2. • Melakukan analisis bisnis menjadi hal pertama
dan penting yang harus dilakukan untuk
menghadapi berbagai kemungkinan yang akan
terjadi dalam membangun atau mengembangkan
sebuah bisnis.
• Banyak pebisnis yang mengalami kerugian
karena tidak melakukan strategi yang tepat,
sebab mereka tidak mencari kelemahan,
ancaman, peluang dan kekuatannya. Tidak heran
bila strategi yang dijalankan pun tidak pernah
tepat sasaran.
Introduction
3. Pengertian
Business Analysis
• Business Analysis (Analisis bisnis) adalah proses
melakukan evaluasi apakah bisnis yang dijalankan
memiliki risiko-risiko yang mungkin terjadi serta
mengetahui sejauh mana kemungkinan prospeknya.
• Analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan
teknik yang digunakan sebagai penghubung antara
para pemangku kepentingan untuk memahami
struktur, kebijakan, dan operasi dari suatu
organisasi, serta merekomendasikan solusi yang
memungkinkan perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
4. Business Analysis …
• Dengan melakukan analisis bisnis maka dapat:
diidentifikasi kebutuhan bisnis, dan
menentukan solusi untuk menghadapi berbagai
masalah bisnis.
• Dalam melakukan analisis, beberapa poin penting
akan disoroti termasuk:
strategi bisnis,
lingkungan perusahaan,
keuangan,
sumber daya, sampai dengan
cara kerjanya.
• Dengan cara ini, kita akan mengetahui sejauh mana
bisnis akan berkembang dan apakah berjalan
efektif.
5. • Kadang-kadang, orang mempelajari pengertian
analisis bisnis dan menerapkannya secara
langsung, sebelum membuat keputusan, baik itu
untuk:
investasi,
berhutang,
memperpanjang jangka pinjaman,
menilai perusahaan, sampai dengan
persoalan restrukturisasi (merger, akuisisi dan
divestasi).
Business Analysis …
6. Jenis-Jenis Analisis Bisnis
• Pembagian analisis bisnis ada dua macam,
antara lain:
1. Analisis Kredit
2. Analisis Ekuitas
7. 1. Analisis Kredit
• Kreditor yang akan memberikan pinjaman kepada
perusahaan dan menerima pembayaran pokok dan
bunganya sesuai perjanjian. Analisis kredit ini berfungsi
untuk memberikan penilaian apakah perusahaan layak
mendapatkan kredit.
• Hal ini terkait dengan kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban kredit yang difokuskan pada
analisis likuiditas atau solvabilitas.
• Analisis kredit lebih menitik beratkan pada
evaluasi risiko, bukan dari segi profitnya.
• Analisis likuiditas berarti mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam
jangka pendek. sementara solvabilitas adalah
kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya dalam
jangka panjang.
8. 2. Analisis Ekuitas
• Analisa ini berupa penyediaan dana untuk
perusahaan sebagai imbalan kepemilikan. Dalam
hal ini yang paling berperan adalah investor yang
mengucurkan dana dalam bentuk modal saham.
• Analisa ini bersifat simetri dimana harus menilai
dua sisi, yaitu risiko dan potensinya. Analisa ini
lebih condong pada nilai perusahan.
9. Manfaat Analisis Bisnis
Beberapa tujuan dan manfaat analisis bisnis,
antara lain, bagi:
1. Manajer
2. Restrukturisasi
3. Manajemen Keuangan
4. Direktur
5. Auditor Eksternal
6. Regulator (Pembuat Peraturan)
7. Serikat Kerja
8. Pelanggan
10. 1. Manajer
• Analisis bisnis akan memberikan petunjuk bagi
menajer agar bisa mengatur strategi yang lebih
efetif terkait kegiatan investasi, operasional
hingga pendanaan.
• Dalam hal ini, menejer akan melakukan analisa
dari laporan yang ada dan mengevaluasi
profitabilitas dan risiko yang mungkin. Terhadap
perusahaan kompetitor, manajer juga
melakukan hal yang sama, demi melakukan
tindakan yang lebih efektif.
11. 2. Restrukturisasi
• Restrukturisasi meliputi merger, akuisisi dan
divestasi. Ketika perusahaan akan memutuskan
restrukturisasi, tindakan analisis bisnis ini sangat
diperlukan.
• Merger dan akuisisi pada umumnya didasarkan
pada estimasi nilai intrinsik, walaupun harga
saham perusahaan pembeli dan perusahaan
target tersedia.
• Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip
dengan analisis ekuitas.
12. 3. Manajemen Keuangan
Dengan analisa bisnis ini, manajemen keuangan
dapat mengevaluasi dampak yang terjadi ketika
sebuah keputusan diambil. Hal ini termasuk
dampak dividen perusahaan.
4. Direktur
• Direktur bertanggung jawab untuk melindungi
kepentingan pemilik saham dengan cara
mengawasi aktifitas perusahaan secara hati-hati.
13. 5. Auditor Eksternal
• Auditor eksternal (berasal dari luar organisasi)
melakukan audit atas kewajiban dan laporan
keuangan perusahaan. Analisis laporan
keuangan kemudian menjadi alat untuk
melakukan pengecekan akhir terhadap laporan
keuangan perusahaan.
14. 6. Regulator (Pembuat Peraturan)
• Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat
analisis laporan keuangan untuk mengaudit
laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah
yang dilaporkan.
7. Serikat Kerja
• Serikat kerja seringkali menggunakan teknik
analisis laporan keuangan untuk bernegosiasi
tawar-menawar secara kolektif.
15. 8. Pelanggan
• Teknik analisis digunakan untuk menentukan
potensi keuntungan pemasok bersamaan
dengan estimasi keuntungan pemasok dari
transaksi yang saling menguntungkan.
16. Komponen Analisis Bisnis
Beberapa komponen analisis bisnis tersebut
adalah:
1. Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi
2. Analisis Akuntansi
3. Analisis Keuangan
4. Analisis Prospektif
5. Penilaian
17. 1. Analisis Lingkungan Bisnis dan
Strategi
• Analisis ini meliputi analisis industri dan analisis
strategi yang bisa didapatkan dari jurnal industri
dan perdagangan, publikasi pemerintah, berita
keuangan, media promosi perusahaan, dan
website.
18. 2. Analisis Akuntansi
• Proses evaluasi sejauh
mana akuntansi mencerminkan realitas ekonomi
dengan mempelajari transaksi dan peristiwa,
kebijakan akuntansi, penyesuaian, dan
membuatnya lebih sesuai untuk analisis
walaupun telah disesuaikan dengan Standar
Akuntansi Keuangan.
19. 3. Analisis Keuangan
• Laporan keuangan digunakan untuk
menganalisis posisi dan kinerja keuangan
perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan di masa depan yang mencakup
analisis potensi keuntungan, analisis risiko,
analisis sumber dan penggunaan dana.
20. 4. Analisis Prospektif
• Proses prediksi atau ramalan hasil di masa depan
untuk laba dan arus kas. Analisis ini diambil dari
analisis akuntansi, analisis keuangan, dan analisis
lingkungan bisnis dan strategi.
5. Penilaian
• Proses mengubah ramalan hasil di masa depan
menjadi estimasi nilai perusahaan dengan
memilih suatu model penilaian dan
mengestimasi biaya modal perusahaan.
22. Keahlian Analis Bisnis
• Menentukan ruang lingkup analisis bisnis itu cukup
sulit karena luasnya, oleh karena itu dalam
melaksanakan analisis bisnis seorang analis bisnis
menggunakan keahliannya sebagai :
Analis Strategi,
Arsitek Bisnis, atau
Analis Sistem.
• Singkatnya, seorang analis bisnis dapat melakukan
satu peran dari tiga: Analis Strategi, Arsitek Bisnis,
atau Analis Sistem.
23. How Do Business Analysts
Analyze Business Requirements?
• In this process, a business analyst
investigates, defines, and documents the
requirements. From this documentation, the
Business Analyst will be able to decide the
scope, timeline, and resources of the
project.
• A business analyst will act as a link between
the client and the technical team.
• Dalam proses ini, seorang analis bisnis
menyelidiki, menentukan, dan
mendokumentasikan persyaratan. Dari
dokumentasi ini, analis bisnis akan dapat
memutuskan ruang lingkup, timeline, dan
sumber daya yang diperlukan.
• Seorang analis bisnis akan bertindak sebagai
penghubung antara klien dan tim teknis.
24. Business Requirements …
• Poorly defined requirements can badly
affect the projects in terms of time, rework
and cost.
• Hence, defining the requirements correctly
is the basic and most important step in the
project development process.
• Persyaratan yang tidak didefinisikan dengan
baik dapat berdampak buruk pada
bisnis/proyek dari sisi waktu, pengerjaan
ulang, dan biaya.
• Oleh karena itu, menentukan persyaratan
dengan benar adalah langkah dasar dan
terpenting dalam proses pembentukan atau
pengembangan bisnis/proyek.
25.
26. Business Analysis
Process – Sequentially
• Get complete information about the business/
project.
• Focus on the points which requires more attention
or which are not discussed in detail.
• Defining the scope or describing the requirements
in detail. Describing Requirements correctly is
important for correct implementation.
• Approved requirements will be discussed with the
technical teams for implementing these
requirements.
• Changes required in the project.
1. Dapatkan informasi lengkap tentang bisnis/proyek.
2. Fokus pada poin-poin yang membutuhkan
perhatian lebih atau yang tidak dibahas secara
detail.
3. Definisikan ruang lingkup atau jelaskan persyaratan
secara rinci. Menjelaskan Persyaratan dengan
benar penting untuk implementasi yang benar.
4. Persyaratan yang disetujui akan dibahas dengan
tim teknis untuk menerapkan persyaratan ini.
5. Perubahan yang diperlukan dalam proyek.
27. Tahapan dalam Proses Analisis Bisnis
(Stages in the Business Analysis Process)
1
2
3
6
5
4
28. Planning Stage
• Setiap aktivitas harus dimulai dengan sebuah
rencana. Gagal membuat rencana berarti
gagal.
• Tingkat perencanaan berbeda dari satu model
bisnis ke model lainnya, tetapi sangat penting
untuk memiliki pemahaman yang jelas
tentang bisnis apa yang akan dibangun
dengan membuat spesifikasi sistem bisnis.
1
29. Defining Stage
• Pada tahap ini, dilakukan analisis dan
menentukan struktur sistem bisnis, dengan
mendefinisikan arsitektur bisnis, sumberdaya,
dan bagaimana sumberdaya yang cocok
untuk menghasilkan sistem kerja bisnis.
2
30. Designing Stage
• Dalam desain sistem bisnis, fungsi dan operasi
desain dijelaskan secara rinci, termasuk tata
kelola, aturan bisnis, diagram proses bisnis,
dan dokumentasi lainnya.
• Output dari tahapan ini akan menggambarkan
bisnis baru yang akan dibangun.
3
31. Building Stage
• Ini adalah fase pilot project bisnis, sebagai
perwujudan dari rencana implementasi.
• Dimulai dengan pembuatan desain sistem
bisnis yang direncanakan, termasuk sistem
operasi dan proses produksi, sumberdaya dan
sarana, sistem pemasaran, sistem keuangan
dan transaksi, dll.
4
32. Testing Stage
• Saat berbagai tahapan sebelumnya diselesaikan;
dilakukan serangkaian tes/uji coba terhadap
persyaratan dari pilot project (rencana
implmentasi bisnis), untuk memastikan bahwa
rencana bisnis tersebut benar-benar sesuai
dengan kebutuhan.
• Dalam fase ini, dilakukan berbagai jenis pengujian
seperti : pengujian struktur bisnis, sistem operasi
dan proses produksi, sumberdaya dan sarana,
sistem pemasaran, sistem keuangan dan
transaksi, dll.
5
33. Pelacakan Cacat dalam Pengujian
(Defect Tracking in Testing)
• Atas fase pengujian ini dibuatkan Laporan
Pengujian digunakan untuk mengkomunikasikan
proses pengujian, apa yang diuji dan hasil dari
pengujian yang dijalankan.
• Pengujian juga dilakukan untuk mencapai dua
tujuan utama, yaitu:
Mendeteksi kegagalan dan cacat pada rencana
bisnis.
Mendeteksi ketidak-konsistenan antara
persyaratan dan implementasi.
34. Deployment Stage
• Setelah fase pengujian berakhir, bisnis mulai
memasuki lingkungan pasar dan dirilis secara
resmi, serta siap untuk dijalankan. Terkadang
penerapan bisnis terjadi secara bertahap sesuai
dengan strategi bisnis organisasi.
• Untuk produk, bisa jadi pertama kali dirilis dalam
segmen yang terbatas dan diuji di lingkungan
bisnis nyata (UAT-User Acceptance Testing/
Pengujian Penerimaan Pengguna). Kemudian
berdasarkan umpan balik, produk dapat dirilis
apa adanya atau dengan peningkatan yang
disarankan pada segmen pasar sasarannya.
6