3. GAMBARAN UMUM KELURAHAN
Provinsi KALIMANTAN SELATAN
Kab/Kota BARITO KUALA
Kelurahan ULU BENTENG
Nama BKM ULU BENTENG
Status BKM MANDIRI
Karakteristik Kelurahan Pertanian
Koordinat
Longitude: 2.58.00.09,
Latitude: 114.46.40.97
Luas SK Kumuh 30 Ha
Luas Verifikasi 30 Ha
Jumlah Bangunan 390 Unit
Jumlah Penduduk 1,436 Jiwa
Jumlah KK 435 KK
Tipologi Permukiman Tepian Sungai
4. GEOGRAFIS
Luas Kawasan Permukiman : 48,59 Ha
Lattitude : -2.978827°
Longtitude : 114.759984°
KATEGORI, TIPOLOGI & KARAKTERISTIK
Kategori Kumuh : Kumuh Ringan
Tipologi : Kumuh Tepi Air
KARAKTERISTIK
• Kawasan kumuh Tepi Air
• Kawasan kumuh dengan kepadatan rendah 45 unit/Ha
PERMASALAHAN UTAMA
• Ketidakteraturan bangunan cukup tinggi dan berada di
bantaran sungai
• Ketersediaan Akses Aman Air Minum
• Sarana prasarana pengelolaan air limbah tidak sesuai
persyaratan teknis
• Sarana prasana persampahan tidak sesuai persyaratan teknis
GAMBARAN UMUM KELURAHAN
5. Potensi dan Peluang untuk membuat perubahan wajah dan destinasi baru
- Kepadatan permukiman masih rendah sehingga permasalahan keteraturan bangunan tidak terlalu pelik, serta masih
banyak kesempatan untuk membuat ruang terbuka publik.
- Di kelurahan Ulu Benteng terdapat lokasi pusat perkantoran kabupaten Barito Kuala dan beberapa perumahan baru.
- Keberadaan bangunan dan jalan dipinggir sungai barito serta keberadaan rumah-rumah tua memberikan gambaran
permukiman tradisional.
- Banyak warga yang matapencahariannya sebagai petani dan nelayan, dimana mereka masih sangat memanfaatkan
transportasi sungai dimana sehingga banyak terdapat pelabuhan kecil dipinggir sungai yang bias menjadi bagian dari
objekwisata susur sungai.
- Lokasi tidak terlalu jauh dari ibu kota kabupaten sehingga memuhakan mencapai lokasi.
- Banyak kegiatan industry rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat untuk menunjang kegiatan ekonominya seperti
pembuatan kerupuk, pembuatan kue tradisional dan pembuatan jamu.
Dilihat dari letak wilayah dan kondisi geografis Kelurahan Ulu Benteng potensi utama yang dapat dikembangkan adalah
sektor pertanian dan perikanan karena di wilayah ini memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan berada tepat dipinggir
sungai Barito yang merupakan sumber pengairan bagi lahan pertanian tersebut. Sungai Barito juga menghasilkan beragam
jenis ikan air tawar, serta sangat tepat untuk dijadikan tempat keramba budidaya ikan air tawar seperti ikan patin dan ikan
nila. Lokasi potensial di Kelurahan Ulu Benteng antara lain:
a.Komplek Perkantoran
b.Rumah Sakit
c.Persawahan mencakupi hampir semua kawasan di Kelurahan Ulu Benteng
d.Keramba dikelola oleh warga masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai Barito
e.Jalan poros yang mudah diakses melintasi Kelurahan Ulu Benteng sehingga memudahkan pengangkutan hasil bumi.
f.Paud, TK, SD dan SMP terdapat di Kelurahan Ulu Benteng
POTENSI KAWASAN
7. ZONASI POTENSI KAWASAN
Keymap
ZONA 1 : Pengembangan wilayah delineasi skala
Lingkungan di tepian sungai
Wilayah delineasi kumuh kelurahan Ulu Benteng sebagian
besar terdiri dari permukiman penduduk dan persawahan.
Pada wilayah ini, permukiman penduduk masih banyak
berada di pinggiran sungai
ZONA 2 : Pengembangan Fasilitas umum
Pada wilayah ini sebagian besar terdapat permukiman
penduduk, rumah sakit, sekolah, perkantoran, area
perdagangan dan jasa, tempat ibadah dll
ZONA 3 : Pusat Perkantoran
Pada wilayah Zona 3 terdapat komplek perkantoran yang
sudah tertata dalam satu kawasan. Di area zona 3 ini juga
terdapat Hutan Kota sebagai ruang terbuka Hijau
8. KONDISI EKSISTING ZONA 1
Keymap
Dermaga Perahu
Jalan utama dan persawahan
Jalan titian Bdi 2016
Septiktank Komunal Bpm 2019
9. KONDISI EKSISTING ZONA 2
Keymap
Rumah Sakit Marabahan
Sekolah dasar
Kantor Pengadilan
Kantor Kelurahan
10. KONDISI EKSISTING ZONA 3
Keymap
Kantor camat marabahan
Area Perkantoran dan RTH
Kantor DPRD Batola
Pemukiman dan area komersil
11. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
Keymap
POTENSI ZONA 1 : Pengembangan wilayah delineasi skala Lingkungan
di tepian sungai
Menuntaskan permasalahan 7 indicator kumuh di wilayah delineasi
Kumuh berdasarkan SK bupati Barito Kuala. Diantaranya :
- pembangunan septiktank komunal bagi warga yang belum
memiliki WC sesuai standart teknis
- Perbaikan Kualitas Jalan dan pembangunan jalan baru
- Penataan wilayah bantaran sungai khususnya untuk bangunan
yang masih membelakangi sungai
- Normalisasi saluran sungai
- Penyediaan fasilitas pembuangan sampah
- Pengembangan keramba ikan
Septiktank komunal Perbaikan jalan Rumah 2 muka
Normalisasi sungai Pengadaanbak sampah Keramba ikan
12. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
Keymap
POTENSI ZONA 2 : Pengembangan Fasilitas Umum
Pusat Perdagangan, Jasa, Perkantoran dan Pusat Pemerintahan,
wilayah pendidikan permukiman serta Ruang terbuka public.
- Pemeliharaan Fasilitas Umum dan Area Publik yang lebih
mengedepankan Fungsionalitas, kenyamanan, efisiensi pelaku kegiatan
di dalamnya.
- Tradisi lokal dengan kebutuhan kekinian, dalam upaya menyikapi
pembentukan lingkungan berkelanjutan.
Pedestrian Penyediaan Hidran air Pengadaan bak sampah
Signed kawasan Lampu jalan Marka jalan,
khususnya di area
sekolah
13. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
Keymap
POTENSI ZONA 3 : Pusat Perkantoran
- Pada area wilayah perkantoran, fasilitas pendukung seperti Ruang
terbuka public, Ruang terbuka hijau sangatlah diperlukan
- Signed kawasan agar memudahkan orang menemukan kantor yang
ingin dituju
- Ruang terbuka hijau berupa hutan kota di area tersebut masih
belum tertata sehingga terlihat gersang, perlunya penataan dan
pemilihan tanaman agar hutan kota terlihat asri dan menyejukan
mata untuk menghilangkan kepenatan bekerja
Pedestrian Penyediaan Hidran air Pengadaan bak sampah
Signed kawasan Lampu jalan Hutan Kota
14. PRINSIP UNIVERSAL DESAIN
1. KEGUNAAN YANG ADIL DAN BIJAKSANA (EQUITABLE USE)
Desain bangunan dapat digunakan oleh semua orang dengan kemampuan yang berbeda. Artinya, setiap bentuk,
fungsi, dan fasilitas pada bangunan itu dapat memenuhi kebutuhan penggunanya
2. FLEKSIBEL DALAM PENGGUNAAN (FLEXIBILITY IN USE)
Desain bangunan dan setiap ruang di dalamnya mampu menjangkau kebutuhan dan kemampuan
penggunanya.
3. SEDERHANA DAN INTUITIF (SIMPLE AND INTUITIVE)
Setiap fungsi pada bangunan harus mudah dimengerti oleh penggunanya berdasarkan pengalaman,
pengetahuan, bahasa, kemampuan, dan tingkatan intelektualitasnya.
4. MUDAH DAN CEPAT DIPERSEPSI (PERCEPTABLE INFORMATION)
Setiap fungsi pada bangunan harus mudah dimengerti oleh penggunanya berdasarkan pengalaman, pengetahuan,
bahasa, kemampuan, dan tingkatan intelektualitasnya.
5. TOLERANSI TERHADAP KESALAHAN (TOLERANCE FOR EROR)
Desain dapat meminimalisir dan memiliki toleransi pada kesalahan pemakaian. Setiap bentuk pada bangunan
dapat mengantisipasi kecelakaan hingga kondisi tidak terduga.
6. UPAYA FISIK YANG RENDAH (LOW PHYSICAL EFFORT)
Desain bangunan harus dapat digunakan secara efisien, nyaman, dan tidak menyebabkan kelelahan dalam
penggunaannya.
7. UKURAN DAN RUANG UNTUK KENYAMANAN PENGGUNA (SIZE AND SPACE FOR APPROACH AND USE)
Desain bangunan mudah dijangkau dan menyesuaikan kondisi fisik, ukuran, serta tingkat fleksibilitas penggunanya
15. POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH PRIORITAS
No Lokasi Permasalahan Potensi
Aktifitas
Utama
Pengguna
Ruang
Kebutuhan Ruang
Jenis Kebutuhan
Infrastruktur
Lingkungan
Penunjang
Ekonomi
Penunjang Sosial
1 RT 006- RW002
sanitasi belum sesuai
standart
Jembatan Pelangi hasil BDI
2017
bertani Dewasa
pengelolaan air
limbah
pengelolaan air
limbah sesuai
standart teknis
dermaga jual beli
pelatihan
memasarkan
produk hasil
pertanian
persampahan tambatan perahu berkumpul lansia
jual beli pasar
terapung
sarana
pengangkut
sampah
mesin penggiling
padi
Peningkatan
kapasitas
masyarakat
keteraturan bangunan persawahan jual beli anak-anak RTP dermaga perahupasar terapung
kurangnya swadaya
masyarakat
pengangkutan dan
penjualan Pasir
beribadah difabel Dermaga Perahu RTP
bengkel
penataan bangunan di
atas sungai
pengolahan padi
tempat ibadah
2 RT 007- RW002
sanitasi belum sesuai
standart
jalan titian hasil BDI dan
BPM
bertani Dewasa
pengelolaan air
limbah
pengelolaan air
limbah sesuai
standart teknis
dermaga jual beli
pelatihan
memasarkan
produk hasil
pertanian
persampahan tambatan perahu berkumpul lansia
jual beli pasar
terapung
sarana
pengangkut
sampah
mesin penggiling
padi
Peningkatan
kapasitas
masyarakat
keteraturan bangunan persawahan jual beli anak-anak RTP dermaga perahupasar terapung
kurangnya swadaya
masyarakat
pengangkutan dan
penjualan Pasir
beribadah difabel Dermaga Perahu RTP
bengkel
penataan bangunan di
atas sungai
pengolahan padi
tempat ibadah
2 RT 007- RW002
sanitasi belum sesuai
standart
jalan titian hasil BPM bertani Dewasa
pengelolaan air
limbah
pengelolaan air
limbah sesuai
standart teknis
dermaga jual beli
pelatihan
memasarkan
produk hasil
pertanian
persampahan tambatan perahu berkumpul lansia
jual beli pasar
terapung
sarana
pengangkut
sampah
mesin penggiling
padi
Peningkatan
kapasitas
masyarakat
keteraturan bangunan persawahan jual beli anak-anak RTP dermaga perahupasar terapung
kurangnya swadaya
masyarakat
beribadah difabel Dermaga Perahu RTP
penataan bangunan di
atas sungai
pengolahan padi
tempat ibadah
16. PENERAPAN KONSEP SKALA LINGKUNGAN
WILAYAH PRIORITAS
PENATAAN BANGUNAN DI TEPI SUNGAI
Keberadaan bangunan hunian di tepi sungai khususnya di wilayah prioritas penanganan kumuh RT 06, 07 dan 08
membuat suatu kawasan menjadi terlihat kumuh. Dengan penataan, bangunan hunian di tepi sungai suatu kawasan dapat
menjadi lebih baik dan menurangi kekumuhan seerta pencemaran sungai. Bangunan hunian yang membelakangi sungai,
selain terlihat kumuh juga dapat mencemari sungai karena limbah kamar mandi dan limbah rumah tangga yang
kebanyakan warga masih terbiasa membuang limbah ke sungai. Dengan penataan bangunan 2 muka menghadap
kesungai, pencemaran sungai akan berkurang dan kawasan terlihat lebih tertata.
Bangunan 2 muka menghadap ke darat
Bangunan 2 muka menghadap ke sungai
Kondisi eksisting bangunan di atas Sungai
siteplan
17. PENATAAN BANGUNAN DI TEPI SUNGAI
Lantai yang dibuat tidak terlalu
tinggi, agar memudahkan akses
untuk semua termasuk untuk
orang yang berkebutuhan khusus
(difabel)
Pagar untuk membantu pegangan
dan keamanan bagi lansia maupun
balita
Bagian belakang rumah, Tangga turunan ke
sungai dibentuk membelok dari pintu agar
tidak membahayakan bagi anak maupun
lansia dan orang yang berkebutuhan khusus
(difabel)
PENERAPAN KONSEP SKALA LINGKUNGAN
WILAYAH PRIORITAS
18. PERBAIKAN JALAN LINGKUNGAN YANG RUSAK & PERLU PERKERASAN
Jalan lingkungan yang rusak atau kurang dari 1,5m perlu adanya perbaikan agar sesuai dengan standart teknis.
Perbaikan jalan lingkungan yang disertai dengan beautifikasi atau penghijauan, dapat membuat lingkungan tidak terlihat
kumuh. Kondisi jalan yang memerlukan perkerasan ada di RT 09 sedangkan jalan yang memerlukan peningkatan ada di RT
18
siteplan
Kondisi eksisting jalan belum perkerasan
PENERAPAN KONSEP SKALA LINGKUNGAN
WILAYAH PRIORITAS
19. PERBAIKAN JALAN LINGKUNGAN YANG RUSAK & PERLU PERKERASAN
Pembangunan jalan lingkungan dengan garis tali air berfungsi untuk mengurangi genangan, sehingga kualitas jalan
dapat terjaga lebih lama. Penambahan Cat di tepi jalan berfungsi untuk memberi batas pinggir jalan agar aman ketika
digunakan pengendara, meminimalisir pengendara terjatuh ke bagian samping apalagi jika jalan lebih tinggi dari kondisi
eksistingnya. Serta aman ketika dilewati saat malam hari,
Tali air
Cat
Cor Beton
Tanaman sebagai
beautifikasi
PENERAPAN KONSEP SKALA LINGKUNGAN
WILAYAH PRIORITAS
20. PEMBANGUNAN SEPTIKTANK 1 RUMAH, 1 SEPTIKTANK
Berdasarkan data baseline dan simulasi pengurangan kumuh, nilai permasalahan air limbah yang tidak sesuai
standart teknis masih cukup tinggi sehingga perlu adanya kegiatan pembangunan septiktank komunal yang sesuai
standart teknis dan mudah diterapkan di lapangan yaitu satu rumah, satu septiktank. Untuk menunjang kegiatan
pembangunan ini diperlukan adanya kolaborasi dengan dinas terkait. Lokasi kegiatan untuk pembangunan septiktank
individual berada di RT 06,07,08 dan akan di rencanakan pembangunannya tahun 2021
PENERAPAN KONSEP SKALA LINGKUNGAN
WILAYAH PRIORITAS
21. PEMBANGUNAN SEPTIKTANK 1 RUMAH, 1 SEPTIKTANK
Penambahan ralling jika ada
penerima manfaat yang lansia atau
berkebutuhan khusus agar
memudahkan akses & pengamanan
dalam menggunakan jamban/wc
Pemilihan material Bahan untuk
lantai yang tidak licin agar aman
digunakan semua usia
Toilet dibuat tidak
terlalu tinggi
Tinggi lantai wc dengan kondisi
eksisting rumah penerima manfaat
dibuat tidak terlalu tinggi, jika lantai
terlalu tinggi maka perlu diberi
tangga tambahan
Dinding dan atap
untuk memberikan
keamanan si
pengguna
PENERAPAN KONSEP SKALA LINGKUNGAN
WILAYAH PRIORITAS
22. PENERAPAN KONSEP KAWASAN
KAWASAN PENUNJANG
AGROWISATA TALARAN SETARA
Kawasan agrowisata Talaran Setara merupakan
kawasan agrowisata yang terdiri dari 4 desa di Kecamatan
Marabahan Kabupaten Brito Kuala Provinsi Kalimantan
Selatan. Penetapan kawasan ini merupakan salah satu upaya
mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan,
pambangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di
kawasan perdesaan melalui pendekatan pembangunan
partisifatif dengan menyesuaikan potensi SDA dan SDM di
sekitar kawasan.
Kondisi jalan utama kelurahan
Ulu Benteng RT 6,7,8 dalam
keadaan masih bagus dan layak
untuk dilewati
Siring di kelurahan Ulu Benteng
RT 06 bisa menjadi titik dermaga
untuk susur sungai menuju
kawasan agrowisata
23. PRADESAIN PENUNJANG AGROWISATA
BEFORE
AFTER
Penghijauan sepanjang jalan
Ulu Benteng dengan
tanaman Pot
Pengecatan Marka Jalan
agar memberi keamanan
bagi pengguna jalan
Pencahayaan lampu jalan
agar memberi keamanan
untuk pengendara yang
melintas di malam hari
siteplan
24. PRADESAIN KAWASAN WISATA
site
BEFORE
AFTER
AFTER
Pasar terapung merupakan salah satu upaya menarik minat wisatawan, dengan
adanya pasar terapung atau area wisata kuliner di siring jembatan pelangi RT 06
selain dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar juga menjadi potensi
wisata baru di Kelurahan Ulu Benteng.
25. PRADESAIN KAWASAN WISATA
Pagar di bagian tepi jalan perlu di
tinggikan agar memberi keamanan
pengguna jalan apalagi jika
berselisihan.
Penambahan kubus apung untuk pasar
terapung di wilayah RT 06 dan 07
Turunan menuju pasar terapung dibuat miring
dan tidak menggunakan tangga agar bisa diakses
oleh semua orang dengan mudah
26. REFERENSI DESAIN KAWASAN RT 06-15 (PERKANTORAN)
SITEPLAN
Tujuan :
Untuk mencegah munculnya permukiman di bantaran
sungai dan agar aliran anak sungai tetap bisa mengalir
pada wilayah ini. Serta menunjang lalu lintas perahu
yang ingin menuju ke wilayah perkantoran RT 15
Permasalahan :
Lokasi belum tersentuh untuk dikembangkan
Potensi pengembangan kawasan :
penataan anak sungai dengan pembangunan kanal,
agar anak sungai dapat digunakan untuk lalu lintas
perahu menuju daerah perkantoran di RT 15 dari tepi
sungai RT 06. ketika ada permukiman baru, maka
bangunan bisa ditata untuk menghadap ke sungai
IN
out
27. REFERENSI DESAIN KAWASAN RT 06-15 (PERKANTORAN)
Jalan untuk
Lalu lintas darat
Lalu lintas sungai
Pembangunan siring,
pemberian pagar, dan
lampu penerangan
28. REFERENSI DESAIN KAWASAN WISATA
- Penataan bangunan Tepi
sungai, agar ketika melihat
view dari arah sungai
terlihat bagus dan tertata.
Di Rt 06,07,08
- Pembangunan dermaga
perhentian perahu
- Pembangunan dermaga
untuk area wisata kuliner,
bangunan RT 06 dibuat
lebih tinggi di atas sungai
agar bagian bawahnya bisa
dimanfaatkan sebagai
tempat parkir perahu
SUMBER : RK7 KOTA BANJARMASIN
29. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
JL. PATTIMURA NO. 20, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, INDONESIA - 12110
TERIMAKASIH