Alergi susu sapi adalah alergi makanan paling umum pada anak. Hal ini disebabkan oleh respon imunologis yang tidak normal terhadap protein susu sapi. Gejala alergi susu sapi dapat muncul pada kulit, saluran cerna, dan saluran napas. Diagnosis memerlukan anamnesa dan tes imunologi. Penggantian susu sapi dengan susu formula hidrolisat ekstensif dapat membantu mengatasi gejala. Sebagian besar anak akan se
2. ALERGI SUSU SAPI
• Paling sering dianggap sebagai penyebab alergi makanan
pada anak
• Paling awal dijumpai dalam kehidupannya
• Penyakit berdasarkan reaksi imunologis akibat pemberian
susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi
• Kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sistem
tubuh akibat alergi terhadap susu sapi
• Deteksi dan pencegahan harus dilakukan dengan cermat
sejak dini
• Pitfall diagnosis alergi susu sapi sering dialami
• 80% akan menghilang atau menjadi toleran sebelum usia 3
tahun
3. MEKANISME TERJADINYA
GANGGUAN
• mekanisme pertahanan spesifik dan non-
spesifik saluran cerna bayi belum sempurna
• merupakan alergen tersering pada berbagai
reaksi hipersensitivitas pada anak
• mengandung sedikitnya 20 komponen protein
yang dapat mengganggu respon imun yang
menyimpang pada seseorang
• rutin tidak cukup untuk menghilangkan
protein ini
4. MANIFESTASI KLINIS
• Target organ utama reaksi terhadap alergi susu
sapi adalah kulit, saluran cerna dan saluran napas
• Target organ yang sering terkena adalah kulit
berupa urticaria dan angioedema
• Sistem saluran cerna yang terganggu adalah
sindrom oral alergi, gastrointestinal anaphylaxis,
allergic eosinophilic gastroenteritis
• Pada saluran napas yang terjadi adalah asma,
pilek, batuk kronis berulang
5. DIAGNOSIS ALERGI SUSU SAPI
• Anamnesis
• Pemeriksaan imunoglobulin E total
• DBPCFC = Double Blind Placebo Control Food
Chalenge
6. PEMBERIAN SUSU DAN MAKANAN
UNTUK PENDERITA
• Pada awalnya penderita diberikan susu ekstensif
hidrolisat
• Bila gejala alergi membaik selanjutnya dilakukan
provokasi formula berturut turut yang lebih
beresiko seperti soya, parsial hidrolisat, dan susu
formula yang minimal kandungan AA, DHA,
minyak kelapa sawit, dsb
• Bila susu parsial hidrolisa dan soya timbul
gangguan dilakukan provokasi terhadap susu
laktosa dan lemah rantai tunggal (Monochain
Trigliceride/MCT)
7. BEBERAPA ALTERNATIF PILIHAN
UNTUK PENGGANTI SUSU SAPI
• Air Susu ibu
• Susu Soya
• Susu Kambing
• Susu Formula Ekstensif Hidrolisa
• Formula Parsial hidrolisa
• Formula sintetis asam amino
8. PEMBERIAN MAKANAN
• menghindari makanan yang mengandung
bahan dasar susu sapi seperti skim, dried,
susu evaporasi maupun susu kondensasi
• Mentega atau susu mentega
• dsb
9. PROSES ADAPTASI
• Jangan memberikan susu formula kepada bayi
dibawah umur 2 minggu
• Bila anda memberikan susu formula,
sebaiknya ada orang lain yang membantu
anda untuk memberikan susu formula
tersebut kepada bayi anda
• bujukan dan belaian lembut
• Apabila semua cara gagal, coba ganti dotnya
dengan jenis, bentuk atau merek lain
10. PENCEGAHAN ALERGI SUSU SAPI
• harus dilakukan sejak dini
• Pencegahan primer : dilakukan sebelum
terjadi sensitisasi
• Pencegahan sekunder : dilakukan setelah
terjadi sensitisasi
• Pencegahan tersier : dilakukan pada anak
yang sudah mengalami sensitisasi dan
menunjukkan manifestasi penyakit alergi yang
masih dini