SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
panduan praktis
Gate Keeper
Concept
Faskes BPJS Kesehatan
15
02  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  03
Kata Pengantar
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2014.
BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan
badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan
Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah.
Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan
stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur
dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan
Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu
pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder
terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun
pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program
Jaminan Kesehatan Nasional.
Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat
akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan
Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya
masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya
serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik
dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan
praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan
dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut
situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi
terbaru.
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
04  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  05
I Ketentuan Umum
1.	Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar
oleh pemerintah.
2.	Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan
adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.
3.	 Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran.
4.	 Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi
hak Peserta dan/atau anggota keluarganya.
5.	Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
perorangan, baik promotif, preventif, kuratif
Daftar Isi
I Ketentuan Umum  05
II Definisi  06
III Tujuan Implementasi
Gatekeeper
 07
IV Pelaksana Gatekeeper  08
V Empat Fungsi Pokok Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
Sebagai Gatekeeper
 08
VI Peran Penting Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
Dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan
 10
VII Kompetensi Fasilitas Kesehatan
Sebagai Gatekeeper
 11
VIII Tugas Dan Fungsi Gatekeeper  12
IX Ruang Lingkup Pelayanan
Gatekeeper
 12
X Implementasi Gate Keeper
Concept
 13
XI Daftar Pustaka  27
06  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  07
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
Masyarakat.
6.	Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non
spesialistik (tingkat pertama) meliputi pelayanan
rawat jalan dan rawat inap.
7.	Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
adalah upaya pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik
yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat
inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang
perawatan khusus.
8.	 Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan
tanggung jawab pelayanan kesehatan secara
timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
II Definisi
Gatekeeper Concept adalah konsep sistem pelayanan
kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama
yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan
dasar berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya
dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
pelayanan medik.
III
Tujuan Implementasi
Gatekeeper
1.	 Mengoptimalkan peran fasilitas kesehatan tingkat
pertama dalam sistem pelayanan kesehatan
2.	 Mengoptimalkan fungsi fasilitas kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar kompetensinya
3.	Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
di fasiltias kesehatan tingkat lanjutan dengan
melakukan penapisan pelayanan yang perlu dirujuk
sehingga mengurangi beban kerja rumah sakit.
4.	 Menata sistem rujukan
5.	Meningkatkan kepuasan peserta dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
08  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  09
IV Pelaksana Gatekeeper
1.	 Puskesmas atau yang setara
2.	Praktik dokter baik praktik perorangan maupun
praktik bersama
3.	 Praktik dokter gigi baik praktik perorangan maupun
praktik bersama
4.	 Klinik Pratama atau yang setara
5.	 Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara
V
Empat Fungsi Pokok Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
Sebagai Gatekeeper
1.	 Kontak pertama pelayanan (First Contact)
Fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan
tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap kali
mendapat masalah kesehatan.
2.	 Pelayanan berkelanjutan (Continuity)
Hubungan fasilitas kesehatan tingkat pertama
dengan peserta dapat berlangsung secara
berkelanjutan/kontinyu sehingga penanganan
penyakit dapat berjalan optimal
3.	 Pelayanan paripurna (Comprehensiveness)
Fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan
pelayanan yang komprehensif terutama untuk
pelayanan promotif dan preventif.
4.	 Koordinasi pelayanan (Coordination)
Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan
koordinasi pelayanan dengan penyelenggara
kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada peserta sesuai kebutuhannya.
Dokter yang bertugas berfungsi sebagai pengatur
pelayanan (care manager).
10  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  11
VI
Peran Penting Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
Dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan
1.	 Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berfungsi
optimal biasanya akan memberikan iuran kualitas
kesehatan yang lebih baik kepada peserta
2.	Fasilitas kesehatan tingkat pertama akan
mengurangi beban negara dalam pembiayaan
kesehatan karena mampu menurunkan angka
kesakitan dan mengurangi kunjungan ke fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan
3.	Fasilitas kesehatan tingkat pertama terdistribusi
lebih besar dibandingkan dengan fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan sehingga akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lebih
tinggi.
VII
Kompetensi Fasilitas
Kesehatan Sebagai
Gatekeeper
a.	Kompetensi yang wajib dimiliki oleh semua
Gatekeeper adalah :
Standar kompetensi dokter umum sesuai dengan
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor
11 Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi
Dokter Indonesia yaitu pada kompetensi level 4A
(kompetensi yang dicapai saat lulus dokter) dimana
pada level tersebut dokter mampu mendiagnosis
dan melakukan penatalaksanaan secara mandiri
dan tuntas.
b.	 Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh semua
Gatekeeper adalah :
1)	 Standar Kompetensi Dokter Keluarga
2)	 Advance Trauma Life Support (ATLS)
3)	 Advance Cardiac Life Support (ACLS)
4)	 Sertifikat Keahlian Medis Endokrin
5)	 Pelatihan Kesehatan Kerja
6)	 Sertifikat Pelatihan Kesehatan Lainnya
12  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  13
VIII Tugas Dan Fungsi Gatekeeper
Tugas Gatekeeper :
1.	Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta
secara paripurna, terpadu dan bermutu
2.	Mengatur akses kepada pelayanan kesehatan
lanjutan melalui sistem rujukan
3.	Penasehat, konselor, dan pendidik untuk
mewujudkan keluarga sehat
4.	 Manajer sumber daya
Fungsi Gatekeeper:
1.	 Kontak pertama pasien
2.	 Penapis Rujukan
3.	 Kendali Mutu dan Biaya
IX
Ruang Lingkup Pelayanan
Gatekeeper
1.	 Promosi kesehatan (promotif)
2.	Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
(Preventive dan Specific protection)
3.	 Pengobatan (Curative)
4.	 Pembatasan kecacatan (disability limitation)
5.	 Pemulihan kesehatan (rehabilitative)
X
Implementasi Gate Keeper
Concept
1.	Setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan wajib melalui
proses kredensialing dan re-kredensialing sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2.	 Penguatan fungsi kontak pertama (first contact)
a.	Fasilitas kesehatan diupayakan untuk tidak
memiliki beban kerja yang berlebihan
(overload) yang akan mempengaruhi kualitas
pelayanan yang diberikan, untuk itu harus
dipertimbangkan jumlah pasien yang dilayani
baik peserta BPJS Kesehatan maupun bukan
peserta BPJS Kesehatan, jumlah dokter yang
bertugas, lama kerja dokter dan ada tidaknya
double job dokter.
14  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  15
b.	Setiap peserta hanya boleh memilih dan
mendaftar pada satu fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
c.	Fasilitas kesehatan tingkat pertama harus
mudah diakses secara geografis oleh peserta.
d.	 Peserta menjadikan Fasilitas kesehatan tingkat
pertama sebagai tempat pertama untuk
mengakses pelayanan kesehatan, berkonsultasi
dan menyampaikan keluhannya, hal ini dapat
dinilai dengan indikator sebagai berikut :
1)	 Angka kunjungan
2)	Jumlah peserta yang datang ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama lain
3)	Pasien datang langsung ke RS meskipun
tidak dalam kondisi gawat darurat
4)	Tidak ada keluhan peserta yang tidak
mendapatkan pelayanan dari dokternya
Data di atas diperoleh melalui laporan, survey,
walk through audit, dll
e.	Mengutamakan fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang dapat diakses selama 24 jam.
f.	 Mendorong agar fasilitas kesehatan tingkat
pertama yang tidak beroperasi 24 jam tetap
dapat diakses walaupun di luar jam praktek
formal dalam bentuk konsultasi jarak jauh,
misalnya: konsultasi melalui telepon, surat
elektronik (email), sms atau sarana komunikasi
lainnya .
g.	 Fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai
komitmen untuk melakukan kunjungan
ke rumah pasien (home visit) yang dalam
kondisi tertentu tidak memungkinkan untuk
mengunjungi dokter.
h.	Perencanaan konsultasi non akut yaitu
fasilitas kesehatan tingkat pertama membuat
jadwal konsultasi untuk peserta berdasarkan
dokumentasi informasi family folder yang ada
padanya.
i.	 Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan
klasifikasi peserta terdaftar berdasarkan
beberapa kriteria misalnya kondisi kesehatan
peserta, demografi, tingkat pendidikan dan
lain-lain. Hal ini digunakan untuk membuat
perencanaan penjadwalan pelayanan peserta
dan edukasi secara langsung maupun tidak
langsung melalui berbagai media.
16  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  17
3.	Penguatan fungsi pelayanan berkelanjutan
(continuity)
a.	Meningkatkan kepercayaan peserta kepada
fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk
datang kembali melakukan kunjungan ulang
atas permasalahan kesehatan yang dialaminya.
b.	Meningkatkan kualitas hubungan fasilitas
kesehatan tingkat pertama dengan peserta
sehingga pelayanan kesehatan dapat
berlangsung dengan kontinyu dan berjalan
optimal
c.	 Fasilitas kesehatan memiliki Family folder atau
informasi kesehatan per keluarga, dengan
tujuan:
1)	Pelayanan kesehatan berorientasi pada
keluarga (family centeredness)
2)	 Pelayanan kesehatan menjadi lebih terfokus
kepada peserta dan bukan pada penyakit
yang diderita. Keterlibatan pasien dalam
pengambilan keputusan akan membuat
pelayanan lebih efektif
3)	Fasilitas kesehatan lebih mengenal pasien
secaraindividudankeluargasehinggadokter
lebih mudah mengetahui permasalahan
dan penanganan kesehatan
4)	Fasilitas kesehatan dapat menjalankan
program promotif dan preventif yang lebih
baik dan terfokus pada individu
d.	Rata-rata waktu konsultasi setiap pasien
minimal 15 menit
e.	Jumlah ideal peserta terdaftar adalah 3.000
jiwa per dokter
f.	Minimal terdaftar selama 3 bulan tanpa
ada keinginan untuk berpindah ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama lain (trust building)
g.	 Fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai
tanggung jawab terhadap kebutuhan medik
peserta yang terdaftar padanya
h.	Indikator atas menguatnya fungsi pelayanan
yang berkelanjutan adalah:
1)	 Jumlah peserta yang berpindah ke fasilitas
kesehatan pertama lain bukan karena
pindah domisili rendah
18  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  19
2)	Keluhan peserta terhadap pelayanan
dokternya rendah
3)	Indeks kepuasan peserta terhadap dokter
dan fasilitas kesehatan meningkat
PENGUATAN FUNGSI GATEKEEPER
• Mencegah duplikasi
intervensi
• mengurangi bahaya
akibat penanganan
yang tumpang tindih
• Memastikan
kontinuitas pelayanan
• Sarana untuk meminta
saran treatment
sebelum dirujuk
•Data riwayat
kesehatan
•Mengenal lingkungan
tempat tinggal
•melibatkan komunitas
•Mencari tahu
ekspektasi dan opsi
pasien
•Data riwayat penyakit
dan riwayat
kunjungan diperoleh
dari aplikasi p-care
BPJS Kesehatan dan
FAMILY FOLDER
DATA KOMUNIKASI
KOORDINASI
PROMOTIF
PREVENTIF
4.	Penguatan fungsi pelayanan paripurna
(comprehensiveness)
a.	 Pelayanan yang paripurna dapat mengurangi
rujukan untuk pelayanan non-spesialisasi yang
bisa diberikan di fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
b.	 Fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan
pelayanan yang komprehensif terutama untuk
pelayanan promotif dan preventif, hal ini dapat
dinilai dengan indikator sebagai berikut:
1)	 Jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama
yang mempunyai fasilitas pendukung
pelayanan yang menyeluruh yaitu dokter
gigi, laboratorium dan apotik/depo farmasi
dalam satu lokasi (One Stop Service)
2)	Dokter atau tenaga medis di fasilitas
kesehatan tingkat pertama harus mampu
membuat diagnosa klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit secara mandiri
dan tuntas minimal 144 DaftarPenyakit
sesuai level kompetensi 4a dalam Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun
20  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  21
2012 berpedoman pada Panduan Praktik
Klinis
3)	 Pada pelayanan promotif, preventif,kuratif
dan rehabilitatif, dokter pada fasilitas
kesehatan tingkat pertama sebagai manager
untuk memberikan edukasi, promosi
kesehatan dan program pengelolaan
Penyakit kronis. Fasilitas kesehatan tingkat
pertama juga harus memiliki program
yang terorganisasi dan terukur untuk
pengelolaan terkait dengan edukasi,
promosi, pembentukan klub risti, frekuensi
pemberian informasi yang teratur, sarana
penyampaian informasi melalui berbagai
media termasuk menjadi motivator bagi
peserta untuk hidup sehat
4)	Fasilitas kesehatan tingkat pertama rutin
melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap status kesehatan peserta yang
terdaftar padanya.
5.	Penguatan fungsi koordinasi pelayanan
(coordination)
a.	 Fungsi koordinasi pelayanan:
1)	Mencegah duplikasi pelayanan dan
mengurangi bahaya akibat pelayanan yang
tumpang tindih
2)	 Memudahkan dan mendekatkan pelayanan
untuk orang dengan fleksibilitas terbatas
3)	Memastikan kontinuitas pelayanan
terutama jika pasien dilayani di fasilitas
kesehatan lain
4)	 Sarana untuk meminta saran penanganan
pasien (treatment) sebelum diputuskan
untuk dirujuk
b.	Koordinasi antar fasilitas kesehatan tingkat
pertama
1)	 Fasilitas kesehatan Tingkat pertama dengan
Jejaringnya
Memastikan koordinasi antara dokter
dengan jejaringnya (dokter gigi,
laboratorium, apotek, bidan, perawat,
paramedis maupun non medis lainnya)
dapat berfungsi dengan optimal
2)	Antar fasilitas kesehatan tingkat pertama
satu dengan yang lain
22  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  23
rujukan dan tingkat (rate) rawat jalan tingkat
lanjutan pasien yang terdaftar pada fasilitas
kesehatan tingkat pertama tersebut.
3)	 Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai
coordinator pelayanan program rujuk balik
4)	Mengupayakan fasilitas kesehatan tingkat
pertamauntukmenggunakanaplikasisistem
informasi manajemen (Aplikasi Primary Care
BPJS Kesehatan) yang terintegrasi dengan
pelayanan rujukan.
5)	Mengupayakan fasilitas kesehatan
lanjutan untuk berkoordinasi dengan
fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam
menyusun tata laksana penanganan pasien
pasca dirawat inap di rumah sakit (discharge
planning)
6)	Fasilitas kesehatan tingkat pertama
melakukan home visit ke pasien pasca rawat
inap
Membentuk Forum komunikasi fasilitas
kesehatan tingkat pertama dalam
satu wilayah. Hal ini berfungsi untuk
meningkatkan pelayanan pada fasilitas
kesehatan tingkat pertama, misalnya :
•	 Media sharing informasi, peer group
review, forum group discussion,dll
•	 Sebagai alternatif dokter pengganti
apabila dokter berhalangan praktek
•	 Koordinasi dalam memberikan
pelayanan kepada peserta
c.	 Koordinasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
dengan fasilitas kesehatan rujukan
1)	Fasilitas kesehatan tingkat pertama
melakukan koordinasi dengan dokter
spesialis di fasilitas kesehatan rujukan,
petugas BPJS Kesehatan Center dan Kantor
Cabang /Kantor Operasional Kabupaten/
Kota BPJS Kesehatan setempat.
2)	Fasilitas kesehatan tingkat pertama harus
berfungsi sebagai penapis rujukan dengan
indikator pencapaian diukur dari rasio
24  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  25
Mellitus Tipe 2 (PPDM Tipe 2) dan Program
Penanganan Hipertensi (PPHT) BPJS Kesehatan
c.	 Seminar Kedokteran dan Obat
d.	 Pertemuan Kemitraan Fasilitas Kesehatan BPJS
Kesehatan
7. Kendali Mutu dan Biaya
a.	 Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu
dan kendali biaya, BPJS Kesehatan membentuk
tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri
dari unsur organisasi profesi, akademisi, dan
pakar klinis.
b.	Tim kendali mutu dan kendali biaya dapat
melakukan:
1)	sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan
dalam menjalankan praktik profesi sesuai
kompetensi;
2)	 utilization review dan audit medis; dan/atau
3)	 pembinaan etika dan disiplin profesi kepada
tenaga kesehatan.
c.	Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali
biaya oleh BPJS Kesehatan dilakukan melalui:
1)	pemenuhan standar mutu Fasilitas
Kesehatan;
PERAN RUMAH SAKIT DALAM PENGUATAN FUNGSI GATEKEEPER
RUMAH
SAKIT
MERUJUK
BALIK
PENDERITA
KRONIS YANG
STABIL
MEMBANTU
PENINGKATAN
KOMPETENSI
DOKTER
FASKES TK I
KOORDINASI
DAN
KEMITRAAN
DENGAN
FASKES TK I
MENERIMA
RUJUKAN
BERJENJANG
TERSELEKSI
hanya kasus yang
tidak bisa
diselesaikan secara
tuntas di faskes
tingkat pertama
(kompetensi 4A)
RS FOKUS
MENANGANI
KASUS SESUAI
KOMPETENSI
BEBAN KERJA
RS MENURUN
6.	 Peningkatan kompetensi fasilitas kesehatan tingkat
pertama
Untuk menunjang pemberian pelayanan kesehatan
yang berkualitas, tenaga medis dan paramedis di
fasilitas kesehatan tingkat pertama harus terus
meningkatkan kompetensinya, melalui:
a.	Seminar/Workshop bagi Fasilitas kesehatan
tingkat pertama Berbasis Kedokteran Keluarga
b.	 Pelatihan dokter Program Penanganan Diabetes
26  panduan praktis | Gate Keeper Concept
panduan praktis | Gate Keeper Concept  27
XI Daftar Pustaka
1.	 Starfield, B., (1998), “Primary Care: Balancing
Health Needs, Services, and Technology”, Oxford
University Press
2.	 Saltman B., Rico A., Boerma W., (2006), “European
Observatory on Health System and Policy Series:
Primary Care in the driver’s seat? ”, Open University
Press
3.	 Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, (2012),
“Buku Saku Gatekeeper Dalam Pelaksanaan SJSN”,
Kementerian Kesehatan RI
2)	pemenuhan standar proses pelayanan
kesehatan; dan
3)	pemantauan terhadap luaran kesehatan
Peserta.
d.	Pada kasus tertentu, tim kendali mutu dan
kendali biaya dapat meminta informasi tentang
identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan Peserta
dalam bentuk salinan/fotokopi rekam medis
kepada Fasilitas Kesehatan sesuai kebutuhan.
28  panduan praktis | Gate Keeper Concept

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Arif WR
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Joni Iswanto
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Sabam Simanjuntak
 
Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)
Arnas Pamungkas
 

Mais procurados (20)

Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi buruk
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasiKlasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasi
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Kuesioner pengetahuan anemia bumil
Kuesioner pengetahuan anemia bumilKuesioner pengetahuan anemia bumil
Kuesioner pengetahuan anemia bumil
 
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Neonatus, Bayi dan Balita
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Neonatus, Bayi dan BalitaRencana Pembelajaran Semester (RPS) Neonatus, Bayi dan Balita
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Neonatus, Bayi dan Balita
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)Glasgow coma scale (gcs)
Glasgow coma scale (gcs)
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
 
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v  skrining penapisan dalam epidemiologiBab v  skrining penapisan dalam epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 

Destaque

Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
heri damanik
 
Pmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jkn
Pmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jknPmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jkn
Pmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jkn
Siti Djawijah
 
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
Edi Kusmiadi
 
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Dokter Tekno
 
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS KesehatanManual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Peter Yulianus Cahyo Kartiko
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupah
Hety Byan
 
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
Cut Ampon Lambiheue
 

Destaque (20)

Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
 
Pmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jkn
Pmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jknPmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jkn
Pmk 59 thn 2014 ttg standar tarif jkn
 
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balikSeri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
 
Mewujudkan akses dan pelayanan prima dalam bidang kesehatan - Menkes
Mewujudkan akses dan pelayanan prima dalam bidang kesehatan  - MenkesMewujudkan akses dan pelayanan prima dalam bidang kesehatan  - Menkes
Mewujudkan akses dan pelayanan prima dalam bidang kesehatan - Menkes
 
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASI...
 
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medisSeri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
 
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten GianyarKoordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
 
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulanSeri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
Seri bpjs kesehatan pelayanan ambulan
 
Seri bpjs kesehatan pelayanan alat kesehatan
Seri bpjs kesehatan pelayanan alat kesehatanSeri bpjs kesehatan pelayanan alat kesehatan
Seri bpjs kesehatan pelayanan alat kesehatan
 
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjangSeri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
 
Buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
Buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatanBuku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
Buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
 
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
 
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan Pada 1 Januari 2014
 
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS KesehatanManual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupah
 
Hasil monev-jkn-21092014
Hasil monev-jkn-21092014Hasil monev-jkn-21092014
Hasil monev-jkn-21092014
 
Makalah bpjs
Makalah bpjsMakalah bpjs
Makalah bpjs
 
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
 
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
 

Semelhante a Seri bpjs kesehatan gate keeper concept

Bahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawatBahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawat
Okta-Shi Sama
 
Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_
Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_
Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_
Ida Nur Wahyuni
 
04 sistem rujukan berjenjang
04 sistem rujukan berjenjang04 sistem rujukan berjenjang
04 sistem rujukan berjenjang
hodijahkamil
 
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revDraft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
Ns.Heri Saputro
 
Materi presentasi idi karawang askes 2
Materi presentasi idi karawang askes 2 Materi presentasi idi karawang askes 2
Materi presentasi idi karawang askes 2
dhoan Evridho
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Mbah Lanang
 
Panduan kesehatan
Panduan kesehatanPanduan kesehatan
Panduan kesehatan
Hety Byan
 

Semelhante a Seri bpjs kesehatan gate keeper concept (20)

Standar kompetensi perawat indonesia
Standar kompetensi perawat indonesiaStandar kompetensi perawat indonesia
Standar kompetensi perawat indonesia
 
Bahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawatBahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawat
 
Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_
Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_
Draf ruu keperawatan_rev_13januari2011_
 
04 sistem rujukan berjenjang
04 sistem rujukan berjenjang04 sistem rujukan berjenjang
04 sistem rujukan berjenjang
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
 
Bab 1 UT RAHA
Bab 1 UT RAHA Bab 1 UT RAHA
Bab 1 UT RAHA
 
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
 
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revDraft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
 
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxDR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
 
Materi presentasi idi karawang askes 2
Materi presentasi idi karawang askes 2 Materi presentasi idi karawang askes 2
Materi presentasi idi karawang askes 2
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
 
Proposal skripsi analisis kualitas pelayanan
Proposal skripsi analisis kualitas pelayananProposal skripsi analisis kualitas pelayanan
Proposal skripsi analisis kualitas pelayanan
 
DEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptxDEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptx
 
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptxETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
 
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptxPeran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
 
Pedoman pelayan pasien
Pedoman pelayan pasienPedoman pelayan pasien
Pedoman pelayan pasien
 
RESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptxRESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptx
 
Rumah sakit sebagai industri
Rumah sakit sebagai industriRumah sakit sebagai industri
Rumah sakit sebagai industri
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
 
Panduan kesehatan
Panduan kesehatanPanduan kesehatan
Panduan kesehatan
 

Mais de Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran

Panduan pendaftaran online bpjs kesehatan
Panduan pendaftaran online bpjs kesehatanPanduan pendaftaran online bpjs kesehatan
Panduan pendaftaran online bpjs kesehatan
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
Bahan paparan jkn
Bahan paparan jknBahan paparan jkn
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 

Mais de Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran (11)

Jurnal Internasional_Mmr 5 1_275_pdf
Jurnal Internasional_Mmr 5 1_275_pdfJurnal Internasional_Mmr 5 1_275_pdf
Jurnal Internasional_Mmr 5 1_275_pdf
 
Seri bpjs kesehatan buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
Seri bpjs kesehatan buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatanSeri bpjs kesehatan buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
Seri bpjs kesehatan buku panduan layanan bagi peserta bpjs kesehatan
 
Seri bpjs kesehatan prolanis
Seri bpjs kesehatan prolanisSeri bpjs kesehatan prolanis
Seri bpjs kesehatan prolanis
 
Seri bpjs kesehatan skrining kesehatan
Seri bpjs kesehatan skrining kesehatanSeri bpjs kesehatan skrining kesehatan
Seri bpjs kesehatan skrining kesehatan
 
Seri bpjs kesehatan pelayanan imunisasi
Seri bpjs kesehatan pelayanan imunisasiSeri bpjs kesehatan pelayanan imunisasi
Seri bpjs kesehatan pelayanan imunisasi
 
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatanSeri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
 
Panduan pendaftaran online bpjs kesehatan
Panduan pendaftaran online bpjs kesehatanPanduan pendaftaran online bpjs kesehatan
Panduan pendaftaran online bpjs kesehatan
 
Penyakit jantung pada hipertensi
Penyakit jantung pada hipertensiPenyakit jantung pada hipertensi
Penyakit jantung pada hipertensi
 
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
 
Bahan paparan jkn
Bahan paparan jknBahan paparan jkn
Bahan paparan jkn
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
 

Último

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 

Último (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

Seri bpjs kesehatan gate keeper concept

  • 2. 02  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  03 Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program Jaminan Kesehatan Nasional. Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi terbaru. Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
  • 3. 04  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  05 I Ketentuan Umum 1. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. 2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. 3. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. 4. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi hak Peserta dan/atau anggota keluarganya. 5. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif Daftar Isi I Ketentuan Umum  05 II Definisi  06 III Tujuan Implementasi Gatekeeper  07 IV Pelaksana Gatekeeper  08 V Empat Fungsi Pokok Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Sebagai Gatekeeper  08 VI Peran Penting Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan  10 VII Kompetensi Fasilitas Kesehatan Sebagai Gatekeeper  11 VIII Tugas Dan Fungsi Gatekeeper  12 IX Ruang Lingkup Pelayanan Gatekeeper  12 X Implementasi Gate Keeper Concept  13 XI Daftar Pustaka  27
  • 4. 06  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  07 maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat. 6. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik (tingkat pertama) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap. 7. Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan adalah upaya pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan khusus. 8. Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. II Definisi Gatekeeper Concept adalah konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medik. III Tujuan Implementasi Gatekeeper 1. Mengoptimalkan peran fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem pelayanan kesehatan 2. Mengoptimalkan fungsi fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensinya 3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasiltias kesehatan tingkat lanjutan dengan melakukan penapisan pelayanan yang perlu dirujuk sehingga mengurangi beban kerja rumah sakit. 4. Menata sistem rujukan 5. Meningkatkan kepuasan peserta dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
  • 5. 08  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  09 IV Pelaksana Gatekeeper 1. Puskesmas atau yang setara 2. Praktik dokter baik praktik perorangan maupun praktik bersama 3. Praktik dokter gigi baik praktik perorangan maupun praktik bersama 4. Klinik Pratama atau yang setara 5. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara V Empat Fungsi Pokok Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Sebagai Gatekeeper 1. Kontak pertama pelayanan (First Contact) Fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap kali mendapat masalah kesehatan. 2. Pelayanan berkelanjutan (Continuity) Hubungan fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan peserta dapat berlangsung secara berkelanjutan/kontinyu sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal 3. Pelayanan paripurna (Comprehensiveness) Fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk pelayanan promotif dan preventif. 4. Koordinasi pelayanan (Coordination) Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan koordinasi pelayanan dengan penyelenggara kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta sesuai kebutuhannya. Dokter yang bertugas berfungsi sebagai pengatur pelayanan (care manager).
  • 6. 10  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  11 VI Peran Penting Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan 1. Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berfungsi optimal biasanya akan memberikan iuran kualitas kesehatan yang lebih baik kepada peserta 2. Fasilitas kesehatan tingkat pertama akan mengurangi beban negara dalam pembiayaan kesehatan karena mampu menurunkan angka kesakitan dan mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan 3. Fasilitas kesehatan tingkat pertama terdistribusi lebih besar dibandingkan dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan sehingga akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lebih tinggi. VII Kompetensi Fasilitas Kesehatan Sebagai Gatekeeper a. Kompetensi yang wajib dimiliki oleh semua Gatekeeper adalah : Standar kompetensi dokter umum sesuai dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia yaitu pada kompetensi level 4A (kompetensi yang dicapai saat lulus dokter) dimana pada level tersebut dokter mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas. b. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh semua Gatekeeper adalah : 1) Standar Kompetensi Dokter Keluarga 2) Advance Trauma Life Support (ATLS) 3) Advance Cardiac Life Support (ACLS) 4) Sertifikat Keahlian Medis Endokrin 5) Pelatihan Kesehatan Kerja 6) Sertifikat Pelatihan Kesehatan Lainnya
  • 7. 12  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  13 VIII Tugas Dan Fungsi Gatekeeper Tugas Gatekeeper : 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu 2. Mengatur akses kepada pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan 3. Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat 4. Manajer sumber daya Fungsi Gatekeeper: 1. Kontak pertama pasien 2. Penapis Rujukan 3. Kendali Mutu dan Biaya IX Ruang Lingkup Pelayanan Gatekeeper 1. Promosi kesehatan (promotif) 2. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus (Preventive dan Specific protection) 3. Pengobatan (Curative) 4. Pembatasan kecacatan (disability limitation) 5. Pemulihan kesehatan (rehabilitative) X Implementasi Gate Keeper Concept 1. Setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan wajib melalui proses kredensialing dan re-kredensialing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Penguatan fungsi kontak pertama (first contact) a. Fasilitas kesehatan diupayakan untuk tidak memiliki beban kerja yang berlebihan (overload) yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan, untuk itu harus dipertimbangkan jumlah pasien yang dilayani baik peserta BPJS Kesehatan maupun bukan peserta BPJS Kesehatan, jumlah dokter yang bertugas, lama kerja dokter dan ada tidaknya double job dokter.
  • 8. 14  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  15 b. Setiap peserta hanya boleh memilih dan mendaftar pada satu fasilitas kesehatan tingkat pertama. c. Fasilitas kesehatan tingkat pertama harus mudah diakses secara geografis oleh peserta. d. Peserta menjadikan Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai tempat pertama untuk mengakses pelayanan kesehatan, berkonsultasi dan menyampaikan keluhannya, hal ini dapat dinilai dengan indikator sebagai berikut : 1) Angka kunjungan 2) Jumlah peserta yang datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama lain 3) Pasien datang langsung ke RS meskipun tidak dalam kondisi gawat darurat 4) Tidak ada keluhan peserta yang tidak mendapatkan pelayanan dari dokternya Data di atas diperoleh melalui laporan, survey, walk through audit, dll e. Mengutamakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dapat diakses selama 24 jam. f. Mendorong agar fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tidak beroperasi 24 jam tetap dapat diakses walaupun di luar jam praktek formal dalam bentuk konsultasi jarak jauh, misalnya: konsultasi melalui telepon, surat elektronik (email), sms atau sarana komunikasi lainnya . g. Fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai komitmen untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien (home visit) yang dalam kondisi tertentu tidak memungkinkan untuk mengunjungi dokter. h. Perencanaan konsultasi non akut yaitu fasilitas kesehatan tingkat pertama membuat jadwal konsultasi untuk peserta berdasarkan dokumentasi informasi family folder yang ada padanya. i. Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan klasifikasi peserta terdaftar berdasarkan beberapa kriteria misalnya kondisi kesehatan peserta, demografi, tingkat pendidikan dan lain-lain. Hal ini digunakan untuk membuat perencanaan penjadwalan pelayanan peserta dan edukasi secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media.
  • 9. 16  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  17 3. Penguatan fungsi pelayanan berkelanjutan (continuity) a. Meningkatkan kepercayaan peserta kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk datang kembali melakukan kunjungan ulang atas permasalahan kesehatan yang dialaminya. b. Meningkatkan kualitas hubungan fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan peserta sehingga pelayanan kesehatan dapat berlangsung dengan kontinyu dan berjalan optimal c. Fasilitas kesehatan memiliki Family folder atau informasi kesehatan per keluarga, dengan tujuan: 1) Pelayanan kesehatan berorientasi pada keluarga (family centeredness) 2) Pelayanan kesehatan menjadi lebih terfokus kepada peserta dan bukan pada penyakit yang diderita. Keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan akan membuat pelayanan lebih efektif 3) Fasilitas kesehatan lebih mengenal pasien secaraindividudankeluargasehinggadokter lebih mudah mengetahui permasalahan dan penanganan kesehatan 4) Fasilitas kesehatan dapat menjalankan program promotif dan preventif yang lebih baik dan terfokus pada individu d. Rata-rata waktu konsultasi setiap pasien minimal 15 menit e. Jumlah ideal peserta terdaftar adalah 3.000 jiwa per dokter f. Minimal terdaftar selama 3 bulan tanpa ada keinginan untuk berpindah ke fasilitas kesehatan tingkat pertama lain (trust building) g. Fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai tanggung jawab terhadap kebutuhan medik peserta yang terdaftar padanya h. Indikator atas menguatnya fungsi pelayanan yang berkelanjutan adalah: 1) Jumlah peserta yang berpindah ke fasilitas kesehatan pertama lain bukan karena pindah domisili rendah
  • 10. 18  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  19 2) Keluhan peserta terhadap pelayanan dokternya rendah 3) Indeks kepuasan peserta terhadap dokter dan fasilitas kesehatan meningkat PENGUATAN FUNGSI GATEKEEPER • Mencegah duplikasi intervensi • mengurangi bahaya akibat penanganan yang tumpang tindih • Memastikan kontinuitas pelayanan • Sarana untuk meminta saran treatment sebelum dirujuk •Data riwayat kesehatan •Mengenal lingkungan tempat tinggal •melibatkan komunitas •Mencari tahu ekspektasi dan opsi pasien •Data riwayat penyakit dan riwayat kunjungan diperoleh dari aplikasi p-care BPJS Kesehatan dan FAMILY FOLDER DATA KOMUNIKASI KOORDINASI PROMOTIF PREVENTIF 4. Penguatan fungsi pelayanan paripurna (comprehensiveness) a. Pelayanan yang paripurna dapat mengurangi rujukan untuk pelayanan non-spesialisasi yang bisa diberikan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. b. Fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk pelayanan promotif dan preventif, hal ini dapat dinilai dengan indikator sebagai berikut: 1) Jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama yang mempunyai fasilitas pendukung pelayanan yang menyeluruh yaitu dokter gigi, laboratorium dan apotik/depo farmasi dalam satu lokasi (One Stop Service) 2) Dokter atau tenaga medis di fasilitas kesehatan tingkat pertama harus mampu membuat diagnosa klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit secara mandiri dan tuntas minimal 144 DaftarPenyakit sesuai level kompetensi 4a dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun
  • 11. 20  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  21 2012 berpedoman pada Panduan Praktik Klinis 3) Pada pelayanan promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif, dokter pada fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai manager untuk memberikan edukasi, promosi kesehatan dan program pengelolaan Penyakit kronis. Fasilitas kesehatan tingkat pertama juga harus memiliki program yang terorganisasi dan terukur untuk pengelolaan terkait dengan edukasi, promosi, pembentukan klub risti, frekuensi pemberian informasi yang teratur, sarana penyampaian informasi melalui berbagai media termasuk menjadi motivator bagi peserta untuk hidup sehat 4) Fasilitas kesehatan tingkat pertama rutin melakukan monitoring dan evaluasi terhadap status kesehatan peserta yang terdaftar padanya. 5. Penguatan fungsi koordinasi pelayanan (coordination) a. Fungsi koordinasi pelayanan: 1) Mencegah duplikasi pelayanan dan mengurangi bahaya akibat pelayanan yang tumpang tindih 2) Memudahkan dan mendekatkan pelayanan untuk orang dengan fleksibilitas terbatas 3) Memastikan kontinuitas pelayanan terutama jika pasien dilayani di fasilitas kesehatan lain 4) Sarana untuk meminta saran penanganan pasien (treatment) sebelum diputuskan untuk dirujuk b. Koordinasi antar fasilitas kesehatan tingkat pertama 1) Fasilitas kesehatan Tingkat pertama dengan Jejaringnya Memastikan koordinasi antara dokter dengan jejaringnya (dokter gigi, laboratorium, apotek, bidan, perawat, paramedis maupun non medis lainnya) dapat berfungsi dengan optimal 2) Antar fasilitas kesehatan tingkat pertama satu dengan yang lain
  • 12. 22  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  23 rujukan dan tingkat (rate) rawat jalan tingkat lanjutan pasien yang terdaftar pada fasilitas kesehatan tingkat pertama tersebut. 3) Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai coordinator pelayanan program rujuk balik 4) Mengupayakan fasilitas kesehatan tingkat pertamauntukmenggunakanaplikasisistem informasi manajemen (Aplikasi Primary Care BPJS Kesehatan) yang terintegrasi dengan pelayanan rujukan. 5) Mengupayakan fasilitas kesehatan lanjutan untuk berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam menyusun tata laksana penanganan pasien pasca dirawat inap di rumah sakit (discharge planning) 6) Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan home visit ke pasien pasca rawat inap Membentuk Forum komunikasi fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam satu wilayah. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan pelayanan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, misalnya : • Media sharing informasi, peer group review, forum group discussion,dll • Sebagai alternatif dokter pengganti apabila dokter berhalangan praktek • Koordinasi dalam memberikan pelayanan kepada peserta c. Koordinasi fasilitas kesehatan tingkat pertama dengan fasilitas kesehatan rujukan 1) Fasilitas kesehatan tingkat pertama melakukan koordinasi dengan dokter spesialis di fasilitas kesehatan rujukan, petugas BPJS Kesehatan Center dan Kantor Cabang /Kantor Operasional Kabupaten/ Kota BPJS Kesehatan setempat. 2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama harus berfungsi sebagai penapis rujukan dengan indikator pencapaian diukur dari rasio
  • 13. 24  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  25 Mellitus Tipe 2 (PPDM Tipe 2) dan Program Penanganan Hipertensi (PPHT) BPJS Kesehatan c. Seminar Kedokteran dan Obat d. Pertemuan Kemitraan Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan 7. Kendali Mutu dan Biaya a. Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya, BPJS Kesehatan membentuk tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasi profesi, akademisi, dan pakar klinis. b. Tim kendali mutu dan kendali biaya dapat melakukan: 1) sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik profesi sesuai kompetensi; 2) utilization review dan audit medis; dan/atau 3) pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan. c. Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya oleh BPJS Kesehatan dilakukan melalui: 1) pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan; PERAN RUMAH SAKIT DALAM PENGUATAN FUNGSI GATEKEEPER RUMAH SAKIT MERUJUK BALIK PENDERITA KRONIS YANG STABIL MEMBANTU PENINGKATAN KOMPETENSI DOKTER FASKES TK I KOORDINASI DAN KEMITRAAN DENGAN FASKES TK I MENERIMA RUJUKAN BERJENJANG TERSELEKSI hanya kasus yang tidak bisa diselesaikan secara tuntas di faskes tingkat pertama (kompetensi 4A) RS FOKUS MENANGANI KASUS SESUAI KOMPETENSI BEBAN KERJA RS MENURUN 6. Peningkatan kompetensi fasilitas kesehatan tingkat pertama Untuk menunjang pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas, tenaga medis dan paramedis di fasilitas kesehatan tingkat pertama harus terus meningkatkan kompetensinya, melalui: a. Seminar/Workshop bagi Fasilitas kesehatan tingkat pertama Berbasis Kedokteran Keluarga b. Pelatihan dokter Program Penanganan Diabetes
  • 14. 26  panduan praktis | Gate Keeper Concept panduan praktis | Gate Keeper Concept  27 XI Daftar Pustaka 1. Starfield, B., (1998), “Primary Care: Balancing Health Needs, Services, and Technology”, Oxford University Press 2. Saltman B., Rico A., Boerma W., (2006), “European Observatory on Health System and Policy Series: Primary Care in the driver’s seat? ”, Open University Press 3. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, (2012), “Buku Saku Gatekeeper Dalam Pelaksanaan SJSN”, Kementerian Kesehatan RI 2) pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan; dan 3) pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta. d. Pada kasus tertentu, tim kendali mutu dan kendali biaya dapat meminta informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan Peserta dalam bentuk salinan/fotokopi rekam medis kepada Fasilitas Kesehatan sesuai kebutuhan.
  • 15. 28  panduan praktis | Gate Keeper Concept