SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
PENANAMAN
PLASENTA/RETENSIO
PLASENTA “INKAR SERATA”

OLEH : KELOMPOK 4
Pengertian Retensio Plasenta
Dan Plasenta Inkar Serata
Fisiologi Plasenta
Tanda-tanda pelepasan plasenta
 Perubaha bentuk uterus.
 Tali pusat memanjang
 Semburan darah tiba-tiba
Cara mengetahui lepasnya
plasenta :
 Kustner, dengan meletakkan tangan disertai

tekanan pada atas simfisis, tali pusat di
tegangkan maka bila tali pusat masuk (belum
lepas), jika diam atau maju ( sudah lepas).
 Klein, saat ada his, rahim kita dorong sedikit, bila
tali pusat kembali ( belum lepas), diam atau turun
( sudah lepas).
 Strassman, tegangkan tali pusat dan ketok
fundus bila tali pusat bergetar (belum lepas),
tidak bergetar (sudah lepas), rahim menonjol di
atas simfisis, tali pusat bertambah panjang, rahim
bundar dank eras, keluar darah secara tiba – tiba.
Tanda Dan Gejala Retensio Plasenta
“Inkar Serata” :
 Konsistensi uterus









keras
TFU 2 jari bawah pusat
Bentuk uterus globular
Perdarahan sedang
Tali pusat terjulur
Ostium uteri terbuka
Separasi plasenta
sudah lepas

 Syok jarang
Gambaran dan dugaan penyebab retensio
plasenta :
Gejala

Separasi/ akreta
parsial

Plasenta
inkarserata

Plasenta akreta

Konsistensi uterus

Kenyal

Keras

Cukup

Tinggi fundus

Sepusat

2 jari bawah pusat

Sepusat

Bentuk fundus

Diskoid

Agak globuler

Diskoid

Perdarahan

Sedang-banyak

Sedang

Sedikit/tidak ada

Tali pusat

Terjulur sebagian

Terjulur

Tidak terjulur

Ostium uteri

Terbuka

Konstriksi

Terbuka

Separasi plasenta

Lepas sebagian

Sudah lepas

Melekat seluruhnya

syok

sering

jarang

Jarang sekali
Jenis-jenis penanaman
plasenta/retensio plasenta :
 Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat

dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi
fisiologis.
 Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion
plasenta hingga mencapai sebagian lapisan
miometrium, perlekatan plasenta sebagian atau
total pada dinding uterus.
a) plasenta akreta vilii
b) Plasenta akreta kompleta
c) Plasenta akreta yang parsialis
NEXT ......

 Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot

korion plasenta hingga mencapai / melewati
lapisan miometrium.
 Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot
korion yang menembus lapisan miometrium
hingga mencapai lapisan serosa dinding
uterus.
 Plasenta inkar serata adalah tertahannya
plasenta didalam kavum uteri, disebabkan
oleh kontriksi ostium uteri
KOMPLIKASI :
 Perdarahan
 Infeksi
 Dapat terjadi plasenta inkar serata.

 Terjadi polip plasenta sebagai massa

proliferative yang mengalami infeksi
sekunder dan nekrosis
Penatalaksanaan Retensio
Plasenta
 Sikap umum bidan : melakukan pengkajian data secara

subyekitf dan obyektif antara lain : keadaan umum
penderita, apakah ibu anemis, bagaimana jumlah
perdarahannya, keadaan umum penderita, keadaan
fundus uteri, mengetahui keadaan plasenta, apakah
plasenta inkaserata, melakukan tes plasenta dengan
metode kustner, metode klein, metode strastman, metode
manuaba, memasang infus dan memberikan cairan
pengganti.
 Sikap khusus bidan : pada kejadian retensio plasenta atau
plasenta tidak keluar dalam waktu 30 menit bidan dapat
melakukan tindakan manual plasenta yaitu tindakan untuk
mengeluarkan atau melepas plasenta secara manual
(menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan
kemudian melahirkannya keluar dari kavum uteri (Depkes,
2008).
MANUAL PLASENTA
Tekhnik Manual Plasenta

Gambar 1:

Meregang Tali Pusat Dengan Jari-Jari
Membentuk Kerucut
Gambar 2 : Ujung Jari Menelusuri Tali
Pusat,Tangan Kiri Diletakkan Di Atas
Fundus
Gambar 3 : Mengeluarkan Plasenta
Catatan :
 Bila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta

berada pada dataran yang sama tinggi dengan
dinding uterus maka hentikan upaya plasenta
manual.
 Bila hanya sebagian dari implantasi plasenta
dapat dilepaskan dan bagian lainnya melekat erat
maka hentikan pula plasenta manual.
Komplikasi Tindakan Plasenta
Manual

 Terjadi perforasi uterus karena tipisnya tempat

implantasi plasenta.
 Terjadi infeksi asenden : terdapat sisa plasenta atau
membran dan bakteria terdorong ke dalam rongga
rahim.
 Terjadi perdarahan karena atonia uteri.
THE END !!

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Chaicha Ceria
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
Joni Iswanto
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
chantieq
 

Mais procurados (20)

Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spogKegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
Kegawatdaruratan obstetri dr ryan_spog
 
Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
 
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn)  201358 langkah asuhan persalinan normal (apn)  2013
58 langkah asuhan persalinan normal (apn) 2013
 
VAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEPVAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEP
 
Persalinan Normal
Persalinan NormalPersalinan Normal
Persalinan Normal
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apn
 

Destaque

Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
annisalh
 
Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manual
isnaidi
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
elly_nd
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
neng elis
 

Destaque (20)

Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
Retensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta pptRetensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta ppt
 
Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manual
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 

Semelhante a Power point (penanaman plasenta)

Perdarahan Antepatum dan Pospartum
Perdarahan Antepatum dan PospartumPerdarahan Antepatum dan Pospartum
Perdarahan Antepatum dan Pospartum
ristianijv1
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iii
neng elis
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
Yuni Wulandari
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
Kiki Kino
 

Semelhante a Power point (penanaman plasenta) (20)

INTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptxINTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptx
 
Beranda
BerandaBeranda
Beranda
 
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNAPlasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
 
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNARetensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
Retensio plasenta AKPER PEMKAB MUNA
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
Perdarahan Antepatum dan Pospartum
Perdarahan Antepatum dan PospartumPerdarahan Antepatum dan Pospartum
Perdarahan Antepatum dan Pospartum
 
HIS.pptx
HIS.pptxHIS.pptx
HIS.pptx
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iii
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
 
RETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptxRETENSIO PLASENTA.pptx
RETENSIO PLASENTA.pptx
 
Persalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala IIIPersalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala III
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
Asuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.pptAsuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.ppt
 

Power point (penanaman plasenta)

  • 2. Pengertian Retensio Plasenta Dan Plasenta Inkar Serata
  • 4. Tanda-tanda pelepasan plasenta  Perubaha bentuk uterus.  Tali pusat memanjang  Semburan darah tiba-tiba
  • 5. Cara mengetahui lepasnya plasenta :  Kustner, dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada atas simfisis, tali pusat di tegangkan maka bila tali pusat masuk (belum lepas), jika diam atau maju ( sudah lepas).  Klein, saat ada his, rahim kita dorong sedikit, bila tali pusat kembali ( belum lepas), diam atau turun ( sudah lepas).  Strassman, tegangkan tali pusat dan ketok fundus bila tali pusat bergetar (belum lepas), tidak bergetar (sudah lepas), rahim menonjol di atas simfisis, tali pusat bertambah panjang, rahim bundar dank eras, keluar darah secara tiba – tiba.
  • 6. Tanda Dan Gejala Retensio Plasenta “Inkar Serata” :  Konsistensi uterus       keras TFU 2 jari bawah pusat Bentuk uterus globular Perdarahan sedang Tali pusat terjulur Ostium uteri terbuka Separasi plasenta sudah lepas  Syok jarang
  • 7. Gambaran dan dugaan penyebab retensio plasenta : Gejala Separasi/ akreta parsial Plasenta inkarserata Plasenta akreta Konsistensi uterus Kenyal Keras Cukup Tinggi fundus Sepusat 2 jari bawah pusat Sepusat Bentuk fundus Diskoid Agak globuler Diskoid Perdarahan Sedang-banyak Sedang Sedikit/tidak ada Tali pusat Terjulur sebagian Terjulur Tidak terjulur Ostium uteri Terbuka Konstriksi Terbuka Separasi plasenta Lepas sebagian Sudah lepas Melekat seluruhnya syok sering jarang Jarang sekali
  • 8. Jenis-jenis penanaman plasenta/retensio plasenta :  Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.  Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai sebagian lapisan miometrium, perlekatan plasenta sebagian atau total pada dinding uterus. a) plasenta akreta vilii b) Plasenta akreta kompleta c) Plasenta akreta yang parsialis
  • 9. NEXT ......  Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / melewati lapisan miometrium.  Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion yang menembus lapisan miometrium hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.  Plasenta inkar serata adalah tertahannya plasenta didalam kavum uteri, disebabkan oleh kontriksi ostium uteri
  • 10. KOMPLIKASI :  Perdarahan  Infeksi  Dapat terjadi plasenta inkar serata.  Terjadi polip plasenta sebagai massa proliferative yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis
  • 11. Penatalaksanaan Retensio Plasenta  Sikap umum bidan : melakukan pengkajian data secara subyekitf dan obyektif antara lain : keadaan umum penderita, apakah ibu anemis, bagaimana jumlah perdarahannya, keadaan umum penderita, keadaan fundus uteri, mengetahui keadaan plasenta, apakah plasenta inkaserata, melakukan tes plasenta dengan metode kustner, metode klein, metode strastman, metode manuaba, memasang infus dan memberikan cairan pengganti.  Sikap khusus bidan : pada kejadian retensio plasenta atau plasenta tidak keluar dalam waktu 30 menit bidan dapat melakukan tindakan manual plasenta yaitu tindakan untuk mengeluarkan atau melepas plasenta secara manual (menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian melahirkannya keluar dari kavum uteri (Depkes, 2008).
  • 13. Tekhnik Manual Plasenta Gambar 1: Meregang Tali Pusat Dengan Jari-Jari Membentuk Kerucut
  • 14. Gambar 2 : Ujung Jari Menelusuri Tali Pusat,Tangan Kiri Diletakkan Di Atas Fundus
  • 15. Gambar 3 : Mengeluarkan Plasenta
  • 16. Catatan :  Bila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta berada pada dataran yang sama tinggi dengan dinding uterus maka hentikan upaya plasenta manual.  Bila hanya sebagian dari implantasi plasenta dapat dilepaskan dan bagian lainnya melekat erat maka hentikan pula plasenta manual.
  • 17. Komplikasi Tindakan Plasenta Manual  Terjadi perforasi uterus karena tipisnya tempat implantasi plasenta.  Terjadi infeksi asenden : terdapat sisa plasenta atau membran dan bakteria terdorong ke dalam rongga rahim.  Terjadi perdarahan karena atonia uteri.