Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang wawancara kompetensi berbasis (Competency Based Interview/CBI) dan perilaku berbasis (Behavioral Based Interview/BBI). CBI menitikberatkan pada kompetensi kandidat dengan menanyakan pengalaman kerja terkait, sedangkan BBI lebih menekankan pada pengalaman masa lalu untuk memprediksi perilaku masa depan. Keduanya bertujuan untuk menilai kecocokan kandidat dengan posisi dan per
3. Behavioral ...
• Pertanyaan dirancang untuk
mengungkapkan cara talenta berpikir.
Pada dasarnya, wawancara ini dapat
mengetahui apa yang memotivasi dan
mendorong mereka dalam bekerja.
• Tujuan dari proses ini tentunya adalah
untuk memahami apakah mereka cocok
dengan peran/posisi yang akan ditempati
dan dengan kultur perusahaan Anda.
4. • Pertanyaan pada behavioral based
interview dapat berupa pertanyaan yang
mengarah pada situasi terberat yang
pernah dihadapi oleh talenta saat bekerja.
• Bagaimana atau apa yang mereka lakukan
untuk menghadapi kegagalan. Bahkan
hingga ke soal bagaimana mereka bekerja
sama dengan rekan kerja yang tidak
menyukai mereka di kantor.
Behavioral ...
5. • Logika pengambilan keputusan akan tercermin
dari pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Semuanya meminta talenta untuk menceritakan
bagaimana dan mengapa mereka melakukan
sesuatu.
• Tidak ada jawaban benar atau salah di sini.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirancang untuk
memperoleh pemahaman tentang bagaimana
seseorang berpikir dan bertindak.
• Misalnya, apakah mereka inovatif atau lebih
konvensional? Apakah posisi terkait memerlukan
tanggapan cepat atau pendekatan yang lebih
dipertimbangkan? Apakah talenta termasuk
orang yang mudah marah dan tidak dapat
berpikir jernih dalam menghadapi tekanan?
Behavioral ...
6. • Behavioral based interview memungkinkan
Anda menggali pengalaman kerja mereka
secara spesifik. Misalnya, pertanyaan semacam
“Ceritakan tentang keputusan tersulit yang
harus Anda buat di tempat kerja”. Dalam hal ini,
pewawancara ingin mendengar situasi
profesional yang membentuk mereka dan
mempelajari detil tentang proses talenta
menangani tantangan tersebut.
• Pewawancara berasumsi bahwa tindakan atau
perilaku di masa lalu adalah indikasi bagaimana
talenta mengambil keputusan di masa depan.
Behavioral ...
7. • Kelemahan dari wawancara ini salah
satunya adalah jika talenta terkait tidak
mengalami situasi yang dikondisikan
oleh Anda. Mereka tidak dapat
menjawab, gugup, atau dapat pula
menjawab asal-asalan dengan mereka-
reka jawaban yang tidak nyata terjadi.
Behavioral ...
9. Competency Based Interview ...
• Pertanyaan mengenai kompetensi dapat
meliputi situasi di mana talenta perlu
memberikan dukungan pada rekan kerja yang
sedang berjuang di pekerjaan yang sebidang
dengan mereka.
• Atau meminta penjelasan kepada talenta
bagaimana mereka memberikan layanan
pelanggan terbaik. Bagaimana sikap mereka
ketika harus merespons perubahan di tempat
kerja. Atau tentang keterampilan dan peran apa
saja yang diambil di pekerjaan sebelumnya.
10. • Pertanyaan berkaitan dengan rekan kerja
misalnya akan berhubungan dengan kerja tim.
Indikator kritisnya bisa berupa menunjukkan
minat pada orang lain, mendukung orang lain,
mencari informasi untuk membantu orang lain,
dan sebagainya.
• Keterampilan kepemimpinan pun dapat terlihat
dari respons mereka terhadap perubahan di
tempat kerja atau saat mereka diharuskan
mengambil peran dalam jabatan/posisi yang
dipegangnya.
Competency Based Interview ...
11. • Dalam wawancara kompetensi, sebagai
pewawancara, Anda dapat menyampaikan
keterampilan khusus yang diperlukan untuk
pekerjaan terkait dan meminta sekiranya talenta
potensial yang sedang diwawancara dapat
menjelaskan kemampuan mereka di bidang
tersebut.
• Format ini memberi perusahaan kesempatan
untuk menggali secara spesifik apakah yang
dibutuhkan sudah terakomodasi oleh talenta
terkait. Terutama ketika Anda membeberkan
informasi tugas dan tanggung jawab yang akan
mereka kerjakan di posisi terkait.
Competency Based Interview ...
12. • Melalui competency based interview Anda
dapat melihat bagaimana respons talenta
terhadapnya.
• Proses ini meminimalisir kemungkinan bad hire,
menyeleksi talenta potensial yang tepat untuk
posisi pekerjaan yang tepat pula. Harapannya,
produktivitas kerja pun tinggi. Target yang
ditetapkan untuk pengembangan dan tujuan
karir pun realistis, serta memudahkan proses
evaluasi kinerja oleh pemimpin atau
praktisi HR di perusahaan terkait nantinya.
Competency Based Interview ...
13. • Seleksi berbasis kompetensi ini membuat
mobilitas karir lintas fungsi lebih mudah
dan membantu talenta mengatasi praktik
diskriminatif apapun dalam organisasi.
• Peluang karir didasarkan pada
pengalaman mereka dengan kompetensi
tersebut, bukan pada latar belakang
pendidikan atau prestasi belajar mereka.
Competency Based Interview ...
14. • Namun tentunya, setiap proses ada
kelemahannya. Hampir sama dengan
wawancara perilaku (behavioral based
interview), kelemahan dari wawancara ini
terlihat jika talenta tidak memiliki tingkat
kompetensi yang sesuai, maka wawancara
dapat berlangsung tidak semulus yang
dibayangkan sebelumnya.
• Talenta dapat menjadi getir ketika mendapati
dirinya bukanlah yang dicari oleh perusahaan
Anda. Hal ini berpengaruh pada candidate
experience mereka.
Competency Based Interview ...
15. Pentingnya
Positive Candidate Experience
• Beberapa alasan mengapa candidate
experience yang positif penting (tidak hanya
bagi HR, namun bagi perusahaan secara
keseluruhan), yaitu:
1. Meningkatkan Keberhasilan Proses
Rekrutmen.
2. Memperluas Jangkauan Perusahaan
dalam Rekrutmen.
3. Mengangkat Employer Brand
Perusahaan.
4. Meningkatkan Kemampuan Perusahaan
untuk Berkompetisi.