SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Baixar para ler offline
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 1
Pertemuan II & III
II. Kuat Geser Tanah
II.1. Umum.
Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis antara lain ;
• Kapasitas dukung tanah
• Stabilitas lereng
• Gaya dorong pada dinding penahan
Menurut Mohr (1910) keruntuhan terjadi akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari
tegangan normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi tersebut dinyatakan ;
( )στ f=
dengan ;
τ = tegangan geser (kN/m2
)
σ = tegangan normal (kN/m2
)
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir tanah terhadap
desakan atau tarikan. Bila`tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh ;
• Kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan kepadatannya
• Gesekan antar butir – butir tanah
Coulomb (1776) mendefinisikan ;
ϕστ tgc +=
dengan ;
τ = kuat geser tanah (kN/m2
)
σ = tegangan normal pada bidang runtuh (kN/m2
)
c = kohesi tanah (kN/m2
)
ϕ = sudut gesek dalam tanah (derajad)
II. 2 Kriteria kegagalan Mohr – Coulomb
Kriteria kegagalan Mohr – Coulomb dapat dilihat ( Gambar II. 1)
Gambar II.1 Kriteria kegagalan Mohr – Coulomb
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 2
Kriteria keruntuhan / kegagalan Mohr-Coulomb digambarkan dalam bentuk garis lurus.
Jika kedudukan tegangan baru mencapai titik P, keruntuhan tidak akan terjadi. Pada titik Q
terjadi keruntuhan karena titik tersebut terletak tepat pada garis kegagalan. Titit R tidak akan
pernah dicapai, karena sebelum mencapai titik R sudah terjadi keruntuhan.
Terzaghi (1925) mengubah persamaan Coulomb dalam bentuk efektif karena tanah
sangat dipengaruhi oleh tekanan air pori.
( ) '' ϕµστ tgc −+= karena µσσ −='
maka persamaan menjadi ;
''' ϕστ tgc +=
dengan ;
τ = tegangan geser (kN/m2
)
'σ = tegangan normal efektif (kN/m2
)
c ’ = kohesi tanah efektif (kN/m2
)
'ϕ = sudut gesek dalam tanah efektif (derajad)
Kuat geser tanah bisa dinyatakan dalam bentuk tegangan efektif σ’1 dan σ’3 pada saat
keruntuhan terjadi . Lingkaran Mohr berbentuk setengah lingkaran dengan koordinat (τ ) dan
(σ’) dilihatkan dalam ( Gambar II.2 ).
Gambar II.2 Lingkaran Mohr.
Dari lingkaran Mohr dapat dilihat ;
'1σ = tegangan utama mayor efektif (kN/m2
) c’ = kohesi (kN/m2
)
'3σ = tegangan utama minor efektif (kN/m2
) ǿ = sudut gesek dalam efektif
θ = sudut keruntuhan (derajad)
Tegangan geser ( f'τ ) = tegangan geser efektif pada saat terjadi keruntuhan
Tegangan normal ( f'σ ) = tegangan normal efektif pada saat terjadi keruntuhan.
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 3
Dari lingkaran Mohr hubungan parameter-parameter tersebut dapat dinyatakan ;
( ) θσστ 2sin''
2
1
' 31 −=f
( ) ( ) θσσσσσ 2cos''
2
1
''
2
1
' 3131 −++=f
( )
( )''
2
1
'
''
2
1
'sin
31
31
σσϕ
σσ
ϕ
++
−
=
ctgc
Istilah – istilah ;
Kelebihan tekanan pori adalah kelebihan tekanan air pori akibat dari tambahan tekanan
yang mendadak.
Tekanan overburden adalah tekanan pada suatu titik didalam tanah akibat dari berat
material tanah dan air yang ada diatas titik tersebut.
Tekanan overburden efektif adalah tekanan akibat beban tanah dan air diatasnya dikurangi
tekanan air pori.
Tekanan normally consolidated adalah tanah dimana tegangan efektif yang membebani
pada waktu sekarang adalah nilai tegangan maksimum yang pernah dialaminya.
Tekanan overconsolidated adalah tanah dimana tegangan efektif yang pernah
membebaninya pada waktu lampau lebih besar dari pada tegangan efektif yang bekerja pada
waktu sekarang.
Tekanan prakonsolidasi adalah tekanan maksimum yang pernah dialami oleh tanah
tersebut.
Rasio overconsolidasi (OCR) adalah nilai banding antara tekanan prakonsolidasi dengan
tekanan overburden efektif yang ada sekarang. Jadi jika OCR = 1 tanah dalam kondisi
normally consolidated, dan jika OCR > 1 tanah dalam kondisi overconsolidated.
II.3 Uji Kuat Geser Tanah.
Parameter kuat geser tanah ditentukan dengan uji laboratorium terhadap sampel tanah asli
(undisturbed), tanah tersebut diambil dengan hati-hati agar tidak berubah kondisinya (kadar air,
susunan butiran), karena hal ini bisa berakibat fatal pada sampel.
Ada beberapa cara menentukan kuat geser tanah adalah ;
a. Uji kuat geser langsung (direct shear test)
b. Uji triaksial (triaxial test)
c. Uji tekan bebas (unconfined compression test)
d. Uji geser kipas (vane shear test)
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 4
a. Uji kuat geser langsung
Alat uji kuat geser langsung diperlihatkan seperti Gambar II.3
Gambar II. 3 Uji geser langsung
Tegangan normal (N) pada benda uji diberikan dari atas kotak geser. Gaya geser diterapkan pada
setengah bagian kotak geser. Selama pengujian perpindahan (∆L) akibat gaya geser dan
perubahan tebal (∆h) benda uji dicatat.
Pada tanah pasir bersih yang padat, tahanan geser bertambah sampai beban puncak, dimana
keruntuhan geser terjadi, sesudah itu kondisi menurun dengan penambahan penggeseran dan
akhirnya konstan, kondisi ini disebut kuat geser residu. Sudut gesek dalam padat ( øm ) dalam
kondisi padat diperoleh dari tegangan puncak, sedang sudut gesek dalam kondisi longgar ( øt )
diperoleh dari tegangan batas (residu).
Contoh soal
Uji kuat geser pada pasir bersih dipadatkan, pengujian dilakukan dengan kotak geser 250 x 250
mm2
diperoleh data sebagai berikut ;
Beban normal (kN)
Beban geser puncak (kN)
Beban geser residu (kN)
5,00
4,90
3,04
10,00
9,80
6,23
11,25
11,00
6,86
Tentukan kuat geser tanah pasir tersebut dalam kondisi padat dan tidak padat.
Penyelesaian ;
Luas penampang benda uji ;
0,25 x 0,25 = 0,0625 m2
.
Dan selanjutnya dapat dihitung secara tabelaris ;
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 5
Tegangan normal σ (kN/m2
)
Tegangan geser puncak mτ (kN/m2
)
Tegangan geser residu tτ (kN/m2
)
80,00
78,40
48,64
160,00
156,80
99,68
180,00
176,00
109,76
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
0 50 100 150 200
Teg. Normal (kN/m2)
Teg.Geser(kN/m2)
Gambar CII.1 Garis selubung kegagalan pada 2 kondisi
Dari Gambar CII.1 bisa diukur dengan busur bahwa ;
Øm = 45o
Øt = 32o
b. Uji Triaksial.
Alat uji triaksial terlihat ( Gambar II.4 ).
Gambar II.4 Alat uji Triaksial
Sampel berselubung karet dimasukan dalam tabung kaca, ruang dalam tabung kaca diisi
air, benda uji ditekan dengan tekanan sel (σ3) yang berasal dari tekanan cairan dalam tabung.
Untuk menghasilkan kegagalan geser pada benda uji, tekanan aksial dikerjakan melalui bagian
atas benda uji sampai benda uji runtuh. Besarnya tekanan aksial yang diberikan dicatat (∆σ).
residu
puncak
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 6
Tegangan ∆σ = σ1 – σ3 disebut tegangan deviator . Regangan aksial diukur selama penerapan
tegangan deviator. Akibat penambahan regangan akan menambah penampang melintang benda
uji. Karenanya koreksi penampang benda uji dalam menghitung tegangan deviator harus
dilakukan. Jika penampang benda uji awal Ao, maka luas penampang benda uji A pada regangan
tertentu adalah ;
o
o
o
L
L
V
V
AA
∆
−
∆
−
=
1
1
Uji triaksial dapat dilaksanakan dengan tiga cara ;
1). Unconsolidated undrained (UU).
2). Consolidated undrained (CU).
3). Consolidated drained (CD).
1). Uji Unconsolidated undrained (UU) adalah uji cepat (quick-test), mula-mula sample diberi
tegangan kekang (σ3), kemudian diberi tegangan normal melalui tegangan deviator (∆σ) sampai
terjadi keruntuhan. Selama pengujian air tidak diizinkan keluar dari benda uji (katup drainase
ditutup). akibatnya beban normal tidak ditransfer kebutiran tanah dan terjadi kelebihan tekanan
air pori. Nilai kuat geser yang rendah terjadi pada uji (UU), tanah lempung jenuh air nilai sudut
gesek dalam (ø) nol, sehingga yang ada hanya nilai c saja. Kondisi undrained dapat dilakukan
dengan pengujian cepat pada tanah permeabilitas rendah (agar konsolidsi tidak terjadi).
2). Uji Consolidated undrained (CU) atau uji terkonsolidasi cepat, benda uji dibebani tekanan
sel dengan mengizinkan air keluar dari benda uji sampai selesai. Sesudah itu tegangan deviator
diterapkan dengan katup drainase tertutup sampai benda uji runtuh. Karena katup tertutup maka
tidak terjadi perubahan volume dan terjadi kelebihan tekanan air pori dapat diukur selama
pengujian berlangsung.
3). Uji Consolidated drained (CD), mula-mula tekanan sel diterapkan pada benda uji dengan
katup terbuka sampai konsolidasi selesai. Sesudah itu dengan katup tetap terbuka, tegangan
diviator diterapkan dengan kecepatan rendah sampai runtuh (kecepatan yang rendah agar tekanan
air pori nol selama pengujian). Pada kondisi ini seluruh tekanan pengujian ditahan oleh gesekan
antar butiran tanah.
c. Uji tekan bebas (unconfined compression test).
Adalah uji triaksial (UU) yang khusus, skematik dari prinsip pembebanan seperti (Gambar II.5)
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 7
Gambar II.5 Skema uji tekan bebas
disini terbaca σ3 = 0, maka ;
σ1 = σ3 + ∆σf = ∆σf = qu
dengan ;
qu = kuat tekan bebas ( uncomfined compression strength ), berdasarkan uji
triaksial UU dapat diperoleh
su = cu = qu / 2
dimana ;
su = cu = kuat geser undrained
Contoh soal
Uji tekan bebas dilakukan pada tanah lempung lunak jenuh, sampel dari tanah tak terganggu
dengan diameter 38,1 mm dan tinggi 76,2 mm. Beban maksimum saat runtuh 30 N dan
perpindahan vertikal 11,7 mm, hitunglah ;
a. Nilai kuat tekan bebas dan kuat geser undrained lempung tersebut
b. Gambarkan lingkaran Mohr saat keruntuhan
Penyelesaian .
a. Pengujian dengan kondisi tidah terdrainase (undrained) maka tidak ada perubahan volume
sehingga ;
0=
∆
V
V
Luas penampang benda uji awal pengujian ;
Ao = ¼ πd2
= ¼ (3,14)(0,0381)2
= 0,00114 m2
.
Luas penampang benda uji rata-rata saat runtuh ;
2
00135,0
8465,0
1
00114,0
1535,01
1
00114,0
2,76
7,11
1
01
00114,0 mA ==
−
=
−
−
=
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 8
Kuat tekan bebas ;
2
/22,22
00135,0
03,0
mkN
A
runtuhsaatbeban
qu ===
Kokesi atau kuat geser undrained ;
Su = Cu = qu/2 = 22,22/1 = 11,11 kN/m2
b. Kurva
τ
σ
Gambar CII.2 Kurva tegangan dan Lingkaran Mohr saat runtuh
d. Uji geser kipas ( vane shear test ).
Digunakan untuk menentukan kuat geser undrained baik di laboratorium maupun
dilapangan terhadap lempung jenuh yang tidak retak-retak. Sangat cocok terhadap lempung
lunak. Dari uji geser kipas diperoleh hubungan ;
T = MS + MT + MB
dengan ;
T = torsi maksimum penyebab keruntuhan
MS = tahanan momen sisi silinder
MT = tahanan momen puncak
MB = tahanan momen dasar
Karena ,
( ) uS SddhM 2/π= dan ( ) ( ) uBT SddMM 2/4/ 2
π==
Maka
( )( ) ⎥
⎦
⎤
⎢
⎣
⎡
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
+⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
= 2/3/2
4
2
2
2
d
dd
dhST u
π
ππ
Dari persamaan diatas diperoleh ;
⎥
⎦
⎤
⎢
⎣
⎡
+
=
62
32
dhd
T
Su
π
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 9
Jika hanya ujung bawah dari kipasnya saja yang menggeser tanah lempung, maka
⎥
⎦
⎤
⎢
⎣
⎡
+
=
122
32
dhd
T
Su
π
dengan ;
Su = Cu = kohesi / kuat geser undrained
T = puntiran pada saat kegagalan
d = lebar seluruh kipas.
h = tinggi kipas
e. Uji triaksial pada tanah pasir.
Sampel biasanya disturbed karena sulit penanganan yang undisturbed pada pasir.
Beberapa pengujian dengan benda uji yang sama dapat diterapkan dengan tekanan sel (σ3) yang
berbeda. Nilai sudut gesek dalam puncak (ø), dapat ditentukan dengan penggambaran lingkaran
Mohr dari beberapa pengujian.
Gambar II.6 Lingkaran Mohr dari pengujian pasir
Dari gambar diperoleh hubungan ;
( )
( ) 2/''
2/''
sin
31
31
σσ
σσ
ϕ
+
−
==
OA
AB
Atau
( ) ( )kegagalansaatpadaarc ⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
+
−
=
)''(
''
sin
31
31
σσ
σσ
ϕ
Dengan ;
σσσ ∆+= '' 31
Sudut gesek dalam (ø) yang ditentukan dengan uji triaksial sedikit lebih rendah (0o
– 3o
) dari
hasil yang diperoleh dengan uji geser langsung.
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 10
f. Kuat geser tanah lempung.
Kondisi Drained.
* Uji triaksial consolidted drained (CD), faktor yang mempengaruhi karakteristik tanah
lempung adalah sejarah tegangannya. Mula-mula sampel dibebani dengan σ3, akibatnya tekanan
air pori (uc) bertambah, karena katup terbuka maka nilai ini pelan-pelan menjadi nol. Setelah itu
tegangan devitor ∆σ = σ1 – σ3 ditambah pelan-pelan dengan katup tetap terbuka. Hasil dari
tegangan deviator itu tekanan air pori (ud) akhirnya juga nol. Tegangan deviator ditambah terus
sampai terjdi keruntuhan. Dari hasil beberapa pengujian terhadap benda uji yang sama
(umumnya 3 pengujian), digambarkan lingkaran Mohr.
Gambar II.7 Lingkaran Mohr dari pengujian lempung kondisi drained
Nilai parameter kuat geser tanah ( c dan ø ) diperoleh dari penggambaran garis singgung
terhadap lingkaran Mohr. Untuk lempung normally consolidated nilai c = 0, jadi garis selubung
kegagalan hanya memberikan sudut gesek dalam ( ø ) saja.
Persamaan kuat geser untuk lempung normally consolidated adalah ;
( )
( )
( )2/45''),(
''
''
sin 2
31
31
31
ϕσσ
σσ
σσ
ϕ +=
+
−
= o
tgataukegagalansaatpada ,
karena bidang kegagalan membuat sudut (45o
+ ø/2) dengan bidang utama mayor.
Pada lempung overconsolidated, nilai c > 0, karenanya kuat geser dihitung dengan persamaan
ϕστ tgc '+=
Dari lingkaran Mohr dapt dilihat ;
Gambar II.8 Lingkaran Mohr lempung overconsolidated kondisi drained
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 11
( )
( ) 2/''
2/''
sin
21
21
σσϕ
σσ
ϕ
++
−
=
+
=
ctgcOABO
AC
Atau
( ) ( )2/4522/45'' 2
31 ϕϕσσ +++= oo
tgctg
Jika kondisi awal dikerjakan dengan tekanan sel σc = σ’c, setelah itu dikurangi menjadi
σ3 = σ3’, maka benda uji menjadi overconsolidated, selubung kegagalan yang diperoleh dari uji
CD ini terdiri dari dua garis ( Gambar II.9 ).
Gambar II.9 Selubung kegagalan dengan tekanan prakonsolidasi σc.
Bagian AB selubung kegagalan lempung overconsolidated, dan BC selubung kegagalan
normally consolidated dengan persamaan BCtgϕστ '= .
Dari beberapa percobaan diperoleh bahwa pada regangan yang besar, tegangan deviator
mencapai konstan, dan kuat geser lempung pada kondisi ini disebut kuar geser residu ( rsdτ )
atau kuat geser batas ultimit.
ultrsd tgϕστ '=
Øult tercapai jika c = 0, sehingga diperoleh ;
residu
ult arc ⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛
+
−
=
''
''
sin
31
31
σσ
σσ
ϕ dengan σ1’ = σ3’ + ∆σult
Sudut gesek dalam residu tanah lempung penting untuk analisis stabilitas lereng.
Gambar II.10 Kuat residu tanah lempung
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 12
Contoh soal
Uji triaksial CD diperoleh data ; σ3 = 27,6 kN/m2
dan ∆σf = 27,6 kN/m2 jika lempung adalah
normally consolidated, tentukan ;
a. Sudut gesek dalam
b. Sudut runtuh
c. Tegangan normal saat runtuh (σf’) dan tegangan geser saat runtuh ( fτ )
Penyelesaian ;
a. Karenan lempung normally consolidated maka c = 0 dan garis selubung kegagalan melalui
titik asal 0, dan uji CD maka tegangan total = tegangan efektif.
Tegangan utama mayor
σ1 = σ3 + ∆σf = 27,6 + 27,6 = 55,2 kN/m2
333,0
8,82
6,27
6,272,55
6,272,55
sin
31
31
==
+
−
=
+
−
=
σσ
σσ
ϕ
Ø = arc sin (0,333) = 19,45o
b. Besarnya sudut runtuh adalah
θ = 45o
+ ø/2 = 45o
+ 19,45/2 = 54,725o
c. Tegangan normal saat runtuh
)725,542cos(
2
6,272,55
2
6,272,55
2cos
2
)(
2
)( 3131
xf
−
+
+
=
−
+
+
= θ
σσσσ
σ
2
/8,366,44,4145,109cos8,134,41 mkNo
f =−=+=σ
Tegangan geser pada bidang runtuh saat runtuh adalah ;
o
f x 45,109sin8,13)725,542sin(
2
6,272,55
2sin
2
)( 31
=
−
=
−
= θ
σσ
τ
2
/13 mkNf =τ
Gambar C II.3 Lingkaran Mohr hasil perhitungan
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 13
Kondisi Undrained.
* Uji triaksial Consolidated Undrained (CU), digunakan untuk menentukan kuat geser
lempung pada kondisi tak terdrainase, yaitu bila angka pori lempung (e) berubah dari kondisi
aslinya dilapangan akibat konsolidasi.
Benda uji pertama diberikan tekanan sel supaya berkonsolidasi dengan drainase penuh. Setelah
kelebihan tekanan air pori uc nol , tegangan deviator (∆σ) diberikan sampai benda uji runtuh.
Selama pembebanan saluran drainase ditutup. Karena drainase tertutup, tekanan air pori akibat
tegangan deviator = ud dalam benda uji bertambah. Pengukuran deviator (∆σ) dan ud dilakukan
serempak.
Tekanan air pori (A) dimana A = ud / ∆σ. Nilai Af ( A saat keruntuhan) adalah positif untuk
lempung normally consolidated dan negative untuk lempung overconsolidated. Jadi Af
bergantung pada nilai OCR dimana ;
3
'
σ
σc
OCR =
Dengan σc’ = σc adalah tekanan sel maksimum pada saat benda uji dikonsolidasi , kemudian
diizinkan kembali ke tekanan sel (σ3).
Gambar II.11 Variasi Af dengan OCR lempung (Simons, 1960)
Pada saat terjadi keruntuhan ;
Tegangan utama mayor total = σ1 = σ3 + ∆σf.
Tegangan utama minor total = σ3
Tekanan air pori saat runtuh = ud (runtuh) = Af∆σf.
Tegangan utama mayor efektif = σ1 - Af∆σf = σ1’
Tegangan utama minor efektif = σ3 - Af∆σf = σ3’
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 14
Uji consolidated undrained memerlukan sejumlah benda uji untuk menentukan parmeter kuat
geser tanah seperti gambar dibawah ini (untuk lempung normally consolidated).
Gambar II.12 Uji triaksial lempung normally consolidated kondisi CU
Selubung kegagalan tegangan total untuk lempung overconsolidated pada uji CD dapat ditulis
CUCU tgc ϕστ +=
Gambar II.13 Uji triaksial lempung overconsolidatet kondisi CU
Contoh soal
Data hasil uji consolidated undrained (CU) diperoleh data sebagai berikut ;
Tekanan sel
(kN/m2
)
Tegangan deviator
(kN/m2
)
Tekanan air pori saat runtuh (µdf)
(kN/m2
)
100
200
400
600
410
520
720
980
- 65
- 10
80
180
a. Gambarkan garis selubung kegagalan pada ;
• Tegagangan total
• Tegangan efektif
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 15
b. Gambarkan hubungan variasi parameter tekanan air pori saat runtuh (Af) dengan nilai
banding overconsolidated (OCR).
Penyelesaian
σ3 ∆σ µdf σ1
σ3' = σ3 -
µdf
σ1' = σ1 -
µdf
(kN/m2
) (kN/m2
) (kN/m2
) (kN/m2
) (kN/m2
) (kN/m2
)
100 410 -65 510 165 575
200 520 -10 720 210 730
400 720 80 1120 320 1040
600 980 180 1580 420 1400
Gambar CII-4 Gambar garis selubung kegagalan dengan σ dan σ’
Af =
∆µd/∆σ
OCR
-0,16 7
-0,02 4
0,11 3
0,18 2,5
-0,20
-0,15
-0,10
-0,05
0,00
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
0 1 2 3 4 5 6 7 8
OCR
Af
Gambar CII-5 Hubungan parameter tekanan air pori (A) dengan OCR saat runtuh
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 16
* Kondisi Unconsolidated Undrained (UU), digunakan untuk menentukan kuat geser
tanah lempung pada kondisi aslinya, dimana angka porinya tidak berubah. Pada uji UU dari
sejumlah sample dengan tekanan sel yang berbeda akan menghasilkan tegangan deviator (∆σ)
yang sama saat runtuh, jika tanah yang diuji jenuh. Sehingga selubung kegagalan mendatar (ø =
0). Dan persamaan kuat geser kondisi undrained dinyatakan ;
2
31 σσ −
== uu CS
Gambar II.14 Uji triaksial UU pada lempung jenuh
Kohesi tanah lempung kondisi jenuh pada uji UU ditulis cu atau su, nilai kuat geser yang
dihasilkan biasanya disebut kuat geser undrained yaitu ;
2
f
cs uu
σ∆
==
g. Lintasan tegangan (sterss path)
Kedudukan tegangan-tegangan yang dibahas dalam lingkaran Mohr, dapat digambarkan
dalam koordinat p – q, dimana ;
p’ = ½ ( σ1’ + σ3’ )
q’ = ½ ( σ1’ - σ3’ )
Cara ini diperkenalkan pertama kali oleh Lambe ( 1969 ), untuk menggembarkan kedudukan
tegangan yang berurutan selama proses pengujian , digambarkan beberapa buah lingkaran Mohr .
sebagai contoh dilaksanakan sebuah pengujian dengan σ3 tetap, sedangkan σ1 bertambah dalam
sekali uji triaksial kompresi, hasilnya adalah sejumlah lingkaran Mohr yang bisa
membingungkan, ini bisa disederhanakan dengan menggambarkan sederet titik tegangan yang
dihubungkan oleh sebuah garis. Garis inilah yang disebut dengan lintasan tegangan (sterss
path). Garis ini digambarkan dalam sistem koordinat p – q.
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 17
Gambar II. 15 Lintasan tegangan (stress path)
Lintasan tegangan tidak harus garis lurus, ini tergantung dari variasi tambahan tegangan.
Gambar II. 16 Lintasan tegangan kondisi kegagalan
Titik pada absis p dan ordinat q dari masing-masing lingkaran Mohr dihubungkan diperoleh
lintasan tegangan dengan garis AB. garis yang menghubungkan titik 0 dengan titik B (titik
tegangan lingkaran Mohr saat kegagalan) disebut garis Kf. Bila tegangan lateral ditinjau saat
kegagalan maka ;
'
'
1
3
f
f
fK
σ
σ
=
Garis Kf membuat sudut α dengan sumbu tegangan normal , diperoleh
( )
( ) 2/''
2/''
31
31
ff
ff
OC
BC
tg
σσ
σσ
α
+
−
==
Dengan σ1f’ dan σ3f’ adalah tegangan utama pada saat kegagalan, selanjutnya
( )
( ) 2/''
2/''
sin
31
31
ff
ff
OC
DC
σσ
σσ
ϕ
+
−
==
Dari kedua persamaan diperoleh hubungan
tg α = sin φ
Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT
II - 18
Gambar II. 17 Hubungan Kf dengan lingkaran Mohr
Dari Gambar II.17 persamaan garis Kf adalah,
qf’ = a’ + p’f tg α
sedangkan persamaan kegagalan Mohr – Coulomb,
ζf’ = c’ + σ’ tg φ
dari persamaan tg α = sin φ diperoleh,
'cos
'
ϕ
a
c =
Penggunaa lain diagram p – q adalah memperlihatkan lintasan tegangan total (total stress path =
TSP) dan lintasan tegangan efektif (efektif stess path = ESP) pada diagram yang sama. Untuk
selanjutnya hubungan lain diperoleh,
K
K
p
q
+
−
=
+
−
=
+
−
=
1
1
/1
/1
)(2/1
)(2/1
13
13
31
31
σσ
σσ
σσ
σσ
Jika σ1 = σ3 maka K = 1 berarti kondisi tegangan isotropis tanpa tegangan geser
Pada uji konsolidasi , tegangan lateral = 0 sehingga K = Ko (koefisien tanah kondisi diam),
lintasan tegangan Ko dapat digunakan untuk menggambarkan penambahan tegangan akibat
beban pengendapan pada lempung normally consolidated.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaana_agung_kartika
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaRafi Perdana Setyo
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossArdia Tiara R
 
Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1aanqwerty
 

Mais procurados (20)

Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Mektan bab 10
Mektan bab 10Mektan bab 10
Mektan bab 10
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1Daya dukung tanah berlapis 1
Daya dukung tanah berlapis 1
 

Destaque

Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxMufid Rahmadi
 
Shear Strength sivakugan
Shear Strength sivakuganShear Strength sivakugan
Shear Strength sivakuganZakee Kazmee
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanEdwin Harsiga
 
Mekanika tanah jilid 2
Mekanika tanah jilid 2Mekanika tanah jilid 2
Mekanika tanah jilid 2Basit Hanif
 
mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *
mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *
mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *speaklouder77
 
Class 7 Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )
Class 7    Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )Class 7    Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )
Class 7 Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )Hossam Shafiq I
 
Class 8 Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )
Class 8    Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )Class 8    Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )
Class 8 Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )Hossam Shafiq I
 
Class 6 Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )
Class 6    Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )Class 6    Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )
Class 6 Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )Hossam Shafiq I
 
Determination of co efficient of consolidation method
Determination of co efficient of consolidation methodDetermination of co efficient of consolidation method
Determination of co efficient of consolidation methodParth Joshi
 
Consolidation settlement
Consolidation settlementConsolidation settlement
Consolidation settlementParth Joshi
 

Destaque (13)

Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptx
 
Mektan 2
Mektan 2Mektan 2
Mektan 2
 
Shear Strength sivakugan
Shear Strength sivakuganShear Strength sivakugan
Shear Strength sivakugan
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
Mekanika tanah jilid 2
Mekanika tanah jilid 2Mekanika tanah jilid 2
Mekanika tanah jilid 2
 
mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *
mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *
mekanika tanah jilid 2 * Braja M Das *
 
Shear strength of soil
Shear strength of soilShear strength of soil
Shear strength of soil
 
Class 7 Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )
Class 7    Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )Class 7    Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )
Class 7 Consolidation Test ( Geotechnical Engineering )
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Class 8 Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )
Class 8    Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )Class 8    Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )
Class 8 Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )
 
Class 6 Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )
Class 6    Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )Class 6    Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )
Class 6 Shear Strength - Direct Shear Test ( Geotechnical Engineering )
 
Determination of co efficient of consolidation method
Determination of co efficient of consolidation methodDetermination of co efficient of consolidation method
Determination of co efficient of consolidation method
 
Consolidation settlement
Consolidation settlementConsolidation settlement
Consolidation settlement
 

Semelhante a Kuat geser

BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER  KLP 6.docxBAB IX kUAT GESER  KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docxMukbilHadi1
 
Kuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika Tanah
Kuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika TanahKuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika Tanah
Kuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika TanahSukimanNurdin1
 
361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptx
361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptx361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptx
361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptxKamal Fitri
 
14. bab ii oke
14. bab ii oke14. bab ii oke
14. bab ii okeAdi Kurdi
 
BAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docx
BAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docxBAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docx
BAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docxMukbilHadi1
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 
Slide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdfSlide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdfssuser91ceb01
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxRahmiAulia35
 
Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Syah Rin
 
ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...
ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...
ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...Repository Ipb
 

Semelhante a Kuat geser (20)

BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER  KLP 6.docxBAB IX kUAT GESER  KLP 6.docx
BAB IX kUAT GESER KLP 6.docx
 
Kuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika Tanah
Kuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika TanahKuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika Tanah
Kuliah Kuat Geser Tanah Pada Topik Mekanika Tanah
 
361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptx
361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptx361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptx
361410073-Contoh-Soal-1-pptx.pptx
 
14. bab ii oke
14. bab ii oke14. bab ii oke
14. bab ii oke
 
BAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docx
BAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docxBAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docx
BAB 9 KUAT GESER TANAH KLP 6 y.docx
 
geser langsung
geser langsunggeser langsung
geser langsung
 
3 triaxial testing
3 triaxial testing3 triaxial testing
3 triaxial testing
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
Stabilitas lereng
Stabilitas lerengStabilitas lereng
Stabilitas lereng
 
Slide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdfSlide _10 Slope Stability-2.pdf
Slide _10 Slope Stability-2.pdf
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 
Rekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridanRekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridan
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
 
Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1
 
Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1
 
impuls dan momentum
impuls dan momentumimpuls dan momentum
impuls dan momentum
 
pondasix DALAM.pptx
pondasix DALAM.pptxpondasix DALAM.pptx
pondasix DALAM.pptx
 
pondasi DALAM.pptx
pondasi DALAM.pptxpondasi DALAM.pptx
pondasi DALAM.pptx
 
ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...
ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...
ANALISIS PENGGUNAAN DAYA TRAICTOR BERODA BAN UNTUIC PEMBAJAICAN PADA TANAH BE...
 
Laporan praktikum fisika i
Laporan praktikum fisika iLaporan praktikum fisika i
Laporan praktikum fisika i
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Último (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Kuat geser

  • 1. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 1 Pertemuan II & III II. Kuat Geser Tanah II.1. Umum. Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis antara lain ; • Kapasitas dukung tanah • Stabilitas lereng • Gaya dorong pada dinding penahan Menurut Mohr (1910) keruntuhan terjadi akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi tersebut dinyatakan ; ( )στ f= dengan ; τ = tegangan geser (kN/m2 ) σ = tegangan normal (kN/m2 ) Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Bila`tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh ; • Kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan kepadatannya • Gesekan antar butir – butir tanah Coulomb (1776) mendefinisikan ; ϕστ tgc += dengan ; τ = kuat geser tanah (kN/m2 ) σ = tegangan normal pada bidang runtuh (kN/m2 ) c = kohesi tanah (kN/m2 ) ϕ = sudut gesek dalam tanah (derajad) II. 2 Kriteria kegagalan Mohr – Coulomb Kriteria kegagalan Mohr – Coulomb dapat dilihat ( Gambar II. 1) Gambar II.1 Kriteria kegagalan Mohr – Coulomb
  • 2. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 2 Kriteria keruntuhan / kegagalan Mohr-Coulomb digambarkan dalam bentuk garis lurus. Jika kedudukan tegangan baru mencapai titik P, keruntuhan tidak akan terjadi. Pada titik Q terjadi keruntuhan karena titik tersebut terletak tepat pada garis kegagalan. Titit R tidak akan pernah dicapai, karena sebelum mencapai titik R sudah terjadi keruntuhan. Terzaghi (1925) mengubah persamaan Coulomb dalam bentuk efektif karena tanah sangat dipengaruhi oleh tekanan air pori. ( ) '' ϕµστ tgc −+= karena µσσ −=' maka persamaan menjadi ; ''' ϕστ tgc += dengan ; τ = tegangan geser (kN/m2 ) 'σ = tegangan normal efektif (kN/m2 ) c ’ = kohesi tanah efektif (kN/m2 ) 'ϕ = sudut gesek dalam tanah efektif (derajad) Kuat geser tanah bisa dinyatakan dalam bentuk tegangan efektif σ’1 dan σ’3 pada saat keruntuhan terjadi . Lingkaran Mohr berbentuk setengah lingkaran dengan koordinat (τ ) dan (σ’) dilihatkan dalam ( Gambar II.2 ). Gambar II.2 Lingkaran Mohr. Dari lingkaran Mohr dapat dilihat ; '1σ = tegangan utama mayor efektif (kN/m2 ) c’ = kohesi (kN/m2 ) '3σ = tegangan utama minor efektif (kN/m2 ) ǿ = sudut gesek dalam efektif θ = sudut keruntuhan (derajad) Tegangan geser ( f'τ ) = tegangan geser efektif pada saat terjadi keruntuhan Tegangan normal ( f'σ ) = tegangan normal efektif pada saat terjadi keruntuhan.
  • 3. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 3 Dari lingkaran Mohr hubungan parameter-parameter tersebut dapat dinyatakan ; ( ) θσστ 2sin'' 2 1 ' 31 −=f ( ) ( ) θσσσσσ 2cos'' 2 1 '' 2 1 ' 3131 −++=f ( ) ( )'' 2 1 ' '' 2 1 'sin 31 31 σσϕ σσ ϕ ++ − = ctgc Istilah – istilah ; Kelebihan tekanan pori adalah kelebihan tekanan air pori akibat dari tambahan tekanan yang mendadak. Tekanan overburden adalah tekanan pada suatu titik didalam tanah akibat dari berat material tanah dan air yang ada diatas titik tersebut. Tekanan overburden efektif adalah tekanan akibat beban tanah dan air diatasnya dikurangi tekanan air pori. Tekanan normally consolidated adalah tanah dimana tegangan efektif yang membebani pada waktu sekarang adalah nilai tegangan maksimum yang pernah dialaminya. Tekanan overconsolidated adalah tanah dimana tegangan efektif yang pernah membebaninya pada waktu lampau lebih besar dari pada tegangan efektif yang bekerja pada waktu sekarang. Tekanan prakonsolidasi adalah tekanan maksimum yang pernah dialami oleh tanah tersebut. Rasio overconsolidasi (OCR) adalah nilai banding antara tekanan prakonsolidasi dengan tekanan overburden efektif yang ada sekarang. Jadi jika OCR = 1 tanah dalam kondisi normally consolidated, dan jika OCR > 1 tanah dalam kondisi overconsolidated. II.3 Uji Kuat Geser Tanah. Parameter kuat geser tanah ditentukan dengan uji laboratorium terhadap sampel tanah asli (undisturbed), tanah tersebut diambil dengan hati-hati agar tidak berubah kondisinya (kadar air, susunan butiran), karena hal ini bisa berakibat fatal pada sampel. Ada beberapa cara menentukan kuat geser tanah adalah ; a. Uji kuat geser langsung (direct shear test) b. Uji triaksial (triaxial test) c. Uji tekan bebas (unconfined compression test) d. Uji geser kipas (vane shear test)
  • 4. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 4 a. Uji kuat geser langsung Alat uji kuat geser langsung diperlihatkan seperti Gambar II.3 Gambar II. 3 Uji geser langsung Tegangan normal (N) pada benda uji diberikan dari atas kotak geser. Gaya geser diterapkan pada setengah bagian kotak geser. Selama pengujian perpindahan (∆L) akibat gaya geser dan perubahan tebal (∆h) benda uji dicatat. Pada tanah pasir bersih yang padat, tahanan geser bertambah sampai beban puncak, dimana keruntuhan geser terjadi, sesudah itu kondisi menurun dengan penambahan penggeseran dan akhirnya konstan, kondisi ini disebut kuat geser residu. Sudut gesek dalam padat ( øm ) dalam kondisi padat diperoleh dari tegangan puncak, sedang sudut gesek dalam kondisi longgar ( øt ) diperoleh dari tegangan batas (residu). Contoh soal Uji kuat geser pada pasir bersih dipadatkan, pengujian dilakukan dengan kotak geser 250 x 250 mm2 diperoleh data sebagai berikut ; Beban normal (kN) Beban geser puncak (kN) Beban geser residu (kN) 5,00 4,90 3,04 10,00 9,80 6,23 11,25 11,00 6,86 Tentukan kuat geser tanah pasir tersebut dalam kondisi padat dan tidak padat. Penyelesaian ; Luas penampang benda uji ; 0,25 x 0,25 = 0,0625 m2 . Dan selanjutnya dapat dihitung secara tabelaris ;
  • 5. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 5 Tegangan normal σ (kN/m2 ) Tegangan geser puncak mτ (kN/m2 ) Tegangan geser residu tτ (kN/m2 ) 80,00 78,40 48,64 160,00 156,80 99,68 180,00 176,00 109,76 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 0 50 100 150 200 Teg. Normal (kN/m2) Teg.Geser(kN/m2) Gambar CII.1 Garis selubung kegagalan pada 2 kondisi Dari Gambar CII.1 bisa diukur dengan busur bahwa ; Øm = 45o Øt = 32o b. Uji Triaksial. Alat uji triaksial terlihat ( Gambar II.4 ). Gambar II.4 Alat uji Triaksial Sampel berselubung karet dimasukan dalam tabung kaca, ruang dalam tabung kaca diisi air, benda uji ditekan dengan tekanan sel (σ3) yang berasal dari tekanan cairan dalam tabung. Untuk menghasilkan kegagalan geser pada benda uji, tekanan aksial dikerjakan melalui bagian atas benda uji sampai benda uji runtuh. Besarnya tekanan aksial yang diberikan dicatat (∆σ). residu puncak
  • 6. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 6 Tegangan ∆σ = σ1 – σ3 disebut tegangan deviator . Regangan aksial diukur selama penerapan tegangan deviator. Akibat penambahan regangan akan menambah penampang melintang benda uji. Karenanya koreksi penampang benda uji dalam menghitung tegangan deviator harus dilakukan. Jika penampang benda uji awal Ao, maka luas penampang benda uji A pada regangan tertentu adalah ; o o o L L V V AA ∆ − ∆ − = 1 1 Uji triaksial dapat dilaksanakan dengan tiga cara ; 1). Unconsolidated undrained (UU). 2). Consolidated undrained (CU). 3). Consolidated drained (CD). 1). Uji Unconsolidated undrained (UU) adalah uji cepat (quick-test), mula-mula sample diberi tegangan kekang (σ3), kemudian diberi tegangan normal melalui tegangan deviator (∆σ) sampai terjadi keruntuhan. Selama pengujian air tidak diizinkan keluar dari benda uji (katup drainase ditutup). akibatnya beban normal tidak ditransfer kebutiran tanah dan terjadi kelebihan tekanan air pori. Nilai kuat geser yang rendah terjadi pada uji (UU), tanah lempung jenuh air nilai sudut gesek dalam (ø) nol, sehingga yang ada hanya nilai c saja. Kondisi undrained dapat dilakukan dengan pengujian cepat pada tanah permeabilitas rendah (agar konsolidsi tidak terjadi). 2). Uji Consolidated undrained (CU) atau uji terkonsolidasi cepat, benda uji dibebani tekanan sel dengan mengizinkan air keluar dari benda uji sampai selesai. Sesudah itu tegangan deviator diterapkan dengan katup drainase tertutup sampai benda uji runtuh. Karena katup tertutup maka tidak terjadi perubahan volume dan terjadi kelebihan tekanan air pori dapat diukur selama pengujian berlangsung. 3). Uji Consolidated drained (CD), mula-mula tekanan sel diterapkan pada benda uji dengan katup terbuka sampai konsolidasi selesai. Sesudah itu dengan katup tetap terbuka, tegangan diviator diterapkan dengan kecepatan rendah sampai runtuh (kecepatan yang rendah agar tekanan air pori nol selama pengujian). Pada kondisi ini seluruh tekanan pengujian ditahan oleh gesekan antar butiran tanah. c. Uji tekan bebas (unconfined compression test). Adalah uji triaksial (UU) yang khusus, skematik dari prinsip pembebanan seperti (Gambar II.5)
  • 7. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 7 Gambar II.5 Skema uji tekan bebas disini terbaca σ3 = 0, maka ; σ1 = σ3 + ∆σf = ∆σf = qu dengan ; qu = kuat tekan bebas ( uncomfined compression strength ), berdasarkan uji triaksial UU dapat diperoleh su = cu = qu / 2 dimana ; su = cu = kuat geser undrained Contoh soal Uji tekan bebas dilakukan pada tanah lempung lunak jenuh, sampel dari tanah tak terganggu dengan diameter 38,1 mm dan tinggi 76,2 mm. Beban maksimum saat runtuh 30 N dan perpindahan vertikal 11,7 mm, hitunglah ; a. Nilai kuat tekan bebas dan kuat geser undrained lempung tersebut b. Gambarkan lingkaran Mohr saat keruntuhan Penyelesaian . a. Pengujian dengan kondisi tidah terdrainase (undrained) maka tidak ada perubahan volume sehingga ; 0= ∆ V V Luas penampang benda uji awal pengujian ; Ao = ¼ πd2 = ¼ (3,14)(0,0381)2 = 0,00114 m2 . Luas penampang benda uji rata-rata saat runtuh ; 2 00135,0 8465,0 1 00114,0 1535,01 1 00114,0 2,76 7,11 1 01 00114,0 mA == − = − − =
  • 8. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 8 Kuat tekan bebas ; 2 /22,22 00135,0 03,0 mkN A runtuhsaatbeban qu === Kokesi atau kuat geser undrained ; Su = Cu = qu/2 = 22,22/1 = 11,11 kN/m2 b. Kurva τ σ Gambar CII.2 Kurva tegangan dan Lingkaran Mohr saat runtuh d. Uji geser kipas ( vane shear test ). Digunakan untuk menentukan kuat geser undrained baik di laboratorium maupun dilapangan terhadap lempung jenuh yang tidak retak-retak. Sangat cocok terhadap lempung lunak. Dari uji geser kipas diperoleh hubungan ; T = MS + MT + MB dengan ; T = torsi maksimum penyebab keruntuhan MS = tahanan momen sisi silinder MT = tahanan momen puncak MB = tahanan momen dasar Karena , ( ) uS SddhM 2/π= dan ( ) ( ) uBT SddMM 2/4/ 2 π== Maka ( )( ) ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ +⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = 2/3/2 4 2 2 2 d dd dhST u π ππ Dari persamaan diatas diperoleh ; ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + = 62 32 dhd T Su π
  • 9. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 9 Jika hanya ujung bawah dari kipasnya saja yang menggeser tanah lempung, maka ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + = 122 32 dhd T Su π dengan ; Su = Cu = kohesi / kuat geser undrained T = puntiran pada saat kegagalan d = lebar seluruh kipas. h = tinggi kipas e. Uji triaksial pada tanah pasir. Sampel biasanya disturbed karena sulit penanganan yang undisturbed pada pasir. Beberapa pengujian dengan benda uji yang sama dapat diterapkan dengan tekanan sel (σ3) yang berbeda. Nilai sudut gesek dalam puncak (ø), dapat ditentukan dengan penggambaran lingkaran Mohr dari beberapa pengujian. Gambar II.6 Lingkaran Mohr dari pengujian pasir Dari gambar diperoleh hubungan ; ( ) ( ) 2/'' 2/'' sin 31 31 σσ σσ ϕ + − == OA AB Atau ( ) ( )kegagalansaatpadaarc ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + − = )''( '' sin 31 31 σσ σσ ϕ Dengan ; σσσ ∆+= '' 31 Sudut gesek dalam (ø) yang ditentukan dengan uji triaksial sedikit lebih rendah (0o – 3o ) dari hasil yang diperoleh dengan uji geser langsung.
  • 10. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 10 f. Kuat geser tanah lempung. Kondisi Drained. * Uji triaksial consolidted drained (CD), faktor yang mempengaruhi karakteristik tanah lempung adalah sejarah tegangannya. Mula-mula sampel dibebani dengan σ3, akibatnya tekanan air pori (uc) bertambah, karena katup terbuka maka nilai ini pelan-pelan menjadi nol. Setelah itu tegangan devitor ∆σ = σ1 – σ3 ditambah pelan-pelan dengan katup tetap terbuka. Hasil dari tegangan deviator itu tekanan air pori (ud) akhirnya juga nol. Tegangan deviator ditambah terus sampai terjdi keruntuhan. Dari hasil beberapa pengujian terhadap benda uji yang sama (umumnya 3 pengujian), digambarkan lingkaran Mohr. Gambar II.7 Lingkaran Mohr dari pengujian lempung kondisi drained Nilai parameter kuat geser tanah ( c dan ø ) diperoleh dari penggambaran garis singgung terhadap lingkaran Mohr. Untuk lempung normally consolidated nilai c = 0, jadi garis selubung kegagalan hanya memberikan sudut gesek dalam ( ø ) saja. Persamaan kuat geser untuk lempung normally consolidated adalah ; ( ) ( ) ( )2/45''),( '' '' sin 2 31 31 31 ϕσσ σσ σσ ϕ += + − = o tgataukegagalansaatpada , karena bidang kegagalan membuat sudut (45o + ø/2) dengan bidang utama mayor. Pada lempung overconsolidated, nilai c > 0, karenanya kuat geser dihitung dengan persamaan ϕστ tgc '+= Dari lingkaran Mohr dapt dilihat ; Gambar II.8 Lingkaran Mohr lempung overconsolidated kondisi drained
  • 11. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 11 ( ) ( ) 2/'' 2/'' sin 21 21 σσϕ σσ ϕ ++ − = + = ctgcOABO AC Atau ( ) ( )2/4522/45'' 2 31 ϕϕσσ +++= oo tgctg Jika kondisi awal dikerjakan dengan tekanan sel σc = σ’c, setelah itu dikurangi menjadi σ3 = σ3’, maka benda uji menjadi overconsolidated, selubung kegagalan yang diperoleh dari uji CD ini terdiri dari dua garis ( Gambar II.9 ). Gambar II.9 Selubung kegagalan dengan tekanan prakonsolidasi σc. Bagian AB selubung kegagalan lempung overconsolidated, dan BC selubung kegagalan normally consolidated dengan persamaan BCtgϕστ '= . Dari beberapa percobaan diperoleh bahwa pada regangan yang besar, tegangan deviator mencapai konstan, dan kuat geser lempung pada kondisi ini disebut kuar geser residu ( rsdτ ) atau kuat geser batas ultimit. ultrsd tgϕστ '= Øult tercapai jika c = 0, sehingga diperoleh ; residu ult arc ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + − = '' '' sin 31 31 σσ σσ ϕ dengan σ1’ = σ3’ + ∆σult Sudut gesek dalam residu tanah lempung penting untuk analisis stabilitas lereng. Gambar II.10 Kuat residu tanah lempung
  • 12. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 12 Contoh soal Uji triaksial CD diperoleh data ; σ3 = 27,6 kN/m2 dan ∆σf = 27,6 kN/m2 jika lempung adalah normally consolidated, tentukan ; a. Sudut gesek dalam b. Sudut runtuh c. Tegangan normal saat runtuh (σf’) dan tegangan geser saat runtuh ( fτ ) Penyelesaian ; a. Karenan lempung normally consolidated maka c = 0 dan garis selubung kegagalan melalui titik asal 0, dan uji CD maka tegangan total = tegangan efektif. Tegangan utama mayor σ1 = σ3 + ∆σf = 27,6 + 27,6 = 55,2 kN/m2 333,0 8,82 6,27 6,272,55 6,272,55 sin 31 31 == + − = + − = σσ σσ ϕ Ø = arc sin (0,333) = 19,45o b. Besarnya sudut runtuh adalah θ = 45o + ø/2 = 45o + 19,45/2 = 54,725o c. Tegangan normal saat runtuh )725,542cos( 2 6,272,55 2 6,272,55 2cos 2 )( 2 )( 3131 xf − + + = − + + = θ σσσσ σ 2 /8,366,44,4145,109cos8,134,41 mkNo f =−=+=σ Tegangan geser pada bidang runtuh saat runtuh adalah ; o f x 45,109sin8,13)725,542sin( 2 6,272,55 2sin 2 )( 31 = − = − = θ σσ τ 2 /13 mkNf =τ Gambar C II.3 Lingkaran Mohr hasil perhitungan
  • 13. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 13 Kondisi Undrained. * Uji triaksial Consolidated Undrained (CU), digunakan untuk menentukan kuat geser lempung pada kondisi tak terdrainase, yaitu bila angka pori lempung (e) berubah dari kondisi aslinya dilapangan akibat konsolidasi. Benda uji pertama diberikan tekanan sel supaya berkonsolidasi dengan drainase penuh. Setelah kelebihan tekanan air pori uc nol , tegangan deviator (∆σ) diberikan sampai benda uji runtuh. Selama pembebanan saluran drainase ditutup. Karena drainase tertutup, tekanan air pori akibat tegangan deviator = ud dalam benda uji bertambah. Pengukuran deviator (∆σ) dan ud dilakukan serempak. Tekanan air pori (A) dimana A = ud / ∆σ. Nilai Af ( A saat keruntuhan) adalah positif untuk lempung normally consolidated dan negative untuk lempung overconsolidated. Jadi Af bergantung pada nilai OCR dimana ; 3 ' σ σc OCR = Dengan σc’ = σc adalah tekanan sel maksimum pada saat benda uji dikonsolidasi , kemudian diizinkan kembali ke tekanan sel (σ3). Gambar II.11 Variasi Af dengan OCR lempung (Simons, 1960) Pada saat terjadi keruntuhan ; Tegangan utama mayor total = σ1 = σ3 + ∆σf. Tegangan utama minor total = σ3 Tekanan air pori saat runtuh = ud (runtuh) = Af∆σf. Tegangan utama mayor efektif = σ1 - Af∆σf = σ1’ Tegangan utama minor efektif = σ3 - Af∆σf = σ3’
  • 14. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 14 Uji consolidated undrained memerlukan sejumlah benda uji untuk menentukan parmeter kuat geser tanah seperti gambar dibawah ini (untuk lempung normally consolidated). Gambar II.12 Uji triaksial lempung normally consolidated kondisi CU Selubung kegagalan tegangan total untuk lempung overconsolidated pada uji CD dapat ditulis CUCU tgc ϕστ += Gambar II.13 Uji triaksial lempung overconsolidatet kondisi CU Contoh soal Data hasil uji consolidated undrained (CU) diperoleh data sebagai berikut ; Tekanan sel (kN/m2 ) Tegangan deviator (kN/m2 ) Tekanan air pori saat runtuh (µdf) (kN/m2 ) 100 200 400 600 410 520 720 980 - 65 - 10 80 180 a. Gambarkan garis selubung kegagalan pada ; • Tegagangan total • Tegangan efektif
  • 15. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 15 b. Gambarkan hubungan variasi parameter tekanan air pori saat runtuh (Af) dengan nilai banding overconsolidated (OCR). Penyelesaian σ3 ∆σ µdf σ1 σ3' = σ3 - µdf σ1' = σ1 - µdf (kN/m2 ) (kN/m2 ) (kN/m2 ) (kN/m2 ) (kN/m2 ) (kN/m2 ) 100 410 -65 510 165 575 200 520 -10 720 210 730 400 720 80 1120 320 1040 600 980 180 1580 420 1400 Gambar CII-4 Gambar garis selubung kegagalan dengan σ dan σ’ Af = ∆µd/∆σ OCR -0,16 7 -0,02 4 0,11 3 0,18 2,5 -0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0 1 2 3 4 5 6 7 8 OCR Af Gambar CII-5 Hubungan parameter tekanan air pori (A) dengan OCR saat runtuh
  • 16. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 16 * Kondisi Unconsolidated Undrained (UU), digunakan untuk menentukan kuat geser tanah lempung pada kondisi aslinya, dimana angka porinya tidak berubah. Pada uji UU dari sejumlah sample dengan tekanan sel yang berbeda akan menghasilkan tegangan deviator (∆σ) yang sama saat runtuh, jika tanah yang diuji jenuh. Sehingga selubung kegagalan mendatar (ø = 0). Dan persamaan kuat geser kondisi undrained dinyatakan ; 2 31 σσ − == uu CS Gambar II.14 Uji triaksial UU pada lempung jenuh Kohesi tanah lempung kondisi jenuh pada uji UU ditulis cu atau su, nilai kuat geser yang dihasilkan biasanya disebut kuat geser undrained yaitu ; 2 f cs uu σ∆ == g. Lintasan tegangan (sterss path) Kedudukan tegangan-tegangan yang dibahas dalam lingkaran Mohr, dapat digambarkan dalam koordinat p – q, dimana ; p’ = ½ ( σ1’ + σ3’ ) q’ = ½ ( σ1’ - σ3’ ) Cara ini diperkenalkan pertama kali oleh Lambe ( 1969 ), untuk menggembarkan kedudukan tegangan yang berurutan selama proses pengujian , digambarkan beberapa buah lingkaran Mohr . sebagai contoh dilaksanakan sebuah pengujian dengan σ3 tetap, sedangkan σ1 bertambah dalam sekali uji triaksial kompresi, hasilnya adalah sejumlah lingkaran Mohr yang bisa membingungkan, ini bisa disederhanakan dengan menggambarkan sederet titik tegangan yang dihubungkan oleh sebuah garis. Garis inilah yang disebut dengan lintasan tegangan (sterss path). Garis ini digambarkan dalam sistem koordinat p – q.
  • 17. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 17 Gambar II. 15 Lintasan tegangan (stress path) Lintasan tegangan tidak harus garis lurus, ini tergantung dari variasi tambahan tegangan. Gambar II. 16 Lintasan tegangan kondisi kegagalan Titik pada absis p dan ordinat q dari masing-masing lingkaran Mohr dihubungkan diperoleh lintasan tegangan dengan garis AB. garis yang menghubungkan titik 0 dengan titik B (titik tegangan lingkaran Mohr saat kegagalan) disebut garis Kf. Bila tegangan lateral ditinjau saat kegagalan maka ; ' ' 1 3 f f fK σ σ = Garis Kf membuat sudut α dengan sumbu tegangan normal , diperoleh ( ) ( ) 2/'' 2/'' 31 31 ff ff OC BC tg σσ σσ α + − == Dengan σ1f’ dan σ3f’ adalah tegangan utama pada saat kegagalan, selanjutnya ( ) ( ) 2/'' 2/'' sin 31 31 ff ff OC DC σσ σσ ϕ + − == Dari kedua persamaan diperoleh hubungan tg α = sin φ
  • 18. Bahan Ajar – Mekanika Tanah II – Herman ST. MT II - 18 Gambar II. 17 Hubungan Kf dengan lingkaran Mohr Dari Gambar II.17 persamaan garis Kf adalah, qf’ = a’ + p’f tg α sedangkan persamaan kegagalan Mohr – Coulomb, ζf’ = c’ + σ’ tg φ dari persamaan tg α = sin φ diperoleh, 'cos ' ϕ a c = Penggunaa lain diagram p – q adalah memperlihatkan lintasan tegangan total (total stress path = TSP) dan lintasan tegangan efektif (efektif stess path = ESP) pada diagram yang sama. Untuk selanjutnya hubungan lain diperoleh, K K p q + − = + − = + − = 1 1 /1 /1 )(2/1 )(2/1 13 13 31 31 σσ σσ σσ σσ Jika σ1 = σ3 maka K = 1 berarti kondisi tegangan isotropis tanpa tegangan geser Pada uji konsolidasi , tegangan lateral = 0 sehingga K = Ko (koefisien tanah kondisi diam), lintasan tegangan Ko dapat digunakan untuk menggambarkan penambahan tegangan akibat beban pengendapan pada lempung normally consolidated.