3. PENDAHULUAN
• Ventilasi mekanik: suatu metoda yang digunakan
untuk membantu atau menggantikan nafas ketika
pasien tidak dapat melakukan sendiri, dan harus
dilakukan segera setelah dilakukan intubasi
• Harus juga dilakukan penanganan terhadap
penyakit yang mendasarinya
4. • Memberikan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat
• Menurunkan work of breathing
• Memberikan kenyamanan dan
mensinkronisasikan ventilator pada pasien
TUJUAN KHUSUS
PENGGUNAAN VENTILATOR
5. Management of ARF
Initial step
Rapid assessment ABC
Need urgent
interventions ?
Oxygent therapy
Non Invasive Ventilation
Mechanical Ventilation
7. Kneyber MC, et all, Recommendations for mechanical ventilation of critically ill children from the
Paediatric Mechanical Ventilation Consensus Conference, Intensive Care d, 2017
10. Tipe Variabel fase
pernapasan
Pemicu Pembatasan Siklus
(Trigger) (Limit) (Cycle)
Mandatory Mesin Mesin Mesin
Assisted Pasien Mesin Mesin
Supported Pasien Mesin Pasien
Spontaneous Pasien Pasien Pasien
Tipe pernapasan ventilasi mekanik
Martin LD, 1996
13. Parameter ventilasi mekanik
1. Volume tidal
2. Frekuensi pernapasan
3. Volume semenit (MV)
4. Waktu inspirasi dan ekspirasi
5. Peak Inspiratory Pressure (PIP)
6. Peak End Expiratory Pressure (PEEP)
7. Fraction of Inspired oxygen (Fi02)
8. Mean airway pressure (MAP)
14. 1. Volume tidal (TV)
- Volume yang dialirkan oleh ventilator yang
didistribusikan ke penderita untuk
pengembangan paru
- Normal volume tidal 6-8 ml/kg
- Untuk mencapai alveolar ditambah dengan
volume yang tidak ikut pertukaran gas 2 ml/kg
- Volume tidal yang diperlukan 8-10 ml/kg
15. 2. Frekuensi pernapasan (RR)
• Anak lebih cepat dari dewasa
• Pernapasan mesin disesuaikan dgn usia dan
tujuan bantuan napas
• Frekuensi pernapasan normal
Neonatus 30-60x/menit
Bayi < 1 tahun 25-30 x/menit
anak 1- 5 tahun 20-25 x/menit
anak 5-12 tahun 15-20 x/menit
> 12 tahun 12-15x/menit
3. Volume Semenit (MV)
Perkalian volume tidal dan frekuensi napas
MV = TV x RR
16. 4. Waktu inspirasi dan ekspirasi
• Waktu inspirasi (Ti) adalah :
waktu yang dibutuhkan aliran gas dari mesin
masuk ke paru-paru
Neonatus 0,35-0,6 dtk
Anak >2th 0,85-1 dtk
• Waktu ekspirasi (Te) adalah:
waktu yang dibutuhkan untuk pengeluaran gas
dari paru-paru. Dimulai dari akhir inspirasi
sampai aliran berikutnya.
17. 5. Peak Inspiratory Pressure (PIP)
• Tekanan tertinggi yang diberikan ke pasien
setiap siklus napas
• Semakin baik compliance paru semakin
rendah PIP yang diberikan
18. 6. Peak End Expiratory Pressure (PEEP)
Dengan memberikan tekanan positif selama fase
ekspirasi dapat mencegah kolaps alveoli dan
menambah kapasitas residual fungsional (FRC)
PEEP yang tinggi akan mengganggu kerja
jantung
Anak dengan paru sehat: PEEP awal 5 cmH2O
7. Fraction of inspired oxygen (Fi02)
Dibutuhkan untuk menjaga saturasi 02 arteri
Adekuat >90% dan Pa02 > 60 cmH20.
Fi02 yang tinggi, waktu lama toksisitas oksigen
23. MODE VENTILASI MEKANIK
• Faktor yang harus dipertimbangkan :
- Ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
- Mengurangi kerja pernafasan
- Memastikan kenyamanan dan sinkronisasi
ventilator dengan pasien
• Pemilihan mode ventilasi mekanik bergantung:
- Keadaan klinis penderita dan
- Tujuan pemberian ventilasi mekanik
26. 1. Mandatory (Controlled) Ventilation
a. Volume Control Ventilation
b. Pressures Control Ventilation (PCV)
c. Pressure Regulated Volume Control Ventilation
(PRVCV)
2. Assisted Ventilation
a. Assist Control Ventilation (SCV)
b. Intermitent Mandatory Ventilation (IMV)
c. Synchronous IMV (SIMV)
3. Supported Ventilation (SV)
a. Pressure Support Ventilation (PSV)
b. Continous positive airway pressure (CPAP)
c. Volume Support Ventilation (VSV)
MODE VENTILASI MEKANIK
27. 1. Mandatory (controlled) ventilation
Pola pernapasan pasien semua dikendalikan
ventilator
Digunakan u/ pasien :
- tidak ada nafas spontan sama sekali, usaha
napas terbatas
Bentuk :
-Volume control ventilation (VCV)
- Pressure control ventilation (PCV)
- Pressure regulated volume control ventilation
(PRVC)
28. Volume control (VC) Pressure control (PC)
Kontrol Kontrol
Frekuensi napas Frekuensi napas
PEEP PEEP
Fi02 Fi02
Waktu inspirasi Waktu inspirasi
Volume tidal (TV) Peak inspiratory Pressure (PIP)
Keuntungan/kerugian Keuntungan/kerugian
TV diketahui TV tidak diketahui pasti
Risiko barotrauma tinggi Menurunkan risiko barotrauma
Penggunaan Penggunaan
Sebagian besar pasien yg perlu diperhatikan tekanan
Perbedaan volume dan pressure control
Dikutip dari: Tegtmeyer, 2001
29. 2. Assisted ventilation
Ventilator memberi bantuan
napas dengan penderita
sebagai trigger,
Memberikan pernapasan dgn
variabel limit dan siklus tertentu
Keuntungan: pasien ikut serta
mengatur pernapasan
Terdiri dari :
1. Assist control ventilation
2. Intermitent mandatory
ventilation (IMV)
3. Synchronous IMV (SIMV)
30. Intermittent mandatory ventilation
(IMV)
- Memungkinkan pasien bernapas diantara pernapasan
ventilator dengan waktu dan kecepatan napas yang telah
ditentukan
- Napas dari ventilator dipicu oleh waktu yang telah
ditentukan tidak dibagi atas periode napas spontan
- Digunakan untuk neonatus dan proses penyapihan
- Keuntungan: napas lebih regular
- Kerugian: ventilator tidak mengikuti napas pasien =
asinkron
31. - Pasien menerima pernapasan yang
dikontrol ventilator tp masih
mungkin bernapas scr spontan
- Napas dari mesin disingkronkan
dengan napas dr pasien, mesin
tidak memberikan bantuan
seandainya pasien masih napas
spontan
- Bila tidak ada napas spontan,
ventilator otomatis memberi napas
pada akhir periode napas
Synchronous IMV (SIMV)
32. 3. Supported ventilation
Pola ini sebagai pernapasan yang dipicu oleh
penderita, dibatasi oleh ventilator dengan siklus
yang diatur penderita
Pernapasan diawali dan diakhiri oleh penderita
Contoh mode ini :
Pressure support ventilation (PSV)
Continuous positive airway pressure (CPAP)
33. Pressure support ventilation
(PSV)
•Ketika pasien berusaha napas,
ventilator akan memberikan
tekanan positif konstan yang
telah ditentukan (PIP) pd
fase inspirasi
•Digunakan untuk pasien dengan
napas spontan dan untuk
penyapihan
• Ki : tanpa napas spontan
34. Continuous positive airway pressure
(CPAP)
• Ventilator membantu memberikan tekanan
positif (PEEP) yang dipertahankan selama
pernapasan spontan
• Kontraindikasi untuk:
pasien tanpa usaha napas spontan dan asma
36. PENGATURAN AWAL
VENTILATOR
• Pilih mode ventilator yang paling dikuasai oleh
operator.
• FIO2 awal sebaiknya 1,0, kecuali pada PJB
diturunkan bertahap untuk
mempertahankan SpO2 92-94%
Pada anak dipertahankan 92-94%,
pada bayi 88-92%
Pada ards SpO2 ≥88%
37. PENGATURAN AWAL
VENTILATOR
• Volume tidal awal 6-8 ml/kg untuk anak, dan 5 ml/kg
untuk neonatus
Pada paru normal, VT 8-10 ml/kg
Pada penyakit neuromuskular (GBS), VT 10-12 ml/kg
ARDS, VT < 6 ml/kg
• Pilih frekuensi nafas sesuai dengan usia dan minute
ventilation yang sesuai untuk keadaan yang klinis
yang dibutuhkan
• PEEP pengaturan awal PEEP dimulai dari 4-8
cmH2O
38. • Atur sensitifitas pemicu (trigger)
meminimalkan usaha pasien menginisiasi
napasnya.
Triger terlalu sensitif takipneu
• PIP ditetapkan untuk mendapatkan volume
tidal yang ditargetkan (pada modus pressure
control)
Setting awal PIP dimulai dari 14-20 cmH2O
PENGATURAN AWAL
VENTILATOR
45. Pemantauan
• Tanda vital dan interaksi pasien-ventilator
• Mekanika pernapasan
• PIP, Tekanan plato, PEEP
• Pulse Oximetry
• Analisis Gas Darah
• A-a gradien
• Oxygenation Index (OI)
• End tidal CO2
• Kalkulasi Compliace, Foto toraks
• Alarm
• Cek adanya Auto-PEEP
• Grafik loops-PV dan Flow Volume
46. Perawatan & Pemantauan
• Suctioning
• Hemodinamik hindari PEEP dan TV
• Restrain
• Komunikasi
• Perubahan Posisi Tidur
• Humidifier
• Water trapping
48. Humidifier
Active Passive
Steril water for inhalation Short term use
Invasive: 34-410C Heat moisture exchanger (HME)
Non Invasive: 28-340C Increase dead space
Limits application in small children
Use savely < 48 hours
Change routinely
Clear secretions or excess
condensate
49. KOMPLIKASI
BERHUBUNGAN DENGAN ETT
- Kebocoran
- Melipat
- Obstruksi
- Trakea stenosis, ulserasi laringeal
BERHUBUNGAN DENGAN MESIN
- Barotrauma (pneumotoraks, pneumomediastinum,
emfisema subkutis, pneumoperitoneum)
- Toksisitas oksigen
- Ventilator assosiation pneumonia
- Menurunnya venous return, cardiac output
LAIN-LAIN
- infeksi nosokomial
50. WEANING (PENYAPIHAN)
• Proses peralihan dari pernafasan mesin ke
pernafasan spontan
• Petunjuk membantu memulai penyapihan
1. Penyakit dasar ada perbaikan
2.Fungsi kardiovaskular sudah stabil
3.Pasien memperlihatkan nafas spontan
4.Fungsi serebral membaik
5. Keseimbangan cairan dan metabolik baik
6. Foto paru perbaikan
7. Pa02 > 60 mmhg dengan Fi02 < 50%
8. PaC02 < 45 mmHg
9. PIP < 25-30 cmH20
52. Ukuran ETT Pressure Support
Level
3 -3.5 10
4-4.5 8
> 5 6
Pressure Support Level minimal
Untuk ukuran ETT
53. Metode penyapihan :
- Cara yang terbaik masih perdebatan
- Dilakukan secara bertahap
- Mode penyapihan : SIMV atau PS
- CPAP beberapa jam
- Selama proses penyapihan monitoring
tanda vital tanda distress pernafasan
- Setelah ekstubasi : AGD
54. Tatacara Weaning
1. Sedasi distop
2. Perubahan setting ventilator:
- Fi02 turun bertahap 2-5% setiap 15-20 menit
- Ventilator siklus tekanan , PIP diturunkan 2 cmH20
tiap 2-4 jam
- Ventilator siklus volume, IMV dikurangi 25% tiap 2-4
- PEEP diturunkan 2 cm H20 tiap 2-4 jam
dipertahankan 2-3 cm H20
3. Apabila telah berhasil disapih dari ventilator dan
nafas spontan dengan CPAP/PEEP rendah
Fi02 , 40% selama beberapa jam
4. Siap untuk ekstubasi