SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 56
Baixar para ler offline
Tujuan Pembelajaran
PENDAHULUAN
• Ventilasi mekanik: suatu metoda yang digunakan
untuk membantu atau menggantikan nafas ketika
pasien tidak dapat melakukan sendiri, dan harus
dilakukan segera setelah dilakukan intubasi
• Harus juga dilakukan penanganan terhadap
penyakit yang mendasarinya
• Memberikan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat
• Menurunkan work of breathing
• Memberikan kenyamanan dan
mensinkronisasikan ventilator pada pasien
TUJUAN KHUSUS
PENGGUNAAN VENTILATOR
Management of ARF
Initial step
Rapid assessment ABC
Need urgent
interventions ?
Oxygent therapy
Non Invasive Ventilation
Mechanical Ventilation
Maintain Airway & Breathing
Open & clear airway
Head tilt
Suction
Oropharyngeal tube
Oxygen therapy low flow
Nasal canula
NRM + reservoir
Ventilation & Oxygenation high flow
Noninvasive Ventilation (NIV)
Bag valve mask (BVM)
Laryngeal mask airway (LMA)
Intubation endotracheal (RSI)
Mechanical
Ventilation
Breathing
inadequate
Breathing
adequate
ECMO
HFOV
Kneyber MC, et all, Recommendations for mechanical ventilation of critically ill children from the
Paediatric Mechanical Ventilation Consensus Conference, Intensive Care d, 2017
PRINSIP KERJA
Tipe Variabel fase
pernapasan
Pemicu Pembatasan Siklus
(Trigger) (Limit) (Cycle)
Mandatory Mesin Mesin Mesin
Assisted Pasien Mesin Mesin
Supported Pasien Mesin Pasien
Spontaneous Pasien Pasien Pasien
Tipe pernapasan ventilasi mekanik
Martin LD, 1996
Inspirasi dan Ekspirasi
Parameter Dasar Ventilator
Parameter ventilasi mekanik
1. Volume tidal
2. Frekuensi pernapasan
3. Volume semenit (MV)
4. Waktu inspirasi dan ekspirasi
5. Peak Inspiratory Pressure (PIP)
6. Peak End Expiratory Pressure (PEEP)
7. Fraction of Inspired oxygen (Fi02)
8. Mean airway pressure (MAP)
1. Volume tidal (TV)
- Volume yang dialirkan oleh ventilator yang
didistribusikan ke penderita untuk
pengembangan paru
- Normal volume tidal 6-8 ml/kg
- Untuk mencapai alveolar ditambah dengan
volume yang tidak ikut pertukaran gas 2 ml/kg
- Volume tidal yang diperlukan 8-10 ml/kg
2. Frekuensi pernapasan (RR)
• Anak lebih cepat dari dewasa
• Pernapasan mesin disesuaikan dgn usia dan
tujuan bantuan napas
• Frekuensi pernapasan normal
Neonatus 30-60x/menit
Bayi < 1 tahun 25-30 x/menit
anak 1- 5 tahun 20-25 x/menit
anak 5-12 tahun 15-20 x/menit
> 12 tahun 12-15x/menit
3. Volume Semenit (MV)
 Perkalian volume tidal dan frekuensi napas
 MV = TV x RR
4. Waktu inspirasi dan ekspirasi
• Waktu inspirasi (Ti) adalah :
waktu yang dibutuhkan aliran gas dari mesin
masuk ke paru-paru
Neonatus 0,35-0,6 dtk
Anak >2th 0,85-1 dtk
• Waktu ekspirasi (Te) adalah:
waktu yang dibutuhkan untuk pengeluaran gas
dari paru-paru. Dimulai dari akhir inspirasi
sampai aliran berikutnya.
5. Peak Inspiratory Pressure (PIP)
• Tekanan tertinggi yang diberikan ke pasien
setiap siklus napas
• Semakin baik compliance paru semakin
rendah PIP yang diberikan
6. Peak End Expiratory Pressure (PEEP)
Dengan memberikan tekanan positif selama fase
ekspirasi dapat mencegah kolaps alveoli dan
menambah kapasitas residual fungsional (FRC)
PEEP yang tinggi akan mengganggu kerja
jantung
Anak dengan paru sehat: PEEP awal 5 cmH2O
7. Fraction of inspired oxygen (Fi02)
Dibutuhkan untuk menjaga saturasi 02 arteri
Adekuat >90% dan Pa02 > 60 cmH20.
Fi02 yang tinggi, waktu lama  toksisitas oksigen
Terminology:PEEP, I:E Ratio
Time Constant
Grafik Skala
Memilih Mode Ventilator?
MODE VENTILASI MEKANIK
• Faktor yang harus dipertimbangkan :
- Ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
- Mengurangi kerja pernafasan
- Memastikan kenyamanan dan sinkronisasi
ventilator dengan pasien
• Pemilihan mode ventilasi mekanik bergantung:
- Keadaan klinis penderita dan
- Tujuan pemberian ventilasi mekanik
Mode of Ventilation
Mode Ventilator
1. Mandatory (Controlled) Ventilation
a. Volume Control Ventilation
b. Pressures Control Ventilation (PCV)
c. Pressure Regulated Volume Control Ventilation
(PRVCV)
2. Assisted Ventilation
a. Assist Control Ventilation (SCV)
b. Intermitent Mandatory Ventilation (IMV)
c. Synchronous IMV (SIMV)
3. Supported Ventilation (SV)
a. Pressure Support Ventilation (PSV)
b. Continous positive airway pressure (CPAP)
c. Volume Support Ventilation (VSV)
MODE VENTILASI MEKANIK
1. Mandatory (controlled) ventilation
Pola pernapasan pasien semua dikendalikan
ventilator
Digunakan u/ pasien :
- tidak ada nafas spontan sama sekali, usaha
napas terbatas
Bentuk :
-Volume control ventilation (VCV)
- Pressure control ventilation (PCV)
- Pressure regulated volume control ventilation
(PRVC)
Volume control (VC) Pressure control (PC)
Kontrol Kontrol
Frekuensi napas Frekuensi napas
PEEP PEEP
Fi02 Fi02
Waktu inspirasi Waktu inspirasi
Volume tidal (TV) Peak inspiratory Pressure (PIP)
Keuntungan/kerugian Keuntungan/kerugian
TV diketahui TV tidak diketahui pasti
Risiko barotrauma tinggi Menurunkan risiko barotrauma
Penggunaan Penggunaan
Sebagian besar pasien yg perlu diperhatikan tekanan
Perbedaan volume dan pressure control
Dikutip dari: Tegtmeyer, 2001
2. Assisted ventilation
 Ventilator memberi bantuan
napas dengan penderita
sebagai trigger,
 Memberikan pernapasan dgn
variabel limit dan siklus tertentu
 Keuntungan: pasien ikut serta
mengatur pernapasan
Terdiri dari :
1. Assist control ventilation
2. Intermitent mandatory
ventilation (IMV)
3. Synchronous IMV (SIMV)
Intermittent mandatory ventilation
(IMV)
- Memungkinkan pasien bernapas diantara pernapasan
ventilator dengan waktu dan kecepatan napas yang telah
ditentukan
- Napas dari ventilator dipicu oleh waktu yang telah
ditentukan tidak dibagi atas periode napas spontan
- Digunakan untuk neonatus dan proses penyapihan
- Keuntungan: napas lebih regular
- Kerugian: ventilator tidak mengikuti napas pasien =
asinkron
- Pasien menerima pernapasan yang
dikontrol ventilator tp masih
mungkin bernapas scr spontan
- Napas dari mesin disingkronkan
dengan napas dr pasien, mesin
tidak memberikan bantuan
seandainya pasien masih napas
spontan
- Bila tidak ada napas spontan,
ventilator otomatis memberi napas
pada akhir periode napas
Synchronous IMV (SIMV)
3. Supported ventilation
 Pola ini sebagai pernapasan yang dipicu oleh
penderita, dibatasi oleh ventilator dengan siklus
yang diatur penderita
 Pernapasan diawali dan diakhiri oleh penderita
 Contoh mode ini :
Pressure support ventilation (PSV)
Continuous positive airway pressure (CPAP)
Pressure support ventilation
(PSV)
•Ketika pasien berusaha napas,
ventilator akan memberikan
tekanan positif konstan yang
telah ditentukan (PIP) pd
fase inspirasi
•Digunakan untuk pasien dengan
napas spontan dan untuk
penyapihan
• Ki : tanpa napas spontan
Continuous positive airway pressure
(CPAP)
• Ventilator membantu memberikan tekanan
positif (PEEP) yang dipertahankan selama
pernapasan spontan
• Kontraindikasi untuk:
pasien tanpa usaha napas spontan dan asma
Pengaturan Awal Ventilator
PENGATURAN AWAL
VENTILATOR
• Pilih mode ventilator yang paling dikuasai oleh
operator.
• FIO2 awal sebaiknya 1,0, kecuali pada PJB
diturunkan bertahap untuk
mempertahankan SpO2 92-94%
Pada anak dipertahankan 92-94%,
pada bayi 88-92%
Pada ards SpO2 ≥88%
PENGATURAN AWAL
VENTILATOR
• Volume tidal awal 6-8 ml/kg untuk anak, dan 5 ml/kg
untuk neonatus
Pada paru normal, VT 8-10 ml/kg
Pada penyakit neuromuskular (GBS), VT 10-12 ml/kg
ARDS, VT < 6 ml/kg
• Pilih frekuensi nafas sesuai dengan usia dan minute
ventilation yang sesuai untuk keadaan yang klinis
yang dibutuhkan
• PEEP  pengaturan awal PEEP dimulai dari 4-8
cmH2O
• Atur sensitifitas pemicu (trigger)
meminimalkan usaha pasien menginisiasi
napasnya.
Triger terlalu sensitif  takipneu
• PIP ditetapkan untuk mendapatkan volume
tidal yang ditargetkan (pada modus pressure
control)
Setting awal PIP dimulai dari 14-20 cmH2O
PENGATURAN AWAL
VENTILATOR
Initial Setting
Pengaturan Awal Ventilator
Volume
Pengaturan awal Ventilator
Tekanan
Penyesuaian & Pemantauan Ventilator
1. Tekanan dan Volume : Tidal Volume (Vt)
2. Oksigenasi : PaO2
3. Ventilasi: PaCO2 dan Minute Ventilation
(MV)
4. PEEP Optimal
Pengaturan Oksigenasi
Pemantauan
• Tanda vital dan interaksi pasien-ventilator
• Mekanika pernapasan
• PIP, Tekanan plato, PEEP
• Pulse Oximetry
• Analisis Gas Darah
• A-a gradien
• Oxygenation Index (OI)
• End tidal CO2
• Kalkulasi Compliace, Foto toraks
• Alarm
• Cek adanya Auto-PEEP
• Grafik loops-PV dan Flow Volume
Perawatan & Pemantauan
• Suctioning
• Hemodinamik  hindari PEEP dan TV
• Restrain
• Komunikasi
• Perubahan Posisi Tidur
• Humidifier
• Water trapping
Ventilator Circuit
Patient Size Body
Weight
Neonatal 10 mm <1kg – 15 kg
Pediatric 15 mm 15 – 35 kg
Adult 19-22 mm > 35 kg
Humidifier
Active Passive
Steril water for inhalation Short term use
Invasive: 34-410C Heat moisture exchanger (HME)
Non Invasive: 28-340C Increase dead space
Limits application in small children
Use savely < 48 hours
Change routinely
Clear secretions or excess
condensate
KOMPLIKASI
BERHUBUNGAN DENGAN ETT
- Kebocoran
- Melipat
- Obstruksi
- Trakea stenosis, ulserasi laringeal
BERHUBUNGAN DENGAN MESIN
- Barotrauma (pneumotoraks, pneumomediastinum,
emfisema subkutis, pneumoperitoneum)
- Toksisitas oksigen
- Ventilator assosiation pneumonia
- Menurunnya venous return, cardiac output
LAIN-LAIN
- infeksi nosokomial
WEANING (PENYAPIHAN)
• Proses peralihan dari pernafasan mesin ke
pernafasan spontan
• Petunjuk membantu memulai penyapihan
1. Penyakit dasar ada perbaikan
2.Fungsi kardiovaskular sudah stabil
3.Pasien memperlihatkan nafas spontan
4.Fungsi serebral membaik
5. Keseimbangan cairan dan metabolik baik
6. Foto paru perbaikan
7. Pa02 > 60 mmhg dengan Fi02 < 50%
8. PaC02 < 45 mmHg
9. PIP < 25-30 cmH20
Kriteria Penyapihan
Ukuran ETT Pressure Support
Level
3 -3.5 10
4-4.5 8
> 5 6
Pressure Support Level minimal
Untuk ukuran ETT
Metode penyapihan :
- Cara yang terbaik masih perdebatan
- Dilakukan secara bertahap
- Mode penyapihan : SIMV atau PS
- CPAP beberapa jam
- Selama proses penyapihan monitoring
tanda vital tanda distress pernafasan
- Setelah ekstubasi : AGD
Tatacara Weaning
1. Sedasi distop
2. Perubahan setting ventilator:
- Fi02 turun bertahap 2-5% setiap 15-20 menit
- Ventilator siklus tekanan , PIP diturunkan 2 cmH20
tiap 2-4 jam
- Ventilator siklus volume, IMV dikurangi 25% tiap 2-4
- PEEP diturunkan 2 cm H20 tiap 2-4 jam
dipertahankan 2-3 cm H20
3. Apabila telah berhasil disapih dari ventilator dan
nafas spontan dengan CPAP/PEEP rendah
Fi02 , 40% selama beberapa jam
4. Siap untuk ekstubasi
Kriterian Ekstubasi
Setting awal venti untuk tentiran.pdf

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitral
Salimah Aj
 

Mais procurados (20)

Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitral
 
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
 
Latihan ekg strip
Latihan ekg stripLatihan ekg strip
Latihan ekg strip
 
Panduan Implementasi Code Blue RSMN Pamekasan
Panduan Implementasi Code Blue RSMN PamekasanPanduan Implementasi Code Blue RSMN Pamekasan
Panduan Implementasi Code Blue RSMN Pamekasan
 
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.RadImejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
Imejing Trauma Thoraks, Indra Kelana Sp.Rad
 
Fistula enterocutan
Fistula enterocutanFistula enterocutan
Fistula enterocutan
 
Muscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesiaMuscle relaxants in anesthesia
Muscle relaxants in anesthesia
 
Insufisiensi Kelenjar Adrenal
Insufisiensi Kelenjar AdrenalInsufisiensi Kelenjar Adrenal
Insufisiensi Kelenjar Adrenal
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikPenyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematik
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
 
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
 
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk AwamBantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
 
13 Basic Life Support
13 Basic Life Support13 Basic Life Support
13 Basic Life Support
 
Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Ventilasi mekanik
 
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
 

Semelhante a Setting awal venti untuk tentiran.pdf

Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdfResusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
ihsan398552
 
Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Ventilasi mekanik
Jumadi Madi
 
pengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untuk
pengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untukpengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untuk
pengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untuk
ayumaulida9
 
Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
Gunk Arie'sti
 
PRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi NeonatusPRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi Neonatus
adhil64
 
31. CPPT IABP ASEP DIKAT 2022 pebruari.pptx
31. CPPT IABP ASEP DIKAT  2022 pebruari.pptx31. CPPT IABP ASEP DIKAT  2022 pebruari.pptx
31. CPPT IABP ASEP DIKAT 2022 pebruari.pptx
KristinBerutu1
 

Semelhante a Setting awal venti untuk tentiran.pdf (20)

Basic mechanical ventilator for nurse and Medical doctor
Basic mechanical ventilator for nurse and Medical doctorBasic mechanical ventilator for nurse and Medical doctor
Basic mechanical ventilator for nurse and Medical doctor
 
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdfResusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
 
resusitasi nina.ppt
resusitasi nina.pptresusitasi nina.ppt
resusitasi nina.ppt
 
Atelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptxAtelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptx
 
PPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxPPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptx
 
ventilator.ppt
ventilator.pptventilator.ppt
ventilator.ppt
 
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisiVdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
 
Ventilator paul
Ventilator paulVentilator paul
Ventilator paul
 
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptxBASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
BASIC MECHANICAL VENTILATOR.pptx
 
theo venti dasar.pptx
theo venti dasar.pptxtheo venti dasar.pptx
theo venti dasar.pptx
 
Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Ventilasi mekanik
 
Mode bantuan ventilasi
Mode bantuan ventilasiMode bantuan ventilasi
Mode bantuan ventilasi
 
pengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untuk
pengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untukpengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untuk
pengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untuk
 
Resusitasi neonatus update
Resusitasi neonatus updateResusitasi neonatus update
Resusitasi neonatus update
 
Ventilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatriVentilator dr. adilatri
Ventilator dr. adilatri
 
Ventilasi Mekanik
Ventilasi MekanikVentilasi Mekanik
Ventilasi Mekanik
 
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptxR5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
R5- MODUL INTENSIVE CARE.pptx
 
PRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi NeonatusPRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi Neonatus
 
Ventilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptxVentilator Samarinda final.pptx
Ventilator Samarinda final.pptx
 
31. CPPT IABP ASEP DIKAT 2022 pebruari.pptx
31. CPPT IABP ASEP DIKAT  2022 pebruari.pptx31. CPPT IABP ASEP DIKAT  2022 pebruari.pptx
31. CPPT IABP ASEP DIKAT 2022 pebruari.pptx
 

Último

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 

Último (20)

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 

Setting awal venti untuk tentiran.pdf

  • 1.
  • 3. PENDAHULUAN • Ventilasi mekanik: suatu metoda yang digunakan untuk membantu atau menggantikan nafas ketika pasien tidak dapat melakukan sendiri, dan harus dilakukan segera setelah dilakukan intubasi • Harus juga dilakukan penanganan terhadap penyakit yang mendasarinya
  • 4. • Memberikan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat • Menurunkan work of breathing • Memberikan kenyamanan dan mensinkronisasikan ventilator pada pasien TUJUAN KHUSUS PENGGUNAAN VENTILATOR
  • 5. Management of ARF Initial step Rapid assessment ABC Need urgent interventions ? Oxygent therapy Non Invasive Ventilation Mechanical Ventilation
  • 6. Maintain Airway & Breathing Open & clear airway Head tilt Suction Oropharyngeal tube Oxygen therapy low flow Nasal canula NRM + reservoir Ventilation & Oxygenation high flow Noninvasive Ventilation (NIV) Bag valve mask (BVM) Laryngeal mask airway (LMA) Intubation endotracheal (RSI) Mechanical Ventilation Breathing inadequate Breathing adequate ECMO HFOV
  • 7. Kneyber MC, et all, Recommendations for mechanical ventilation of critically ill children from the Paediatric Mechanical Ventilation Consensus Conference, Intensive Care d, 2017
  • 9.
  • 10. Tipe Variabel fase pernapasan Pemicu Pembatasan Siklus (Trigger) (Limit) (Cycle) Mandatory Mesin Mesin Mesin Assisted Pasien Mesin Mesin Supported Pasien Mesin Pasien Spontaneous Pasien Pasien Pasien Tipe pernapasan ventilasi mekanik Martin LD, 1996
  • 13. Parameter ventilasi mekanik 1. Volume tidal 2. Frekuensi pernapasan 3. Volume semenit (MV) 4. Waktu inspirasi dan ekspirasi 5. Peak Inspiratory Pressure (PIP) 6. Peak End Expiratory Pressure (PEEP) 7. Fraction of Inspired oxygen (Fi02) 8. Mean airway pressure (MAP)
  • 14. 1. Volume tidal (TV) - Volume yang dialirkan oleh ventilator yang didistribusikan ke penderita untuk pengembangan paru - Normal volume tidal 6-8 ml/kg - Untuk mencapai alveolar ditambah dengan volume yang tidak ikut pertukaran gas 2 ml/kg - Volume tidal yang diperlukan 8-10 ml/kg
  • 15. 2. Frekuensi pernapasan (RR) • Anak lebih cepat dari dewasa • Pernapasan mesin disesuaikan dgn usia dan tujuan bantuan napas • Frekuensi pernapasan normal Neonatus 30-60x/menit Bayi < 1 tahun 25-30 x/menit anak 1- 5 tahun 20-25 x/menit anak 5-12 tahun 15-20 x/menit > 12 tahun 12-15x/menit 3. Volume Semenit (MV)  Perkalian volume tidal dan frekuensi napas  MV = TV x RR
  • 16. 4. Waktu inspirasi dan ekspirasi • Waktu inspirasi (Ti) adalah : waktu yang dibutuhkan aliran gas dari mesin masuk ke paru-paru Neonatus 0,35-0,6 dtk Anak >2th 0,85-1 dtk • Waktu ekspirasi (Te) adalah: waktu yang dibutuhkan untuk pengeluaran gas dari paru-paru. Dimulai dari akhir inspirasi sampai aliran berikutnya.
  • 17. 5. Peak Inspiratory Pressure (PIP) • Tekanan tertinggi yang diberikan ke pasien setiap siklus napas • Semakin baik compliance paru semakin rendah PIP yang diberikan
  • 18. 6. Peak End Expiratory Pressure (PEEP) Dengan memberikan tekanan positif selama fase ekspirasi dapat mencegah kolaps alveoli dan menambah kapasitas residual fungsional (FRC) PEEP yang tinggi akan mengganggu kerja jantung Anak dengan paru sehat: PEEP awal 5 cmH2O 7. Fraction of inspired oxygen (Fi02) Dibutuhkan untuk menjaga saturasi 02 arteri Adekuat >90% dan Pa02 > 60 cmH20. Fi02 yang tinggi, waktu lama  toksisitas oksigen
  • 23. MODE VENTILASI MEKANIK • Faktor yang harus dipertimbangkan : - Ventilasi dan oksigenasi yang adekuat - Mengurangi kerja pernafasan - Memastikan kenyamanan dan sinkronisasi ventilator dengan pasien • Pemilihan mode ventilasi mekanik bergantung: - Keadaan klinis penderita dan - Tujuan pemberian ventilasi mekanik
  • 26. 1. Mandatory (Controlled) Ventilation a. Volume Control Ventilation b. Pressures Control Ventilation (PCV) c. Pressure Regulated Volume Control Ventilation (PRVCV) 2. Assisted Ventilation a. Assist Control Ventilation (SCV) b. Intermitent Mandatory Ventilation (IMV) c. Synchronous IMV (SIMV) 3. Supported Ventilation (SV) a. Pressure Support Ventilation (PSV) b. Continous positive airway pressure (CPAP) c. Volume Support Ventilation (VSV) MODE VENTILASI MEKANIK
  • 27. 1. Mandatory (controlled) ventilation Pola pernapasan pasien semua dikendalikan ventilator Digunakan u/ pasien : - tidak ada nafas spontan sama sekali, usaha napas terbatas Bentuk : -Volume control ventilation (VCV) - Pressure control ventilation (PCV) - Pressure regulated volume control ventilation (PRVC)
  • 28. Volume control (VC) Pressure control (PC) Kontrol Kontrol Frekuensi napas Frekuensi napas PEEP PEEP Fi02 Fi02 Waktu inspirasi Waktu inspirasi Volume tidal (TV) Peak inspiratory Pressure (PIP) Keuntungan/kerugian Keuntungan/kerugian TV diketahui TV tidak diketahui pasti Risiko barotrauma tinggi Menurunkan risiko barotrauma Penggunaan Penggunaan Sebagian besar pasien yg perlu diperhatikan tekanan Perbedaan volume dan pressure control Dikutip dari: Tegtmeyer, 2001
  • 29. 2. Assisted ventilation  Ventilator memberi bantuan napas dengan penderita sebagai trigger,  Memberikan pernapasan dgn variabel limit dan siklus tertentu  Keuntungan: pasien ikut serta mengatur pernapasan Terdiri dari : 1. Assist control ventilation 2. Intermitent mandatory ventilation (IMV) 3. Synchronous IMV (SIMV)
  • 30. Intermittent mandatory ventilation (IMV) - Memungkinkan pasien bernapas diantara pernapasan ventilator dengan waktu dan kecepatan napas yang telah ditentukan - Napas dari ventilator dipicu oleh waktu yang telah ditentukan tidak dibagi atas periode napas spontan - Digunakan untuk neonatus dan proses penyapihan - Keuntungan: napas lebih regular - Kerugian: ventilator tidak mengikuti napas pasien = asinkron
  • 31. - Pasien menerima pernapasan yang dikontrol ventilator tp masih mungkin bernapas scr spontan - Napas dari mesin disingkronkan dengan napas dr pasien, mesin tidak memberikan bantuan seandainya pasien masih napas spontan - Bila tidak ada napas spontan, ventilator otomatis memberi napas pada akhir periode napas Synchronous IMV (SIMV)
  • 32. 3. Supported ventilation  Pola ini sebagai pernapasan yang dipicu oleh penderita, dibatasi oleh ventilator dengan siklus yang diatur penderita  Pernapasan diawali dan diakhiri oleh penderita  Contoh mode ini : Pressure support ventilation (PSV) Continuous positive airway pressure (CPAP)
  • 33. Pressure support ventilation (PSV) •Ketika pasien berusaha napas, ventilator akan memberikan tekanan positif konstan yang telah ditentukan (PIP) pd fase inspirasi •Digunakan untuk pasien dengan napas spontan dan untuk penyapihan • Ki : tanpa napas spontan
  • 34. Continuous positive airway pressure (CPAP) • Ventilator membantu memberikan tekanan positif (PEEP) yang dipertahankan selama pernapasan spontan • Kontraindikasi untuk: pasien tanpa usaha napas spontan dan asma
  • 36. PENGATURAN AWAL VENTILATOR • Pilih mode ventilator yang paling dikuasai oleh operator. • FIO2 awal sebaiknya 1,0, kecuali pada PJB diturunkan bertahap untuk mempertahankan SpO2 92-94% Pada anak dipertahankan 92-94%, pada bayi 88-92% Pada ards SpO2 ≥88%
  • 37. PENGATURAN AWAL VENTILATOR • Volume tidal awal 6-8 ml/kg untuk anak, dan 5 ml/kg untuk neonatus Pada paru normal, VT 8-10 ml/kg Pada penyakit neuromuskular (GBS), VT 10-12 ml/kg ARDS, VT < 6 ml/kg • Pilih frekuensi nafas sesuai dengan usia dan minute ventilation yang sesuai untuk keadaan yang klinis yang dibutuhkan • PEEP  pengaturan awal PEEP dimulai dari 4-8 cmH2O
  • 38. • Atur sensitifitas pemicu (trigger) meminimalkan usaha pasien menginisiasi napasnya. Triger terlalu sensitif  takipneu • PIP ditetapkan untuk mendapatkan volume tidal yang ditargetkan (pada modus pressure control) Setting awal PIP dimulai dari 14-20 cmH2O PENGATURAN AWAL VENTILATOR
  • 40.
  • 43. Penyesuaian & Pemantauan Ventilator 1. Tekanan dan Volume : Tidal Volume (Vt) 2. Oksigenasi : PaO2 3. Ventilasi: PaCO2 dan Minute Ventilation (MV) 4. PEEP Optimal
  • 45. Pemantauan • Tanda vital dan interaksi pasien-ventilator • Mekanika pernapasan • PIP, Tekanan plato, PEEP • Pulse Oximetry • Analisis Gas Darah • A-a gradien • Oxygenation Index (OI) • End tidal CO2 • Kalkulasi Compliace, Foto toraks • Alarm • Cek adanya Auto-PEEP • Grafik loops-PV dan Flow Volume
  • 46. Perawatan & Pemantauan • Suctioning • Hemodinamik  hindari PEEP dan TV • Restrain • Komunikasi • Perubahan Posisi Tidur • Humidifier • Water trapping
  • 47. Ventilator Circuit Patient Size Body Weight Neonatal 10 mm <1kg – 15 kg Pediatric 15 mm 15 – 35 kg Adult 19-22 mm > 35 kg
  • 48. Humidifier Active Passive Steril water for inhalation Short term use Invasive: 34-410C Heat moisture exchanger (HME) Non Invasive: 28-340C Increase dead space Limits application in small children Use savely < 48 hours Change routinely Clear secretions or excess condensate
  • 49. KOMPLIKASI BERHUBUNGAN DENGAN ETT - Kebocoran - Melipat - Obstruksi - Trakea stenosis, ulserasi laringeal BERHUBUNGAN DENGAN MESIN - Barotrauma (pneumotoraks, pneumomediastinum, emfisema subkutis, pneumoperitoneum) - Toksisitas oksigen - Ventilator assosiation pneumonia - Menurunnya venous return, cardiac output LAIN-LAIN - infeksi nosokomial
  • 50. WEANING (PENYAPIHAN) • Proses peralihan dari pernafasan mesin ke pernafasan spontan • Petunjuk membantu memulai penyapihan 1. Penyakit dasar ada perbaikan 2.Fungsi kardiovaskular sudah stabil 3.Pasien memperlihatkan nafas spontan 4.Fungsi serebral membaik 5. Keseimbangan cairan dan metabolik baik 6. Foto paru perbaikan 7. Pa02 > 60 mmhg dengan Fi02 < 50% 8. PaC02 < 45 mmHg 9. PIP < 25-30 cmH20
  • 52. Ukuran ETT Pressure Support Level 3 -3.5 10 4-4.5 8 > 5 6 Pressure Support Level minimal Untuk ukuran ETT
  • 53. Metode penyapihan : - Cara yang terbaik masih perdebatan - Dilakukan secara bertahap - Mode penyapihan : SIMV atau PS - CPAP beberapa jam - Selama proses penyapihan monitoring tanda vital tanda distress pernafasan - Setelah ekstubasi : AGD
  • 54. Tatacara Weaning 1. Sedasi distop 2. Perubahan setting ventilator: - Fi02 turun bertahap 2-5% setiap 15-20 menit - Ventilator siklus tekanan , PIP diturunkan 2 cmH20 tiap 2-4 jam - Ventilator siklus volume, IMV dikurangi 25% tiap 2-4 - PEEP diturunkan 2 cm H20 tiap 2-4 jam dipertahankan 2-3 cm H20 3. Apabila telah berhasil disapih dari ventilator dan nafas spontan dengan CPAP/PEEP rendah Fi02 , 40% selama beberapa jam 4. Siap untuk ekstubasi