SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 53
Teori Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua
pengeluaran ekonomis yang harus di
keluarkan untuk memproduksi suatu
barang. Biaya produksi juga
merupakan pengeluaran yang di
lakukan perusahaan untuk
mendapatkan faktor – faktor produksi
dan bahan baku yang akan di gunakan
untuk menghasilkan suatu produk.
Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :
 Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
 Bahan-bahan pembantu atau penolong
 Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
 Penyusutan peralatan produksi
 Uang modal, sewa
 Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
 Biaya pemasaran seperti biaya iklan
 Pajak
Berdasarkan jangka waktunya, biaya produksi di bedakan menjadi 2 yaitu :
1. Jangka Waktu Pendek.
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni:
# Biaya Total (Total Cost / TC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari
biaya Variabel dan Biaya Tetap. TC= TVC + TFC
# Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan
bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang
akan dihasilkan.
Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin besar pula biaya yang
harus dikeluarkan.
Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dsb.
TVC= TC-TFC
# Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output
yang dihasilkan.
Contoh: Biaya Abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan
Bangunan,biaya penyusutan, dsb.
TFC = TC - TVC
# Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)
Biaya Total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu
dibagi dengan jumlah Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut
(Q).
ATC = TCQ
Q = Jumlah Output yang dihasilkan
Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
ATC = AVC + AFC
# Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang
tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q).
AVC = TVC/Q
Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
AVC = ATC - AFC
# Biaya tetap rata – rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu
dibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q).
AFC = TFC/Q
Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
AFC = ATC-AVC
# Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu
satuan output.
2. Jangka Waktu Panjang.
Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang
masih dapat berubah – ubah.
Teori – teori biaya jangka panjang yakni diantaranya ialah :
Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat
Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel. LTC = ∆LVC
Dengan LTC = biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC = Perubahan Biaya Variabel jangka panjang
# Biaya Marjinal jangka panjang
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit.
Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.
Maka, LMC = ∆LTC/∆Q
Dengan LMC = Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q = Perubahan Output
# Biaya Rata – rata
Biaya total dibagi Jumlah Output. LRAC = LTC/Q
Dengan LRAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk
menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir
periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga
jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
1. Biaya bahan baku (direct material Cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk
mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara
langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan
produksi dan usaha itu dapat terwujud.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau
dibebankan pada suatu pekerjaan.
Elemen-elemen dari Biaya Overhead Pabrik
yaitu :
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
Biaya listrik dan air pabrik
Biaya asuransi pabrik
Operasi lain-lain
Proses Produksi
Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan proses
produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam:
1. Produksi atas dasar pesanan
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan
produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini
mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok pesanan
(Job order cost methode)
2. Produksi masa
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan
pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di gudang yang umumnya
produknya berupa standar.
Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan
metode harga pokok proses (Process cost methode). Dalam metode, biaya-
biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produk
persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
dalam periode yang bersangkutan.
Konsep Biaya Produksi
Biaya langsung dan biaya tidak langsung
ü Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya
yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah
karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam
kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
ü Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang
terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak
langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
Biaya eksplisit dan biaya implisit
ü Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan
perusahaan, atau biaya yang dikeluarkan dimana terdapat
pembayaran kas. Misalnya pengeluaran untuk membeli bahan
baku untuk produksi, untuk membayar tenaga kerja langsung yang
berkaitan dengan produksi dan sebagainya.
ü Biaya implisit adalah nilai dari input yang dimiliki perusahaan
yang digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak sebagai
pengeluaran nyata yang dikeluarkan perusahaan. Biaya implisit
juga dapat diartikan sebagai biaya non kas yang diukur dalam
konsep biaya kesempatan. Biaya implisit yang berkaitan dengan
setiap keputusan jauh lebih sulit untuk dihitung. Biaya-biaya ini
tidak melibatkan pengeluaran kas dan karena itu sering diabaikan
dalam analisis keputusan. Karena pembayaran kas tidak dilakukan
untuk biaya implisit, konsep biaya kesempatan harus digunakan
untuk mengukurnya.
Biaya kesempatan dan biaya historis
ü Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah nilai dari
sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling
baik. Sumber-sumber ekonomi termasuk faktor produksi, misalnya
bahan kayu, tenaga kerja, dapat digunakan secara alternatif.
Apabila kayu tersebut telah digunakan untuk menghasilkan
sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk
menghasilkan barang lain dengan kayu tersebut. Nilai kesempatan
yang hilang ini merupakan biaya kesempatan. Biaya kesempatan
tercermin dari harga faktor produksi tersebut di pasar.
ü Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada
waktu membeli faktor produksi (input). Kalau input itu disimpan
dan baru di kemudian hari digunakan dalam proses produksi,
maka biaya historis adalah sama dengan pada waktu faktor
produksi itu dibeli. Hal itu berbeda dengan biaya kesempatan
dimana biaya kesempatan diperhitungkan pada waktu input
digunakan dalam proses produksi.
Biaya incremental atau biaya relevan
ü Biaya incremental adalah biaya yang timbul sebagai akibat
adanya keputusan yang telah dibuat. Biaya inkrimental diukur
dengan melihat adanya perubahan biaya total. Dengan demikian
biaya incremental bisa berupa biaya tetap atau biaya variabel atau
kedua-duanya. Biaya inkrimental sebagai biaya yang bervariasi di
antara keputusan adalah serupa dengan konsep marginal, yang
diperkenalkan sebagai komponen kunci dalam proses optimisasi.
Perbedaan utamanya adalah bahwa biaya marginal selalu
didefinisikan dalam bentuk perubahan uniter dalam keluaran.
Konsep biaya inkrimental cukup jauh lebih luas, yang
mengarahkan bukan hanya konsep biaya marginal, tetapi juga
variasi biaya yang timbul dari aspek dalam masalah keputusan.
Konsep biaya inkremental berarti bahwa biaya tetap yang tidak
akan dipengaruhi oleh sebuah keputusan adalah tidak relevan dan
sebaiknya tidak dimasukkan dalam analisis.
Biaya variabel dan biaya tetap
ü Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada
output yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan untuk menghasilkan
suatu produk. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka
semakin banyak bahan yang digunakan sehingga biayanya lebih
besar.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung banyak sedikitnya
produk yang dihasilkan. Misalnya biaya penyusutan mesin. Biaya
penyusutan ini tidak tergantung apakah mesin digunakan pada
kapasitas penuh, setengah kapasitas atau bahkan tidak
digunakan, biaya tetap harus dikeluarkan sebesar penyusutan
yang ditetapkan per tahunnya.
Cost dan expense
ü Cost / biaya (dalam arti luas) adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
yang potensial (kemungkinan) akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada empat unsur pokok dalam definisi tersebut:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
ü Expenses merupakan biaya yang telah habis pakai (expired
cost) yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Seluruh expense
adalah cost namun tidak semua cost adalah expense.
Pengorbanan untuk membayar arus listrik yang telah dipakai
adalah expense. Sedangkan pengorbanan untuk membeli
peralatan listrik adalah cost.
Opportunity cost dan real cost
ü Biaya pengorbanan (opportunity cost) adalah
biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan
tertentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah
dibayarkan. Contoh seorang pemilik perusahaan yang
bekerja untuk perusahaannya sendiri.
ü Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang
benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang
dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya bahan
baku dan sebagainya.
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
Pengertian
Produksi merupakan konsep daripada pengolahan (manufaktur)
karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari
produksi. Dengan demikian perusahaan dapat diartikan sebagai
berikut.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang
merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk
memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh
laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan
hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang di produksi)
dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan
sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
Produksi
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai
macam sumber menjadi barang dan jasa untuk di jual. Dua macam keputusan
yang diperlukan akan menjadi topik pada pembahasan selanjutnya. Keputusan
tersebut adalah :
 Keputusan yang berhubungan dengan design dari system produksi
manufaktur.
 Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengedalian system
tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Sistem Produksi Manufaktur
 Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan design system
produksi adalah tenaga :
 Design produksi dari barang yang diproses
 Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
 Design tugas
 Lokasi dari fasilitas produksi
 Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan – keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses
pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara : (1) sifat dari
proses tersebut, (2) jangka waktu produksi ,dan (3) sifat produksi.
1. Sifat Proses Produksi
Proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 yakni :
a. Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan –
bahan langsung dari alam.
b. Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi
beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya.
c. Proses fabrikasi
Proses fabrikasi/pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu
bahan menjadi beberapa bentuk.
d. Proses sintetik
Proses sintetik menujukkan beberapa metode pengkombinasi beberapa
bahan ke dalam suatu bentuk metode.
2. Jangka Waktu Produksi
Proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni:
1. Proses terus – menerus (continuous process)
Istilah proses terus – menerus digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan
manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin
dan peralatan yang dipakai.
2. Proses terputus – putus (intermittent process)
Istilah proses terputus – putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin –
mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi
untuk membuat produk lain yang berbeda
3. Sifat Produksi
proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : (a) produksi standard dan (b)
produksi pesanan.
Produksi standard
Proses barang – barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah proses standard.
Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
Memelihara sejumlah persediaan
Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memandai
Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran pencurian, dan
sebagainya
4. Produksi Pesanan
Sebagai contoh produksi pesanan ini adalah pembuatan pakaian dengan
ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus dan sebagainya.
proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : (a) produksi standard
dan (b) produksi pesanan.
a. Produksi standard
Proses barang – barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah proses
standard. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal
yang besar untuk :
Memelihara sejumlah persediaan
Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memandai
Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran
pencurian, dan sebagainya
b. Produksi Pesanan
Sebagai contoh produksi pesanan ini adalah pembuatan pakaian dengan
ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus dan sebagainya.
KEGIATAN PRODUKSI
Gambaran Sekilas
Keputusan – keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan penendalian system produksi akan
menentukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas
produknya, dan kemampuan system tersebut. Masalah – masalah yang di hadapi manejer produksi
adalah :
 Perencanaan produksi
 Organisasi produksi
 Pengendalian produksi
 Pemeliharaan peralatan
 Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
Perencanaan Produksi
Fungsi produksi adalah memciptakan barang dan /atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada
waktu harga dan jumlah jumlah yang tepat. Perencanaan produksi meliputi keputusan – keputusan yang
menyangkut dan berkaitan dengan masalah – masalah pokok yang meliputi :
 Tahap pertama, penentuan design awal yang berupa design spesifikasi dan syarat – syarat yang harus
dipenuhi.
 Tahap kedua, penentuan design barang yang tepat
 Tahap ketiga, penentuan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan
layout, tuntutan kualitas dan mesin / peralatan yang tersedia.
Organisasi Produksi
Alam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang
berada pada bagian. Di dalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli
perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi.
Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung
pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang
diinginkan.
Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian produser yang bertujuan
mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran di mana
aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos
terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Pembahasan masalah
pengendalian produksi ini akan dibatasi pada,
a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu :
 Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya
pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
 Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk
persediaan dan dimaksukan untuk mempercepat pengiriman barang.
b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Prouksi
Perencanaan
Merupakan usaha untuk mengklasifikasikan material yang dibutuhkan perusahaan dan diperlukan kartu
material ( bill of material ) yang memuat komponen jadi atau komponen yang akan diproses lagi.
Routing
Merupakan usaha untuk menentukan urutan dari proses dan alat yang digunakan dalam proses produksi.
Sebelum proses produksi dimulai, semua masalah tersebut disusun dahulu di dalam route sheet.
Scheduling
Merupakan untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan. Schedule ini
dibuat sebelum produksi dimulai didalam master schedule yang kemudian dipecah ke dalam schedule-
schedule.
Dispatching
Merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini
dibuat sebelum produksi dimulai di dalam dispatch sheet. Dispatch sheet memuat :
 Barang apa yang harus diproduksi dan jumlahnya
 Design, ukuran dan bahan yang akan dipakai
 Mesin dan peralatan yang harus dipakai
 Petugas yang harus mengerjakan
 Kapan harus dimulai dan selesai
 Kepada siapa barang tersebut dijual
ANALISIS JARINGAN KERJA : METODE JALUR KRITIS DAN PERT
Analisis jaringan kerja ( network analysis ) ialah tekhnik yang berkaitan dengan
masalah penetapan ukuran pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan
waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang
rendah.
Analisis jaringan kerja ini, banyak dipakai pada scheduling dan terkenal dengan
critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT).
Dalam bahasa kita terkenal dengan nama metode jalur kritis. Konsep dasar itu,
sebagai berikut :
Jaringan kerja (Network)
Merupakan rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang
dan jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dua hal
yang penting dalam jaringan ini, yaitu :
 Aktivitas , yaitu kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan
yang membutuhkan satu waktu tertentu.
 Kejadian, yaitu saat mulanya atau berakhirnya aktivitas.
Jalur kritis
Merupakan jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan
sampai selesai. Jalur kritis ini perlu mendapat perhatian serius mengingat beberapa hal :
 Jalur kritis menyoroti aktivitas yang dapat dilakukan dengan cepat.
 Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan
menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
 Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis
memungkinkan jalur lain menjadi kritis.
Aktivitas semu (dummy)
Merupakan aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas
semacam ini menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dahulu dengan
dua event berikunya meskipun tidak saling bergantung satu sama lain.
 Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
 Faktor yang membatasi penerapan metode jalur kritis, yaitu :
 MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui
dengan tepat pada setiap waktu. Hal tersebut tidak mungkin terjadi pada kehidupan
Negara.
 MJK tidak memasukkan gagasan analisis stastistik dalam menentukan perkiraan
waktu.
 MJK mereupakan model perencanaan statik dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Untuk mengatasi keterbatasan diatas, diciptakan satu model, sebagai
perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal berikut :
 Teori probabilitas yang berguan untuk memperhitungkan ketidakpastian
masa yang akan dating.
 Gagasan analisis statistic untuk memperkirakan standard penyimpangan
waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
 Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik ; model itu
dikenal Program Evaluation and Review Technique (PERT).
Di dalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu, yaitu :
 Waktu yang paling optimis (Wo) merupakan kemungkinan waktu
penyelesaian yang paling pendek, jika pekerjaan berjalan lancar.
 Waktu yang paling pesimis (Wp) merupakan kemungkinan waktu
penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinana
penundaan.
 Waktu normal (Wn) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian
sebagaimana biasa terjadi.
Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut, dihitung waktu yang diaharapkan
(Wh) dengan rumus :
Wh = Wo + 4Wn + Wp
Pengendalian persediaan bahan baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan di bidang produksi. Persediaan
dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
 Resiko hilang dan rusak
 Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
 Resiko usang
 Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentuka dengan jalan menghitung jumlah
persediaan yang paling ekjonomis. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi 4
faktor, yaitu :
 Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
 Biaya pemesana
 Biaya penyimpanan
 Harga bahan baku
Pemeliharaan peralatan
Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan peralatan sangat penting. Kerugian
perusahaan karena kelalaian pemeliharaan peralatan disebabkan oleh :
 Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya
perbaikan menjadi mahal.
 Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.
 Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada knsumen sehingga
menyebabkan turunya pendapatan perusahaan.
 Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
 Menimbulkan keeanganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan
kerena dianggap tidak menepati janji.
Pada umumnya, biaya pemeliharaan peralatan selalu naik setiap tahun. Hal ini
disebabkan 3 hal berikut :
 Selalu terdapat kenaikan yang tinggi pada kecepatan pengoperasian peralatan,
ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.
 Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat
pembantu lainnya.
 Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya perubahan harga dan
perkembangan peralatan itu sendiri.
Organisasi pemeliharaan peralatan
Terdapat 2 sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan, yaitu :
a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen
Keuntungan :
 Tenaga mekanik akan mengerti betuil penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka
pakai.
 Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan yang harus cepat
selesai.
 Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan.
Kelemahan :
 Fleksibelitas sangat rendah
 Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
b. Sentralisasi
Keuntungan :
 Tidak terdapat duplikasi tenaga kerja,peralatan dan persediaan suku cadang.
 Fleksibelitas yang sangat tinggi.
Kelemahan :
 Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang
 Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar
pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien.
 Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik pada pekerjaan yang harus didahulukan dan
segera diselesaikan.
 Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat.
Program pemeliharaan peralatan meliputi :
 Penyusunan perencanaan yang meliputi penentuan tugas yang akan dilakuakn,
prioritasnya dan tenaganya.
 Mengattur jadwal waktu dan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya.
 Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan setiap peralatan untuk
mengawasi keajegan pemeliharaan dan suku cadang yang pernah diganti.
 Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali.
 Mengatur program latihan dengan metode yang mmungkin dilaksanakan.
 Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki de memperhitungkan
berbagi kemungkinan kerugian yang akan diderita.
Pengawasan kualitas dan inspeksi
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
 Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar.
 Tahap penentuan desain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
 Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi
produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.
 Tahap pengguanaan di lapangan, di mana pemasangan akan berpengaruh kepada
kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.
Pengawasan kualitas di dalam produksi
Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas
dan memperbandingkannya dengan standard yang telah ditetapkan, pada tahap
ini tindakan perbaikan belum dilaksanakan.
Badan pengawasan (Control Chart)
Penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi 2 kategori :
1. Penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
Penyimpangan semacam ini biasanya sangat kompleks, akan tetapi tidak begitu
berarti bagi total penyimpangan yang terjadi, karena frekuensinya terlalu kecil.
2. Penyimpangan yang dapat ditentukan
Biasanya penyimpangan semacam ini kerap kali terjadi dan disebabkan oleh :
 Perbedaan antara para pekerja
 Perbedaan antara mesin-mesin
 Perbedaan antara bahan baku
 Perbedaan karena interaksi antara dua atau tiga factor tersebut
LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
Factor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik
Ada 7 faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi, yaitu :
 Dekat dengan pasar
 Dekat dengan bahan baku
 Ongkos transport
 Penyediaan tenaga kerja
 Penyediaan sumber tenaga
 Lingkungan sekitar
 Iklim
Cara penentuan lokasi pabrik
Ada 2 cara menentukan lokasi pabrik, yaitu :
a. Cara kualitatif
Yaitu cukup dengan mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor yang dianggap memegang peranan
pada setiap alternative lokasi.
b. Cara kuantitatif
Ada 2 cara kuantitatif, yaitu :
1. Cara yang sederhana merupakan usaha untuk mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah
dilakuakn, dengan cara memberi skor pada masing-masing kriteria.
2. Cara yang kompleks yaitu menggunakan rumus-rumus matenatika dan menggunakan model tertentu,
yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
Layout fasilitas produksi
Adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja dan kegiatan di
dalam produksi.
Tujuan layout pabrik adalah :
 Meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan
 Mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
 Mendapatkan penggunaan ruang yang efisien
 Melakukan pekerjaan yang efisien
1. Process Layout
Merupakan penyusunan fasilitas produksi di mana mesin yang mempunyai
fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu.
2. Product Layout
Merupakan pengaturan mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses
produksinya. Syarat agar product layout ekonomis, yaitu :
 Volume sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin yang dipasang.
 Permintaan barang yang dihasilkan cukup stabil.
 Barang yang dihasilkan terstandardisir.
 Suku cadang dapat saling ditukarkan.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG DAN PENDEK
Teori Biaya Produksi
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan
mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang
di produksi perusahaan tersebut.
Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat
menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya
produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus
dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi
berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang
mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan
hitungannya.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu :
 Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input
lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).
 Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen tersebut
modalnya tersendiri yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan perusahaan yang di
miliki.
Macam - macam Biaya
 Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk tertentu.
Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik
 Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan, pengendalian, dan
pengoperasian perusahaan.
 Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.
 Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk operasi
perusahaan, misalnya biaya bunga.
Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi
pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada
jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-duanya juga
dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin
berkurang.
Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor
produksi dapat mengalami perubahan.
Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor
produksi berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang
ditimbulkan oleh proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan
biaya variabel.
Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari
banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi
dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi,
penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa
kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami
perubahan
Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin besar pula
biaya variabel yang harus dikeluarkan.
Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkan
hasilnya merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap
total (TFC), biaya variabel total (TVC) dan biaya total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:
Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa kurva
biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin banyak output yang
dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi.
Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya disebut
biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada pada jarak
vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total
(TVC), yaitu sebesar n.
Pengertian Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah
Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah adalah teori
produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di
antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja
yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi
barang tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor
produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah
jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah
penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau
tidak ada produksi, faktor produksi ini harus ada dan tetap
tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. sampai
pada interval produksi tertentu jumlah mesin tidak perluh
ditambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun sampai nol unit,
jumlah mesin tidak bisa dikurangi.
Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat
produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi
variabel yang digunakan, begitu juga sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik
rokok adalah contohnya. Jika perusahaan ingin meningkatkan produksi, maka
jumlah buruh hariannya ditambah. Sebaliknya jika ingin mengurangi produksi,
buruh harian dapat dikurangi.
Pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variable terkait dengan
waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi
tersebut. Mesin dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka
pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. sebaliknya
buruh dikatakan faktor produksi variable karena jumlah kebutuhannya dapat
disediakan dalam waktu kurang dari satu tahun.
Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secara
kronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi di mana
perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah
penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi.
Biaya Jangka Panjang
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam
produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada
input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai
biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan
dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan.
Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami
perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh
perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut
adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga
kerja.
Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya
variabel,biaya rata-rata,dan biaya marginal.
Biaya total (jangka panjang)
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka
panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang
digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam
proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam
jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat
produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah
sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka
panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
B. Model Produksi
Satu Faktor Produksi Variabel
Pengertian produksi dengan satu faktor produksi
variabel adalah pengertian analisis jangka pendek,
di mana ada faktor produksi yang tidak dapat
diubah. Ketika mencoba memahami proses alokasi
faktor produksi oleh perusahaan, ekonomi membagi
faktor produksi menjadi barang modal (capital) dan
tenaga kerja (labour). Dalam model produksi satu
faktor produksi variabel, barang modal dianggap
faktor produksi tetap. Keputusan produksi ditentukan
berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja.
Dua Faktor Produksi Variabel
Dalam bagian ini kita melonggarkan asumsi adanya faktor produksi tetap. Baik barang modal
maupun tenaga kerja sekarang bersifat variabel. Namun yang harus diingat bahwa pelonggaran
asumsi ini masih tetap terlalu menyederhanakan persoalan. Sebab dalam kenyataan, faktor
produksi variabel yang digunakan dalam proses produksi lebih dari dua macam.
1. Isokuan (Isoquant)
Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor
produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat
produksi yang sama. Misalnya, kasus usaha tekstil tradisional dengan asumsi mesin dapat
ditambah.
Produksi Total Usaha Tekstil
Tradisional (Dua Faktor Produksi Variabel)
Mesin Tenaga Kerja
1 2 3 4 5
1 5 20 45 80 105
2 30 45 105 150 135
3 80 105 150 180 150
4 105 135 180 240 210
Kita melihat bahwa tingkat produksi 105 bal tekstil dapat dicapai
dengan beberapa kombinasi faktor produksi, yaitu 1 mesin dengan
5 tenaga kerja, 2 mesin dengan 3 tenaga kerja dan seterusnya.
Selanjutnya kita dapat menurunkan kurva isokuan seperti berikut
ini.
1. Asumsi-asumsi isokuan:
a. Konektivitas (Conectivity)
Asumsi koneksitas analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku konsumen,
yaitu kurva indiferensi yang menurun dan kiri atas ke kanan bawah (down ward
sloping). Produsen dapat melakukan berbagai kombinasi penggunaan dua macam
faktor produksi untuk menjaga agar tingkat produksi tetap. Kesediaan produsen untuk
mengorbankan faktor produksi yang satu demi menambah penggunaan faktor
produksi yang lain untuk menjaga tingkat produksi pada isokuan yang sama disebut
Derajat Teknik Substitusi Faktor Produksi atau Marginal Rate of Technical
Substitution(MRTS). MRTSIk adalah bilangan yang menunjukkan berapa unit faktor
produksi I harus dikorbankan untuk menambah 1 unit faktor produksi k pada tingkat
produksi yang sama. Jika I adalah tenaga kerja dan k adalah barang modal (mesin),
maka MRTSIk adalah berapa unit tenaga kerja yang harus dikorbankan untuk
menambah 1 unit mesian, demi menjaga produksi pada tingkat yang sama.
b. Penurunan Nilai MRTS (Diminishing of MRTS)
Produsen menganggap makin mahal faktor produksi yang semakin langka. Itulah
sebabnya mengapa nilai MRTSlk makin menurun (hukum LDR). Dalam kasus-kasus
tertentu, nilai MRTS akan konstan atau nol. MRTS konstan bila kedua faktor produksi
bersifat substitusi sempurna (perfect substitution).
c. Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Return)
Asumsi ini menjelaskan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja dengan jumlah
mesin yang tetap, justru megurangi tingkat pertambahan output.
d. Daerah Produksi yang Ekonomis (Relevance Range of Production)
2. Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Faktor Produksi
(Return to Scale).
Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Faktor
Produksi adalah konsep yang ingin menjelaskan seberapa besar output
berubah bila jumlah faktor produksi di lipat gandakan (doubling).
a. Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale)
Jika penambahan faktor produksi sebanyak 1 unit menyebabkan output
meningkat lebih dan satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil
Menaik (Increasing Return to Scale).
b. Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale)
Jika pelipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali
lipat juga, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil konstan.
c. Skala Hasil Menurun (Decreasing Return to Scale)
Jika penambahan 1 unit factor produksi menyebabkan output bertambah
kurang dari 1 unit, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menurun.
3. Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi
penggunaan faktor produksi. Tingkat produksi yang sama
dapat dicapai dengan penggunaan faktor produksi yang Iebih
sedikit.
4. Kurva Anggaran Produksi (Isocost)
Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang
menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam
faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama. Jika harga
faktor produksi tenaga kerja adalah upah (w) dan harga faktor
produksi barang modal adalah sewa (r), maka kurva isocost (I)
adalah:
I = rK + wL
5. Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva I bersinggungan dengan kurva Q. Di titik
persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan
hasil output yang maksimum. Keseimbangan dapat berubah karena perubahan
kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi. Analisis perubahan
keseimbangan produsen analogis dengan analisis perilaku konsumen.
Perubahan jumlah faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi kekuatan
efek substitusi (substitution effect) dan efek skala produksi (output effect). Karena itu
produsen juga mengenal faktor produksi inferior, yaitu faktor produksi yang
penggunaannya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat
(kemampuan memproduksi meningkat). Dalam mencapai keseimbangannya
produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi, yaitu maksimalisasi output (output
maximalization) atau minimalisasi biaya (cost minimalization). Prinsip maksimalisasi
output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan, dicapai output.
Prinsip minimalisasi biaya menyatakan target ouput yang sudah ditetapkan harus
dicapai dengan biaya minimum.
6. Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path)
Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi laba. Untuk mencapai tujuan itu, dalam
jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankan
efisiensinya. Biasanya perusahaan menetapkan target yang akan dicapai setiap
tahunnya, yang harus dicapai dengan biaya minimum. Dalam jangka panjang
perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan faktor
produksi.
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impasAtha Meidy
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiHarya Wirawan
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU9elevenStarUnila
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan RatnaVidyawati
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 

Mais procurados (20)

Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Analisis break-even
Analisis break-evenAnalisis break-even
Analisis break-even
 
Analisis titik impas
Analisis titik impasAnalisis titik impas
Analisis titik impas
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 

Semelhante a Slide 10 (pe)

BIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMI
BIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMIBIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMI
BIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMIAnnisaFaathir
 
BIAYA_PRODUKSI.pptx
BIAYA_PRODUKSI.pptxBIAYA_PRODUKSI.pptx
BIAYA_PRODUKSI.pptxwirasastuti1
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfDimasTubagusRI1
 
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomiBiaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomiJesikaSafitri
 
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen PendidikanKonsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikanbbankkaka
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksiThalaNyx
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biayamaribak
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxMiaAdinda3
 
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.pptDessyNoorFarida1
 
Ekonomi mikro : teori biaya produksi
Ekonomi mikro : teori biaya produksiEkonomi mikro : teori biaya produksi
Ekonomi mikro : teori biaya produksiYudha Kusuma
 
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi Pujilestarisukma
 
Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1
Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1
Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1AnggieRechaShafarah
 
Ppt biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Ppt biaya produksi dalam ilmu ekonomiPpt biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Ppt biaya produksi dalam ilmu ekonomiGregoriusEnricoReyna
 

Semelhante a Slide 10 (pe) (20)

Teori biaya produksi
Teori biaya produksiTeori biaya produksi
Teori biaya produksi
 
BIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMI
BIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMIBIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMI
BIAYA PRODUKSI PENGANTAR EKONOMI
 
BIAYA_PRODUKSI.pptx
BIAYA_PRODUKSI.pptxBIAYA_PRODUKSI.pptx
BIAYA_PRODUKSI.pptx
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
 
Biaya Produksi
Biaya ProduksiBiaya Produksi
Biaya Produksi
 
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomiBiaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
 
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen PendidikanKonsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
100% ready go p.i.e
100% ready go p.i.e100% ready go p.i.e
100% ready go p.i.e
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biaya
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
 
Akuntansi Biaya 1.pptx
Akuntansi Biaya 1.pptxAkuntansi Biaya 1.pptx
Akuntansi Biaya 1.pptx
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Ekonomi mikro : teori biaya produksi
Ekonomi mikro : teori biaya produksiEkonomi mikro : teori biaya produksi
Ekonomi mikro : teori biaya produksi
 
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Biaya produksi dalam ilmu ekonomi
 
Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1
Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1
Biaya Produksi | Pengantar Ekonomi 1
 
Ppt biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Ppt biaya produksi dalam ilmu ekonomiPpt biaya produksi dalam ilmu ekonomi
Ppt biaya produksi dalam ilmu ekonomi
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 

Mais de KhairilJaa

10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATANKhairilJaa
 
9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAAN9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAANKhairilJaa
 
8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHAN8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHANKhairilJaa
 
5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUAN5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUANKhairilJaa
 
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)KhairilJaa
 
1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak1.Pengantar Pajak
1.Pengantar PajakKhairilJaa
 
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)KhairilJaa
 
Kelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ramKelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ramKhairilJaa
 
Kelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan dataKelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan dataKhairilJaa
 

Mais de KhairilJaa (20)

10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN10.BANDING DAN GUGATAN
10.BANDING DAN GUGATAN
 
9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAAN9.KUP PEMERIKSAAN
9.KUP PEMERIKSAAN
 
8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHAN8.KUP...PENAGIHAN
8.KUP...PENAGIHAN
 
7.KUP...SKP
7.KUP...SKP7.KUP...SKP
7.KUP...SKP
 
6.SANKSI
6.SANKSI6.SANKSI
6.SANKSI
 
5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUAN5.KUP-PEMBUKUAN
5.KUP-PEMBUKUAN
 
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
4.KUP...HAK DAN KEWAJIBAN)
 
1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak1.Pengantar Pajak
1.Pengantar Pajak
 
2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP
 
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
 
Slide 15 (pe)
Slide 15 (pe)Slide 15 (pe)
Slide 15 (pe)
 
Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)
 
Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)
 
Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)
 
Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)Slide 11 (pe)
Slide 11 (pe)
 
Slide 8 (pe)
Slide 8 (pe)Slide 8 (pe)
Slide 8 (pe)
 
Slide 7 (pe)
Slide 7 (pe)Slide 7 (pe)
Slide 7 (pe)
 
Komputer2
Komputer2Komputer2
Komputer2
 
Kelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ramKelompok 4.power supply dan ram
Kelompok 4.power supply dan ram
 
Kelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan dataKelompok 3.media penyimpanan data
Kelompok 3.media penyimpanan data
 

Último

SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxmirzagozali2
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 

Último (20)

SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 

Slide 10 (pe)

  • 2. Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk.
  • 3. Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :  Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi  Bahan-bahan pembantu atau penolong  Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.  Penyusutan peralatan produksi  Uang modal, sewa  Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi  Biaya pemasaran seperti biaya iklan  Pajak
  • 4. Berdasarkan jangka waktunya, biaya produksi di bedakan menjadi 2 yaitu : 1. Jangka Waktu Pendek. Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni: # Biaya Total (Total Cost / TC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel dan Biaya Tetap. TC= TVC + TFC # Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dsb. TVC= TC-TFC
  • 5. # Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC) Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: Biaya Abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dsb. TFC = TC - TVC # Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC) Biaya Total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q). ATC = TCQ Q = Jumlah Output yang dihasilkan Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ATC = AVC + AFC
  • 6. # Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC) Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q). AVC = TVC/Q Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: AVC = ATC - AFC # Biaya tetap rata – rata (Average Fixed Cost / AFC) Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q). AFC = TFC/Q Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: AFC = ATC-AVC # Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan output.
  • 7. 2. Jangka Waktu Panjang. Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat berubah – ubah. Teori – teori biaya jangka panjang yakni diantaranya ialah : Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel. Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel. LTC = ∆LVC Dengan LTC = biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost) ∆LVC = Perubahan Biaya Variabel jangka panjang # Biaya Marjinal jangka panjang Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variabel. Maka, LMC = ∆LTC/∆Q Dengan LMC = Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost) ∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang ∆Q = Perubahan Output # Biaya Rata – rata Biaya total dibagi Jumlah Output. LRAC = LTC/Q Dengan LRAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost) Q = Jumlah output
  • 8. Jenis-jenis Biaya Produksi Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi : 1. Biaya bahan baku (direct material Cost) Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan. 2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud. 3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
  • 9. Elemen-elemen dari Biaya Overhead Pabrik yaitu : Biaya bahan penolong Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin Biaya listrik dan air pabrik Biaya asuransi pabrik Operasi lain-lain
  • 10. Proses Produksi Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam: 1. Produksi atas dasar pesanan Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok pesanan (Job order cost methode) 2. Produksi masa Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di gudang yang umumnya produknya berupa standar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process cost methode). Dalam metode, biaya- biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produk persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
  • 11. Konsep Biaya Produksi Biaya langsung dan biaya tidak langsung ü Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. ü Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
  • 12. Biaya eksplisit dan biaya implisit ü Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan perusahaan, atau biaya yang dikeluarkan dimana terdapat pembayaran kas. Misalnya pengeluaran untuk membeli bahan baku untuk produksi, untuk membayar tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan produksi dan sebagainya. ü Biaya implisit adalah nilai dari input yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak sebagai pengeluaran nyata yang dikeluarkan perusahaan. Biaya implisit juga dapat diartikan sebagai biaya non kas yang diukur dalam konsep biaya kesempatan. Biaya implisit yang berkaitan dengan setiap keputusan jauh lebih sulit untuk dihitung. Biaya-biaya ini tidak melibatkan pengeluaran kas dan karena itu sering diabaikan dalam analisis keputusan. Karena pembayaran kas tidak dilakukan untuk biaya implisit, konsep biaya kesempatan harus digunakan untuk mengukurnya.
  • 13. Biaya kesempatan dan biaya historis ü Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah nilai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling baik. Sumber-sumber ekonomi termasuk faktor produksi, misalnya bahan kayu, tenaga kerja, dapat digunakan secara alternatif. Apabila kayu tersebut telah digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk menghasilkan barang lain dengan kayu tersebut. Nilai kesempatan yang hilang ini merupakan biaya kesempatan. Biaya kesempatan tercermin dari harga faktor produksi tersebut di pasar. ü Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada waktu membeli faktor produksi (input). Kalau input itu disimpan dan baru di kemudian hari digunakan dalam proses produksi, maka biaya historis adalah sama dengan pada waktu faktor produksi itu dibeli. Hal itu berbeda dengan biaya kesempatan dimana biaya kesempatan diperhitungkan pada waktu input digunakan dalam proses produksi.
  • 14. Biaya incremental atau biaya relevan ü Biaya incremental adalah biaya yang timbul sebagai akibat adanya keputusan yang telah dibuat. Biaya inkrimental diukur dengan melihat adanya perubahan biaya total. Dengan demikian biaya incremental bisa berupa biaya tetap atau biaya variabel atau kedua-duanya. Biaya inkrimental sebagai biaya yang bervariasi di antara keputusan adalah serupa dengan konsep marginal, yang diperkenalkan sebagai komponen kunci dalam proses optimisasi. Perbedaan utamanya adalah bahwa biaya marginal selalu didefinisikan dalam bentuk perubahan uniter dalam keluaran. Konsep biaya inkrimental cukup jauh lebih luas, yang mengarahkan bukan hanya konsep biaya marginal, tetapi juga variasi biaya yang timbul dari aspek dalam masalah keputusan. Konsep biaya inkremental berarti bahwa biaya tetap yang tidak akan dipengaruhi oleh sebuah keputusan adalah tidak relevan dan sebaiknya tidak dimasukkan dalam analisis.
  • 15. Biaya variabel dan biaya tetap ü Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan untuk menghasilkan suatu produk. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin banyak bahan yang digunakan sehingga biayanya lebih besar.
  • 16. Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung banyak sedikitnya produk yang dihasilkan. Misalnya biaya penyusutan mesin. Biaya penyusutan ini tidak tergantung apakah mesin digunakan pada kapasitas penuh, setengah kapasitas atau bahkan tidak digunakan, biaya tetap harus dikeluarkan sebesar penyusutan yang ditetapkan per tahunnya.
  • 17. Cost dan expense ü Cost / biaya (dalam arti luas) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang potensial (kemungkinan) akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam definisi tersebut: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Diukur dalam satuan uang 3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu ü Expenses merupakan biaya yang telah habis pakai (expired cost) yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Seluruh expense adalah cost namun tidak semua cost adalah expense. Pengorbanan untuk membayar arus listrik yang telah dipakai adalah expense. Sedangkan pengorbanan untuk membeli peralatan listrik adalah cost.
  • 18. Opportunity cost dan real cost ü Biaya pengorbanan (opportunity cost) adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan tertentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah dibayarkan. Contoh seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri. ü Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya bahan baku dan sebagainya.
  • 19. PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS Pengertian Produksi merupakan konsep daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Dengan demikian perusahaan dapat diartikan sebagai berikut. Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik. Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang di produksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
  • 20. Produksi Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk di jual. Dua macam keputusan yang diperlukan akan menjadi topik pada pembahasan selanjutnya. Keputusan tersebut adalah :  Keputusan yang berhubungan dengan design dari system produksi manufaktur.  Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengedalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sistem Produksi Manufaktur  Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan design system produksi adalah tenaga :  Design produksi dari barang yang diproses  Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya  Design tugas  Lokasi dari fasilitas produksi  Layout dari fasilitas tersebut
  • 21. Keputusan – keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara : (1) sifat dari proses tersebut, (2) jangka waktu produksi ,dan (3) sifat produksi. 1. Sifat Proses Produksi Proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 yakni : a. Proses ekstraktif Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan – bahan langsung dari alam. b. Proses analitik Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. c. Proses fabrikasi Proses fabrikasi/pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. d. Proses sintetik Proses sintetik menujukkan beberapa metode pengkombinasi beberapa bahan ke dalam suatu bentuk metode.
  • 22. 2. Jangka Waktu Produksi Proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni: 1. Proses terus – menerus (continuous process) Istilah proses terus – menerus digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang dipakai. 2. Proses terputus – putus (intermittent process) Istilah proses terputus – putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin – mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda 3. Sifat Produksi proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : (a) produksi standard dan (b) produksi pesanan. Produksi standard Proses barang – barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah proses standard. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk : Memelihara sejumlah persediaan Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memandai Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran pencurian, dan sebagainya
  • 23. 4. Produksi Pesanan Sebagai contoh produksi pesanan ini adalah pembuatan pakaian dengan ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus dan sebagainya. proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu : (a) produksi standard dan (b) produksi pesanan. a. Produksi standard Proses barang – barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah proses standard. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk : Memelihara sejumlah persediaan Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memandai Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran pencurian, dan sebagainya b. Produksi Pesanan Sebagai contoh produksi pesanan ini adalah pembuatan pakaian dengan ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus dan sebagainya.
  • 24. KEGIATAN PRODUKSI Gambaran Sekilas Keputusan – keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan penendalian system produksi akan menentukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya, dan kemampuan system tersebut. Masalah – masalah yang di hadapi manejer produksi adalah :  Perencanaan produksi  Organisasi produksi  Pengendalian produksi  Pemeliharaan peralatan  Pengawasan dan pemeriksaan kualitas Perencanaan Produksi Fungsi produksi adalah memciptakan barang dan /atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah jumlah yang tepat. Perencanaan produksi meliputi keputusan – keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah – masalah pokok yang meliputi :  Tahap pertama, penentuan design awal yang berupa design spesifikasi dan syarat – syarat yang harus dipenuhi.  Tahap kedua, penentuan design barang yang tepat  Tahap ketiga, penentuan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas dan mesin / peralatan yang tersedia.
  • 25. Organisasi Produksi Alam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian. Di dalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan. Pengendalian Produksi Pengendalian produksi merupakan serangkaian produser yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran di mana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada, a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu :  Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.  Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksukan untuk mempercepat pengiriman barang.
  • 26. b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Prouksi Perencanaan Merupakan usaha untuk mengklasifikasikan material yang dibutuhkan perusahaan dan diperlukan kartu material ( bill of material ) yang memuat komponen jadi atau komponen yang akan diproses lagi. Routing Merupakan usaha untuk menentukan urutan dari proses dan alat yang digunakan dalam proses produksi. Sebelum proses produksi dimulai, semua masalah tersebut disusun dahulu di dalam route sheet. Scheduling Merupakan untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan. Schedule ini dibuat sebelum produksi dimulai didalam master schedule yang kemudian dipecah ke dalam schedule- schedule. Dispatching Merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini dibuat sebelum produksi dimulai di dalam dispatch sheet. Dispatch sheet memuat :  Barang apa yang harus diproduksi dan jumlahnya  Design, ukuran dan bahan yang akan dipakai  Mesin dan peralatan yang harus dipakai  Petugas yang harus mengerjakan  Kapan harus dimulai dan selesai  Kepada siapa barang tersebut dijual
  • 27. ANALISIS JARINGAN KERJA : METODE JALUR KRITIS DAN PERT Analisis jaringan kerja ( network analysis ) ialah tekhnik yang berkaitan dengan masalah penetapan ukuran pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah. Analisis jaringan kerja ini, banyak dipakai pada scheduling dan terkenal dengan critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam bahasa kita terkenal dengan nama metode jalur kritis. Konsep dasar itu, sebagai berikut : Jaringan kerja (Network) Merupakan rangkaian aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang dan jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dua hal yang penting dalam jaringan ini, yaitu :  Aktivitas , yaitu kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu.  Kejadian, yaitu saat mulanya atau berakhirnya aktivitas.
  • 28. Jalur kritis Merupakan jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalur kritis ini perlu mendapat perhatian serius mengingat beberapa hal :  Jalur kritis menyoroti aktivitas yang dapat dilakukan dengan cepat.  Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.  Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis memungkinkan jalur lain menjadi kritis. Aktivitas semu (dummy) Merupakan aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas semacam ini menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dahulu dengan dua event berikunya meskipun tidak saling bergantung satu sama lain.  Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)  Faktor yang membatasi penerapan metode jalur kritis, yaitu :  MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu. Hal tersebut tidak mungkin terjadi pada kehidupan Negara.  MJK tidak memasukkan gagasan analisis stastistik dalam menentukan perkiraan waktu.  MJK mereupakan model perencanaan statik dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
  • 29. Program Evaluation and Review Technique (PERT) Untuk mengatasi keterbatasan diatas, diciptakan satu model, sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal berikut :  Teori probabilitas yang berguan untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan dating.  Gagasan analisis statistic untuk memperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.  Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik ; model itu dikenal Program Evaluation and Review Technique (PERT). Di dalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu, yaitu :  Waktu yang paling optimis (Wo) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jika pekerjaan berjalan lancar.  Waktu yang paling pesimis (Wp) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinana penundaan.  Waktu normal (Wn) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.
  • 30. Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut, dihitung waktu yang diaharapkan (Wh) dengan rumus : Wh = Wo + 4Wn + Wp Pengendalian persediaan bahan baku Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan di bidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :  Resiko hilang dan rusak  Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi  Resiko usang  Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentuka dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekjonomis. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi 4 faktor, yaitu :  Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun  Biaya pemesana  Biaya penyimpanan  Harga bahan baku
  • 31. Pemeliharaan peralatan Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan peralatan sangat penting. Kerugian perusahaan karena kelalaian pemeliharaan peralatan disebabkan oleh :  Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.  Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.  Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada knsumen sehingga menyebabkan turunya pendapatan perusahaan.  Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.  Menimbulkan keeanganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan kerena dianggap tidak menepati janji. Pada umumnya, biaya pemeliharaan peralatan selalu naik setiap tahun. Hal ini disebabkan 3 hal berikut :  Selalu terdapat kenaikan yang tinggi pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.  Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya.  Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri.
  • 32. Organisasi pemeliharaan peralatan Terdapat 2 sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan, yaitu : a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen Keuntungan :  Tenaga mekanik akan mengerti betuil penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai.  Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan yang harus cepat selesai.  Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan. Kelemahan :  Fleksibelitas sangat rendah  Terdapatnya duplikasi tenaga kerja b. Sentralisasi Keuntungan :  Tidak terdapat duplikasi tenaga kerja,peralatan dan persediaan suku cadang.  Fleksibelitas yang sangat tinggi. Kelemahan :  Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang  Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien.  Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik pada pekerjaan yang harus didahulukan dan segera diselesaikan.  Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat.
  • 33. Program pemeliharaan peralatan meliputi :  Penyusunan perencanaan yang meliputi penentuan tugas yang akan dilakuakn, prioritasnya dan tenaganya.  Mengattur jadwal waktu dan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya.  Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan setiap peralatan untuk mengawasi keajegan pemeliharaan dan suku cadang yang pernah diganti.  Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali.  Mengatur program latihan dengan metode yang mmungkin dilaksanakan.  Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki de memperhitungkan berbagi kemungkinan kerugian yang akan diderita. Pengawasan kualitas dan inspeksi Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :  Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar.  Tahap penentuan desain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.  Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.  Tahap pengguanaan di lapangan, di mana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.
  • 34. Pengawasan kualitas di dalam produksi Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah ditetapkan, pada tahap ini tindakan perbaikan belum dilaksanakan. Badan pengawasan (Control Chart) Penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi 2 kategori : 1. Penyimpangan yang tidak dapat ditentukan Penyimpangan semacam ini biasanya sangat kompleks, akan tetapi tidak begitu berarti bagi total penyimpangan yang terjadi, karena frekuensinya terlalu kecil. 2. Penyimpangan yang dapat ditentukan Biasanya penyimpangan semacam ini kerap kali terjadi dan disebabkan oleh :  Perbedaan antara para pekerja  Perbedaan antara mesin-mesin  Perbedaan antara bahan baku  Perbedaan karena interaksi antara dua atau tiga factor tersebut
  • 35. LOKASI DAN LAYOUT PABRIK Factor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik Ada 7 faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi, yaitu :  Dekat dengan pasar  Dekat dengan bahan baku  Ongkos transport  Penyediaan tenaga kerja  Penyediaan sumber tenaga  Lingkungan sekitar  Iklim Cara penentuan lokasi pabrik Ada 2 cara menentukan lokasi pabrik, yaitu : a. Cara kualitatif Yaitu cukup dengan mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi. b. Cara kuantitatif Ada 2 cara kuantitatif, yaitu : 1. Cara yang sederhana merupakan usaha untuk mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakuakn, dengan cara memberi skor pada masing-masing kriteria. 2. Cara yang kompleks yaitu menggunakan rumus-rumus matenatika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
  • 36. Layout fasilitas produksi Adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja dan kegiatan di dalam produksi. Tujuan layout pabrik adalah :  Meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan  Mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan  Mendapatkan penggunaan ruang yang efisien  Melakukan pekerjaan yang efisien 1. Process Layout Merupakan penyusunan fasilitas produksi di mana mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat tertentu. 2. Product Layout Merupakan pengaturan mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Syarat agar product layout ekonomis, yaitu :  Volume sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin yang dipasang.  Permintaan barang yang dihasilkan cukup stabil.  Barang yang dihasilkan terstandardisir.  Suku cadang dapat saling ditukarkan.
  • 37. BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG DAN PENDEK Teori Biaya Produksi Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di produksi perusahaan tersebut. Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan hitungannya.
  • 38. Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu :  Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).  Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan perusahaan yang di miliki. Macam - macam Biaya  Biaya produksi Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik  Biaya administrasi Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.  Biaya pemasaran Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.  Biaya keuangan Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.
  • 39. Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang. Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.
  • 40. Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama. Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan
  • 41. Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC) dan biaya total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:
  • 42. Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi. Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n.
  • 43. Pengertian Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak ada produksi, faktor produksi ini harus ada dan tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. sampai pada interval produksi tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun sampai nol unit, jumlah mesin tidak bisa dikurangi.
  • 44. Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan, begitu juga sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik rokok adalah contohnya. Jika perusahaan ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh hariannya ditambah. Sebaliknya jika ingin mengurangi produksi, buruh harian dapat dikurangi. Pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variable terkait dengan waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. sebaliknya buruh dikatakan faktor produksi variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari satu tahun. Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secara kronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi di mana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi.
  • 45. Biaya Jangka Panjang Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja. Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-rata,dan biaya marginal. Biaya total (jangka panjang) Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
  • 46. B. Model Produksi Satu Faktor Produksi Variabel Pengertian produksi dengan satu faktor produksi variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, di mana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah. Ketika mencoba memahami proses alokasi faktor produksi oleh perusahaan, ekonomi membagi faktor produksi menjadi barang modal (capital) dan tenaga kerja (labour). Dalam model produksi satu faktor produksi variabel, barang modal dianggap faktor produksi tetap. Keputusan produksi ditentukan berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja.
  • 47. Dua Faktor Produksi Variabel Dalam bagian ini kita melonggarkan asumsi adanya faktor produksi tetap. Baik barang modal maupun tenaga kerja sekarang bersifat variabel. Namun yang harus diingat bahwa pelonggaran asumsi ini masih tetap terlalu menyederhanakan persoalan. Sebab dalam kenyataan, faktor produksi variabel yang digunakan dalam proses produksi lebih dari dua macam. 1. Isokuan (Isoquant) Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. Misalnya, kasus usaha tekstil tradisional dengan asumsi mesin dapat ditambah. Produksi Total Usaha Tekstil Tradisional (Dua Faktor Produksi Variabel) Mesin Tenaga Kerja 1 2 3 4 5 1 5 20 45 80 105 2 30 45 105 150 135 3 80 105 150 180 150 4 105 135 180 240 210
  • 48. Kita melihat bahwa tingkat produksi 105 bal tekstil dapat dicapai dengan beberapa kombinasi faktor produksi, yaitu 1 mesin dengan 5 tenaga kerja, 2 mesin dengan 3 tenaga kerja dan seterusnya. Selanjutnya kita dapat menurunkan kurva isokuan seperti berikut ini.
  • 49. 1. Asumsi-asumsi isokuan: a. Konektivitas (Conectivity) Asumsi koneksitas analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku konsumen, yaitu kurva indiferensi yang menurun dan kiri atas ke kanan bawah (down ward sloping). Produsen dapat melakukan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi untuk menjaga agar tingkat produksi tetap. Kesediaan produsen untuk mengorbankan faktor produksi yang satu demi menambah penggunaan faktor produksi yang lain untuk menjaga tingkat produksi pada isokuan yang sama disebut Derajat Teknik Substitusi Faktor Produksi atau Marginal Rate of Technical Substitution(MRTS). MRTSIk adalah bilangan yang menunjukkan berapa unit faktor produksi I harus dikorbankan untuk menambah 1 unit faktor produksi k pada tingkat produksi yang sama. Jika I adalah tenaga kerja dan k adalah barang modal (mesin), maka MRTSIk adalah berapa unit tenaga kerja yang harus dikorbankan untuk menambah 1 unit mesian, demi menjaga produksi pada tingkat yang sama. b. Penurunan Nilai MRTS (Diminishing of MRTS) Produsen menganggap makin mahal faktor produksi yang semakin langka. Itulah sebabnya mengapa nilai MRTSlk makin menurun (hukum LDR). Dalam kasus-kasus tertentu, nilai MRTS akan konstan atau nol. MRTS konstan bila kedua faktor produksi bersifat substitusi sempurna (perfect substitution). c. Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Return) Asumsi ini menjelaskan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja dengan jumlah mesin yang tetap, justru megurangi tingkat pertambahan output. d. Daerah Produksi yang Ekonomis (Relevance Range of Production)
  • 50. 2. Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Faktor Produksi (Return to Scale). Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Faktor Produksi adalah konsep yang ingin menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah faktor produksi di lipat gandakan (doubling). a. Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale) Jika penambahan faktor produksi sebanyak 1 unit menyebabkan output meningkat lebih dan satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale). b. Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale) Jika pelipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat juga, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil konstan. c. Skala Hasil Menurun (Decreasing Return to Scale) Jika penambahan 1 unit factor produksi menyebabkan output bertambah kurang dari 1 unit, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menurun.
  • 51. 3. Perkembangan Teknologi Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi. Tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan penggunaan faktor produksi yang Iebih sedikit. 4. Kurva Anggaran Produksi (Isocost) Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama. Jika harga faktor produksi tenaga kerja adalah upah (w) dan harga faktor produksi barang modal adalah sewa (r), maka kurva isocost (I) adalah: I = rK + wL
  • 52. 5. Keseimbangan Produsen Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva I bersinggungan dengan kurva Q. Di titik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan hasil output yang maksimum. Keseimbangan dapat berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi. Analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis perilaku konsumen. Perubahan jumlah faktor produksi yang digunakan merupakan interaksi kekuatan efek substitusi (substitution effect) dan efek skala produksi (output effect). Karena itu produsen juga mengenal faktor produksi inferior, yaitu faktor produksi yang penggunaannya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat (kemampuan memproduksi meningkat). Dalam mencapai keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip efisiensi, yaitu maksimalisasi output (output maximalization) atau minimalisasi biaya (cost minimalization). Prinsip maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan, dicapai output. Prinsip minimalisasi biaya menyatakan target ouput yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum. 6. Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path) Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi laba. Untuk mencapai tujuan itu, dalam jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankan efisiensinya. Biasanya perusahaan menetapkan target yang akan dicapai setiap tahunnya, yang harus dicapai dengan biaya minimum. Dalam jangka panjang perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan faktor produksi.