SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Latihan Bagian 2.2 (Hal : 43)
1. Selidikilah barisan 𝒳 = (𝒳n) berikut divergen/konvergen jika:
(a) xn =
n
n+1
(b) xn =
(βˆ’1)n
n
n+1
(c) xn =
n2
n+1
(d) xn =
2n2
+3
n2+1
Penyelesaian:
(a) lim
nβ†’βˆž
xn = lim
nβ†’βˆž
n.
1
n
n=1.
1
n
= lim
nβ†’βˆž
1
1 +
1
n
=
lim 1
lim 1 + lim
1
n
=
lim 1
lim 1
= 1
Maka divergen
(b) lim
nβ†’βˆž
xn = lim
(βˆ’1)n
.n
n+1
N genap xn =
n
n+1
= 1
N ganjil xn = βˆ’
n
n+1
= βˆ’1
Karena punya 2 nilai yaitu 1 dan (-1) maka barisan dikatakan divergen
(c) lim
nβ†’βˆž
xn = lim
n2
n+1
= lim
n2
.
1
n2
(n + 1).
1
n2
= lim
1
1
n
+
1
n2
= lim
1
0 + 0
= lim ∞
Maka Divergen
(d) lim
nβ†’βˆž
xn = lim
2n2
+3
n2+1
= lim
(2n2
+ 3).
1
n2
n2 + 1.
1
n2
= lim
2 +
3
n2
1 +
1
n2
=
lim 2 + lim
3
n2
lim 1 + lim
1
n2
=
lim 2 + lim o
lim 1 + lim o
=
lim 2 + o
lim 1 + o
= lim 2
Maka Konvergen
2. Berikan contoh dua barisan divergen X, Y, tetapi X + Y konvergen.
Contoh:
X =
(βˆ’n)n
(n+1)
= (βˆ’
1
2
,
2
3
, βˆ’
3
4
,
4
5
, … ) divergen
Y =
n(βˆ’1)nβˆ’1
+n
(n+1)
= (1,0,
6
4
, 0, … ) divergen
X + Y =
(βˆ’n)n
+ n(βˆ’1)nβˆ’1
+ n
(n + 1)
= (
1
2
,
2
3
,
3
4
,
4
5
, … ) konvergen
dan
X = (βˆ’1)n
+ 1 = (0, 2, 0,2, … ) divergen
Y = (βˆ’1)nβˆ’1
+ 1 = (2, 0,2, 0, … ) divergen
X + Y = (βˆ’1)n
+ (βˆ’1)nβˆ’1
+ 2 = (2, 2, 2,2, … ) konvergen
3. Berikan contohdua barisan divergen X, Y, tetapi X βˆ™ Y konvergen.
Contoh:
X = (βˆ’1)nβˆ’1
= (1, βˆ’1, 1,βˆ’1, … ) divergen
Y =
(βˆ’n)n
(n + 1)
= (βˆ’
1
2
,
2
3
, βˆ’
3
4
,
4
5
, … )divergen
X + Y = (βˆ’1)nβˆ’1
βˆ™
(βˆ’n)n
(n + 1)
= (βˆ’
1
2
, βˆ’
2
3
, βˆ’
3
4
, βˆ’
4
5
, … ) konvergen
dan
X = (βˆ’1)n
+ 1 = (0, 2, 0,2, … ) divergen
Y = (βˆ’1)nβˆ’1
+ 1 = (2, 0,2, 0, … ) divergen
X + Y = ((βˆ’1)n
+ 1)((βˆ’1)nβˆ’1
+ 1) = (0,0, 0, 0, … ) konvergen
4. MisalkanX, Y dua barisan sehingga X konvergen dan X + Y konvergen, tunjukkan bahwa Y konvergen.
Bukti:
5. Misalkan𝑋, π‘Œ dua barisan sehingga 𝑋 konvergen dan 𝑋 βˆ™ π‘Œ konvergen, apakah π‘Œ konvergen?
Bukti:
6. Misalkan ( π‘₯ 𝑛) barisan bilangan real tak nol dan 𝑦 𝑛 =
π‘₯ π‘›βˆ’π‘₯
π‘₯ 𝑛+π‘₯
, π‘₯ ∈ ℝ . Jika ( 𝑦 𝑛) konvergen ke 0 ,
tunjukkan bahwa ( π‘₯ 𝑛) konvergen. Hitung limitnya.
Bukti:
Kita asumsikan bahwa ( π‘₯ 𝑛) konvergen kesuatu nilai, tetapi kita belum tahu berapa nilai tersebut
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( 𝑦 𝑛) = 0
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯
π‘₯ 𝑛 + π‘₯
) = 0
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯)
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛 + π‘₯)
= 0
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯)
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛 + π‘₯)
Γ— π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛 + π‘₯) = 0 Γ— π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛 + π‘₯)
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯) = 0
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛) βˆ’ π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯) = 0
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛) βˆ’ π‘₯ = 0
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛) = π‘₯
Kemudian kita harus menunjukkan bahwa untuk setiap πœ€ > 0, terdapat bilangan bulat 𝐾 sehingga
kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku | π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯| < πœ€.
Diberikan sebarang πœ€ > 0, karena𝑦 𝑛 konvergen ke 0 atau dengan kata lain π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( 𝑦 𝑛) = 0, berarti
terdapat 𝐾𝑦 ∈ β„• sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾𝑦 berlaku |
π‘₯ π‘›βˆ’π‘₯
π‘₯ 𝑛+π‘₯
| <
πœ€
| π‘₯ 𝑛+π‘₯|
pilih 𝐾 = 𝐾𝑦 , sehinnga
kapanpun𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku
| π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯| <
πœ€
| π‘₯ 𝑛 + π‘₯|
| π‘₯ 𝑛 + π‘₯| = πœ€
Yang membuktikan bahwa ( π‘₯ 𝑛)konvergen keπ‘₯ atau π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( π‘₯ 𝑛) = π‘₯
7. Jika 𝑃( π‘₯) = π‘Žπ‘₯3
+ 𝑏π‘₯2
+ 𝑐π‘₯ + 𝑑, π‘Ž β‰  0. Jika 𝑧 𝑛 =
𝑃( 𝑛+1)
𝑃( 𝑛)
, 𝑛 ∈ β„•, buktikan bahwa ( 𝑧 𝑛) konvergen.
Hitung limitnya.
Bukti:
𝑧 𝑛 =
π‘Ž( 𝑛 + 1)3
+ 𝑏( 𝑛 + 1)2
+ 𝑐( 𝑛 + 1) + 𝑑
π‘Žπ‘›3 + 𝑏𝑛2 + 𝑐𝑛 + 𝑑
𝑧 𝑛 =
π‘Ž + 𝑏 (
1
𝑛+1
) + 𝑐 (
1
𝑛+1
)
2
+ 𝑑 (
1
𝑛+1
)
3
π‘Ž (
𝑛
𝑛+1
)
3
+ 𝑏(
𝑛
𝑛+1
)
2
(
1
𝑛+1
) + 𝑐 (
𝑛
𝑛+1
)(
1
𝑛+1
)
2
+ 𝑑 (
1
𝑛+1
)
3
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( 𝑧 𝑛) = π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
π‘Ž + 𝑏(
1
𝑛+1
) + 𝑐 (
1
𝑛+1
)
2
+ 𝑑 (
1
𝑛+1
)
3
π‘Ž (
𝑛
𝑛+1
)
3
+ 𝑏 (
𝑛
𝑛+1
)
2
(
1
𝑛+1
) + 𝑐 (
𝑛
𝑛+1
)(
1
𝑛+1
)
2
+ 𝑑 (
1
𝑛+1
)
3)
Karena π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
𝑛
𝑛+1
) = 1 π‘‘π‘Žπ‘› π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
1
𝑛+1
) = 0 , dengan menggunakan teorema-teorema limit
barisan kita dapatkan:
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( 𝑧 𝑛) =
π‘Ž + 𝑏(0)+ 𝑐(0)2
+ 𝑑(0)3
π‘Ž(1)3 + 𝑏(1)2(0)+ 𝑐(1)(0)2 + 𝑑(1)3
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
( 𝑧 𝑛) = 1
Jadi terbukti bahwa ( 𝑧 𝑛)konvergen.
8. Tunjukkan bahwa barisan (4 𝑛) tidak konvergen.
Bukti :
Akan ditunjukkan bahwa barisan (4 𝑛) tidak konvergen ?
Bukti :
Cukup kita tunjukkan bahwa (4 𝑛) tidak terbatas. Misalkan ( π‘₯ 𝑛) = (4 𝑛) , dengan Ketaksamaan
Bernoulli | π‘₯ 𝑛| = (4 𝑛) = (1 + 3) 𝑛
> 1 + 3𝑛 > 𝑛
karena > 0 , dengan sifat Archimides terdapat bilangan asli 𝑛 sehingga 𝑛 β‰₯ 𝑀 akibatnya | π‘₯ 𝑛| β‰₯ 𝑀
Yang menyatakan bahwa (4 𝑛) tidak terbatas. Karena (4 𝑛) tidak terbatas maka (4 𝑛) tidak konvergen.
9. Jika ( π‘₯ 𝑛) konvergan ke 0 dan ( 𝑦 𝑛) terbatas, tunjukkan bahwa ( π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛) konvergen ke 0.
Bukti:
Kita harus menunjukkan bahwa:
βˆ€πœ€ > 0, βˆƒπΎ ∈ β„•,βˆ‹ 𝑛 β‰₯ 𝐾 ⟹ | π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛 βˆ’ 0| < πœ€
Periksa bentuk nilai mutlak
| π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛| = | π‘₯ 𝑛|| 𝑦 𝑛|
Karena ( 𝑦 𝑛) terbatas, menurut definisi terdapat 𝑀 > 0 sehingga | 𝑦 𝑛| < 𝑀, yagn mengakibatkan
| π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛| = | π‘₯ 𝑛|| 𝑦 𝑛| < | π‘₯ 𝑛| 𝑀
Diberikan sebarang πœ€ > 0 , dari kekonvergenan ( π‘₯ 𝑛), terdapat 𝐾π‘₯ sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾π‘₯
berlaku | π‘₯ 𝑛 βˆ’ 0| <
πœ€
𝑀
Pilih𝐾 = 𝐾π‘₯, sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku
| π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛| < | π‘₯ 𝑛| 𝑀 <
πœ€
𝑀
𝑀 = πœ€
Jadi terbukti bahwa jika( π‘₯ 𝑛) konvergan ke 0 dan ( 𝑦 𝑛) terbatas, maka( π‘₯ 𝑛 𝑦𝑛) konvergen ke 0.
10. Berikan contoh barisan( π‘₯ 𝑛) yang tidak terbatas tetapi π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
π‘₯ 𝑛
𝑛
) = 0.
Contoh:
a) ( π‘₯ 𝑛) = √ 𝑛
( π‘₯ 𝑛)tidakterbatas, bukti :
| π‘₯ 𝑛| = |√ 𝑛| = √ 𝑛 = 𝑛 βˆ™
1
√ 𝑛
Kita lihat bahwa
1
√ 𝑛
merupakan bilangan real positif untuk semua 𝑛 ∈ β„•. Oleh karena 𝑀 juga
bilangan real positif, dengan sifat Archimides terdapat 𝑛 ∈ β„•sehingga 𝑛 βˆ™
1
√ 𝑛
> 𝑀. Akibatnya
| π‘₯ 𝑛| > 𝑀
Yang berarti bahwa ( π‘₯ 𝑛) = √ 𝑛 tidak terbatas.
π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
√ 𝑛
𝑛
) = 0, bukti :
Kita harus menunjukkan bahwa βˆ€πœ€ > 0, βˆƒπΎ ∈ β„•, βˆ‹ 𝑛 β‰₯ 𝐾 ⟹ |
√ 𝑛
𝑛
βˆ’ 0| < πœ€.
Diberikan πœ€ > 0, periksa dan sederhanakan bentuk nilai mutlak berikut |
√ 𝑛
𝑛
βˆ’ 0| =
1
√ 𝑛
Pilih 𝐾 >
1
πœ€2, sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku|
√ 𝑛
𝑛
βˆ’ 0| < πœ€
Yang membuktikan bahwa π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
√ 𝑛
𝑛
) = 0.
Jadi terbukti bahwa ( π‘₯ 𝑛) = 𝑙𝑛 𝑛 tidak terbatas, tetapi π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
𝑙𝑛 𝑛
𝑛
) = 0.
12. Tentukan limit dari barisan berikut:
( π‘Ž) π‘₯ 𝑛 = (2 +
1
𝑛
) 2 ( 𝑏) π‘₯ 𝑛 =
(βˆ’π‘›) 2
𝑛 + 2
( 𝑐) π‘₯ 𝑛 =
√ 𝑛 βˆ’ 1
√ 𝑛 + 1
( 𝑑) π‘₯ 𝑛 =
𝑛 + 1
π‘›βˆš 𝑛
Penyelesaian :
( π‘Ž) π‘₯ 𝑛 = (2 +
1
𝑛
) 2
π‘₯ 𝑛 = (4 +
4
𝑛
+
1
𝑛2
)
= π‘™π‘–π‘š 4 +
4
𝑛
+
1
𝑛2
= π‘™π‘–π‘š 4 + π‘™π‘–π‘š 4. π‘™π‘–π‘š
1
𝑛
+ π‘™π‘–π‘š
1
𝑛2
= π‘™π‘–π‘š 4 + π‘™π‘–π‘š 4.0 + 0
= π‘™π‘–π‘š 4
( 𝑏) π‘₯ 𝑛 =
(βˆ’π‘›) 2
𝑛 + 2
= π‘™π‘–π‘š
(βˆ’π‘›) 2
𝑛 + 2
= π‘™π‘–π‘š
( 𝑛) 2
.
2
𝑛
( 𝑛 + 2).
1
𝑛
= π‘™π‘–π‘š
1
1
𝑛
+
2
𝑛2
=
π‘™π‘–π‘š 1
π‘™π‘–π‘š
1
𝑛
+
2
1
𝑛
=
π‘™π‘–π‘š 1
π‘™π‘–π‘š 0 + 0
=
1
0
π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘“π‘–π‘›π‘–π‘ π‘–
(c) π‘₯ 𝑛 =
√ 𝑛 βˆ’ 1
√ 𝑛 + 1
= π‘™π‘–π‘š
√ 𝑛 βˆ’ 1
√ 𝑛 + 1
= π‘™π‘–π‘š (
√ 𝑛 βˆ’ 1
√ 𝑛 + 1
) .
1
𝑛
= π‘™π‘–π‘š
√1 βˆ’
1
𝑛
√1 +
1
𝑛
= π‘™π‘–π‘š
√1 βˆ’ 0
√1 + 0
= π‘™π‘–π‘š
√1
√1
= 1
( 𝑑) π‘₯ 𝑛 =
𝑛 + 1
π‘›βˆš 𝑛
= π‘™π‘–π‘š
𝑛 + 1
π‘›βˆš 𝑛
= π‘™π‘–π‘š
𝑛 + 1
π‘›βˆš 𝑛
.
1
𝑛
= π‘™π‘–π‘š
1 +
1
𝑛
1.
√ 𝑛
𝑛
=
π‘™π‘–π‘š 1 + π‘™π‘–π‘š
1
𝑛
π‘™π‘–π‘š 1 . π‘™π‘–π‘š
√ 𝑛
𝑛
=
π‘™π‘–π‘š 1
π‘™π‘–π‘š
√ 𝑛
𝑛
13. Jika π‘₯ 𝑛 dan 𝑦 𝑛 berturut - turut konvergen ke π‘₯ dan 𝑦 dengan π‘₯ 𝑛 ≀ 𝑦 𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ β„•, buktikan
bahwa π‘₯ ≀ 𝑦
Penyelesaian :
Diberikan 𝑧 𝑛 = 𝑦 𝑛 βˆ’ π‘₯ 𝑛 sehingga 𝑍 = ( 𝑧 𝑛) = π‘Œ βˆ’ 𝑋 dan 𝑋 𝑛 β‰₯ 0, untuk semua 𝑛 ∈ β„•.
Menggunakan teorema 2.2.5 dan teorema 2.2.4 diperoleh bahwa 0 < lim 𝑧 = lim( 𝑦 𝑛) βˆ’ lim( π‘₯ 𝑛)
atau lim( π‘₯ 𝑛) ≀ lim( 𝑦 𝑛) , jadi terbukti bahwa π‘₯ ≀ 𝑦
14. Jika ( π‘₯ 𝑛) konvergen ke π‘₯ dan π‘Ž ≀ π‘₯ 𝑛 ≀ 𝑏 untuk semua 𝑛 ∈ β„•, buktikan bahwa π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏
Penyelesaian :
Diberikan π‘Œ barisan konstan (𝑏, 𝑏, 𝑏, … ). Menggunakan teorema 2.2.6 seperti pada no 13 diatas,
Teorema 2.2.6
Jika ( π‘₯ 𝑛) dan ( 𝑦 𝑛) berturut – turut konvergen ke π‘₯ dan 𝑦, dengan π‘₯ 𝑛 ≀ 𝑦 𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ β„•.
maka π‘₯ ≀ 𝑦diperoleh bahwa π‘Ž ≀ lim 𝑋, jadi terbukti bahwa π‘Ž ≀ lim 𝑋 ≀ 𝑏 atau π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏
17. Jika π‘₯ 𝑛 = βˆ‘ 1
𝑛2 +π‘˜
𝑛
π‘˜=1 , tunjukkan bahwa (π‘₯ 𝑛) konvergen.
Bukti:
untuk 𝑛 = 1, π‘˜ = 1 β†’
1
𝑛2+π‘˜
=
1
12+1
=
1
1+1
=
1
2
untuk 𝑛 = 2, π‘˜ = 1 β†’
1
𝑛2+π‘˜
=
1
22+1
=
1
4+1
=
1
5
untuk 𝑛 = 3, π‘˜ = 1 β†’
1
𝑛2+π‘˜
=
1
32+1
=
1
9+1
=
1
10
untuk 𝑛 = 4, π‘˜ = 1 β†’
1
𝑛2+π‘˜
=
1
42 +1
=
1
16+1
=
1
17
π‘₯ 𝑛 = (
1
2
,
1
5
,
1
10
,
1
17
, … . . )
0
1
17
1
10
1
5
1
2
Karena untuk nilai n yang membesar maka suku-suku barisanya mendekati 0 maka dalam hal ini
barisanya dikatakan konvergen. Sesuai dengan Teorema 2.2.4 jika barisan bilangan real yang
konvergen dijumlahkan maka barisanya akan konvergen. Jadi terbukti bahwa:
π‘₯ 𝑛 = βˆ‘
1
𝑛2 +π‘˜
𝑛
π‘˜=1 == (
1
2
+
1
5
+
1
10
+
1
17
+, … . . ) barisan konvergen.
21. Jika ( π‘₯ 𝑛) π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘ π‘Žπ‘› bilangan real positif sehingga π‘™π‘–π‘š
π‘›β†’βˆž
(
π‘₯ 𝑛+1
π‘₯ 𝑛
) = 𝑙 > 1. Tunjukan bahwa ( π‘₯ 𝑛 ) tidak
terbatas dan sehingga tidak konevergen.
Bukti:
Pilih π‘Ÿ ∈ 𝑅 sehingga 𝐿 > 1 ambil πœ€ = π‘Ÿ βˆ’ 𝑙 < 0 karena (
π‘₯ π‘›βˆ’1
π‘₯ 𝑛
) = 𝐿 maka terdapat 𝐾 ∈
𝑁 sehingga untuk n β‰₯ k [
xn+1
xn
βˆ’ L] < Ξ΅ oleh karena itu untuk n ∈ k berlaku:
xn+1
xn
< L + Ξ΅ = L + (r βˆ’ L) = r
Dengan teorema apit ambil xn =
3n
n
kita peroleh
xn+1
xn
=
3n+1
n + 1
.
n
3n
=
3n+1
. n
3n(n + 1)
=
3n
.3. n
3n(n + 1)
=
3. n
n + 1
= 3 (
n
n + 1
)
sehingga lim
nβ†’βˆž
(
xn+1
xn
) = 3 > 1 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž xn tidak terbatas
23. (a) Berikan contoh bsan bilangan real positif (Xn) yang konvergen sehingg lim
nβ†’βˆž
(Xn
1
n ) = L
(b) Berikan contoh barisan divergen dengan sifat ini.
Penyelesaian :
(a) lim
x→1
(
1
4
X2
)
1
2
= (
1
4
. 12
)
1
2
= (
1
4
. 1)
1
2
= (
1
4
)
1
2
=
1
16
; βˆ’1 < π‘Ÿ < 1
(b) Misal : lim
xβ†’βˆž
x
x+1
Ambil : L > 0 ,∝=
𝐿
2
Sehingga : lim
xβ†’βˆž
x
x+1
=
1
2
1
2
+2
=
1
2
3
2
=
2
6
=
1
3
;
1
3
<
x
x+1
<
2
3

Mais conteΓΊdo relacionado

Mais procurados

Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
Β 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahNia Matus
Β 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
Β 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
Β 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanUniversitas Negeri Padang
Β 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
Β 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Safran Nasoha
Β 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
Β 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
Β 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
Β 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensiAcika Karunila
Β 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
Β 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
Β 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARNailul Hasibuan
Β 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanNia Matus
Β 

Mais procurados (20)

Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Β 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Β 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
Β 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
Β 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
Β 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Β 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
Β 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
Β 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
Β 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Β 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Β 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
Β 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Β 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
Β 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
Β 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
Β 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
Β 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
Β 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
Β 

Semelhante a Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2

Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganAndry Lalang
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
Β 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Β 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialHeni Widayani
Β 
Pertidaksaman kuadrat (autosaved)
Pertidaksaman kuadrat (autosaved)Pertidaksaman kuadrat (autosaved)
Pertidaksaman kuadrat (autosaved)Rikhatul Jannah
Β 
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxKELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxThomiAzZarowi
Β 
PPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxPPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxNurunNadia2
Β 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
Β 
PPT PLSV PTLSV.pptx
PPT PLSV PTLSV.pptxPPT PLSV PTLSV.pptx
PPT PLSV PTLSV.pptxRadha743232
Β 
Nilai mutlak intoduction and definition
Nilai mutlak   intoduction and definitionNilai mutlak   intoduction and definition
Nilai mutlak intoduction and definitionAtikaFaradilla
Β 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursifEssa Novalia
Β 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaHeni Widayani
Β 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriRahmahFitri4
Β 
PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN
PERTIDAKSAMAAN EKSPONENPERTIDAKSAMAAN EKSPONEN
PERTIDAKSAMAAN EKSPONENAgus Suryanatha
Β 
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxMatematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxGaryChocolatos
Β 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearSriwijaya University
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksRochimatulLaili
Β 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanAnzilina Nisa
Β 
Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1Iwan Pranoto
Β 

Semelhante a Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2 (20)

Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
Β 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Β 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Β 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
Β 
Pertidaksaman kuadrat (autosaved)
Pertidaksaman kuadrat (autosaved)Pertidaksaman kuadrat (autosaved)
Pertidaksaman kuadrat (autosaved)
Β 
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxKELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
Β 
PPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptxPPT Matematika.pptx
PPT Matematika.pptx
Β 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
Β 
PPT PLSV PTLSV.pptx
PPT PLSV PTLSV.pptxPPT PLSV PTLSV.pptx
PPT PLSV PTLSV.pptx
Β 
Nilai mutlak intoduction and definition
Nilai mutlak   intoduction and definitionNilai mutlak   intoduction and definition
Nilai mutlak intoduction and definition
Β 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
Β 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi Matematika
Β 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Β 
PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN
PERTIDAKSAMAAN EKSPONENPERTIDAKSAMAAN EKSPONEN
PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN
Β 
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxMatematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Β 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan Linear
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
Β 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Β 
Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1Solusi Kuis 1
Solusi Kuis 1
Β 

Mais de Arvina Frida Karela

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...Arvina Frida Karela
Β 
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Arvina Frida Karela
Β 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Arvina Frida Karela
Β 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
Β 
Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan Arvina Frida Karela
Β 
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Arvina Frida Karela
Β 
Tata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahTata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahArvina Frida Karela
Β 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAIArvina Frida Karela
Β 
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)Arvina Frida Karela
Β 
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaMasalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaArvina Frida Karela
Β 
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpointLeteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpointArvina Frida Karela
Β 

Mais de Arvina Frida Karela (20)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
Β 
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Β 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Β 
Keterampilan Bertanya
Keterampilan BertanyaKeterampilan Bertanya
Keterampilan Bertanya
Β 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
Β 
Presentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah AkhlakPresentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah Akhlak
Β 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
Β 
Karya tulis arvina
Karya tulis arvinaKarya tulis arvina
Karya tulis arvina
Β 
Kliping seni budaya
Kliping seni budayaKliping seni budaya
Kliping seni budaya
Β 
Kliping Kesenian
Kliping KesenianKliping Kesenian
Kliping Kesenian
Β 
Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan
Β 
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia
Β 
Tata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahTata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan Jenazah
Β 
Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)
Β 
Presentasi Kewirausahaan
Presentasi KewirausahaanPresentasi Kewirausahaan
Presentasi Kewirausahaan
Β 
Deret Matematika
Deret MatematikaDeret Matematika
Deret Matematika
Β 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAIMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
Β 
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
Modul komputer (Pengenalan Dasar Miscrosoft Office Word 2007)
Β 
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaMasalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Β 
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpointLeteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
Leteratul pembuatan bangun kerucut pada powerpoint
Β 

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2

  • 1. Latihan Bagian 2.2 (Hal : 43) 1. Selidikilah barisan 𝒳 = (𝒳n) berikut divergen/konvergen jika: (a) xn = n n+1 (b) xn = (βˆ’1)n n n+1 (c) xn = n2 n+1 (d) xn = 2n2 +3 n2+1 Penyelesaian: (a) lim nβ†’βˆž xn = lim nβ†’βˆž n. 1 n n=1. 1 n = lim nβ†’βˆž 1 1 + 1 n = lim 1 lim 1 + lim 1 n = lim 1 lim 1 = 1 Maka divergen (b) lim nβ†’βˆž xn = lim (βˆ’1)n .n n+1 N genap xn = n n+1 = 1 N ganjil xn = βˆ’ n n+1 = βˆ’1 Karena punya 2 nilai yaitu 1 dan (-1) maka barisan dikatakan divergen (c) lim nβ†’βˆž xn = lim n2 n+1 = lim n2 . 1 n2 (n + 1). 1 n2 = lim 1 1 n + 1 n2 = lim 1 0 + 0 = lim ∞ Maka Divergen (d) lim nβ†’βˆž xn = lim 2n2 +3 n2+1 = lim (2n2 + 3). 1 n2 n2 + 1. 1 n2 = lim 2 + 3 n2 1 + 1 n2 = lim 2 + lim 3 n2 lim 1 + lim 1 n2
  • 2. = lim 2 + lim o lim 1 + lim o = lim 2 + o lim 1 + o = lim 2 Maka Konvergen 2. Berikan contoh dua barisan divergen X, Y, tetapi X + Y konvergen. Contoh: X = (βˆ’n)n (n+1) = (βˆ’ 1 2 , 2 3 , βˆ’ 3 4 , 4 5 , … ) divergen Y = n(βˆ’1)nβˆ’1 +n (n+1) = (1,0, 6 4 , 0, … ) divergen X + Y = (βˆ’n)n + n(βˆ’1)nβˆ’1 + n (n + 1) = ( 1 2 , 2 3 , 3 4 , 4 5 , … ) konvergen dan X = (βˆ’1)n + 1 = (0, 2, 0,2, … ) divergen Y = (βˆ’1)nβˆ’1 + 1 = (2, 0,2, 0, … ) divergen X + Y = (βˆ’1)n + (βˆ’1)nβˆ’1 + 2 = (2, 2, 2,2, … ) konvergen 3. Berikan contohdua barisan divergen X, Y, tetapi X βˆ™ Y konvergen. Contoh: X = (βˆ’1)nβˆ’1 = (1, βˆ’1, 1,βˆ’1, … ) divergen Y = (βˆ’n)n (n + 1) = (βˆ’ 1 2 , 2 3 , βˆ’ 3 4 , 4 5 , … )divergen X + Y = (βˆ’1)nβˆ’1 βˆ™ (βˆ’n)n (n + 1) = (βˆ’ 1 2 , βˆ’ 2 3 , βˆ’ 3 4 , βˆ’ 4 5 , … ) konvergen dan X = (βˆ’1)n + 1 = (0, 2, 0,2, … ) divergen Y = (βˆ’1)nβˆ’1 + 1 = (2, 0,2, 0, … ) divergen X + Y = ((βˆ’1)n + 1)((βˆ’1)nβˆ’1 + 1) = (0,0, 0, 0, … ) konvergen 4. MisalkanX, Y dua barisan sehingga X konvergen dan X + Y konvergen, tunjukkan bahwa Y konvergen. Bukti: 5. Misalkan𝑋, π‘Œ dua barisan sehingga 𝑋 konvergen dan 𝑋 βˆ™ π‘Œ konvergen, apakah π‘Œ konvergen? Bukti:
  • 3. 6. Misalkan ( π‘₯ 𝑛) barisan bilangan real tak nol dan 𝑦 𝑛 = π‘₯ π‘›βˆ’π‘₯ π‘₯ 𝑛+π‘₯ , π‘₯ ∈ ℝ . Jika ( 𝑦 𝑛) konvergen ke 0 , tunjukkan bahwa ( π‘₯ 𝑛) konvergen. Hitung limitnya. Bukti: Kita asumsikan bahwa ( π‘₯ 𝑛) konvergen kesuatu nilai, tetapi kita belum tahu berapa nilai tersebut π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 𝑦 𝑛) = 0 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯ π‘₯ 𝑛 + π‘₯ ) = 0 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯) π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 + π‘₯) = 0 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯) π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 + π‘₯) Γ— π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 + π‘₯) = 0 Γ— π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 + π‘₯) π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯) = 0 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛) βˆ’ π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯) = 0 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛) βˆ’ π‘₯ = 0 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛) = π‘₯ Kemudian kita harus menunjukkan bahwa untuk setiap πœ€ > 0, terdapat bilangan bulat 𝐾 sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku | π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯| < πœ€. Diberikan sebarang πœ€ > 0, karena𝑦 𝑛 konvergen ke 0 atau dengan kata lain π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 𝑦 𝑛) = 0, berarti terdapat 𝐾𝑦 ∈ β„• sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾𝑦 berlaku | π‘₯ π‘›βˆ’π‘₯ π‘₯ 𝑛+π‘₯ | < πœ€ | π‘₯ 𝑛+π‘₯| pilih 𝐾 = 𝐾𝑦 , sehinnga kapanpun𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku | π‘₯ 𝑛 βˆ’ π‘₯| < πœ€ | π‘₯ 𝑛 + π‘₯| | π‘₯ 𝑛 + π‘₯| = πœ€ Yang membuktikan bahwa ( π‘₯ 𝑛)konvergen keπ‘₯ atau π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛) = π‘₯ 7. Jika 𝑃( π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 + 𝑐π‘₯ + 𝑑, π‘Ž β‰  0. Jika 𝑧 𝑛 = 𝑃( 𝑛+1) 𝑃( 𝑛) , 𝑛 ∈ β„•, buktikan bahwa ( 𝑧 𝑛) konvergen. Hitung limitnya. Bukti: 𝑧 𝑛 = π‘Ž( 𝑛 + 1)3 + 𝑏( 𝑛 + 1)2 + 𝑐( 𝑛 + 1) + 𝑑 π‘Žπ‘›3 + 𝑏𝑛2 + 𝑐𝑛 + 𝑑 𝑧 𝑛 = π‘Ž + 𝑏 ( 1 𝑛+1 ) + 𝑐 ( 1 𝑛+1 ) 2 + 𝑑 ( 1 𝑛+1 ) 3 π‘Ž ( 𝑛 𝑛+1 ) 3 + 𝑏( 𝑛 𝑛+1 ) 2 ( 1 𝑛+1 ) + 𝑐 ( 𝑛 𝑛+1 )( 1 𝑛+1 ) 2 + 𝑑 ( 1 𝑛+1 ) 3 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 𝑧 𝑛) = π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘Ž + 𝑏( 1 𝑛+1 ) + 𝑐 ( 1 𝑛+1 ) 2 + 𝑑 ( 1 𝑛+1 ) 3 π‘Ž ( 𝑛 𝑛+1 ) 3 + 𝑏 ( 𝑛 𝑛+1 ) 2 ( 1 𝑛+1 ) + 𝑐 ( 𝑛 𝑛+1 )( 1 𝑛+1 ) 2 + 𝑑 ( 1 𝑛+1 ) 3)
  • 4. Karena π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 𝑛 𝑛+1 ) = 1 π‘‘π‘Žπ‘› π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 1 𝑛+1 ) = 0 , dengan menggunakan teorema-teorema limit barisan kita dapatkan: π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 𝑧 𝑛) = π‘Ž + 𝑏(0)+ 𝑐(0)2 + 𝑑(0)3 π‘Ž(1)3 + 𝑏(1)2(0)+ 𝑐(1)(0)2 + 𝑑(1)3 π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 𝑧 𝑛) = 1 Jadi terbukti bahwa ( 𝑧 𝑛)konvergen. 8. Tunjukkan bahwa barisan (4 𝑛) tidak konvergen. Bukti : Akan ditunjukkan bahwa barisan (4 𝑛) tidak konvergen ? Bukti : Cukup kita tunjukkan bahwa (4 𝑛) tidak terbatas. Misalkan ( π‘₯ 𝑛) = (4 𝑛) , dengan Ketaksamaan Bernoulli | π‘₯ 𝑛| = (4 𝑛) = (1 + 3) 𝑛 > 1 + 3𝑛 > 𝑛 karena > 0 , dengan sifat Archimides terdapat bilangan asli 𝑛 sehingga 𝑛 β‰₯ 𝑀 akibatnya | π‘₯ 𝑛| β‰₯ 𝑀 Yang menyatakan bahwa (4 𝑛) tidak terbatas. Karena (4 𝑛) tidak terbatas maka (4 𝑛) tidak konvergen. 9. Jika ( π‘₯ 𝑛) konvergan ke 0 dan ( 𝑦 𝑛) terbatas, tunjukkan bahwa ( π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛) konvergen ke 0. Bukti: Kita harus menunjukkan bahwa: βˆ€πœ€ > 0, βˆƒπΎ ∈ β„•,βˆ‹ 𝑛 β‰₯ 𝐾 ⟹ | π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛 βˆ’ 0| < πœ€ Periksa bentuk nilai mutlak | π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛| = | π‘₯ 𝑛|| 𝑦 𝑛| Karena ( 𝑦 𝑛) terbatas, menurut definisi terdapat 𝑀 > 0 sehingga | 𝑦 𝑛| < 𝑀, yagn mengakibatkan | π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛| = | π‘₯ 𝑛|| 𝑦 𝑛| < | π‘₯ 𝑛| 𝑀 Diberikan sebarang πœ€ > 0 , dari kekonvergenan ( π‘₯ 𝑛), terdapat 𝐾π‘₯ sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾π‘₯ berlaku | π‘₯ 𝑛 βˆ’ 0| < πœ€ 𝑀 Pilih𝐾 = 𝐾π‘₯, sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku | π‘₯ 𝑛 𝑦 𝑛| < | π‘₯ 𝑛| 𝑀 < πœ€ 𝑀 𝑀 = πœ€ Jadi terbukti bahwa jika( π‘₯ 𝑛) konvergan ke 0 dan ( 𝑦 𝑛) terbatas, maka( π‘₯ 𝑛 𝑦𝑛) konvergen ke 0. 10. Berikan contoh barisan( π‘₯ 𝑛) yang tidak terbatas tetapi π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛 𝑛 ) = 0. Contoh: a) ( π‘₯ 𝑛) = √ 𝑛 ( π‘₯ 𝑛)tidakterbatas, bukti : | π‘₯ 𝑛| = |√ 𝑛| = √ 𝑛 = 𝑛 βˆ™ 1 √ 𝑛
  • 5. Kita lihat bahwa 1 √ 𝑛 merupakan bilangan real positif untuk semua 𝑛 ∈ β„•. Oleh karena 𝑀 juga bilangan real positif, dengan sifat Archimides terdapat 𝑛 ∈ β„•sehingga 𝑛 βˆ™ 1 √ 𝑛 > 𝑀. Akibatnya | π‘₯ 𝑛| > 𝑀 Yang berarti bahwa ( π‘₯ 𝑛) = √ 𝑛 tidak terbatas. π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( √ 𝑛 𝑛 ) = 0, bukti : Kita harus menunjukkan bahwa βˆ€πœ€ > 0, βˆƒπΎ ∈ β„•, βˆ‹ 𝑛 β‰₯ 𝐾 ⟹ | √ 𝑛 𝑛 βˆ’ 0| < πœ€. Diberikan πœ€ > 0, periksa dan sederhanakan bentuk nilai mutlak berikut | √ 𝑛 𝑛 βˆ’ 0| = 1 √ 𝑛 Pilih 𝐾 > 1 πœ€2, sehingga kapanpun 𝑛 β‰₯ 𝐾 berlaku| √ 𝑛 𝑛 βˆ’ 0| < πœ€ Yang membuktikan bahwa π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( √ 𝑛 𝑛 ) = 0. Jadi terbukti bahwa ( π‘₯ 𝑛) = 𝑙𝑛 𝑛 tidak terbatas, tetapi π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( 𝑙𝑛 𝑛 𝑛 ) = 0. 12. Tentukan limit dari barisan berikut: ( π‘Ž) π‘₯ 𝑛 = (2 + 1 𝑛 ) 2 ( 𝑏) π‘₯ 𝑛 = (βˆ’π‘›) 2 𝑛 + 2 ( 𝑐) π‘₯ 𝑛 = √ 𝑛 βˆ’ 1 √ 𝑛 + 1 ( 𝑑) π‘₯ 𝑛 = 𝑛 + 1 π‘›βˆš 𝑛 Penyelesaian : ( π‘Ž) π‘₯ 𝑛 = (2 + 1 𝑛 ) 2 π‘₯ 𝑛 = (4 + 4 𝑛 + 1 𝑛2 ) = π‘™π‘–π‘š 4 + 4 𝑛 + 1 𝑛2 = π‘™π‘–π‘š 4 + π‘™π‘–π‘š 4. π‘™π‘–π‘š 1 𝑛 + π‘™π‘–π‘š 1 𝑛2 = π‘™π‘–π‘š 4 + π‘™π‘–π‘š 4.0 + 0 = π‘™π‘–π‘š 4 ( 𝑏) π‘₯ 𝑛 = (βˆ’π‘›) 2 𝑛 + 2 = π‘™π‘–π‘š (βˆ’π‘›) 2 𝑛 + 2 = π‘™π‘–π‘š ( 𝑛) 2 . 2 𝑛 ( 𝑛 + 2). 1 𝑛 = π‘™π‘–π‘š 1 1 𝑛 + 2 𝑛2 = π‘™π‘–π‘š 1 π‘™π‘–π‘š 1 𝑛 + 2 1 𝑛 = π‘™π‘–π‘š 1 π‘™π‘–π‘š 0 + 0 = 1 0 π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘“π‘–π‘›π‘–π‘ π‘–
  • 6. (c) π‘₯ 𝑛 = √ 𝑛 βˆ’ 1 √ 𝑛 + 1 = π‘™π‘–π‘š √ 𝑛 βˆ’ 1 √ 𝑛 + 1 = π‘™π‘–π‘š ( √ 𝑛 βˆ’ 1 √ 𝑛 + 1 ) . 1 𝑛 = π‘™π‘–π‘š √1 βˆ’ 1 𝑛 √1 + 1 𝑛 = π‘™π‘–π‘š √1 βˆ’ 0 √1 + 0 = π‘™π‘–π‘š √1 √1 = 1 ( 𝑑) π‘₯ 𝑛 = 𝑛 + 1 π‘›βˆš 𝑛 = π‘™π‘–π‘š 𝑛 + 1 π‘›βˆš 𝑛 = π‘™π‘–π‘š 𝑛 + 1 π‘›βˆš 𝑛 . 1 𝑛 = π‘™π‘–π‘š 1 + 1 𝑛 1. √ 𝑛 𝑛 = π‘™π‘–π‘š 1 + π‘™π‘–π‘š 1 𝑛 π‘™π‘–π‘š 1 . π‘™π‘–π‘š √ 𝑛 𝑛 = π‘™π‘–π‘š 1 π‘™π‘–π‘š √ 𝑛 𝑛 13. Jika π‘₯ 𝑛 dan 𝑦 𝑛 berturut - turut konvergen ke π‘₯ dan 𝑦 dengan π‘₯ 𝑛 ≀ 𝑦 𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ β„•, buktikan bahwa π‘₯ ≀ 𝑦 Penyelesaian : Diberikan 𝑧 𝑛 = 𝑦 𝑛 βˆ’ π‘₯ 𝑛 sehingga 𝑍 = ( 𝑧 𝑛) = π‘Œ βˆ’ 𝑋 dan 𝑋 𝑛 β‰₯ 0, untuk semua 𝑛 ∈ β„•. Menggunakan teorema 2.2.5 dan teorema 2.2.4 diperoleh bahwa 0 < lim 𝑧 = lim( 𝑦 𝑛) βˆ’ lim( π‘₯ 𝑛) atau lim( π‘₯ 𝑛) ≀ lim( 𝑦 𝑛) , jadi terbukti bahwa π‘₯ ≀ 𝑦 14. Jika ( π‘₯ 𝑛) konvergen ke π‘₯ dan π‘Ž ≀ π‘₯ 𝑛 ≀ 𝑏 untuk semua 𝑛 ∈ β„•, buktikan bahwa π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏 Penyelesaian : Diberikan π‘Œ barisan konstan (𝑏, 𝑏, 𝑏, … ). Menggunakan teorema 2.2.6 seperti pada no 13 diatas, Teorema 2.2.6 Jika ( π‘₯ 𝑛) dan ( 𝑦 𝑛) berturut – turut konvergen ke π‘₯ dan 𝑦, dengan π‘₯ 𝑛 ≀ 𝑦 𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ β„•. maka π‘₯ ≀ 𝑦diperoleh bahwa π‘Ž ≀ lim 𝑋, jadi terbukti bahwa π‘Ž ≀ lim 𝑋 ≀ 𝑏 atau π‘Ž ≀ π‘₯ ≀ 𝑏 17. Jika π‘₯ 𝑛 = βˆ‘ 1 𝑛2 +π‘˜ 𝑛 π‘˜=1 , tunjukkan bahwa (π‘₯ 𝑛) konvergen. Bukti: untuk 𝑛 = 1, π‘˜ = 1 β†’ 1 𝑛2+π‘˜ = 1 12+1 = 1 1+1 = 1 2 untuk 𝑛 = 2, π‘˜ = 1 β†’ 1 𝑛2+π‘˜ = 1 22+1 = 1 4+1 = 1 5 untuk 𝑛 = 3, π‘˜ = 1 β†’ 1 𝑛2+π‘˜ = 1 32+1 = 1 9+1 = 1 10 untuk 𝑛 = 4, π‘˜ = 1 β†’ 1 𝑛2+π‘˜ = 1 42 +1 = 1 16+1 = 1 17
  • 7. π‘₯ 𝑛 = ( 1 2 , 1 5 , 1 10 , 1 17 , … . . ) 0 1 17 1 10 1 5 1 2 Karena untuk nilai n yang membesar maka suku-suku barisanya mendekati 0 maka dalam hal ini barisanya dikatakan konvergen. Sesuai dengan Teorema 2.2.4 jika barisan bilangan real yang konvergen dijumlahkan maka barisanya akan konvergen. Jadi terbukti bahwa: π‘₯ 𝑛 = βˆ‘ 1 𝑛2 +π‘˜ 𝑛 π‘˜=1 == ( 1 2 + 1 5 + 1 10 + 1 17 +, … . . ) barisan konvergen. 21. Jika ( π‘₯ 𝑛) π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘ π‘Žπ‘› bilangan real positif sehingga π‘™π‘–π‘š π‘›β†’βˆž ( π‘₯ 𝑛+1 π‘₯ 𝑛 ) = 𝑙 > 1. Tunjukan bahwa ( π‘₯ 𝑛 ) tidak terbatas dan sehingga tidak konevergen. Bukti: Pilih π‘Ÿ ∈ 𝑅 sehingga 𝐿 > 1 ambil πœ€ = π‘Ÿ βˆ’ 𝑙 < 0 karena ( π‘₯ π‘›βˆ’1 π‘₯ 𝑛 ) = 𝐿 maka terdapat 𝐾 ∈ 𝑁 sehingga untuk n β‰₯ k [ xn+1 xn βˆ’ L] < Ξ΅ oleh karena itu untuk n ∈ k berlaku: xn+1 xn < L + Ξ΅ = L + (r βˆ’ L) = r Dengan teorema apit ambil xn = 3n n kita peroleh xn+1 xn = 3n+1 n + 1 . n 3n = 3n+1 . n 3n(n + 1) = 3n .3. n 3n(n + 1) = 3. n n + 1 = 3 ( n n + 1 ) sehingga lim nβ†’βˆž ( xn+1 xn ) = 3 > 1 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘Ž xn tidak terbatas 23. (a) Berikan contoh bsan bilangan real positif (Xn) yang konvergen sehingg lim nβ†’βˆž (Xn 1 n ) = L (b) Berikan contoh barisan divergen dengan sifat ini. Penyelesaian : (a) lim xβ†’1 ( 1 4 X2 ) 1 2 = ( 1 4 . 12 ) 1 2 = ( 1 4 . 1) 1 2 = ( 1 4 ) 1 2 = 1 16 ; βˆ’1 < π‘Ÿ < 1 (b) Misal : lim xβ†’βˆž x x+1 Ambil : L > 0 ,∝= 𝐿 2 Sehingga : lim xβ†’βˆž x x+1 = 1 2 1 2 +2 = 1 2 3 2 = 2 6 = 1 3 ; 1 3 < x x+1 < 2 3