1. KURIKULUM 2004
STANDAR KOMPETENSI
Mata Pelajaran
PENDIDIKAN AGAMA HINDU
SEKOLAH DASAR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Jakarta, Tahun 2003
2. Katalog dalam Terbitan
Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Hindu SD, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 48 hal.
ISBN 979-725-156-X
2
3. KATA PENGANTAR
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami
perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi
respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional
pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan
serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu
dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan
pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan
berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar
Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk
masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.
Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Hindu untuk satuan pendidikan SD.
Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.
Jakarta, Oktober 2003
Direktur Jendral Kepala Badan Penelitian
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pengembangan
Dr. Ir. Indra Jati Sidi Dr. Boediono
NIP. 130672115 NIP. 130344755
3
4. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... 3
DAFTAR ISI ................................................................................................. 4
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5
A. Rasional ......................................................................................... 5
B. Pengertian ..................................................................................... 8
C. Tujuan dan Fungsi ........................................................................ 8
D. Ruang Lingkup ............................................................................. 9
E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ...................................... 9
F Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama Hindu
. 10
G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu 11
H. Rambu-rambu ............................................................................... 11
II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ...... 17
Kelas I ......................................................................................................... 17
Kelas II ....................................................................................................... 22
Kelas III ...................................................................................................... 28
Kelas IV ...................................................................................................... 33
Kelas V ....................................................................................................... 38
Kelas VI ...................................................................................................... 44
4
5. 1 PENDAHULUAN
Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampir
semua aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di awal milenium ketiga ini telah
dikembangkan kurikulum pendidikan agama Hindu SD secara Nasional,
yaitu kurikulum yang ditandai dengan cici-ciri antara lain:
1. Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi (attaiment targets)
dari pada penguasaan materi;
2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia;
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan
dilapangan yang mengembangkan dan yang melaksanakan program
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
Walaupun Kurikulum Nasional ini lebih global dibandingkan Kurikulum
1994, model ini diharapkan lebih membantu Guru karena dilengkapi dengan
pencapaian target yang jelas, materi standar, indikator, dan prosedur
pelaksanaan pembelajaran. Meskipun demikian, keadaan sumber daya
pendidikan di Indonesia sangat memungkinkan munculnya keragaman
pemahaman terhadap standar Nasional, yang dampaknya akan
mempengaruhi pencapaian standar Nasional, Kompetensi Dasar yang telah
ditetapkan , untuk itu perlu adanya penjabaran tentang Kurikulum yang
berbasis Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat lebih menjamin tercapainya
Kompetensi Dasar Nasional mata pelajaran pendidikan agama Hindu.
A. Rasional
Dalam perjalanan sejarah kehidupan dan peradaban manusia di awal
melinium ketiga ini telah terjadi perubahan-perubahan dipelbagai bidang
dan dimensi. Merespon penomena itu, manusia terpacu untuk
mengembangkan pendidikan dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu
pasti, maupun ilmu-ilmu terapan Masyarakat telah sampai pada era
5
6. Pendidikan Agama Hindu
modern tertinggi, sangat maju dalam atribut kehidupan duniawi. Dengan
munculnya sejumlah krisis kehidupan berbangsa dan bernegara yang
meliputi politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan
ras, perilaku menyimpang, belakangan ini dipertanyakan peranan dan
epektifitas pendidikan agama disekolah sebagai pemberi nilai acuan
tertinggi secara spiritual terhadap kesejahteraan nasional. Dengan asumsi
ini jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kerjasama dan
toleransi dalam masyarakatpun akan lebih baik.
Namun kenyataannya seolah-olah pendidikan agama tidak banyak
memberikan kontribusi terhadap pembekalan peserta didik hingga
periode reformasi ini. Ternyata setelah ditelusuri pendidikan agama
menghadapai persoalan dari berbagai sisi, antara lain: waktu yang
disediakan hanya dua jam pelajaran dengan muatan materi yang begitu
padat dan memang penting yakni menuntut pemantapan pengetahuan
hingga terbentuk watak dan kepribadian agama yang berbeda jauh
dengan tuntutan mata pelajaran lainnya.
Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama
di sekolah-sekolah sebab pendidikan agama disekolah bukanlah satu-
satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan
kepribadian siswa. Banyak faktor-faktor instrumental yang ikut
menentukan tetapi perlu diakui bahwa selain keberhasilan dalam
memberikan kontribusinya dalam meningkatkan ketaatan menjalankan
agamanya, pada aspek hubungan vertikal dengan Tuhan, dalam
pelaksanaan pendidikan agama masih terdapat kelemahan-kelemahan
yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus.
Kelemahan lain, materi pendidikan agama Hindu, termasuk bahan ajar
susila lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim
dalam pembentukan sikap (efektif) serta pembiasaan (psikomotorik),
sehingga peranan humanistis dari susila tidak banyak teralisasi.
Pelaksanaan pendidikan agama di sekolah juga menghadapi kendala
kurangnya keikutsertaan Guru mata pelajaran lain dalam memberi
motivasi peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikan
agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu persoalan lain yang
dihadapai adalah lemahnya sumber daya pendidikan seperti kurangnya
6
7. Pendahuluan
kemampuan guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang
lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan,
rendahnya sambutan orang tua siswa yang kurang mendukung
pendidikan agama peserta didik.
Dari kronologi Kurikulum 1975 , 1984, 1994, target yang harus dicapai
’attaiment targets’ dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Hal
ini kurang memberi acuan standar yang jelas tentang kemampuan yang
harus dikembangkan pada peserta didik dan hasil belajar yang diinginkan
atas dasar teori dan prinsif-prinsif pengembangan Kurikulum yang telah
lama dipraktekkan diberbagai mancanegara seperti Singapura, Australia,
Inggris dan Amerika; juga didorong oleh harus reformasi, visi, misi,
dan paradigma baru pendidikan agama Hindu maka penyusunan
Kurikulum agama Hindu pun dilakukan dengan berbasis kemampuan
dasar (basic competencies)
Sejalan dengan itu terlihat pula realisasi bahwa Kurikulum pendidikan
agama tahun 1994 lebih menekankan materi standar, lebih bersifat
memaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan peserta
didik terabaikan.
Hal ini kurang sesuai dengan prinsif pendidikan yang menekankan
pengembangan peserta didik lewat penomena bakat, minat, serta
dukungan sumber daya lingkungan dan lain-lain.
Kurikulum pendidikan agama Hindu tahun 1994, walaupun telah
mempertimbangkan kemampuan afektif dan psikomotorik dalam
rumusan tujuan pembelajaran, dalam implementasinya dirasakan masih
terasa lebih didominasi pencapaian kognitif. Selain itu Kurikulum 1994
juga dirasakan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah.
Walaupun secara nasional kebutuhan keragaman siswa pada dasarnya
tidak berbeda. Dengan mempertimbangkan ini maka disusun Kurikulum
nasional pendidikan agama Hindu yang berbasis pada kompetensi dasar
(basic competencies) yang mencerminkan kebutuhan keragaman
kompetensi siswa secara nasional. Standar ini diharapkan dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kurikulum
pendidikan agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah.
7
8. Pendidikan Agama Hindu
B. Pengertian
Pendidikan agama Hindu adalah upaya sadar dan terencana, menyiapkan
peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
agama Hindu dari sumber utamanya kitab suci: Sruti, Smerti, Sila, Acara
dan Atmanastusti.
Pendidikan agama Hindu diarahkan untuk membangun kualitas mental
pribadi siswa agar memiliki visi yang jelas, wawasan dan pengetahuan
yang kontekstual, tujuan hidup yang jelas, komitmen terhadap nilai-
nilai dan prinsip-prinsip hidup secara harmonis dan kreatif dalam
masyarakat yang pluralistic, kepedulian terhadap lingkungan, dan
berkarya sesuai dengan swadharmanya. Kualitas mental tersebut menjadi
penentu arah, penghela, motivator dan fasilitator dalam pengembangan
swadharma hidupnya.
Pendidikan agama Hindu membangun kesadaran akan persoalan bukan
saja hidup sesudah mati tetapi juga apa harus diperbuat selama hidup
didunia ini. Kesadaran dibangun meningkat mulai dari kesadaran (a)
hidup untuk mencari makan, (b) hidup untuk mendapatkan rasa aman,
(c) hidup untuk diterima oleh masyarakat, (d) hidup untuk
mendapatkan status kehormatan, (e) hidup untuk menemukan makna
hidup, dan (f) hidup untuk tidak hidup kembali (baca lahir kembali)
sesuai dengan tingkatan kehidupannya.
C. Tujuan dan Fungsi
1. Tujuan
Pendidikan Agama Hindu bertujuan untuk menumbuhkembangkan
dan meningkatkan Sradha (iman) dan Bhakti (ketakwaan) dari
peserta didik kehadapan Brahman melalui pemberian, pemupukan,
penghayatan dan pengamalan ajaran agama, sehingga menjadi insan
Hindu yang darmika dan mampu mewujudkan cita-cita luhur
Moksartham Jagadhita.
8
9. Pendahuluan
2. Fungsi
Pendidikan Agama Hindu berfungsi untuk:
a. Penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat dijadikan
pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
hidup (Moksartham Jagadhita);
b. Pengembangan Sradha dan Bhakti kehadapan Hyang Widhi (Brahman);
c. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,
sistem, dan fungsinya;
d. Pembentukan kualitas sikap mental dan fisik siswa yang ingin
melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi;
e. Mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siswa dalam
beradaptasi dengan lingkungan fisik dan social yang semakin
menggelobal;
f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan siswa
dalam meyakini, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama
dalam kehidupan nyata;
g. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif yang diakibatkan
oleh pergaulan dunia luar.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu meliputi Sradha, Susila,
Yadnya, Kitab suci, Orang suci, Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan,
Alam semesta, Budaya, dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.
E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk
hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai
oleh peserta didik melalui pengalaman belajar.
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:
1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan
kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan
agama yang dianutnya.
9
10. Pendidikan Agama Hindu
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan
mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi
dengan orang lain.
3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-
teknik, pola, struktur, dan hubungan.
4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang
diperlukan dari berbagai sumber.
5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan
teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam
masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks
budaya, geografis, dan historis.
7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual
serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan
pribadi menuju masyarakat beradab.
8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi
dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,
dan bekerja sama dengan orang lain.
F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama Hindu
Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak
mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati, dan
mengimani ajaran agamanya serta mampu menghormati agama lain
dalam kerangka kerukunan antar umat beragama.
Dalam landasan hukum Hindu seperti Sruti, Smerti, Sila, Acara dan
Atmanastusti; siswa memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman
berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam perilaku
sehari-hari dalam hubungannya dengan Tuhan, Sesama manusia dan
Alam sekitar; mampu membaca dan memahami Kitab Suci Weda mampu
beryadnya dan berkarma dengan baik dan benar; serta mampu menjaga
kerukunan intern dan antar umat beragama.
10
11. Pendahuluan
G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu
1. Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha agama Hindu
sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya;
2. Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila dalam
kehidupan nyata;
3. Memahami, menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep
yadnya dalam kehidupan nyata;
4. Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Kitab Suci Weda
(dalam kehidupan);
5. Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran orang suci:
6. Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian tempat suci;
7. Mengenal hari-hari suci keagamaan serta memanfaatkannya untuk
meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada Hyang Widhi (Brahman)
cintakasih terhadap sesama,dan harmonis dengan alam lingkungan;
8. Memahami, menghayati, mengamalkan, serta membudayakan
konsep kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalam
menjalankan swadarma masing-masing;
9. Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai basis dari
kesadaran hidup didalam menjalankan swadarma;
10. Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya untuk
menyuburkan semangat relegiositas;
11. Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu sebagai refleksi
untuk kehidupan mendatang.
H. Rambu-rambu
1. Pendekatan pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan agama Hindu menggunakan pola
pendekatan terpadu, demokratis, humanitis, fungsional dan
kontesktual sesuai dengan dinamika perkembangan berbangsa dan
bernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluraristik dan
turbelent. Pendidikan Agama Hindu agar lebih fungsional dan
bermakna bagi siswa maka strategi pembelajaran yang digunakan
meliputi lima dimensi pendekatan yaitu:
• Pendekatan dengan dimensi konsekuensi yaitu pola pendekatan
11
12. Pendidikan Agama Hindu
pembelajaran yang menekankan pada peranan dan fungsi agama
Hindu sebagai sumber motivator dan sumber inspirasi dalam
berprilaku keseharian sesuai dengan swadharma siswa sebagai
anak bangsa. Siswa dilatih dan dibiasakan mempraktekan dan
merasakan manfaat pengamalan ajaran agama Hindu dalam
kehidupan nyata seperti berprilaku jujur, sopan dan santun,
tertib, taat waktu, bersih, tekun, sabar, bersemangat, tolong-
menolong, rasa percaya diri, berdana punia, kebajikan,
kedamaian, tanpa kekerasan, kemurahan hati, kemandirian, rasa
percaya diri, tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif, bugar
dan energik, berinisiatif tinggi, berlandaskan pada Dharma.
• Pendekatan dengan dimensi Imperensial, yaitu pola pendekatan
pembelajaran menyangkut penumbuhan dan pengembangan
intensitas perasaan-perasaan dan pengalaman releigius siswa
dalam bentuk upaya-upaya menghadirkan Tuhan dalam
kesadaran siswa disetiap saat dan disetiap tempat. Siswa dilatih
untuk merasakan Tuhan Maha Ada, Maha Mengetahui, Maha
Kuasa, dan Maha Pencipta. Dengan demikian siswa terlatih
berbuat jujur, tidak sombong, tidak rendah hati, tidak cemas,
dan berkeyakinan Tuhan memberi perlindungan pada dirinya.
Dimata siswa Tuhan tidak dihadirkan hanya dalam momen-
momen ekslusif saja seperti pada saat upacara-upacara
keagamaan di Pura, melainkan terus menerus dalam setiap
langkah kehidupan.
• Pendekatan dengan Dimensi Idiologis yaitu pendekatan
pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat keyakinan siswa
pada kebenaran ajaran agama Hindu. Siswa dibangun
kesadarannya agar menghayati Panca Sradha yaitu keyakinan
terhadap adanya Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbawa dan
Moksa.
• Pendekatan dengan dimensi Ritualistik yaitu pola pendekatan
pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan siswa
dalam menjalankan ritual-ritual agama Hindu. Siswa dilatih
untuk menjalankan ritual Puja Tri Sandhya setiap hari dan aktif
mengikuti kegiatan upacara keagamaan pada saat Purnama
tilem, hari raya Galungan Kuningan, Nyepi, Pagerwesi, Siwaratri
dan piodalan lainnya.
12
13. Pendahuluan
• Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatan
pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan
pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran agama Hindu
berkaitan dengan Sradha, Susila, Yadnya, Kitab Suci, Orang Suci,
Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alam Semesta, Budaya
dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.
2. Penilaiaan
Penilaiaan adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secara
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan
hasil pengembangan kompetensi dasar, sikap atau prilaku serta
pengetahuan yang telah dicapai oleh siswa dalam pendidikan agama
Hindu.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
sistimatik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai,
sehingga pada akhirnya muncul informasi yang bermakna dalam
mengambil keputusan. Tujuan dari penilaian proses dan hasil belajar
siswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kompetensi
dasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan acuan bagi
perbaikan dan penyempurnaan PBM dan aot put pembelajaran
pendidikan agama Hindu.
Penilaian hasil belajar siswa untuk pendidikan agama Hindu
mencakup ketiga tujuan pembelajaran yakni kognetif, afektif dan
psikomotorik. Dengan pendekatan dialogis partisivatif maka hasil
belajar lebih berorientasi pada perubahan sikap, pertumbuhan
perilaku siswa ke arah yang baik dan benar menurut ajaran agama
Hindu dengan memperhitungkan kemampuan siswa memahami
pengetahuan agama Hindu dengan benar.
Penilaian hasil belajar pendidikan agama Hindu adalah pencapaian
pembiasaan hidup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dengan tujuan untuk peningkatan Sradha (iman) dan bhakti
(ketaqwaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melalui
pemberian, pemumukan, penghayatan dan pengamalan ajaran
13
14. Pendidikan Agama Hindu
agama sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampu
mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jhagadhita.
3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Pendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi
baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan
informasi. Inovasi- inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitas
guru dalam memahami substansi agama yang permanen dan sub
informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait
dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara
terpadu.
Fasilitas yang dapat mendukung ke era teknologi informasi perlu
diupayakan misalnya komputer yang dilengkapi dengan akses
internet, kliping-kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang
topik-topiknya berkaitan dengan masalah-masalah agama dan
kemoderenan. Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang
dapat dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi,
radio, vidio, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi
dan kemampuan masing-masing sekolah.
4. Kompetensi Persatuan Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar
Kelas I:
Mengenal Kemahakuasaan Tuhan sebagai pencipta, membedakan
mahkluk hidup dan benda mati, mengenal pemimpin dalam
lingkungan terdekatnya, mengikuti kidung-kidung Panca yadnya,
mengenal tiga prilaku yang suci, mengenal empat jenis guru,
mengenal Weda sebagai kitab suci agama Hindu dan mengenal
mantram Tri Sandhya;
Kelas II:
Mengenal Kemahakuasaan Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan
pemralina, Isi alam semesta, mengenal Tuhan sebagai jiwa pada
makhluk hidup, mengenal akibat perbuatan baik dan buruk,
mengenal persyaratan menjadi pemimpin, mengenal tugas sebagai
pemimpin, menghafalkan kidung panca yadnya, mengenal
14
15. Pendahuluan
Dharmagita, mengenal hubungan yang harmonis antara manusia
dan manusia, manusia dengan lingkungan, manusia dan Tuhan,
mengenal sifat-sifat dasar yang membentuk watak dan pribadi
manusia, mengenal tempat persembahyangan Hindu, mengenal
Weda sebagai kitab suci agama Hindu, mengenal bahasa yang
digunakan dalam Weda, mengenal Rsi penerima wahyu, mengenal
empat kemahakuasaan Tuhan, mengenal mantram Tri Sandhya;
Kelas III:
Mengenal jiwa (Atma) bersumber dari Hyang Widhi, mengenal tiga
kemungkinan waktu menikmati hasil dari karma, mengenal
kelahiran kembali sebagai kesempatan untuk meningkatkan diri,
menghapal kidung keagamaan Panca Yadnya, mengenal macam-
macam seni tari keagamaan, mengenal hari suci keagamaan,
mengenal empat bentuk perilaku berbudi pekerti luhur, mengenal
enam musuh pada diri seseorang, mengenal tempat suci agama
Hindu, mengenal catur Weda dan Rsi penyusunnya, memahami lima
perwujudan Tuhan, mengenal mantram Tri Sandhya, mengenal
Panca Sradha sebagai dasar keyakinan agama Hindu;
Kelas IV:
Mengenal perbedaan Tri Sarira dengan Atman, mengenal perbuatan
buruk sebagai penyebab penderitaan, mengenal kelahiran kembali
sebagai kesempatan memperbaiki diri, mengenal subha karma
sebagai upaya mencapai Moksa, mengenal Bhuana Agung dan
Bhuana Alit, mengenal perkembangan agama Hindu Indonesia,
mengenal Dharma Gita, mengenal hari suci agama Hindu, mengenal
tujuh bentuk kegelapan/perbuatan buruk pada diri manusia,
mengenal empat bentuk pembunuhan kejam pada diri manusia,
mengenal orang-orang suci dan tugasnya, mengenal kerajaan
kerajaan Hindu di Indonesia;
Kelas V:
Mengenal pengelompokan hari suci agama Hindu, mengetahui
pengertian Yadnya dan syarat-syarat dalam melaksanakan Yadnya,
mengenal Tri Rna sebagai dasar pelaksanaan Yadnya, mengenal tiga
perbuatan dusta/kotor, mengenal tiga prilaku manusia yang suci,
15
16. Pendidikan Agama Hindu
mengenal jenis-jenis orang suci dan syarat-syarat menjadi orang
suci, mengenal komposisi Bhuana Alit, mengenal kerajaan Hindu
di Indonesia dan Mengenal ajaran Tri Sarira;
Kelas VI:
Mengenal sejarah agama Hindu setelah Indonesia merdeka,
mengenal jenis bentuk dan tujuan Yadnya, mengenal konsep
sembahyang, mengenal konsep Yama dan Nyama Bratha, mengenal
hak dan kewajiban orang suci, mengenal konsep Awatara sebagai
perwujudan Hyang Widhi;
16
17. 2 STANDAR KOMPETENSI KELAS
Kelas : I (Satu)
Aspek : Sradha
Sub Aspek : Kemaha Kuasaan Tuhan Sebagai Pencipta
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
konsep-konsep ajaran lain.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Mampu • Dapat menyebutkan • Tuhan sebagai
Kemahakuasaan mengenal Tuhan contoh yang pencipta
Tuhan sebagai sebagai pencipta membuktikan Tuhan • Contoh-
pencipta sebagai pencipta alam contoh
• Dapat menunjukkan makhluk
contoh makhluk hidup ciptaan
hidup yang menjadi Tuhan
ciptaan Tuhan • Contoh-
• Dapat menunjukkan contoh benda
contoh-contoh benda mati
mati • Perbedaan
• Dapat menunjukkan makhluk
perbedaan antara hidup dan
makhluk hidup dan benda mati
benda mati
17
18. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Kepemimpinan
Sub Aspek : Pemimpin dalam lingkungan terdekat
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan serta
membudayakan konsep-konsep kepemimpinan
dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan
swadharma masing-masing.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menun-jukkan • Pemimpin
pemimpin dalam mengenal contoh-contoh dilingkungan
lingkungan pemimpin pemimpin di dalam terdekat
terdekat dilingkungan kelas, sekolah, rumah • Berperan
terdekat tangga dan sebagai
lingkungan tempat pemimpin
tinggal
• Dapat memerankan
sebagai pemimpin
dalam pengucapan
panganjali,
paramasanti
Aspek : Budaya
Sub Aspek : Kidung-kidung Panca Yadnya
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya
untuk menyuburkan semangat relegiositas.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat mengetahui • Kidung Panca
kidung-kidung mengenal pengertian kidung Yadnya
Panca Yadnya Pengertian Panca Yadnya • Kidung adalah
kidung Panca • Dapat menirukan salah salah satu
Yadnya satu kidung Panca upaya
Yadnya (disesuaikan pemujaan
dengan daerah masing- kepada Tuhan
masing)
• Dapat mengetahui
kidung adalah salah
satu upaya pemujaan
kepada Tuhan
18
19. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : Yadnya
Sub Aspek : Sikap Sembahyang
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengaplikasikan
konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal dan • Mampu • Dapat mengenal arti • Arti kata
melatih sikap mengenal dan panganjali panganjali
sembahyang melatih sikap • Dapat melatih sikap • Arti Tri
panganjali panganjali Sandhya
• Mampu • Dapat melatih • Melatih sikap
mengenal pengucapan panganjali
pengertian Tri panganjali • Melatih
Sandhya • Dapat mengenal arti mengucapkan
Tri Sandhya panganjali
• Dapat melatih sikap • Melatih sikap
Asana Trisandhya
• Dapat Melatih sikap • Melatih
pembersihan tangan mengucapkan
• Dapat melatih sikap mantram Tri
Amusti karana Sandhya
• Dapat melatih
mantram Tri Sandhya
Aspek : Susila
Sub Aspek : Tri Kaya Parisudha dan Catur guru
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Susila dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Tri • Mampu • Dapat mengenal arti • Arti Tri Kaya
Kaya Parisudha mengenal Tri Tri Kaya Parisudha Parisudha
dan Catur guru Kaya • Dapat menyebutkan • Bagian-bagian
Parisudha bagian-bagian Tri Tri Kaya
• Mampu Kaya Parisudha Parisudha
mengenal • Dapat Menyebutkan • Arti Catur
Catur Guru contoh perilaku yang Guru
baik dari pikiran, • Bagian-bagian
perkataan dan Catur Guru
perbuatan
19
20. Pendidikan Agama Hindu
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
• Dapat menyebutkan • Contoh-
ciri-ciri orang yang contoh
berperilaku baik dari manacika,
ketiga wujud Tri Kaya wacika dan
Parisudha kayika
• Dapat mengenal arti
Catur Guru
• Dapat menyebutkan 4
(empat) jenis guru
yaitu: Guru Rupaka,
Guru Pengajian,
Guru Wisesa dan
Guru Swadhyaya
• Dapat menirukan
prilaku seorang guru.
• Dapat menunjukan
sikap hormat kepada
Guru
Aspek : Kitab Suci
Sub Aspek : Weda sebagai kitab suci agama Hindu
Standar Kompetensi : Memahami, mengahayati dan mengamalkan ajaran
dalam kitab suci Weda.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Weda • Mampu • Dapat menunjukkan • Weda sebagai
sebagai kitab mengenal Weda sebagai sabda kitab suci
suci agama Weda sebagai Tuhan agama Hindu
Hindu kitab suci • Dapat menunjukkan • Weda sebagai
agama Hindu Sruti dan Smerti sabda Tuhan
sebagai kitab suci • Weda sruti
• Dapat menyebutkan dan Smerti
Weda sebagai kitab sebagai kitab
suci suci
20
21. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : Orang Suci
Sub Aspek : Sapta Rsi Penerima Wahyu
Standar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan
ajaran orang suci.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Rsi • Mampu • Dapat mengenal • Maha Rsi
Wyasa sebagai mengenal riwayat hidup Maha Wyasa sebagai
penyusun Weda Maha Rsi Rsi Vyasa sebagai penghimpun
dan Sapta Rsi Wyasa sebagai penghimpun Weda Weda
sebagai penerima penghimpun • Dapat mengenal • Sapta Rsi
wahyu Weda riwayat hidup Sapta sebagai
• Mampu Rsi sebagai penerima penerima
mengenal wahyu wahyu
Sapta Rsi
sebagai
penerima
wahyu
21
22. Pendidikan Agama Hindu
Kelas : II (Dua)
Aspek : Sradha
Sub Aspek : Tri Murti
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
konsep-konsep ajaran lain.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat mengenal arti • Pengertian Tri
kemahakuasaan mengenal Tri Tri Murti Murti
Tuhan Murti (Tiga • Dapat menjelaskan • Bagian-bagian
kemaha fungsi dari Dewa Tri Murti
kuasaan Brahma, Wisnu dan • Tuhan Sebagai
Tuhan) Siwa Pencipta
• Dapat menunjukan • Tuhan sebagai
contoh ciptaan Tuhan pemilihara
• Dapat menyebutkan • Tuhan sebagai
contoh kemaha pelebur
kuasaan Tuhan
• Dapat menyebutkan
bagian-bagian Tri
Murti
Aspek : Susila
Sub Aspek : Perbuatan baik dan perbuatan buruk
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Susila dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Perbuatan
perbuatan baik menjelas kan perbuatan baik dan baik dan
dan perbuatan perbuatan buruk buruk
buruk dan baik dan • Dapat membedakan • Akibat yang
akibatnya buruk dan perilaku baik dan timbul dari
akibatnya buruk perbuatan
• Dapat berprilaku baik dan
baik dalam buruk
kehidupan
22
23. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
• Dapat menghindari
prilaku tidak baik
dalam kehidupan
Aspek : Kepemimpinan
Sub Aspek : Syarat Jadi Pemimpin
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan serta
membudayakan konsep-konsep kepemimpinan
dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan
swadharma masing-masing.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Menyebutkan
persyaratan dan mengenal syarat sebagai Syarat dan
tugas seorang Syarat jadi pemimpin: cakap, tugas seorang
pemimpin pemimpin jujur, adil, suka pemimpin
• Mampu bekerja keras, ramah
mengenal dsb
tugas seorang • Dapat menyebutkan
pemimpin. tugas yang harus
dilakukan seorang
pemimpin
• Dapat menyebutkan
contoh kerjasama
pemimpin dan
anggota
• Dapat meniru prilaku
yang baik dari
pemimpin
23
24. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Alam Semesta
Sub Aspek : Tri Hita Karana Dalam konsep Hindu
Standar Kompetensi : Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai
basis dari kesadaran hidup di dalam menjalankan
swadharma.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menjelaskan • Hubungan
hubungan yang mengenal hubungan yang yang
harmonis antara hubungan harmonis antara harmonis
manusia dengan yang manusia dengan antara
manusia, harmonis manusia, manusia manusia
manusia dengan antara dengan sesama dengan
lingkungan dan manusia makhluk, manusia manusia,
manusia dengan dengan dengan Sang Pencipta • Hubungan
Tuhan manusia, • Dapat menunjukkan Manusia
manusia contoh hubungan dengan
dengan manusia dengan lingkungan
lingkungan Tuhan • Hubungan
dan manusia • Dapat menunjukan Manusia
dengan contoh hubungan dengan Tuhan
Tuhan. manusia sesama
manusia
• Dapat menunjukkan
contoh hubungan
manusia dengan
lingkungan
Aspek : Yadnya
Sub Aspek : Persembahyangan
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengaplikasikan
konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan nyata
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal dan • Mampu • Dapat mengenal arti • Arti kata
melatih sikap mengenal dan panganjali panganjali
sembahyang melatih sikap • Dapat melatih sikap • Arti Tri
panganjali panganjali Sandhya
24
25. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
• Mampu • Dapat melatih • Melatih sikap
mengenal dan pengucapan panganjali
mengucapkan panganjali • Melatih
mantram Tri • Dapat mengenal arti mengucapkan
Sandhya Tri Sandhya panganjali
• Dapat melatih sikap • Melatih sikap
Asana Trisandhya
• Dapat Melatih sikap • Melatih
pembersihan tangan mengucapkan
• Dapat melatih sikap mantram Tri
Amusti karana Sandhya
• Dapat melatih
mengucapkan
mantram Tri Sandhya
Aspek : Susila
Sub Aspek : Tri Guna
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Susila dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal sifat- Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian Tri
sifat dasar yang mengenal tiga Pengertian Tri Guna Guna
membentuk sifat dasar • Dapat menyebut kan • Bagian-bagian
watak dan manusia sebagai Bagian-bagian Tri Tri Guna
perilaku dasar pembentuk Guna • Contoh-
manusia karakter • Dapat menunjuk kan contoh sifat
manusia contoh sifat sattwam, Satwam,
rajas, tamas sebagai Rajas, Tamas
dasar pembentukan sebagai dasar
karakter manusia. pembentukan
karakter
manusia.
25
26. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Tempat Suci
Sub Aspek : Tempat Suci Agama Hindu
Standar Kompetensi : Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian tempat suci.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Tempat
tempat menyebut kan Tempat persembah-
persembahyangan tempat persembahyangan yangan umat
umat Hindu persembah- umat Hindu Hindu
yangan umat • Dapat menyebutkan • Komponen-
Hindu komponen- komponen
• Mampu komponen tempat tempat suci
menyebutkan suci
komponen- • Dapat berperilaku
komponen sopan dan santun di
tempat suci tempat suci
Aspek : Kitab Suci
Sub Aspek : Bahasa dalam Weda
Standar Kompetensi : Memahami, mengahayati dan mengamalkan ajaran
dalam kitab suci Weda.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal bahasa Mampu • Dapat menyebutkan • Bahasa yang
yang dipakai menyebutkan Weda sebagai kitab dipergunakan
dalam Weda bahasa yang suci agama Hindu dalam kitab
dipergunakan • Dapat menyebutkan suci Weda
dalam kitab suci Weda sebagai sabda • Weda sebagai
Weda Tuhan sabda Tuhan
• Dapat menyebutkan • Weda sebagai
Weda sebagai tuntunan
tuntunan hidup hidup
manusia manusia
• Dapat menyebutkan
bahasa yang dipakai
dalam kitab suci
Weda
26
27. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : Orang Suci
Sub Aspek : Sapta Rsi
Standar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan
ajaran orang suci.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Rsi- Mampu • Dapat menyebutkan • Sapta Rsi
Rsi penerima mengenal Sapta nama-nama Sapta Rsi sebagai
wahyu Rsi sebagai penerima wahyu penerima
penerima wahyu kitab suci Weda wahyu
• Dapat menteladani • Nama-nama
sifat-sifat dari Sapta Sapta Rsi
Rsi
Aspek : Sradha
Sub Aspek : Catur Sakti
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
konsep-konsep ajaran lain.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal empat Mampu • Dapat menunjukkan • Sifat-sifat
kemahakuasaan mengenal sifat- contoh kemaha
Tuhan (Hyang sifat kemahakuasaan kuasaan
Widhi) kemahakuasaan Tuhan sebagai Jnana Tuhan Catur
Tuhan(Catur Sakti Sakti
Sakti) • Dapat menunjukkan • Bagian-bagian
contoh Catur Sakti
kemahakuasaan
Tuhan sebagai prabhu
Sakti
• Dapat menunjukkan
contoh
kemahakuasaan Tuhan
sebagai Wibhu Sakti
• Dapat menunjukan
contoh kemaha
kuasaan Tuhan
sebagai Kriya Sakti
27
28. Pendidikan Agama Hindu
Kelas : III (Tiga)
Aspek : Kepemimpinan
Sub Aspek : Karakter Pemimpin
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan serta
membudayakan konsep-konsep kepemimpinan
dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan
swadharma masing-masing.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menunjukan • Karakter
karakter mengenal karakter pemimpin pemimpin
pemimpin Karakter seperti: otoriter, • Hal-hal yang
pemimpin demokratis, supel/ harus
• Mampu fleksi-bel/luwes dsb dihindari
menyebutkan • Dapat menyebutkan pemimpin
Hal-hal yang hal-hal yang harus
harus dihindari pemimpin
dihindari • Dapat menteladani
pemimpin sifat-sifat pemimpin
yang baik
Aspek : Budaya
Sub Aspek : Kidung Panca Yadnya dan Seni Tari
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya
untuk menyuburkan semangat relegiositas.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Menghafalkan • Mampu • Dapat melagukan • Melagukan
kidung menyanyi kan kidung keagamaan kidung
keagamaan salah satu Panca yadnya keagamaan
Panca Yadnya kidung dari • Dapat menyebutkan Panca Yadnya
dan senitari Panca Yadnya jenis-jenis kidung • Tujuan kidung
keagamaan. • Mampu keagamaan Panca Panca Yadnya
menjelas kan yadnya • Seni tari
tujuan kidung • Dapat menyebutkan keagamaan.
Panca Yadnya tujuan kidung • Tujuan seni
• Mampu keagamaan Panca tari
mengenal seni yadnya keagamaan
28
29. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
tari • Dapat menyebutkan
keagamaan jenis-jenis tari
• Mampu keagamaan
mengenal • Dapat menjelaskan
Tujuan seni tujuan tari
tari keagamaan
keagamaan
Aspek : Yadnya
Sub Aspek : Sembahyang
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengaplikasikan
konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal dan • Mampu • Dapat mengenal arti • Melatih sikap
melatih sikap melatih sikap Tri Sandhya sembahyang
sembahyang sembahyang • Dapat melatih sikap • Cara-cara
• Mampu Asana sembahyang
menyebutkan • Dapat Melatih sikap • Sarana
Cara-cara pembersihan tangan sembahyang
sembahyang • Dapat melatih sikap • Tujuan
• Mampu Amusti karana sembahyang
menyebutkan • Dapat melatih • Mantram
Sarana mantram Tri Sandhya Trisandhya
sembahyang • Dapat menyebutkan • Busana
• Mampu cara-cara sembahyang Sembahyang
menjelaskan • Dapat Menyebutkan
tujuan sarana sembahyang
sembahyang • Dapat menjelaskan
• Mampu tujuan sembahyang
menyebutkan • Dapat menyebutkan
busana busana sembahyang
sembahyang
29
30. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Hari Suci
Sub Aspek : Hari Suci Agama Hindu
Standar Kompetensi : Mengenal hari-hari suci keagamaan serta
memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha dan
Bhakti Kehadapan Hyang Widhi, cinta kasih
terhadap sesama dan harmonis dengan alam
lingkungan.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Hari • Mampu • Dapat menjelaskan • Hari raya suci
suci keagamaan menjelas kan peranan hari suci agama Hindu
Hindu hari suci sebagai pembentuk • Peran hari
agama Hindu kepribadian anak suci dalam
• Mampu • Dapat Ikut serta membentuk
menjelaskan secara aktif dalam kepribadian
peran hari pelaksanaan Hari suci
suci dalam keagamaan
membentuk
kepribadian
Aspek : Susila
Sub Aspek : Sad Ripu dan Catur Paramita
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Susila dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal empat • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian
bentuk perilaku menjelaskan pengertian Catur Catur
budi pekerti Catur Paramita Paramita
luhur (Catur Paramita • Dapat menyebutkan • Bagian-bagian
Paramita) dan • Mampu bagian-bagian Catur Catur
enam musuh menjelaskan Paramita Paramita
yang ada pada Sad Ripu • Dapat menyebutkan • Contoh-
diri manusia • Mampu contoh-contoh contoh
(Sad Ripu) menjelaskan perilaku Maetri, prilaku Catur
Akibat Karuna, Mudhita Paramita
perilaku Sad dan Upeksa. • Pengertian
Ripu Sad Ripu
30
31. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
• Dapat • Bagian-bagian
mengaplikasikan Sad Ripu
ajaran Catur Paramita • Akibat dari
dalam kehidupan prilaku Sad
• Dapat menjelaskan Ripu
pengertian Sad Ripu • Contoh-
• Dapat menyebutkan contoh
bagian-bagian Sad prilaku Sad
Ripu Ripu
• Dapat menyebutkan
contoh perilaku
Kama, Loba, Krodha,
Moha, Mada dan
Matsarya
• Dapat menyebutkan
akibat perilaku Sad
Ripu
• Dapat mengendalikan
prilaku Sad Ripu
Aspek : Tempat Suci
Sub Aspek : tempat suci dan tempat tinggal
Standar Kompetensi : Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian tempat suci.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat membeda kan • Tempat suci
tempat suci membedakan tempat suci dengan • Tempat
sebagai tempat Tempat suci tempat tinggal tinggal
sembahyang dengan • Dapat menyebut kan • Perbedaan
tempat tinggal tempat suci agama tempat suci
• Mampu Hindu dan tempat
menjelaskan • Dapat berprilaku tinggal
Tempat suci sopan ditempat suci
agama Hindu
sebagai
tempat
pemujaan
Hyang Widhi
31
32. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Kitab Suci
Sub Aspek : Catur Weda
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
dalam kitab suci Weda.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Catur • Mampu • Dapat menyebutkan • Catur Weda
Weda dan Rsi mengenal bagian-bagian Catur dan isi
penyusunnya Catur Weda Weda dan isi pokoknya
dan isi pokoknya • Rsi
pokoknya • Dapat menyebutkan Penghimpun
• Mampu Rsi penghimpun Catur Weda
menyebutkan Catur Weda
Rsi
penghimpun
Catur Weda
Aspek : Sradha
Sub Aspek : Panca Dewata
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
konsep-konsep ajaran lain.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Memahami lima • Mampu • Dapat menyebutkan • Pengertian
perwujudan menjelaskan bagian-bagian Panca Panca Dewata
Tuhan Pengertian Dewata • Bagian-bagian
Panca Dewata • Dapat menyebut kan Panca Dewata
• Mampu atribut-atribut Panca • Atribut-
menyebutkan Dewata atribut Panca
Bagian-bagian • Dapat menggambar Dewata
Panca Dewata atribut-atribut Panca
dan Atribut- Dewata
atributnya
32
33. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kelas : IV (Empat)
Aspek : Sradha
Sub Aspek : Tri Purusa, Tri Sarira dan Atman, Karma, Punarbawa
dan Moksa.
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
konsep-konsep ajaran lain.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Tri • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian Tri
Purusa, Tri menjelaskan pengertian Tri Purusa Purusa
Sarira dan Atma, Pengertian Tri • Dapat menyebutkan • fungsi Atma,
perbuatan baik Purusa, Tri bagian-bagian Tri Tri Purusa dan
dan buruk, Sarira dan Purusa Tri Sarira
kelahiran Atman • Dapat menjelaskan • Bagian-bagian
kembali dan • Mampu hakekat Tri Sarira Tri Purusa
upaya mencapai menjelaskan dengan Atman • Karma buruk
moksa Karma buruk • Dapat memahami penyebab
penyebab fungsi Atman dan Tri penderitaan
penderitaan Sarira • Kelahiran
• Mampu • Dapat memahami kembali untuk
menjelaskan karma buruk sebagai memperbaiki
Kelahiran penyebab penderitaan diri
kembali untuk • Dapat memberi • Moksa sebagai
memperbaiki contoh bentuk- tujuan
diri bentuk perbuatan tertinggi
• Mampu buruk • Upaya-upaya
menjelaskan • Dapat menjelaskan mencapai
Upaya-upaya kelahiran kembali moksa
mencapai untuk meningkatkan
moksa. diri
• Dapat memberi contoh
upaya-upaya untuk
memperbaiki diri
• Dapat menjelaskan
Moksa sebagai tujuan
terakhir agama Hindu
• Dapat memberi
contoh cara-cara
untuk mencapai
moksa
33
34. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Alam Semesta
Sub Aspek : Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Standar Kompetensi : Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai
basis dari kesadaran hidup di dalam menjalankan
swadharma.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian
Bhuana Agung menjelaskan pengertian Bhuana Bhuana Agung
dan Bhuana Alit Bhuana Agung Agung dan Bhuana dan Bhuana
dan Bhuana Alit Alit,
Alit, • Dapat Menjelaskan • Hakekat
• Mampu hakekat Bhuana Bhuana Agung
menjelaskan Agung dan Bhuana dan Bhuana
Hakekat Alit Alit
Bhuana Agung • Dapat menyebutkan • Persamaan
dan Bhuana perbedaan dan dan perbedaan
Alit persamaan Bhuana Bhuana Agung
• Mampu Agung dan Bhuana dan Bhuana
menjelaskan Alit Alit
Persamaan • Dapat menyebutkan
dan perbedaan contoh Bhuana
Bhuana Agung Agung dan Bhuana
dan Bhuana Alit
Alit
Aspek : Sejarah Agama Hindu
Sub Aspek : Sejarah Agama Hindu di Indonesia
Standar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu
sebagai refleksi untuk kehidupan mendatang.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menjelaskan • Perkembang-
perkembangan menjelaskan perkembangan agama an agama
agama Hindu di Perkembangan Hindu di Indonesia Hindu Di
lndonesia agama Hindu • Dapat menyebutkan Indonesia
Di Indonesia peninggalan sejarah • Peninggalan
• Mampu agama Hindu di sejarah agama
menjelaskan Indonesia Hindu di
Peninggalan Indonesia
34
35. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
sejarah agama
Hindu di
Indonesia
Aspek : Budaya
Sub Aspek : Dharma Gita
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya
untuk menyuburkan semangat relegiositas.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Aspek-aspek
Dharmagita menjelaskan aspek-aspek Dharmagita,
aspek-aspek Dharmagita • Tujuan
Dharmagita, • Dapat menyebutkan Dharmagita,
• Mampu tujuan Dharmagita • Pengaruh
menjelaskan • Dapat memahami Dharmagita
Tujuan pengaruh Dharmagita terhadap sikap
Dharmagita, terhadap sikap mental mental
• Mampu
menjelaskan
Pengaruh
Dharmagita
terhadap sikap
mental
35
36. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Hari Suci
Sub Aspek : Hari Suci Agama Hindu
Standar Kompetensi : Mengenal hari-hari suci keagamaan serta
memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha dan
Bhakti Kehadapan Hyang Widhi, cinta kasih
terhadap sesama dan harmonis dengan alam
lingkungan.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal hari • Mampu • Dapat menyebutkan • Tujuan hari
suci agama menjelaskan tujuan hari suci suci agama
Hindu Tujuan hari agama Hindu Hindu
suci agama • Dapat menyebutkan • Dewa yang
Hindu, dewa yang dipuja dipuja pada
• Mampu pada masing-masing hari suci
menjelaskan hari suci keagamaan keagamaan
Dewa yang • Dapat menjelaskan • Pengaruh
dipuja pada pengaruh perayaan hari
hari suci pelaksanaan hari suci suci
keagamaan agama Hindu sebagai keagamaan
pembentuk terhadap sikap
kepribadian mental
• Dapat berperan aktif
dalam pelaksanaan
hari suci
Aspek : Susila
Sub Aspek : Sapta Timira dan Sad Atatayi
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Susila dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Sapta • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian
Timira dan Sad menjelaskan pengertian Sapta Sapta Timira
Atatayi pengertian Timira • bagian-bagian
Sapta Timira • Dapat menyebutkan Sapta Timira
• Mampu bagian-bagian Sapta • Pengertian
menjelaskan Timira Sad Atatayi
36
37. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Pengertian • Dapat menunjukkan • Bagian-bagian
Sad Atatayi contoh masing- Sad Atatayi
• Mampu masing ajaran Sapta • Konskuensi
menjelas kan Timira ajaran Sapta
Konskuensi • Dapat menjelaskan Timira
ajaran Sapta cara mengendalikan
Timira ajaran Sapta Timira
• Dapat menjelaskan
konsekuensi ajaran
Sapta Timira
• Dapat menjelaskan
pengertian Sad
Atatayi
• Dapat menyebutkan
bagian-bagian Sad
Atatayi
• Dapat menunjukkan
contoh bentuk-
bentuk pembunuhan
(Sad Atatayi)
• Dapat mengendalikan
prilaku Sad Atatayi
dalam kehidupan
Aspek : Orang Suci
Sub Aspek : Orang Suci dan Tugasnya
Standar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan
ajaran orang suci.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal orang- • Mampu • Dapat menjelaskan • Orang-orang
orang suci mengenal pengertian orang suci suci
Hindu dan orang-orang • Dapat menyebutkan • Tugas-tugas
tugasnya suci orang-orang suci orang suci
• Mampu • Dapat menyebutkan • Menteladani
mengenal tugas-tugas orang prilaku
Tugas-tugas suci Hindu Orang-orang
orang suci. • Dapat meneladani suci
prilaku orang suci
37
38. Pendidikan Agama Hindu
Kelas : V (Lima)
Aspek : Sejarah Agama Hindu
Sub Aspek : Sejarah Agama Hindu sebelum Kemerdekaan RI
Standar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu
sebagai refleksi untuk kehidupan mendatang.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Peninggalan
kerajaan- menyebutkan kerajaan-kerajaan kerajaan-
kerajaan Hindu Kerajaan- Hindu di Indonesia kerajaan
di Indonesia kerajaan • Dapat menyebutkan Hindu di
sebelum Hindu peninggalan- Indonesia
Indonesia sebelum peninggalan kerajaan • Kerajaan-
merdeka Indonesia Hindu di Indonesia kerajaan
merdeka Hindu
• Mampu sebelum
menyebutkan Indonesia
Peninggalan merdeka
kerajaan-
kerajaan
Hindu di
Indonesia
Aspek : Hari Suci
Sub Aspek : Jenis-jenis Hari Suci Hindu
Standar Kompetensi : Mengenal hari-hari suci keagamaan serta
memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha dan
Bhakti Kehadapan Hyang Widhi, cinta kasih terhadap
sesama dan harmonis dengan alam lingkungan.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Mengelom-
pengelompokkan mengelompok- hari raya keagamaan pokkan hari
hari raya kan hari raya Hindu raya
keagamaan keagamaan • Dapat menyebutkan keagamaan
Hindu Hindu hari suci berdasarkan Hindu
sasih
38
39. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
• Dapat menyebutkan • Hari suci
hari suci berdasarkan berdasarkan
wuku sasih (Tahun)
• Dapat menyebutkan • Hari suci
bahwa hari suci berdasarkan
keagamaan dapat wuku (Bulan)
membentuk
kepribadian anak
Aspek : Yadnya
Sub Aspek : Tri Rna dan Syarat-syarat Yadnya
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengaplikasikan
konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
• Mengenal • Mampu • Dapat menguraikan • Pengertian
pengertian, menjelaskan pengertian yadnya yadnya
Syarat-syarat yadnya • Dapat menyebutkan • Syarat-syarat
yadnya • Mampu syarat-syarat yadnya
• Mengenal Tri menyebutkan pelaksanaan yadnya • Jenis-jenis
Rna sebagai syarat-syarat • Dapat menyebutkan Yadnya
sumber Yadnya contoh-contoh • Tri Rna
yadnya • Mampu pelaksanaan yadnya sebagai
menyebutkan • Dapat menyebutkan sumber
Jenis-jenis Tri Rna sebagai Yadnya
Yadnya sumber yadnya
• Mampu • Dapat menyebutkan
menjelaskan jenis-jenis yadnya
Tri Rna • Dapat mengaplikasi
sebagai kan pelaksanaan
sumber Yadnya dalam
Yadnya kehidupan
39
40. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Susila
Sub Aspek : Tri Mala dan Tri Kaya Parisudha
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Susila dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal tiga • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian Tri
perbuatan dusta/ menjelaskan pengertian Tri Mala Mala
kotor dan tiga Tri Mala • Dapat menyebutkan • Pembagian Tri
prilaku mulia. • Mampu pembagian Tri Mala Mala
menjelaskan • Dapat menyebutkan • Contoh-
Tri Kaya contoh-contoh contoh
Parisudha perbuatan Mada, perbuatan Tri
Moha dan Akasmala Mala
• Dapat menyebutkan • Pengertian Tri
konsekuensi Kaya
perbuatan Tri Mala Parisudha
• Dapat menjelaskan • Pembagian Tri
pengertian Tri Kaya Kaya
Parisudha Parisudha
• Dapat menyebutkan • Contoh-
pembagian Tri Kaya contoh
Parisudha perbuatan Tri
• Dapat menyebutkan Kaya
akibat yang Parisudha
ditimbulkan oleh serta
perbuatan Tri Kaya akibatnya.
Parisudha
• Dapat
mengaplikasikan
ajaran Tri Kaya
Parisudha dalam
kehidupan
40
41. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : Orang Suci
Sub Aspek : Sebutan dan Tugas Orang Suci
Standar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan
ajaran orang suci.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal jenis, Mampu • Dapat menyebutkan • Jenis-jenis
tugas dan syarat menyebutkan jenis-jenis orang suci orang suci
orang suci Jenis-jenis, • Dapat menyebutkan • Tugas-tugas
tugas-tugas dan tugas-tugas orang orang suci
Syarat-syarat suci • Syarat-syarat
orang suci • Dapat menyebutkan orang suci
contoh-contoh
perilaku orang suci
• Dapat menyebutkan
syarat-syarat orang
suci
• Dapat menteladani
prilaku orang suci
Aspek : Alam Semesta
Sub Aspek : Komposisi Bhuana Alit
Standar Kompetensi : Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai
basis dari kesadaran hidup di dalam menjalankan
swadharma.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menguraikan • Komposisi
komposisi menyebutkan bagian-bagian Bhuana Bhuana Alit
Bhuana Alit Komposisi Alit • Unsur-unsur
dan unsur- • Dapat menjelaskan Bhuana Alit
unsur Bhuana unsur-unsur Bhuana
Alit Alit
41
42. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Sradha
Sub Aspek : Tri Sarira
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
konsep-konsep ajaran lain.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal Tri • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian Tri
Sarira menjelaskan pengertian Tri Sarira Sarira
Tri Sarira • Dapat menyebutkan • Bagian-bagian
bagian-bagian dari Tri Tri sarira
Sarira (Stula sarira, • Panca
Antah Karana Sarira Budhidrya
dan Suksma Sarira) • Panca
• Dapat menyebutkan Karmendriya
bagian Stula sarira
berwujud Panca
Budhindrya dan
Panca Karmendrya
• Dapat menyebutkan
bagian-bagian Panca
Budindrya
• Dapat menyebutkan
bagian-bagian Panca
karmendrya
42
43. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : Budaya
Sub Aspek : Kidung Panca Yadnya ,Dharmagita dan Seni tari
keagamaan.
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya
untuk menyuburkan semangat relegiositas.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Jenis-jenis
kidung panca mengenal jenis-jenis kidung- kidung panca
yadnya dan jenis-jenis kidung Panca Yadnya Yadnya
dharma gita, kidung panca • Dapat menyebutkan • Jenis-jenis
serta mengenal Yadnya jenis-jenis kidung Dharmagita
seni tari • Mampu Dharmagita • Jenis-jenis tari
keagamaan mengenal • Dapat menyanyikan keagamaan
Jenis-jenis salah satu kidung • Perbedaan tari
Dharmagita panca yadnya sesuai keagamaan
• Mampu daerah setempat dan tari
mengenal • Dapat membedakan propan
jenis-jenis tari tari keagamaan dan
keagamaan tari propan
43
44. Pendidikan Agama Hindu
Kelas : VI (Enam)
Aspek : Sradha
Sub Aspek : Awatara, Atma, Karma Phala, Punarbawa dan Moksa
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
konsep-konsep ajaran lain.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menyebutkan • Jenis-jenis
perwujudan menyebutkan jenis-jenis Awatara Awatara,
Hyang Widhi jenis-jenis yang turun ke dunia • tugas dan
sebagai Awatara, • Dapat menyebutkan fungsi
penyelamat, jiwa • Mampu Awatara sebagai awatara,
(Atma) menyebutkan perwujudan Tuhan • Awatara
bersumber dari tugas dan • Dapat menyebutkan sebagai
Hyang Widhi, fungsi tugas dan fungsi perwujudan
tiga awatara, Awatara yang turun Tuhan
kemungkinan • Mampu kedunia • Menjelaskan
waktu menjelaskan • Dapat menyebutkan Jiwa (Atma)
menikmati hasil Awatara jiwa (Atma) bersumber
dari karma, sebagai bersumber dari dari Hyang
kelahiran perwujudan Hyang Widhi Widhi,
kembali sebagai Tuhan • Dapat menjelaskan • Sancita
kesempatan • Mampu Sancita, Prarabda dan Karma,
untuk menjelaskan kriya mana Prarabda
meningkatkan Jiwa (Atma) karmaphala karma,
diri dan upaya- bersumber • Dapat Kriyamana
upaya mencapai dari Hyang Mengilustrasikan karma,
peningkatan diri Widhi, dalam bentuk contoh- • Punarbhawa
• Mampu contoh Sancita, sebagai
menjelaskan Prarabda dan kesempatan
Sancita Kriyamana karmaphala untuk
Karma, • Dapat menyebutkan meningkatkan
Prarabda kelahiran kembali diri.
karma, sebagai kesempatan • upaya-upaya
Kriyamana untuk meningkatkan untuk
karma, diri mencapai
• Punarbhawa • Dapat menjelaskan peningkatan
sebagai upaya-upaya untuk diri
kesempatan mencapai
untuk peningkatan diri
44
45. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
meningkatkan
diri.
• Mampu
menjelaskan
Upaya-upaya
untuk
mencapai
peningkatan
diri
Aspek : Sejarah Agama Hindu
Sub Aspek : Perkembangan Agama Hindu Setelah Kemerdekaan
RI.
Standar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu
sebagai refleksi untuk kehidupan mendatang.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menunjukkan • Sejarah agama
sejarah agama menjelaskan perkembangan Hindu
Hindu setelah Sejarah agama sejarah agama Hindu sesudah
Indonesia Hindu • Dapat menyebutkan kemerdekaan
merdeka sesudah peninggalan sejarah • Peninggalan-
kemerdekaan agama Hindu setelah peninggalan
Indonesia merdeka sejarah agama
hindu
45
46. Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Yadnya
Sub Aspek : Jenis, Bentuk dan Tujuan
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengaplikasikan
konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal jenis, • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian
bentuk dan menjelaskan pengertian dari Yadnya
tujuan Yadnya pengertian Yadnya • Jenis-jenis
jenis, bentuk • Dapat menyebutkan Yadnya
dan tujuan jenis-jenis Yadnya • Bentuk-
Yadnya • Dapat menyebutkan bentuk
contoh masing- Yadnya
masing Yadnya • Tujuan Yadnya
• Dapat menyebutkan
bentuk-bentuk
Yadnya
• Dapat menjelaskan
tujuan Yadnya sesuai
dengan jenisnya
• Dapat mengaplikasi
kan pelaksanaan
Yadnya dalam
kehidupan
Aspek : Susila
Sub Aspek : Panca Yama dan Nyama Bratha
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
Susila dalam kehidupan nyata.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal • Mampu • Dapat menjelaskan • Pengertian
konsep Yama menjelaskan pengertian Yama dan Yama dan
dan Nyama Yama dan Nyama Bratha Nyama Bratha
Bratha Nyama Bratha • Dapat menjelaskan • Bagian-bagian
• Mampu bagian-bagian Yama Yama dan
menjelaskan dan Nyama Bratha Nyama Bratha
konsekwensi • Dapat menyebutkan • Contoh-contoh
bila tidak contoh perilaku dari perilaku dari
46
47. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
melakukan masing-masing Yama masing-
Yama dan dan Nyama Bratha masing bagian
Nyama Bratha • Dapat mengetahui Yama dan
konsekuensi bila Nyama Bratha
tidak melakukan • Konsekuensi
Yama dan Nyama bila tidak
Bratha melakukan
• Dapat mengaplikasi yama dan
kan ajaran Yama dan Nyama
Nyama Bratha Brataha
Aspek : Orang Suci
Sub Aspek : Hak dan Kewajiban orang Suci
Standar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan
ajaran orang suci.
Kompetensi
Hasil Belajar Indikator Materi Pokok
Dasar
Mengenal hak • Mampu • Dapat menyebutkan • Hak dan
dan kewajiban menjelaskan hak dan kewajiban kewajiban
orang suci Hak dan orang suci orang suci
kewajiban • Dapat menyebutkan • Konsekuensi
orang suci akibat bila orang suci bila orang suci
tidak melaksanakan tidak
kewajibannya melaksanakan
• Dapat menyebutkan kewajibannya
cara-cara untuk • Cara-cara
memelihara kesucian untuk
diri memelihara
kesucian diri
47
48. Kutipan Pasal 44
Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah).