Dokumen tersebut membahas tentang tumor filoides pada kanker payudara. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik klinis, patologi, pencitraan, dan penatalaksanaan tumor filoides. Jenis-jenis mastektomi dan indikasinya juga dijelaskan. Algoritma penanganan kanker payudara dan tiroid menurut pedoman PERABOI juga dirangkum.
4. MANIFESTASI KLINIS
• Usia saat terkena tumor filoides lebih tua dibandingan fibroadenoma
• Manifestasi klinis berupa pertumbuhan ukuran tumor yang cepat
• Ukuran tumor bervariasi dari 4 – 7 cm dan biasanya benjolan bebas
digerakkan, multinodular dan tidak nyeri
• Adenopati terjadi pada 20% kasus
4
5. KARAKTERISTIK PATOLOGI
Jinak Borderline Ganas
Batas tumor Jelas Jelas Tidak jelas
Selularitas stroma Selular, biasanya ringan Selular, biasanya sedang Jelas
Atipia stroma Ringan atau tidak ada Ringan atau sedang Jelas
Aktivitas mitosis
Biasanya sedikit (<5 per
10 LPK)
Sedang (5-9 per 10 LPK) Banyak (≥10 per LPK)
Overgrowth stroma Tidak ada Tidak ada atau terlokalisir Biasanya ada
Elemen heterolog ganas Tidak ada Tidak ada Mungkin ada
5
7. PENCITRAAN
• Tumor filoides menunjukkan gambaran yang sama dengan
fibroadenoma pada mamografi dan USG
• Skrining mamografi dapat menemukan 20% tumor filoides yang tidak
teraba
• MRI dapat membantu rencana pembedahan tetapi kurang baik dalam
membedakan antara tumor jinak dan ganas
7
8. TATALAKSANA
• Rekomendasi NCCN
Penatalaksanaan tumor filoides ganas adalah eksisi luas dengan
margin 1 cm tanpa sentinel node biopsy
• Mastektomi dilakukan jika tidak didapatkan margin 1 cm yang
adekuat
8
9. TATALAKSANA (2)
• Radioterapi pada tumor filoides ganas masih kontroversi
• Gnerlich et al (2014) Radioterapi pada tumor filoides ganas setelah
mastektomi dan lumpektomi tidak berpengaruh terhadap angka
disease-free survival dan overall survival, tetapi dapat menurunkan
angka kekambuhan lokal
9
10. TATALAKSANA (3)
• Reseptor estrogen dan progesteron ditemukan pada 58% da 75%
tumor filoides
• Tidak terdapat manfaat terapi hormon pada tumor filoides
• Belum ada penelitian yang menunjukkan manfaat kemoterapi pada
tumor filoides ganas
10
12. Jenis-jenis Mastektomi
• Classic Radical Mastectomy
Operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, nipple areola
complex, kulit diatas tumor, otot pektoralis mayor dan minor, serta diseksi aksila level
I-III
• Modified Radical Mastectomy
Operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor, nipple areola
complex, kulit diatas tumor dan fasia pectoral serta diseksi aksila level I-II
• Skin-Sparing Mastectomy
Operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor dan nipple areola
complex, dengan mempertahankan kulit sebanyak mungkin serta diseksi aksila level I-
II
• Nipple-Sparing Mastectomy
Operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta tumor dengan
mempertahankan nipple areola complex dan kulit serta diseksi aksila level I-II
14. Breast Conservating Therapy
• BCT: lumpektomi/segmentektomi/kuadrantektomi dan diseksi aksila serta
radioterapi
• Syarat:
• Tepi sayatan bebas tumor
• Radioterapi dapat dilakukan
• Kosmetik bisa diterima
• Kontraindikasi:
• Tumor multisentris
• Mikrokalsifikasi yg luas/difus
• Riwayat radiasi sebelumnya
• Penyakit kolagen terutama yg ketergantungan terhadap steroid
• Ukuran tumor besar sedangkan payudara kecil
• Letak sentral atau dibawah
15. Indikasi BCS
• Sayatan bebas tumor (Frozen section)
• Fasilitas radioterapi yang memadai
• Kosmetik terpenuhi
• Tumor monosentrik yang kecil
• Usia yang lebih muda
• Pasien kooperatif
16. Kontraindikasi Absolut BCS
• Locally advanced
• Tumor Multisentris, menyebabkan margin atau kosmetik tidak terpenuhi
• Mikrokalsifikasi difus
• Hamil trimester I atau II;
• Pasien dengan mutasi pada gen BRCA 1 dan 2;
• Dinding toraks yang sudah diradiasi
17. Kontraindikasi relatif untuk BCS
• Karsinoma lobular invasif (ILC);
• Karsinoma lobular in situ (LCIS);
• Riwayat keluarga yang positif
• Penyakit kolagen (cth : Skleroderma dan Lupus eritematosus)
• Toleransi radiasi yang buruk
18. • Kapan dilakukan adjuvant chemoteraphy,
adjuvan radiotherapy dan paliatif
19. Kemoterapi Neoadjuvan
Terapi neoadjuvan: Perawatan yang diberikan sebagai langkah awal untuk mengecilkan
tumor sebelum operasi kuratif. Contoh terapi neoadjuvan termasuk kemoterapi, terapi
radiasi, dan terapi hormon.
Kemoterapi neoadjuvan juga disebut sebagai kemoterapi pra operasi, induksi atau
primer, didefinisikan sebagai pemberian agen kemoterapi sistemik sebelum kontrol lokal
dari pembedahan atau radiasi.
Tujuan NAC
• Down staging sehingga dapat direseksi
• Menurunkan mikrometastasis sebelum operasi
• Melihat sensitivitas kemoterapi
• Menurunkan angka rekurensi lokal dan jauh
• Meningkatkan angka keberhasilan hidup
20. Kemoterapi Adjuvan
Terapi adjuvan: Pengobatan kanker tambahan diberikan setelah operasi
kuratif. Terapi adjuvan mungkin termasuk kemoterapi, terapi radiasi,
terapi hormon, terapi target, atau terapi biologis.
Kemoterapi adjuvan mengacu secara khusus pada pengobatan setelah
prosedur pembedahan pengangkat semua tumor, dengan tujuan
mencegah kekambuhan penyakit.
Kemoterapi paliatif
Kemoterapi paliatif didefinisikan sebagai kemoterapi yang diberikan
dalam pengaturan non-kuratif untuk mengoptimalkan pengendalian
gejala, meningkatkan kualitas hidup (QoL) dan, idealnya, untuk
meningkatkan kelangsungan hidup.
21. Syarat kemoterapi pada pasien kanker
Parameter
hematologi
Pemeriksaan
fungsi ginjal,
audiologis, dan
kardiologi
Klinis pasien
Akses vena
memadai
22. Syarat Kemoterapi
• Keadaan umum pasien cukup baik
• Pasien dan keluarga mengerti tujuan dan efek samping yang akan
terjadi dan menandatangani inform concentfaal ginjal dan hati baik
• Diagnosis patologik
• Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi
• Hasil pemeriksaan laboratorium Hb>10g% , leukosit >5000/mm3 ,
trombosit >150.000/mm3
Kontraindikasi
• Status performance yang jelek
• Komorbiditas yang berat
• Terdapat keraguan terhadap akses vena yang digunakan
23. Absolute Neutrophil Count
• Suatu alat ukur untuk menilai angka neutrofil dalam darah
• Dapat digunakan untuk menilai ada tidaknya infeksi, inflamasi,
leukimia dan kondisi lainnya
• ANC = (% neutrofil segmen + % neutrofil batang) x leukosit
100
25. Indikasi Radioterapi Breast Cancer
• Radio terapi kuratif Adjuvan
• Radio terapi Pasca BCS
• Bagian dari BCT (whole breast Radiotherapy)
• Radiassi regiona; apabila pada diseksi KGB aksilayang adekuat ditemukan
• Radiasi aksila ; GB aksila dijumpai perluasan ektra kapsuler Terdapat massa tumor (gross
tumor volum ) pada daerah aksila
• Radio terapi Pasca Mastektomi
• Tumor T3-T4
• KGB aksila > 4 yang mengandung sel Tumor
• Batas sayatan postif atau dekat dengan tumor
27. Indikasi radioterapi pada kanker payudara
• Radiasi eksterna tujuan sebagai adjuvant maupun paliatif
• Radioterapi kuratif adjuvant pasca BCS
• Diberikan whole breast radiotherapy
• Radiasi regional (supraklavikula dan infraklavikula) apabila
>= 4 KGB aksila memiliki massa tumor
• Radiasi aksila diberikan hanya pada KGB aksila yg positif
meluas ke ekstra kapsular dan terdapat massa tumor
(gross tumor volume) pada daerah aksila
28. Indikasi radioterapi pada kanker payudara
• Radioterapi pasca mastektomi (radioterapi dinding dada):
• Tumor T3-4
• KGD aksila yg mengandung sel tumor >=4
• Batas sayatan positif atau dekat massa tumor
• KGB yg diangkat 1-3 mengandung sel tumor dan memiliki
faktor resiko kambuh ( diferensiasi jelek atau ekstensi
ekstrakapsul)
29. TYROID indikasi operasi
Tumor tiroid ganas
Hipertiroidism (Graves Disease) refrakter terhadap pengobatan medis
Massa tiroid atau nodul curiga ganas
Goiter dengan gejala disfagia, dispnea, sesak napas, dan/atau suara serak
akibat kompresi
34. massa yang sedikit hiperdense
dengan batas yang undefined
normal
1.c. USG pada mastitis TB
35. b.Tampak gambaran inflamasi
dengan adanya penebalan kulit
dan Peningkatan ecotexture
parenkim payudara,
c.tampak lesi hypoechoic multiple
yang intercommunicating pada
area sekitar areola
36. Pada tipe nodular dari mastitis TB
menunjukkan massa hypoechoic
dengan batas tegas dengan
echotexture internal yang
kompleks
Tampak banyak debris internal
37. 1.d gambaran makroskopis pada mastitis TB? Apa yg
diharapkan pada pemeriksaan histopatologisnya?
The demonstration of caseating granulomas with Langhans’ giant cells from the breast tissue and involved
lymph nodes may be sufficient for the diagnosis.
38. Indikasi Operasi FAM
• 1. Rapid Growth
• 2.Large Size>3 cm
• 3. BIRADS Category Increase
• 4.Atypical Hyperplasia or Suspected Phllodes Tumor
• 5. Age> 40 years
• 6. Symptomatic
39. Incision in benign breast neoplasm
1.Superolateral radial incision
2.Inferolateral radial incision
3.Superior circumareolar
incison/curvilinear/semilunar
4.Periareolar Incision
5. Inframammary fold incision
6.Other Incision
Insisi pada tumor jinak payudara
42. PRINSIP TATALAKSANA PERABOI
Pada nodul dengan hasil
pemeriksaan trias diagnostic
konkordan ganas, langsung dilakukan
tindakan definitive tiroidektomi
(total tiroidektomi untuk risiko tinggi
dan ismolobektomi untuk risiko
rendah).
Sebelum dilakukan pemberian kemoterapi, beberapa hal yang perlu dilakukan penilaian yaitu :
Parameter hematologi, terutama neutrofil dan platelet. Keduanya harus memiliki jumlah yang mencukupi agar kemoterapi dapat dilanjutkan.
Pemeriksaan fungsi ginjal, audiologi, dan kardiologi. Hal ini penting untuk menentukan apakah terapi dapat diberikan, dan berapa dosis yang dapat diberikan.
Kondisi pasien baik secara klinis
Petugas administrasi obat harus memastikan akses vena yang memadai, baik dari segi lokasi, posisi, patensi, integritas, dan visibilitasnya.
Efek samping utama dari temozolomide adalah mual dan muntah, depresi sumsum tulang (terutama leukopenia dan trombositopenia;umumnya setelah 21-28 hari), limfopenia, dan hepatotoksisitas. Selain itu, adanya reaksi alergi sporadic juga dilaporkan terjadi. Kontraikdikasi pemberiannya pada ibu hamil dan menyusui.
Golongan nitrosurea seperti lomustine dapat menimbulkan efek samping utama berupa akumulasi supresi sumsum tulang. Umumnya terjadi dalam waktu 4-6 minggu. Maka dari itu, pemberiannya dilakukan dalam siklus 6-8 minggu. Efek samping lainnya berupa mual, muntah, dan hepatotoksisitas.
Penggunaan regimen PCV (Procarbazine, CCNU, dan vinkristine) dapat berisiko memunculkan efek samping neurotoksik perifer dari penggunaan vinkristin, hilang nafsu makan, penurunan berat badan, dan malaise, termasuk mudah lelah. Efek samping ini sebagian besar disebabkan oleh procarbazine. Efek samping mielosupresi juga ditemukan lebih besar pada regimen ini dibandingkan pemberian lomustine sendiri. Kontraindikasi pemberiannya juga pada ibu hamil dan menyusui.
Resiko tinggi: massa palpable, berukuran besar, grade tinggi, batas sayatan dekat atau positif, dan usia <50thn
Resiko rendah: non palpable mass, grade rendah hingga menengah, ukuran tumor <2,5cm, batas sayatan negatif >3mm