SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
Askep
Gastitis
By :

Sukmo Lelono
Sulis Ratnawati
Definisi


Gastritis adalah suatu keadaan peradangan
atau perdarahan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.
(Lindseth dalam Prince, 2005: 422)


Gastritis adalah suatu peradangan mukosa
lambung paling sering diakibatkan oleh
ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu
banyak dan cepat atau makan makanan yang
terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab
yang lain seperti alkohol, aspirin, refluks
empedu atau terapi radiasi. (Brunner, 2000 :
187)
MACAM – MACAM GASTRITIS
Faktor - Faktor Penyebab
Gastritis
MANIFESTASI KLINIS
Co
n t.
.
PENGKAJIAN
Adalah suatu proses pengumpulan data pasien
yang dinamis, komprehensif dan spesifik,
meliputi :
 No Register
:
 Ruang
:
 Tanggal / jam MRS :
 Tanggal Pengkajian :
 Diagnosa Medis
:
1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
 Nama
 Jenis Kelamin
 Umur
 Agama
 Suku / Bangsa
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Alamat

:
:
:
:
:
:
:
:
b. Penanggung Jawab
 Nama
 Umur
 Jenis Kelamin
 Agama
 Pekerjaan
 Hubungan dengan px
 Alamat

:
:
:
:
:
:
:
RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
 Adanya rasa perih, nyeri epigastrium, febris,
perdarahan, mual-muntah dan pusing.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
 Dari timbulnya keluhan yang dirasakan sampai
dibawah ke rumah sakit.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
 Adanya riwayat gangguan pencernaan seperti maag,
diare dll.
CONT...
E. Riwayat Penyakit Keluarga
 Adakah penyakit yang dalam keluarga sehingga
membawa dampak berat pada keadaan atau yang
menyebabkan Gastritis.
POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI
a/ Data perbandingan aktivitas sehari – hari saat pasien
sebelum masuk rumah sakit dengan setelah masuk
rumah sakit.
a. Nutrisi
 Di Rumah: makan 3x/hari 1 porsi habis. Nasi, lauk,
terkadang sayur, dan buah. Minum air putih 4-6 gelas
±1500 cc habis.
 Di RS : makan 3x/hari. Bubur, lauk, sayur, dan buah
namun hanya habis 2-4 sendok makan. Minum air
putih 4-6 gelas ± 1500 cc habis.
b. Eliminasi
 Di Rumah : BAK : ± 4 – 7 x/hari,
berwarna kuning jernih, berbau khas.
BAB : ± 1 x/hari, feses berwarna
kuning kecoklatan, berbau khas
 Di RS : BAK : ± 4 – 6 x/hari,
berwarna kuning jernih, berbau khas,
BAB : belum BAB sama sekali
c. Istirahat dan Tidur
 Di Rumah : Px tidur mulai pukul 21.30 –
04.30, sekitar 7 jam.
 Di RS : Px kurang tidur mulai pukul 21.30 04.30, sekitar 5 jam.
d. Aktifitas Fisik
 Di Rumah : Px bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan waktu luang px digunakan
untuk berkumpul bersama keluarga.
 Di RS : Px hanya dapat mengubah posisi
tidur di atas tempat tidur dan di pagi hari
px hanya duduk-duduk di depan ruangan
untuk menghirup udara pagi yang segar.
e. Personal Hygiene
 Di Rumah: mandi 2x/hari, keramas,
sikat gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari
 Di RS : mandi 2x/hari diseka, belum
keramas, tidak sikat gigi tapi hanya
berkumur saja, ganti baju 1x/hari.
f. Ketergantungan
 Tidak tergantung pada obat - obatan.
DATA PSIKOSOSIAL


Bagaimana pasien menghadapi penyakitnya
saat ini apakah pasien dapat menerima, ada
tekanan psikologis berhubungan dengan
sakitnya. Kita kaji status emosi, konsep diri
meliputi (body image, self ideal, self
esteem, role, dan identity), interaksi sosial,
dan spiritual.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umun
 Suatu kondisi dimana pasien saat dilakukan
pengkajian. Biasanya pasien lemah, keadaan
kulit pucat, muntah, mulut kering dan
keringat dingin.
b. Kesadaran
 Perlu dikaji tingkat kesadaran pasien dari
sadar ( composmentis ) untuk mengetahui
berat ringannya.
c. Tanda – Tanda Vital
 Membantu sebagai acuan untuk
mengetahui keadaan umum pasien yang
meliputi pemeriksaan tensi, nadi suhu yang
berhubungan dengan proses inflamasi pada
lambunag, dan respirasi ripe.
d. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan secara head to toe mulai dari ujung
rambut hingga ujung kaki.
 Inspeksi: Pucat, lemah, muntah, BB dan keringat
dingin.
 Palpasi : Nadi cepat, nyeri tekan pada bagian
atas dan turgor kulit menurun.
 Perkusi : mendeteksi adanya kembung.
 Auskultasi : Suara resonan pada daerah yang
kembung dan bising usus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(LABORATORIUM)
Untuk menegakkan diagnosa gastritis, dilakukan
dengan berbagai  macam tes, diantaranya :
a. Tes Darah
b. Breath Test
c. Stool Test
d. Rontgen
e. Endoskopi

PENATALAKSANAAN








Diet lunak diberikan sedikit-sedikit tetapi lebih sering
Hindari makanan / bahn-bahan yang merangsang
seperti alkohol dan bumbu dapur.
Berikan antasida
Bila rasa nyeri tidak hilang dengan antasida berikan
oksitosis tablet 15 menit sebelum makan.
Berikan obat anti koinergik bila sekresi asam
berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

2.

3.

Gangguan rasa nyaman (nyeri)
epigastrium berhubungan dengan adanya
iritasi lambung.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan mual muntah.
Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan muntah.
RENCANA KEPERAWATAN




Gangguan rasa nyaman (nyeri) epigastrium
berhubungan dengan adanya iritasi lambung.
Tujuan
: Nyeri berkurang hingga hilang.
Kriteria hasil : Pasien tidak tampak kesakitan,
tidak merasa nyeri.
INTERVENSI

RASIONALISASI

a. Beri lingkungan yang tenang a. Membantu dalam proses
dan konduktif.
b. Bina hubungan saling

penyembuhan.
b. Mempermudah dalam

percaya antara px dengan

tindakan karena hubungan

perawat

saling percaya membuat px
tenang saat tindakan

c. Jaga lingkungan tetap
hangat.

c. Vasodilatasi pembuhuluh
darah, mengurangi nyeri.
d. Memberikan posisi yang d. Mengurangi rasa
nyaman bagi px
e.Jelaskan rentang
terjadinya nyeri.

ketidaknyamanan px
e. Pasien mengerti
penyebab terjadinya
nyeri

f. Mengkaji skala nyeri

f. Mengetahui skala nyeri,
kemudian dijadikan
acuan dalam bertindak
g. Beri kompres hangat pada daerah
abdomen.

g. Mengurangi rasa nyeri dan
memebrikan rasa nyaman pada
daerah abdomen

h. bservasi TTV

h. Mengetahui keadaan TTV px

i. Kolaborasi dengan tim medis

i. Obat anti spasmotik dan obat

dalam memberikan obat dan ahli

lambung dapat mencegah

gizi dalam asupan makan, monitor

terjadinya kolik dan

efek samping secara cermat.

menetralkan asam lambung
serta menurunkan produksi
asam yang berlebihan.
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan mual
muntah.
 Tujuan : Nutrisi terpenuhi
 Kriteria hasil
: Pasien dapat makan
sesuai dengan porsinya, wajah tampak
segar, BB meningkat.
INTERVENSI
a. Kaji adanya gejala malnutrisi

RASIONALISASI
a. Status gizi perlu dikaji untuk

(BB kurang dari normal,

memebrikan tindakan yang

kelelahan meningkat, serum

tepat.

albumin meningkat, dan BUN
menurun).
b. Perbaiki status nutrisi.

b. Memenuhi kebutuhan tubuh dan
menjaga fungsi tubuh.

c. Timbang BB setiap hari.

c. Kurang gizi dapat memperberat
kedaan karena fungsi tubuh
terganggu.
d. Catat intake dan output
secara akurat.

d. Membantu member
perawatan yang tepat dengan
mencegah terjadinya over
hidrasi.

e. Monitor serum elektrolit.

e. Mengetahui perkembangan.

f. Kolaborasi dengan ahli gizi

f. Memenuhi secara tepat

untuk membantu jenis

kebutuhan makanan(lemak,

makanan yang tepat.

protein, karbohidrat) sesuai
dengan keadaan atau fungsi
hati.
Kekurangan volume cairan
berhubungan dengan muntah.
 Tujuan : Kebutuhan cairan tubuh
terpenuhi
 Kriteria hasil: Turgor baik, tidak ada
tanda-tanda dehidrasi, pasien tidak
lemas.
INTERVENSI

a. Beri penjelasan pasien dan
keluarga tentang apa yang
akan dilakukan serta
penyebab dari kekurangan
cairan.

b. Monitor tanda-tanda dehidrasi

RASIONALISASI
a. Merupakan
sebelum

langkah

pertama

melakukan

tindakan

keperawatan dan pasien serta
keluaga pasien mengeryi serta
kooperatif dengan tindakan tim
kesehatan.

b. Dengan memonitor tanda-tanda

seperti turgor kulit, kelopak mata,

dehidrasi, menegtahui

nadi, mukosa membrane.

perkembangan dehidrasi.
c. Catat intake dan output dengan
akurat.

c. Pencatatan intake dan output
secara akurat, menegaluasi
keaktifan intervensi dan
menentukan keseimbangan cairan
dalam tubuh.

d. Beri motivasi pasien dan keluarga d. Menggantikan cairan yang
untuk minum sedikit tapi sering.

e. Kolaborasi dengan tim medis
dengan pemberian cairan.

keluar atau hilang.

e. Memenuhi kebutuhan cairan
yang hilang.
Asuhan keperawatan ulkus peptikum
IMPLEMENTASI


Pada tahap pelaksanaan ini sesuai
kegiatannya adalah pelaksanaan asuhan
keperawatan sesuai dengan perencanaan
bila perlu biar menyimpang dari
perencanaan semula tergantung situasi dan
kondisi saat itu.
EVALUASI


Evaluasi adalah lamgkah akhir dalam
proses perawatan yang bertujuan unuk
menilai apakah dalam perencanaan
perawatan tercapai atau tidak untuk
melakukan pengkajian ulang.






Tujuan tecapai, jika pasien mampu menunjukkan
perilaku pada waktu dan tanggal tertentu sesuai
dengan pernyataan tujuan.
Tujuan tercapai sebagian, jika pasien telah mampu
menunjukkan perilaku tetapi tidak sebaik yang
ditentukan di dalam pernytaan tujuan, bila perlu
dilakukan kolaborasi dengan dokter yang merawat.
Tujuan Tidak tercapai, jika pasien tidak mampu sama
sekali untuk menunjukan peilaku yang diharapkan
sesuai dengan persyaratan tujuan, maka dilakukan
kolaborasi dengan dokter yang merawat.
Askep gastitis

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdfDokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
 
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan NutrisiDokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
 
Case kecamatan
Case kecamatanCase kecamatan
Case kecamatan
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
 
Asuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsiaAsuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsia
 
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
 
Askep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratifAskep colitis ulseratif
Askep colitis ulseratif
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Keracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anakKeracunan jengkol pada anak
Keracunan jengkol pada anak
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
3949918 dispepsia
3949918 dispepsia3949918 dispepsia
3949918 dispepsia
 

Semelhante a Askep gastitis

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampungyeti2023207209068
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungHenny Mufida
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIADyah Ervy
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptxBerlianPriliska
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Semelhante a Askep gastitis (20)

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Bab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'spsBab 1 t cs'sps
Bab 1 t cs'sps
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 
PPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptxPPT asuhan keperawatan.pptx
PPT asuhan keperawatan.pptx
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
Gea AKPER PEMKAB MUNA
Gea AKPER PEMKAB MUNA Gea AKPER PEMKAB MUNA
Gea AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Appendikcitis
AppendikcitisAppendikcitis
Appendikcitis
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
 
NCP Kasus Penyakit Pernapasan
NCP Kasus Penyakit PernapasanNCP Kasus Penyakit Pernapasan
NCP Kasus Penyakit Pernapasan
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.pptAsuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
 

Mais de Kampus-Sakinah

Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiKampus-Sakinah
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahKampus-Sakinah
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakKampus-Sakinah
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainKampus-Sakinah
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniKampus-Sakinah
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iKampus-Sakinah
 

Mais de Kampus-Sakinah (20)

Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
 
Farmakolog is
Farmakolog isFarmakolog is
Farmakolog is
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Hukum transplantasi
Hukum transplantasiHukum transplantasi
Hukum transplantasi
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlak
 
Ciri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakatCiri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakat
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Respon imun
Respon imunRespon imun
Respon imun
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 

Último

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 

Último (20)

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 

Askep gastitis

  • 2. Definisi  Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. (Lindseth dalam Prince, 2005: 422)
  • 3.  Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi. (Brunner, 2000 : 187)
  • 4. MACAM – MACAM GASTRITIS
  • 5. Faktor - Faktor Penyebab Gastritis
  • 8.
  • 9.
  • 10. PENGKAJIAN Adalah suatu proses pengumpulan data pasien yang dinamis, komprehensif dan spesifik, meliputi :  No Register :  Ruang :  Tanggal / jam MRS :  Tanggal Pengkajian :  Diagnosa Medis :
  • 11. 1. IDENTITAS a. Biodata Pasien  Nama  Jenis Kelamin  Umur  Agama  Suku / Bangsa  Pendidikan  Pekerjaan  Alamat : : : : : : : :
  • 12. b. Penanggung Jawab  Nama  Umur  Jenis Kelamin  Agama  Pekerjaan  Hubungan dengan px  Alamat : : : : : : :
  • 13. RIWAYAT KESEHATAN A. Keluhan Utama  Adanya rasa perih, nyeri epigastrium, febris, perdarahan, mual-muntah dan pusing. B. Riwayat Penyakit Sekarang  Dari timbulnya keluhan yang dirasakan sampai dibawah ke rumah sakit. C. Riwayat Penyakit Dahulu  Adanya riwayat gangguan pencernaan seperti maag, diare dll.
  • 14. CONT... E. Riwayat Penyakit Keluarga  Adakah penyakit yang dalam keluarga sehingga membawa dampak berat pada keadaan atau yang menyebabkan Gastritis.
  • 15. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI a/ Data perbandingan aktivitas sehari – hari saat pasien sebelum masuk rumah sakit dengan setelah masuk rumah sakit. a. Nutrisi  Di Rumah: makan 3x/hari 1 porsi habis. Nasi, lauk, terkadang sayur, dan buah. Minum air putih 4-6 gelas ±1500 cc habis.  Di RS : makan 3x/hari. Bubur, lauk, sayur, dan buah namun hanya habis 2-4 sendok makan. Minum air putih 4-6 gelas ± 1500 cc habis.
  • 16. b. Eliminasi  Di Rumah : BAK : ± 4 – 7 x/hari, berwarna kuning jernih, berbau khas. BAB : ± 1 x/hari, feses berwarna kuning kecoklatan, berbau khas  Di RS : BAK : ± 4 – 6 x/hari, berwarna kuning jernih, berbau khas, BAB : belum BAB sama sekali
  • 17. c. Istirahat dan Tidur  Di Rumah : Px tidur mulai pukul 21.30 – 04.30, sekitar 7 jam.  Di RS : Px kurang tidur mulai pukul 21.30 04.30, sekitar 5 jam.
  • 18. d. Aktifitas Fisik  Di Rumah : Px bekerja sebagai ibu rumah tangga dan waktu luang px digunakan untuk berkumpul bersama keluarga.  Di RS : Px hanya dapat mengubah posisi tidur di atas tempat tidur dan di pagi hari px hanya duduk-duduk di depan ruangan untuk menghirup udara pagi yang segar.
  • 19. e. Personal Hygiene  Di Rumah: mandi 2x/hari, keramas, sikat gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari  Di RS : mandi 2x/hari diseka, belum keramas, tidak sikat gigi tapi hanya berkumur saja, ganti baju 1x/hari.
  • 20. f. Ketergantungan  Tidak tergantung pada obat - obatan.
  • 21. DATA PSIKOSOSIAL  Bagaimana pasien menghadapi penyakitnya saat ini apakah pasien dapat menerima, ada tekanan psikologis berhubungan dengan sakitnya. Kita kaji status emosi, konsep diri meliputi (body image, self ideal, self esteem, role, dan identity), interaksi sosial, dan spiritual.
  • 22. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan Umun  Suatu kondisi dimana pasien saat dilakukan pengkajian. Biasanya pasien lemah, keadaan kulit pucat, muntah, mulut kering dan keringat dingin.
  • 23. b. Kesadaran  Perlu dikaji tingkat kesadaran pasien dari sadar ( composmentis ) untuk mengetahui berat ringannya.
  • 24. c. Tanda – Tanda Vital  Membantu sebagai acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien yang meliputi pemeriksaan tensi, nadi suhu yang berhubungan dengan proses inflamasi pada lambunag, dan respirasi ripe.
  • 25. d. Pemeriksaan Fisik Dilakukan secara head to toe mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.  Inspeksi: Pucat, lemah, muntah, BB dan keringat dingin.  Palpasi : Nadi cepat, nyeri tekan pada bagian atas dan turgor kulit menurun.  Perkusi : mendeteksi adanya kembung.  Auskultasi : Suara resonan pada daerah yang kembung dan bising usus.
  • 26. PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM) Untuk menegakkan diagnosa gastritis, dilakukan dengan berbagai  macam tes, diantaranya : a. Tes Darah b. Breath Test c. Stool Test d. Rontgen e. Endoskopi 
  • 27. PENATALAKSANAAN      Diet lunak diberikan sedikit-sedikit tetapi lebih sering Hindari makanan / bahn-bahan yang merangsang seperti alkohol dan bumbu dapur. Berikan antasida Bila rasa nyeri tidak hilang dengan antasida berikan oksitosis tablet 15 menit sebelum makan. Berikan obat anti koinergik bila sekresi asam berlebihan
  • 28. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. 2. 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) epigastrium berhubungan dengan adanya iritasi lambung. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah.
  • 29. RENCANA KEPERAWATAN   Gangguan rasa nyaman (nyeri) epigastrium berhubungan dengan adanya iritasi lambung. Tujuan : Nyeri berkurang hingga hilang. Kriteria hasil : Pasien tidak tampak kesakitan, tidak merasa nyeri.
  • 30. INTERVENSI RASIONALISASI a. Beri lingkungan yang tenang a. Membantu dalam proses dan konduktif. b. Bina hubungan saling penyembuhan. b. Mempermudah dalam percaya antara px dengan tindakan karena hubungan perawat saling percaya membuat px tenang saat tindakan c. Jaga lingkungan tetap hangat. c. Vasodilatasi pembuhuluh darah, mengurangi nyeri.
  • 31. d. Memberikan posisi yang d. Mengurangi rasa nyaman bagi px e.Jelaskan rentang terjadinya nyeri. ketidaknyamanan px e. Pasien mengerti penyebab terjadinya nyeri f. Mengkaji skala nyeri f. Mengetahui skala nyeri, kemudian dijadikan acuan dalam bertindak
  • 32. g. Beri kompres hangat pada daerah abdomen. g. Mengurangi rasa nyeri dan memebrikan rasa nyaman pada daerah abdomen h. bservasi TTV h. Mengetahui keadaan TTV px i. Kolaborasi dengan tim medis i. Obat anti spasmotik dan obat dalam memberikan obat dan ahli lambung dapat mencegah gizi dalam asupan makan, monitor terjadinya kolik dan efek samping secara cermat. menetralkan asam lambung serta menurunkan produksi asam yang berlebihan.
  • 33. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah.  Tujuan : Nutrisi terpenuhi  Kriteria hasil : Pasien dapat makan sesuai dengan porsinya, wajah tampak segar, BB meningkat.
  • 34. INTERVENSI a. Kaji adanya gejala malnutrisi RASIONALISASI a. Status gizi perlu dikaji untuk (BB kurang dari normal, memebrikan tindakan yang kelelahan meningkat, serum tepat. albumin meningkat, dan BUN menurun). b. Perbaiki status nutrisi. b. Memenuhi kebutuhan tubuh dan menjaga fungsi tubuh. c. Timbang BB setiap hari. c. Kurang gizi dapat memperberat kedaan karena fungsi tubuh terganggu.
  • 35. d. Catat intake dan output secara akurat. d. Membantu member perawatan yang tepat dengan mencegah terjadinya over hidrasi. e. Monitor serum elektrolit. e. Mengetahui perkembangan. f. Kolaborasi dengan ahli gizi f. Memenuhi secara tepat untuk membantu jenis kebutuhan makanan(lemak, makanan yang tepat. protein, karbohidrat) sesuai dengan keadaan atau fungsi hati.
  • 36. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah.  Tujuan : Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi  Kriteria hasil: Turgor baik, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, pasien tidak lemas.
  • 37. INTERVENSI a. Beri penjelasan pasien dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan serta penyebab dari kekurangan cairan. b. Monitor tanda-tanda dehidrasi RASIONALISASI a. Merupakan sebelum langkah pertama melakukan tindakan keperawatan dan pasien serta keluaga pasien mengeryi serta kooperatif dengan tindakan tim kesehatan. b. Dengan memonitor tanda-tanda seperti turgor kulit, kelopak mata, dehidrasi, menegtahui nadi, mukosa membrane. perkembangan dehidrasi.
  • 38. c. Catat intake dan output dengan akurat. c. Pencatatan intake dan output secara akurat, menegaluasi keaktifan intervensi dan menentukan keseimbangan cairan dalam tubuh. d. Beri motivasi pasien dan keluarga d. Menggantikan cairan yang untuk minum sedikit tapi sering. e. Kolaborasi dengan tim medis dengan pemberian cairan. keluar atau hilang. e. Memenuhi kebutuhan cairan yang hilang.
  • 40. IMPLEMENTASI  Pada tahap pelaksanaan ini sesuai kegiatannya adalah pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan bila perlu biar menyimpang dari perencanaan semula tergantung situasi dan kondisi saat itu.
  • 41. EVALUASI  Evaluasi adalah lamgkah akhir dalam proses perawatan yang bertujuan unuk menilai apakah dalam perencanaan perawatan tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang.
  • 42.    Tujuan tecapai, jika pasien mampu menunjukkan perilaku pada waktu dan tanggal tertentu sesuai dengan pernyataan tujuan. Tujuan tercapai sebagian, jika pasien telah mampu menunjukkan perilaku tetapi tidak sebaik yang ditentukan di dalam pernytaan tujuan, bila perlu dilakukan kolaborasi dengan dokter yang merawat. Tujuan Tidak tercapai, jika pasien tidak mampu sama sekali untuk menunjukan peilaku yang diharapkan sesuai dengan persyaratan tujuan, maka dilakukan kolaborasi dengan dokter yang merawat.