2. 2
o PERTANYAAN:
o Mengapa/ untuk apa kurikulum
perlu dikembangkan?
o Apa yang menjadi dasar/ landasan
pengembangannya?
o Bagaimana cara
mengembangkannya?
3. 3
o Menjelaskan pengertian kurikulum
o Menjelaskan latar belakang perubahan
o Menjelaskan hubungan antara kurikulum dan
pembelajaran
o Menjelaskan 5 konsep pengembangan kurikulum
o Menjelaskan model-model pengembangan kurikulum
o Menjelaskan arah kurikulum masa depan
Kompetensi
Menjelaskan hakikat dan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan
kurikulum
Indikator:
4. 4
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013
Kurikulum 2013
5. 5
Semua yang diajarkan di institusi pendidikan
Sekumpulan mata pelajaran atau mata
kuliah yang diajarkan baik di sekolah
maupun di luar sekolah (yang diarahkan
oleh sekolah)
Sekumpulan mata kuliah
yang disusun secara resmi
dan sistematis yang
merupakan prasyarat untuk
sertifikasi
6. 6
Kurikulum adalah segala hal yang diajarkan
(program, rencana, dan isi pelajaran)
Pembelajaran (instruction) adalah bagaimana
menyampaikan apa yang diajarkan itu (metode,
tindakan belajar mengajar, dan presentasi)
9. KONDISI GLOBAL :
PERSAINGAN
PERSYARATAN KERJA
PERUBAHAN ORIENTASI
PERUBAHAN
KOMPETENSI
LULUSAN
PERUBAHAN
KURIKULUM
PERUBAHAN
PEMBELAJARAN
PERUBAHAN
PARADIGMA
PENGETAHUAN,
BELAJAR DAN
MENGAJAR
10.
11. LATAR BELAKANG PERUBAHAN
KEBIJAKAN
DISARIKAN DARI :: DIKTI, Dokumen Penjelasan, 2000 perubahan Kep. Men. DIK BUD No. 056/U/1994,, 2000
MASALAH
EKSTERNAL
(TATANAN
GLOBAL)
MASALAH
INTERNAL
PERG.TINGGI
DI INDONESIA
FENOMENA ANTHROPOS
FENOMENA TEKNE
FENOMENA OIKOS
FENOMENA ETNOS
• Penataan Lembaga
• Penataan Arah dan
Tujuan pendidikan
• Penataan Program
Studi.
• Persaingan
• Perubahan Orientasi
Lembaga Pendidikan
• Perubahan
Persyaratan kerja
KONTEKS
ILMU/ IPTEKS
KURIKULUM INTI
& INSTITUSIONAL
( no. 232/ U/ 2000.)
KURIKULUM
NASIONAL 1994
( no. 056/ U/ 1994 )
• MKU
• MKDK
• MKK
KONTEKS
KEBUDAYAAN
12. fenomenafenomena anthrophosanthrophos
dicakup dalam pengembangan manusiadicakup dalam pengembangan manusia yangyang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Mahaberiman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadianEsa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian
mantap, dan mandiri serta mempunyai rasamantap, dan mandiri serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaantanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan..
fenomenafenomena teknetekne
dicakup dalam penguasaan ilmu dandicakup dalam penguasaan ilmu dan
ketrampilanketrampilan untuk mencapai derajat keahlianuntuk mencapai derajat keahlian
berkarya.berkarya.
fenomenafenomena oikosoikos
dicakup dalam kemampuan untuk memahamidicakup dalam kemampuan untuk memahami
kaidah kehidupan bermasyarakatkaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengansesuai dengan
pilihan keahlian dalam berkarya.pilihan keahlian dalam berkarya.
fenomenafenomena etnosetnos,, dicakup dalam pembentukandicakup dalam pembentukan
sikap dan perilakusikap dan perilaku yang diperlukan seseorangyang diperlukan seseorang
dalam berkarya menurut tingkat keahliandalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai.
13. SERANGKAIAN
MATA KULIAH
SILABUS
PROGRAM
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
( GBPP - SAP
)
PROSES EVALUASI
( ASSESSMENT )
PENCIPTAAN
PROSES
PEMBELAJARAN
SUASANA
PEMBELAJARAN
DOKUMEN
( CURRICULUM
PLAN )
KEGIATAN NYATA
( ACTUAL
CURRICULUM )
14. • KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
ADALAH :
SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN
MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN DAN
PELAJARAN SERTA CARA PENYAMPAIAN DAN
PENILAIANNYA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI.
15. SECARA SPESIFIK
YANG BERUBAH
ADALAH :
1. PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM
2. PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI
3. SEBAGAI KONSEKUENSINYA DIPERLUKAN
PERUBAHAN PEMBELAJARAN
(Perencanaanmencantumkan kompetensi,
metoda pembelajaran, indikator penilaian)
16. YANG
SELALU
BERUBAH
• JUMLAH MATA KULIAH
• BESARNYA SKS MATA
KULIAH
• ISI MATERI MATA KULIAH
• SUSUNAN MATA KULIAH
• NAMA DAN KODE MATA
KULIAH
• RUMUSAN TUJUAN
PENDIDIKAN
• SARANA PEMBELAJARAN
• BENTUK PEMBELAJARAN
( BENTUK DAN MACAM TUGAS )
( CARA MENILAI / ASSESSMENT )
• PARADIGMA PENDIDIKAN
( MENGAJAR / MENDIDIK )
( TEACHING / LEARNING )
( AKADEMIK / PROFESIONAL )
( KEMAPANAN / PERUBAHAN )
YANG SULIT
BERUBAH
KURIKULUM
BARU
20. PADA PRINSIPNYA ADALAH
MEMPERSIAPKAN SESEORANG DENGAN
KUALIFIKASI KESARJANAAN, YANG SIAP
MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
PERUBAHAN CEPAT YANG MUNGKIN
DIHADAPINYA DALAM PROFESI ATAU
LAPANGAN KERJA YANG DIGELUTINYA.
BASIC SKILL
GENERIC SKILL
TRANSFERABLE SKILL
STANDARTSTANDART
KOMPETENSIKOMPETENSI
PROFESI / BID. KERJAPROFESI / BID. KERJA
21. ADA PERUBAHAN
ORIENTASI KURIKULUM
BERBASIS
PADA ISI
KEILMUAN
ADANYA
KONSORSIUM
SAINS,TEKNOLOGI ,
SENI
KONSEP UNESCO
( 4 PILAR PENDIDIKAN )
learning to know learning
to do learning to be
learning to live together
BERBASIS
PADA
KEBUDAYAAN
22. PENILAIAN OLEH
PERGURUAN TINGGI
SENDIRI
PENILAIAN DILAKUKAN
OLEH MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN
KOMPETENSI SESEORANG
UNTUK DAPAT MELAKUKAN
TINDAKAN CERDAS, PENUH
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI
SYARAT UNTUK DIANGGAP
MAMPU OLEH MASYARAKAT
DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS-TUGAS DI BIDANG
PEKERJAAN TERTENTU
KEMAMPUAN
MINIMAL
PENGUASAAN
PENGETAHUAN,
KETRAMPILAN DAN
SIKAP SESUAI
SASARAN
KURIKULUM
PROGRAM STUDINYA
28. Problem Solving
Curriculum
YAITU
Berisi topik pemecahan masalah sosial yang
dihadapi dalam kehidupan dengan
menggunakan pengetahuan dan ketrampilan
yang diperoleh dari barbagai mata pelajaran
atau disiplin ilmu.
30. Landasan Pengembangan
Kurikulum
Ralph Tyler (1949)
• Filosofis:
Disesuaikan dengan tujuan pendidikan
( filsafat bangsa, masyarakat, sekolah dan guru )
• Psikologis:
Memperhitungkan peserta didik ( psikologi anak,
perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana proses
belajar peserta didik, perkembangan fisik, mental,
psikologis, emosional, sosial dan cara belajar peserta didik)
31. • Sosiologis:
Disesuaikan dengan harapan / kebutuhan orang tua,
masyarakat, pemerintah, perkembangan &
perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja
manusia berupa pengetahuan, agama, ekonomi
• Organisatoris:
Mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan
pelajaran yang akan disajikan.
• Yuridis:
• Pengembangan kurikulum berdasarkan aturan-
aturan hukum yang berlaku
32. 3. Model Pengembangan Kurikulum
• Model adalah abstraksi dunia nyata atau
representasi peristiwa kompleks atau sistem,
dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta
lambang-lambang lainnya.
• Model pengembangan kurikulum adalah abstraksi
yang digunakan untuk mengembangkan suatu
kurikulum.
33. Model Rapl W. Tyler
Tujuan Pendidikan yang Ingin Dicapai
Pemilihan Pengalaman Belajar untuk
Mencapai Tujuan
Pengorganisasian Pengalaman Belajar
Evaluasi
35. Model Oliva
1. menetapkan dasar filsafat,
2. menganalisis kebutuhan masyarakat,
3. merumuskan tujuan umum kurikulum,
4. merumuskan tujuan khusus kurikulum,
5. mengorganisasikan rancangan implementasi kurikulum,
6. merumuskan tujuan umum pembelajaran,
7. merumuskan tujuan khusus pembelajaran,
8. menetapkan strategi pembelajaran,
9. menetapkan teknik penilaian,
10. mengimplementasikan strategi pembelajaran,
11. mengevalusi pembelajaran,
12. mengevaluasi kurikulum.
36. • Prosedur Pengembangan Kurikulum:
1.merumuskan tujuan umum dan khusus,
2.memilih isi dan pengalaman belajar,
3.menetapkan evaluasi.
• Lima Langkah Pengembangan Kurikulum:
1.membentuk tim,
2.evaluasi kurikulum yang sedang berjalan,
3.melakukan studi penjajagan kurikulum baru,
4.merumuskan alternative pengembangan kurikulum,
5.menyusun dan menulis kurikulum yang dikehendaki.
Model Beauchamp
39. Model Skillbeck
Analisis SituasiAnalisis Situasi
Perumusan TujuanPerumusan Tujuan
Pengembangan ProgramPengembangan Program
Interpreasi dan ImplementasiInterpreasi dan Implementasi
Monitoring, Umpan Balik, dan
Rekonstruksi
Monitoring, Umpan Balik, dan
Rekonstruksi
40. • Jenis kurikulum yang diterapkan hingga
pertengahan tahun 2013 adalah separated subject
curriculum dimana kurikulum diwujudkan dalam
bentuk mata pelajaran.
• Sejak pertengahan tahun 2013, jenis kurikulum
yang berlaku di Indonesia adalah integrated
curriculum dimana materi pelajaran diberikan
dengan tematik.
• Jenis kurikulum yang cocok diterapkan di
Indonesia adalah kurikulum broad field curriculum.
Simpulan Jenis Kurikulum
41. • Pendekatan pengembangan kurikulum yang sebaiknya
digunakan di Indonesia adalah pendekatan integrative dengan
beberapa alasan.
1.Wilayah yang luas dan jumlah penduduk Indonesia sangat
besar sehingga pengembangan kurikulum tidak bisa
ditetapkan dari atas.
2.Ada berbagai banyak variasi budaya yang berkembang di
masing-masing wilayah dan tidak bisa diabaikan dalam
pengembangan kurikulum sehingga ada hal-hal yang bisa
ditetapkan dari atas dan ada yang harus berasal dari bawah.
3.Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia tidak mengikuti
pendekatan sentralistis atau desentralistis, melainkan
perpaduan diantarannya.
Simpulan Pendekatan Kurikulum
42. Simpulan Model Kurikulum Di Indonesia
Analisis
Kebutuhan
Masyarakat
Analisis
Kebutuhan
Masyarakat
Evaluasi
Kurikulum
Saa Ini
Evaluasi
Kurikulum
Saa Ini
43. Simpulan Langkah Implementasi Kurikulum
Membentuk tim dan
alokasi anggaran
Membentuk tim dan
alokasi anggaran
Melakukan uji coba
kurikulum
Melakukan uji coba
kurikulum
Memperbaiki kurikulum
berdasarkan hasil uji coba
Memperbaiki kurikulum
berdasarkan hasil uji coba
Implementasi kurikulum
pada seluruh wilayah
Implementasi kurikulum
pada seluruh wilayah
Monitoring & EvaluasiMonitoring & Evaluasi
Melakukan evaluasi
terhadap kurikulum
Melakukan evaluasi
terhadap kurikulum
44. • Karakteristik manusia Indonesia yang
diharapkan: iman dan taqwa, peka, tanggung
jawab, serta mandiri.
• Mengoptimalkan berbagai macam
kecerdasan.
• Menguasai TIK dan bahasa untuk
menghadapi tantangan global.
Arah Kurikulum Masa Depan
45. Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyaiLulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai
kompetensi yang sesuai kebutuhankompetensi yang sesuai kebutuhan stakeholdersstakeholders
berupa :berupa :
• Kebutuhan kemasyarakatanKebutuhan kemasyarakatan (societal needs)(societal needs)
• Kebutuhan dunia kerjaKebutuhan dunia kerja (industrial needs)(industrial needs)
• Kebutuhan profesionalKebutuhan profesional (professional needs)(professional needs)
• Kebutuhan generasi masa depanKebutuhan generasi masa depan (aspek(aspek
scientific vision)scientific vision)
46. SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
MAHASISWA
KELOMPOK
MATA KULIAH
KURIKULUM
INTI
KURIKULUM
INSTITUSIONAL
1. Kelompok Pengembangan
Kepribadian ( MPK )
40% - 80%
2. Kelompok Keilmuan dan
Ketrampilan ( MKK )
3. Kelompok Keahlian Berkarya
( MKB )
4. Kelompok Perilaku Berkarya
( MPB )
5. Kelompok Berkehidupan
Bermasyarakat ( MBB )
INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia.
INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb.
KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
47. 1. KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI
UNESCO.
2. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT
OLEH DUNIA KERJA GLOBAL.
3. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS
NASIONAL.
48. Dasar Pertama :
Kurikulum yang disarankan oleh
The International Bureau of Education UNESCO
( The International Comission on Education for the 21 st
Century )
EMPAT PILAR
PENDIDIKAN
Learning to know
Learning to do
Learning to be
Learning to live
together
Life long learning
49. DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA
PENGUASAAN PENGETAHUAN &
KETRAMPILAN :
• Analisis dan sintesis.
• Menguasai IT/computting.
• Managed ambiguity.
• Communication.
• 2 nd
language.
ATTITUDE :
• Kepemimpinan.
• Teamworking.
• Can work crossculturally.
PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT :
• Terlatih dalam etika kerja.
• Memahami makna globalisasi.
• Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan.
Dasar kedua :
50. PERSYARATAN
KERJA
IBE
UNESCO
KURIKULUM INTI &
INSTITUSIONAL
Penguasaan pengetahuan
dan ketrampilan :
• analisis dan sintesis
• menguasai IT/computting
• managed ambiguity
• communication
• 2 nd
language
learning to
know
Matakuliah
Keilmuan dan Ketrampilan
( MKKK )
learning to
do
Matakuliah
Keahlian Berkarya
( MKKB )
Attitude :
• kepemimpinan
• teamworking
• can work crossculturally
learning to
be
Mata kuliah
Perilaku Berkarya
( MKPB )
Pengenalan sifat pekerjaan
terkait :
• Terlatih dalam etika kerja
• Memahami makna globalisasi
• Fleksibel thd pilihan pekerjaan
learning to
live together
Mata kuliah
berkehidupan bersama
( MKBB )
MK Pengemb. Kepribadian
( MKPK )
Dasar ketiga : Usaha penyepadanan
51.
52.
53. SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002.
TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN
TINGGI
ELEMEN KOMPETENSI
KURIKULUM
INTI
KURIKULUM
INSTITUSIONAL
Kompetensi
Utama
Kompetensi
Pendukung
Kompetensi
Lainnya
1. Landasan kepribadian.
40% - 80 % 20% - 40% 0% - 30%
2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan.
3. Kemampuan berkarya.
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya.
5. Pemahaman kaidah berkehidupan
bermasyarakat.
Kompetensi Utama
ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna
lulusan.
Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya
ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
54. • KOMPETENSI UTAMA :
Kemampuan minimal untuk menampilkan
unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan
penciri program studi.
• KOMPETENSI PENDUKUNG :
Kemampuan yang gayut dan dapat
mendukung kompetensi utama serta
merupakan ciri khas PT yang bersangkutan.
• KOMPETENSI LAIN :
Kemampuan yang ditambahkan yang dapat
membantu meningkatkan kualitas hidup, dan
ditetapkan berdasarkan keadaan serta
kebutuhan lingkungan PT.
55. KELOMPOK MATA KULIAH
( pada SK Mendikbud no
323/U/2000) BUKAN SASARAN DARI
PENYUSUNAN
KURIKULUM
TETAPI
YANG MENJADI SASARAN
PENYUSUNAN KBK
ADALAH TERCAPAINYA
KELIMA ELEMEN
KOMPETENSI ( pada SK
Mendiknas no 045/U/2002)
57. Pasal 35
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensikompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum
Penjelasan Pasal 35 Ayat (1)
• Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikanjenjang dan jenis pendidikan
tertentutertentu.
• Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilansikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengandengan
standar nasional yang telah disepakatistandar nasional yang telah disepakati.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
58. Sertifikasi
Pasal 61
(1) Sertifikat berbentuk ijazahijazah dan sertifikat kompetensisertifikat kompetensi.
(2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi
belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
(3)(3) Sertifikat kompetensiSertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan
lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai
pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentupengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu
setelah lulus uji kompetensisetelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Penjelasan Pasal 61
(1) Cukup jelas
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
63. D ID I
DD
IIIIII
D IID II
S1(T)S1(T)
MULTI ENTRYMULTI ENTRY
ANDAND
MULTI EXITMULTI EXIT
SYSTEMSYSTEM
SMA/SMK
PERPINDAHAN ANTARA JENIS DAN
STRATA PENDIDIKAN TINGGI
66. LEVEL 5LEVEL 5
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
67. LEVEL 6LEVEL 6
• Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
68. LEVEL 7LEVEL 7
• Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah
tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara
komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS
untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan
strategis organisasi.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisipliner.
• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan
strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh
atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya.
69. LEVEL 8LEVEL 8
• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter
atau multidisipliner .
• Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat
bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
70. PENJELASAN KKNI & LO
• Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang didalam
deskripsi KKNI adalah “capaian pembelajaran” (learning outcome). Hal
ini selain untuk membedakan istilah “kompetensi” yang digunakan oleh
dunia profesi untuk menyatakan standar kemampuan dari profesi tersebut
dengan istilah “standar kompetensi”, juga digunakannya istilah “sertifikat
kompetensi”sebagai pernyataan kelulusan dari uji kompetensi.
• Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003)
kelulusan jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan profesi, diberi
“ijasah” bukan ‘sertifikat kompetensi’.
• Dibutuhkan rumusan “learning outcomes” (LO) lulusan prodi tertentu, yang
sesuai dengan level KKNI nya, yang akan digunakan sebagai acuan bagi
program studi sejenis di seluruh Indonesia.
• Rumusan tersebut merupakan pernyataan “kemampuan minimal” yang
harus dimiliki oleh setiap lulusan program studi tersebut.
71. LEARNING OUTCOMESLEARNING OUTCOMES
• Learning outcomesLearning outcomes are the statements of what a learner is expected to
know, understand or able to do at the end of a module and of how that
learning will be demonstrated. Unlike aims, they are couched in terms
of what the learner is expected to learn
• A set of level descriptors may act directly as a guide for the writing of
learning outcomes, or the level descriptors may be translated into, or the level descriptors may be translated into
descriptors for the discipline or programdescriptors for the discipline or program. In either case, the level
descriptors ensure that the outcome statement is clearly related to a
particular level, and they provide an indication of agreed
achievements. Learning outcomes are derived from consideration
of level descriptors and aims. Learners must show that they can
achieve the learning outcomes to gain credit for the module. Aims
provide a rationale or a direction for the module
72. Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjangUnsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang
kemampuankemampuan
DeskriptorDeskriptor D3D3 D4D4 S1S1
Pro-Pro-
fesifesi
S2S2
SpesiaSpesia
lislis
S3S3
Menguasai pengetahuan apa sajaMenguasai pengetahuan apa saja
Untuk berperanUntuk berperan
sebagai apasebagai apa
Dengan kemampuan melakukan apa saja - denganDengan kemampuan melakukan apa saja - dengan
metode bagaimana untuk masing-masingmetode bagaimana untuk masing-masing
pelaksanaan pekerjaan tersebut -menunjukkanpelaksanaan pekerjaan tersebut -menunjukkan
kualitas hasil seperti apa - dan dalam kondisikualitas hasil seperti apa - dan dalam kondisi
bagaimanabagaimana
dandan kkemampuan manajerial apa sajaemampuan manajerial apa saja
TABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDITABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDI
73. 73
Banyak menawarkan mata kuliah interdisipliner
seperti biostatistika, biomolekuler, gizi dan olah raga
Menawarkan mata kuliah mengenai lanjut usia dan
berbagai aspeknya
Mengenai keragaman budaya, pendidikan
internasional & global untuk membangun
pemahaman pebelajar akan emosi, sikap, perasaan
diri sendiri atau orang lain
Memasukkan hal-hal seperti pengembangan
metakognisi, cara berpikir otak kiri & otak
kanan, dan manajemen emosi & stres
74. 74
Abad 21
Bertanya mengenai kemungkinan masa
depan apa yang akan terjadi dan masa
depan apa yang diinginkan untuk terjadi
Perubahan ekstensif dan
cepat
Ketidakpastian yang tinggi
Masyarakat yang sangat dinamis
75. 75
Mengandalkan otak
Mampu mencari, memilah, dan
mengolah informasi untuk
mencapai tujuan tertentu
Mampu menggunakan komputer
Keterampilan yang berhubungan
dengan moral, sosial, dan spiritual
Memiliki kecerdasan emosi
76. 76
Mampu berkomunikasi efektif baik lisan
maupun tulisan, berpikir jernih
Keterampilan interpersonal dan
intrapersonal
Memahami pentingnya lingkungan sehat
bagi kehidupan manusia
Memahami dinamika individu &
masyarakat
Memiliki kompetensi pribadi yang tepat
untuk bidang yang diminati dan ditekuni
77. 77
1. Kajilah kurikulum yang berlaku di program
studi bpk/ibu
2. Peraturan apa sajakah yang dijadikan dalam
penyusunan maupun pengembangan kurikum
di PS bpk/ibu
3. Mengapa dibutuhkan perubahan kurikulum
4. Apakah dengan berubahnya kurikulum,
menurut bpk/ibu membawa dampak perubahan
kualitas output/produk?
78. 78
1. Kajilah kurikulum yang berlaku di program studi bpk/ibu
2. Peraturan apa sajakah yang dijadikan dalam penyusunan
maupun pengembangan kurikum di PS bpk/ibu
3. Mengapa dibutuhkan perubahan kurikulum
4. Apakah dengan berubahnya kurikulum, menurut bpk/ibu
membawa dampak perubahan kualitas output/produk?
Jelaskan.
5. Bagaimana proses penyusunan kurikulum yang dapat
mengantisipasi kebutuhan lapangan?
6. Isilah tabel pada penyusunan LO (learning outcome)
sesuai dengan program studi dan jenjang pendidikan
dimana bapak/ ibu mengajar
80. KKNI Bidang Pendidikan Matematika
Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level
kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan orisinal orang lain
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
81. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf pertama)
Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
Deskripsi spesifik:
1. Mampu mengembangkan Pendidikan Matematika untuk melakukan
perencanaan, pengelolaan, implementasi, evaluasi, yang berorientasi pada
kecakapan hidup (life skill)
2. Mampu memecahkan permasalahan pendidikan matematika dan
beradaptasi dalam situasi yang dihadapi melalui model, pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran yang relevan di era global.
3. Menguasai secara aktif penggunaan berbagai sumber belajar dan media
pembelajaran matematika berbasis IPTEKS untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran
82. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf kedua)
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan mendalam di
bidang-bidang tertentu, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural
Deskripsi spesifik:
1. Menguasai obyek Matematika secara mendalam yang mendukung tugas
profesionalnya sebagai pendidik matematika.
83. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf ketiga)
Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan
data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.
Deskripsi spesifik:
1. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan
data serta memberikan saran alrernatif pemecahan masalah dalam bidang
pendidikan matematika.
2. Mampu melakukan penelitian dan menggunakannya sebagai alternatif
pemecahan masalah di bidang pendidikan matematika yang berlaku secara
universal.
3. Mampu menerapkan kemampuan berpikir matematis dalam dunia usaha
dan industri.
84. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf keempat)
Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab
atas pencapaian hasil kerja organisasi
Deskripsi spesifik:
1. Bertanggungjawab dalam melaksanakan profesinya sebagai pendidik
matematika dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung
jawabnya dengan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi untuk
menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
88. PROFIL DAN KOMPETENSI
SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROFIL
SARJANA
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
PENCIRI
PROGRAM STUDI
PENCIRI
LEMBAGA/INSTITUSI
(FAKULTAS/UNIV)
KOMPETENSI UTAMA
(40% - 80%)
KOMPETENSI
PENDUKUNG
(20% - 40%)
KOMPETENSI
LAINNYA
(0% - 30%)
Pendidik
Matematika
1. Menguasai karakteristik peserta
didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural,
emosional dan intelektual
1. Mempunyai karakter
diri yang kuat,
beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME
1. Mampu
mengembangkan
potensi diri
secara mandiri
2. Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
2. Mempunyai kepedu-
lian terhadap budaya
dan kearifan lokal
89. PROFIL
SARJANA PENDIDIKAN
MATEMATIKA
PENCIRI
PROGRAM STUDI
PENCIRI
LEMBAGA/INSTITUSI (FAKULTAS/UNIV)
KOMPETENSI UTAMA
(40% - 80%)
KOMPETENSI
PENDUKUNG
(20% - 40%)
KOMPETENSI
LAINNYA
(0% - 30%)
Pendidik
Matematika
3. Mengembangkan kuriku-
lum mata pelajaran
matematika
1. Mampu berinteraksi
dengan lingkungan
budaya yang
berbeda
4. Mengembangkan kuriku-
lum mata pelajaran
matematika
2. Mampunyai
kemampuan dalam
bahasa inggris
5. Mengembangkan kuriku-
lum mata pelajaran
matematika
6. Mampu menyelenggarakan
pembelajaran Matematika
yang mendidik
7. Mempunyai kemampuan
memanfaatkan teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
kepentingan
pembelajaran Matematika
90. PROFIL
SARJANA PENDIDIKAN
MATEMATIKA
PENCIRI
PROGRAM STUDI
PENCIRI
LEMBAGA/INSTITUSI
KOMPETENSI UTAMA
(40% - 80%)
KOMPETENSI
PENDUKUNG
(20% - 40%)
KOMPETENS
I LAINNYA
(0% - 30%)
Pendidik
Matematika
8. Mampu memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
9. Dapat bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional indonesia
10. Mampu menampilkan diri sebagai
pribadi yang jujur, berakhlak mulia,
dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat
11. Mampu menunjukkan etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru dan rasa
12. Dapat menjunjung tinggi kode etik
profesi guru
13. Dapat berkomonikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua dan masyarakat
91. PROFIL
SARJANA
PENDIDIKAN
MATEMATIKA
PENCIRI
PROGRAM STUDI
PENCIRI
LEMBAGA/INSTITUSI
KOMPETENSI UTAMA
(40% - 80%)
KOMPETENSI
PENDUKUNG
(20% - 40%)
KOMPETENSI
LAINNYA
(0% - 30%)
Pendidik
Matematika
14. Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan
Matematika
15. Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar Matematika
16. Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar Matematika
17. Mampu mengembangkan materi
pembelajaran Matematika secara
kreatif
18. Mampu mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif
19. Mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
92. Tahapan Penyusunan
Kurikulum
• Analisis SWOT
• Tracer Study
• Profil Lulusan
• Rumusan Capaian Pembelajaran (Learning
Outcome)
• Matriks Kompetensi dan Bahan Kajian
• Konsep Mata Kuliah dan Besar SKS
• Konsep Integrasi Bahan Kajian
• Struktur Kurikulum dan Silabus
93. Rumusan Learning Outcome
Prodi …………..
(Contoh)
1. Mampu merancang ……
• Mampu mengkomunikasikan ide……
• Mampu bekerja sama ………
• Mampu menghasilkan rancangan ……
• Mampu membaca dan ……
• Memiliki kemampuan managerial ……
• Mempunyai kemampuan dasar praktek…
• Memiliki kemampuan belajar ………
• Mampu berfikir kritis dan ……
• Memiliki kemampuan mengembangkan…..