Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah berdasarkan Perpres No. 70/2012 dan Perpres No. 4/2015, mencakup tujuan, ruang lingkup, prinsip-prinsip dasar, dan metode pengadaan melalui lelang maupun swakelola."
Pengantar Umum Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
1. PENGANTAR UMUM
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa (Pemerintah)
PERPRES NO.70 TH 2012
&
PERPRES NO.4 TH 2015
Training
By : Kanaidi, SE., M.Si, cSAP
kanaidi963@gmail.com ..08122353284
Logo
Excellencla
2. Maksud dan Tujuan Diberlakukannya
PERPRES 70/2012 PERPRES 4/2015
MAKSUD :
Untuk mengatur tata cara Pengadaan Barang/Jasa yang
sederhana, jelas dan komprehensif, sesuai dengan tata kelola
yang baik, sehingga menjadi pengaturan yang efektif bagi para
pihak yang terkait dengan pengadaan barang/jasa
TUJUAN :
Mewujudkan pengadaan barang/jasa yang efisien, terbuka, dan
kompetitif untuk ketersediaan barang/jasa yang terjangkau dan
berkualitas yang akan berdampak pada peningkatan pelayanan
publik
3. RUANG LINGKUP BERLAKUNYA
PERPRES 70 & 4
Ruang Lingkup Pemberlakuan Kriteria Pembiayaan
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan
K/L/D/I
Sebagian atau seluruhnya bersumber dari
dari APBN/APBD (termasuk PHLN)
Pengadaan barang/jasa Untuk Investasi
dilingkungan Bank Indonesia, BHMN,
BUMN/BUMD
Sebagain atau seluruhnya dibebankan
pada APBN/APBD (termasuk PHLN)
• Dana APBN/D termasuk yang bersumber dari pinjaman dan/atau hibah
dalam negri yang diterima Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.
• Pengadaan barang/jasa yang sebagaian atau seluruhnya dibiayai dari
pinjaman/hibah Dalam Negri dan Luar Negri (PHLN) harus mengikuti
Perpres, apabila ada perbedaan, pihak-pihak dapat menyepakati tatacara
pengadaan yang akan dipergunakan.
• Peraturan-peraturan lain dibawahnya, tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan dalam Peraturan Presiden ini
4. PENDAHULUAN
Gambaran Umum Pengadaan
KEBUTUHAN BRG
DAN JASA
PEMERINTAH
DIPERLUKAN
KEGIATAN
PENGADAAN
BAGAIMANA
CARA
PENGADAANNYA
PERATURAN PER
UNDAGAN YG
TERKAIT
TATA NILAI
PARA PIHAK
PENGGUNAAN
PRODUK DN
USAHA KECIL
PELELANGAN
INTERNASIONAL
PIJAMAN/HIBAH LN
KEIKUTSERTAAN
USAHA ASING
KONSEP RAMAH
LINGKNGAN
PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK
MELALUI SWA
KELOLA
RENCANA UMUM
PENGADAAN
MELALUI
PENYEDIA
BARANG/JASA
KEGIATAN
PENGADAAN
PERPRES NO. 70/2012 jo NO 4/2015
5. PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
PENDAHULUAN
Gambaran Umum Pengadaan
BARANG/
JASA
•BARANG
•PEKERJAAN
KONSTRUKSI
•JASA
LAINNYA
•JASA
KONSULTASI
PENYEDIA YG
MAMPU
MELAKSANAKAN
• BADAN USAHA
• ORANG
PERSEORANGAN
• USAHA MIKRO
• USAHA KECIL
• PERUSAHAAN
ASING
• TENAGA AHLI
ASING
PROSES
PEMILIHAN
PENYEDIA
RENCANA
PEMILIHAN
PENYEDIA
PELAKSANAAN
PEMILIHAN
PENANDATANG
ANAN DAN
PELAKSANAAN
KONTRAK
PERSIAPAN
DAN
PENYUSUNAN
KONTRAK
PENGENDALIAN
DAN
PENGAWASAN
KONTRAK
SERAH TERIMA
HASIL
PEKERJAAN
JAMINAN
SERAH
TERIMA
6. KEBIJAKAN UMUM
1. Meningkatkan penggunaan produksi DN
2. Kemandirian industri Alutsista dan Almatsus DN
3. Peningkatan peran UMKM dan kelompok masyarakat
4. Perhatian thd aspek pemanfaatan SDA dan pelestarian
5. Peningkatan penggunaan teknologi informasi dan transaksi
elektronik
6. Menyederhanakan ketentuan & tata cara
7. Meningkatkan profesionalisme para pihak
8. Meningkatkan pajak
9. Menumbuhkan kembangkan peran usaha nasional industri kreatif
inovatif, budaya dan hasil penelitian.
10. Manfaatkan sarana/prasarana penelitian dan pengembangan DN
11. Pelaksanaan PBJ di wilayah RI termasuk kantor perw.RI
12. Mengharuskan pengumuman secara terbuka.
9. PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran
Unit Layanan
Pengadaan / Pejabat
Pengadaan
Pejabat Pembuat
Komitmen
Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan
Penyedia
Barang / jasa
Proses Pemilihan dan
Penetapan
Kontrak dan
Pelaksanaan
Hasil Pekerjaan
mengangkat
10. ISTILAH BARANG DAN JASA
PENDAHULUAN
Gambaran Umum Pengadaan
PENGADAAN
BARANG /JASA
PEMERINTAH
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
UNIT LAYANAN
PENGADAAN
Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh
Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi
lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan memperoleh barang/jasa
Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pengadaan barang/jasa
Unit organisasi pemerintah yang berfungsi
melaksanakan pengadaan barang/jasa di K/L/D/I yang
bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat
pada unit yang sudah ada
11. PENDAHULUAN
Gambaran Umum Pengadaan
ISTILAH BARANG DAN JASA
BARANG
Pekerjaan
Konstruksi
Seluruh Pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud
Setiap benda baik berujud maupun tidak berujud, bergerak maupun
tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh pengguna barang
Jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang
mengutamakan ketrampilan (skillware) dalam suatu sistem tata
kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain jasa konsultasi,
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pengadaan barang
JASA
LAINNYA
Jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya oleh pikir (brainware)
JASA
KONSULTASI
12. ALUR PIKIR PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA
KEBIJAKAN UMUM
PRINSIP2 PENGADAAN
ORGANISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA
BARANG KONSTRUKSI KONSULTASI JASA LAINNYA
SWAKELOLA
• Pelelangan
Umum
• Pelelangan
Sederhana
• Penunjukan
langsung
• Pengadaan
langsung
• Kontes
• Pelelangan
Umum
• Pelelangan
Terbatas
• Pemilihan
langsung
• Penunjukan
langsung
• Pengadaan
langsung
• Seleksi Umum
• Seleksi
sederhana
• Penunjukan
langsung
• Pengadaan
langsung
• Sayembara
• Perorangan
• Pelelangan
Umum
• Pelelangan
Sederhana
• Penunjukan
langsung
• Pengadaan
langsung
• Sayembara
PENYEDIA BRG/JASA KONTRAK / SPK
13. PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA
PENDAHULUAN
Gambaran Umum Pengadaan
BARANG/JASA
PELAKSANAAN
SWAKELOLA
PROSES
PELAKSANAAN
SWAKELOLA
KARAKTERISTIK
BARANG/JASA YG
BISA DLAKUKAN
DENGAN CARA
SWAKELOLA
1 . K/L/D/I
PENANGGUNG
JWB
ANGGARAN.
2. INSTANSI LAIN
3. KELOMPOK
MASYARAKAT
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGAWASAN
DAN
EVALUASI
14. Struktur Pengadaan Brg/Jasa Pemerintah
(PERPRES NO.54/2010)
1.Lelang Umum
2.Lelang sederhana
3.Penunjukan langsung
4.Pengadaan langsung
5.Kontes/sayembara
Diatas Rp 200 jt
Max Rp 200 jt (100 -200)
Darurat
Maks Rp 100 jt
Pemilihan Penyedia
Brg dan jasa lainnya.
1.Lelang Umum
2.Lelang Terbatas
3.Pemilihan Langsung
4.Penunjukan Langsung
5.Pengadaan Langsung
Diatas Rp 200 jt
Max Rp 200 jt (100 -200)
Darurat
Maks Rp 100 jt
Pemilihan Penyedia
Jasa Konstruksi
Pemilihan Penyedia
Jasa Konsultasi
1.Seleksi Umum
2. Seleksi Sederhana
3.Penunjukan Langsung
4.Pengadaan Langsung
5. Sayembara
Diatas Rp 200 jt
Max Rp 200 jt (100 -200)
Darurat
Maks Rp 50 jt
Pemilihan
Penyedia
Brg dan jasa
SWAKELOLA
1. Instansi Sendiri
2. Instansi Pemerintah lain
3. Klmpok Masyarakat
Pengadaan
Barang/jasa
15. 1.Lelang Umum
2.Lelang sederhana
3. Lelang terbatas
4.Penunjukan langsung
5.Pengadaan langsung
6.Kontes/sayembara
Diatas Rp 5 M
Max Rp 5 M
Kompleks / terbatas
Darurat
Maks Rp 200 jt
Pemilihan Penyedia
Brg dan jasa lainnya.
1.Lelang Umum
2.Lelang Terbatas
3.Pemilihan Langsung
4.Penunjukan Langsung
5.Pengadaan Langsung
Diatas Rp 5 M
Kompleks / terbatas
Max Rp 5 M
Darurat
Maks Rp 200 jt
Pemilihan Penyedia
Jasa Konstruksi
Pemilihan Penyedia
Jasa Konsultasi
1.Seleksi Umum
2. Seleksi Sederhana
3.Penunjukan Langsung
4.Pengadaan Langsung
5. Sayembara
Diatas Rp 200 jt
Max Rp 200 jt
Darurat
Maks Rp 50 jt
Pemilihan
Penyedia
Brg dan jasa
SWAKELOLA
1. Instansi Sendiri
2. Instansi Pemerintah lain
3. Klmpok Masyarakat
Pengadaan
Barang/jasa
Struktur Pengadaan Brg/Jasa Pemerintah
(PERPRES NO.70/2012)
16. SWAKELOLA
Pelaksanaan pek. Yg direncanakan, dikerjakan
dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai
penanggung jawab anggaran , instansi pem. Lain
dan/atau klmpok masy.
a. Pengadaan B/J yg memiliki karak teristik tertentu (non standart) bila dgn
proses pengadaan lain tdk efektif dan efisien.
b. Pek. Untuk meningkatkan kemampuan teknis SDM sesuai dgn K/D/L/I
c. Pek. Yg operasi pemeliharaannya perlu partisipasi masy. Setempat.
d. Pek. Yg dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi dan pembiayaannya tdk diminati
oleh penyedia B/J.
e. Pek. Yg secara rinci/detil tdk dpt dihitung atau ditentukan lebih dulu bila
dilaks oleh pnyedia B/J akan mengalami resiko rugi.
f. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, penyuluhan dll.
g. Pek. Untuk proyek percontohan.
h. Pek. Khusus yg bersifat pemrosesan data, rumusan kebijakan, pengujian lab,
pengembangan sistem, penelitian dll.
i. Pek. Yg bersift rahasia
j. Pekerjaan industri kreatif, inovatif dan budaya DN
k. Industri pertahanan, alutsista dan almatsus DN