Dokumen tersebut memberikan nasihat tentang tertawa secara berlebihan. Ada beberapa poin penting yang disebutkan: 1) tertawa berlebihan dapat mematikan hati dan menghilangkan kesadaran akan Allah, 2) Rasulullah jarang tertawa terbahak-bahak, hanya tersenyum, 3) tertawa harus dilakukan dengan batas-batas tertentu dan tidak sampai pada hal-hal yang dilarang agama.
3. لََ تُكْثِرِ الضَّحِكَ فَإِنَّ القَلْبَ الموَْصُولَ بِاللهِ سَاكِنٌ وَقُ وْرٌ
“ Janganlah kalian banyak tertawa, karena
banyak tertawa akan mematikan hati..”
(HR. At-Tirmidzi, No. 2227; Ibnu Majah, No. 4183; dan di shahih kan oleh Al-
Albani dalam shahih Al-Jami’ No. 7435)
4. - Sebaik-baik perkara adalah yg sederhana dan pertengahan
- Islam memang mensyariatkan kaum Muslim untuk banyak tersenyum
karena senyum juga merupakan sedekah.
- Namun Islam melarang banyak tertawa, karena segala sesuatu yang
berlebih-lebihan atau melampaui batas akan membuat hati menjadi mati.
- Sebagaimana banyak makan dan banyak tidur bisa mematikan hati dan
melemahkan tubuh, maka demikian pula banyak tertawa bisa mematikan
hati dan melemahkan tubuh. Dan jika hati sudah mati maka hatinya tidak
akan bisa terpengaruh dengan peringatan Al-Qur`an dan tidak akan mau
menerima nasehat.
- Dalam Hadits yang lain yang diriwayatkan Aisyah Radiyallahu Anhu, bahwa
beliau berkata, “Saya tak pernah melihat Rasulullah SAW tertawa
terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, beliau biasanya
hanya tersenyum.” (HR Bukhari-Muslim).
5. 1. Mematikan hati/sulit untuk mengingat Allah SWT
2. Tertawa secara berlebihan dapat mengeluarkan seseorang dari iman dan islam. Rasulullah
SAW bersabda :
“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa
dan banyak menangis.” (HR. Bukhari No.8/217)
3. Orang yg suka mengundang tawa biasanya berbohong utk membuat orang lain tertawa.
Rasulullah SAW bersabda :
“Celakalah orang yang berbicara padahal ia berbohong, hanya sekadar untuk membuat
orang-orang lain tertawa. Celakalah dia, dan celakalah dia.” (HR. Muslim)
4. Menertawakan Allah, ayat-ayat-Nya, Rasul-Nya akan menyebabkan jatuh kepada
perbuatan kufur. Allah SWT berfirman :
“Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami
dengan serta merta mereka menertawakannya.” (Q.S. Az-Zukhruf : 47) atau (Q.S. At-
Taubah : 65-66)
5. Menertawakan orang yg mengamalkan sunnah, di jadikan Allah menjadi lupa akan Allah.
Sebagaimana firman Allah :
“Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek
mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu menertawakan
mereka.” (Q.S. Al-Mu’minun : 110)
6. Org yg suka menertawakan urusan agama adalah pendusta wahyu & utusan Allah
(QS. AnNisa’:140), (QS. Al-An’am : 5 dan 10), (QS. At-Taubah : 64 dan 65), (QS. Ar-Ro’du : 32) dsb
6. 1. Saat bercanda jangan sampai menuduh, menceritakan aib
orang, tenggelam dalam canda yang dapat menurunkan harga
diri, mengurangi kewibawaan pribadi, perkataan kotor yang
dapat menimbulkan permusuhan, tidak memunculkan
keributan dan tindakan bodoh, tidak memunculkan
pengkhianatan dan tidak pula bermuatan kebohongan.
2. Dilakukan pada waktunya yang sesuai.
3. Tidak tenggelam dan terlewat batas
4. Tidak terbuai sampai tertawa terbahak-bahak.
5. Tidak memudharatkan diri sendiri