SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
KONSEP SEHAT-SAKIT

                 By:
           Ns.BISMA



                       Page 1
 Pada masa lalu, individu dan masyarakat memandang
 sehat dan sakit       Hitam Putih.

 kesehatan       kondisi kebalikan dari penyakit atau
 kondisi yang terbebas dari penyakit.

 mengabaikan adanya rentang sehat-sakit.
Pendekatan yang digunakan pada abad
 ke-21, sehat dipandang dengan perspektif
 yang lebih luas.
 Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki
 kekuasaan, hubungan kasih sayang,
 semangat hidup, jaringan dukungan sosial
 yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau
 tingkat kemandirian tertentu (Haber,
 1994).
Definisi

• (WHO, 1974).
 SEHAT           suatu keadaan yang
  sempurna baik secara fisik, mental dan
  sosial serta tidak hanya bebas dari
  penyakit atau kelemahan




                                           Page 4
Lanjutan……
• UU No.23,1992 tentang Kesehatan
  menyatakan bahwa:
  Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
  badan, jiwa dan sosial yang
  memungkinkan hidup produktif secara
  sosial dan ekonomi.




                                       Page 5
DEFENISI SAKIT
 Perkins(1937): Suatu Keadaan yang tidak
  menyenangkan yang menimpa sso sehingga
  menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari,
  baik aktifitas jasmani,rohani, dan sosial.
 WHO (1974): Suatu keadaan tidak
  seimbang/ sempurna seseorang dari aspek
  medis, fisik, mental, sosial, psikologis dan
  bukan hanya mengalami kesakitan tapi juga
  kecacatan
   sehat adalah keadaan dinamis yang
    berubah secara terus menerus sesuai
    dengan adaptasi individu terhadap berbagai
    perubahan pada lingkungan internal dan
    eksternalnya untuk mempertahankan
    keadaan fisik, emosional, inteletual, sosial,
    perkembangan, dan spiritual yang sehat.
                 SEDANGKAN
    Sakit merupakan proses dimana fungsi
    individu dalam satu atau lebih dimensi yang
    ada mengalami perubahan atau penurunan
    bila dibandingkan dengan kondisi individu
    sebelumnya.
MODEL SEHAT-SAKIT
1. Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)

  Menurut Neuman (1990): ”sehat dalam
  suatu rentang merupakan tingkat
  kesejahteraan klien pada waktu tertentu ,
  yang terdapat dalam rentang dan kondisi
  sejahtera yang optimal , dengan energi
  yang paling maksimum, sampai kondisi
  kematian yang menandakan habisnya
  energi total”
Model sejahtera

           Ketidakmampuan   Gejala   Tanda     Kesadaran   pendidikan Pertumbuhan


Kematian                                                                            Kesejahteraan,
                                                                                    Tingkat Tinggi
Prematur




                  Model Tindakan



                                        Titik netral
MODEL SEHAT-SAKIT (LANJUTAN..)

2. Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi
   (Dunn)
 Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977)
  ini berorientasi pada cara memaksimalkan
  potensi sehat pada individu melalui
  perubahan perilaku.
 intervnsi keperawatan           membantu
  klien mengubah perilaku tertentu yang
  mengandung resiko tinggi terhadap
  kesehatan
 Berhasil pada          perawatan lansia,
  kep. keluarga , kep. komunitas.
MODEL SEHAT-SAKIT (LANJUTAN..)

3. Model Agen-Pejamu-
  Lingkungan(Leavell at all.)
 sehat dan sakit individu atau kelompok
  ditentukan oleh hubungan dinamis antara
  Agen, Pejamu, dan Lingkungan
Model Agen-pejamu-Lingkungan



             Pejamu




      Agen            Lingkungan
   Agen:Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau
    tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit.
    Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau
    psikososial.
     jadi Agen ini bisa berupa yang merugikan kesehatan
    (bakteri, stress) atau yang meningkatkan kesehatan (nutrisi,
    dll).

   Pejamu: Sesorang atau sekelompok orang yang rentan
    terhadap penyakit/sakit tertentu.
    Faktor pejamu antara lain: situasi atau kondisi fisik dan
    psikososoial yang menyebabkan seseorang yang beresiko
    menjadi sakit.
    Misalnya: Riwayat keluarga, usia, gaya hidup dll.

   Lingkungan: seluruh faktor yang ada diluar pejamu.
       Lingkungan fisik: tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal,
        penerangan, kebisingan
       Lingkungan sosial: Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi
        sosial, misalnys: stress, konflik, kesulitan ekonomi, krisis hidup.
4. Model Keyakinan-Kesehatan
 menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan
  Maiman (1975) menyatakan hubungan
  antara keyakinan seseorang dengan perilaku
  yang ditampilkan.
 Model ini memberikan cara bagaimana klien
  akan berprilaku sehubungan dengan
  kesehatan mereka dan bagaimana mereka
  mematuhi terapi kesehatan yang diberikan.
Terdapat tiga komponen dari model Keyakinan-Kesehatan antara
   lain
 Persepsi Individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu
   penyakit.
    Misal: seorang klien perlu mengenal adanya pernyakit koroner
   melalui riwayat keluarganya, apalagi kemudian ada keluarganya
   yang meninggal maka klien mungkin merasakan resiko
   mengalami penyakit jantung.
 Persepsi Individu terhadap keseriusan penyakit tertentu.
   Dipengaruhi oleh variabel demografi dan sosiopsikologis,
   perasaan terancam oleh penyakit, anjuran untuk bertindak (misal:
   kampanye media massa, anjuran keluarga atau dokter dll)
 Persepsi Individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan
   yang diambil.
     Seseorang mungkin mengambil tindakan preventif, dengan
   mengubah gaya hidup, meningkatkan kepatuhan terhadap terapi
   medis, atau mencari pengobatan medis.
Persepsi Individual         Faktor-Faktor Modifikasi   Tindakan Yang Mungkin



                             Variabel Demografik
                            Variabel Sosiofisiologis
                                                         KEUNTUNGAN tind Prev
KERENTANAN Yang dirasakan                                 BARIER thd tindakan u
                                                              pencegahan
                                    ANCAMAN
KESERIUSAN Yang dirasakan
                                  Yang dirasakan
                                                           Kemungkinan Untuk
                                                          BERTINDAK (preventif)
                                PETUNJUK U/ TINDAKAN

                                Kampanye media
                             Saran Dokter
                             Penyakit keluarga
5.Model Peningkatan-Kesehatan (Pender)
 Dikemukakan oleh Pender (1982,1993,1996)
  yang dibuat untuk menjadi sebuah model
  yang menyeimbangkan dengan model
  perlindungan kesehatan.
 Fokus dari model ini adalah menjelaskan
  alasan keterlibatan klien dalam aktivitas
  kesehatan (kognitif-persepsi dan faktor
  pengubah).
Faktor Kognisi-Persepsi           Faktor            Partisipasi dlm
                                   Pengubah               Perilaku
                                                         Kesehatan
 Kepentingan kesehatan
 Kontrol kesehatan y
dirasakan
 Kesembuhan y dirasakan       Karakteristik           Kemungkinan
 Definisi kesehatan           Demografik              memiliki perilaku
 Status kesehatan y          Karakteristik Biologik   peningkatan-
                                                      kesehatan
dirasakan                    Pengaruh Interpersonal
 Keuntungan perilaku         Faktor Situasional
peningkatan kesehatan        Faktor perilaku
 Barier terhadap perilaku
peningkatan-kesehatan y
                                                        Petunjuk untuk
dirasakan
                                                           Tindakan
Berdasarkan gambar diatas Model ini dapat:
 Mengidentifikasi berbagai faktor (demografik,
  sosial) yang dapat meningkatkan atau
  menurunkan partisifasi untuk meningkatkan
  kesehatan.
 Mengatur berbagai tanda kedalam sebuah
  pola untuk menjelaskan kemungkinan
  munculnya partsisipasi klien dalam perilaku
  peningkatan kesehatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEYAKINAN DAN TINDAKAN KESEHATAN
1.Faktor Internal        2. Faktor Eksternal
  a. Tahap Perkembangan    a.Praktek Keluarga

  b. Pendidikan atau       b.Sosioekonomi
     tingkat pengetahuan   c.Latar Belakang
  c. Spiritual               Budaya
  d. Emosional
SAKIT DAN PERILAKU SAKIT
   Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional,
    intelektual, sosial, perkembangan seseorang
    berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan
    terjadinya proses penyakit.

   Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang
    meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya;
    mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang
    dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan
    penggunaan sistem pelayanan kesehatan.

   Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit,
    perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme
    koping.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU SAKIT
1.   Faktor Internal                 2. Faktor Eksternal
     a.   Persepsi individu            a. Gejala yang dapat
          terhadap gejala dan             dilihat
          sifat sakit yang dialami
                                       b. Kelompok sosial
     b.   Asal atau Jenis
          penyakit                     c. Lat-bel Budaya

                                       d. Ekonomi

                                       e. Kemudahan akses
                                          Yan-Kes
TAHAP-TAHAP PERILAKU SAKIT
Tahap I (Mengalami Gejala)
 Pada tahap ini pasien menyadari bahwa ”ada sesuatu
  yang salah ”
 Mereka mengenali sensasi atau keterbatasan fungsi fisik
  tetapi belum menduga adanya diagnosa tertentu.
 Persepsi individu terhadap suatu gejala meliputi: (a)
  kesadaran terhadap perubahan fisik (nyeri, benjolan, dll);
  (b) evaluasi terhadap perubahan yang terjadi dan
  memutuskan apakah hal tersebut merupakan suatu
  gejala penyakit; (c) respon emosional.
 Jika gejala itu dianggap merupakan suatu gejal penyakit
  dan dapat mengancam kehidupannya maka ia akan
  segera mencari pertolongan.
Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit)
 Terjadi jika gejala menetap atau semakin berat


   Orang yang sakit akan melakukan konfirmasi kepada
    keluarga, orang terdekat atau kelompok sosialnya bahwa ia
    benar-benar sakit sehingga harus diistirahatkan dari
    kewajiban normalnya dan dari harapan terhadap perannya.

   Menimbulkan perubahan emosional spt : menarik diri/depresi,
    dan juga perubahan fisik. Perubahan emosional yang terjadi
    bisa kompleks atau sederhana tergantung beratnya penyakit,
    tingkat ketidakmampuan, dan perkiraan lama sakit.
   Seseorang awalnya menyangkal pentingnya intervensi dari
    pelayanan kesehatan, sehingga ia menunda kontak dengan
    sistem pelayanan kesehatan  akan tetapi jika gejala itu
    menetap dan semakin memberat maka ia akan segera
    melakukan kontak dengan sistem pelayanan kesehatan dan
    berubah menjadi seorang klien.
Tahap III (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan)
   Pada tahap ini klien mencari kepastian penyakit dan pengobatan dari seorang ahli,
    mencari penjelasan mengenai gejala yang dirasakan, penyebab penyakit, dan implikasi
    penyakit terhadap kesehatan dimasa yang akan datang

   Profesi kesehatan mungkin akan menentukan bahwa mereka tidak menderita suatu
    penyakit atau justru menyatakan jika mereka menderita penyakit yang bisa mengancam
    kehidupannya.  klien bisa menerima atau menyangkal diagnosa tersebut.

   Bila klien menerima diagnosa mereka akan mematuhi rencan pengobatan yang telah
    ditentukan, akan tetapi jika menyangkal mereka mungkin akan mencari sistem pelayanan
    kesehatan lain, atau berkonsultasi dengan beberapa pemberi pelayanan kesehatan lain
    sampai mereka menemukan orang yang membuat diagnosa sesuai dengan keinginannya
    atau sampai mereka menerima diagnosa awal yang telah ditetapkan.
   Klien yang merasa sakit, tapi dinyatakan sehat oleh profesi kesehatan, mungkin ia akan
    mengunjungi profesi kesehatan lain sampai ia memperoleh diagnosa yang diinginkan


   Klien yang sejak awal didiagnosa penyakit tertentu, terutama yang mengancam
    kelangsungan hidup, ia akan mencari profesi kesehatan lain untuk meyakinkan bahwa
    kesehatan atau kehidupan mereka tidak terancam. Misalnya: klien yang didiagnosa
    mengidap kanker, maka ia akan mengunjungi beberapa dokter sebagai usaha klien
    menghindari diagnosa yang sebenarnya.
Tahap IV (Peran Klien Dependen)
 Pada tahap ini klien menerima keadaan sakitnya,
  sehingga klien bergantung pada pada pemberi
  pelayanan kesehatan untuk menghilangkan gejala
  yang ada.
 Klien menerima perawatan, simpati, atau
  perlindungan dari berbagai tuntutan dan stress
  hidupnya.
 Secara sosial klien diperbolehkan untuk bebas
  dari kewajiban dan tugas normalnya  semakin
  parah sakitnya, semakin bebas.
 Pada tahap ini klien juga harus menyesuaikanny
  dengan perubahan jadwal sehari-hari. Perubahan
  ini jelas akan mempengaruhi peran klien di tempat
  ia bekerja, rumah maupun masyarakat.
Tahap V (Pemulihan dan Rehabilitasi)
 Merupakan tahap akhir dari perilaku sakit,
  dan dapat terjadi secara tiba-tiba,
  misalnya penurunan demam.
 Penyembuhan yang tidak cepat,
  menyebabkan seorang klien butuh
  perawatan lebih lama sebelum kembali ke
  fungsi optimal, misalnya pada penyakit
  kronis.
DAMPAK SAKIT

1.   Terhadap Perilaku dan Emosi Klien
2.   Terhadap Peran Keluarga
3.   Masalah ekonomi
4.   Perubahan Kebiasaan sosial
5.   Perubahan gaya hidup
PENINGKATAN KESEHATAN DAN
 PENCEGAHAN PENYAKIT
2 konsep yg berhubungan erat

Persamaannya
 Keduanya berorientasi pada masa depan.
Perbedaan
 Terletak pada Motivasi dan Tujuan
 Peningkatan Kesehatan memberikan motivasi kepada
  masyarakat untuk bertindak secara positif , untuk mencapai
  tujuan berupa tingkat kesehatan yang stabil

   Pencegahan Penyakit memberi motivasi kepada masyarakat
    untuk menghindari penurunan tingkat kesehatan atau fungsi
  Kegiatan Peningkatan Kesehatan dapat bersifat Aktif
   maupun Pasif
a. Peningkatan Kesehatan Pasif
 Merupakan strategi peningkatan kesehatan dimana
   individu akan memperoleh manfaat dari kegiatan yang
   dilakukan oleh orang lain tanpa harus melakukannya
   sendiri.
 Misal: Pemberian florida pada pusat suplai Air Minum
   (PAM); Portifikasi pada susu dengan vitamin D.
b. Peningkatan Kesehatan Aktif
 Pada strategi ini, setiap individu diberikan motivasi
   untuk melakukan program kesehatan tertentu.
 Misal: Program Penurunan BB, dan Program
   pemberantasan rokok, menuntut keikutsertaan klien
   secara aktif.

   Sedangkan Pencegahan Penyakit terdiri
    dari beberapa tingkatan ;
    1.Pencegahan Primer

      Peningkatan kesehahatan ,
       perlindungan khusus
    2. Pencegahan Sekunder
    3. Pencegahan Tersier
SEKIAN

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisDasuki Suke
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifdhewychabi
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanMrirfan
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanTini Wartini
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanChanica Aninditya
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaAdel Delis
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 

Mais procurados (20)

Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluarga
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 

Destaque

konsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitkonsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitPanji Prastowo
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakitRoni Anasoka
 
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.pjj_kemenkes
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)NajMah Usman
 
ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...
ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...
ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...KANDA IZUL
 
Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiWarnet Raha
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatikrian92
 
riwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitriwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitRai Syifa
 
Buku saku hipertensi
Buku saku hipertensiBuku saku hipertensi
Buku saku hipertensiAdw_s
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanNajMah Usman
 
01 konsep dasar_statistika
01 konsep dasar_statistika01 konsep dasar_statistika
01 konsep dasar_statistikaEduard Sondakh
 
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensiNur Jannah
 
Ppt ikm slide share
Ppt ikm slide sharePpt ikm slide share
Ppt ikm slide shareAida2926
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSISulistia Rini
 
Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)Dodi Waryawan
 

Destaque (20)

Ppt sehat saKIT
Ppt sehat saKITPpt sehat saKIT
Ppt sehat saKIT
 
Konsep sehat sakit
Konsep sehat sakitKonsep sehat sakit
Konsep sehat sakit
 
Konsep sehat sakit
Konsep sehat sakitKonsep sehat sakit
Konsep sehat sakit
 
konsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitkonsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakit
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
 
ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...
ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...
ANALISIS PERSEPSI ANAK TERHADAP GAYA PENGASUHAN ORANGTUA, KECERDASAN EMOSIONA...
 
Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologi
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatik
 
riwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitriwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakit
 
Buku saku hipertensi
Buku saku hipertensiBuku saku hipertensi
Buku saku hipertensi
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
01 konsep dasar_statistika
01 konsep dasar_statistika01 konsep dasar_statistika
01 konsep dasar_statistika
 
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
 
Hypertension
HypertensionHypertension
Hypertension
 
Ppt ikm slide share
Ppt ikm slide sharePpt ikm slide share
Ppt ikm slide share
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)Konsep stress dan adaptasi(1)
Konsep stress dan adaptasi(1)
 

Semelhante a KONSEP SEHAT DAN SAKIT

ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.idikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.idalfianmaulana998
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2Iss Che Ma
 
perilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptperilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptfaridsetyo1
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatanputri_indah
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitriri_hermana
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaaidasilviana
 
Peran iakmi dlm bangkes
Peran iakmi dlm bangkes Peran iakmi dlm bangkes
Peran iakmi dlm bangkes om_wiez
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatanMoch Rachman
 
Materi 2_Explaining Health Behaviour.pdf
Materi 2_Explaining Health Behaviour.pdfMateri 2_Explaining Health Behaviour.pdf
Materi 2_Explaining Health Behaviour.pdfArieGardaNandjaya
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxCitaZulviani
 
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptxKuzzairiMandalaPutra
 
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.docMakalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.docMayangSari480238
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Dedi Prasetiawan
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatAmalia Annisa
 
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02Prawiranegara Subarjo
 

Semelhante a KONSEP SEHAT DAN SAKIT (20)

ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.idikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
perilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.pptperilaku-kesehatan.ppt
perilaku-kesehatan.ppt
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakit
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usia
 
Kelompok2 kmunitas
Kelompok2 kmunitasKelompok2 kmunitas
Kelompok2 kmunitas
 
Peran iakmi dlm bangkes
Peran iakmi dlm bangkes Peran iakmi dlm bangkes
Peran iakmi dlm bangkes
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Materi 2_Explaining Health Behaviour.pdf
Materi 2_Explaining Health Behaviour.pdfMateri 2_Explaining Health Behaviour.pdf
Materi 2_Explaining Health Behaviour.pdf
 
Konsep sehat
Konsep sehatKonsep sehat
Konsep sehat
 
(Ikm) per ii
(Ikm) per ii(Ikm) per ii
(Ikm) per ii
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
 
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
 
perilaku hidup sehat
perilaku hidup sehatperilaku hidup sehat
perilaku hidup sehat
 
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.docMakalah_perilaku_hidup_sehat.doc
Makalah_perilaku_hidup_sehat.doc
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
 
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
 

Mais de KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 

Mais de KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 

KONSEP SEHAT DAN SAKIT

  • 1. KONSEP SEHAT-SAKIT By: Ns.BISMA Page 1
  • 2.  Pada masa lalu, individu dan masyarakat memandang sehat dan sakit Hitam Putih.  kesehatan kondisi kebalikan dari penyakit atau kondisi yang terbebas dari penyakit.  mengabaikan adanya rentang sehat-sakit.
  • 3. Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21, sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas.  Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu (Haber, 1994).
  • 4. Definisi • (WHO, 1974). SEHAT suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan Page 4
  • 5. Lanjutan…… • UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Page 5
  • 6. DEFENISI SAKIT  Perkins(1937): Suatu Keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa sso sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari, baik aktifitas jasmani,rohani, dan sosial.  WHO (1974): Suatu keadaan tidak seimbang/ sempurna seseorang dari aspek medis, fisik, mental, sosial, psikologis dan bukan hanya mengalami kesakitan tapi juga kecacatan
  • 7. sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, inteletual, sosial, perkembangan, dan spiritual yang sehat. SEDANGKAN  Sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya.
  • 8. MODEL SEHAT-SAKIT 1. Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman) Menurut Neuman (1990): ”sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal , dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total”
  • 9. Model sejahtera Ketidakmampuan Gejala Tanda Kesadaran pendidikan Pertumbuhan Kematian Kesejahteraan, Tingkat Tinggi Prematur Model Tindakan Titik netral
  • 10. MODEL SEHAT-SAKIT (LANJUTAN..) 2. Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi (Dunn)  Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi sehat pada individu melalui perubahan perilaku.  intervnsi keperawatan membantu klien mengubah perilaku tertentu yang mengandung resiko tinggi terhadap kesehatan  Berhasil pada perawatan lansia, kep. keluarga , kep. komunitas.
  • 11. MODEL SEHAT-SAKIT (LANJUTAN..) 3. Model Agen-Pejamu- Lingkungan(Leavell at all.)  sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan oleh hubungan dinamis antara Agen, Pejamu, dan Lingkungan
  • 12. Model Agen-pejamu-Lingkungan Pejamu Agen Lingkungan
  • 13. Agen:Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau psikososial.  jadi Agen ini bisa berupa yang merugikan kesehatan (bakteri, stress) atau yang meningkatkan kesehatan (nutrisi, dll).  Pejamu: Sesorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit/sakit tertentu. Faktor pejamu antara lain: situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang menyebabkan seseorang yang beresiko menjadi sakit. Misalnya: Riwayat keluarga, usia, gaya hidup dll.  Lingkungan: seluruh faktor yang ada diluar pejamu.  Lingkungan fisik: tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal, penerangan, kebisingan  Lingkungan sosial: Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, misalnys: stress, konflik, kesulitan ekonomi, krisis hidup.
  • 14. 4. Model Keyakinan-Kesehatan  menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman (1975) menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang ditampilkan.  Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku sehubungan dengan kesehatan mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan.
  • 15. Terdapat tiga komponen dari model Keyakinan-Kesehatan antara lain  Persepsi Individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu penyakit. Misal: seorang klien perlu mengenal adanya pernyakit koroner melalui riwayat keluarganya, apalagi kemudian ada keluarganya yang meninggal maka klien mungkin merasakan resiko mengalami penyakit jantung.  Persepsi Individu terhadap keseriusan penyakit tertentu. Dipengaruhi oleh variabel demografi dan sosiopsikologis, perasaan terancam oleh penyakit, anjuran untuk bertindak (misal: kampanye media massa, anjuran keluarga atau dokter dll)  Persepsi Individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan yang diambil. Seseorang mungkin mengambil tindakan preventif, dengan mengubah gaya hidup, meningkatkan kepatuhan terhadap terapi medis, atau mencari pengobatan medis.
  • 16. Persepsi Individual Faktor-Faktor Modifikasi Tindakan Yang Mungkin Variabel Demografik Variabel Sosiofisiologis KEUNTUNGAN tind Prev KERENTANAN Yang dirasakan BARIER thd tindakan u pencegahan ANCAMAN KESERIUSAN Yang dirasakan Yang dirasakan Kemungkinan Untuk BERTINDAK (preventif) PETUNJUK U/ TINDAKAN Kampanye media Saran Dokter Penyakit keluarga
  • 17. 5.Model Peningkatan-Kesehatan (Pender)  Dikemukakan oleh Pender (1982,1993,1996) yang dibuat untuk menjadi sebuah model yang menyeimbangkan dengan model perlindungan kesehatan.  Fokus dari model ini adalah menjelaskan alasan keterlibatan klien dalam aktivitas kesehatan (kognitif-persepsi dan faktor pengubah).
  • 18. Faktor Kognisi-Persepsi Faktor Partisipasi dlm Pengubah Perilaku Kesehatan Kepentingan kesehatan Kontrol kesehatan y dirasakan Kesembuhan y dirasakan Karakteristik Kemungkinan Definisi kesehatan Demografik memiliki perilaku Status kesehatan y Karakteristik Biologik peningkatan- kesehatan dirasakan Pengaruh Interpersonal Keuntungan perilaku Faktor Situasional peningkatan kesehatan Faktor perilaku Barier terhadap perilaku peningkatan-kesehatan y Petunjuk untuk dirasakan Tindakan
  • 19. Berdasarkan gambar diatas Model ini dapat:  Mengidentifikasi berbagai faktor (demografik, sosial) yang dapat meningkatkan atau menurunkan partisifasi untuk meningkatkan kesehatan.  Mengatur berbagai tanda kedalam sebuah pola untuk menjelaskan kemungkinan munculnya partsisipasi klien dalam perilaku peningkatan kesehatan.
  • 20. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEYAKINAN DAN TINDAKAN KESEHATAN 1.Faktor Internal 2. Faktor Eksternal a. Tahap Perkembangan a.Praktek Keluarga b. Pendidikan atau b.Sosioekonomi tingkat pengetahuan c.Latar Belakang c. Spiritual Budaya d. Emosional
  • 21. SAKIT DAN PERILAKU SAKIT  Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.  Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan.  Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit, perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme koping. 
  • 22. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SAKIT 1. Faktor Internal 2. Faktor Eksternal a. Persepsi individu a. Gejala yang dapat terhadap gejala dan dilihat sifat sakit yang dialami b. Kelompok sosial b. Asal atau Jenis penyakit c. Lat-bel Budaya d. Ekonomi e. Kemudahan akses Yan-Kes
  • 23. TAHAP-TAHAP PERILAKU SAKIT Tahap I (Mengalami Gejala)  Pada tahap ini pasien menyadari bahwa ”ada sesuatu yang salah ”  Mereka mengenali sensasi atau keterbatasan fungsi fisik tetapi belum menduga adanya diagnosa tertentu.  Persepsi individu terhadap suatu gejala meliputi: (a) kesadaran terhadap perubahan fisik (nyeri, benjolan, dll); (b) evaluasi terhadap perubahan yang terjadi dan memutuskan apakah hal tersebut merupakan suatu gejala penyakit; (c) respon emosional.  Jika gejala itu dianggap merupakan suatu gejal penyakit dan dapat mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari pertolongan.
  • 24. Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit)  Terjadi jika gejala menetap atau semakin berat  Orang yang sakit akan melakukan konfirmasi kepada keluarga, orang terdekat atau kelompok sosialnya bahwa ia benar-benar sakit sehingga harus diistirahatkan dari kewajiban normalnya dan dari harapan terhadap perannya.  Menimbulkan perubahan emosional spt : menarik diri/depresi, dan juga perubahan fisik. Perubahan emosional yang terjadi bisa kompleks atau sederhana tergantung beratnya penyakit, tingkat ketidakmampuan, dan perkiraan lama sakit.  Seseorang awalnya menyangkal pentingnya intervensi dari pelayanan kesehatan, sehingga ia menunda kontak dengan sistem pelayanan kesehatan  akan tetapi jika gejala itu menetap dan semakin memberat maka ia akan segera melakukan kontak dengan sistem pelayanan kesehatan dan berubah menjadi seorang klien.
  • 25. Tahap III (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan)  Pada tahap ini klien mencari kepastian penyakit dan pengobatan dari seorang ahli, mencari penjelasan mengenai gejala yang dirasakan, penyebab penyakit, dan implikasi penyakit terhadap kesehatan dimasa yang akan datang  Profesi kesehatan mungkin akan menentukan bahwa mereka tidak menderita suatu penyakit atau justru menyatakan jika mereka menderita penyakit yang bisa mengancam kehidupannya.  klien bisa menerima atau menyangkal diagnosa tersebut.  Bila klien menerima diagnosa mereka akan mematuhi rencan pengobatan yang telah ditentukan, akan tetapi jika menyangkal mereka mungkin akan mencari sistem pelayanan kesehatan lain, atau berkonsultasi dengan beberapa pemberi pelayanan kesehatan lain sampai mereka menemukan orang yang membuat diagnosa sesuai dengan keinginannya atau sampai mereka menerima diagnosa awal yang telah ditetapkan.  Klien yang merasa sakit, tapi dinyatakan sehat oleh profesi kesehatan, mungkin ia akan mengunjungi profesi kesehatan lain sampai ia memperoleh diagnosa yang diinginkan  Klien yang sejak awal didiagnosa penyakit tertentu, terutama yang mengancam kelangsungan hidup, ia akan mencari profesi kesehatan lain untuk meyakinkan bahwa kesehatan atau kehidupan mereka tidak terancam. Misalnya: klien yang didiagnosa mengidap kanker, maka ia akan mengunjungi beberapa dokter sebagai usaha klien menghindari diagnosa yang sebenarnya.
  • 26. Tahap IV (Peran Klien Dependen)  Pada tahap ini klien menerima keadaan sakitnya, sehingga klien bergantung pada pada pemberi pelayanan kesehatan untuk menghilangkan gejala yang ada.  Klien menerima perawatan, simpati, atau perlindungan dari berbagai tuntutan dan stress hidupnya.  Secara sosial klien diperbolehkan untuk bebas dari kewajiban dan tugas normalnya  semakin parah sakitnya, semakin bebas.  Pada tahap ini klien juga harus menyesuaikanny dengan perubahan jadwal sehari-hari. Perubahan ini jelas akan mempengaruhi peran klien di tempat ia bekerja, rumah maupun masyarakat.
  • 27. Tahap V (Pemulihan dan Rehabilitasi)  Merupakan tahap akhir dari perilaku sakit, dan dapat terjadi secara tiba-tiba, misalnya penurunan demam.  Penyembuhan yang tidak cepat, menyebabkan seorang klien butuh perawatan lebih lama sebelum kembali ke fungsi optimal, misalnya pada penyakit kronis.
  • 28. DAMPAK SAKIT 1. Terhadap Perilaku dan Emosi Klien 2. Terhadap Peran Keluarga 3. Masalah ekonomi 4. Perubahan Kebiasaan sosial 5. Perubahan gaya hidup
  • 29. PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT 2 konsep yg berhubungan erat Persamaannya  Keduanya berorientasi pada masa depan. Perbedaan  Terletak pada Motivasi dan Tujuan  Peningkatan Kesehatan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bertindak secara positif , untuk mencapai tujuan berupa tingkat kesehatan yang stabil   Pencegahan Penyakit memberi motivasi kepada masyarakat untuk menghindari penurunan tingkat kesehatan atau fungsi
  • 30.  Kegiatan Peningkatan Kesehatan dapat bersifat Aktif maupun Pasif a. Peningkatan Kesehatan Pasif  Merupakan strategi peningkatan kesehatan dimana individu akan memperoleh manfaat dari kegiatan yang dilakukan oleh orang lain tanpa harus melakukannya sendiri.  Misal: Pemberian florida pada pusat suplai Air Minum (PAM); Portifikasi pada susu dengan vitamin D. b. Peningkatan Kesehatan Aktif  Pada strategi ini, setiap individu diberikan motivasi untuk melakukan program kesehatan tertentu.  Misal: Program Penurunan BB, dan Program pemberantasan rokok, menuntut keikutsertaan klien secara aktif. 
  • 31. Sedangkan Pencegahan Penyakit terdiri dari beberapa tingkatan ; 1.Pencegahan Primer Peningkatan kesehahatan , perlindungan khusus 2. Pencegahan Sekunder 3. Pencegahan Tersier