SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN
TEORI NILAI SUBJEKTIF &
OBJEKTIF
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan
jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga
barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris
paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori
Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana
seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya,
dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga
tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang
diharapkannya.
Teori perilaku konsumen dapat dibedakan menjadi dua
macam pendekatan :
A. TEORI KARDINAL
Kepuasan konsumen bisa diukur secara kuantitatif
dalam bentuk angka. Ukuran nilai guna barang
tergantung kepada orang yang memberikan penilaian
sehingga pendekatan ini bersifat subjektif. Untuk
memudahkan pengukuran digunakan satuan kegunaan
barang yang biasa disebut utility.
Nilai guna barang dibedakan menjadi nilai guna total dan nilai guna
marginal.
1. Nilai guna total : nilai kepuasan keseluruhan konsumen karena
mengkonsumsi barang atau jasa tertentu. Akan tetapi pada titik tertentu
nilai kepuasan konsumen menjadi berkurang.
2. Nilai guna marginal : tambahan nilai kepuasan konsumen atas
pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi.
Hipotesis utama teori nilai guna atau lebih di kenal dengan hukum nilai
guna marjinal yang semakin menurun menyatakan bahwa tambahan nilai
guna yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan
menjadi semakin sedikit apabila perorang tersebut terus menerus
menambah konsumsinya atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan
nilai guna akan menjadi negatif apabila konsumsi atas barang tersebut terus
ditambah maka nilai guna akan semakin sedikit.
Tabel : kepuasan total dan kepuasan marginal dan konsumsi jeruk
Harga jeruk per
buah
Jumlah jeruk yang
dikonsumsi
Uang yang harus
dikeluarkan
Nilai guna total nilai guna tambahan
(marjinal)
Rp 2.000,- 1 Rp 2.000,- 30 30
Rp 2.000,- 2 Rp 4.000,- 50 20
Rp 2.000,- 3 Rp 6.000,- 65 15
Rp 2.000,- 4 Rp 8.000,- 75 10
Rp 2.000,- 5 Rp 10.000,- 80 5
Rp 2.000,- 6 Rp 12.000,- 80 0
Rp 2.000,- 7 Rp 14.000,- 75 -5
Rp 2.000,- 8 Rp 16.000,- 65 -10
Rp 2.000,- 9 Rp 18.000,- 50 -15
Rp 2.000,- 10 Rp 20.000,- 30 -20
Dari tabel diatas tampak bahwa seseorang mengonsumsi
barang atau jasa secara terus-menerus, pada mulanya
mengalami pertambahan tingkat kepuasan total. Akan
tetapi, pada titik tertentu (titik jenuh), nilai kepuasan akan
menurun.
Hukum gossen I : jika jumlah barang yang dikonsumsi
dalam jangka waktu tertentu terus ditambah, kepuasan
total yang diperoleh juga bertambah. Akan tetapi,
kepuasan marginalnya semakin berkurang. Bahkan,
jika konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya
tambahan kepuasan yang diperoleh menjadi negatif
dan kepuasan total akan berkurang.
PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA
Dalam kenyataan yang sebenarnya, harga
suatu barang adalah berbeda-beda. Syarat yang
harus dipenuhi agar barang-barang yang
dikonsumsi akan memberi nilai guna yang
maksimum adalah setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan
berbagai jenis barang akan memberikan nilai
guna marginal yang sama besarnya.
TEORI NILAI GUNA DAN TEORI
PERMINTAAN
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat
diterangkan sebabnya kurva permintaan
bersifat menurun dari kiri atas ke kanan
bawah, yang menggambarkan bahwa semakin
rendah harga barang semakin banyak
permintaan atasnya.
Ada dua faktor yang menyebabkan permintaan
atas suatu barang berubah apabila harga
barang itu mengalami perubahan : efek
penggantian dan efek pendapatan.
Efek penggantian
Jika harga mengalami kenaikan, nilai guna marginal per rupiah
yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah.
Kalau harga barang-barang lainnya tidak mengalami perubahan
maka perbandingan diantara nilai guna marginal barang-barang
itu dengan harganya tidak mengalami perubahan.
Kalau harga naik, permintaan terhadap barang yang mengalami
kenaikan harga tersebut akan menjadi semakin sedikit.
Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai
guna marginal per rupiah yang lebih tinggi dari pada nilai guna
marginal per rupiah dari barang-barang lainnya yang tak
berubah harganya. Maka, karena membeli barang tersebut
akan memaksimumkan nilai guna, permintaan atas barang
tersebut menjadi bertambah banyak apabila harganya
bertambah rendah.
Efek pendapatan
Jika pendapatan tidak mengalami perubahan maka
kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil menjadi
semakin sedikit. Dengan kata lain, kemampuan
pendapatan yang diterima untuk membeli barang-
barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya.
Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen
mengurangi berbagai jumlah barang yang dibelinya,
termasuk barang yang mengalami kenaikan harga.
Penurunan harga suatu barang menyebabkan
pendapatan riil bertambah, dari ini akan mendorong
konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya.
SURPLUS KONSUMEN
Kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen, ini lah yang
di sebut dengan surplus konsumen. Surplus konsumen pada
hakikatnya dalah berarti perbedaan diantara kepuasan yang
diperoleh seseorang di dalam mengkonsumsikan sejumlah
barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk
memperoleh barang tersebut. Kelebihan kepuasan yang
diperoleh ini selalu lebih besar daripada pembayaran yang
dibuat. Contoh seorang konsumen pergi membeli apel dan
bertekad untuk membeli apel yang sangat besar jika harga apel
tersebut Rp.2.000,-. Sesampainya di toko buah, apel
yang diinginkan konsumen hanya berharga Rp.1.000,- jadi dia
dapat memperoleh apel yang diinginkannya dengan harga
Rp.1.000,- kali lebih murah daripada harga yang bersedia dia
bayar. Nilai Rp.1.000,- ini lah yang disebut dengan surplus
konsumen.
Tabel surplus konsumen :
Jumlah konsumsi apel
setiap minggu
Harga yang berrsedia
dibayar
Surplus konsumen jika
harga apel Rp.700,-
per buah
Jumlah surplus
konsumen
Apel pertama Rp.1.700,- Rp.1.000,- Rp.1.000,-
Apel kedua Rp.1.500,- Rp. 800,- Rp.1.800,-
Apel ketiga Rp.1.300,- Rp. 600,- Rp.2.400,-
Apel keempat Rp.1.100,- Rp. 400,- Rp.2.800,-
Apel kelima Rp. 900,- Rp. 200,- Rp.3.000,-
Apel keenam Rp. 700,- 0 Rp.3.000,-
Apel ketujuh Rp. 500,- - -
Apel kedelapan Rp. 300,- - -
B. TEORI ORDINAL
Pendekatan ordinal, nilai kepuasan konsumsi barang atau jasa
tidak bisa diukur dengan angka. Pada pendekatan ini tingkat
kepuasan diukur melalui peringkat misal, puas, tidak puas cukup
puas. Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan indeferen
dan disertai dengan indeference curve. Kurva indeferen
menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi atas dua jenis
barang atau jasa yang memberikan nilai kepuasan yang sama.
Kurva indeferen memiliki ciri antara lain grafiknya berbentuk
cembung dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah, tidak
saling memotong, serta yang terletak disebelah kanan atas
menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Contoh : Bu Nana memiliki uang sebesar Rp.100.000,- yang
bisa dialokasikan untuk membeli buku tulis seharga Rp.2.500,-
per unit atau bakso seharga Rp.5.000,- per mangkok. Bu Nana
mencoba mengkombinasikan kebutuhan tersebut sehingga
melampaui kepuasan yang sama.
Tabel kombinasi kebutuhan :
Kombinasi kebutuhan Buku tulis Makan bakso Tingkat kepuasan
A 24 8 100
B 20 10 100
C 16 12 100
D 12 13 100
E 8 15 100
F 4 18 100
Hukum gossen II : bahwa seorang konsumen akan
membagi-bagi pengeluarannya untuk membeli berbagai
macam barang sedemikian rupa sehingga kebutuhan-
kebutuhannya terpenuhi.
Tingkat penggantian marginal merupakan besarnya
pengorbanan atas konsumsi suatu barang untuk menaikkan
konsumsi suatu barang lain dan pada waktu yang sama tetap
mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehya. Tingkat
penggantian marginal yang semakin kecil maka kurva kepuasan
sama semakin lama semakin kurang kecondongannya atau
bentuk kurva kepuasan sama adalah cekung ke titik 0.
Budget Line
Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen
untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan yang akan
dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut.
Dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai dimana
kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan
barang-barang tersebut. Didalam kenyataannya, konsumen
tidak dapat memperoleh semua barang yang diingininya, sebab
ia dibatasi oleh pendapatan yang dibelanjakan. Dengan
menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak
dapat dipecahkan. Analisis yang dibuat perlu pula
menggambarkan garis anggaran pengeluaran (Budget Line).
Menurut Sadono Sukirno (Mikro Ekonomi, Sadono Sukirno),
Budget Line atau garis anggaran, adalah garis yang
menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah
pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py
I = Anggaran
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Misal.
Anggaran Budi Rp.100.000,- sedangkan ada 2
macam barang yang ingin dibeli Budi.
Barang X=Rp.25.000,-
Barang Y=Rp.20.000,-
Tentukan kurva Budget Linenya?
Jawaban
Sumbu X=100.000/25.000= 4
Sumbu Y=100.000/20.000= 5
Tingkat Kepuasan Maksimal
Dengan diketahuinya cita rasa konsumen (yang ditunjukkan oleh kurva
kepuasan yang sama ) dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli
(yang ditunjukkan oleh garis anggaran pengeluaran) dapatlah sekarang
ditunjukkan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang
maksimum. Untuk maksud tersebut garis anggaran pengeluaran dan peta
kepuasan sama digambarkan dalam satu grafik dan ini dapat dilihat dalam
grafik di bawah.
Dalam menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan konsumen
tersebut akan berbelanja sebanyak Rp.150.000,-. Barang yang
dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian yang dimana harga masing-
masing barang tersebut adalah Rp. 2.500,- dan Rp. 3.000,-. Garis
anggaran pengeluaran yang dibuat berdasarkan pemisalan ini memotong
kurva kepuasan sama U1 di A dan D ; memotong kepuasan sama U2 di B
dan C, dan menyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. kurva kepuasan
sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.
Keadaan bagaimana yang menyebabkan konsumen itu mencari kepuasan
yang maksimum ? Sudah jelas bahwa kurva U4 adalah yang memberi
kepuasan yang lebih tinggi daripada kurva kepuasan sama lainnya tetapi
kurva ini berada diatas garis anggaraan pengeluaran. Dengan demikian
gabungan makanan dan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh
pendapatan yang tersedia. Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat kepuasan
yang tidak dapat dijangkau konsumen.
Sekiranya konsumen itu mengkonsumsi gabungan barang seperti yang
ditunjukkan oleh titik A, B, C, atau D maka kepuasannya belum mencapai
tingkat yang maksimum. Karena, kalau pada kurva kepuasan sama yang
lebih tinggi. Titik tersebut adalah titik E yang terletak pada kurva U3. Tidak
ada titik lain yang terletak pada garis anggaran pengeluaran dan terletak pula
pada kurva kepuasan sama yang lebih tinggi dari U3. Berdasarkan analisis
ini dapatlah disimpulkan bahwa seorang konsumen akan mencapai yang
maksimum apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran
menyinggung kurva kepuasan sama. Titik E menunjukkan bahwa gabungan
barang yang memberi kepuasan maksimum terdiri dari 30 unit makanan dan
25 unit pakaian.
TEORI NILAI OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF
Nilai barang atau jasa di bedakan menjadi nilai pakai dan nilai
tukar. Nilai pakai menunjukkan kemampuan suatu barang
barang untuk dipakai atau digunakan dalam memenuhi
kebutuhan hidup yang beragam.
Nilai pakai barang bisa dibedakan sebagai berikut :
1. Nilai pakai subjektif : yaitu nilai suatu barang yang
diberikan seseorang karena bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya. Misalnya, mesin traktor bernilai tinggi pada petani,
tetapi bernilai rendah pada nelayan.
2. Nilai pakai objektif : yaitu nilai suatu barang karena mampu
memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Misalnya, jasa
konsultan keuangan yang bernilai sama, yaitu memberikan jasa
konsultan keuangan.
Nilai tukar menunjukkan kemampuan suatu
barang untuk bisa ditukarkan dengan barang
lain atau sejumlah uang tertentu. Nilai tukar
barang dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Nilai tukar subjektif : yaitu nilai tukar
suatu barang dilihat dari sudut pandang
pemiliknya atau orang yang menukarkannya.
2. Nilai tukar objektif : yaitu nilai tukar
barang yang bisa ditukarkan dengan barang
lain.
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Elsy Resita
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)Indra Jaya
 
Ch 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & ChoiceCh 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & ChoiceAr Tinambunan
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenDaniel Arie
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaanTossan Ihsan
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinalUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalagusmulyana41
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)Selfia Dewi
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaAstana Ilmu
 

Mais procurados (20)

Modul3 pie
Modul3 pieModul3 pie
Modul3 pie
 
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
 
pendekatan kardinal
pendekatan kardinalpendekatan kardinal
pendekatan kardinal
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Teori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumenTeori tingkah laku konsumen
Teori tingkah laku konsumen
 
Ch 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & ChoiceCh 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & Choice
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinalPertemuan vi teori perilaku konsumen  pendekatan kardinal
Pertemuan vi teori perilaku konsumen pendekatan kardinal
 
Perilaku konsumen 1
Perilaku konsumen 1Perilaku konsumen 1
Perilaku konsumen 1
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)Teori perilaku konsumen (kardinal)
Teori perilaku konsumen (kardinal)
 
perilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesiaperilaku konsumen ekonomi indonesia
perilaku konsumen ekonomi indonesia
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
 

Destaque

Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenDede Firmansah
 
Publish What You Fund's Aid Transparency Assessment launch
Publish What You Fund's Aid Transparency Assessment launchPublish What You Fund's Aid Transparency Assessment launch
Publish What You Fund's Aid Transparency Assessment launchPublish What You Fund
 
Asas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganAsas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganar_
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Haidar Bashofi
 
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470putriwulan_gw
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenDessy Arifina
 
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
Bab 1   pengantar ilmu ekonomiBab 1   pengantar ilmu ekonomi
Bab 1 pengantar ilmu ekonomiYusron Blacklist
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoliDhanurista
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomiDek Pande
 
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumenquantum enterprise
 
Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4devinhgr
 
2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisnis2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisniswinda ekasari
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoyaserli putra
 
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...devinhgr
 

Destaque (20)

Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
 
Asas asas lingkungan
Asas   asas lingkunganAsas   asas lingkungan
Asas asas lingkungan
 
Publish What You Fund's Aid Transparency Assessment launch
Publish What You Fund's Aid Transparency Assessment launchPublish What You Fund's Aid Transparency Assessment launch
Publish What You Fund's Aid Transparency Assessment launch
 
Asas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganAsas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkungan
 
Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
 
Modul kuliah pengantar ekonomi
Modul  kuliah pengantar ekonomiModul  kuliah pengantar ekonomi
Modul kuliah pengantar ekonomi
 
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
 
PPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumenPPT1. perilaku konsumen
PPT1. perilaku konsumen
 
Perilaku konsumen_AB.4
Perilaku konsumen_AB.4Perilaku konsumen_AB.4
Perilaku konsumen_AB.4
 
Model etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnisModel etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnis
 
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
Bab 1   pengantar ilmu ekonomiBab 1   pengantar ilmu ekonomi
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
 
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
 
Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4Etika Bisnis - Minggu 4
Etika Bisnis - Minggu 4
 
2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisnis2 prinsip etika bisnis
2 prinsip etika bisnis
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirno
 
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis, perlindungan konsumen dan merugikan ko...
 

Semelhante a Slide 8 (pe)

Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanMaria Khusuma
 
Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen Fairuz Raniah
 
Kelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomi
Kelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomiKelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomi
Kelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomiWahyufitri1999
 
Teori perilaku konsumen pendahuluan
Teori perilaku konsumen pendahuluanTeori perilaku konsumen pendahuluan
Teori perilaku konsumen pendahuluanpanamjayait
 
Kel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptx
Kel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptxKel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptx
Kel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptxAuliaZahraPutriani
 
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfTeori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfPutriAnnisa59
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxSasa995222
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat pengunaSukhairi Husain
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku KonsumenJogo Hera
 
Kegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsiKegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsiBima Aditiya
 
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Anggi Andrian
 
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxRahmadKhadafi2
 
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptPertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptWahdaNhia
 
Keistimewaan mandrake (mandriva)
Keistimewaan mandrake (mandriva)Keistimewaan mandrake (mandriva)
Keistimewaan mandrake (mandriva)Rizka Abidin
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.pptAnugeraDewangga
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfPPGhybrid3
 

Semelhante a Slide 8 (pe) (20)

Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
 
Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen Materi perilaku konsumen dan produsen
Materi perilaku konsumen dan produsen
 
Kelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomi
Kelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomiKelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomi
Kelas x pertem 5 teori konsumsi dan peran pelaku ekonomi
 
Teori perilaku konsumen pendahuluan
Teori perilaku konsumen pendahuluanTeori perilaku konsumen pendahuluan
Teori perilaku konsumen pendahuluan
 
Kel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptx
Kel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptxKel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptx
Kel. 4 Teori Tingkah Laku Konsumen.pptx
 
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdfTeori tingkah laku konsumen 1.pdf
Teori tingkah laku konsumen 1.pdf
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
 
Manajerial bab vii
Manajerial bab viiManajerial bab vii
Manajerial bab vii
 
Kegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsiKegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsi
 
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
 
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptx
 
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptPertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
Pertemuan_5-_Teori_Perilaku_Konsumen.ppt
 
feb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdffeb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdf
 
Keistimewaan mandrake (mandriva)
Keistimewaan mandrake (mandriva)Keistimewaan mandrake (mandriva)
Keistimewaan mandrake (mandriva)
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
 

Mais de KhairilJaa

10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATANKhairilJaa
 
9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAAN9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAANKhairilJaa
 
8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHAN8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHANKhairilJaa
 
5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUAN5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUANKhairilJaa
 
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)KhairilJaa
 
1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak1.Pengantar Pajak
1.Pengantar PajakKhairilJaa
 
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)KhairilJaa
 
Kelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ramKelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ramKhairilJaa
 
Kelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan dataKelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan dataKhairilJaa
 

Mais de KhairilJaa (20)

10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN
 
9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAAN9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAAN
 
8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHAN8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHAN
 
7.KUP...SKP
7.KUP...SKP7.KUP...SKP
7.KUP...SKP
 
6.SANKSI
6.SANKSI6.SANKSI
6.SANKSI
 
5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUAN5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUAN
 
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
 
1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak
 
2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP
 
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
 
Slide 15 (pe)
Slide 15 (pe)Slide 15 (pe)
Slide 15 (pe)
 
Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)
 
Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)
 
Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)
 
Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)
 
Slide 10 (pe)
Slide 10 (pe)Slide 10 (pe)
Slide 10 (pe)
 
Slide 7 (pe)
Slide 7 (pe)Slide 7 (pe)
Slide 7 (pe)
 
Komputer2
Komputer2Komputer2
Komputer2
 
Kelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ramKelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ram
 
Kelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan dataKelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan data
 

Último

ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Último (11)

Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

Slide 8 (pe)

  • 1. TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN TEORI NILAI SUBJEKTIF & OBJEKTIF
  • 2. TEORI PERILAKU KONSUMEN Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
  • 3. Teori perilaku konsumen dapat dibedakan menjadi dua macam pendekatan : A. TEORI KARDINAL Kepuasan konsumen bisa diukur secara kuantitatif dalam bentuk angka. Ukuran nilai guna barang tergantung kepada orang yang memberikan penilaian sehingga pendekatan ini bersifat subjektif. Untuk memudahkan pengukuran digunakan satuan kegunaan barang yang biasa disebut utility.
  • 4. Nilai guna barang dibedakan menjadi nilai guna total dan nilai guna marginal. 1. Nilai guna total : nilai kepuasan keseluruhan konsumen karena mengkonsumsi barang atau jasa tertentu. Akan tetapi pada titik tertentu nilai kepuasan konsumen menjadi berkurang. 2. Nilai guna marginal : tambahan nilai kepuasan konsumen atas pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi. Hipotesis utama teori nilai guna atau lebih di kenal dengan hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila perorang tersebut terus menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif apabila konsumsi atas barang tersebut terus ditambah maka nilai guna akan semakin sedikit.
  • 5. Tabel : kepuasan total dan kepuasan marginal dan konsumsi jeruk Harga jeruk per buah Jumlah jeruk yang dikonsumsi Uang yang harus dikeluarkan Nilai guna total nilai guna tambahan (marjinal) Rp 2.000,- 1 Rp 2.000,- 30 30 Rp 2.000,- 2 Rp 4.000,- 50 20 Rp 2.000,- 3 Rp 6.000,- 65 15 Rp 2.000,- 4 Rp 8.000,- 75 10 Rp 2.000,- 5 Rp 10.000,- 80 5 Rp 2.000,- 6 Rp 12.000,- 80 0 Rp 2.000,- 7 Rp 14.000,- 75 -5 Rp 2.000,- 8 Rp 16.000,- 65 -10 Rp 2.000,- 9 Rp 18.000,- 50 -15 Rp 2.000,- 10 Rp 20.000,- 30 -20
  • 6. Dari tabel diatas tampak bahwa seseorang mengonsumsi barang atau jasa secara terus-menerus, pada mulanya mengalami pertambahan tingkat kepuasan total. Akan tetapi, pada titik tertentu (titik jenuh), nilai kepuasan akan menurun. Hukum gossen I : jika jumlah barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah, kepuasan total yang diperoleh juga bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginalnya semakin berkurang. Bahkan, jika konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh menjadi negatif dan kepuasan total akan berkurang.
  • 7. PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA Dalam kenyataan yang sebenarnya, harga suatu barang adalah berbeda-beda. Syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsi akan memberi nilai guna yang maksimum adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
  • 8. TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINTAAN Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang menggambarkan bahwa semakin rendah harga barang semakin banyak permintaan atasnya. Ada dua faktor yang menyebabkan permintaan atas suatu barang berubah apabila harga barang itu mengalami perubahan : efek penggantian dan efek pendapatan.
  • 9. Efek penggantian Jika harga mengalami kenaikan, nilai guna marginal per rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah. Kalau harga barang-barang lainnya tidak mengalami perubahan maka perbandingan diantara nilai guna marginal barang-barang itu dengan harganya tidak mengalami perubahan. Kalau harga naik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut akan menjadi semakin sedikit. Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai guna marginal per rupiah yang lebih tinggi dari pada nilai guna marginal per rupiah dari barang-barang lainnya yang tak berubah harganya. Maka, karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan nilai guna, permintaan atas barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila harganya bertambah rendah.
  • 10. Efek pendapatan Jika pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil menjadi semakin sedikit. Dengan kata lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang- barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi berbagai jumlah barang yang dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan riil bertambah, dari ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya.
  • 11. SURPLUS KONSUMEN Kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen, ini lah yang di sebut dengan surplus konsumen. Surplus konsumen pada hakikatnya dalah berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang di dalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Kelebihan kepuasan yang diperoleh ini selalu lebih besar daripada pembayaran yang dibuat. Contoh seorang konsumen pergi membeli apel dan bertekad untuk membeli apel yang sangat besar jika harga apel tersebut Rp.2.000,-. Sesampainya di toko buah, apel yang diinginkan konsumen hanya berharga Rp.1.000,- jadi dia dapat memperoleh apel yang diinginkannya dengan harga Rp.1.000,- kali lebih murah daripada harga yang bersedia dia bayar. Nilai Rp.1.000,- ini lah yang disebut dengan surplus konsumen.
  • 12. Tabel surplus konsumen : Jumlah konsumsi apel setiap minggu Harga yang berrsedia dibayar Surplus konsumen jika harga apel Rp.700,- per buah Jumlah surplus konsumen Apel pertama Rp.1.700,- Rp.1.000,- Rp.1.000,- Apel kedua Rp.1.500,- Rp. 800,- Rp.1.800,- Apel ketiga Rp.1.300,- Rp. 600,- Rp.2.400,- Apel keempat Rp.1.100,- Rp. 400,- Rp.2.800,- Apel kelima Rp. 900,- Rp. 200,- Rp.3.000,- Apel keenam Rp. 700,- 0 Rp.3.000,- Apel ketujuh Rp. 500,- - - Apel kedelapan Rp. 300,- - -
  • 13. B. TEORI ORDINAL Pendekatan ordinal, nilai kepuasan konsumsi barang atau jasa tidak bisa diukur dengan angka. Pada pendekatan ini tingkat kepuasan diukur melalui peringkat misal, puas, tidak puas cukup puas. Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan indeferen dan disertai dengan indeference curve. Kurva indeferen menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi atas dua jenis barang atau jasa yang memberikan nilai kepuasan yang sama. Kurva indeferen memiliki ciri antara lain grafiknya berbentuk cembung dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah, tidak saling memotong, serta yang terletak disebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Contoh : Bu Nana memiliki uang sebesar Rp.100.000,- yang bisa dialokasikan untuk membeli buku tulis seharga Rp.2.500,- per unit atau bakso seharga Rp.5.000,- per mangkok. Bu Nana mencoba mengkombinasikan kebutuhan tersebut sehingga melampaui kepuasan yang sama.
  • 14. Tabel kombinasi kebutuhan : Kombinasi kebutuhan Buku tulis Makan bakso Tingkat kepuasan A 24 8 100 B 20 10 100 C 16 12 100 D 12 13 100 E 8 15 100 F 4 18 100
  • 15. Hukum gossen II : bahwa seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluarannya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa sehingga kebutuhan- kebutuhannya terpenuhi. Tingkat penggantian marginal merupakan besarnya pengorbanan atas konsumsi suatu barang untuk menaikkan konsumsi suatu barang lain dan pada waktu yang sama tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehya. Tingkat penggantian marginal yang semakin kecil maka kurva kepuasan sama semakin lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasan sama adalah cekung ke titik 0.
  • 16. Budget Line Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut. Dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Didalam kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang diingininya, sebab ia dibatasi oleh pendapatan yang dibelanjakan. Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak dapat dipecahkan. Analisis yang dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran (Budget Line). Menurut Sadono Sukirno (Mikro Ekonomi, Sadono Sukirno), Budget Line atau garis anggaran, adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
  • 17. Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py I = Anggaran Px = harga barang X Py = harga barang Y Misal. Anggaran Budi Rp.100.000,- sedangkan ada 2 macam barang yang ingin dibeli Budi. Barang X=Rp.25.000,- Barang Y=Rp.20.000,- Tentukan kurva Budget Linenya? Jawaban Sumbu X=100.000/25.000= 4 Sumbu Y=100.000/20.000= 5
  • 18. Tingkat Kepuasan Maksimal Dengan diketahuinya cita rasa konsumen (yang ditunjukkan oleh kurva kepuasan yang sama ) dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli (yang ditunjukkan oleh garis anggaran pengeluaran) dapatlah sekarang ditunjukkan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Untuk maksud tersebut garis anggaran pengeluaran dan peta kepuasan sama digambarkan dalam satu grafik dan ini dapat dilihat dalam grafik di bawah. Dalam menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan konsumen tersebut akan berbelanja sebanyak Rp.150.000,-. Barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian yang dimana harga masing- masing barang tersebut adalah Rp. 2.500,- dan Rp. 3.000,-. Garis anggaran pengeluaran yang dibuat berdasarkan pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama U1 di A dan D ; memotong kepuasan sama U2 di B dan C, dan menyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. kurva kepuasan sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.
  • 19.
  • 20. Keadaan bagaimana yang menyebabkan konsumen itu mencari kepuasan yang maksimum ? Sudah jelas bahwa kurva U4 adalah yang memberi kepuasan yang lebih tinggi daripada kurva kepuasan sama lainnya tetapi kurva ini berada diatas garis anggaraan pengeluaran. Dengan demikian gabungan makanan dan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh pendapatan yang tersedia. Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau konsumen. Sekiranya konsumen itu mengkonsumsi gabungan barang seperti yang ditunjukkan oleh titik A, B, C, atau D maka kepuasannya belum mencapai tingkat yang maksimum. Karena, kalau pada kurva kepuasan sama yang lebih tinggi. Titik tersebut adalah titik E yang terletak pada kurva U3. Tidak ada titik lain yang terletak pada garis anggaran pengeluaran dan terletak pula pada kurva kepuasan sama yang lebih tinggi dari U3. Berdasarkan analisis ini dapatlah disimpulkan bahwa seorang konsumen akan mencapai yang maksimum apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Titik E menunjukkan bahwa gabungan barang yang memberi kepuasan maksimum terdiri dari 30 unit makanan dan 25 unit pakaian.
  • 21. TEORI NILAI OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF Nilai barang atau jasa di bedakan menjadi nilai pakai dan nilai tukar. Nilai pakai menunjukkan kemampuan suatu barang barang untuk dipakai atau digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang beragam. Nilai pakai barang bisa dibedakan sebagai berikut : 1. Nilai pakai subjektif : yaitu nilai suatu barang yang diberikan seseorang karena bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, mesin traktor bernilai tinggi pada petani, tetapi bernilai rendah pada nelayan. 2. Nilai pakai objektif : yaitu nilai suatu barang karena mampu memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Misalnya, jasa konsultan keuangan yang bernilai sama, yaitu memberikan jasa konsultan keuangan.
  • 22. Nilai tukar menunjukkan kemampuan suatu barang untuk bisa ditukarkan dengan barang lain atau sejumlah uang tertentu. Nilai tukar barang dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Nilai tukar subjektif : yaitu nilai tukar suatu barang dilihat dari sudut pandang pemiliknya atau orang yang menukarkannya. 2. Nilai tukar objektif : yaitu nilai tukar barang yang bisa ditukarkan dengan barang lain.