
gambaran sebagai berikut :
Kab y
Kab x
Sistem sumber daya air
Siste
m
sungai
A,B,C
Sist
em
sun
gai
D &
E
MONEV.ppt

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a MONEV.ppt

Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Operator Warnet Vast Raha
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanOswar Mungkasa
 
Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...
Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...
Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...Kanaidi ken
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Penataan Ruang
 
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015Khalid Mustafa
 
Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...
Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...
Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...Kanaidi ken
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...Kanaidi ken
 
Proposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisition
Proposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisitionProposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisition
Proposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisitionKamilusVianyWiryohar
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi PembangunanDadang Solihin
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...Kanaidi ken
 
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxprogram mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxindrapermana38936
 
Pengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENT
Pengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENTPengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENT
Pengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENTKanaidi ken
 
Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...Kanaidi ken
 
Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa (Tingkat Lanjutan)"
Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa  (Tingkat Lanjutan)"Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa  (Tingkat Lanjutan)"
Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa (Tingkat Lanjutan)"Kanaidi ken
 
Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"
Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"
Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Hard dan Soft Skills  bagi Anggota DPRD PurnabaktiPenguatan Hard dan Soft Skills  bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Anggota DPRD PurnabaktiDadang Solihin
 
Dok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdf
Dok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdfDok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdf
Dok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdfssuser6900d6
 
03, paparan inspektorat padang.ppt
03, paparan inspektorat padang.ppt03, paparan inspektorat padang.ppt
03, paparan inspektorat padang.pptRockyGunawan
 

Semelhante a MONEV.ppt (20)

Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
Ppbj modul01materi01ver-2-soaljawab-130107050505-phpapp02
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
 
Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...
Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...
Silabus Pelatihan Nasional "PERCEPATAN Peningkatan Penggunaan PRODUK DN pada ...
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
 
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Sosialisasi Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2015
 
Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...
Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...
Training _"Ketentuan Terbaru PENGADAAN BARANG & JASA di BUMN dan Anak Perusah...
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
 
OPTIMALISASI KONSULTASI APIP.pdf
OPTIMALISASI KONSULTASI APIP.pdfOPTIMALISASI KONSULTASI APIP.pdf
OPTIMALISASI KONSULTASI APIP.pdf
 
Proposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisition
Proposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisitionProposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisition
Proposal Talent AcquisitionAcquisitionAcquisition
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
RENCANA Pelaksanaan + Link-Link MATERI Training _"Teknik Perhitungan & Verifi...
 
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxprogram mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptx
 
Pengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENT
Pengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENTPengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENT
Pengadaan Aset (Procurement Process)_Training ASSET MANAGEMENT
 
Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Proses Pengadaan Material (Procurement)_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
 
Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa (Tingkat Lanjutan)"
Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa  (Tingkat Lanjutan)"Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa  (Tingkat Lanjutan)"
Silabus Training "Penyusunan PPK dan Kontrak Jasa (Tingkat Lanjutan)"
 
Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"
Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"
Perencanaan & Proses e- Procurement _Materi Training "e- PROCUREMENT MANAGEMENT"
 
Mod
ModMod
Mod
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Hard dan Soft Skills  bagi Anggota DPRD PurnabaktiPenguatan Hard dan Soft Skills  bagi Anggota DPRD Purnabakti
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Anggota DPRD Purnabakti
 
Dok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdf
Dok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdfDok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdf
Dok Kualifikasi - Perencanaan Museum.pdf
 
03, paparan inspektorat padang.ppt
03, paparan inspektorat padang.ppt03, paparan inspektorat padang.ppt
03, paparan inspektorat padang.ppt
 

Último

Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 

Último (20)

Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

MONEV.ppt

  • 1. MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR KONSTRUKSI Jl. Abdul Hamid, Cicaheum – Bandung 40193, Telp. (022) 7206892, Fax. 7236224 1
  • 2. Materi Presentasi 4 Progam SWOT Pendahuluan 1 Tahapan Transaksi 2 Monitoring dan Evaluasi 3 4 Penutup
  • 4. Latar Belakang Membangun dan mengoperasikan proyek infrastruktur bagi daerah yang belum berpengalaman dalam bidang tersebut juga mengandung berbagai potensi masalah. Daerah mungkin tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk merencanakan, mendesain, membangun dan mengoperasikan proyek infrastruktur yang berskala besar. Untuk melaksanakannya pemerintah daerah dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup untuk melakukan studi kelayakan, perencanaan keuangan, perhitungan teknis, keahlian manajerial, dan sebagainya. Dalam hal ini, daerah bisa mengatasinya dengan dibantu departemen teknis terkait atau dari pihak swasta yang mempunyai kompetensi inti pada sektor tersebut. Pada tahun 2015, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 38 mengenai Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur yang kemudian ditindaklanjuti dengan Perka LKPP no 19 tahun 2015. Peraturan ini dirasa cukup untuk mengatur secara jelas mekanisme KPBU infrastruktur daerah karena telah memperhatikan perbedaan sistem yang melingkupi pemerintah daerah dengan sistem yang berlaku di departemen teknis dalam mengadopsi skema KPBU.Dengan adanya desentralisasi, hubungan pusat daerah memang menjadi lebih kompleks, namun perpres tersebut diharapkan mampu untuk menjadi jembatan pembangunan infrastruktur di daerah, maupun nasional tentu saja.
  • 5. Deskripsi Singkat Modul Deskripsi Singkat Modul Maksud disusunnya Modul dan menguraikan proses transaksi kerjasama pemerintah dan badan usaha sampai keproses monitoring dan evaluasinya. Untuk memudahkan memahami proses evaluasi diaplikasikan salah satu metoda evaluasi dengan menggunakan analisis SWOT dengan contoh aplikasinya dalam kasus infrastruktur
  • 6. Manfaat Modul Bagi Peserta Diklat • Manfaat Modul Bagi Peserta Diklat Sasaran dari modul monitoring dan evalusi ini terutama pada fasilitas internal yang akan menyelenggarakan dan memfasilitasi proses kegiatan pelatihan untuk mencetak tenaga- tenaga perencana yang hadal dan professional guna mengelola proyek- proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha di lingkungan kementrian PUPR. • •
  • 7. Tujuan Pembelajaran Hasil Belajar Hasil Belajar : mampu tahap transaksi, monitoring dan evaluasi, program swot. Indikator Hasil Belajar : Tahapan Transaksi Monitoring dan Evaluasi KPBU Program SWOT Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Tahapan Transaksi Monitoring dan Evaluasi KPBU Program SWOT
  • 9. INVESTASI  Tahap Transaksi KPBU adalah kegiatan yang terdiri dari Pengadaan badan Usaha Pelaksana, penandatanganan perjanjian KPBU, dan pemenuhan pembiayaan Infrastruktur oleh Badan Usaha Pelaksana.
  • 10. Penjajakan Minat Psar (Market Sounding)  Poin-poin penting dalam penjajakan minat pasar/”market sounding”. Tujuan “Market sounding” (penjajakan pasar) “Market sounding” (penjajakan pasar) mempunyai tujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan dan mengetahui minat terhadap proyek yang ditawarkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha Kewajiban PJPK PJPK mempunyai kewajiban untuk melakukan “market sounding” (penjajakan pasar) yang bisa dilakukan antara lain dengan menggalang pertemuan dengan dua pihak dan mempromosikan proyek tersebut kepada investor dalam negeri maupun luar negeri, lembaga keuangan Internasional seperti World Bank, OECD, Asian Development Bank, maupun institusi swasta misalnya Astra, Lippo grup dan sebagianya. Dimana mereka dinilai sebagai institusi yang mempunyai potensi besar untuk diajak dalam kerjasama dengan skema KPBU.
  • 11. Penjajakan Minat Psar (Market Sounding)  Poin-poin penting dalam penjajakan minat pasar/”market sounding”. Frekuensi Penjajakan Penjajakan minat tentunya tidak dilakukan hanya dengan sekali pertemuan. Namun bisa berkali-kali, baik di dalam negeri maupun “road show” keluar negeri, misalnya saja dalam bentuk investor forum atau “investors gathering”. Perubahan rancangan Dokumen Pengadaan Dengan berlandaskan hasil dari penjajakan minat tersebut maka PJPK dapat menyesuaikan atau melakukan perubahan yang perlu t terhadap rancangan dokumen pengadaan yang telah diselesaikan sebelumnya.
  • 12. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung Pengadaan badan Penyiapan Pengadaan Badan Penyiapan adalah rangkaian kegiatan pemilihan Badan Usaha dan lembaga/institusi/organisasi nasional atau internasional yang memberikan pendampingan dan/atau pembiayaan Penyiapan dan Transaksi, atau hanya transaksi proyek KPBU. Pengadaan badan Usaha Pelaksana Pengadaan Badan usaha Pelaksana yang dimaksud disini adalah untuk proyek KPBU atas prakarsa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah (“solicited”) maupun atas prakarsa Badan Usaha (“unsolicited”). Pengadaan Badan Usaha Pelaksana mencakup persiapan dan pelaksanaan Badan Usaha Pelaksana. Badan usaha Pelaksana KPBU yang selanjutnya disebut dengan Badan Usaha Pelaksana, adalah Perseroan Terbatas yang didirikan oleh Badan Usaha pemenang lelang atau yang ditunjuk langsung. Pengadaan badan Usaha
  • 13. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung Pelaksana adalah rangkaian kegiatan pemilihan Badan Usaha untuk mendapatkan mitra kerjasama bagi PJPK untuk melaksanakan proyek KPBU. Dalam melaksanakan investasi infrastruktur dengan skema KPBU maka akan dilakukan pelelangan atau penunjukan langsung Pelelangan adalah metode pemilihan Badan Usaha pelaksana dengan mengikut sertakan sebanyak-banyaknya peserta melalui pengumuman secara luas atau undangan Penunjukan langsung adalah metode pemilihan Badan Usaha Pelaksana melalui negoisasi dengan 1 (satu) peserta
  • 14. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung Efisien, yang berarti pengadaan harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas, sasaran dan waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum. Efektif, berarti Pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
  • 15. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan diungkapkan secara lengkap, jelas dan dapat diketahui secara luas oleh peserta yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya. Terbuka, berarti pengadaan dapat diikuti oleh semua peserta yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas. Bersaing, berarti pengadaan harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin peserta yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh infratruktur/layanan yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakukan yang sama kepada semua Peserta dan tidak memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional
  • 16. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal pembuatan organisasi
  • 17. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung Dalam hal pembuatan organisasi pengadaan Perka LKPP No 19 tahun 2015 telah mengatur hal ini yang dituangkan dalam Bab II pasal 6, yakni antara lain disebutkan: PJPK dalam proses pengadaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menganggarkan biaya pelaksanaan Pengadaan dan Pelaksanaan perjanjian KPBU. 2. Menetapkan TIM KPBU dan Panitia Pengadaan menyediakan Ruangan Data dan informasi (Data room)
  • 18. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung 3. Memberikan persetujuan pada perubahan Dokumen Pengadaan yang diajukan oleh Panitia Pengadaan. 4. Melaksanakan penjajakan Minat pasar dalam melaksanakan Transaksi 5. Menetapkan Harga Perkiraan sendiri (HPS) pada pemilihan Badan Penyiapan 6. Menetapkan pemenang Pelelangan atau seleksi. 7. Menerbitkan surat Pemenang Pelelangan atau seleksi. 8. Menerbitkan surat penunjukan Badan Usaha Pelaksana dan Badan Penyiapan 9.
  • 19. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung 9. Menetapkan hasil Penunjukan Langsung 10.Menjawab sanggah. 11. Menyatakan proses Prakualifikasi atau pemilihan gagal 12. Menandatangani perjanjian Penyiapan dan 13. Menandatangani perjanjian KPBU
  • 20. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung Agar pelaksaan proyek infrastruktur lancar dan kuat dalam hal pengorganisasian, maka perlu dibentuk tim KPBU dimana tim ini keberadaannya diatur dalam pasal 7 Perka LKPP no 19 tahun 2015 yakni: Pasal 1 menyatakan bahwa PJPK dibantu oleh Tim KPBU dalam melaksanakan 1. Kegiatan pada tahap Transaksi hingga tercapainya pemenuhan pembiayaan (“financial close”) dan 2. Kegiatan Pengadaan Badan Usaha Pelaksana apabila diperlukan.
  • 21. Peran manajemen Pelaksanaan Perjanjian kerjasama selama proyek KPBU berlangsung 3. Dalam ayat 2 pasal 7 dinyatakan bahwa Tim KPBU dalam proses Pengadaan memiliki tugas dan tanggung jawab 4. Berkoordinasi dengan Panitia Pengadaan selama proses pengadaan. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Pengadaan Badan Penyiapan dan •Kegiatan Pengadaan Badan Usaha Pelaksana apabila diperlukan. •Dalam ayat 2 pasal 7 dinyatakan bahwa Tim KPBU dalam proses Pengadaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: •Berkoordinasi dengan Panitia Pengadaan selama proses pengadaan. •Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Pengadaan Badan Penyiapan dan
  • 22. Prakualifikasi 1. Menilai kualifikasi Peserta melalui Prakualifikasi 2. Memberikan penjelasan Dokumen Pengadaan 3. Melakukan evaluasi Administrasi, teknis dan finansial terhadap penawaran Peserta 4. Melakukan diskusi optimalisasi pada metode pelelangan dua tahap 5. Melakukan negoisasi 6. Mengusulkan pemenang Seleksi atau pelelangan. 7. Mengusulkan penetapan Badan Usaha Pelaksana melalui penunjukan langsung 8. Berkoordinasi dengan tim KPBU selama proses Pengadaan 9. Melaporkan proses pelaksanaan pengadaan secara berkala kepada PJPK 10. Menyerahkan dokumen asli proses Pengadaan kepada simpul KPBU setelah proses Pengadaan selesai; dan 11. Menyerahkan salinan dokumen proses Pengadaan kepada PJPK.
  • 23. INVESTASI Jenis-Jenis Investasi INVESTASI YANG TERDORONG (INDUCED INVESMENT) INVESTASI OTONOM (OUTONOMOUS INVESMENT)
  • 24. Sumber- Sumber Dana Investasi Investasi oleh masyrakat swasta nasional Sumber Pendanaan Investasi Investasi Oleh Pihak Asing
  • 25. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Investasi Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah, di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu : Tingkat keutungan yang diramalkan Tingkat Suku Bunga Ramalan mengenai ekonomi di masa depan Kemajuan teknologi Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya Keuntungan yang diperoleh Situasi politik Pengeluaran yang di lakukan pemerintah Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
  • 26. INFRASTRUKTUR Definisi Infrastruktur  Infrastruktur merupakan komponen fisik dari fasilitas yang memerlukan investasi yang besar, menyediakan pelayanan umum atau menyelesaikan masalah yang merupakan tanggung jawab pemerintah, dan direncanakan, didesain, dikonstruksi, dan dioperasikan dengan bantuan pemerintah (Goodman & Hastak, 2006). Beberapa contoh proyek infrastruktur adalah jaringan jalan dan transportasi, air bersih, air limbah, persampahan, sumber daya air, energi, telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan dan sebagainya. Pada dasarnya, infrastruktur berfungsi sebagai alat untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya. Infrastruktur merupakan suatu sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg dalam Kodoatie, 2005). Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai sistem pendukung utama terhadap fungsifungsi sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat.
  • 27. INFRASTRUKTUR Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Sesuai dengan definisi tersebut maka infrastruktur dapat dikelompokkan ke dalam 13 kategori (Grigg dalam Kodoatie 2005), sebagai berikut. 1. Sistem penyediaan air seperti waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi, serta sistem pengolahan air. 2. Sistem pengolahan air limbah: pengumpul, pengolahan, pembuangan, dan daur ulang. 3. Fasilitas pengolahan limbah padat. 4. Fasilitas lintas air dan navigasi. 5. Fasilitas pengendalian banjir, drainase dan irigasi. 6. Fasilitas transportasi: jalan, rel, bandar udara, termasuk di dalamnya tanda lalu lintas dan pengontrol. 7. Sistem transit publik. 8. Sistem kelistrikan: produksi dan distribusi. 9. Fasilitas gas alam. 10. Gedung publik: sekolah, dan rumah sakit. 11. Fasilitas perumahan publik. 12. Taman kota sebagai daerah resapan, taman bermain termasuk stadion. 13. Komunikasi. Proses perencanaan infrastruktur merupakan suatu proses yang kompleks.
  • 28. Penyiapn Legal Dafting Secara harfiah legal dafting dapat diterjemahkan secara bebas, adalah penyusunan/ perancangan Peraturan Perundang-undangan. Dari pendekatan hukum, Legal drafting adalah kegiatan praktek hukum yang menghasilkan peraturan, sebagai contoh; Pemerintah membuat Peraturan Perundang-undangan; Hakim membuat keputusan Pengadilan yang mengikat publik; Swasta membuat ketentuan atau peraturan privat seperti; perjanjian/kontrak, kerjasama dan lainnya yang mengikat pihak-pihak yang melakukan perjanjian atau kontrak. Legal Drafting merupakan konsep dasar tentang penyusunan peraturan perundang-undangan yang berisi tentang naskah akademik hasil kajian ilmiah beserta naskah awal peraturan perundang-undangan yang diusulkan. Sedangkan pembentukan peraturan perundang-undangan adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan yang pada dasamya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan.
  • 29. BENTUK-BENTUK KESEPATAN ALAM PROYEK KPBU  Ketentuan Minimum Isi Perjanjian KPBU  PenadaanBadan Usaha Peaksanajuga dimungin secara elktroni perka LKPP n 19 taun 3025 pasal 47  Ctirical Issue dalam perjanjian KPBU
  • 30. KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR  Infrastruktur Air Limbah Komponen infrastruktur air limbah terdiri dari sumber, saluran, pengolahan, dan disposal. Produksi air limbah dihitung dari persentase pemakaian air bersih, yaitu 70%-80% dari pemakaian air bersih. Air limbah ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa pencucian barang, dan sebagainya. Kualitas air limbah tidak memadai untuk langsung dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu, harus dikumpulkan dan dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah. Pengelolaan limbah domestik terdiri pengolahan terpusat (off site sanitation) dan pengolahan setempat (on site sanitation). Sistem on site adalah sistem di mana penghasil limbah mengolah air limbahnya secara individu, misalkan dengan menggunakan tangki septik. Sistem off site adalah sistem di mana air limbah disalurkan melalui sewer (saluran pengumpul air limbah) lalu kemudian masuk ke instalasi pengolahan terpusat.  Infrastruktur Air Limpasan Komponen dalam infrastruktur air limpasan terdiri dari air limpasan, drainase dengan segala variasinya, dan badan air penerima. Drainase adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air limpasan ke badan air penerima. Sama halnya dengan air limbah, infrastruktur air limpasan terdiri dari on site dan off site system. Pada saat ini, telah berkembang paradigma baru dalam pengelolaan infrastruktur yang mana infrastruktur untuk mengalirkan air limpasan tidak hanya berupa saluran drainase, melainkan saluran yang dilengkapi dengan kolam-kolam detensi, infiltrasi, dan pemanenan air hujan.
  • 31. KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR  Infrastruktur Persampahan Dalam pengelolaan sampah terdapat sejumlah elemen fungsional, yaitu timbulan sampah (waste generation); penanganan dan pemilahan sampah; penyimpanan dan pengolahan di sumber; pengumpulan, pemindahan dan transportasi; pemilahan, pengolahan dan transformasi sampah; dan pembuangan (disposal). Dalam elemen fungsional di atas diperlukan sejumlah prasarana, seperti tong sampah, gerobak sampah, bak sampah, dan mobil sampah.  Infrastruktur Transportasi Transportasi dapat diartikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Infrastruktur transportasi dapat diklasifikasikan dalam infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara. Untuk masing- masing klasifikasi, terdapat sistem simpul dan jaringan. Sebagai contoh dari sistem simpul adalah terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan, sedangkan contoh jaringan adalah jaringan jalan, rel, alur pelayaran, dan jalur penerbangan.  Infrastruktur Energi Infrastruktur energi adalah infrastruktur yang mencakup pembangkit, jaringan transmisi, sampai jaringan distribusi. Sistem transmisi dan distribusi merupakan sistem penghubung antara produsen dan konsumen akhir yang berperan penting dalam ketersediaan energi.
  • 32. KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR  Infrastruktur Telekomunikasi Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Informasi dapat diperoleh dengan salah satu cara yaitu telekomunikasi. Infrastruktur telekomunikasi terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu kantor pusat (central offices), private branches exchanges, dan physical plant.  Infrastruktur Sumber Daya Air Salah satu infrastruktur sumber daya air adalah infrastruktur irigasi. Infrastruktur irigasi adalah infrastruktur yang diperlukan untuk kepentingan irigasi. Infrastruktur irigasi terdiri dari komponen sumber air, seperti air permukaan dan air tanah, infrastruktur pengambilan, saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, dan saluran kuarter. Dari saluran kuarter air disalurkan ke sawah, setelah melewati sawah air dibuang melalui saluran drainase dan kembali ke sungai.
  • 33. FINANCIAL CLOS Peran penting “finansial close” untuk keberlanjutan proyek KPBU. Terlaksananya “Financial Close”. “Financial Close” (pemenuhan pembiayaan) dinyatakan terlaksana apabila telah terjadi : Penandatanganan perjanjian pinjaman untuk membiayai seluruh proyek Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha Sebagian pinjaman telah dicairkan untuk mendukung dimulainya pekerjaan pembangunan konstruksi. Apabila Kerjasama KPBU terdiri dari beberapa tahapan, maka pemenuhan pembiayan (“financial close”) dinyatakan terlaksana apabila telah terjadi penandatanganan perjanjian pinjaman untuk membiayai salah satu tahapan KPBU dan sebagian pinjaman diatas telah dicairkan untuk memulai pekerjaan konstruksi. Jangka waktu Dalam jangka waktu paling lambat 12 (dua belas) bulan setelah Badan Usaha Pelaksana menandatangani perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, Badan Usaha Pelaksana harus sudah mendapatkan pembiayaan atas proyek KPBU.
  • 34. FINANCIAL CLOS Perpanjangan Perpanjangan waktu dari poin 2.3.2 bisa dilakukan oleh PJPK apabila kegagalan dalam mendapatkan pembiayaan tidak disebabkan oleh kelalaian Badan Usaha Pelaksana, yang disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan oleh PJPK. Setiap perpanjangan waktu diberikan paling lama 6 (enam) bulan. Apabila dalam jangka waktu dan perpanjangan waktu sudah dilakukan namun tidak dapat juga memenuhi kewajiban pembiayaan yang telah ditetapkan, maka perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha berakhir dan jaminan pelaksanaan berhak dicairkan oleh PJPK.
  • 36. FUNGSI MONEV Menurut Dunn (1981), monitoring mempunya empat fungsi, yaitu: 1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan. 2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka. 3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu. 4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok
  • 37. TUJUAN MONEV Secara umum tujuan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi adalah; 1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana 2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi 3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek. 4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, 5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan. .
  • 38. TUJUAN MONEV Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk: 1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan; 2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program; 3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan; 4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan; 5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan; 6. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program; 7. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.
  • 39. MANFAAT MONEV 1. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mendukung perencanaan: 2. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mengetahui kemajuan program: 3. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat akuntabilitas program dan advokasi:
  • 40. PERUMUSAN MAFAAT MONTORING DAN EVALUASI 1. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi. 2.Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) kinerja 3.Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan 4.Membantu penentuan langkah-langkah yang berkaitan dengan kegiatan proyek selanjutnya. 5. Sebagai dasar untuk melakukan M&E selanjutnya. 6.Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat 7. Mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga kinerja yang sudah baik.
  • 41. PRINSIP-PRINSIP MONEV Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut: 1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus 2. Monitoring harus menjadi umpan balik bagi perbaikan kegiatan program organisasi 3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan. 4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi 5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku 6. Monitoring harus obyektif 7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.
  • 42. PRINSIP-PRINSIP MONEV Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996) mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu: 1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut. 2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus dievaluasi 3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi. 4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang seharusnya diukur. 5. Prinsip penggunaan kritis 6. Prinsip kegunaan atau manfaat
  • 43. PENDEKATAN MONEV pelaporan sistem sosial (social accounting), eksperimentasi sosial (social experimentation), pemeriksaan sosial (social auditing) dan pengumpulan bahan untuk penelitian sosial (social research cumulation). Pendekatan ini masing-masing mempunyai dua aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan jenis informasi yang diperlukan (Dunn, 1981).
  • 44. TEKNIK MONEV Ada beberapa teknik Monitoring dan Evaluasi yang bisa diapaparkan disini yakni antara lain Ada beberapa teknik Monitoring dan Evaluasi yang bisa diapaparkan disini yakni antara lain OBSERVASI: Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehigga semua kegiatan yang sedang berlangsung atau obyek yang ada diobservasi dan dapat dilihat. Semua kegiatan dan obyek yang ada serta kondisi penunjang yang ada mendapat perhatian secara langsung WAWANCARA DAN ANGKET: Wawancara adalah cara yang dilakukan bila monitoring ditujukan pada seseorang. Instrumen wawancara adalah pedoman wawancara.Wawancara itu ada dua macam, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak langsung. FORUM GROUP DISCUSSION (FGD): FGD adalah proses menyamakan persepsi melalaui urun rembug terhadap sebuah permasalahan atau substansi tertentu sehingga diperoleh satu kesamaam (frame) dalam melihat dan mensikapi hal-hal yang dimaksud.
  • 45. PROSES MONEV Proses dalam monev sederhananya adalah “menelusuri” proses pekerjaan proyek atau kegiatan sehingga dapat menemukan “apa yang sesungguhnya terjadi di antara PELAKSANAAN (proses) dengan TUJUAN yang dirumuskan. Apabila dalam penelusuran atau pemantauan itu ditemukan adanya pesenjangan atau penyimpangan yang direkomendasikan perubahan atau perbaikan sehingga kesenjangan segera teratasi.Atau setidaknya meminimalisir kerugian yang timbul akibat penyimpangan. Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu: 1. Menetapkan standar pelaksanaan; 2. Pengukuran pelaksanaan; 3. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
  • 46. TAHAP PELAPORA Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu memenuhi standar yang sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan evaluasi, yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang harus dicapai.Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dan hasilnya menjadi laporan tentang program.
  • 48. Pengertian SWOT SWOT merupakan pisau analisis yang biasa digunakan untuk metode analisis kualitatif. SWOT adalah singkatan dari Strength ( Kelemahan ) , Opportunities ( Peluang ), Weaknesses ( Kelemahan ) dan Threats ( Ancaman ) . Metode ini digunakan untuk merumuskan strategi yang tepat guna meminimalkan factor kelemahan ( W ) dan ancaman ( T ) yang ada dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki/ kekuatan ( S ) dan peluang yang ada ( O ). Secara sederhana pola pikir strategi SWOT adalah ketika kita mengetahui Kekuatan dan Kelemahan kita sendiri ( Faktor Internal ) maka peluang yang ada dapat diraih dan ancaman yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sejak dini ( Faktor Eksternal ). Analisis SWOT sangat efektif dipakai untuk membuat strategi pengembangan yang sulit dihitung secara kuantitatif baik karena factor kelangkaan data maupun hal-hal yang sifatnya tidak dapat dikuantifikasi. Di era otonomi Daerah dan era Reformasi ini dimana tuntutan kemandirian daerah dan peluang kerja sama antar daerah menjadi sangat strategis, SWOT sebagai pisau analisis menjadi alat yang sangat efektif.
  • 49. DIAGRAM ANALISIS SWOT Lingkungan eksternal Isu-Isu Strategis Internal Eksternal Tersusunnya arahan dan kebijakan strategis Analisis & Solusi Alternatif Implementasi Perencanaan Action Plan Pengembangan sistem infrastruktur Opportunity/peluang Threats/tantangan Analisis Evaluasi Identifikasi Masalah Lingkungan Internal Strenght/potensi Weakness/kendala/kelemahan Monitoring dan evaluasi
  • 50. Praktek Penggunaan Analisis SWOT Untuk memudahkan pemahaman aplikasi Analisis SWOT berikut ini diberikan contoh analisis SWOT pengembangan sistem sungai di wilayah Kabupaten X yang berbatasan dengan Kabupaten Y meliputi Sungai Sungai A, B, C, D,dan E. Sesudah dilakukan Kegiatan Survei, Kompilasi Data maka untuk Kegiatan Kajian dan Analisis diperoleh gambaran sebagai berikut : Kab y Kab x Sistem sumber daya air Siste m sungai A,B,C Sist em sun gai D & E