3. • Untuk menetapkan target-target operasi PR yang nantinya
akan menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh
• Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya
yang diperlukan
• Untuk memilih prioritas-prioritas yang paling penting guna
menentukan: jumlah program dan waktu yang diperlukan
guna melaksanakan segenap program PR yang telah
diprioritaskan tersebut.
• Untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan
berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
tertentu sesuai jumlah dan kualitas: personel yang ada, daya
dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor
mesin cetak, kamera, kendaraan serta anggaran dana yang
tersedia.
Mengapa perlu
menyusun program PR ?
4. Model Perencanaan
PENGENALAN SITUASI
• Dimana posisi kita sekarang
• Apa yang sudah diketahui dan yang tidak
diketahui oleh masyarakat tentang
organisasi/perusahaan
• Apakah ada kesalahan dalam pandangan atau
sikap mereka
• Apakah ada kesalahpahaman antara
organisasi/perusahaan dengan khalayaknya
5. Model Perencanaan PR
Cara mengenali situasi :
• Survey-survey khusus yang diadakan untuk mengungkapkan
pendapat masyarakat, respon/tanggapan atau citra organisasi di
mata khalayaknya
• Pemantauan berita di media massa
• Tinjauan terhadap grafik penjualan serta menelaah berbagai
indikasi yang terkandung di dalam laporan-laporan tahunan.
• Tinjauan terhadap kondisi persaingan
• Tinjauan fluktuasi harga-harga saham
• Situasi hubungan industri
• Kondisi dan pengaruh cuaca jika itu relevan
• Frekuensi keluhan masyarakat
• Diskusi dengan petugas penjualan dan distributor
• Kajian terhadap berbagai kekuatan pasar (ekonomi, sosial,
politik)
• Sikap tokoh masyarakat yang merupakan pencipta atau
pemimpin pendapat umum
6. Model Perencanaan PR
PENETAPAN TUJUAN
• Agar berhasil mencapai tujuan yakni dengan
memperbaiki bobot para calon pegawai baru;
– dibutuhkan kerjasama yang erat antara manager PR dengan
manager personalia---------Personalia: keterangan rinci
mengenai kualifikasi pegawai yang cocok dan dibutuhkan---
----PR;
– merancang iklan lowongan kerja sedemikian rupa agar
dapat memancing para tenaga terbaik di bursa tenaga
kerja untuk melamar. (pola huruf, komposisi tulisan,
letak logo perusahaan, rangkaian kalimat menarik, dll)
7. Model Perencanaan PR
DEFINISIKAN KHALAYAK
• Penting untuk membatasi khalayak
• Menentukan khalayak yang paling sesuai
• Khalayak PR lebih bervariasi dari khalayak
iklan
8. Model Perencanaan PR
PEMILIHAN MEDIA DAN TEKNIK-TEKNIK PR
• Perbandingan media Periklanan dengan media PR
• Kampanye periklanan dan kampanye PR sama-sama dapat menggunakan
berbagai macam media.
• Praktisi PR berhubungan dengan editor, jurnalis, produser TV dan radio,
sedangkan praktisi periklanan lebih banyak berhubungan dengan
manager iklan
• Iklan lebih komersial dibandingkan PR
• Kampanye periklanan terbatas menggunakan media yang diharapkan
membuahkan hasil maksimal, kampanye PR dapat menggunakan apa saja
asal menjangkau banyak khalayak.
• Program-program PR memang secara umum tidak terlalu pilih-pilih media
seperti iklan, sehingga pemililihan mediapun harus dilakukan secara
cermat.
• Dunia kePRan dapat menggunakan berbagai media khusus, peranan
media khusus itu menjadi sangat penting seandainya organisasi yang
bersangkutan tidak menyediakan anggaran untuk biaya pemakaian media
komersil seperti koran atau majalah.
9. Model Perencanaan PR
PENGATURAN ANGGARAN
• Perlunya menyusun anggaran
– Program PR harus disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia
– Untuk mengetahui berapa besar anggaran yang diperlukan
– Anggaran memaksakan disiplin pengeluaran dana sehingga
mencegah terjadinya pemborosan.
• Unsur-unsur anggaran
– Tenaga kerja
– Biaya tetap
– Materi atau peralatan
– Kas kecil
10. Model Perencanaan PR
PENGATURAN ANGGARAN . . .
• Kalkulasi anggaran untuk departemen PR
– Gaji (manager, asisten, editor, jurnal internal,
potografer, sekretaris dsb.
– Biaya tetap (sewa gedung, bunga pinjaman, ongkos
listrik, jasa kebersihan, dll)
– Depresiasi (penyusutan) : alat-alat inventaris seperti
mesin ketik, komputer, mesin fotocopi, kendaraan, dll
– Asuransi (mobil, perjalanan dinas, pensiun dan
pengobatan)
– Resepsi pers (aneka rupa materi, katering, ongkos
tenaga ekstra)
– Jurnal staf dan jurnal eksternal(editing, desain,
fotografi, percetakan, distribusi)
– Presentasi slide (biaya pemeliharaan, naskah, ilustrasi,
ongkos produksi, pengadaan)
– Video (pembuatan, penyimpanan, pemeliharaan)
11. Model Perencanaan PR
PENGATURAN ANGGARAN . . .
• Kalkulasi anggaran untuk departemen PR
– News release (riset, penulisan, produksi, pengarsipan, distribusi)
– Artikel-artikel feature
– Klipping
– Jasa informasi
– Rekaman radio (wawancara)
– Properti TV
– Literatur cetak
– Sponsorship
– Konferensi dan seminar (pembicara)
– Kunjungan pihak luar (transportasi, akomodasi, katering,
informasi pers)
– Pameran
– Kendaraan
– ATK
12. Model Perencanaan PR
• MENGEVALUASI HASIL PR
– Exposure
– Kesadaran/pemahaman/perubahan sikap
– Kontribusi penjualan/laba
• PENGUKURAN HASIL KERJA PR
– Evaluasi
– Monitoring
13. MENGIMPLEMENTASIKAN
RENCANA
• Perlu kehati-hatian dalam menempatkan
cerita dalam media.
• Publisitas membutuhkan perhatian ekstra
bila melibatkan tahapan peristiwa spesial :
makan malam penghormatan atau kontes
nasional.
• PR membutuhkan otak cemerlang untuk
hal-hal rinci dan solusi yang tapat jika ada
kesalahan.
22. Hambatan-hambatan
dalam
implementasi program Public Relations
• Tingginya campur tangan manajemen dalam
pengambilan keputusan pelaksanaan program PR,
• Kuantitas dan kompetensi SDM yang tidak memadai
• Keterbatasan anggaran untuk pelaksanaan program PR,
• Implementasi konsep manajemen PR yang tidak
terintegrasi,
• Komunikasi dan koordinasi yang lambat,
• Tidak ada strategi komunikasi kehumasan yang jelas
• Belum dilakukannya evaluasi secara komprehensif
terhadap setiap program PR yang diimplementasikan.