Tugas 1:
1. Nilai toleransi 5% dari 1,5 mg/L = 0,075 mg/L
Batas bawah = 1,5 - 0,075 = 1,425 mg/L
Batas atas = 1,5 + 0,075 = 1,575 mg/L
Karena hasil pengukuran 1,43 mg/L berada diantara batas bawah dan atas, maka hasil pengukuran tersebut akurat.
2. Selisih antara dua pengukuran = 5,87 - 5,01 = 0,86 mg/L
Karena sel
1. Instrumentasi Analisis
XI Teknik Kimia Industri
Semester Genap TP 2022/2023
Taqiyyah Syarah Pradini, ST
Ruang Humas
08 995 3883 26
2. Materi
- Dasar-dasar Analisis Instrumentasi
- Gelombang Elektromagnetik
- Analisis dengan Spektrofotometri UV Vis
- Analisis dengan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer)
- Analisis dengan Flamefotometri
- Analisis dengan Kromatografi Kertas
- Analisis dnegan Kromatografi Lapis Tipis
- Analisis dengan GC (Gas Cromatography)
- Analisis dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
3. Rencana Pembelajaran
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
1.Dasar analisis instrumentasi
2.Gelombang Elektromagnetik
3.Logika dasar
4.Akurasi dan Presisi
5.Nilai Toleransi
1.Analisis dengan
Spektrofotometri
UV Vis
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
Ulangan
Harian 1
1.Analisis
menggunakan
AAS
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
Pertemuan 5 Pertemuan 6 Pertemuan 7 Pertemuan 8
1.Analisis dengan
Flamephotometer
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
Ujian Tengah
Semester
1.Analisis dengan
Kromatografi Kertas
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
1.Analisis dengan
Kromatografi Lapis
Tipis
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
4. Rencana Pembelajaran
Pertemuan 9 Pertemuan 10 Pertemuan 11 Pertemuan 12
Ulangan
Harian 2
1.Analisis dengan Gas
Chromatography (GC)
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
1.Analisis dengan Gas
Chromatography
(GC)
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
1.Analisis dengan
HPLC
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
Pertemuan 13 Pertemuan 14 Pertemuan 15 Pertemuan 16
1.Analisis dengan
HPLC
2.Prinsip Kerja
3.Perhitungan
Ujian Akhir
Semester
Remidi Remidi
5. Nilai IA pada SIS
KKM 75
Nilai Pengetahuan
Nilai Keterampilan
Nilai IA
Nilai Pengetahuan
Nilai Keterampilan
25% UTS
10% UTS Tulis
15% UTS Lisan + Proses Pembelajaran
25% UAS
10% UAS Tulis
15% UAS Lisan + Proses Pembelajaran
25% Nilai Minggu 3
5% Tugas 2
10% UH 2 Tulis
10% UH 2 Lisan + Proses Pembelajaran
25% Nilai Minggu 1
5% Tugas 1
10% UH 1 Tulis
10% UH 1 Lisan + Proses Pembelajaran
(Keaktifan, Kedisiplinan, Kejujuran)
Jika jawaban ujian sama
dengan siswa lain, maka nilai
ujian tersebut akan 50
8. Analisis Instrumentasi
1. Analisis Instrumentasi merupakan perkembangan analisis kimia
(kualitatif dan kuantitatif)
2. Analisis Instrumentasi dikenal juga sebagai analisis fisika kimia
dikarenakan bekerja menggunakan prinsip sifat fisika dan sifat kimia
dari masing-masing unsur atau senyawa, contohnya :
• Sifat Penjerapan Panjang Gelombang yang berbeda pada setiap
unsur (Alat Spektrofotometer)
• Sifat Kelarutan bahan Polar dan Non Polar (Alat Kromatografi)
9. 2 Jenis Analisis Sampel
1. Analisis Kualitatif
Adalah Analisis yang dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya suatu unsur / suatu senyawa / suatu zat aktif dalam suatu
sampel
2. Analisis Kuantitatif
Adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui jumlah/
banyaknya/ konsentrasi suatu unsur / suatu senyawa / suatu zat aktif
dalam suatu sampel
10. 1. Adanya tuntutan dan kebutuhan analisis terhadap matriks sampel yang
sulit, jumlahnya sedikit, waktu analisis yang singkat, tidak diperlukan
macam-macam pereaksi
2. Kesahihan analisis instrumen didukung oleh kecermatan, ketelitian,
keterulangan, sensitivitas dan kestabilan dari suatu metoda analisis
yang dipakai.
Analisis instrumen berkembang pesat karena :
• Harga alat mahal
• Diperlukan tenaga ahli untuk mengoperasikan alat
Kekurangan Analisis Instrumen
11. Kelebihan Instrumentasi Analisis
1. Sahih : sempurna : memberikan hasil dengan ketelitian (akurasi) dan
keterulangan (presisi) yang memadai
2. Ketelitian (akurasi) : nilai terdekat dari suatu pembacaan instrument dari nilai
yang seharusnya. “Sejauh mana hasil pengukuran, perhitungan, atau spesifikasi
sesuai dengan nilai atau standar yang benar/ seharusnya”
3. Keterulangan (presisi) : pengulangan terhadap sampel yang sama dan metode
yang sama dengan hasil analisis yang memenuhi persyaratan. Hal ini juga
menunjukkan penyempurnaan dalam pengukuran, perhitungan, atau spesifikasi.
Presisi menunjukkan kedekatan dua atau lebih pengukuran satu sama lain.
Batasan presisi ditentukan oleh masing-masing lab pengujian/ industri
4. Sensitivitas : Pengukuran dengan konsentrasi sampai dengan batas terkecil
(misal %, ppm (mg/L), ppb)
5. Kestabilan : Mempunyai ketahanan terhadap pengujian dengan merk instrumen,
waktu dan tempat berbeda
13. Nilai Toleransi Suatu Data
Nilai toleransi memiliki batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan
bawah yang sama dari nilai standar yang ditentukan (on spec). Nilai
Toleransi untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah baik dan
masih memasuki standar. Hubungannya dengan Akurasi. Ada beberapa
cara penulisan batas toleransi, contohnya :
1. Konsentrasi = 0,10, batas toleransi 10%
Batas bawah = 0,09 Batas atas = 0,11
Penulisan Batasan toleransi = 0,09 – 0,11
2. Konsentrasi = 0,10 ± 0,01
Batas bawah = 0,09 Batas atas = 0,11
Penulisan Batasan toleransi = 0,09 – 0,11
14.
15. Contoh Terkait Akurasi
Dilakukan Analisis Kandungan Natrium pada Sampel Air Minum Dalam Kemasan (Le
Mineral). Hasil yang diperoleh :
1. Konsentrasi Natrium = 37 mg/L
2. Nilai Toleransi 5% dari data seharusnya : 35 mg/L
Apakah hasil pengukuran tersebut akurat ?
Cara : Nilai Toleransi dihitung, sehingga diperoleh
Batasannya. 5% x 35 mg/L = 1,75
Batas Bawah = 35 mg/L – 1,75 mg/L = 33,25 mg/L
Batas Atas = 35 mg/L + 1,75 mg/L = 36,75 mg/L
Rentang akurat = 33,25 mg/L – 36,75 mg/L
Maka, dengan data hasil pengukuran 37 mg/L dapat disimpulkan bahwa
pengukuran tersebut tidak akurat.
16. Contoh Terkait Presisi
Dilakukan tiga kali Analisa kandungan Kalsium (Ca) pada Sampel Air Minum Dalam
Kemasan (Le Mineral). Hasil yang diperoleh :
1. Pengukuran 1 konsentrasi Ca = 9,14 mg/L
2. Pengukuran 2 konsentrasi Ca = 9,01 mg/L
3. Pengukuran 3 konsentrasi Ca = 9,21 mg/L
4. Batasan presisi = 0,20 mg/L
Apakah pada pengukuran tersebut data yang diperoleh
Presisi ?
Cara : Hitung Selisih dari 3 pengukuran tersebut, kemudian
bandingkan dengan nilai Batasan presisi.
Maka, dengan data 3 hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa pengukuran
tersebut presisi, karena selisih yang tidak melebihi batasannya.
18. Suatu sampel ingin diketahui keberadaan
dan konsentrasi (ppm, mg/L, %) unsur /
senyawa didalamnya
(Analisis Kualitatif dan Kuantitatif)
Pengukuran larutan sampel
menggunakan Alat Instrumen
(Spektro UV Vis, Flamephotometer,
AAS, GC, HPLC)
Perhitungan Konsentrasi
(ppm, mg/L, %) larutan sampel
Membuat 4-5 larutan Deret Standar dari unsur/
senyawa yang akan dianalisis (Fe, Na, Pb)
Mengukur Absorbansi atau Emisi dari
4-5 larutan Deret Standar
Diperoleh Data Absorbansi /
Emisi / Luas Area Larutan
Sampel
Membuat Kurva Kalibrasi dari 4-5 Data
tersebut
Mendapat persamaan garis
untuk melakukan perhitungan
19. Istilah-Istilah
• Sampel adalah larutan yang tidak diketahui konsentrasi zat didalamnya dan akan
dianalisa agar diketahui nilai konsentrasi suatu unsur didalamnya
• Satuan Konsentrasi Larutan dapat berupa mg/L (ppm), ppb, atau persen (%)
• Larutan Deret Standar adalah Larutan yang sudah diketahui pasti konsentrasinya.
Umumnya terdiri dari 4-5 larutan standar yang berada pada rentang perkiraan
konsentrasi / kadar suatu unsur dalam sampel. Tujuannya agar dapat dihasilkan
grafik kurva standar dan dapat diketahui persamaan garis untuk mencari nilai
konsentrasi / kadar suatu unsur dalam sampel
• R2 adalah nilai linearitas pada grafik yang dapat menggambarkan ketelitian
seorang analis dalam membuat larutan standar, kemampuan metode analisis
yang sesuai. Nilai R2 yang baik adalah jika mendekati 1 atau minimal 0,9970
• Blanko adalah pelarut yang digunakan dalam Analisa yang berfungsi sebagai
batas bawah dari hasil pengukuran (mengantisipasi jika terdapat kandungan
unsur pada pelarut)
20. Nilai R2 = Linearitas Pengenceran Larutan
Deret Standar
22. Kurva Kalibrasi Larutan Deret Standar
Kurva kalibrasi adalah kurva dengan :
Sumbu x = nilai Konsentrasi larutan deret standar
Sumbu y = nilai Absorbansi/ nilai Emisi/ nilai Luas Area (tergantung alat)
Kurva standar memiliki rentang konsentrasi dimana konsentrasi sampel berada
diantaranya. Jika nilai hasil analiis sampel tidak berada pada rentang konsentrasi
larutan standar, maka sampel perlu diencerkan hingga bisa masuk pada rentang
larutan standar yang dibuat (trial and error).
Spektrofotometer
UV-Vis
Atomic Absorption
Spectrophotometry
Flame
photometer
Gas
Chromatography
High Performance
Liquid
Chromatography
Sumbu y =
Absorbansi
Sumbu y =
Absorbansi
Sumbu y =
Emisi
Sumbu y =
Luas Area Puncak
Sumbu y =
Luas Area Puncak
23. Perhitungan Konsentrasi
dari Persamaan Garis dan Data Sampel
Hasil persamaan garis yang diperoleh
y = 0,64x - 0,008
Menghitung konsentrasi sampel
y = 0,64x - 0,008
0,14 = 0,64x - 0,008
0,148 = 0,64x
x = 0,23125 ppm
Nilai Absorbansi Sampel = y = 0,14
Jadi, konsentrasi Nitrit pada sampel adalah 0,2313 ppm
Kurva Kalibrasi Larutan Deret Standar Analisis Kadar Nitrit
24. Cara Membuat Kurva Kalibrasi di Laptop
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
1. Bukalah Micorsoft Excel pada Laptop / Komputer
2. Buatlah Kolom “Konsentrasi Larutan Standar“
3. Buatlah Kolom “Nilai Absorbansi”
4. Masukkan Nilai Konsentrasi dan Absorbansi yang didapat pada penelitian
5. Kemudian Tabel yang sudah dibuat diblok data angkanya saja
6. Klik Insert
7. Klik Scater
8. Klik Kotak Titik titik
9. Klik Kanan salah satu titik
10. Klik Add Trendline
11. Klik Display Equation
12. Klik Display R Squared
13. Klik Close
Catatan : Absorbansi sampel tidak ikut diblok
25. Cara Membuat Kurva Kalibrasi di HP
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
1. Install Microsoft Excel pada HP
2. Bukalah Micorsoft Excel pada HP
3. Buatlah Kolom “Konsentrasi Larutan Standar“
4. Buatlah Kolom “Nilai Absorbansi”
5. Masukkan Nilai Konsentrasi dan Absorbansi yang didapat pada penelitian
6. Kemudian Tabel yang sudah dibuat diblok data angkanya saja
7. Pilih segitiga pada bagian kanan bawah, pilih “Sisipkan”
8. Pilih Bagan
9. Pilih X Y (Sebar)
10. Pilih Tata Letak, cari tampilan bagan yang memunculkan persamaan garis
11. Beri judul bagan, keterangan sumbu y, dan keterangan sumbu x disertai satuan
Catatan : Absorbansi sampel tidak ikut diblok
26. TUGAS 1
Install Microsoft Excel di HP (aplikasi akan digunakan pada pertemuan kedua Hari Kamis)
1. Dilakukan Analisis Kandungan Nitrat pada Sampel Air Minum Dalam Kemasan (Le Mineral).
Hasil yang diperoleh :
• Konsentrasi Nitrat = 1.43 mg/L
• Nilai Toleransi 5% dari data seharusnya : 1.5 mg/L
Apakah hasil pengukuran tersebut akurat? Tuliskan penjelasan dan hasil perhitungannya!
2. Dilakukan dua kali Analisis kandungan Magnesium (Mg) pada Sampel Air Minum Dalam
Kemasan (Le Mineral). Hasil yang diperoleh :
• Pengukuran 1 konsentrasi Ca = 5,87 mg/L
• Pengukuran 2 konsentrasi Ca = 5,01 mg/L
• Batasan presisi = 0,20 mg/L
Apakah hasil pengukuran tersebut presisi? Tuliskan penjelasan dan hasil perhitungannya!
3. Dilakukan Analisis kandungan Magnesium (Mg) pada Sampel Air Limbah. Hasil diperoleh :
• Persamaan Garis = y = 0,45x - 0,62
• Data Absorbansi sampel = y = 0, _ _ menggunakan nomor absen masing-masing siswa.
Contoh nomor absen 1, data Absorbansi sampel = y = 0,01
Berapa konsentrasi Magnesium (mg/L) pada Sampel Air Limbah tersebut ?